Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153077 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hadafi Faturrahman
"

Sistem pengereman adalah salah satu sistem pengaman utama pada kendaraan roda empat dan membutuhkan perhatian khusus dalam pemantauan dan pemeliharaannya. Terdapat banyak faktor yang dapat mengakibatkan komponen sistem ini mengalami potensi kegagalan, salah satunya adalah karakter pengereman yang tidak baik. Pengembangan aplikasi android dengan konsep internet of things (IoT) dan cloud server ini bertujuan untuk mengetahui prediksi sisa masa hidup kampas dan cakram rem serta analisis kenaikan temperatur proses pengereman menggunakan data yang diambil menggunakan raspberry pi 3 B+ melalui OBD II port serta menggunakan pendekatan energi pengereman dari grafik kecepatan terhadap waktu. Hasilnya adalah aplikasi berhasil melakukan akuisisi data dan melakukan analisis, meskipun masih ada rata-rata 3,047 % error rate. Analisis pada aplikasi menyimpulkan periode waktu pemeliharaan komponen kritikal sistem pengereman harus disesuaikan untuk setiap pengguna karena rata-rata pengurangan masa hidup komponen berbeda pada setiap variasi karakter pengereman dengan hasil 20 kilometer per hari untuk kondisi 1 (pengereman yang baik), 25 kilometer per hari untuk kondisi 2 (pengereman yang kurang baik), dan 44 kilometer per hari untuk kondisi 3 (pengereman yang tidak baik).

 


Brake System is one of the most essential system for four-wheeler safety and drivers tend to strictly follow the service manual book for maintenance or replacement. However, brake system condition should be checked regularly because many factors contributing to the accelerated wear rate and other potential failure, one of them is bad braking behavior. The development of this android-based application with internet of things and cloud server concept has the objective to perform life expectancy of disc and pad life also temperature rise increase analysis to determine the condition of brake system according to daily data acquired using raspberry pi 3 B+ via OBD II port with the use of braking energy approach from velocity versus time graph. The results are the application system successfully do data acquisition and run all analysis, although the average error rate is around 3,047 %. The output of the analysis concluded that time interval or period of four-wheeler brake system maintenance must be adjusted because the decreasing of life expectancy for braking character variation are different with the result as follows; 20 kilometer per day for condition 1 (good braking character), 25 kilometer per day for condition 2 (average braking character), and 44 kilometer per day for condition 3 (bad braking character).

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Harits Fajar Kusuma
"Penelitian ini membahas mengenai pembuatan alat pengukur kedalaman tapak ban otomatis dan pengembangan aplikasi perkiraan umur ban yang sebelumnya pernah dibuat untuk meningkatkan fleksibilitas penggunaannya. Alat pengukur otomatis dibuat menggunakan Autodesk untuk desain dan simulasi kekuatan tegangan alat dan untuk porting aplikasi akan menggunakan Android Studio beserta Flutter yang menggunakan pemrograman model matematis yang dibuat oleh Saputra (2022). Penelitian ini menujukkan akurasi pengukuran alat dalam pengambilan data dan ukuran keringkasan alat untuk dapat digunakan banyak tipe kendaraan dan pengaruh perilaku berkendara yang berbeda-beda dalam pengurangan ketebalan ban serta besarnya deviasi aplikasi penghitungan android dengan penghitungan aplikasi sebelumnya yang membuktikan keberhasilan penghitungan.

