Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28640 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurliani Siregar
Universitas HKBP Nonmensen, 2017
050 VISI 25:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiah Daradjat
Jakarta: Bulan Bintang, 1975
170.92 ZAK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Inggrid Christiana Ratna Dewi
"Skripsi ini membahas nilai-nilai moral di dalam Babad Ponorogo. Nilai-nilai moral ini dianalisis untuk mencari jati diri masyarakat ponorogo. Teori yang digunakan adalah teori sistem nilai budaya yang dikemukakan oleh C. Kluckhohn (1961), sedangkan metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Pada Babad Ponorogo, ada 17 nilai moral yang diperoleh. Ketujuh-belas nilai moral tersebut mencakup hakekat hidup yaitu keimanan, keadilan, demokrasi, kerukunan, bersyukur, berprasangka baik, menjauhkan diri dari hawa napsu, dan kesabaran; hakekat karya manusia nilai moral yaitu gotong-royong, keadilan, keberanian, kemandirian, amanah, dan rajin bekerja; persepsi manusia tentang waktu nilai moralnya yaitu bersikap realistis; pandangan manusia terhadap alam sekitar dengan menghargai alam; hakekat hubungan manusia dengan sesama yaitu amanah, keadilan, tidak pamrih, tolong-menolong, rendah hati, dan kejujuran. Nilai-nilai moral yang terdapat di dalam Babad Ponorogo tersebut dapat dijadikan sebagai jati diri masyarakat Ponorogo.

This thesis discusses the moral values in the Babad Ponorogo. These moral values are being analyzed to find the identity of Ponorogo's community. The theory that being used is the theory of cultural value system by C. Kluckhohn (1961) and the methodelogical that being used is analytical descriptive. Babad Ponorogo has seventeen moral values. These seventeen moral values includes the essence of life: faith, justice, democracy, harmony, gratitude, prejudiced good, stay away from the passions, and patience; the essence of the moral values of human work are mutual help, justice, courage, independence, trust, and diligent work; human perception of time for being realistic; human view of the environment with respect for nature; the essence of human relationships with others that are trustworthy, fairness, no strings attached, mutual help, humility, and honesty. Moral values contained in the Babad Ponorogo can be used as identity Ponorogo society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S514
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edit Noorita Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tahap perkembangan moral pada remaja yang mengikuti ajang pemilihan da'i. Penelitian ini termasuk penelitian kuantatif dengan metode non eksperimental. One Way Anova digunakan sebagai metode statistik untuk menganalisis data yang diperoleh. Pengukuran perkembangan moral dilakukan dengan alat ukur perkembangan moral Defining Issues Test (DIT).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) rata-rata perkembangan moral responden berada pada tingkat konvensional (tahap 3 dan 4), terdapat seorang responden yang berada pada tingkat pasca-konvensional (tahap 5); 2) tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perkembangan moral berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan.

This research aims to know moral development exists in adolescence who participated in da'i election. As a quantitative research this study using non experimental method. One Way Anova was used as statistic method to analyze the data obtained. The moral development measurement was conducted with the Defining Issues Test (DIT).
Result of this study indicates: 1) generally moral development of respondent in conventional level (stage 3 and 4), there is one respondent in pasca-conventional level (stage 5) 2) there is no significant difference of moral development based on gender and level of education."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
155.251 9 KUS t
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Zainuddin
"Perkembangan penalaran moral ditentukan oleh banyak faktor antara lain faktor lingkungan keluarga dan sekolah. Dalam lingkungan keluarga, proses pengasuhan khususnya ayah berperan dalam perkembangan penalaran moral remaja. Begitu juga dalam lingkungan sekolah, teman sebaya memiliki andil yang cukup berarti. Berkaitan dengan peran orangtua, secara tradisional pengasuhan dalam arti mendidik dan membesarkan anak lebih dibebankan kepada ibu. Peran ayah lebih dikaitkan dengan peran sehagai pendukung ekonomi yang membutuhkan keterampilan intelektual (Phares, 1996) sehingga keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak tidak mendalam. Sesuai dengan perkembangan zaman jumlah wanita yang bekerja meningkat, ayah pun mulai dituntut untuk terlibat dalam pengasuhan anak.
