Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160525 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Nurhalimah Br.
"Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi hubungan antara pengasuhan orangtua dengan theory of mind (ToM) anak usia 6-8 tahun. Partisipan penelitian ini adalah 107 anak sekolah (61 laki-laki, 46 perempuan) dan orangtuanya di Bogor, Indonesia. Peneliti mendapatkan skor ToM anak melalui pengukuran menggunakan skala ToM (Wellman & Liu, 2004) dan second order false belief (Astington et al., 2002; Sullivan et al., 1994) serta skor pengasuhan orangtua menggunakan inventori pengasuhan (PAI) Vinden (2001) yang disempurnakan oleh OReilly dan Peterson (2015). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan pada skor pengasuhan otoritarian dan total skor ToM anak (r = -.199, p < 0.05). Artinya, semakin otoriter pengasuhan orangtua, maka semakin kecil skor ToM anak. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengasuhan orangtua dan perolehan ToM anak.

This study aims to investigate the correlation between parenting attitude and theory of mind (ToM) among 6-8 years old children. Participant of this study are 107 pupils (61 boys, 46 girls) and their parents in Bogor, Indonesia. We assessed childs ToM using ToM Scale Wellman & Liu (2004), and second order false belief task (Astington et al., 2002; Sullivan et al.,1994). We assessed parenting style using Parenting Attitude Inventory (PAI) Vinden (2001) that has been modified by OReilly and Peterson (2015). The result of this study showing a negative and significant correlation between autoritarian parenting and childs ToM total score (r = -.199, p < 0.05). This result indicate that more autoritarian parenting styles lead to less childs ToM. There is no significan correlation between autoritative parenting and childs ToM has been found."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Dwiputri
"[ABSTRAK
Penelitian ini melihat kontribusi penggunaan gaya pengasuhan autonomy dan conformity terhadap kemampuan anak memahami kondisi mental orang lain dalam situasi yang terkait dengan moralitas (morally-relevant theory of mind atau MoToM) dan melakukan penilaian moral. Pemahaman MoToM dan penilaian moral diukur dengan morally-relevant theory of mind task dan prototypic moral transgression scale (Killen, Mulvey, Richardson, Jampol, Woodward, 2011) kepada 122 partisipan anak usia 4 hingga 6 tahun. Gaya pengasuhan orangtua diukur dengan Parenting Attitudes Inventory (PAI) (Vinden, 2001; O‟Reilly & Peterson, 2014).
Penelitian ini menemukan bahwa gaya pengasuhan orangtua dan theory of mind anak berkontribusi sebanyak 35% terhadap pemahaman morally-relevant theory of mind anak. Kemampuan theory of mind berkontribusi terhadap kemampuan anak dalam melakukan penilaian moral akan situasi pelanggaran moral yang terjadi secara intensional (prototypic transgression). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya pegnasuhan orangtua dan penilaian moral anak.

ABSTRACT
This study aims to explore autonomy and conformity parenting style contribution to children‟s understanding of others mental state in a moral situation (morally-relevant theory of mind or MoToM) and doing moral judgments. MoToM understanding and children‟s moral judgments were measured by morally-relevant theory of mind task and prototypic moral transgression scale (Killen, Mulvey, Richardson, Jampol, Woodward, 2011) to 122 children aged 4 ? 6 years old. Parenting style was assessed by Parenting Attitudes Inventory (PAI) (Vinden, 2001; O‟Reilly & Peterson, 2014).
The result of this study showed that parenting style and children‟s theory of mind contributed to children‟s morally-relevant theory of mind understanding by 35%. Theory of mind understanding also contributed to children‟s moral judgments in an intentional moral transgression situasion (prototypic transgression). However, there was null significant links between parenting style and children‟s moral judgments, This study aims to explore autonomy and conformity parenting style contribution to children‟s understanding of others mental state in a moral situation (morally-relevant theory of mind or MoToM) and doing moral judgments. MoToM understanding and children‟s moral judgments were measured by morally-relevant theory of mind task and prototypic moral transgression scale (Killen, Mulvey, Richardson, Jampol, Woodward, 2011) to 122 children aged 4 – 6 years old. Parenting style was assessed by Parenting Attitudes Inventory (PAI) (Vinden, 2001; O‟Reilly & Peterson, 2014).
The result of this study showed that parenting style and children‟s theory of mind contributed to children‟s morally-relevant theory of mind understanding by 35%. Theory of mind understanding also contributed to children‟s moral judgments in an intentional moral transgression situasion (prototypic transgression). However, there was null significant links between parenting style and children‟s moral judgments]"
Lengkap +
2015
T45422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Afrazayne Safitri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran parenting attitude dan keterlibatan Ayah terhadap perkembangan theory of mind anak usia 5-7 tahun. 115 pasangan Ayah dan anak, yang berasal dari Jabodetabek dan luar Jabodetabek, ikut serta dalam penelitian ini. Kemampuan theory of mind anak diukur menggunakan Theory of Mind Scale. Sedangkan parenting attitude Ayah diukur dengan mengunakan Parenting Attitude Inventory (PAI) dan keterlibatan Ayah diukur dengan menggunakan Inventory of Father Involvement (IFI). Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan Ayah menerapkan pengasuhan autonomy dan memiliki keterlibatan yang tinggi dalam pengasuhan. Namun, hasil analisis utama penelitian yang diperoleh menunjukkan parenting attitude dan keterlibatan Ayah tidak signifikan dalam memprediksi perkembangan theory of mind anak usia 5-7 tahun. Selain itu penelitian menemukan urutan perkembangan theory of mind anak usia 5-7 tahun merupakan DD > HE > DB > KA > Sarcasm > FB > Second Order.

