Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174574 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfisalam Ghifari Mustafa
"Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di wilayah DKI Jakarta, dimana salah satu penyebabnya adalah meluapnya Sungai Pesanggrahan. Dalam menanggulangi hal tersebut, pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 melakukan normalisasi pada sungai tersebut. Namun, terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa normalisasi mengakibatkan ketidakstabilan saluran dalam angkutan sedimen. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari normalisasi sungai pada daerah hulu terhadap angkutan sedimen di daerah hilir ruas yang ditinjau. Identifikasi perubahan alur sungai sebelum dan sesudah normalisasi dilakukan berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Sampel sedimen diambil pada 3 titik pada ruas sungai yang ditinjau untuk mengetahui gradasi dari butiran sedimen tersebut. Aplikasi HEC-RAS digunakan untuk melakukan simulasi angkutan sedimen pada ruas sungai tersebut untuk sebelum dan sesudah normalisasi. Hasil simulasi digunakan untuk mengetahui perubahan penampang yang terjadi akibat adanya angkutan sedimen dan untuk mengetahui tinggi muka air pada sungai tersebut. Dari tinggi muka air dapat diketahui jari – jari hidrolik penampang untuk kemudian dilakukan perhitungan angkutan sedimen menggunakan persamaan Ackers-White karena persamaan tersebut menggunakan rentang distribusi butiran dari 0,02 – 4,94 mm. Dari hasil perhitungan didapat bahwa angkutan sedimen pada titik hulu yang ditinjau meningkat 155,11 ton/tahun, pada titik tengah meningkat 89,64 ton/tahun dan titik hilir menurun 0,28 ton/tahun.

Flooding is one of the common problem in DKI Jakarta, which one of the causes is the overflow of the Pesanggrahan River. To overcoming it, the Jakarta Provincial Government in 2013 normalized the river. However, there are several studies show that normalization results in channel instability on sediment transport. The purpose of this research is to analyze the effect of river normalization in upstream areas on sediment transport in the downstream areas of the section that being reviewed. The identification of changes in river flow before and after normalization was carried out based on data from Central Office of River Region Ciliwung-Cisadane, Ministry of Public Works. HEC-RAS is used to simulate sediment transport in the river segment before and after normalization. The results are used to determine cross section changes due to sediment transport and to determine the water level of the river. From the water level, hydraulic radius can be calculated and then carried out sediment transport calculation using Ackers-White equation since the equation using grain distribution from range 0,02 – 4,94 mm. From the calculation, can be seen that sediment transport at the upstream point increases 155,11 tons/year, at the midpoint increases 89,64 tons/year, and the downstream point decreases 0,28 tons/year"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifa Amira Satrioputri
"Sungai Ciliwung adalah sungai besar yang sangat identik dengan permasalahan banjir di Jakarta. Ketika sungai Ciliwung mengaliri Jakarta, sungai ini membawa material sedimen alami maupun antropogenik ke kawasan urban tersebut. Sedimen antropogenik tersebut tidak lain ialah sampah dari Jakarta maupun wilayah sebelumnya. Problematika ini dilengkapi lagi dengan aktivitas antropogenik yang terjadi di Jakarta, salah satunya adalah aktivitas Pintu Air Manggarai yang merupakan percabangan sungai Ciliwung di Jakarta. gangguan rezim fluvial di sungai Ciliwung berupa sampah yang bertumpang tindih dengan fitur antropogenik inilah yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari fitur geomorfologi urban di pintu air Manggarai, karakter sedimen Sungai Ciliwung di berbagai titik area pengendapan di kawasan Pintu Air Manggarai, dan bagaimana relasi langsung antara sedimen alami dengan sampah. Dengan metode granulometri, sampel sedimen yang tergabung dengan sampah diidentifikasi karakteristik litologinya, serta sampah diklasifikasikan berdasarkan jenis dan ukurannya. Penelitian ini menghasilkan data berupa keadaan geomorfologi urban di Kawasan Pintu Air Manggarai juga keterhubungan antara properti sampah tertentu dengan sedimen yang terendapkan bersamanya.

