Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185091 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Fanny Ruth Andira
"Artikel ini membahas mengenai peran jaringan sosial dalam mendorong pengusaha level mikro untuk pengembangan bisnisnya. Studi-studi sebelumnya berargumen bahwa faktor ekonomi (modal uang, teknologi, tenaga kerja), faktor psikologi (skill dan motivasi), dan faktor sosiologi (internalisasi nilai) menjadi faktor utama dalam mendorong pengembangan bisnis bagi pengusaha level mikro. Dengan berpijak pada kasus pengusaha tenun kain ulos di Kecamatan Muara-Kabupaten Tapanuli Utara dan dengan berkaca pada studi-studi sebelumnya, penelitian ini berargumen bahwa jaringan sosial memiliki peran penting bagi pengusaha level mikro sebagai pendorong untuk pengembangan bisnisnya dalam aspek finansial, pemasaran dan produksi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa jaringan sosial memiliki peran penting terhadap ketiga aspek pengembangan bisnis, yang mana setiap aspek memiliki peran yang berbeda-beda. Selain itu, ditemukan pula bahwa jaringan sosial memiliki peran yang dominan terhadap aspek produksi, yang mana pengembangan pada aspek produksi dapat menunjang pengembangan bisnis pada aspek lainnya, yaitu aspek pemasaran dan aspek finansial.

This article discusses about the role of social networks in encouraging micro entrepreneurs to develop their business. Previous studies argued that economic factors (money capital, technology, labor), psychological factors (skill and motivation), and sociological factor (internalization of values) were the main factors in encouraging the development business of micro entrepreneurs. Based on the case of ulos weaving entrepreneurs in Muara Sub-District and reflecting on previous studies, this research argues that social networks have an important role for micro entrepreneurs as a driver for business development in financial, marketing and production aspect. This research uses qualitative methods as well as data collection conducted through in-depth interview, observation and document studies. The findings of this study show that social networks have an important role for all three aspects of business development, which each aspect has a different role. In addition, social networks has a dominant role for a production aspect."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Fanny Ruth Andira
"Artikel ini membahas mengenai peran jaringan sosial dalam mendorong pengusaha level mikro untuk pengembangan bisnisnya. Studi-studi sebelumnya berargumen bahwa faktor ekonomi (modal uang, teknologi, tenaga kerja), faktor psikologi (skill dan motivasi), dan faktor sosiologi (internalisasi nilai) menjadi faktor utama dalam mendorong pengembangan bisnis bagi pengusaha level mikro. Dengan berpijak pada kasus pengusaha tenun kain ulos di Kecamatan Muara-Kabupaten Tapanuli Utara dan dengan berkaca pada studi-studi sebelumnya, penelitian ini berargumen bahwa jaringan sosial memiliki peran penting bagi pengusaha level mikro sebagai pendorong untuk pengembangan bisnisnya dalam aspek finansial, pemasaran dan produksi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa jaringan sosial memiliki peran penting terhadap ketiga aspek pengembangan bisnis, yang mana setiap aspek memiliki peran yang berbeda-beda. Selain itu, ditemukan pula bahwa jaringan sosial memiliki peran yang dominan terhadap aspek produksi, yang mana pengembangan pada aspek produksi dapat menunjang pengembangan bisnis pada aspek lainnya, yaitu aspek pemasaran dan aspek finansial.

This article discusses about the role of social networks in encouraging micro entrepreneurs to develop their business. Previous studies argued that economic factors (money capital, technology, labor), psychological factors (skill and motivation), and sociological factor (internalization of values) were the main factors in encouraging the development business of micro entrepreneurs. Based on the case of ulos weaving entrepreneurs in Muara Sub-District and reflecting on previous studies, this research argues that social networks have an important role for micro entrepreneurs as a driver for business development in financial, marketing and production aspect. This research uses qualitative methods as well as data collection conducted through in-depth interview, observation and document studies. The findings of this study show that social networks have an important role for all three aspects of business development, which each aspect has a different role. In addition, social networks has a dominant role for a production aspect."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Srinanda Putri
"Artikel ini membahas jaringan sosial dan kelekatan sosial yang ada pada UMKM rendang di Kota Payakumbuh. Studi sebelumnya membahas jaringan sosial menjadi aspek penting dalam promosi sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan UMKM. Tidak hanya dalam aspek promosi, jaringan sosial juga menjadi bagian penting dalam menentukan hasil ekonomi. Artikel ini menggunakan istilah hasil ekonomi dari Granovetter yang meliputi pasar tenaga kerja, harga, produktifitas dan inovasi. Artikel ini menggunakan analisis jaringan sosial untuk melihat banyaknya aktor yang berperan serta posisi aktor tersebut dalam jaringan sosial. Data didapatkan melalui wawancara dan menggunakan perangkat lunak Gephi untuk olah data analisis jaringan sosial.