This research discusses the development of an automatic tire tread depth measurement tool and the improvement of a tire lifespan estimation application previously created to enhance its usability. The automatic measurement tool was designed using Autodesk for design and stress simulation, while the application porting utilized Android Studio along with Flutter, incorporating the mathematical programming model developed by Saputra (2022). The study highlights the tool's measurement accuracy for gathering data and compactness, which determine it’s capability for various vehicle types. It also examines the influence of different driving behaviors on tire thickness reduction and the deviation between the calculations of the Android application and the previous application, demonstrating the success of the calculations. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sodiqin
"ABSTRAK
Salah satu usaha untuk peningkatan sarana transportasi di pedesaan
adalah dengan membuat suatu kendaraan mini dengan harga yang relatif murah.
Salah satu konstruksi kendaraan mini ini adalah frame.
Dalam perencanaan frame ini maka penulis melakukan survei kepasar
untuk mengetahui profil apa dan bukan apa yang tersedia. Dan dalam
pembahasan masalah teknisnya/perencanaannya penulis banyak melakukan
diskusi-diskusi dengan dosen pembimbing juga dengan teman-teman satu tim
pembuat konsep kendaraan mini ini. Selain itu penulis juga mencari literatur-
literatur yang berhubungan déngan perencanaan frame kendaraan ini sebagai
bahan dasar perencanaan.
dalam pengolahan data penulis menggunakan bantuan program SAP90
untuK mendapatkan gaya dan momen yang bekerja pada node-node frame yang
telah ditentukan. Kemudian gaya dan momen tersebut dianalisa untuk
mendapatkan tegangan normal utama dan tegangan geser utama. Dan sebagai
output adalah berupa faktor keamanan yaitu perbandingan antara tegangan ijin
bahan dengan tegangan utama.
Dari hasil analisa diatas penulis mendapatkan suatu kesimpulan bahwa
pada suatu konstruksi bagian yang paling kritis adalah bagian yang mengalami
momen terbesar

"
1996
S36640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathi Ilham Akbar
"Kebutuhan listrik di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Dalam rangka memastikan ketersediaan listrik yang stabil dan dapat diandalkan, diperlukan sistem manajemen energi yang efektif. Kemajuan digitalisasi dan perkembangan teknologi membuka peluang untuk merancang sistem manajemen energi berbasis Internet of Things (IoT) yang berfungsi sebagai jaringan cerdas. Dalam penelitian ini, sistem manajemen energi yang diusulkan menggabungkan mikrokontroler, sensor, dan kontaktor untuk mengontrol suplai daya dalam jaringan cerdas yang terdiri dari dua sistem PLTS, baterai, dan jaringan induk PLN. Ketika daya yang dihasilkan oleh kedua sistem PLTS lebih rendah daripada kebutuhan beban, mikrokontroler akan menginstruksikan kontaktor baterai untuk menutup, sehingga kelebihan daya dari PLTS dapat digunakan untuk mengisi baterai. Namun, jika total daya dari PLTS tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beban, kontaktor baterai akan dibuka untuk menyuplai daya tambahan. Baterai dapat melakukan proses discharging selama tingkat State of Charge (SoC) baterai tidak melebihi batas yang ditentukan, yaitu 60%. Setelah SoC baterai melewati batas tersebut, baterai tidak dapat lagi menyuplai daya, dan kekurangan daya akan disuplai oleh jaringan PLN melalui generator asinkron. Selain itu, diimplementasikan juga aplikasi Blynk sebagai alat monitoring data dan pengontrolan manual kontaktor dalam sistem manajemen energi. Hasil pengujian dan analisis data menunjukkan bahwa sistem yang diusulkan dapat mengatasi fluktuasi daya dan memastikan ketersediaan listrik yang memadai untuk memenuhi kebutuhan beban.