The Ciliwung River is a large river that is very synonymous with flooding problems in Jakarta. When the Ciliwung river flows through Jakarta, this river carries natural and anthropogenic sediment material into the urban area. This anthropogenic sediment is none other than rubbish from Jakarta and previous areas. This problem is further complemented by anthropogenic activities that occur in Jakarta, one of which is the activity of the Manggarai Sluice Gate which is a branch of the Ciliwung river in Jakarta. The disturbance of the fluvial regime in the Ciliwung River in the form of waste that overlaps with anthropogenic features is what will be the focus of this research. This research is aimed at studying the urban geomorphological features at the Manggarai Water Gate, the character of the Ciliwung River sediment at various points in the deposition area in the Manggarai Water Gate area, and the direct relationship between natural sediment and waste. Using the granulometric method, sediment samples combined with waste are identified for their lithological characteristics, and the waste is classified based on type and size. This research produces data in the form of urban geomorphological conditions in the Manggarai Water Gate Area as well as the relationship between certain waste properties and the sediment deposited with them."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Gundara
"Tebing sungai merupakan salah satu tempat yang rawan terjadi longsor, dimana salah satu penyebabnya adalah penggerusan tanah dinding sungai oleh aliran air sungai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah membangun struktur perkuatan tebing di beberapa titik pada Sungai Pesanggrahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pembuatan struktur perkuatan tebing sungai terhadap kestabilan dasar sungai serta pengaruhnya terhadap hidrolika aliran dan angkutan sedimen dasar pada segmen yang telah ditentukan yaitu dari titik 1 (hulu) di daerah Bintaro sampai dengan titik 3 (hilir) di daerah Kebayoran Lama. Karakteristik hidrolika aliran yang dianalisis sebagai variabel yang terdampak oleh pembangunan perkuatan tebing adalah geometri aliran, profil muka aliran, dan kekasaran penampang. Dari perubahan hidrolika aliran tersebut kemudian dicari besar tegangan geser yang terjadi pada setiap penampang sungai untuk mengetahui apakah tegangan geser melebihi nilai tegangan geser izin butiran yang memulai proses penggerusan dinding sungai. Profil muka aliran dimodelkan menggunakan perangkat lunak HEC-RAS untuk kondisi sebelum dan setelah dibangun perkuatan tebing. Hasil analisis kestabilan sungai pada Sungai Pesanggrahan menunjukkan perkuatan tebing sungai menyebabkan penggerusan dinding sungai di hilir perkuatan, dari hanya tidak terjadi penggerusan di kedua sisi dinding sungai menjadi terjadi penggerusan di kedua sisi kanan maupun kiri dinding sungai pada tengah, dari tidak terjadi penggerusan dinding menjadi terjadi penggerusan dinding sisi kanan dan kiri pada hilir.

River banks are one of the places that prone to landslides, where one of the causes is scouring of the river wall soil by the river flow. To overcome this problem, the government built river bank protection structures at several points on the Pesanggrahan River. The purpose of this research is to analyze the effect of river bank protection structure on the stability of the river bed and its effect on flow hydraulics including sediment transport in the predetermined segment: from point 1 (upstream) in the Bintaro area to point 3 (downstream) in the Kebayoran Lama area. The flow hydraulic characteristics analyzed as variables affected by river bank protection structures are flow geometry, river flow characteristics, and river wall roughness. From the changes in the flow hydraulics, the shear stress that occurs at each river section is sought to determine whether the shear stress exceeds the allowable shear stress of the grain which starts the river wall scouring. The flow profile is modeled using HEC-RAS software for the conditions before and after the river bank protection is built. The results of the river stability analysis of the Pesanggrahan River show that river bank protection causes scouring of the river wall downstream of the protection, from not scoured to scoured on both the right and left sides of the river wall in the middle, from not scoured the walls to scoured. right and left side walls on the downstream."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfan Rahimy
"Daerah muara sungai Jeneberang dari waktu ke waktu memperiihatkan proses perubahan fisik yang sangat dinamis. Proses ini meliputi perubahan garis pantai dan intensitas sedimen pembentuk endapan di sepanjang garis pantainya. Untuk mensimulasikan pengendapan angkutan sedimen perlu dilakukan kalibrasi atas parameter-parameter hidrologi menggunakan perangkat lunak pemodelan numerik dua dimensi. Pemodelan dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak Surface Water Modelling System (SMS).