This article discusses social networks and social attachments that exist in rendang MSMEs in Payakumbuh City. Previous studies found that social networks became an important aspect of promotion as an effort to develop MSMEs. Not only in the aspect of promotion, social networks are also an important part in determining economic results. This article uses the term of economic results from Granovetter which includes the labor market, price, productivity and innovation. This study uses social network analysis to see the number of actors who play the role and position of the actor in social networks. Data was obtained through interviews and analyzed using Gephi on social network analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Shelia Putri
"Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sudah menjadi bagian yang penting dalam roda perekonomian di Indonesia. UMKM merupakan bagian dari sektor ekonomi informal karena karakteristiknya yang lebih menitikberatkan pada keterampilan bekerja. Program jaminan sosial merupakan hak seluruh rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945, maka dari itu semestinya tenaga kerja yang bekerja di luar hubungan kerja (TK-LHK) turut difasilitasi sebagai peserta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis-normatif yaitu dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang memuat norma hukum tertulis, didukung dengan hasil wawancara dengan 3 (tiga) orang responden pengrajin alat musik tradisional. Hasil penulisan menyimpulkan bahwa pengaturan mengenai jaminan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja yang bekerja di luar hubungan kerja khususnya pada sektor UMKM telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Permenakertrans No. PER.24/MEN/VI/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja yang Melakukan Pekerjaan di Luar Hubungan Kerja, peraturan ini berada lebih dulu sebelum Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Adapun, implementasi peraturan saat ini belum mencapai target. Direkomendasikan adanya sinkronisasi tugas di antara lembaga yang berwenang dalam pengaturan jaminan sosial tenaga kerja, serta masih diperlukan sosialisasi program secara masif, didukung dengan kebijakan yang mengakomodasi kebutuhan tenaga kerja di luar hubungan kerja.

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME) have become an important part for Indonesia’s economic trend. MSME are part of the informal economy sector because of their characteristics that focus more on work skills. The social security program is the right of all Indonesian people as mandated in the 1945 Constitution, therefore workers who work outside the employment relations (TK-LHK) should also be facilitated as participants. This study uses a juridical-normative research method, namely by examining library materials or secondary data containing written legal norms, supported by the results of interviews with 3 (three) respondents who are traditional musical instrument craftsmen. The results of this paper concluded that the regulation of labor social security for workers who work outside the employment relations, especially in the MSME sector has been regulated in legislation, namely Law no. 40 of 2004 concerning the National Social Security System and Regulation of the Minister of Manpower and Transmigration No. PER.24/MEN/VI/2006 concerning Guidelines for the Implementation of the Social Security Program for Workers Who Perform Work Outside of Employment Relations, this regulation existed before Law no. 24 of 2011 concerning BPJS. It is recommended that there should be a synchronization of tasks among the institutions supported by policies that accommodate the needs of workers outside the employment relations. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagitha Fadhilah Nur’aini
"Skala usaha pada UMKM memang menjadi salah satu upaya yang ingin dicapai oleh para pelaku usaha untuk melihat perkembangan usahanya. Peran digitalisasi dalam kegiatan usaha juga menjadi faktor pendukung skala usaha. Beberapa studi juga berpendapat bahwa adopsi digitalisasi berkorelasi positif terhadap kegiatan UMKM terutama di masa pandemi Covid-19. Adopsi digitalisasi dilihat sebagai pendorong tingginya tingkat skala usaha melalui tingkat pendapatan dan jumlah tenaga kerja. Peneliti menambahkan tingkat pendidikan sebagai variabel kontrol antara pengaruh adopsi digitalisasi dengan skala usaha. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei pada UMKM kuliner di Kota Depok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adopsi digitalisasi tidak memiliki pengaruh signifikan dengan skala usaha. Namun, jika dikontrol dengan tingkat pendidikan menunjukkan adanya pengaruh antara adopsi digitalisasi dan skala usaha meskipun arah pengaruh berbeda. Dengan demikian, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pengaruh antara adopsi digitalisasi dan skala usaha dapat dimoderasi oleh tingkat pendidikan sebagai faktor-faktor sosiologis.

