Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114927 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhika Adiel Insani
"Picogrid adalah jaringan listrik skala kecil yang digunakan untuk memasok beban kecil seperti penerangan, kipas, dan pengisian baterai pada laptop atau smartphone di sebuah ruangan. Picogrid memiliki beberapa kelebihan seperti mengurangi kerugian konversi karena beban terhubung langsung ke sumber daya dan mengurangi biaya dengan sumber daya independen dari jaringan. Picogrid yang kami usulkan dipasok oleh baterai dari kendaraan hibrida yang akan mencapai akhir siklus hidupnya. Baterai kendaraan hibrida akan memiliki beberapa kemampuan untuk menyimpan dan menyediakan energi untuk aplikasi kehidupan kedua.
Dalam tesis ini, penulis menggunakan baterai NiMH untuk picogrid. Karena generasi picogrid berasal dari komponen energi terbarukan seperti sel surya, yang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sehingga produksi listrik yang dihasilkan tidak stabil dan bahkan berhenti sama sekali, sehingga perlu dilengkapi dengan baterai yang berfungsi sebagai penyimpanan energi listrik juga. untuk menjaga catu daya listrik agar beban menjadi kontinyu.
Tesis ini menentukan desain konfigurasi pikogrid yang ideal untuk beban yang membutuhkan daya rendah dan komponen yang akan digunakan dalam pikogrid, apakah komponen tersebut dapat diandalkan atau tidak. Ini juga menentukan kinerja baterai NiMH yang digunakan dalam picogrid melalui tes pengisian dan pemakaian, apakah kinerja baterai masih sama dengan kinerja pada kondisi awalnya atau kinerja telah menurun dan juga menentukan apakah pikogrid tersebut cocok untuk daerah terpencil atau tidak.

Picogrid is a small-scale electricity grid that is used to supply small loads such as lighting, fans, and charging batteries on a laptop or smartphone in a room. Picogrid has some advantages such reduce the conversion losses because the load is connected directly to the power source and reduce cost with independent power source from grid. The picogrid we propose is supplied by the battery from hybrid vehicle which will reach their end of life cycle. Hybrid vehicle battery will have some capability to store and provide energy for second life application.
In this thesis, the author uses NiMH battery for a picogrid. As the picogrid generation is from renewable energy components like solar cells, which is strongly influenced by environmental conditions so that the production of electricity produced is unstable and even stops altogether, so it needs to be equipped with batteries that function as electrical energy storage as well as to maintain electrical power supply to the load become continuous.
The thesis determines the design a picogrid configuration that is ideal for a load that requires low power and the components that will be used in the picogrid, whether the components are reliable or not. It also determines the performance of the NiMH battery used in the picogrid through the charging and discharging test, whether the performance of the battery is still the same as the performance at its initial condition or the perfromance has been degraded and also determines whether the picogrid is suitable for a remote area or not.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joannes Baptista Satrio Parikesit
"Picogrid adalah electrical grid skala kecil yang digunakan untuk memasok beban listrik kecil seperti lampu atau kipas angin. Picogrid biasanya ditenagai oleh energi terbarukan seperti sel surya. Sistem picogrid memerlukan suatu penyimpan energi listrik untuk menyimpan energi listrik, sehingga picogrid tetap dapat beroperasi pada saat photovoltaic tidak dapat menghasilkan listrik, seperti pada malam hari atau cuaca hujan. Picogrid dalam skripsi ini menggunakan sel baterai bekas dari kendaraan hybrid untuk penyimpanan energi listrik picogrid. Baterai tersebut tidak lagi dapat digunakan untuk kendaraan hybrid, namun masih dapat digunakan pada picogrid untuk menyimpan energi listrik. Pada skripsi ini, penulis menggunakan baterai NiMH untuk picogrid. Skripsi ini menentukan kinerja baterai NiMH yang digunakan pada picogrid melalui pengujian charging dan discharging serta pengukuran tegangan dan arus baterai, untuk melihat bagaimana kinerja baterai bekas dibandingkan dengan kinerja pada kondisi awal, dan untuk menentukan apakah baterai masih cocok untuk digunakan dalam sistem picogrid. Skripsi ini juga menentukan beban ideal yang dapat disuplai oleh baterai.