Proses kalibrasi dilakukan melalui dua model yaitu model hidrodinamika dan model angkutan sedimen. Domain komputasi dibentuk mesh dengan jenis elemen triangular quadratic sebanyak 1319 elemen. Data kedalaman batimetri dirubah menjadi elevasi untuk mempermudah perhitungan dan analisa dengan mengambil datum elevasi pada muka air rata-rata (Mean Sea Level) 25 meter. Pada kondisi steady digunakan debit konstan rata-rata sebesar 10 m3/ detik di bagian hulu (inflow). Pada kondisi steady di bagian hilir (head boundary), digunakan elevasi sebesar 26 meter. Proses simulasi pada kondisi unsteady dilakukan dengan menggunakan data aliran debit harian selama tahun 1997 pada bagian hulu (sungai) dan pada bagian hilir (head) berupa fluktuasi elevasi muka air akibat pasang surut.
Pada simulasi awal secara steady masing-masing perubahan parameter tidak berbeda secara signifikan terutama pada grafik elevasi muka air (water surface elevation) yang dihasilkan. Pada kondisi dinamis (unsteady) dengan rentang waktu 24 jam, kalibrasi dilakukan dengan membandingkan perubahan elevasi muka air serta besaran dan arah kecepatan arus dengan hasil pengukuran lapangan. Kalibrasi yang cocok untuk arah kecepatan dihasilkan dari simulasi dengan Viskositas Eddy sekitar 10.000 dan Koefisien Kekasaran Manning antara 0,02-0,03.
Untuk simulasi dengan rentang waktu yang lebih panjang perbedaan nilai viskositas eddy tidak terlalu memberikan perubahan berarti pada proses pengendapan yang tejadi. Sedangkan pada titik-titik tertentu perubahan koefisien Manning cukup berpengaruh. Perubahan debit aliran air, koefisien difusi yang digunakan serta besamya pasokan konsentrasi sedimen tersuspensi sangat mempengaruhi pengendapan di daerah ini. Perubahan amplitudo pasang surut hanya mempengaruhi beberapa titik tertentu di daerah muara.

The Jeneberang estuary has dynamics physical change during the time. Those include coastline changes and sedimentation process along the beach. Calibration of hydrological parameters should be emphasized prior to simulate the two dimension numerical model of sediment transport process in this area. Surface Water Modeling System (SMS) has been used as the model software.
The calibration has been treated for both hydrodynamic and sediment transport model. The computation domain has been built by 1319 triangular quadratic mesh elements based on the bathymetric data from field survey in 1997.
Constant flow rate of 10 m3/sec and water surface elevation of 1 meter above mean sea
level has been used as inflow and head boundary for steady state simulation, respectively. The dynamic simulation using the daily river discharge and tidal water surface elevation during 1997 as both inputs.
There are no significant differentiations between six types of material properties composition on steady state initial condition. The dynamic simulation for 24 hours has been compared to the field survey at the same observation point for water surface elevation, velocity magnitude and velocity vector. The velocity vector shows some significant relation between simulation and field data for material properties of Eddy Viscosity about 10,000 and Manning Roughness Coefficient of 0.02- 0.03.
