Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suzanna
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penurunan depresi pada lansia harga diri rendah melalui Terapi Aktivitas elompok (TAK) stimulasi persepsi dan Terapi Kognitif Perilaku. Desain penelitian menggunakan quasi experiment with pre post test control group, dengan sampel berjumlah 28 orang pada kelompok intervensi dan 28 orang pada kelompok kontrol. Alat pengumpul yang digunakan Geriatric Depression Scale (GDS). Data dianalisis menggunakan uji T-Test.
Hasil penelitian menunjukkan ada penuruan bermakna kondisi depresi lansia harga diri rendah pada kedua kelompok dengan penurunan sebesar 67,4% kelompok intervensi dan 31,9% kelompok kontrol (p value < 0,05), dan ada hubungan bermakna antara karakteristik lansia (jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan dan penyakit fisik penyerta) dengan depresi pada lansia harga diri rendah (p value < 0,05). TAK stimulasi persepsi harga diri rendah dan terapi kognitif perilaku direkomendasikan untuk depresi pada lansia harga diri rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mete, Mario Viligius Primus Hangga
"Gangguan perjudian sendiri adalah kecanduan perilaku yang ditandai dengan pola yang terus menerus dan berulang yang dikaitkan dengan tekanan atau gangguan yang signifikan. Prevalensi penjudi di Indonesia yang mencapai 1% dari populasi penduduk dan telah berdampak buruk pada individu, keluarga dan komunitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Cognitive Behaviour Therapy (CBT) terhadap ansietas dan tanda gejala gangguan perjudian pada penjudi di Kota Kupang. Desain penelitian quasi experimental pre-post test with control group. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini mengiuti kriteria inklusi penelitian dengan total jumlah sampel sebanyak 56 responden yang dibagi menjadi 28 responden pada kelompok kontrol dan 28 responden pada kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden terbanyak dengan usia dewasa muda, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan tinggi, mayoritas tidak bekerja, berpendapatan dibawah UMR, rata-rata memulai perjudian sejak usia 12-18 tahun dan memainkan perjudian online dan offline. Ada perubahan ansietas sebelum dan sesudah diberikan tindakan psikoedukasi gangguan perjudian dan ansietas pada kelompok kontrol serta ada perubahan tanda gejala ganguan perjudian pada kelompok intervensi yang diberikan CBT (p value < 0.05). Ada perbedaan ansietas dan tanda gejala gangguan perjudian setelah mendapat intervensi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p value < 0.05). Tidak ada hubungan antara karakteristik responden terhadap ansietas (p value > 0.05), namun ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dan jenis perjudian terhadap tanda gejala gangguan perjudian (p value < 0.05). Dengan demikian pemberian Cognitive Behaviour Therapy (CBT) direkomendasikan untuk mengatasi atau mengurangi ansietas dan tanda gejala perjudian pada penjudi.

Gambling disorder itself is a behavioral addiction characterized by a continuous and repetitive pattern that is associated with significant distress or impairment. The prevalence of gamblers in Indonesia which reaches 1% of the population and has a devastating impact on individuals, families and communities. The purpose of the study was to determine the effect of Cognitive Behaviour Therapy (CBT) on anxiety and signs of gambling disorder symptoms in gamblers in Kupang City. Research design quasi experimental pre-post test with control group. Sampling using purposive sampling technique. The sample criteria in this study followed the research inclusion criteria with a total sample size of 56 respondents divided into 28 respondents in the control group and 28 respondents in the intervention group. The results showed that the characteristics of the respondents were mostly young adults, male, highly educated, the majority did not work, had an income below the minimum wage, on average started gambling from the age of 12-18 years and played online and offline gambling. There were changes in anxiety before and after being given psychoeducation measures on gambling disorders and anxiety in the control group and there were changes in signs of gambling disorder symptoms in the intervention group given CBT (p value <0.05). There were differences in anxiety and signs of gambling disorder symptoms after receiving the intervention in the control group and intervention group (p value <0.05). There was no relationship between respondent characteristics and anxiety (p value > 0.05), but there was a significant relationship between gender and type of gambling on signs of gambling disorder symptoms (p value < 0.05). Thus the provision of Cognitive Behaviour Therapy (CBT) is recommended to overcome or reduce anxiety and signs of gambling symptoms in gamblers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardha Raya
"Halusinasi dan harga diri rendah merupakan salah satu gejala positif negatif dari skizofrenia dan memiliki resiko kekambuhan yang tinggi dan merupakan tanda adanya ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan. Tujuan karya ilmiah ini untuk memberikan gambaran penerapan Cognitive Behaviour Therapy dan Family Psychoeducation pada klien dan keluarga yang memiliki tiga diagnosa keperawatan tersebut. Tindakan pada 6 klien dengan metode case series dan pendekatan model sistem Neuman. Hasil menunjukan terdapat penurunan tanda gejala dan peningkatan kemampuan klien dan keluarga penanganan halusinasi, harga diri rendah kronik dan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan masih terdapat secara kognitif seperti tidak bisa memfokuskan pikiran, mudah lupa, konsentrasi yang kurang, sedih, murung, rata-rata afektif masih ada kekhawatiran terhadap resiko kekambuhan berulang, perilaku kontak mata yang kurang dan penurunan aktivitas dan sosial rata-rata klien tidak dapat mempertahankan pembicaraan. Kesimpulan kombinasi terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan sebagai terapi spesialis jiwa yang dapat menurunkan tanda gejala dan meningkatkan kemampuan klien dan keluarga dalam mengatasi halusinasi, harga diri rendah dan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dan terapi secara online merupakan salah satu alternatif terapi yang dapat diberikan kepada klien dan keluarga dimasa pandemic sebagai salah satu bentuk kontinuitas pelayanan keperawatan.