Picogrid is a small-scale electricity grid that is used to supply small electrical loads such as lamps or fans. Picogrids are usually powered by renewable energy such as solar cells. Picogrid system need an electrical energy storage to store electrical energy, so the picogrid can still operate when the photovoltaic can not generate electricity, such as at night time or rainy weather. The picogrid in this thesis is using waste used battery cells from hybrid vehicles for the grid’s energy storage. The battery can no longer be used for the hybrid vehicle, but it can still be used in the picogrid for storing electrical energy. In this thesis, the author uses NiMH batteries for a picogrid. The thesis determines the performance of the NiMH battery used in the picogrid through charging and discharging tests and battery voltage and battery current measurement, to see how the performance of the used battery is compared to the performance at its initial condition, and to determine if it is still suitable to be used in a picogrid system. This thesis also determines the ideal loads that can be supplied by the battery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Zakaria Kapa
"Pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai energi alternatif untuk menggantikan sumber energi fosil atau somber energi tak terbarukan memberikan harapan yang cerah di mass sekarang maupun yang akan datang. Namun hal ini masih menemui kendala-kendala antara lain biaya investasi dan biaya tahunan yang mahal. Dalam skripsi ini dibahas mengenai minimalisasi biaya tahunan total dengan memperhatikan besamya kebutuhan energi dan ketersediaan sumber energi terbarukan di suatu lokasi terutama di daerah terpencil dengan mendesian suatu Sistem Energi Terbarukan Terpadu (SETT). SETT adalah suatu sistem yang menggunakan dua atau lebih sumber energi terbarukan seperti energi matahari, energi angin, energi air dan energi biogas untuk memenuhi satu set kebutuhan energi. Lokasi yang menjadi pilihan adalah di Mali Alor, NTT karena merupakan daerah yang cocok untuk menerapkan SETT dalam hat ini yang dimanfaatkan adalah energi matahari dan energi angin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnianto Joyonegoro
"ABSTRAK
Suatu pemasalahan yang muncul dalam mendesain PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah adanya penentuan besarnya beban konsumsi energi listrik yang tepat di daerah kepulauan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia mengenai data konsumsi energi listrik di daerah terpencil atau jauh dari jangkauan listrik PLN. Salah satu solusi untuk mengatasi adanya permasalahan tersebut adalah dengan memberikan suatu pemodelan matematis berupa besarnya beban konsumsi energi listrik di daerah tersebut. Penelitian ini memaparkan tentang pemodelan konsumsi energi listrik di Desa Kolorai, Morotai, Provinsi Maluku Utara Indonesia berbasis energi baru terbarukan salah satunya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Tahapan yang dilakukan dalam peneliltian ini yaitu dengan menentukan besarnya beban energi listrik di desa tersebut pada tahun 2017 dengan metode wawancara. Selanjutnya, melakukan proyeksi pertumbuhan beban listrik dengan menerapkan metode regresi Principal Component PC untuk desa tersebut. Proyeksi kebutuhan energi listrik yang ditentukan berdasarkan proyek lifetime berakhir yaitu tahun 2033. Berdasarkan hasil metode regresi PC, proyeksi konsumsi energi listrik yang didapatkan tahun 2033 untuk skenario 1 dan 2 yaitu 258,93 kWh dan 145,03 kWh per hari untuk regresi PC lima variabel dan 257,66 kWh dan 144,29 kWh per hari untuk regresi PC tiga variabel.

ABSTRACT
A problem gained for PV power plant designer is determining electrical energi consumption data for PV power plant design, especially for remote areas. It 39 s due to the lack of information available on data of electrical energy consumption in remote areas or far from a grid PLN . As solutions, this research proposes electrical energy consumption with mathematical modeling for that village based on economic and social conditions in Kolorai Village, Morotai, North Maluku Province as study locations based on PV sources. One of steps was undertaken in this research is to determine the electrical energi consumption in 2017 by the method of interview. The projection of the electrical energi consumption is determined by the lifetime of the project ends in 2033. Based on principal component regression method, the daily electrical energi consumption was obtained in 2033 with five regression variable for scenarios 1 and 2 are 258,93 kWh and 145,03 kWh per day. On the other hand, the daily electrical energi consumption projections are 257,66 kWh and 144,29 kWh per day respectively three regression variable."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhel Muhammad
"ABSTRAK
Energi di Indonesia merupakan sektor yang sangat vital, semakin bertambah tahun kebutuhan energi semakin meningkat. Hal ini juga dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan penduduk. Kondisi di dunia saat ini bahwa persediaan energi renewable semakin menipis, memicu pengembangan energi renewable. Indonesia menargetkan pengembangan energi renewable padaa tahun 2025 sebesar 23 bauran energi nasional. Penelitian ini memberikan alternatif proporsi bauran dan pemilihan lokasi EBT yang bertujuan untuk meminimumkan biaya total energi bauran. Hasil yang diperoleh dari metode MINLP yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan energi air dan panas bumi yang memiliki porsi pengembangan terbesar.