The need for electricity in Indonesia continues to increase along with population growth. To ensure the availability of stable and reliable electricity, an effective energy management system is required. Advances in digitalization and technological developments open opportunities to design Internet of Things (IoT)-based energy management systems that function as intelligent networks. In this study, the proposed energy management system combines a microcontroller, sensor, and contactor to control the power supply in an intelligent network consisting of two PV mini-grid systems known as Solar PV System, batteries, and the PLN main grid. When the power generated by the two PV systems is lower than the load requirements, the microcontroller will instruct the battery contactor to close, so that the excess power from the PV system can be used to charge the battery. However, if the total power from the PV system is insufficient to meet the load requirements, the battery contactor will be opened to supply additional power. The battery can carry out the discharging process as long as the State of Charge (SoC) level of the battery does not exceed the specified limit, which is 60%. Once the battery SoC crosses the limit, the battery can no longer supply power, and the power shortage will be supplied by the PLN network via an asynchronous generator. In addition, the Blynk application is also implemented as a data monitoring tool and manual control of contactors in the energy management system. Test results and data analysis show that the proposed system can overcome power fluctuations and ensure adequate electricity availability to meet load requirements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinugroho Anindito
"Salah satu komponen penting dalam kendaraan adalah sistem pengereman. Fungsi utama dari sistem pengereman adalah memberikan deselerasi sehingga dapat memberhentikan laju kendaraan. Bagian penting dari komponen pengereman salah satunya adalah kampas rem. Namun unttuk mengetahui kondisi fisik dari kampas rem perlu dilakukan pembongkaran komponen roda dan rem. Sehingga salah satu tahap awal pengembangan adalah dibuatnya sebuah aplikasi yang dapat melakukan prediksi sisa umur dari kampas rem tersebut tanpa harus melakukan pembongkaran. Namun aplikasi tersebut belum 100% sempurna, perlu adanya verifikasi hasil yang dapat membuktikan bahwa aplikasi siap digunakan. Maka dari itu penelitian kali ini akan melakukan verifikasi aplikasi tersebut melalui pendekatan pemantauan kondisi fisik dari kampas rem itu sendiri. Selain itu pada penelitian kali ini, penulis akan mencoba mencari hubungan antara perilaku berkendara dengan pengaruhnya terhadap laju aus kampas rem. Setelah dilakukan pengujian jalan dengan 3 perilaku berkendara berbeda, didapatkan hasil bahwa pengendara dengan perilaku eco akan terjadi aus sebesar 0.42%, perilaku normal sebanyak 1.65% dan perilaku sport sebanyak 44.96% dari tebal kampas rem semula. Terdapat hasil yang signifikan pada perilaku berkendara sport karena pada perilaku ini tekanan dan suhu pengereman akan sangat tinggi jika dibandingkan dengan eco dan normal. Selain itu juga diketahui bahwa masih terdapat salah alur perhitungan pada program yang dijalankan pada aplikasi dengan faktor koreksi sebesar 33.37. Setelah dilakukan koreksi pada program, faktor koreksi menjadi 0.99. Faktor koreksi ini adalah rasio perbandingan dengan hasil prediksi umur kampas rem berdasarkan pengamatan langsung perubahan ketebalan kampas rem hasil uji jalan.

One important component in a vehicle is the braking system. The main function of the braking system is to provide deceleration so as to stop the vehicle speed. One important part of the braking component is the brake lining. But to know the physical condition of the brake lining, it is necessary to dismantle the wheel and brake components. So that one of the initial stages of development is to make an application that can predict the remaining life of the brake lining without having to do the demolition. However, the application is not 100% perfect, it is necessary to verify the results that can prove that the application is ready to use. Therefore this study will verify the application with the physical condition monitoring approach of the brake lining itself. In addition, in this study, the author will try to find a relationship between driving behavior and its effect on the wear rate of the brake lining. After testing the road with 3 different driving behaviors, it was found that the driver with eco behavior would consume 0.42%, normal behavior as much as 1.65% and sport behavior as much as 44.96% of the thickness of the original brake lining. There is a significant result in sports driving behavior because in this behavior the braking pressure and temperature will be very high when compared to eco and normal. In addition, it is also known that there is still a wrong calculation flow in the program running in the application with a correction factor of 33.37. After making corrections to the program, the correction factor becomes 0.99. This correction factor is the ratio of the ratio with the results of prediction of the age of the brake lining based on direct observation of changes in the thickness of the brake lining on the results of the road test."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzi Rachmani
"Pada era Information Communication Technology ICT, perkembangan dari software dan hardware sangat pesat. Berdasarkan data Dirjen Pos dan Telekomunikasi prospek dari Internet of Things untuk Indonesia mencapai 444 triliun dengan 400 juta sensor perangkat terhubung. Berbagai sektor mulai menerapkan IoT sebagai sistem automasinya seperti industry, kesehatan, logistic, dan pertanian. Fokus pada penelitian ini adalah penerapan IoT pada bidang pertanian. Berdasarkan pengujian menggunakan arduino dan LoRa 915 MHz bahwa perfomansi dari sistem dapat menjangkau hingga 700 meter dengan nilai Received Signal Strength RSSI dibawah -120 dBm dan nilai rata-rata Packet Delivery Ratio PDR 40-50. Sedangkan pengujian dari sisi end user menunjukkan bahwa sistem antarmuka web memiliki rata-rata penilaian 4 sampai 4.2 dari segi tampilan, fungsi, dan informasi. Untuk segi kinerja response time memperlihatkan bahwa web dapat diakses dalam waktu 0.2 detik hingga 0.6 detik.