Business scale in MSMEs is one of the efforts that business actors want to achieve to see the development of their business. The role of digitalization in business activities is also a supporting factor for business scale. Several studies also argue that the adoption of digitalization has a positive correlation with MSME activities, especially during the Covid-19 pandemic. The adoption of digitalization is seen as driving high levels of business scale through income levels and the number of workers. Researchers added education level as a control variable between the influence of digitalization adoption and business scale. In this research, researchers used a quantitative approach with a survey method on culinary MSMEs in Depok City. The results of this research show that digitalization adoption does not have a significant influence on business scale. However, if controlled for education level, it shows that there is an influence between digitalization adoption and business scale, although the direction of influence is different. Thus, the results of this study show that the influence between digitalization adoption and business scale can be moderated by the level of education as sociological factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herviana Julianti
"Penelitian ini membahas pandangan akuntan terkait dengan peran dan kemampuan mereka pada praktik Corporate Social Responsibility (CSR) di Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Akuntan diharapkan dapat berperan sebagai pihak eksternal UMKM yang paling penting dan efektif dalam membantu pengimplementasian praktik CSR di UMKM. Metode pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara pada orang-orang yang berprofesi sebagai akuntan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntan merasa dirinya bukan merupakan pihak yang paling penting dan efektif dalam membantu UMKM mengimplementasikan praktik CSR. Akuntan perlu meningkatkan kompetensinya agar dapat menjadi pihak eksternal yang efektif dan dipercaya untuk membantu UMKM mengimplementasikan praktik CSR.

This study discuss the accountants? perspective about their role and capabilities on CSR practices in SMEs. Accountants are expected to be the most important and effective external party of SMEs in assisting SMEs to implement CSR practices. The method of this study use questionnaire and interview to the people who are working as an accountant.
Result of this research showed that accountants are not the most important and effective external party in assisting SMEs to implement CSR practices. Accountants need to improve their competencies to become an effective and trusted external party to assist SMEs in implementing CSR practices.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farras Mutawakkil
"Corporate Social Responsibility (CSR) upaya mendorong percepatan kemandirian ekonomi bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai sumber ketahanan ekonomi masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penerapan CSR yang dikenal Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT X yang dibantu oleh UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UKM Center FEB UI) yang memediasi perusahaan dengan UMKM penerima dana PKBL. Pada penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus (a case study- descriptive qualitative design) melalui observasi, wawancara, dan penggunaan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa PKBL PT X diimplementasikan sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN PER-02/MBU/7/2017 dengan nilai kinerja yang tinggi berdasarkan tingkat efektivitas dan kolektibilitas penyaluran dana.

Corporate Social Responsibility (CSR) in an effort to accelerate economic independence for micro, small and medium enterprises (MSMEs) as a source of economic resilience for middle to lower income communities implemented as stipulated in SOE Minister Regulation PER-02/MBU/ 7/2017. This research was conducted to analyze the application of known CSR in State-Owned Enterprises as a Partnership and Community Development Program (PKBL) of PT X assisted by the UKM Center of the Faculty of Economics and Business, University of Indonesia (UKM Center FEB UI) which mediated companies with MSMEs recipients of PKBL funds in Depok city. In this study qualitative methods were used with a case study approach (a descriptive qualitative design) through observation, interviews, and secondary data use. The results showed that PKBL PT X was implemented in accordance with SOE Minister Regulation PER-02/MBU/7/2017 with high performance values based on the level of effectiveness and collectibility of funds distribution."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuhaa Nathania
"Penelitian ini membahas mengenai pemberdayaan UMKM dalam program KUBE PRSE, yang dikaji berdasarkan disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi kemiskinan di Kota Serang, yang merupakan salah satu permasalahan pokok yang membutuhkan penanganan khusus. Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Kota Serang berupaya untuk terus menekan angka Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan menanggulangi kemiskinan, melalui program bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan pelaksanaan program KUBE PRSE, serta untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dari program tersebut. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pelaksanaan program KUBE PRSE, apakah sudah berjalan sesuai dengan proposal program yang sudah diajukan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2022 hingga Mei 2022 melalui melalui studi pustaka, dan pengamatan lokasi penelitian menggunakan metode wawancara mendalam pada 10 (sepuluh) orang informan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini mendekripsikan pemberdayaan UMKM dalam KUBE PRSE yang dilihat melalui tahapan proses pemberdayaan dan kendala yang terjadi pada tahapan proses pemberdayaan. Berdasarkan hasil temuan penelitian, menunjukan bahwa program tidak berjalan sesuai dengan proposal yang sudah diajukan, bantuan barang yang seharusnya digunakan untuk membuat sebuah warung usaha sembako yang dikelola oleh anggota KUBE, dibagi rata kepada anggota nya. Hal tersebut terjadi karena program tidak melalui tahapan proses pemberdayaan yang sempurna, selain itu faktor penghambat ditemukan lebih banyak dibandingkan faktor pendorong. Hasil penelitian ini diharapkan bersumbangsih bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial berupa pengayaan pada mata kuliah masalah kemiskinan, dasar-dasar pembangunan sosial dan mata kuliah analisis masalah sosial.