Penelitian ini mengenai perkembangan penalaran moral remaja dikaitkan dengan peran ayah dan peran teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah (1) membuktikan apakah ayah berperan dalam pencapaian tahap penalaran moral remaja (2) membuktikan apakah teman sebaya berperan dalam pencapaian tahap penalaran moral remaja dan (3) membuktikan apakah ayah dan teman sebaya secara bersama-sama berperan dalam pencapaian tahap penalaran moral remaja.
Sampel penelitian ini adalah 160 siswa SMA Lab. School Rawamangun Jakarta kelas II tahun ajaran 2004/2005. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner persepsi remaja terhadap peran ayah yang disusun berdasarkan dimensi pengasuhan yang dikembangkan oleh Barber. Alat ukur lain adalah kuesioner persepsi remaja terhadap peran teman sebaya berdasarkan dimensi kelekatan remaja dengan teman sebaya dari Armsden & Greensberg. Untuk mengukur tahap penalaran moral remaja digunakan Defining Issues Test (DIT) yang dikembangkan oleh Rest. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan ballwa peran ayah dan peran teman sebaya menunjukkan tidak ada hubungannya dengan perkembangan penalaran moral remaja. Hasil penelitian tidak sesuai dengan teori mungkin disebabkan peran ayah khususnya di Indonesia memang tidak sebesar di negara Barat, walaupun ayah ikut terlibat dalam kegiatan rumah tangga namun umumnya masih berpegang pada norma-norma mengenai pembagian kerja. Selain itu alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Meskipun demikian, orangtua terutama ayah perlu juga memperhatikan hal seperti yang dikatakan dalam berbagai tinjauan teoritis bahwa ayah yang berperan aktif dalam pengasuhan remaja akan mengurangi terjadinya ketimpangan dalam pertumbuhan remaja tersebut khususnya perkembangan penalaran moral.
Saran utama yang diajukan sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perkembangan penalaran moral remaja agar didapatkan gambaran faktor-faktor lain yang ikut memberikan kontribusi. Saran juga ditujukan kepada keluarga, sekolah, dan praktisi pendidikan sehingga memiliki gambaran dalam rangka melakukan pembinanan terhadap moral remaja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessyca Diana Gabrielle
"Dalam Pembanguan Jangka Panjang Kedua (PJP II) peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia mendapatkan tekanan yang utama. Pembangunan dibidang ekonomi berjalan dengan sangat cepat kurang diimbangi dengan masalah pembangunan mental. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya disiplin dalam kehidupan bangsa Indonesia. Istilah 'jam karet' misalnya, sudah sangat popular di negara-negara lain dan nyaris menjadi trade mark negatif bangsa kita.
Rendahnya disiplin dalam aspek-aspek kehidupan sehari-hari dapat kita lihat dan sebutkan satu-persatu. Tingkahlaku yang menunjukkan rendahnya disiplin juga tampak pada diri remaja. Anggota Paskibra/ka dinilai sudah mempunyai dasar-dasar militer dan disiplin sehingga dapat memberikan contoh konkrit dalam pelaksanaan Gerakan Disiplin Nasional (Pangdam Jaya Mayjen TNI Sutiyoso, Kompas, Rabu, 21-08-1996:12). Sprinthal and Sprinthal (1990) mengatakan bahwa disiplin erat kaitannya dengan perkembangan moral dan perkembangan kognitif.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tahap perkembangan moral anggota Paskibra/ka. Dalam Paskibra/ka seorang remaja belajar tentang "nilai" moral yang menyentuh aspek kognitif, afektif dan psikomotor dan remaja belajar bersama dengan teman sebayanya dimana pengaruh teman sebaya sangat besar pada diri seorang remaja sehingga "nilai" moral yang dipelajari akan cepat terinternalisasi maka peneliti tertarik untuk meneliti apakah tahap perkembangan moral kelompok Paskibra/ka lebih tinggi daripada kelompok non Paskibraka.
Dengan menggunakan kuesioner Dilema Moral Kohlberg serta kuesioner Pola Asuh maka hasil yang diperoleh adalah Tahap perkembangan moral kelompok Paskibra/ka lebih tinggi daripada tahap perkembangan moral kelompok non Paskibra/ka baik yang diasuh secara otoriter, demokrasi maupun permisif serta remaja yang diasuh secara demokrasi dan permisif akan mempunyai tahap perkembangan moral yang lebih tinggi daripada remaja yang diasuh secara otoriter.