In the era of Information Communication Technology ICT the development of software and hardware is very rapid. Based on data from Director General of Pos and Telecommunication, the prospect of Internet of Things for Indonesia reached 444 trillion with 400 million sensors connected devices. Various sectors are beginning to implement IoT as their automation systems such as industry, health, logistics, and agriculture. The focus of this research is the application of IoT in agriculture. Based on testing using arduino and LoRa 915 MHz, the perfomance of the system can reach up to 700 meters with the value of Received Signal Strength RSSI below 120 dBm with an average of 40 50 Packet Delivery Ratio PDR . While testing from the end user side shows that the web interface system has an average rating of 4 to 4.2 in terms of appearance, function, and information. In terms of performance response time shows that the web can be accessed within 0.2 seconds to 0.6 seconds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezayanti Novia Putrika Dewi
"Penyebab utama kecelakaan lalu lintas adalah perilaku mengemudi yang berisiko. Pengemudi berisiko terjadi pada pengemudi profesional (kendaraan logistik) dan pengemudi non-profesional (kendaraan pribadi). Pengemudi profesional seperti pengemudi truk mempunyai persentase tingkat kecelakaan yang lebih tinggi daripada pengemudi non-profesional karena memiliki jam operasional mengemudi yang lebih tinggi dan memiliki jarak tempuh mengemudi yang tinggi. Selain itu, kondisi kerja pengemudi yang penuh tekanan karena dituntut untuk melakukan pengiriman tepat waktu, kelelahan akibat kemacetan di jalan raya, adanya pemberlakuan batasan waktu penggunaan jalan atas operasional truk dari pemerintah, waktu tunggu administrasi pengiriman yang lama. Perilaku tersebut merupakan faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan raya. Pendekatan design thinking digunakan dalam penelitian ini untuk merancang driver monitoring system yang memiliki hasil desain sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manajemen dan pengemudi. Dimulai dari fase empathize dengan mewawancarai manajemen dan pengemudi hingga mendapatkan user journey map. Selanjutnya pada fase define diperoleh adanya masalah utama yaitu perilaku pengemudi yang agresif. Kemudian dilanjutkan pada fase ideation yaitu memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi dari fase define, dalam penelitian ini menghasilkan ide sesuai kebutuhan manajemen dan pengemudi berupa driver monitoring system terdiri dari hardware (main device dan alert device) serta software (web dashboard) yang berbasiskan Internet of Things (IoT) dapat memberikan fungsi sebagai report secara real-time selama operasional truk untuk mencegah kecelakaan, memantau operasional truk, pengendalian truk jarak jauh, dan historical report. Driver monitoring system yang dirancang memiliki fitur melihat riwayat perjalanan pengemudi, fitur memberikan notifikasi kepada pengemudi apabila melebihi batas yang ditentukan, fitur memberikan laporan keselamatan pengemudi, dan fitur mendeteksi rasa kantuk dan memberikan drowsiness alert kepada pengemudi. Tahap terakhir dilakukan pengujian terhadap sistem yang dirancang. Terdapat empat objek yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu operasional truk selama berkendara, kendaraan, lingkungan, dan manajemen yang mana dianalisis secara analitik yang akan menjadi kerangka kerja driver monitoring system yang komprehensif dari penelitian utama dan mengeksplorasi interaksi antara manajemen dan pengemudi.