Hallucinations and low self-esteem are one of the positive and negative symptoms of schizophrenia and have a high risk of relapse and are a sign of ineffective health care. The purpose of this scientific work is to provide an overview of the application of cognitive-behavior therapy and family psychoeducation to clients and families who have these three nursing diagnoses. Actions on 6 clients with the case series method and the Neuman system model approach. The results show that there is a decrease in signs and symptoms and an increase in the ability of clients and families to handle hallucinations, chronic low self-esteem and ineffective health care are still present cognitively such as not being able to focus their minds, easy to forget, lack of concentration, sad, moody, affective average is still there. Concerns about the risk of recurrence, lack of eye contact behavior and decreased activity and social average client can’not maintain a conversation. The conclusion is that the combination of cognitive behavioral therapy and family psychoeducation is recommended as a psychiatric specialist therapy that can reduce signs of symptoms and improve the ability of clients and families to overcome hallucinations, low self-esteem and ineffective health care and online therapy is one alternative therapy that can be given to clients and their families. family during a pandemic as a form of continuity of nursing services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Marsya Al-Farihiyyah
"Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa dengan prevalensi yang tinggi. Salah satu gejalanya adalah gejala negatif di mana orang dengan skizofrenia merasa kehilangan minat dan motivasi dalam hidupnya serta mengalami harga diri rendah. Masalah harga diri rendah harus segera ditangani karena dapat berakibat pada buruknya interaksi orang dengan skizofrenia tersebut dengan lingkungan, munculnya risiko isolasi sosial, hingga berakibat pada timbulnya halusinasi. Karya Ilmiah Akhir Ners ini disusun untuk penjabaran analisis asuhan keperawatan generalis dengan fokus penerapan latihan aspek positif diri melalui kegiatan membaca Al-Qur’an dan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi pada klien dengan harga diri rendah kronis. Penerapan tersebut bertujuan untuk menurunkan tanda dan gejala harga diri rendah kronis dan meningkatkan harga diri pada klien. Asuhan keperawatan dilakukan dengan metode studi kasus. Klien berinisial Ny. I, merupakan pasien yang dirawat di Ruang Utari, RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor. Klien berjenis kelamin perempuan, berusia 42 tahun, dan dengan diagnosis skizofrenia. Implementasi dilakukan melalui pembacaan Al-Qur’an oleh klien bersama dengan penulis, sebanyak enam pertemuan dalam tiga hari (dua pertemuan setiap hari), dan dengan durasi membaca Al- Qur’an selama lima menit dalam tiap pertemuan. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi dilaksanakan dalam satu pertemuan yang berisi sesi 1-3. Hasil asuhan keperawatan menunjukkan bahwa penerapan latihan aspek positif diri melalui kegiatan membaca Al-Qur’an dan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi dapat menurunkan tanda dan gejala harga diri rendah kronis dan meningkatkan harga diri pada klien dengan harga diri rendah kronis.

