Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satara Samia Jufri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran work meaningfulness sebagai mediator dalam hubungan antara job autonomy dan harmonious passion. Partisipan penelitian ini adalah 163 karyawan pada perusahaan yang bergerak di bidang industri kreatif dan memiliki masa kerja minimal satu tahun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah subskala harmonious passion dari The Passion Scale, Meaningfulness Scale, dan dimensi autonomy dari Job Diagnostic Survey. Berdasarkan hasil analisis mediasi, diketahui terdapat indirect effect yang signifikan antara job autonomy dan harmonious passion melalui work meaningfulness (r = .2168, p < .05), dan direct effect yang tidak signifikan antara job autonomy dan harmonious passion (r = .0699, p > .05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa work meaningfulness memediasi secara penuh hubungan antara job autonomy dan harmonious passion.

This study aims to investigate the mediating effect of work meaningfulness on the relationship between job autonomy and harmonious passion. The participants of this study were 163 employees in creative industry companies and has worked for at least a year. The instrument used in this study is the harmonious passion subscale of The Passion Scale, Meaningfulness Scale, and autonomy dimension of the Job Diagnostic Survey. The result of this study proves that there is a significant indirect effect between job autonomy and harmonious passion through work meaningfulness (r = .2168, p < .05), and found no significant direct effect between job autonomy and harmonious passion (r = .0699, p > .05). These results indicate that work meaningfulness fully mediates the relationship between job autonomy and harmonious passion."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhammad Bagas Al Ghifari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara empowering leadership dan harmonious passion pada karyawan di industri kreatif. Selain itu, peneliti juga menambahkan variabel makna kerja sebagai mediator dari hubungan empowering leadership dan harmonious passion. Dalam ranah industri kreatif, passion memegang peranan penting sebagai sesuatu yang dapat memengaruhi kreativitas seseorang.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa terdapat hubungan antara empowering leadership dan harmonious passion, tetapi belum ada penelitian yang dilakukan di ranah industri kreatif. Penelitian ini bersifat korelasional dengan menggunakan sampel pada pekerja di industri kreatif yang sudah memiliki masa kerja selama minimal satu tahun di tempat saat ini bekerja (N = 145). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain; Passion Scale, alat ukur empowering leadership dan alat ukur work meaningfulness.
Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa terdapat efek tidak langsung antara empowering leadership terhadap harmonious passion melalui makna kerja (ab = 0,19, p < 0,05), dan terdapat efek langsung antara empowering leadership terhadap harmonious passion (c = 0,15, p < 0,05) yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa makna kerja memediasi secara parsial hubungan antara empowering leadership dan harmonious passion.

This research aim to explain the relationship between empowering leadership and harmonious passion on employees in creative industry. Furthermore, in this study, we also add work meaningfulness as the mediator in the relationship between empowering leadership and harmonious passion. In creative industry, passion takes an important role as the antecedent of creativity.
In the past study, researcher has found that there is a correlation between empowering leadership and harmonious passion but there is no research that already studied this relationship in the creative industry context. This is a correlational study with workers in creative industry that already been working in the current company for at least one year (N = 145). Instruments used in this study among others are Passion Scale, Empowering Leadership Scale, and Work Meaningfulness Scale.
The result of the mediation analysis has shown a significant indirect effect between empowering leadership and harmonious passion through work meaningfulness (ab = 0,19, p < 0,05), and also there is a significant direct effect between empowering leadership to harmonious passion (c = 0,15, p < 0,05). It can be concluded that work meaningfulness partially mediates the relationship between empowering leadership and harmonious passion on employees in creative industry.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Vahlevi
"Penelitian ini mengukur hubungan antara tiga variabel yaitu autonomy support, strengths use, dan harmonious passion secara korelasional.Industri kreatif menunjukkan peranan penting dalam sebagai roda dalam perekomian Indonesia  (Sugiarto, 2018). Pada era industri kreatif, kreativitas menjadi sebuah modal penting bagi karyawan untuk dapat bersaing. Harmonious passion kemudian ditemukan sebagai faktor yang memengaruhi kreativitas seseorang  (Liu, Chen, dan Yao, 2011). Dengan demikian penelitian saat ini ditujukan untuk mengetahui faktor pembentuk harmonious passion sehingga dapat memengaruhi kreativitas. Peneliti berhipotesis bahwa strengths use dapat memediasi hubungan antara autonomy support dan harmonious passion. Penelitian ini melibatkan karyawan penuh waktu yang bekerja di bidang industri kreatif (N = 133). Alat ukur yang digunakan adalah Work Climate Questionnaire, Passion Scale, dan Strengths Use Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat efek langsung antara autonomy support terhadap harmonious passion ( = 0,42,>p < 0,05), efek tidak langsung antara autonomy support terhadap harmonious passion melalui strengths use (>ab) sebesar 0,12, p < 0,05), dan total efek (c) autonomy support, strengths use, dan harmonious passion sebesar 0,54 , p < 0,05. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa strengths use dapat memediasi hubungan antara autonomy support dan harmonious passion secara parsial.