The main cause of traffic accidents is risky driving behavior. Drivers are at risk for professional drivers (logistics vehicles) and non-professional drivers (private cars). Professional drivers such as truck drivers have a higher percentage of accidents than non-professional drivers because they have higher driving operating hours and have high driving mileage. In addition, the working conditions of drivers are full of pressure because they are required to make deliveries on time, fatigue due to congestion on the highway, the imposition of time limits on-road use for truck operations from the government, and long administrative waiting times for delivery. This behavior is a factor in the occurrence of road traffic accidents. The design thinking approach is used in this study to design a driver monitoring system that has the design results according to the needs and desires of management and drivers. Starting from the empathize phase by interviewing management and drivers to getting a user journey map. In the define phase, it found that the main problem is the aggressive driver behavior. Furthermore, the ideation phase, which is to provide solutions to problems that occur from the define phase, in this study generate ideas according to management and driver needs in the form of a monitoring system driver consisting of hardware (main device and alert device) and software (web dashboard) based on the Internet of Things ( IoT) can provide a real-time report function during truck operations to prevent accidents, monitor truck operations, control truck remotely, and historical reports. The driver monitoring system is designed to have a feature to view the driver's trip history, to notify the driver when it exceeds a specified limit, to provide a driver safety report, and to detect drowsiness and provide drowsiness alerts to the driver. The last stage is testing the designed system. Four objects are the focus of this research including truck operations during driving, vehicles, environment, and management which are analyzed analytically which will become a comprehensive Driver Monitoring System framework from the main research and explore the interactions between management and drivers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zidan Fadillah
"Teknologi Internet of Things (IoT) memiliki potensi untuk merevolusi berbagai industri, termasuk pemantauan kualitas air. Penelitian ini mengusulkan sebuah sistem pemantauan kualitas air berbasis IoT menggunakan teknologi Low-Power Wide Area Network (LPWAN). Sistem tersebut terdiri dari perangkat IoT yang dilengkapi dengan sensor untuk mengukur berbagai parameter kualitas air, seperti pH, suhu, dan kekeruhan. Data yang terkumpul dikirimkan ke server pusat menggunakan teknologi LoRaWAN, yang memungkinkan komunikasi jarak jauh dengan konsumsi daya rendah. Data kemudian dianalisis dan diproses untuk memberikan informasi real-time tentang kualitas air kepada pemangku kepentingan. Sistem yang diajukan memberikan solusi efektif dan efisien untuk pemantauan kualitas air di daerah yang masih sulit terjangkau sinyal internet, di mana sistem pemantauan konvensional mungkin kurang efektif apabila dilakukan karena infrastruktur yang terbatas.

