Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 60325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pardede, Patricia Lasma Lintang Lukita
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana leisure terjadi dalam keseharian ibu rumah tangga dalam ruang domestik, yaitu rumah. Leisure adalah sebuah momen di mana terjadi perubahan. Di dalamnya terdapat dimensi-dimensi, seperti kebebasan memilih, motivasi intrinsik, kesenangan, relaksasi, interaksi dan ekspresi diri, yang membuat seseorang menerima suatu momen sebagai leisure. Leisure tidak dapat disamakan dengan rekreasi atau waktu luang karena leisure adalah pengalaman. Ruang domestik yang berkaitan dengan waktu, ruang dan aktivitas menjadi salah satu container dari leisure bagi ibu rumah tangga. Selain itu, ruang domestik  juga menjadi salah satu container domain, yaitu segala hal yang bersifat obligatory dan terjadi secara rutin, bagi ibu rumah tangga. Momen leisure terjadi di antara domain dan dapat terlihat setelah domain teridentifikasi. Pembentukan momen leisure didorong oleh faktor preferensi pribadi, kehadiran orang lain dan perubahan yang mencakup perubahan ruang dan aktivitas. Hasil studi menemukan bahwa preferensi pribadi merupakan faktor pembentuk momen leisure yang paling mendasar. Sedangkan faktor lain, yaitu kehadiran orang lain dan perubahan menjadi faktor tambahan pembentuk momen leisure yang dialami. Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa tidak seluruh bagian dari rumah adalah domain ibu rumah tangga dan terjadi overlapping domain dan leisure di beberapa bagian rumah. Temuan skripsi ini menunjukkan pentingnya ruang domestik untuk dapat mewadahi domain sekaligus leisure dalam keseharian ibu rumah tangga.

This study discusses how leisure occurs in the everyday life of housewives at home as a domestic space. Leisure is a moment in which changes occur. It contains dimensions, such as freedom of choice, intrinsic motivation, pleasure, relaxation, interaction and self-expression, that make a person perceive a moment as leisure. Leisure is different with recreation or leisure time as leisure is an experience. Domestic space, which relate with space, time, and activity is one of the containers of leisure for housewives. Besides, it is also a container of domain, which is everything that is obligatory that occurs as a routine for housewives. The moment of leisure occurs in between domain and can be recognized after the domain is identified. The occurrence of moment of leisure is affected by some factors such as personal preference, the presence of others and changes that include changes in space and activity. The study discovers that personal preference is the basic forming factor of the moment of leisure. Whereas the other factors, namely the presence of others and change, become additional forming factors of moments of leisure. In addition, this study identifies that not all parts of the house are domain for housewives and there are overlapped spaces of domain and leisure in some parts of the house. The findings of this thesis show the importance of domestic to accommodate domain as well as leisure in the everyday life of housewives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zamroni
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan tingkah laku mendaur ulang sampah domestik ibu-ibu rumah tangga di Tambun Kabupaten Bekasi. Intervensi dilakukan dengan manajemen komunitas, pelatihan dan insentif. Target intervensi adalah ibu-ibu rumah tangga di RT 09 RW 41 Perumahan Griya Asri 2 Tambun Bekasi. Intervensi manajemen komunitas dengan membentuk organisasi pengelola sampah rumah tangga terbukti meningkatkan tingkah laku mendaur ulang warga dari 3 warga menjadi 41 warga. Intervensi pelatihan diikuti 20 peserta yang dilakukan dalam satu hari dan dilanjutkan monitoring setelah 1 minggu dan 3 minggu yang disertai insentif. Pengukuran dampak intervensi 3 minggu setelah pelatihan membuktikan adanya 7 peserta telah mendaur ulang sampah domestik.