Schizophrenia is one of mental disorders with high prevalence. One of the symptoms is negative symptoms which people with schizophrenia experienced loss of interest and enjoyment and experienced low self-esteem. This low self-esteem problem must be overcome immediately because it can lead to a bad interaction between people with schizophrenia and their environment, emergence of social isolation risk, until emergence of hallucinations. This nurse final scientific paper purposed to explain the analysis of generalist nursing care focused on practice of positive self-aspect by reciting Al-Qur’an and Perception Stimulation Group Activity Therapy for client with chronic low self-esteem. That implementation aimed to reduce signs and symptoms of chronic low self-esteem and increase self- esteem in client. Nursing care applied with case study method. Client named Mrs. I, is an inpatient in Utari Room, dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital, Bogor. This client is a person with schizophrenia, female, and 42 years old. Implementation applied through Al-Qur’an recitation by client and writer, with six meetings within three days (two meetings per day) and five minutes spending in every meeting. Perception Stimulation Group Activity Therapy applied within one meeting contained session 1-3. Result of the nursing care showed that practice of positive self-aspect by reciting Al-Qur’an and Perception Stimulation Group Activity Therapy implementation can reduce signs and symptoms of chronic low self-esteem and increase self-esteem in client with chronic low self-esteem."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Muhamad Firmansyah
"Masalah utama yang muncul pada klien gagal ginjal kronis yaitu kelebihan volume cairan akibat ketidakpatuhan terhadap pembatasan cairan. Ketidakpatuhan pada klien disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan motivasi diri klien dalam melakukan pembatasan asupan minum. Intervensi keperawatan yang dilakukan berfokus pada kegiatan untuk meningkatkan kesadaran diri dan motivasi dalam pembatasan asupan cairan serta monitoring status cairan dalam rangka meningkatkan status kesehatan klien. Cognitive Behavioural Therapy CBT merupakan salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kesadaran klien tentang pentingnya program pembatasan asupan cairan. Namun, metode ini masih jarang dilakukan di lahan praktik. Intervensi CBT dalam studi kasus ini dilakukan dalam waktu satu minggu dengan melibatkan keluarga sebagai social support untuk mengontrol perilaku. Setelah dilakukan intervensi CBT, kesadaran diri dan motivasi klien meningkat ditunjukkan dengan klien berhasil melakukan pembatasan asupan cairan. Namun, secara klinis belum menunjukkan perbaikan dalam masalah kelebihan volume cairannya. Maka dari itu perlu dikaji lebih lanjut terkait faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan kondisi kelebihan cairan pada pasien gagal ginjal kronis.

The main problems that appears on clients of chronic renal failure are excess fluid volume due to noncompliance to fluid restriction. Noncompliance in the client due to lack of awareness and self motivation of the client in the limitation of fluid intake. Nursing interventions focused on activities to improve self awareness and motivation fluid restriction as well as monitoring fluid status in order to improve client rsquo s health status. Cognitive Behavioral Therapy CBT is one of the intervention that can be given to increase client awareness about the importance of fluid restriction program. However, this method is still rarely done in practice areas. Intervention CBT in this case study was done within one week by involving the family as a social support to control client rsquo s behavior. After administration of CBT,self awareness and client motivation increased this is indicated by client succeeded to restrict his fluid intake. However, client haven rsquo t shown an improvement of excess fluid volume problem clinically. Therefore it is necessary to do a further study related to other factors that can cause an excess fluid volume in chronic kidney disease patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khoirul Amin
"Lansia akan mengalami penurunan dan perubahan pada berbagai aspek, dan ketika lansia mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan akan mencapai integritas diri namun bila tidak mampu menyesuaikan dapat menyebabkan keputusasaan hingga depresi. Terapi kelompok terapeutik (TKT) merupakan tindakan yang dilakukan untuk mempersiapkan tahap dan tugas perkembangan psikososial pada lansia dan psikoedukasi keluarga (FPE) merupakan terapi kepada keluarga untuk membantu dalam perawatan lansia. Tujuan karya ilmiah ini untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dan psikoedukasi keluarga terhadap integritas diri dan depresi pada lansia. Desain penelitian yang digunakan yaitu operational research dengan menggunakan TKT dan FPE untuk mencapai integritas dan mencegah depresi bagi lansia. Responden dari kegiatan ini ditentukan secara purpose sampling dan sampel kegiatan ini sejumlah 34 lansia dimana 19 mendapatkan TKT dan FPE kemudian 15 lansia mendapatkan TKT. Hasilnya setelah diberikan terapi TKT dan FPE terdapat peningkatan integritas diri tidak signifikan (p value >0,05) dan penurunan tingkat depresi lansia secara signifikan (p value <0,05). Pada kelompok dengan TKT terdapat penurunan tingkat depresi secara signifikan (p value <0,05) dan peningkatan integritas diri tidak signifikan (p value >0,05). Terdapat perbedaan tidak signifikan (p value >0,05) antara kelompok yang diberikan terapi TKT dan FPE dengan kelompok yang diberikan TKT.

