Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203769 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naida Nur Alfisyahri
"ABSTRAK
Penerapan good governance di lingkungan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari tiap instansi pemerintah. Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) merupakan Satuan Kerja yang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) untuk melaksanakan seluruh proses Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Kemenlu dengan nilai tertentu. Dalam melaksanakan tugasnya ULP berpedoman pada prinsip pengadaan dan prinsip good governance hal ini terbukti dengan terpilihnya ULP Kemenlu dalam 29 ULP Percontohan dari seluruh ULP yang ada di lingkungan pemerintah di Indonesia. Tulisan ini mencoba untuk menganalisis sistem pengukuran kinerja dalam rangka analisis pencapaian key performance indicator (KPI) pada ULP Kemenlu. Tulisan ini berfokus pada efektivitas evaluasi kinerja yang telah dilakukan selama ini dalam menganalisis keberhasilan atau pencapaian objective ULP Kemenlu serta memberi masukan terkait pengukuran evaluasi kinerja yang tepat untuk membantu ULP dalam mencapai KPI. Penelitian ini menggunakan 7 prinsip pengadaan yang juga merupakan prinsip good governance untuk menilai sistem penilaian kinerja yang ada selama ini, serta menjadi acuan dalam merekomendasikan sistem pengukuran yang baru. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengukuran kinerja yang ada selama ini yaitu dengan matriks evaluasi dinilai sudah tidak cukup untuk menganalisis kebrhasilan atau pencapaian objective ULP sehingga diperlukan pengukuran kinerja tambahan lainnya. Penulis merekomendasikan pengukuran kinerja melalui enam indikator yaitu proses pengadaan tepat waktu, tingkat keberhasilan pengadaan, tingkat ketertarikan calon penyedia terhadap paket pengadaan yang dilelangkan, persentase harga timpang, lelang di luar rencana, dan tingkat penunjukan langsung. Perhitungan keenam indikator kinerja menggunakan data 2 (dua) tahun terakhir yaitu tahun 2014 dan 2015 menunjukan bahwa dalam 2 (dua) tahun terakhir terdapat peningkatan kinerja dari ULP tersebut, dengan kategori nilai keduanya cukup.

ABSTRACT
The implementation of Good Governance at the Government Institution aims at improving performance of each government institution. Procurement Services Unit (ULP) in the Ministry of Foreign Affairs is a unit that has duties and function to implement the entire procurement proccess of goods/services at a certain value in the Ministry of Foreign Affairs. In carrying out its duties, ULP refers at principles of procurement and good governance, and as a result, ULP of Ministry of Foreign Affairs is selected as on of 29 best ULP from all government institution's ULP in Indonesia. This paper attempts to analyze the performance measurement system to analyze the achievement of key performance indicator of ULP of Ministry of Foreign Affairs. This paper focused on the effectiveness of performance evaluation carried out so far in analyzing the success or achievement of the ULP of Ministry of Foreign Affairs' objective and providing feedback regarding proper measurement of performance evaluation to assist ULP in achieving KPI. This research uses 7 principles of procurement that in line with principle of good governance to assess the existing performance assessment system, and make it as reference to recommend the new measurement system. The result of the research indicates that the existing performance measurement system, by using matrix for evaluation, is considered not appropriate to analyze the success or achievement of ULP's objective. Therefore, it requires additional performance measurement system. The author recommend measuring performance through six indicators, namely timely procurement process, procurement success rate, interest of potential suppliers to procurement packages to be tendered, percentage of price difference, out of plan auction, and direct appointment. The calculation of all six performance indicators using the data of last two years, namely 2015 and 2015, indicates that in the last two years the was increase of performance of the ULP, and the score for the two categories is sufficient."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Racmi Maryda Ramyakim
"Thesis ini meneliti mengenai pengukuran keberhasilan kinerja manajemen risiko dengan menggunakan sistem manajemen kinerja Balanced Scorecard (BSC). Pengukuran dilakukan setelah dilakukan integrasi dari kedua konsep melalui penerapan key risk indicator (KRI} da1am perumusan key performance indicator (KPI). Studi kasus dilakukan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSBI), yang telah mempunyai sistem manajemen risiko dan sistem manajemen kinerja dengan metode BSC. Hasil penelilian memperlihatkan bahwa penerapan KR1 dalam perumusan KPI di Divisi operasional KSEI, belum secam signifikan dapat meningkatkan kinerja keuangan dan non-keuangan. Beberapa sebab kegagalan adalah kurangnya komitmen pengarnbil keputusan, belum diJakukannya monitoring KRl dan KPl secara periodik, dan masih adanya beberapa KPJ yang belum mempunyai KRI.