This study measures the relationship between three variables, namely autonomy support, strengths use, and harmonious passion in a correlational study. The creative industry shows an important role in Indonesias economy (Sugiarto, 2018). In the era of the creative industry, creativity is an important thing for employees to be able to compete. Harmonious passion is found as a factor that influences a persons creativity (Liu, Chen, and You, 2011). Thus the study aimed to find out the forming factors of the harmonious passion that influence creativity. The researcher hypothesizes that strengths use can mediate the relationship between autonomy support and harmonious passion. This study involves full-time employees working in the creative industry (N = 133). Measuring instruments used by the Work Climate Questionnaire, Passion Scale, and Use Scale Strengths. . The results showed that there was a direct effect between autonomy support for harmonious passion (c = 0.42, p <0.05), the indirect effect of autonomy support on harmonious passion through strengths use (ab) of 0.12, p < 0.05), and the total effect (c) of autonomy support, strengths use, and harmonious passion is 0.54, p <0.05. Finally, it can be concluded that strengths use can mediate the relationship between autonomy support and harmonious passion partially."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tessa Anugrah Putri
"

Dewasa ini, industri kreatif memiliki potensi yang besar guna mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Sugiarto, 2018). Meski memiliki pengaruh yang besar terhadap Negara, namun nyatanya karyawan yang bekerja di bidang tersebut memiliki pendapatan yang relatif rendah. Bekerja sesuai passion diketahui merupakan hal yang membuat karyawan menikmati pekerjaannya di bidang industri kreatif. Penelitian korelasional ini bertujuan untuk meneliti peran basic psychological needs terhadap hubungan antara perceived autonomy support dan harmonious passion. Penelitian ini melibatkan karyawan penuh waktu yang bekerja di bidang industri kreatif (N = 133). Alat ukur yang digunakan adalah Work Climate Questionnaire, Passion Scale, dan Basic Psychological Needs at Work Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat efek tidak langsung antara perceived autonomy support terhadap harmonious passion melalui basic psychological needs (r = 0,28 , p < 0,01) dan masih terdapat efek langsung antara perceived autonomy support terhadap harmonious passion melalui basic psychological needs (r = 0,55, p < 0,01). Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa basic psychological needs dapat secara parsial memediasi hubungan antara perceived autonomy support dan harmonious passion.


Nowadays, creative industy has a big potention for supporting the growth of economy in Indonesia (Sugiarto, 2018). Although it considers having big impact to the country, employee in creative industrial in fact have a relative low income. Passion is known as one of a factor that can make employee enjoy to their work. This correlational research is aim to investigate the role of basic psychological needs toward the relationship between perceived autonomy support and harmonious passion at work. This research involves full-time employees that work in creative industry (N = 133). The instruments which had used were Work Climate Questionnaire, Passion Scale, and Basic Psychological Needs at Work Scale. The results show that there is an indirect effect between perceived autonomy support toward harmonious passion through basic psychological needs (r = 0,28 , p < 0,01) and also direct effect between perceived autonomy support toward harmonious passion through basic psychological needs (r = 0,55, p < 0,01). Finally, it can be concluded that basic psychological needs could be partially mediate the relationship between perceived autonomy support and harmonious passion. 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Triani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi afek pada hubungan antara work passion dan kinerja karyawan. Self-determination theory digunakan sebagai landasan model penelitian ini. Data diperoleh dari 319 karyawan yang bekerja di berbagai perusahaan dengan berbagai jabatan di Indonesia. Dengan menggunakan macro PROCESS Hayes pada IBM Statistics SPSS, ditemukan bahwa terdapat hubungan tidak langsung antara harmonious work passion dan kinerja melalui afek positif. Selain itu, ditemukan pula bahwa afek positif memediasi secara penuh hubungan antara obsessive work passion dengan kinerja.

