Berdasarkan Standar Nasional Indonesia terkait kualitas bioetanol, kadar air maksimum bahan bakar adalah 1.0 v/v% karena terjadinya fenomena azeotrop. Maka, perlu dilakukan proses pemurnian lebih lanjut. Metode pemurnian yang yang paling hemat energi adalah proses adsorpsi. Adsorpsi yang digunakan adalah adsorpsi kontinyu dimana proses yang jauh lebih baik karena sistem operasinya yang selalu mengontakkan adsorben dengan larutan segar sehingga adsorben dapat mengadsorpsi dengan optimal sampai kondisi jenuhnya. Salah satu yang mempengaruhi adsorpsi adalah jenis adsorben dan komposisi dari setiap adsorben. Material adsorbent yang diuji adalah komposit dari campuran Polyvinyl Alcohol (PVA), zeolit, dan karbon aktif terhadap bioetanol dengan kemurnian 88% dan 96%. Terdapat lima variasi komposisi adsorben yang dengan perbandingan PVA, zeolit, dan karbon aktif yaitu 1:1:0, 1:1:0.25, 1:1:0.5, 1:1:0.75, 1:1:1. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis hubungan serta pengaruh variasi komposisi adsorben terhadap kemurnian bioetanol setelah melalui proses adsorpsi kontinyu melalui kurva breakthrough dari hasil penelitian serta performa adsorpsi yang dihasilkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan variasi perbandingan PVA/zeolit/karbon aktif = 1:1:1 merupakan variasi paling bagus dimana proses adsorpsi yang terjadi paling optimum dengan hasil kemurnian etanol yang tinggi yaitu mencapai 99.53% untuk konsentrasi awal 88% dan 99.51% untuk konsentrasi awal 96%
"
"