ABSTRACT
The purpose of this research is to improve the behavior of domestic waste recycling household mothers in Tambun, Bekasi Regency. The intervention is done by the community management, training and incentives. Targeted interventions are mothers of households in RT 09 RW 41 Griya Asri 2 Tambun, Bekasi. Management interventions in communities by establishing the management organization of household waste is proven to increase recycling behavior of citizens of the three residents to 41 residents. Training intervention attended by 20 participants conducted in a single day and continued monitoring after 1 week and 3 weeks with incentives. Measurement of the impact of interventions 3 weeks after the training proves the 7 participants had to recycle domestic waste."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Rani Aisyah
"Penelitian ini membahas peran fungsi Ruang Terbuka Publik RTP terhadap pemanfaatan waktu luang masyarakat. Adapun penelitian ini berlokasi di RTH Kalijodo, Kelurahan Pegajalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Penelitian ini berfokus untuk mencari tahu mengenai peran fungsi RTH Kalijodo dalam memfasilitasi waktu luang masyarakat, serta melihat faktor pendukung dan faktor penghambat selama proses pengisian waktu luang tersebut berlangsung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur.
Pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling, dan terbagi atas pengelola RTH Kalijodo, masyarakat pengunjung yang tinggal di sekitar RTH Kalijodo, dan masyarakat pengunjung yang tinggal jauh dari lingkungan RTH Kalijodo. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keterkaitan antara fungsi RTP, aktivitas waktu luang, dan kebahagiaan masyarakat kesejahteraan subjektif. Masyarakat menggunakan RTH Kalijodo sebagai tempat untuk mengisi waktu luang mereka dengan berbagai macam alasan, aktivitas, dan juga mendapatkan berbagai macam manfaat.

This study discusses the role of Public Open Space function to the utilization of community leisure. The research is located in RTH Kalijodo, Kelurahan Pegajalan, Kecamatan Penjaringan, North Jakarta. This study focuses on finding out the role of RTH Kalijodo function in facilitating people 39 s leisure time, as well as to see the supporting factors and the inhibiting factors during the process of leisure. This research is descriptive research with qualitative method. The data collection of this research is done by in depth interview, and literature study.
Selection of informants was done by purposive sampling, and divided into RTH Kalijodo manager, people living around RTH Kalijodo, and people living far from RTH Kalijodo. The results of this study indicate the relationship between public open space function, leisure activities, and community happiness kind of subjective wellbeing . People use RTH Kalijodo as a place to fill their leisure time with various reasons, activities, and also they can gain various benefits.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morley, David, 1964-
London: Rontledge, 1993
302.234 MOR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Hanifati
"Tesis ini berfokus pada representasi rumah kolonial sebagai sarana penciptaan identitas kolonial Belanda di bekas jajahan Belanda di Indonesia (Hindia Belanda) di awal abad ke-20. Tesis ini menganalisis tatanan atau struktur sosial masyarakat kolonial Belanda yang terkait dengan ruang domestik, gambaran ideal rumah, serta domestisitas kolonial dalam rumah tangga untuk menganalisis kinerja Eropa dalam praktik pemmbuatan ruang domestik. Dapur dipilih menjadi fokus utama pembahasan karena ruang ini merupakan titik temu anatara masyarakat kolonial dan pribumi, merepresentasikan pertemuan budaya sekaligus menggambarkan hirarki dalam pola tatanan ruang dalam rumah tangga. Sumber analisis subjek penelitian berasal dari manual rumah tangga, gambar arsitektur, memoir dan foto. Tesis ini berpendapat bahwa penataan spasial pada rumah tangga kolonial berhubungan dengan relasi dinamis praktek budaya antara kolonial dan pribumi. Menariknya pemisahan spasial yang dilakukan dalam ruang domestik, yakni dapur, menciptakan kontradiksi dimana percampuran budaya seperti penggunaan alat-alat dapur tradisional, kebutuhan masyarakat kolonial akan kehadiran pekerja domestik pribumi dan budaya rijstaffel justru hadir di dalamnya.

This thesis focuses on the representation of the colonial house as a means of creating a Dutch colonial identity in the former Dutch colony in Indonesia (the Dutch East Indies) in the early 20th century. This thesis analyzes the social order or structure of the Dutch colonial society concerning the domestic space, the ideal picture of the house, and the colonial domesticity in the household to analyze the European performance in the practice of making domestic space. The kitchen was chosen to be the main focus of the discussion because this space was the meeting point between colonial and pribumi societies, representing cultural encounters as well as depicting hierarchy in the spatial arrangement in the household. Sources of analysis for research subjects came from household manuals, architectural drawings, memoirs, and photographs. This thesis argues that the spatial arrangement of colonial households is related to the dynamic relations of cultural practices between colonials and natives. Interestingly, the spatial separation carried out in the domestic space, namely the kitchen, created a contradiction in which a mixture of cultures such as the use of traditional kitchen utensils, the colonial community's need for the presence of native domestic workers, and the rijstaffel culture were present in it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rojek, Chris
New York: Palgrave Macmillan, 2005
790.01 Roj l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrina Putri Syarifa
"Skripsi ini mencoba melihat proses memasak sebagai social performance, yang memaknai memasak sebagai aktivitas bersama. Memahami proses memasak sebagai social performance membentuk negosiasi skenario ‘Our Kitchen’ dimana ruang memasak dapat tersebar dan terintegrasi pada keseluruhan ruang bertinggal. Perkembangan teknologi telah memberi dampak pada pandangan terkait proses memasak, dan terus menerus meredefinisikan bagaimana proses dan ruang memasak dipahami dalam suatu ruang domestik. Proses memasak di ruang domestik awalnya didefinisikan sebagai kegiatan yang hanya dilakukan oleh seorang aktor primer, sehingga menciptakan segregasi antara ruang memasak dan ruang bertinggal lainnya. Memahami memasak sebagai social performance mengangkat berbagai jenis peran, ruang dan objek yang kemudian dapat saling beririsan dalam ruang domestik dan akhirnya berpotensi menghapuskan segregasi ruang yang bersifat patriarkis. Hubungan peran, ruang, dan objek pada skripsi ini dipelajari lebih lanjut melalui studi kasus berbagai skenario ‘Our Kitchen’. Skripsi ini memahami bagaimana ruang memasak digunakan bersama oleh hadirnya berbagai peran memasak, serta menyimpulkan keterkaitan antara hubungan peran, objek, dan ruang memasak terhadap organisasi spasial suatu ruang domestik.