ABSTRACT
Energy in Indonesia is an important sector that electricity demand always increasing every year. This condition is also influenced by economic and population growth. In fact, non renewable energy is declining and will be vanished in several decades. This condition triggers development of renewable energy to replace it. Indonesia have made a development target of renewable energy become 23 of all energy mix. This paper give an alternative plan of development and site selection to reach minimum cost of all renewable energy mix in Indonesia. The result is hydro and geothermal are dominant in this energy mix."
2017
T47598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizh Fazha
"

Pengaturan terkait pengembangan energi menjadi kajian yang penting dilakukan, disebabkan energi menjadi hal yang vital dikuasai dan dilindungi karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Adanya tumpang tindih regulasi, ketidakpastian hukum, pajak, tenaga kerja, perizinan, serta infrastruktur menyebabkan Indonesia tertinggal dalam mendapatkan investasi asing. Dengan metode penelitian hukum normatif serta aspek ilmiah terhadap legal issue yang diteliti menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual, ditemukan bahwa pengaturan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) belum mendukung pertumbuhan ekonomi, regulasi yang ada masih berfokus pada pemanfaatan EBT, dan pengaturan tarif EBT yang akan berdampak pada kenaikan tarif listrik akan memicu peningkatan inflasi sehingga akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain adanya regulasi pemenuhan pemakaian produk dalam negeri membuat BPP Pembangkit EBT semakin tinggi, ditambah lagi regulasi tarif yang dibawah BPP pembangkit EBT menimbulkan risiko ketidakpastian pengembalian investasi, sehingga kondisi ini tidak mendukung peningkatan investasi EBT di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan kebijakan Negara dalam pengaturan EBT, supaya EBT tidak menjadi beban baru bagi keuangan Negara. Selain itu, perlu dibentuk kebijakan EBT setingkat undang-undang yang akan memberikan payung hukum dari kebijakan Negara dalam pengembangan EBT


Regulation related on energy became an important task to conduct, it is because of energy as a vital part should be managed and protected as it involves many human lives. Overlapping regulation, uncertainty of law, taxes, workers, permitance and infrastructure makes Indonesia left behind and difficult to obtain a foreign investment. With normative law research method and scientific aspect regarding legal issue which examined using a statutory approach and a conceptual approach, it was found that regulation of New & Renewable Energy (NRE) governance has not supported economic growth, existing regulation still focus on NRE utilization and NRE tariff that creates a higher electricity tariff will trigger an inflation and affect economic growth. On the other side, Local Content regulation will increase the energy tariff from NRE sector, also the ceiling price regulation  for NRE power producer can not exceed the exsisting cost of electricity, creates a risk of uncertainty in investment returns, so this condition does not support the increase in NRE investment in Indonesia. Therefore, a state policy is needed in regulating NRE, so NRE will not become a state financial burden. In addition, it is necessary to establish an NRE policy at the level of a law that will provide a legal protection for State's policy in developing NRE

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Putra Alikha
"Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau yang tersebar di 34 provinsi, dan total jumlah penduduk di negara tersebut mencapai 278 juta jiwa. Populasi yang terus bertambah dan kemajuan teknologi mendorong tuntutan akan pemerataan akses terhadap listrik. Pemerintah masih berupaya menyediakan listrik yang merata bagi seluruh wilayah penduduk selama satu dekade terakhir, dan rasio elektrifikasi nasional saat ini mencapai 99,2%. Di sisi lain, pemanfaatan energi terbarukan masih belum optimal karena berpotensi meningkatkan angka rasio elektrifikasi nasional. Energi terbarukan juga merupakan salah satu solusi utama untuk memenuhi permintaan sekaligus memenuhi Target Nol Emisi Bersih Indonesia pada tahun 2060. Skripsi ini menggunakan HOMER Pro untuk menilai usulan solusi kinerja keuangan dan kelistrikan di salah satu wilayah 3T di Indonesia. Analisis tekno-ekonomi akan dilakukan untuk mengevaluasi sistem tenaga energi terbarukan berbasis angin. Dalam analisis ini, perbandingan utama dibuat mengenai keseluruhan biaya, ketergantungan, kelayakan, dan efektivitas. Berdasarkan hasil simulasi, konfigurasi hybrid terbukti menjadi solusi paling efektif dengan menghasilkan biaya produksi energi yang lebih rendah.