This paper discussed about measuring risk management performance against the expected goals by using the performance management system the Balanced Scorecard (BSC). The measurement were taken after both sistern are integrated through the implementation of key risk indicators (KRI) in the formulation of key performance indicators (KPI), The case studies conducted at the Indonesian Central Securities Depository (KSEI), which has already implemented risk management systems and performance management systems with BSC method. The results showed that the implementation of KRIs? in the formulation of KPIs' in KSEI operational divisions has not yet been able to significantly improve the performance of both divisions and-the Company. Some causes of failure are lack of commitment from decision makers, do not Periodically monitoring KRl and KPI.and some KPIs did not had KRI."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T32056
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angeline Melinda Primasari
"Tesis ini merupakan hasil analisis dari kegiatan business coaching melalui proses observasi dan wawancara terhadap pemilik UKM ABC yang bergerak di bidang usaha bengkel. Berdasarkan pemetaan terhadap kondisi UKM terdapat beberapa gap antara kondisi aktual yang terjadi dengan kondisi ideal yang diharapkan, salah satunya mengenai indikator kinerja karyawan yang belum terukur secara kuantitatif. Perlunya penilaian kinerja karyawan berbasis Key Performance Indicator KPI individu merupakan usulan yang diajukan kepada Bengkel ABC.

This thesis is the result of analysis of business coaching activities through observation and interviews with SMEs ABC owners which engaged in the car service workshop business. Based on the mapping of the condition of SMEs there is some gap between the actual conditions that occur with ideal conditions expected, one of that is the indicators of the performance of employees who have not quantifiable. The need for performance appraisal based on Individual Key Performance Indicator KPI was a proposal submitted to Workshop ABC."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milla Mariska
"Pengukuran kinerja yang dilakukan perusahaan konsultan IT selama ini hanya berfokus pada aspek finansial. Dimana pengukuran kinerja ini tidak begitu komprehensif dalam mengukur kinerja suatu perusahaan yang mengakibatkan sulit untuk memperbaiki kondisi internal dan eksternal perusahaan sehingga berdampak pada lambatnya laju pertumbuhan perusahaan.
Metode performance PRISM yang dikolaborasikan dengan metode IPA dan AHP digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan suatu pengukuran kinerja yang komprehensif dengan melibatkan peran stakeholder untuk melengkapi indikator kinerja yang selama ini diberikan dalam mengukur kinerja perusahaan. Dengan identifikasi kebutuhan dan kontribusi stakeholder, diperoleh indikator kinerja sebagai indikator keberhasilan kinerja perusahaan.
Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat 30 indikator kinerja atau KPI yang dapat menggambarkan kondisi kinerja perusahaan, terdiri dari 4 KPI kepuasan stakeholder, 10 KPI strategi, 8 KPI proses, 4 KPI kapabilitas, 4 KPI kontribusi stakeholder.

The performance measurement conducted by the IT consultant firms this day focused solely on the financial aspect. Where the performance measurement is not too compherensive in measuring the performance of a company which cause it’s hard to improve the internal and external conditions of a company and has impact on the slow growth rate of a company.
The performance PRISM method colaborated with IPA and AHP methods were used in this study in order to get the a performance measurement comprehensively by involving stakeholder to complete the performance indicators which have been given in measuring the company’s performance. With the identification of the stakeholder needs and contributions, obtained the performance indicators as the success indicators of a company’s performance.
From this research known that there were 30 performance indicators or KPIs which can describe the condition of the company's performance, consisting of 4 KPIs of stakeholder satisfaction, 10 KPIs of strategy, 8 KPIs of process, 4 KPIs of capability, 4 KPIs of stakeholder contributions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Lora Florencia Br
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari mekanisme pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik, dari sejak tahap persiapan/perencanaan kebutuhan, proses pengadaan, dan pengendalian internal pada tahap pelaksanaan pengadaan, terhadap capaian kinerja pengadaan barang/jasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme perencanaan kebutuhan, evaluasi penetapan pemenang pada proses pengadaan barang/jasa, dan pengendalian internal belum dilaksanakan secara optimal. Hal ini berdampak pada capaian kinerja pengadaan barang/jasa yang tidak maksimal dikarenakan terdapat beberapa output yang tidak memenuhi spesifikasi teknis yang dibutuhkan oleh pengguna sehingga tingkat kepuasan dari pengguna tidak optimal.