The sensitivity of model has been tested for longer simulation time by different variables of inflow, suspended sediment concentration, diffusion coefficient and tides amplitude. There are some significant results for above variables except for tides amplitude. The roughness coefficient of Manning affects on different nodes of mesh element.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Sumardana Eka Putra
"ABSTRAK
Analisis pergerakan sedimen meliputi mobilisasi sedimen di lingkungan air. Analisis ini
memungkinkan untuk dapat membuat model, salah satunya berdasarkan total transportasi
padatan tersuspensi yang dikembangkan secara luas untuk wilayah pesisir pantai,
khususnya muara sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika morfologi
di muara Sungai Torasi sebagai batas perairan Merauke Papua berdasarkan penginderaan
jauh dan simulasi hidrodinamika. Sebagian besar, tekstur sedimen yang ditemukan di
sungai ini adalah lumpur dan pasir. Algoritma Budhiman (2004) digunakan untuk
membuat gerakan sedimen berdasarkan model penginderaan jauh. Model hidrodinamika
dibuat menggunakan Delft 3D-FlOW yang diverifikasi oleh data dari pengukuran
lapangan seperti pasang surut, arus, dan material padatan tersuspensi. Data yang
dikumpulkan dipilih dari beberapa periode, yaitu 2002, 2011 dan 2016. Keberadaan
beberapa titik dasar dan karakteristiknya dari pemodelan hidrodinamika dapat
menjelaskan pergerakan sedimen yang berakibat sedimentasi ataupun erosi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pergerakan sedimen dari penginderaan jauh dan
pemodelan hidroinamika baik untuk arah dan nilai kosentrasinya relatif konsisten, hal ini
menunjukkan bahwa dalam monitoring titik dasar di sekitar perairan Torasi penggunaan
citra satelit dapat diterapkan selama periode tersebut. Meskipun dalam hasil model citra
satelit dan model hidrodinamika terdapat perubahan kosentrasi di sekitar titik dasar yang
mengindikasikan terjadinya fenomena alam, khususnya dominasi unsur oseanografi
berupa tunggang pasut dan kecepatan arus yang tinggi. Menurut UNCLOS (1982) tentang
Mulut Sungai, jelas menyatakan setiap perubahan yang dihasilkan dari proses alami tidak
akan mengubah batas wilayah laut. Selanjutnya model yang dibuat diharapkan dapat
dijadikan sebagai metode ilmiah dalam memantau titik-titik dasar berdasarkan material
(gerakan sedimen) dalam hal mengelola batas laut dengan negara lain.

ABSTRACT
Sediment transport analysis covers the sediment mobilization in water environment. This
analysis makes it possible to make a model, one of which is based on the total suspended
solids transportation which is widely developed for coastal areas, especially river
estuaries. This study aims to determine the morphological dynamics at the mouth of the
Torasi River as the boundary of Merauke Papua waters based on remote sensing and
hydrodynamic simulation. Most of the sediment texture found on this river is mud and
sand. The Budhiman (2004) algorithm is used to make sediment movements based on the
remote sensing model. The hydrodynamic model was created using Delft 3D-FlOW
which was verified by data from field measurements such as tides, currents, and
suspended solids. The data collected was chosen from several periods, namely 2002, 2011
and 2016. The existence of several basic points and their characteristics from
hydrodynamic modeling can explain the movement of sediments resulting in
sedimentation or erosion. The results showed that sediment movement from remote
sensing and hydro-dynamic modeling for both direction and concentration values were
relatively consistent, this indicates that in monitoring the base points around the waters
of Torasi the use of satellite imagery could be applied during that period. Although in the
results of satellite image models and hydrodynamic models there is a concentration
change around the base point which indicates the occurrence of natural phenomena,
especially the dominance of oceanographic elements in the form of tidal range and high
current velocity. According to UNCLOS (1982) on the River Mouth, it is clear that any
changes resulting from natural processes will not change the boundaries of the sea.
Furthermore, the model created is expected to be used as a scientific method in monitoring
basic points based on material (sediment movement) in terms of managing sea boundaries
with other countries."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto P.
"Salah satu upaya dalam perekayasaan muara adalah menganalisa watak aliran dan transport sedimen yang terjadi. Untuk itu, diperlukan adanya suatu model yang dapat mensimulasikan dinamika muara. Model yang diperlukan dapat berupa model fisik dan model numerik. Dibandingkan dengan model fisik, model numerik lebih praktis dan luwes, sebab parameter-parameter yang berpengaruh dapat secara mudah diubah-ubah sesuai skenario simulasi.
Salah satu model numerik dua dimensi yang dapat diterapkan untuk kasus-kasus hidrodinamika adalah RMA2 untuk simulasi arus dan SED2D-WES (versi beta) untuk simulasi sedimen. Model SED2D-WES (versi beta) perlu diuji terlebih dahulu keandalannya mengingat model numerik ini masih dalam tahap pengembangan. Sedangkan model RMA2 sudah banyak diterapkan dan dianggap cukup mapan.