The Internet of Things (IoT) technology has the potential to revolutionize various industries, including water quality monitoring. This research proposes an IoT-based water quality monitoring system using Low-Power Wide Area Network (LPWAN) technology. The system consists of IoT devices equipped with sensors to measure various water quality parameters, such as pH, temperature, and turbidity. The collected data is sent to the central server using LoRaWAN technology, which allows for long-range communication with low power consumption. The data is then analyzed and processed to provide real-time information on water quality to stakeholders. The proposed system provides an effective and efficient solution for water quality monitoring in remote areas with limited internet access, where conventional monitoring systems may be less effective due to limited infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Analistiana Dewi
"Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan, dengan teknologi yang semakin canggih, salah satunya adalah teknologi Internet of Things (IoT). Internet of Things menyediakan layanan kesehatan karena berbagai fungsinya, seperti aksesibilitas dan keterjangkauan layanan kesehatan. Makalah ini menyajikan solusi untuk memudahkan pengguna dalam memantau kesehatan dengan menggunakan parameter tanda vital seperti tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan saturasi oksigen. Dengan berbasis Early Warning Score sehingga perawatan dan pemantauan kesehatan dapat dilakukan di rumah berdasarkan pemantauan real-time dan dicatat serta disimpan secara lokal. Sistem juga ditampilkan melalui situs web dan dapat dikirim melalui email untuk analisis lebih lanjut. Subyek dimonitor pada jam-jam tertentu, 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Hasil tanda vital dari 15 subjek dengan rentang usia 18±63 menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolic 125, tekanan darah diastolic 81, nadi 88,55, suhu tubuh 36,88, dan saturasi OK 97,53. Pengukuran tanda-tanda vital rata-rata pada pria menunjukkan tekanan darah sistolic 131, tekanan darah diastolic 84, detak jantung 93,3, suhu tubuh 36,9, dan saturasi oksigen 97,63. Sedangkan rata-rata pengukuran tanda vital pada wanita menunjukkan tekanan darah sistolic 119, tekanan darah diastolic 79, detak jantung 84,4, suhu tubuh 36,9, dan saturasi oksigen 97,44. Penelitian dari 15 subjek menunjukkan perhitungan skor total ews secara otomatis <4, hal ini menunjukkan bahwa risiko klinis rendah dari 15 subjek.

Health is an important thing in life, with increasingly sophisticated technology, one of which is Internet of Things (IoT) technology. The Internet of Things provides health services because of its various functions, such as the accessibility and affordability of health services. This paper presents a solution to make it easier for users to monitor health by using parameters of vital signs such as blood pressure, pulse, body temperature, and oxygen saturation. With an Early Warning Score based so that health care and monitoring can be carried out at home based on real-time monitoring and recorded and stored locally. The system is also displayed via the website and can be emailed for further analysis. Subjects were monitored in certain hours, 1 hour, 2 hours and 3 hours. The results of the vital signs of 15 subjects with an age range of 18±63 showed an average of 125 systolic blood pressure, 81 diastolic blood pressure, 88.55 pulse, 36.88 body temperature, and 97.53 OK saturation. The average vital signs measurements in men showed a systolic blood pressure of 131, a diastolic blood pressure of 84, a pulse of 93.3, a body temperature of 36.9, and an oxygen saturation of 97.63. Meanwhile, the average measurement of vital signs in women showed systolic blood pressure of 119, diastolic blood pressure of 79, pulse of 84.4, body temperature of 36.9, and oxygen saturation of 97.44. Research from 15 subjects showed the calculation of the total ews score automatically <4, this indicates that the clinical risk is low from 15 subjects."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Abdurahman Setiawan
"Dengan berbagai kemajuan teknologi, transportasi tetap bertanggung jawab sebagai penyumbang polusi udara terbesar khususnya emisi CO2. Dampak emisi CO2 ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sudah ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengurangi dampak yang dihasilkan emisi CO2 pada kendaraan roda empat. Salah satunya dengan melakukan tes emisi. Prosedur tes emisi ini dilakukan dengan perilaku berkendara tetap yang menyebabkan tes ini tidak representative terhadap keadaan nyata di jalan, oleh karena itu dibutuhkan monitoring langsung pada perilaku berkendara yang berbeda-beda. Dengan memanfaatkan teknologi OBD II dan konsep IoT (Internet of Things), peneliti dapat melakukan pengembangan ke arah monitoring. Pengembangan dilakukan dengan cara menghubungkan OBD II dan Raspberry Pi ke kendaraan roda empat. Perhitungan emisi CO2 dilakukan dengan memanfaatkan data MAF yang diperoleh dari OBD II. Hasil perhitugan tersebut dikirim ke aplikasi Android melalui Cloud Server agar dapat dibaca oleh pengguna aplikasi Android tersebut. Untuk memverifikasi model perhitungan, pengetesan dilakukan pada Nissan Juke tahun 2015 dengan melakukan uji jalan sejauh 300km pada tiga perilaku berkendara yang berbeda. Emisi CO2 yang dihasilkan diukur menggunakan Portable CO2 Meters Detector Tvoc Hcho AQI Monitor dan dibandingkan dengan hasil uji pada aplikasi. Nilai error verifikasi pengukuran pada masing-masing perilaku berkendara yaitu 11,65 % untuk eco, 7,38% untuk Normal, dan 49,56% untuk Sport. pengetesan yang dilakukan juga menunjukkan bahwa model perilaku berkendara Eco memiliki tingkat emisi terendah dibanding dua perilaku berkendara lainnya dengan jumlah emisi CO2 yang dihasilkan sebesar 33.401,25 g sedangkan untuk Normal dan Sport masing-masing secara berurutan menghasilkan emisi CO2 sebesar 56.250,26 g dan 123.122,99 g. Kemudian apabila dihubungkan dengan parameter perilaku berkendara, perilaku berkendara Eco dengan interval nilai Accelerator Position 4,63% – 10,99% menghasilkan CO2 per detiknya sebesar 0,57 g/s – 1,93 g/s, perilaku berkendara Normal dengan interval nilai Accelerator Position 16,23% – 24,15% menghasilkan CO2 per detiknya sebesar 3,37 g/s – 5,09 g/s, dan perilaku berkendara Sport dengan interval nilai Accelerator Position 71,89% – 78,39% menghasilkan CO2 per detiknya sebesar 13,00 g/s – 14,24 g/s.

