Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188762 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simanjuntak, Joice Margaretha
"Saat ini tuntutan pemerintah terhadap perusahaan yang memperhatikan aspek dan dampak terhadap lingkungan semakin tinggi. Pemasok memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasok, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk menilai pemasok yang telah memperhatikan aspek lingkungan. Segmentasi pemasok menjadi salah satu cara yang efektif untuk menilai berbagai pemasok secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan penilaian pemasok dengan segmentasi pada salah satu perusahaan garmen di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DEMATEL-Based ANP (D-ANP) untuk memperoleh bobot kriteria dalam evaluasi pemasok, serta Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam mensegmentasi pemasok berdasarkan dimensi kemampuan dan kesediaan pemasok. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 11 subkriteria untuk dimensi kemampuan dan 10 subkriteria untuk dimensi kesediaan, selanjutnya dari 16 pemasok bahan baku denim dihasilkan 6 pemasok pada kuadran 1, 2 pemasok pada kuadran 2, 1 pemasok pada kuadran 3, dan 7 pemasok pada kuadran 4, setelah itu diperoleh rekomendasi strategi pengelolaan yang sesuai untuk setiap segmen pemasok
Recently, the government's demands for companies that pay attention to aspects and impacts on the environment are increasingly high. Suppliers have a very important role in the supply chain, therefore it is important for companies to assess or evaluate the suppliers who have considered environmental aspects. Supplier segmentation is an effective way to systematically assess the varieties suppliers. This study aims to integrate supplier ratings with segmentation in one of the garment company in Indonesia. The method used in this study are DEMATEL-Based ANP (D-ANP) to obtain the criteria for evaluating suppliers, and Technique for Order of Preference by Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score for each supplier that will be the basis for segment suppliers based on supplier dimensions and willingness. The results of this study are 11 capability criterias and 10 willingness criterias for evaluation, supplier segmentation mapping which consist of 6 suppliers in 1st quadrant, 2 suppliers in 2nd quadrant, 1 supplier in 3rd quadrant, and 7 supplier in 4th quadrant, also strategy recommendation for each segment which good or suitable to be implemented by company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Rachmadhani
"Industri pakaian jadi terus mengalami perkembangan setiap tahunnya yang terlihat dari semakin banyak usaha yang muncul di bidang yang sama. Sehingga perusahaan akan selalu menerima tantangan dalam membuat produk dengan kualitas tinggi dengan harga yang murah untuk dapat bersaing secara kompetitif. Salah satu cara untuk meningkatkan layanan perusahaan adalah dengan memiliki pemasok yang tepat. Sehingga evaluasi pemasok perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam pengelolaan setiap pemasok.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap kinerja pemasok pada salah satu perusahaan pakaian jadi di Jakarta, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh bobot dari kriteria dan sub-kriteria untuk penilaian pemasok, serta Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir berupa koefisien kedekatan dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam melakukan pemetaan pemasok pada Supplier Potential Matrix. Hasil dari penelitian ini adalah pemetaan 30 pemasok bahan baku produk pakaian jadi ke dalam empat kategori berbeda pada Supplier Potential Matrix, serta rekomendasi strategi pengelolaan dan pengembangan pemasok yang sesuai untuk setiap kategori.