This thesis aims to explore the process of cooking as a social performance, defining daily cooking as a shared activity in the domestic space The thesis argues that understanding cooking as a social performance forms the negotiated scenario of 'Our Kitchen' where the cooking space can be distributed beyond the kitchen and integrated with the living space as a whole. Technological development redefines how cooking process and space are perceived in the domestic space. The process of cooking in the domestic space was originally defined as an activity carried out by a primary actor, thus creating segregation between the cooking space and other living spaces. Understanding cooking as a social performance raises various types of roles, spaces and objects which can then intersect in the domestic space and potentially eliminate the patriarchal spatial segregation tendencies. Relations of roles, spaces, and objects are studied further in this thesis through the case studies of various scenarios of 'Our Kitchen'. This thesis understands how the cooking space is used together by multiple roles, concluding on the relationship of roles, objects, and spaces of cooking in accordance with the spatial organization of the domestic space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Talita Yakin Putri
"Arsitektur tidak terlepas dari kebutuhan manusia akan ruang untuk beraktivitas. Seiring waktu, tubuh manusia yang hidup akan terus tumbuh dan berubah. Ruang domestik sebagai tempat terjadinya keseharian, secara langsung merespon kebutuhan dan keinginan manusia yang berubah seiring waktu. Dengan demikian, ruang domestik perlu dapat bersifat terbuka serta fleksibel penggunaannya agar dapat beradaptasi dengan baik terhadap manusia sebagai penggunanya.
Dalam beradaptasi, ruang domestik tidak perlu untuk berubah seluruhnya. Penyesuaian dapat dilakukan pada ruang dan furnitur yang memudahkan proses adaptasi. Skripsi ini mencoba mengamati bagaimana perubahan ruang domestik, yang hidup dan tumbuh beriringan dengan penghuninya seiring waktu. Terdapat dua metode pengamatan, yaitu mengamati bagaimana perubahan yang terjadi pada sebuah keluarga sebagai penghuni ruang domestik dan mengamati bagaimana penyesuaian ruang yang dilakukan untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan ruang yang timbul.
Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa ketika merancang, arsitek tidaklah menjadi yang paling tahu. Perubahan kebutuhan dan keinginan dalam penggunaan ruang merupakan sesuatu yang tidak terlelakkan, sehingga fleksibilitas dalam penggunaan ruang di waktu yang berbeda menjadi penting untuk dipertimbangkan ketika merancang. Arsitek sebaiknya tidak secara kaku menentukan penggunaan ruang yang dirancangnya untuk orang lain, tetapi memfasilitasinya agar kehidupan seutuhnya dapat bergulir di dalam ruang yang dirancang.