Uji spesifikasi numerik ini diperlukan sebab pada kenyataannya, hasil eksekusi suatu model numerik akan menyisakan kesalahan yang dicirikan dari nilai ketelitian (accuracy) dan ketepatannya (precision). Selain sebagai akibat penggunaan hampiran (approximation) dalam menyatakan operasi dan besaran matematis yang eksak, kesalahan numerik ini juga bisa disebabkan karena kesalahan sintaksis dan kesalahan logikanya.
Justifikasi model numerik 8E02-WES ini dilakukan dengan menilai kemampuannya dalam mensimulasi karakteristik utama dari fenomena alam yang terwakili pada governing equation-nya. Metodologi yang dilakukan adalah dengan mengaplikasikannya pada kasus perubahan bathymetri di muara dan membandingkan keluarannya dengan prediksi teoritisnya. Pada tesis ini, model SED2D-WES diaplikasikan pada muara yang didominasi oleh pengaruh pasang surut.
Menurut Nur Yuwono, 1994, muara tipe ini cenderung berbentuk corong atau lonceng dengan pola bathymetri pada bagian mulut sungai berbentuk jari-jari. Pola ini diduga terbentuk sebagai akibat proses penggerusan dan pengendapan sedimen yang tidak hanya disebabkan oleh arus longitudinal sebagai arus utamanya, tetapi juga karena adanya arus melintang (secondary flow) (Yen,1967).
Hasil keluaran simulasi ini menunjukkan pola dan bentuk yang sesuai dengan prediksi teoritisnya. Namun demikian, tidak menunjukkan adanya peristiwa penggerusan pada bagian hilir muara sebagai respon dari dominasi pasang surut. Pola jari-jari yang terbentuk hanya disebabkan oleh peristiwa pengendapan sedimen yang berasal dari sungai (hulu). Hal ini menunjukkan bahwa dominasi pasang surut saja tidak cukup kuat untuk menggerus daerah dasar muara sehingga diperkirakan ada faktor lain yang tidak terwakili pada simulasi ini dan perlu dikaji lebih lanjut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ogiee Rakha Fauzan
"Pertambahan penduduk merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan. Di Indonesia sendiri terdapat kurang lebih 271 juta jiwa dan 56% diantaranya tinggal di pulau Jawa (Badan Pusat Statistik, 2014). Hal ini menyebabkan intensitas aktivitas antropogenik meningkat, sehingga mengakibatkan limpasan limbah yang besar yang dibuang ke sistem sungai. Pencemaran ini dapat ditemukan baik di kolom air maupun di sedimen yang telah terakumulasi dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi polutan di sungai-sungai perkotaan yang berada di wilayah Jabodetabek, menganalisis hubungan antara penggunaan lahan dan kualitas sungai dan memberikan rekomendasi mengenai opsi remediasi yang akan dilaksanakan. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil sampel yang berada di hulu Sungai Ciliwung dan beberapa titik yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Pengujian yang dilakukan meliputi parameter organik dan unsur logam berat. Parameter organik berupa DO, TN, TP, TOC, pH, suhu dan TSS. Hasil analisis tata guna lahan dan jarak garis lurus setiap pengambilan sampel ke bagian hilir Sungai Ciliwung dikaitkan dengan data yang telah diperoleh dari pengujian sampel. Analisis logam berat dilakukan dengan menghitung nilai indeks geoakumulasi, dimana komposisi logam berat pada setiap titik pengambilan sampel dibandingkan dengan nilai latar belakang atau hulu Sungai Ciliwung. Ditemukan adanya unsur-unsur seperti Mn, Cr, Ni, Eu, Mo, Yb dan Re yang menjadi beban pencemaran terbesar di lokasi tersebut. Setelah melalui perhitungan indeks geoakumulasi, ditemukan bahwa Sungai Mookervart tergolong pencemaran ekstrim. Sehingga Sungai Mookervart menjadi pilihan utama dalam melakukan pemulihan melalui metode remediasi. Metode remediasi yang disarankan adalah pengerukan atau dredging karena geometri Sungai Mookervart cenderung kecil. Secara teknis, pengerukan Sungai Mookervart sepanjang 2,16 km akan menelan biaya sekitar 8 miliar rupiah dan membutuhkan waktu 10 hari untuk menyelesaikan perbaikan.