The aims of this research is to analyze the impact of the mechanism of e procurement practices in governmental sector, since the preparation procurement plan phase, procurement process, and internal control on procurement process, to the performance of procurement. This research is using descriptive analysis method with study case approach. The results of this study indicate that the mechanism of procurement plan, the evaluation of bidding to conclude the tender winner, and the internal control on procurement, have not implemented optimally. This, however, have impact to the performance of the procurement which is not achieved the maximum result since some outputs are not met the specification technic required so it leads to the low rate of users satisfaction."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Immanuel Perananta
"Perkembangan komunikasi bergerak yang sangat pesat saat ini menuntut operator layanan selular untuk menambah variasi layanannya agar dapat menambah jumlah pemasukan dan meningkatkan jumlah pelanggannya. Sejak tahun 2004, para operator selular di Indonesia sudah mulai memberi perhatian yang lebih pada bidang komunikasi data khususnya penggunaan GPRS (General Packet Radio Switch). Hal ini tidak terlepas dari semakin banyaknya pengguna layanan GPRS dan dukungan pesawat telepon selular yang dapat digunakan untuk layanan GPRS dan MMS (Pesan Multi Media - Multi Media Messaging).
Untuk mengetahui tingkat pergerakan pengguna layanan GPRS ini diperlukan suatu sistem yang dapat memantau tingkat keberhasilan layanan GPRS (Network Management System - NMS). Biasanya sistem pantau keberhasilan ini di setiap operator selular berbeda-beda tergantung dari perusahaan jasa penyedianya (vendor).
Pada dunia telekomunikasi, penilaian performansi suatu jaringan amatlah penting. Dengan mengetahui performansi suatu sistem kita dapat menilai tingkat kehandalan sistem tersebut. Sedangkan bagi operator selular, tingkat performansi suatu layanan dapat juga menjadi penentu untuk mengetahui tingkat persaingan layanan tersebut terhadap produk sejenis dari operator lain. Bahkan, suatu sistem atau layanan yang berada jauh dibawah nilai KPI yang telah ditetapkan kemungkinan besar tidak diteruskan lagi ataupun diganti dengan sistem atau layanan lain yang dianggap lebih berpeluang menghasilkan keuntungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daviq Suparwanto
"ABSTRAK
Permasalahan dalam pengadaan barang/jasa sering terjadi karena faktor kompetensi sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi Anggota Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) dengan berbasis risiko dalam rangka meningkatkan kinerja pengadaan. Analisis kompetensi dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor risiko dalam tugas dan kewenangan Pokja ULP, kemudian dianalisis sehingga diketahui risiko dominan. Terhadap risiko yang dominan kemudian dirumuskan respon preventif dan korektif. Penelitian ini menghasilkan kompetensi Anggota Pokja ULP pada aspek pengetahuan dan keterampilan berdasarkan risiko tersebut. Hasil penelitian ini kiranya dapat dipergunakan dalam rangka pengembangan standar kompetensi bagi Anggota Pokja ULP.

ABSTRACT
The main problem in a procurement process is often caused by human competency factor. This research aimed to analyze Procurement Service Unit Working Group Members competency through risk based analysis to increase procurement performance. Competency analysis was conducted by identifying risk factors within their duties and authorities, and then was analyzed to determine the dominant risk in order to generate preventive and corrective response. This research resulted in the competency in knowledge and skill aspect based on the risk. This result is expected to be beneficial in the development of competency standard for Procurement Service Unit Working Group Member.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banjarnahor, R. Evayanthy
"Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia selanjutnya disebut Perum Jamkrindo merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang penjaminan kredit. Perum Jamkrindo telah berdiri sejak tahun 1970, namun sampai dengan saat ini Perum Jamkrindo belum memiliki pengukuran kinerja perusahaan yang mengintegrasikan perspektif keuangan dengan perspektif non keuangan. Sebagai perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan penjamin terdepan yang mendukung perkembangan perekonomian nasional, sudah seharusnya Perum Jamkrindo memiliki suatu pengukuran kinerja yang tidak hanya fokus pada perspektif keuangan yang tercermin dalam aspek penilaian KPKU BUMN sebagaimana telah diwajibkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.