This study discusses the empowerment of MSMEs in the KUBE PRSE program, which is studied based on the discipline of Social Welfare Science. This research is motivated by the condition of poverty in Serang City, which is one of the main problems that require special handling. The Ministry of Social Affairs through the Serang City Social Service seeks to continue to reduce the number of Social Welfare Service Needs (PPKS) and reduce poverty, through the Joint Business Group (KUBE) assistance program. This study aims to describe the implementation of the PRSE KUBE program, as well as to describe the supporting and inhibiting factors of the program. The urgency of doing this research is to see how the implementation of the PRSE KUBE program, whether it has been running in accordance with the program proposals that have been submitted. The approach in this study uses a qualitative approach with a descriptive study. Data collection was carried out from March 2022 to May 2022 through library research, and observation of research locations using in-depth interviews with 10 (ten) informants selected using purposive sampling technique. The results of this study describe the empowerment of MSMEs in KUBE PRSE which are seen through the stages of the empowerment process and the obstacles that occur at the stages of the empowerment process. Based on the results of the research findings, indicating that the program did not run according to the proposals that had been submitted, the aid of goods that should have been used to make a basic food stall managed by KUBE members was divided equally among its members. This happened because the program did not go through the stages of a perfect empowerment process, besides that the inhibiting factors were found to be more than the driving factors. The results of this study are expected to contribute to the Social Welfare Study program in the form of enrichment in courses on poverty issues, basics of social development and social problem analysis courses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Feby Amalia
"Skripsi ini membahas terkait program United Tractors for Business Assistant (UT BUAS) sebagai wujud CSR yang mendukung upaya pemberdayaan ekonomi Perempuan oleh PT. United Tractors, Tbk kepada UMKM D’Shafa. Urgensi dilakukannya penelitian ini yaitu menganalisis lebih lanjut bagaimana pelaksanaan program United Tractors for Business Assistant (UT BUAS) sebagai wujud kontribusi perusahaan dalam melakukan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui optimalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Penelitian ini dilakukan karena perempuan sering kali menghadapi hambatan besar dalam mengakses sumber daya ekonomi, pelatihan, dan peluang bisnis, padahal pemberdayaan ekonomi perempuan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga berdampak positif bagi keluarga dan komunitas serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan sehingga topik ini menarik untuk diteliti. Sebagaimana dalam tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan pelaksanaan program serta faktor pendukung dan penghambat yang timbul selama program United Tractors for Business Assistant (UT BUAS) berlangsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif yang melibatkan tim Corporate Social Responsibility (CSR) PT. United Tractors, Tbk khususnya Pilar Ekonomi (UTGROWTH), fasilitator program, dan salah satu UMKM Binaan yaitu UMKM D'Shafa. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April hingga Juni 2024 melalui studi literatur, dokumentasi,  wawancara terhadap 7 informan yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CSR Pilar Ekonomi (UTGROWTH) PT United Tractors, Tbk telah memberikan kontribusi yang positif terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program UT BUAS kepada UMKM D’Shafa yang mencakup pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran dan pembiayaan. Adapun faktor pendukung program ini yaitu tersedianya fasilitas penunjang, mampu menerapkan praktik usaha ramah lingkungan, pemasaran produk secara digital, dam mampu berdaya secara berkelompok. Akan tetapi, masih terdapat beberapa faktor penghambat yaitu fasilitasi pemasaran yang tidak merata untuk setiap UMKM binaan, kurangnya pengecekan konsistensi kualitas produk, dan juga kesibukan para anggota yang juga merupakan ibu rumah tangga. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pemahaman, perbaikan layanan program, dan dapat memberikan sumbangsih bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial khususnya terhadap mata kuliah Kesejahteraan Sosial dalam Sektor Industri dan Intervensi Komunitas.