Based on the Central Statistics Agency (BPS) report, Indonesia consists of tens of thousands of islands spread across 34 provinces, and the total number of citizens in the country has reached up to 278 million people. This ever-growing population and the advancement of technology push the demand for equal access to electricity. The government is still trying to provide equal electricity to all populated areas over the last decade, and the national electrification ratio is currently summed up to 99.2%. On the other hand, the utilization of renewable energy is still not yet optimal knowing it has the potential to increase the number of national electrification ratios. Renewable energy is also one of the primary solutions to keep up with the demand while following Indonesia's Net Zero Emission Target by 2060. This thesis utilizes HOMER Pro to assess the proposed financial and electrical performance solutions in one of Indonesia's 3T areas. The techno-economic analysis will be carried out to evaluate the wind-based renewable energy power system. In this analysis, the primary comparisons are made regarding overall cost, dependability, feasibility, and effectiveness. According to the simulation results, hybrid configuration proved to be the most effective solution by resulting in a lower Cost of Energy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahya Agung Saputra
"Pemerintah Indonesia menargetkan dapat mencapai Net-Zero Emission (NZE) di sektor energi pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT), terutama yang berasal dari variable renewable energy (VRE). Kondisi sistem tenaga listrik Jawa, Madura, Bali (Jamali) yang saat ini masih didominasi oleh pembangkit listrik berbasis fosil telah memberikan tantangan dalam upaya transisi ke energi bersih. Di samping itu, karakteristik intermittency yang dimiliki oleh pembangkit VRE berpotensi meningkatkan ketidakpastian di sisi pasokan energi dan tekanan pada pengoperasian pembangkit termal. Salah satu solusi untuk mengatasi kendala intermittency dari pembangkit VRE adalah sistem Jamali harus dibuat fleksibel. Pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap fleksibilitas sistem Jamali untuk tahun 2030, 2040, dan 2050 dengan bantuan perangkat lunak IRENA Flextool, dengan tujuan mengevaluasi kemampuan sistem JAMALI dalam mengakomodasi integrasi pembangkit VRE yang masif di tahun 2030, 2040, dan 2050. Perangkat lunak beroperasi dengan prinsip economic load dispatch untuk memperoleh kondisi generation dispatch yang optimum dengan biaya operasi semurah mungkin. Dari hasil analisis, sistem Jamali tahun 2030 diperkirakan memiliki kemampuan fleksibilitas yang memadai untuk mengakomodasi integrasi VRE dengan presentase sebesar 5%. Sistem Jamali tahun 2040 juga diperkirakan memiliki kemampuan fleksibilitas yang cukup memadai untuk mengakomodasi integrasi VRE sebesar 36,97% dari total kapasitas terpasang pembangkit di tahun tersebut. Sedangkan sistem Jamali tahun 2050 diperkirakan memiliki kemampuan fleksibilitas yang tidak memadai untuk mengakomodasi integrasi VRE sebesar 51,95%. Hal ini disebabkan pada tahun 2050, sistem mengalami kehilangan beban sebesar 109,79 TWh dan pembatasan kapasitas VRE sebesar 706,69 MW.

The integration of variable renewable energy (VRE) into the JAMALI power system, characterized by intermittency and high uncertainty, has the potential to disrupt reliability and increase the operational complexity of the power system. These challenges can be mitigated if the power systems possess adequate flexibility. An analysis of the flexibility of the JAMALI power system is carried out to assess power system flexibility due to the increasing share of VRE in the JAMALI power system, phased as follows 5% in 2030, 37% in 2040, and 52% in 2050. The analysis is performed with the assistance of the IRENA FlexTool, running on the principle of economic dispatch. Based on the analysis results, it is observed that the greater the share of VRE in the JAMALI power system the lower the power system’s flexibility. This is evidenced by a VRE curtailment of 706.62 MW and a loss of load of 109.79 TWh in the JAMALI power system in 2050."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wicitra Diwasasri
"Penelitian kualitatif ini membahas mengenai hambatan pengembangan energi terbarukan panas bumi di Indonesia dalam kurun waktu 2010-2017. Pertanyaan utama dari penelitian ini adalah 'Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab hambatan pengembangan energi terbarukan geothermal panas bumi di Indonesia tahun 2010-2017?'. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut penulis menggunakan teori utama yakni barrier renewable energy penetration serta dibantu dua konsep Multi-Level Governance MLG dan Central-Local Relation, dimana Barrier renewable energy penetration dan MLG lebih banyak digunakan untuk melihat permasalahan institusional yang menjadi kendala bagi pengembangan energi panas bumi di tingkat pusat, sementara central-local relation akan lebih ditekankan untuk menganalisis pengaruh desentralisasi dalam menghambat pengembangan energi terbarukan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat empat faktor yang dominan menjadi penyebab hambatan pengembangan energi terbarukan panas bumi yakni institusional, posisi ekonomi energi terbarukan yang marjinal, kebutuhan jangka pendek yang mendesak dari proyek listrik nasional dan desentralisasi menjadi faktor yang menghambat energi terbarukan panas bumi dalam kurun waktu 2010-2017.