With various technological advances, transportation remains responsible as the biggest contributor to air pollution, especially CO2 emissions. The impact of CO2 emissions is very dangerous for health and the environment. There have been several ways to reduce the impact of CO2 emissions on four-wheeled vehicles. One of them is by conducting emission tests. This emission test procedure is carried out with a fixed driving behavior which causes this test not to be representative of the actual situation on the road, because of that we require direct monitoring of different driving behaviors. By utilizing OBD II technology and collaborating with the concept of IoT (Internet of Things) Researchers can make development towards monitoring. Development is carried out by connecting the OBD II and Raspberry Pi that has been programmed to calculate CO2 emissions. The calculation of CO2 emissions is done by calculating the MAF data that can be obtained from OBD II. The results of these calculations are sent to the Android application via Cloud Server so that they can be read by the application's users. To verify the calculation model, testing was done on the 2015 Nissan Juke by conducting a road test on three different driving behaviors. The resulting CO2 emissions are measured using Portable CO2 Meters Detector Tvoc Hcho AQI Monitor and compared with test results on the application. The verification error measurement value on each driving behavior is 11,65% for Eco, 7,38% for Normal, and 49,56% for Sport. The testing also shows that the Eco-driving behavior model has the lowest emission level compared to the other two driving behaviors with the amount of CO2 emissions produced of 33.401,25 g while for Normal and sport respectively produced CO2 emissions of 56.250,26 g and 123.122,99 g. Then when connected with driving behavior parameters, Eco-driving behavior with an interval value of Accelerator Position 4.63% - 10.99% produces CO2 per second of 0.57 g/s - 1.93 g/s, Normal driving behavior with an interval value Accelerator Position 16.23% - 24.15% produces CO2 per second of 3.37 g/s - 5.09 g/s and Sport driving behavior with an interval of Accelerator Position 71.89% - 78.39% produces CO2 per second of 13.00 g/s - 14.24 g/s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>