Garment industry has continously growth every year as indicated by the increasing number of businesses. Therefore, company will always face the challenge of making high quality products at low prices to compete competitively. One of the factors to pursue it is by having the most suitable suppliers that suit best to companys condition and needs. Supplier evaluation is one effective way to manage various suppliers.
This study aims to evaluate supplier based on their performance assessment in one of the clothing company in Jakarta, Indonesia. The method used in this study is Analytical Hierarchy Process (AHP) to obtain the weight of criteria and sub-criteria for supplier performance assessment, as wall as Technique for Order of Preference by Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score of each supplier which will be the basis for mapping suppliers based on capabilities and willingness dimensions. The results of this study are classifying 30 suppliers of apparels raw material into four different categories of Supplier Potential Matrix and recommendations of suitable strategies for each category.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja yang didasari oleh dukungan organisasi terhadap prestasi kerja dan dalam membangun ketahanan serta pemberdayaan dari karyawan. Dalam penciptaan sustainable competitive advantage kemampuan manajemen sangat diperlukan. Pengalaman dan kompetensi serta konsistensi dengan lingkungan eksternal dapat sebagai hal yang penting dalam membentuk kesuksesan dalam perusahaan. Menurut Barney (1991), SCA memiliki atribut tertentu, seperti nilai, kelangkaan, ketidakmampuan untuk diduplikasi, dan non-substitusi. Seiring dengan perkembangan “organized” mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mengeksploitasi sumberdaya atau kapabilitasnya. Selain itu juga sebaiknya didukung dengan praktik stratejik manajemen sumberdaya, yang terarah untuk pengelolaan sumberdaya manusia dari dalam. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui apakah dukungan organisasi dapat mempengaruhi resilience sumberdaya manusia serta empowerment dalam meningkatkan kinerja. Industri garmen saat ini merupakan salah satu industri dengan sumber daya manusia yang kompleks serta massive dalam jumlahnya. Tentunya sumber daya manusia merupakan tonggak utama dalam perusahaan agar tetap dapat berjalan, pengaruh kecil dapat memberikan harapan yang besar. Perusahaan garmen harus dapat mengeksploitasi sumber daya manusia dengan baik, dan memberikan keuntungan terhadap karyawan dan juga perusahaan, dengan tata kelola perusahaan yang baik, dan manajemen yang mempunyai kapabilitas. Studi ini didasarkan pada penelitian kuantitatif yang dilakukan oleh Universitas Indonesia, Tufts University dan Realtime Analytics Vietnam. Ada 540 pekerja garmen dari 52 perusahaan yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Data diolah menggunakan Structural Equation Modeling PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penting untuk perusahaan melihat situasi kerja terhadap resiliensi dan pemberdayaan dan untuk meningkatkan produktifitas dari karyawan, sangat bagus diketahui bahwa semakin banyak pekerjaan justru menurunkankan kinerja.

This study aims to determine the effect of work environment based on organizational support performance and building resilience and empowerment of employees. To create sustainable competitive advantage, management capabilities are indispensable. Experience and competence as well as consistency with the external environment can be important to shape the success of the company. According to Barney (1991), SCA has certain attributes, such as value, rarity, inability to be duplicated, and non-substitution. Along with the development of "organized" refers to the company's ability to exploit its resources or capabilities. In addition, it must also supported by strategic practice of resource management, which is directed at managing human resources from within. The purpose of this study is to determine whether organizational support can affect the resilience of human resources and empowerment to improve performance. The garment industry on the industries with complex and massive human resources. Of course, human resources are the main core of the in the company so that it can continue to run, a small influence can give big change. Garment companies must be able to exploit human resources well, and provide benefits to employees as well as the company, with good corporate governance, and capable management. This study based on quantitative research conducted by the University of Indonesia, Tufts University and Realtime Analytics Vietnam. There were 540 garment workers from 52 companies who participated in this study. The data was processed using Structural Equation Modeling PLS. The results show that it is important to look at the work situation for resilience and empowerment and to increase the productivity of employees, it is good to know that more work decreases performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadheatul Arifa
"Dampak terhadap lingkungan yang semakin tinggi menuntut industri untuk mengintegrasikan pemikiran lingkungan ke dalam manajemen rantai pasok. Salah satunya dengan memiliki pemasok berwawasan lingkungan, karena pemasok memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasok. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemasok pada salah satu hotel di Bogor, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh bobot kriteria penilaian pemasok, dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam mensegmentasi pemasok berdasarkan dimensi kemampuan dan dimensi kesediaan. Hasil dari penelitian ini adalah pengelompokkan 31 pemasok hotel ke dalam empat segmen berbeda, serta rekomendasi strategi pengelolaan yang sesuai untuk setiap segmen pemasok.

The increasing impact on the environment requires the industry to integrate environmental issues into their supply chain. One of them by having green supplier, because suppliers play a key role in the supply chain. This study aims to evaluate supplier in one of the hotel in Bogor, Indonesia. The method used in this study is Analytical Hierarchy Process (AHP) to obtain the weight of supplier evaluation criteria, as well as Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score of each supplier which will be the basis for segmenting suppliers based on capabilities and willingness dimensions. The result of this study are classifying 31 suppliers of hotel into four different segments, and recommendations of suitable action plans for each segment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padang Wicaksono
Lembaga Demografi, 2016
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zuhdi
"Kondisi kerja yang memperihatinkan di sektor garmen telah menjadi isu di antara beberapa pakar. Studi ini meneliti kondisi kerja di beberapa pabrik garmen yang berlokasi di Pulau Jawa. Dasar penerapan standar adalah kepatuhan terhadap kondisi kerja yang sesuai dengan Better Work Indonesia. Fokus lain dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh work-life balance terhadap kepuasan pekerja pada industri garmen. Convenience sampling digunakan untuk penelitian ini dan sampelnya terdiri dari beberapa wilayah di pulau Jawa. Penelitian ini dilakukan dengan 55 sampel. Hipotesis diuji dengan menggunakan Statistical Package for Social Science SPSS versi 23 dan diskusi kelompok terarah. Hasil menunjukkan bahwa work-life balance memiliki pengaruh terhadap kepuasan pekerja baik di tempat kerja dan kehidupan di luar kerja. Penelitian ini juga mengungkapkan kondisi kerja pekerja yang memprihatinkan di pabrik garmen.