Kesimpulan daripada penelitian ini adalah pola asuh demokrasi dan permisif yang diberikan oleh orangtua kepada anak remajanya ditambah dengan mengikuti latihan Paskibra/ka membuat seorang remaja berada pada tahap perkembangan moral yang lebih tinggi daripada remaja yang lain.
Dalam penelitian ini masih ditemukan banyak kelemahan-kelemahan, untuk itu peneliti menyarankan pada penelitian selanjutnya agar dapat dilakukan pada sampel yang lebih variatif dan adanya penyempurnaan alat baikfisik maupun penyajiannya.
Daftar Pustaka ; 43 (1954-1997)"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osman Raliby
Jakarta: Sinar Hudaya & Documenta, 1971
297.4 OSM i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Marlita
Jakarta: Kajian Wanita, 2007
370.114 TIT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnah Maulani
"Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap besarnya nilai value at risk dengan dan tanpa hedging. Tujuannya adalah untuk melihat apakah kegiatan hedging dapat memberikan manfaat untuk menurunkan risiko kerugian akibat adanya fluktuasi harga minyak mentah dan apakah hedging yang ada saat ini telah syari'ah compliant. Data yang digunakan adalah data spot harian minyak mentah untuk jenis WTI, Brent dan OPEC Basket Price untuk periode waktu 1 Januari 2003 sampai dengan 24 Maret 2009. Uji hipotesis menggunakan data future contract harian periode tahun 2007-2008 untuk jenis minyak WTI dengan perhitungan. metode Peak-over Threshold.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan nilai value at risk ketika melakukan hedging menggunakan future contract jangka waktu 1 bulan. Penelitian ini juga mengkaji dasar implementasi future contract syari'ah yang dikembangkan oleh Negara Malaysia serta kendala-kendala yang ada dalam mengembangkan keuangan syari'ah.

This research evaluates VaR with and without hedging. It's aimed to see whether hedging can give value added by minimizing fluctuation oil price risk and to see if it is syari'ah compliant already.Data used in this research are daily spot for WTI, Brent and OPEC Basket price on the period of January,1st 2003 until March, 24th 2009. The hypothesis used is daily future contract for WTI crude oil for the year 2007 and 2008. Risk calculation (VaR ) using Extreme Value Theory with Peakover Threshold method.
The result showed that the VaR with hedging activities in one month future contact can be minimized then before hedged. This research also tried to see basic syari'ah future contract implementation which are developed in Malaysia and evaluate constraints on developing financial syari'ah instruments.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Muzdhalifah
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur exchange rate risk pada portofolio foreign exchange di Bank Sumsel Babel dengan Value at Risk dan perhitungan VaR ini dapat membuat pengukuran risiko dan pemantauan risiko menjadi lebih efisien. Pengukuran risiko menggunakan metode internal/VaR ini akan sesuai dengan tingkat risiko yang akan ditanggung akibat nilai tukar yang dimiliki bank. Data yang digunakan pada penelitian studi kasus ini adalah data historis harian kurs selama 2 dua tahun, yaitu tanggal 04 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30 Desember 2017 dengan total jumlah pengamatan sebanyak 488 pengamatan. Nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah selama hari kerja trading days yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Mata uang asing yang digunakan sesuai dengan portofolio mata uang asing di Bank Sumsel Babel dan Metode perhitungan VaR yang digunakan adalah dengan menggunakan model GARCH.

The purpose of this research is to measure exchange rate risk on foreign exchange portfolio at Bank Sumsel Babel with Value at Risk and calculation of VaR can make risk measurement and risk monitoring more efficient. Measurement of risk using internal VaR method will be in accordance with the level of risk that will be borne by the exchange rate owned by the bank. The data used in this case study is daily historical data for 2 two years, ie, January 04, 2016 until December 30, 2017, with a total of 488 observations. The exchange rate used is the middle rate during the business day trading days published by Bank Indonesia. The foreign currency used in accordance with foreign currency portfolio in Bank Sumsel Babel and VaR calculation method used is by using the model GARCH."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>