This qualitative research discusses challenges implementation of geothermal energy 2010 2017. The main question which is raised in this research is what are the factors which obstacled the implementation of geothermal energy in Indonesia 2010 2017. To answer this question, renewable energy penetration theory is used. Another framework which is used in this research are Multi Level Governance and Central Local relation. Barrier to renewable energy penetration and MLG are mostly focused to see the institutional problem of geothermal in the central government, while central local relation discusses how decentralization detain the implementation of renewable energy.
This research concluded that there are four main factors which detained the implementation of geothermal as renewable energy in Indonesia in 2010 2017, formal institution, marginal economy needs, electrification government program and decentralization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valerian Pratama
"Energi terbaharukan telah menjadi salah satu topik yang didiskusikan secara global. Energi angin menjadi salah satu yang paling banyak dimanfaatkan untuk menggantikan penggunakan bahan bakar fosil yang semakin hari semakin menipis. Proses membuat profil dari potensi energi angin yang baik sangat penting untuk mendapat prospek perkembangan energi angin dari suatu daerah dan mengurangi kemungkinan kegagalan dalam perkembangannya. Hal penting yang perlu dikaji adalah beban listrik secara local, menganalisis keadaan angin secara local, menganalisis distribusi dan probabilitas angina, serta mengetahui pemilihan spesifikasi turbin angin yang sesuai di pasaran. Tujuannya adalah untuk menjadi pengetahuan dasar untuk membuat profil energi dan potensi angin yang baik, khususnya di Waingapu, Sumba Timur.
Hasil dari menggunakan fenomena Wind Shear dikasus Waingapu, Sumba Timus menunjukkan hasil yang signifikan dari total biaya pembelian awal untuk mengakomodasi beban listrk di jam pertama setiap harinya terbagi kepada turbin angin dan generator diesel. Sebelum menggunakan ide yang diajukan, biaya tertinggi sebesar 952 Juta USD, dibandingkan dengan setelah menggunakan ide yang diajukan biaya turun menjadi 672 Juta USD yang setara dengan efisiensi biaya sebesar 29.40 . Sebelum menggunakan ide yang diajukan, biaya terendah adalah 19.8 Juta USD dibandingkan dengan setelah menggunakan ide yang diajukan biaya turub menjadi 11.2 Juta USD yang setara dengan efisiensi biaya sebesar 43.36.

Renewable and sustainable energy generation systems have become one of the most discussed topic globally. Wind energy become one of the most applied and utilize source of sustainable energy to replace the conventional usage of fossil fuel that is depleting as time goes on. Proper profiling of wind energy potential of any area around the globe is important in order to have the best prospecting site and reduce the chance of failure on the development of the site. The main concerns are to discuss the load of the locals, analyzing the wind condition of the local area, distribution and probability analysis and also to use the appropriate specification of available wind turbine. The goal is to be the basic knowledge guide in order to create an appropriate wind energy profiling and potentials, especially in Waingapu, East Sumba as the case of iconic island.
The result after applying wind shear phenomenon to the case of Waingapu East Sumba results in a significant increase on total initial purchasing cost of the first hourly load accommodation to wind turbine and diesel generator. Before the proposed idea, the most expensive cost is 952 Million USD compared to proposed idea it reduced to 672 Million USD with cost efficiency increased by 29.40 . Before the proposed idea, the cheapest cost is 19.8 Million USD compared to proposed idea it reduced to 11.2 Million USD with cost efficiency increased by 43.36.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>