This study discusses the United Tractors for Business Assistant (UT BUAS) program as a form of CSR by PT. United Tractors, Tbk towards UMKM D’Shafa. The urgency of this research lies in further analyzing how the implementation of the United Tractors for Business Assistant (UT BUAS) program serves as the company’s contribution to empowering women’s economy through the optimization of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). Research on women's economic empowerment is crucial because women often face greater barriers in accessing economic resources, training, and business opportunities. Empowering women economically not only improves individual women’s welfare but also has wide-ranging positive impacts on their families and communities and contributes to inclusive and sustainable economic growth, making this topic particularly compelling to study.The objective of this research is to describe the implementation of the program and identify the supporting and hindering factors that emerged during the United Tractors for Business Assistant (UT BUAS) program. This study uses a qualitative approach with descriptive studies involving the Corporate Social Responsibility (CSR) team of PT. United Tractors, Tbk, specifically the Economic Pillar (UTGROWTH), program facilitators, and one of the fostered MSMEs, UMKM D'Shafa. Data collection was conducted from April to June 2024 through literature studies, interviews, and observations involving 7 informants selected using purposive sampling techniques. The data analysis carried out in this study includes data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification. The results of this research indicate that the CSR Economic Pillar (UTGROWTH) of PT. United Tractors, Tbk has made a positive contribution to women’s economic empowerment through the UT BUAS program to UMKM D’Shafa, which includes training, mentoring, marketing facilitation, and financing. The supporting factors for this program include the availability of supporting facilities, the ability to implement environmentally friendly business practices, digital product marketing, and the capacity to empower themselves in groups. However, there are still several inhibiting factors, including unequal marketing facilitation for each fostered MSME, lack of consistent product quality checks, and the busyness of members who are also housewives. The results of this study are expected to contribute positively to enhancing understanding, improving program services, and providing input for Social Welfare Studies, particularly in courses related to Social Welfare in the Industrial Sector and Community Intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Farid Hanggawan
"[ABSTRAK
Penelitian ini mengeksplorasi tipologi jaringan sosial para pendiri perusahaan rintisan dan kerangka institusional yang membentuk tindakan perusahaan rintisan di inkubator Bandung Digital Valley, Kota Bandung, Jawa Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Institusionalisme Baru yang dirumuskan oleh Victor Nee. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan Extended Case Method. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan dan wawancara mendalam terhadap informan kunci, yaitu manajemen inkubator Bandung Digital Valley dan para pendiri perusahaan-perusahaan rintisan yang diinkubasi di sana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa institusi formal yang membentuk tindakan perusahaan rintisan di Bandung Digital Valley berupa kebijakan pemerintah, birokrasi, hak kekayaan intelektual, dan kontrak. Institusi informal tidak secara jelas mengemuka dalam studi ini, sehingga yang terjadi adalah keselarasan (close-coupling) antara institusi formal dalam bentuk norma organisasi inkubator dan institusi informal yang dihasilkan dari mekanisme sosial antar pendiri perusahaan rintisan. Yang mengemuka justru tipologi jaringan sosial, baik internal maupun eksternal, sebagai strategi dari pendiri perusahaan rintisan dalam merespons target-target dan norma organisasi di Bandung Digital Valley.

ABSTRACT
This study explores the typology of social networks and the institutional frameworks that shape the action of the startup companies in Bandung Digital Valley, a digital business incubator located at Bandung, West Java. The New Institutionalism in Sociology, as formulated by Victor Nee, is employed as the theoretical lens for this study. This is a qualitatitive study that uses the Extended Case Method approach. The collection of data was conducted by observation and in-depth interview with the management of Bandung Digital Valley and the founders of startup companies. The results of this study show that the formal institutions shape the actions of startup companies through government policies, bureaucracy, intellectual property rights, and contracts. The informal institutions are not explicitly emerge in this study, so the result is a close-coupling between formal institution in the form of organizational norms and the informal institution that implicitly emerge from the social mechanisms between the founders. Instead of resulting an informal institution, the actions of founders lead to various types of social networks that are created in responding the goals and the organizational norms in Bandung Digital Valley, This study explores the typology of social networks and the institutional frameworks that shape the action of the startup companies in Bandung Digital Valley, a digital business incubator located at Bandung, West Java. The New Institutionalism in Sociology, as formulated by Victor Nee, is employed as the theoretical lens for this study. This is a qualitatitive study that uses the Extended Case Method approach. The collection of data was conducted by observation and in-depth interview with the management of Bandung Digital Valley and the founders of startup companies. The results of this study show that the formal institutions shape the actions of startup companies through government policies, bureaucracy, intellectual property rights, and contracts. The informal institutions are not explicitly emerge in this study, so the result is a close-coupling between formal institution in the form of organizational norms and the informal institution that implicitly emerge from the social mechanisms between the founders. Instead of resulting an informal institution, the actions of founders lead to various types of social networks that are created in responding the goals and the organizational norms in Bandung Digital Valley]"
2015
T43798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>