The elderly will experience a decline and change in various aspects, and when the elderly are able to adapt to changes they will achieve self-integrity, but if they are not able to adjust, they can lead to despair and depression. Therapeutic group therapy (TKT) is a therapy taken to prepare for the stages and tasks of psychosocial development in the elderly and family psychoeducation (FPE) is a therapy for families to assist in the care of the elderly. The purpose of this scientific work is to determine the effect of therapeutic group therapy and family psychoeducation on self-integrity and depression in the elderly. The research design used is operational research using TKT and FPE to achieve integrity and prevent depression for the elderly. Respondents from this activity were determined by purpose sampling and the sample of this activity was 34 elderly, of which 19 received TKT and FPE, then 15 elderly received TKT. The result, after being given TKT and FPE therapy, there was an insignificant increase in self-integrity (p value > 0.05) and a significant decrease in the level of depression in the elderly (p value < 0.05). In the group with TKT there was a significant decrease in the level of depression (p value <0.05) and an insignificant increase in self-integrity (p value> 0.05). There was no significant difference (p value > 0.05) between the group given TKT and FPE therapy and the group given TKT"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Anggraini
"Harga diri rendah adalah perasaan atau bentuk dari evaluasi diri yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Remaja adalah populasi yang rentan terjadi masalah harga diri rendah. Jika harga diri rendah pada remaja tidak diatasi maka selanjutnya dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan. Terapi kognitif perilaku dilakukan supaya remaja memiliki kemampuan untuk mengatasi harga diri rendah dikombinasikan dengan terapi psikoedukasi keluarga agar keluarga memiliki kemampuan untuk merawat.
Laporan ini dibuat dalam bentuk case series terhadap lima remaja berusia 13-19 tahun dengan masalah harga diri rendah yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa. Kelima pasien dilakukan tindakan keperawatan yang sama yaitu tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku sebanyak enam kali pertemuan dan psikoedukasi keluarga sebanyak dua sampai tiga kali pertemuan.
Hasil tindakan keperawatan yaitu kelima pasien mengalami peningkatan kemampuan dalam mengatasi harga diri rendah yang dibuktikan dengan adanya penurunan gejala negatif serta peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat pasien. Penerapan terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi direkomendasikan untuk mengatasi harga diri rendah khususnya pada remaja namun waktu dan jumlah pertemuan disesuaikan dengan kebutuhan pasien supaya diperoleh hasil yang maksimal.

Low self esteem is the feeling or form of a negative self evaluation or self ability. Adolescents are a vulnerable population of low self esteem problems. If low self esteem in adolescents is not overcome then it can have a negative impact on various aspects of life. Cognitive behavioral therapy is performed so that adolescents have the ability to cope with low self esteem combined with family psychoeducation therapy in order for families to have the ability to care for.
This report was made in case series to five 13 19 year olds with low self esteem treated in Mental Hospital. The five patients performed the same nursing action of nursing ners, behavioral cognitive therapy as much as six times of meetings and family psychoeducation of two to three meetings.
The results of nursing actions are the five patients experienced an increase in the ability to overcome low self esteem as evidenced by the decrease of negative symptoms and increased ability of the family in treating patients. The application of behavioral and psychoeducation cognitive therapy is recommended to overcome low self esteem, especially in adolescents, but the time and number of meetings is tailored to the needs of the patient in order to obtain maximum results."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahjanti Kristyaningsih
"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif terhadap perubahan harga diri dan kondisi depresi pasien gagal ginjal kronik (GGK) di ruang Haemodialisa RSUP Fatmawati Jakarta. Metode penelitian adalah quasi experiment dengan desain pre-post test design with control group. Data diambil sebelum dan sesudah pemberian intervensi terapi kognitif pada pasien GGK yang mengalami harga diri rendah dan kondisi depresi di kelompok intervensi. Sampel penelitian diperoleh secara consequtive sampling yang berjumlah 56 responden, terdiri dari 28 responden untuk kelompok intervensi dan 28 responden untuk kelompok kontrol. Instrumen penelitian untuk mengetahui tingkat harga diri dan kondisi depresi menggunakan kuesioner modifikasi dari Test Skrining Depresi Beck (Beck Depresion Inventory/BDI) yang berjumlah 25 pertanyaan. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat harga diri meningkat lebih bermakna dan kondisi depresi menurun lebih bermakna pada kelompok pasien gagal ginjal kronik yang mendapatkan terapi kognitif dibanding kelompok pasien gagal ginjal kronik yang tidak mendapatkan terapi kognitif (p value = 0,000; α = 0,005). Terapi kognitif bila dilaksanakan secara konsisten oleh pasien secara mandiri berpeluang untuk meningkatkan harga diri sebesar 18,9% dan diperkirakan mampu meningkatkan nilai harga diri sebesar 20,43 poin dan juga berpeluang untuk menurunkan depresi sebesar 31,2% dan diperkirakan mampu menurunkan nilai kondisi depresi sebesar 6,29 poin. Ruang Haemodialisa RSUP Fatmawati dapat mengupayakan peningkatan harga diri dan penurunan kondisi depresi pasien GGK yang menjalani terapi haemodialisa melalui pemberian intervensi keperawatan spesialistik agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, paripurna dan bermutu serta terintegrasi dalam pelayanan kesehatannya.