Population growth is an unavoidable phenomenon. In Indonesia alone there are approximately 271 million people and 56% of them live on the island of Java (Central Bureau of Statistics, 2014). This causes the intensity of anthropogenic activity to increase, resulting in large waste runoff being discharged into the river system. This pollution can be found both in the water column and in sediments that have accumulated over a long period of time. This study aims to identify pollutants in urban rivers located in the Greater Jakarta area, analyze the relationship between land use and river quality and provide recommendations on remediation options to be implemented. Data collection was carried out by taking samples in the upper reaches of the Ciliwung River and several points scattered in the Greater Jakarta area. The tests carried out include organic parameters and heavy metal elements. Organic parameters in the form of DO, TN, TP, TOC, pH, temperature and TSS. The results of the land use analysis and the straight line distance of each sampling to the lower reaches of the Ciliwung River are associated with the data that has been obtained from sample testing. Heavy metal analysis was carried out by calculating the geoaccumulation index value, where the composition of heavy metals at each sampling point was compared with the background value or the upstream of the Ciliwung River. It was found that the presence of elements such as Mn, Cr, Ni, Eu, Mo, Yb and Re which became the biggest pollution burden at that location. After going through the calculation of the geoaccumulation index, it was found that the Mookervart River is classified as extreme pollution. So that the Mookervart River becomes the main choice in carrying out recovery through the remediation method. The recommended remediation method is dredging or dredging because the geometry of the Mookervart River tends to be small. Technically, dredging the 2.16 km Mookervart River would cost around IDR 8 billion and take 10 days to complete the repairs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Azky Ramaniya Sukardi
"Daerah penelitian terletak pada Pulau Seram merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi prospek komoditas emas dikarenakan ditemukannya indikasi mineralisasi emas. Hal ini juga dikorelasikan berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa daerah penelitian merupakan endapan emas orogenik. Subjek utama penelitian ini adalah conto sedimen sungai aktif. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis statistik dan geologi. Analisis statistik dilakukan untuk mengetahui sebaran anomali dan juga asosiasi unsur yang terdapat pada daerah penelitian. Sedangkan untuk analisis geologi dilakukan dengan mengintegrasi conto sedimen sungai aktif dan conto konsentrat dulang yang berasal dari PSDMBP dengan melakukan analisis petrografi, morfografi dan morfometri  Hasil penelitian menunjukkan persebaran anomali yaitu Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Li, Co, Na, Bi, Sr dan Ba sebesar 44.255ppm, log 1.900ppm, 148.605ppm, 4.734ppm, log 3.189ppm, 27.302ppm, 41.374%, 7609.713ppm, 53.807ppm, log 1.480ppm, log 1.592ppm, 184.198ppm, log 1.924ppm dan 263.139ppm. Berdasarkan analisis multivariat, didapatkan 4 kelompok asosiasi unsur yaitu : Cu-Zn-Rb-Ba-(Fe), Cu-Co-Fe, Na-Sr dan Fe-Mn. Unsur yang digunakan sebagai pathfinder untuk deposit emas adalah unsur Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Na, Bi, Co, W, Rb, Sr dan Ba sehingga terdapat 4 daerah prospek pada daerah penelitian. Persebaran anomali pada daerah penelitian diinterpretasikan terjadi akibat faktor geologi berupa transportasi, erosi, serta pelapukan dari litologi dan mineral bijih yang terdapat pada daerah penelitian.