Architecture cannot be separated from human spatial needs. Human body as living things are always changing and grow over time. Domestic space, where everyday happens, responses directly to human needs and desires that always change. According to that, domestic space needs to be open for adaptation by inhabitants and enable flexible use by the user.
To adapt, domestic space doesn?t need to change completely. Adjustments can be made in space plan and furniture placement to adapt at minimum cost. The purpose of this study is to observe how domestic space changes, lives and grows with its inhabitants over time. There are two methods of observation in this writing. Firstly, observing how the family as domestic space?s inhabitants changes over time. Secondly, observing how the adjustments of space and furnitures in domestic space are done to accommodate the changing needs and desires of its inhabitants.
From these observations, it can be concluded that in designing architect is only based on limited information of the inhabitants? lives. The inhabitants? changing needs and desires in using space are inherent. The flexibility of spatial use in different times is important in designing domestic space. Architect should not strictly determines the spatial use of his/her design, but instead facilitates it so the life of the inhabitants can unfolds over time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Lenggo Putri
"ABSTRAK
Gangguan fungsi paru merupakan penyakit tidak menular yang diperkirakan menjadi penyebab ketiga kematian di dunia pada Tahun 2030. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan panjanan partikulat (PM2,5) terhadap gangguan fungsi paru pada ibu rumah tangga di sekitar kawasan pabrik semen Desa Citeuruep, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 orang ibu rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57 orang ibu rumah tangga memiliki gangguan fungsi paru, 55% berumur lebih dari 40 tahun, 58% memiliki status gizi tidak normal, 59% memiliki ventilasi rumah tidak memenuhi syarat, 70% anggota keluarga merupakan perokok aktif, 67% menetap dirumah dengan jarak dari pabrik semen memiliki risko akan paparan debu, 100% Kelembaban rumah ibu rumah tangga tidak memenuhi syarat. Ibu rumah tangga yang terpajanan partikulat (PM2,5) tidak memenuhi syarat sebanyak 56,4% mengalami gangguan fungsi paru. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa semua varibel yang diteliti pada penelitian ini tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap gangguan fungsi paru pada ibu rumah tangga. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah melakukan sosialisasi kepada ibu rumah tangga untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, pihak puskesmas dapat melakukan penyuluhan terkait rumah sehat, pola konsumsi gizi seimbang serta inspeksi snaitasi rumah secara berkala.

ABSTRACT
Lung function disorders is a non-commucibale disease which is estimated to be the third leading cause of death in the world in 2030. This research aims to analyze the relationship of particulate exposure (PM2,5) with lung function disorders in housewife around the cement factory area in Citeureup, Bogor Regency. The study uses a cross-sectional study design. The number of samples in this study were 1000 housewives. The result showed that 57 housewives had lung function disorders, 55% were over 40 years old, 58% had abnormal nutritional status, 59% had inadequate home ventilation, 70% of family members were active smokers, 67% settled at home with a distance from the semen factory has a risk of dust exposure, 100% humidity housewife does not qualify. Housewives who were exposed to particulate matter (PM2,5) did not meet the requirements as many as 56,4% experienced lung function disorders .Statistical result showed that all variables in this research did not have a significant relationship to lung function disorders in housewives. Prevention efforts that can be done is to socialize to housewives to do a clean and healthy lifestyle. In addition, the Puskesmas Citeureup can conduct counseling related to healthy homes, balanced nutrition consumption patterns and periodic home sanitation inspections."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuvi Lailani Oktaferina
"Skripsi ini membahas mengenai perubahan ruang dapur seiring penggunaannya oleh manusia. Perubahan dilihat dari perbedaan makna dapur sebagai produk dan dapur sebagai proses. Dapur sebagai produk merujuk pada dapur ketika dirancang. Sedangkan dapur sebagai proses merujuk pada saat dapur digunakan untuk memasak. Perubahan dapur dapat dilihat dari berbagai event memasak yang berbeda. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa kegiatan memasak di dapur membuat dapur menjadi aktif. Pada tiap event memasak, tingkat keaktifan dapur berbeda-beda. Tingkat keaktifan dilihat dari penggunaan titik-titik utama dapur yaitu tempat penyimpanan, tempat persiapan, tempat masak, dan tempat cuci. Temuan ini menunjukkan pentingnya melihat arsitektur tidak hanya dari sudut pandang perancangan, tapi juga dari sudut pandang penggunaan, terutama bagaimana penggunaan ruang dapat berubah-ubah.

This writing discusses the changes that occur in the kitchen due to human activities. Changes are considered from the different meaning of the kitchen as a product and as a process. Kitchen as a product refers to the kitchen when it was designed while kitchen as a process refers to the kitchen when it was used for cooking. Changes can be observed from a variety of events. From the analysis, it was found that the activity of cooking in the kitchen makes the kitchen become active. Each cooking event has different active level. These levels could be seen from the uses of the main points of the kitchen, such as storage, preparation area, cooker, and washing area. These findings indicate the importance of viewing architecture not only from the design perspective, but also from the use or dwelling perspective, especially how the use of space can be change through time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>