Apprehensive working condition in garment sector has becoming an issue among some scholars. This study investigates the working conditions in some garment factory located in Java Island. The basis of standard applied was compliance working conditions in concordance with Better Work Indonesia. The other focus of this study is to examine the effects of work life balance WLB on worker rsquo s satisfaction in garment industry. Convenience sampling was used for this research and the samples consists some area in Java islands. This research was conducted with 55 samples. The hypotheses are tested using Statistical Package for Social Science SPSS version 23 and focus group discussion. The results show that work life balance does has influences towards worker rsquo s job and life satisfaction. It also reveals about worker rsquo s apprehensive working condition in garment factory.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Natalin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji model penelitian yang menyelidiki kelelahan emosional sebagai mediator pengaruh work-family conflict dan perceived organizational support terhadap turnover intention pekerja industri garmen di Indonesia. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang dilakukan oleh tim riset Universitas Indonesia UI , Tufts University TU , dan Real-Time Analytics RTA Vietnam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang diberikan oleh tim peneliti Universitas Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dirancang oleh tim peneliti antara Universitas Indonesia UI , Tufts University TU , dan Real-Time Analytics RTA Vietnam. Sampel penelitian ini melibatkan 2071 responden valid dari lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Metode pengolahan data yang digunakan untuk menguji delapan hipotesis dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model SEM dengan aplikasi Lisrel 8.7. Hasil uji hipotesis dan analisis data menyimpulkan bahwa work-family conflict memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap perceived organizational support, perceived organizational support memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap emotional exhaustion, emotional exhaustions tidak memediasi pengaruh work-family conflict dan perceived organizational support terhadap turnover intention, serta perceived organizational support memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap turnover intention.

ABSTRACT
This study seeks to test a research model that investigates emotional exhaustion as a mediator of the effects of work family conflict work family conflict and perceived organizational support on turnover intention to garment industry rsquo s worker in Indonesia. This study is a part of umbrella research between Universitas Indonesia UI , Tufts University TU , and Real Time Analytics RTA Vietnam. This study uses a quantitative approach by using secondary data that prepared by researcher team of Universitas Indonesia. Questionnaire in this study is designed by researcher team between Universitas Indonesia UI , Tufts University TU , and Real Time Analytics RTA Vietnam. Eight proposed hypotheses was tested by using Structural Equation Modeling SEM with Lisrel 8.7 application based on secondary data collected from 2071 valid respondents around garment industry worker in DKI Jakarta, Banten, West Java, Central Java, and Yogyakarta Province. Based on the results of SEM, it can be concluded that work family conflict has significant negative effect on perceived organizational support, perceived organizational support has significant negative effect on emotional exhaustion, emotional exhaustion doesn rsquo t mediate the effect of work family conflict and perceived organizational support on turnover intention, also perceived organizational support memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap turnover intention. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Yusuf Islami
"Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan minyak dan gas dengan tujuan mendapatkan kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan pemasok dan melakukan pemeringkatan pemasok. Pemasok memiliki peranan yang sangat penting dalam rantai pasok. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus memilih pemasok yang dapat menghasilkan jasa atau produk yang memiliki kualitas yang diekspektasikan oleh perusahaan yang tentunya paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Adanya pemeringkatan pemasok dapat membantu perusahaan dalam menunjang proses pemilihan pemasok yang terbaik sesuai dengan kriteria dan sub kriteria yang dipertimbangkan.
Penelitian ini menggunakan penggabungan metode antara metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan metode Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS). AHP digunakan untuk menentukan bobot kepentingan kriteria dan sub kriteria sedangkan TOPSIS digunakan untuk menghasilkan urutan peringkat pemasok. Berdasarkan pengolahan data menggunakan kedua metode tersebut, harga jasa merupakan sub kriteria yang memiliki bobot tertinggi yaitu 0,12195. Sedangkan hasil dari pemeringkatan pemasok menempatkan pemasok 3 sebagai pemasok terbaik dan pemasok 5 sebagai pemasok terburuk diantara 5 alternatif pemasok. Dengan dibuatnya suatu model pembobotan kriteria, sub kriteria, dan pemeringkatan pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses pemilihan pemasok pada kasus lainnya.