This study aims to investigate the mediating role of affect on the relationship between work passion and job performance. This research is based on Self determination theory to explain the relationship among study variables. The data was obtained from 319 employees working in various companies in Indonesia. Using the Hayes rsquo PROCESS macro on IBM Statistics SPSS, it was found that there was an indirect relationship between harmonious work passion and performance through positive affect. In addition, it was also found that positive affect also fully mediate the relationship between obsessive work passion and job performance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erviana Ghifanti
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran harmonious passion sebagai mediator antara job resource dan OCB. Pengambilan data pada penelitian ini mengikutsertakan 240 responden yang bekerja di Bank Pembangunan Daerah BPD . Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah OCB Scale 2002 untuk mengukur OCB; Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work QEEW Scale 2017 untuk mengukur otonomi, umpan balik performa kerja, dan technology resource; dan Passion Scale 2003 untuk mengukur harmonious passion.
Teknik analisis yang digunakan untuk menguji peran mediator adalah dengan menggunakan Process Macro for SPSS and SAS 3.0. Konsisten dengan teori job demand-resource, penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ketersediaan job resource di lingkungan kerja memberi motivasi dan dapat membantu karyawan mengembangkan OCB dan asosiasi ini di mediasi secara parsial oleh harmonious passion. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya perilaku extra-role di organisasi dan bagaimana menghasilkan perilaku tersebut.

The purpose of this research is to examine the role of harmonious passion as a mediator on the relationship between job resource and OCB. The data collection in this study included 240 employee respondents who work in Bank Pembangunan Daerah BPD . The measurements used in this study are OCB Scale 2002 to measure OCB Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work QEEW Scale 2017 to measure job autonomy, performance feedback, and technology resource and Passion Scale 2003 to measure harmonious passion.
The analysis statistic method of Process Macro for SPSS and SAS 3.0 were used to examined the mediational hypotheses. Consistent with job demand resource theory, result shows that when job resource exist in working environment, it can motivates and encourages employee to develop OCB and this association is partially mediated by harmonious passion. This study provides a deeper understanding about the importance of extra role behavior in organization and how to generate this behavior in future.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Monica Margaretha
"Berdasarkan pada perspektif self-determination theory, penelitian ini hendak melihat peran mediasi harmonious work passion HWP pada hubungan antara perceived organizational support POS dan kinerja. POS dapat mendorong terpenuhinya tiga kebutuhan dasar psikologis manusia, yaitu need for autonomy, need for competence, dan need for relatedness, mendorong terbentuknya motivasi internal dan juga dapat mendorong terjadinya proses internalisasi pekerjaan ke dalam identitas karyawan secara otonom. Dengan demikian, harmonious work passion akan terbentuk dan hal ini kemudian akan mendukung kinerja karyawan. Pengumpulan data diperoleh pada karyawan dengan berbagai jabatan dari berbagai perusahaan di Jakarta dan sekitarnya N=305 . Melalui analisis data menggunakan macro Hayes PROCESS pada IBM Statistics SPSS 22, ditemukan bahwa HWP memediasi secara parsial hubungan antara POS dengan kinerja. Implikasi teoretis dan praktis juga akan dibahas dalam penelitian ini.

Based on self determination theory perspective, this study aims to examine the mediating effect of harmonious work passion HWP on the relationship between perceived organizational support POS and in role performance. The existence of POS can encourage the fulfillment of three basic human psychological needs, namely need for autonomy, need for competence, and need for relatedness, can encourage the forming of intrinsic motivation, and also can encourage the autonomous internalization process of employee rsquo s job into identity. This will lead to harmonious work passion and in turn will enhance employees rsquo in role performance. The data were obtained from employees with various positions from various companies in Jakarta and surrounding areas N 305 . Through data analysis using the Hayes PROCESS macro on IBM Statistics SPSS 22, it was found that HWP mediates partially the relationship between POS and in role performance. The theoretical and practical implications were discussed in this study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Puji Rahayu
"Penelitian ini ingin melihat peran obsessive passion sebagai mediator hubungan antara tuntutan pekerjaan dan kesejahteraan psikologis di tempat kerja pada karyawan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner self-report. Partisipan penelitian berjumlah 217 karyawan bank BUMN dengan karakteristik minimal bekerja 1 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Dalam penelitian menggunakan instrumen penelitian diantaranya Kesejahteraan Psikologis di Tempat Kerja 2012 untuk mengukur kesejahteraan psikologis di tempat kerja, Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work Scale dan Technology Acceptance Model 2017 untuk mengukur tuntutan pekerjaan, selain itu digunakan instrumen Passion Scale 2003 untuk mengukur obsessive passion.
Untuk menguji hipotesis menggunakan teknik analisis Process Macro for SPSS yang dikembangkan oleh Hayes. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tuntutan pekerjaan tidak secara signifikan memiliki hubungan dengan kesejahteraan psikologis di tempat kerja b = - .044, p> .05 , dan tuntutan pekerjaan berpengaruh secara negatif pada obsessive passion b= - 1.96, p< .05 . Selain itu, obsessive passion berpengaruh secara negatif dengan kesejahteraan psikologis di tempat kerja b= - .192, p< .01 . Penelitian ini juga menemukan peran obsessive passion memediasi hubungan antara tuntutan pekerjaan dan kesejahteraan psikologis di tempat kerja b= - .082, p> .05.