The research area, Seram Island, is one of the areas that has potential prospects for the commodity gold due to the indications of gold mineralization were found. This also correlated with based on previous research, the research area is an orogenic gold deposit. The main subject of this research is sediment stream samples. This research was conducted using statistic and geological analysis. Statistic analysis was carried out to determine the distribution of anomalies and also the elemental associations found in the study area. Meanwhile, geological analysis was carried out by integrating active river sediment samples and pan concentrate samples originating from PSDMBP by conducting petrographic, morphographic and morphometric analysis. The results showed an anomalous distribution of Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Li, Co, Na, Bi , Sr and Ba of 44.255ppm, log 1.900ppm, 148.605ppm, 4.734ppm, log 3.189ppm, 27.302ppm, 41.374%, 7609.713ppm, 53.807ppm, log 1.480ppm, log 1.592ppm, 184.198ppm, log 1.924ppm and 263.139ppm. Based on multivariate analysis, 4 groups of elemental associations were obtained, namely: Cu-Zn-Rb-Ba-(Fe), Cu-Co-Fe, Na-Sr and Fe-Mn. The elements used as pathfinder for gold deposit are the elements Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Na, Bi, Co, W, Rb, Sr and Ba ​​so that there are 4 prospect areas in the study area. The distribution of anomalies in the study area is interpreted to occur due to geological factors in the form of transportation, erosion, and weathering of lithology and ore minerals found in the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Mantasa Salve Prastica
"Meningkatnya pembangunan dan menurunnya kesadaran publik terhadap lingkungan menyebabkan banjir setiap tahun bagi wilayah urban. Beberapa danau atau kolam dikorbankan karena pembangunan perkotaan dan penimbunan. Kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah ke danau menyebabkan danau menjadi sarang penyakit dan berdampak buruk lainnya, sehingga hal ini mempengaruhi masyarakat untuk berpikir bahwa nilai ekonomi dari danau dapat ditingkatkan dengan mengurugnya dengan tanah. Hal ini menyebabkan danau menjadi rentan terhadap sedimentasi dari aktivitas perkotaan.
Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan mulai mengembangkan bagaimana mengelola sedimentasi dengan hidrodinamika dan pemodelan sedimen transportasi. Penelitian ini menggunakan program Resource Modelling Associates RMA untuk menjalankan model dan Danau Agathis sebagai area studi untuk melakukan simulasi. Diharapkan bahwa data keluaran program dapat mewakili data lapangan, sehingga metode kalibrasi dilakukan dengan studi lapangan atau pengambilan sampel. Setelah kalibrasi, ada dua skenario yang disimulasikan dengan menggunakan program ini: skenario wetland dan skenario kondisi banjir.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengembangan model simulator transportasi sedimen dua dimensi sesuai dengan kondisi di lapangan. Selanjutnya, hasil simulasi menghasilkan hasil yang dapat diterima dan rasional berdasarkan prinsip dan teori proses hidrodinamika danau.
Penelitian ini menyarankan pengumpulan data lebih banyak untuk mencapai persentase yang lebih akurat dari sum of squared error SSE, mengembangkan model tiga dimensi dengan berbagai lapisan kedalaman, menggunakan metode parameter estimation untuk melakukan analisis kalibrasi, dan melakukan langkah post-audit sehingga model dapat mewakili berbagai kondisi.

The increasing of urban development and the decreasing of public awareness to environment promote flood every year for urban cities. Several lakes or ponds are sacrificed due to both urban development and landfilling. Bad habit of society to throw garbage to the lakes, so the lakes become borne water disease trigger and have other bad impacts to the environment. These conditions affect the society to think that the economic value of lakes could be increased by filling them with the land. These lead to make the lakes become vulnerable to sedimentation from urban activities.
Universitas Indonesia as educational institution starts to develop how to manage sedimentation by hydrodynamics and sediment transport modelling. The research uses Resource Modelling Associates RMA program to run the model and Agathis Lake as the study area to perform the simulation. It is expected that the program output data could represent the field data, so the calibration method is conducted by field sampling study. After calibration, there are two scenarios that are simulated by using the program wetland scenario and flood condition scenario.
The research concludes that the development of two dimension of sediment transport simulator model is suitable with the real condition. Furthermore, the result of simulation generates acceptable and rational result according to the principle and theory of hydrodynamic process on lakes.
This research suggests collecting more data to achieve more accurate percentage of sum of squared error SSE, developing three dimension model with various depth layers, using parameter estimation method to do calibration analysis, and conducting post audit step so the model could represent various conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>