This research was conducted on Oil and Gas Company with the purpose of getting criteria and sub criteria on supplier selection and ranking suppliers. Suppliers play a key role in the supply chain. Therefore, a company have to choose a supplier that can produce services or products that have quality that is expected by the company which is certainly the most suitable for the conditions and needs of the company. Doing supplier ranking can assist the company in selecting the most suitable supplier according to the considered criteria and sub criteria.
This research used a combination of Analytical Hierarchy Process (AHP) method and Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS) method. AHP was used to determine the importance weight of criteria and sub criteria and TOPSIS was used to produce an outranking of suppliers. Based on data processing using the two methods, servive price is the sub criteria that has a highest weight about 0,12195. Whereas the result of the ranking for suppliers plaing Supplier 3 as the best supplier and Supplier as the worst among the five alternatives of suppliers. With the establishment of criteria and sub criteria weight and supplier ranks, this model can be usefull for the supplier selection process in another case.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Nur Diana
"Meskipun semakin terlibat dalam Jaringan Produksi Global GPN , sektor pakaian jadi Indonesia masih berjuang untuk memastikan upah yang layak. Studi ini membuat upaya khusus untuk memperjelas hubungan erat antara upah layak dan keterlibatan perusahaan di GPN dalam industri pakaian jadi Indonesia. Secara khusus, studi ini menguji upah riil dan upah memadai pekerja produksi dalam kerangka upah layak di sektor pakaian jadi Indonesia dengan peningkatan GPN.
Temuannya adalah bahwa semakin tinggi partisipasi perusahaan dalam GPN maka upah pekerja akan semakin lebih baik. Sayangnya, meskipun keterlibatan industri pakaian jadi Indonesia di GPN berkembang, tetapi para pekerja produksi kurang mendapat manfaat darinya. Upah mereka masih cenderung rendah dan stagnan.

Despite growing engagement in Global Production Networks GPNs , the Indonesian apparel sector is still struggling to ensure decent wages. This study makes a particular attempt to clarify the close links between decent wages and firm's engagement in GPNs in the Indonesian apparel industry. More specifically, this paper examines the real wages and adequate wages of production workers within the decent wages framework in the country's apparel sector with the expansion of GPNs.
It finds that the higher the engagement in GPNs, the better wages will be. Unfortunately, although the engagement of Indonesia 39 s apparel industry in GPNs is growing, the production workers are less likely to benefit from it. Their wages are still low and stagnant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Amalia Mahmud
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Green Image dan Green Practice Terhadap Loyalitas Produk Slow fashion dengan Green Trust, Green Perceived Value dan Green Satisfaction sebagai variabel mediasi pada brand slow fashion di Indonesia, Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan responden sebanyak 239 responden yang merupakan pembeli produk slow fashion dalam 6 bulan terakhir, data diolah menggunakan aplikasi SmartPLS versi 3 untuk menjawab lima belas hipotesis pada penelitian ini, hasil penelitian menemukan adanya pengaruh positif dari green practice terhadap green image, green loyalty, green trust, green perceived value dan green satisfaction, sedangkan penelitian menemukan bahwa green image tidak berpengaruh terhadap green trust dan green satisfaction, penelitian ini berhasil memunculkan paradigma baru mengenai loyalitas konsumen dalam menggunakan produk ramah lingkungan serta bagaimana praktek ramah lingkungan di industri fashion bisa mendukung upaya ramah lingkungan, penelitian ini memberikan gambaran bagaimana praktek ramah lingkungan pada perusahaan non-jasa.

This research aims to analyze the influence Green Image and Green Practice Towards Product Loyalty Slow fashion  with Green Trust, Green Perceived Value and Green Satisfaction as mediating variables brand slow fashion in Indonesia, this research used a quantitative descriptive method with 239 respondents who were product buyers slow fashion in the last 6 months, data was processed using the SmartPLS version 3 application to answer fifteen hypotheses in this research, the results of the study found a positive influence from green practice to green image, green loyalty, green trust, green perceived value and green satisfaction, while research finds that green image has no effect on green trust and green satisfaction,  This research succeeded in generating a new paradigm regarding consumer loyalty in using environmentally friendly products and how environmentally friendly practices in the fashion industry can support environmentally friendly efforts. This research provides an overview of environmentally friendly practices in non-service companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>