The aim of this study was to investigate the influence of cognitive therapy to self esteem degree and depression condition of the patient with chronic renal failure (CRF) at Haemodialysis unit of Fatmawati Hospital, Jakarta. The research method was quasi experimental pre-post test with control group. The data was gathered at before and after giving the cognitive therapy to the patient with CRF who had low self esteem and was depressed. The amount of samples were 56 respondents which 2 were 28 respondents of intervention group and 28 respondents of control group and determined by consequtive sampling method. The research instrument was a questionnaire consisted 25 questions of Likert scale statement which were modified from Beck Depresion Inventory (BDI). The result of this study showed that the level of self esteem in the intervention group was increased higher significantly and also the depression condition was decreased lower significantly than the control group (p value = 0,000; α = 0,005). The conclusion is that the level of self esteem will be higher and depression condition will be decreased whether the patient does the cognitive therapy by himself routinely (consistently) in his activities daily life with the probability score is 18,9% for self esteem degree and 31,2% for depression condition and there will be enhanced 20,43 point for self esteem degree and 6,29 point for depression condition. Fatmawati Hospital especially Haemodialysis unit could increase the patient self esteem and decrease the patient depression condition with delivering specialistic nursing intervention to their patient so that they could achieve the comprehensive, holistic and qualified nursing care which is integrated in their health services for their patient."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Nurwiyono
"ABSTRAK
Depresi psikotik merupakan gangguan jiwa pada lansia, 30 - 40% lansia yang dirawat unit psikogeriatri RSJ Lawang Malang dengan depresi psikotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan terapi reminiscence terhadap penurunan kondisi depresi psikotik, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia di RSJ Propinsi Jawa Timur. Desain quasi eksperimental pre test ? post test with control group. Responden penelitian lansia depresi psikotik di RSJ Propinsi Jawa Timur. Jumlah responden 60 orang (20 orang terapi kognitif, 20 orang terapi reminiscence dan 20 orang kelompok kontrol) diperoleh dengan cara consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan uji anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi kognitif dan terapi reminiscence menurunkan kondisi depresi psikotik, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial secara bermakna (p-value < 0,05). Terapi kognitif menurunkan kondisi depresi psikotik, ketidakberdayaan dan keputusasaan lebih besar secara bermakna dibandingkan terapi reminiscence. Terapi reminiscence menurunkan harga diri rendah dan isolasi sosial lebih besar secara bermakna dibandingkan terapi kognitif. Terapi kognitif dan terapi reminiscence direkomendasikan untuk dapat digunakan dalam mengatasi kondisi depresi psikotik, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia di rumah sakit jiwa.

ABSTRACT
Psychotic depression is a problem mental health in the elderly, 30 ? 40% elderly with psychotic depression in the psychiatric units at RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang. The purpose of this research is to understand the influence of cognitive therapy and reminiscence therapy take effects on decreasing the state of depression, low self esteem, helplessness, hopelessness, and social isolation of the elderly in Mental Health Hospital of East Java Province. The design of this study was Quasi experimental, pre test ? post test with control group. The respondents for this resarch were the psychotic depressed elderly in Mental Health Hospital of East Java Province, the quantity of the samples were 60 elders selected with consecutive sampling (20 elders was cognitive therapy, 20 elders was reminiscence therapy and 20 elders in control group). The data analyzed using a anova method.
The results showed that cognitive therapy and reminiscence therapy significant decrease on the state of psychotic depression, low self esteem, helplessnes, hopelessnes and social isolation (p-value < 0,05). Cognitive Therapy more significant decrease on the state of psychotic depression, helplessness and hopelessnes than reminiscence therapy. Reminiscence therapy more significant decrease low self esteem and social isolation than cognititive therapy. Cognitive therapy and reminiscence therapy recommended to decreasing the state of psychotic depression, low self esteem, helplessnes, hopelessnes and social isolation of the psychotic elderly in Mental Health Hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>