Tujuan dari penelititan ini adalah untuk memberikan usulan dalam menyusun dan merancang pengukuran kinerja pada Perum Jamkrindo. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu melalui wawancara semi berstruktur dengan BUMN yang telah menerapkan KPI berbasis KPKU dan juga melakukan observasi atas pengukuran kinerja yang berlaku pada Perum Jamkrindo. Dalam menyusun pengukuran kinerja dilakukan dengan teknik cascading secara bertahap dimulai dari penyusunan peta strategi perusahaan kemudian penurunan KPI Korporat sampai dengan KPI Unit Kerja.

Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia, hereinafter referred to as Perum Jamkrindo, is the only State-Owned Enterprise that is engaged in credit guarantee. Perum Jamkrindo has been established since 1970, but until now Perum Jamkrindo has not had a measurement performance that integrates a financial perspective with a non-financial perspective. As a company that has a vision to become the leader of guarantee company that supports the development of the national economy, it is supposed that Perum Jamkrindo has a performance measurement that does not only focus on the financial perspective as reflected in aspects of the evaluation of Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) as mandatory by the Ministry of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia.
The purpose of this research is to provide suggestions and input in compiling and designing performance measurements for Perum Jamkrindo. The method used in this study is a qualitative method that is through semi-structured interviews with BUMNs that have implemented the KPKU-based KPI and also make observations on the performance measures that apply to Perum Jamkrindo. In compiling performance measurements carried out by cascading techniques gradually starting from the preparation of the companys strategy map and then decreasing Corporates KPI to Divisions KPI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Maulana
"Teknologi softswitch merupakan solusi dalam peralihan teknologi selular menuju teknologi jaringan masa depan. Konvergensi teknologi broadband dan seluler menghasilkan sigtran sebagai teknologi transport baru untuk membawa trafik SS7. Pada kasus tertentu degradasi pada kehandalan jaringan softswitch dapat disebabkan oleh permasalahan pada sigtran. Skripsi ini menguraikan analisis pada nilai key performance indicator jaringan softswitch ketika permasalahan akibat tingginya nilai utilisasi pada sigtran terjadi. Optimalisasi pada sigtran dilakukan untuk mengurangi nilai utilisasi tersebut. Pengamatan dan pengukuran pada parameter-parameter KPI dilakukan kembali selama satu minggu. Optimalisasi menghasilkan utilisasi sigtran sebesar 14% dan kinerja softswitch yang relatif stabil walaupun dibebani dengan jumlah trafik yang relatif sama ketika permasalahan terjadi.

Softswitch is a solution in evolution of cellular technology to the next generation network technology. The Convergence between broadband technology and cellular brings sigtran as a new transport technology to carries SS7 traffic. At some cases performance degradation of softswitch is caused by sigtran problem. This paper elaborates the analysis of the value of softswitch key performance indicator, when the problem caused by high value of sigtran utilization is happened. Optimization of sigtran is applied to decrease the utilization. Observation and measurement to the KPI parameters are done for one week. Optimization of sigtran produce 14% of sigtran utilization and relatively stable network performance obtained although it loaded with a same number of traffic when the problem occurred."
2009
S51146
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Chandra
"ABSTRAK
Perkembangan Supply Chain Management (SCM) pada semua jenis industri semakin mendapat perhatian besar di Indonesia dewasa ini karena Supply Chain Management merupakan pendekatan terpadu yang berorientasi pada proses untuk penyediaan, penyimpanan dan pengiriman barang (produk) sertajasa kepada konsumen atau pemakai akhir. Keterpaduan SCM yang meliputi seluruh proses manajemen material, informasi maupun aliran modal dan seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan internet, mendorong penerapan SCM agar dapat menyelaraskan perencanaan, produksi dan pengadaan barang / jasa pada tingkat yang optimal dengan penggunaan sistem yang terintegrasi untuk mencapai suatu keputusan yang cepat dan tepat.