This research was conducted to find the role of obsessive passion as a mediator in the relationship between job demands and psychological well being at work. Data collection was done by using self report questionnaires. Research participants were 217 state owned enterprises bank employees with a minimum requirement of a year working experience in that respective workplace. The method of data collection was accidental sampling. Research instruments, namely Psychological Well Being at Work 2012 was used to measure psychological well being at work, Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work and Technology Acceptance Model 2017 to measure job demands, as well as Passion Scale 2003 to measure obsessive passion.
Hypothesis was tested and analyzed using Process Macro for SPSS which was developed by Hayes. The result shows that job demands are not significantly related to psychological well being at wok b .044, p 0.05 , and job demands negatively affect the obsessive passion b 1.96, p .05.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Everd Nandya Prasetya
"Dari berbagai penelitian yang meneliti hubungan antara work passion, hubungan antara Harmonious Work Passion HWP dan Obsessive Work Passion OWP dengan kinerja masih terlihat kurang konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efek moderasi Job Resources pada hubungan antara dua jenis work passion terhadap kinerja dengan menggunakan data sebanyak 321 karyawan dari berbagai perusahaan di Indonesia. Sesuai dengan hipotesis, hasil menunjukkan bahwa HWP, OWP, dan interaksi OWP dengan Job Resources JR berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja; sebaliknya, bertolak belakang dengan hipotesis, hasil menunjukkan interaksi HWP dengan JR berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kinerja. Implikasi terhadap penelitian passion-performance dan praktik manajemen terdapat di bagian diskusi.

Despite many studies that examines work passion, the relationship between Harmonious Work Passion HWP and Obsessive Work Passion OWP and job performance are still inconsistent. Using samples from 321 employees from multiple companies in Indonesia, this study aims to examine the moderating effect of Job Resources on work passion performance relationship. As we predict, results show that HWP, OWP, and interaction between OWP and Job Resources JR significantly and positively affect job performance and contrary to our prediction, interaction between HWP and JR significantly and negatively affect job performance. Implication for passion performance and management practices are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eileenthia Nimas Aryane
"Dibandingkan dengan generasi lainnya, karyawan milenial identik dengan tingkat kecenderungan turnover yang lebih tinggi. Meski begitu, adanya perilaku proaktif dalam mengubah aspek pekerjaan melalui job crafting diketahui dapat mempertahankan keberadaan karyawan pada pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara job crafting dengan turnover intention yang dimediasi oleh keterikatan kerja pada karyawan milenial di Indonesia. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini, antara lain: Job Crafting Scale, UWES Short Version, dan Turnover Intention Scale. Partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan generasi milenial (usia 24-40 tahun) dengan masa kerja minimal 1 tahun, dengan rincian 122 partisipan laki-laki dan 137 partisipan perempuan (N = 259). Melalui analisis regresi mediasi menggunakan Makro PROCESS oleh Hayes, ditemukan hasil bahwa keterikatan kerja memediasi sebagian hubungan antara job crafting dengan turnover intention. Hal ini menggambarkan jika job crafting dapat memberikan dampak secara langsung terhadap turnover intention (c' = .08, p < .05), namun juga dapat berdampak secara tidak langsung melalui adanya peran keterikatan kerja sebagai perantara (ab = -.14, p < .05).

Millennials employees tend to have a higher level of turnover intention compared with other generations. However, employees that proactively craft their job was found to have a lower turnover intention. Therefore, this study aims to examine the relationship between job crafting and turnover intention mediated by work engagement among millennial employees in Indonesia. The instruments used in this study include Job Crafting Scale, UWES Short Version, and Turnover Intention Scale. Participants in this study were millennials employees (aged 24-40 years) with a minimum working period of 1 year, with details of 122 male participants and 137 female participants (N = 259). Through mediation regression analysis using the Macro PROCESS by Hayes, it was found that work engagement partially mediates the relationship between job crafting and turnover intention. This illustrates that job crafting can directly affect the turnover intention (c' = .08, p < .05), but also indirectly affect the turnover intention through work engagement as a mediator (ab = -.14, p < .05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>