Supply Chain Management pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan suatu sinkronisasi dan koordinasi di antara aktifitas-aktifitas proses bisnis kunci (Key Bisnis Process) yang saling berkaitan didalam suatu aliran material dan jasa dalam suatu organisasi ataupun antar organisasi. Semua bagian yang terlibat dalam Supply Chain Management harus dapat saling bekerjasama sehingga membentuk suatu cross functional team. Kurang baik-nya kerjasama dalam cross functional team, akan menyebabkan operasi tidak efektif dan efisien. Disinilah diperlukan suatu komunikasi yang lancar dan terarah dalam suatu jaringan internal maupun jaringan global melalui jasa Internet system .Sehingga diharapkan aliran informasi dapat diterima secara cepat, akurat dari berkesinambungan untuk mencapai suatu keputusan yang tepat dan terarah.
Di dalam menghadapi era globalisasi perkembangan teknologi informasi dan alam kompetisi yang semakin ketat, setiap organisasi dan perusahaan dituntut untuk mampu bersaing di bidangjasa maupun operasi-produksi agar bisa sukses dan berkembang.
Salah satu mata rantai dari pada pendukung kegiatan operasi-produksi suatu perusahaan adalah bidang pengadaan barang dan jasa, untuk memenuhi kebutuhan akan material, peralatan, jasa untuk memenuhi kebutuhan akan material, peralatan dan jasa yang merupakan pos pengeluaran yang cukup besar sehingga harus dikelola secara efisien dan efektif Pengadaan barang dan jasa melalui proses tender/pelelangan merupakan hal yang semakin umum dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan di dalam memenuhi kebutuhan operasiproduksinya. Namun banyak masalah dan keluhan dari pemasok/ supplier barang atau jasa, pihak pembeli dan end user terhadap pelaksanaan tender/lelang saat ini. Masalah-masalah itu seperti lamanya waktu yang dibutuhkan,faimess, transparansi dan tingginya biaya operasional
pengadaan.
PT EXSPAN NUSANTARA sebagai salah satu perusahaan dibawah MEDCO Group Tbk dan bergerak dalam bidang eksplorasi dan ekploitasi migas di Indonesia, pada awalnya menggunakan sistem "traditional buy and bid" dalam melakukan pengadaan barang dan jasa (materials and services) terhadap kebutuhan operasi produksi maupun barang-barang kebutuhan kantor. Namun menghadapi masalah-masalah dengan lamanya waktu yang dibutuhkan, fairness, transparansi dan tingginya biaya operasional pengadaan seperti yang telah diungkapkan diatas. Sehingga diharapkan dengan telah diimplementasikannya salah satu dari sistem integrasi ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu semua fungsi-fungsi operasi di PT. EXSPAN menggunakan sistem SAP, maka pada bagian pengadaan barang dan jasa dipergunakan sistem E-Procurement sebagai tool dalam melakukan pelelangan barang dan jasa yang dapat diakses melalui portal www.exspan.co.id. E-Procurement di PTEN adalah suatu fasilitas pelelangan barang dan jasa secara elektronik yang berbasis intranet dan internet web bagi vendor, dapat diakses melalui portal PTEN dengan menggunakan user name & password yang diberikan setelah vendor tersebut terdaftar sebagai rekanan dengan melalui proses administrasi. Dengan £-Procurement Exspan, proses pelelangan barang dan jasa penunjang operasi eksplorasi dan produksi dilakukan dengan proses transparansi, fairness (sesuai KEPPRES 18/2000, SK DIRUT PERTAMINA 071), efisien; otomasi pencatatan kinerja buyer dan kinerja vendor/supplier terdaftar (SK DIRUT PERTAMINA 0139); proses procurement yang "auditable" ;pekerjaan buyer yang bersifat "clericaf' dihilangkan dan didorong menjadi pekerjaan yang bernilai tambah; duplikasi pekerjaan, data dan transaksi dihilangkan.
Dengan mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam penerapan E-Procuremen dan SAP system, maka diharapkan tujuan penerapan suatu sistem untuk meningkatkan efisensi dan efektifitas kegiatan operasi produksi perusahaan Migas dapat tercapai. Efisiensi biaya tidak hanya dituntut pada industri Migas akan tetapi semua industri yang bertujuan untuk meningkatkan profitability dengan tantangan dan persaingan yang ketat dari industri lain pada zaman globalisasi ini. Akhirnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau industri dalam mengoperasikan sistem tersebut dapat memberikan keuntungan yang nyata kepada perusahaan atau industri itu secara keseluruhan.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>