This study aims to examine the role of parenting attitude and father involvement on 5-7 years old childrens theory of mind development. 115 fathers and children, from Jabodetabek and Outside Jabodetabek, participated in this study. Theory of Mind Scale was given to children. Their fathers completed Parenting Attitude Inventory (PAI) and Inventory of Father Involvement (IFI). Result shows that most of fathers preferred autonomy parenting and shows high levels of father involvement. Result shows that parenting attitude and father involvement cannot predict 5-7 years old childrens theory of mind development. In addition, result shows sequence of childrens theory of mind development is DD > HE > DB > KA > Sarcasm > FB > Second Order. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiya Ranu Wardhani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji urutan perolehan Theory of Mind ToM , serta menguji hubungan antara pengasuhan kolektivitas dengan perolehan ToM pada anak-anak di Bogor, Indonesia. Untuk itu, peneliti akan menguji 100 anak berusia 5-7 tahun 53 laki-laki, 47 perempuan menggunakan Skala ToM Wellman dan Liu 2004 . Orang tua anak juga diminta untuk mengisi self-report pengukuran Skala Pengasuhan Individualitas-Kolektivitas Rudy Grusec, 2001 , untuk melihat hubungan antara pengasuhan kolektivitas dan perolehan ToM anak. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa partisipan anak pada penelitian ini lebih banyak yang menguasai Knowledge Access dibanding Diverse Belief. Hasil tersebut menunjukkan bahwa urutan perolehan ToM anak-anak di Bogor sesuai dengan urutan perolehan ToM anak-anak di negara dengan budaya kolektivitas lain Tiongkok dan Iran . Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengasuhan kolektivitas orang tua memiliki hubungan positif yang signifikan dengan perolehan ToM anak r = .298, p < 0.01 . Selain itu, pengasuhan kolektivitas juga memiliki hubungan yang signifikan dengan perolehan Diverse Desire r = .247, p < 0.01 dan perolehan Knowledge Access anak r = .174, p < 0.05 . Hasil penelitian ini semakin memperkuat dugaan bahwa pengalaman budaya yang diterima anak akan mempengaruhi perkembangan ToM pada anak.

ABSTRACT
This study aims to examine Theory of Mind ToM sequence, and examine the correlation between collectivism parenting with the acquisition of ToM in children in Bogor. 100 children in Bogor, Indonesia age 5 7 years, 53 boys, 47 girls were assessed using the ToM Scale Wellman and Liu 2004 . Parents were also required to complete self report measurements of the Individualism Collectivism Parenting Scale Rudy Grusec, 2001 to see the correlation between collectivism parenting and the acquisition of ToM children. The results of this study indicated that children in Bogor mastered Knowledge Access more than Diverse Belief. It shows that ToM sequence of children in Bogor matched with other collectivism countries sequence Chinese and Iraninan sequence . The results of this study also showed that collectivism parenting had a significant positive correlation with the child rsquo s acquisition of ToM r .298, p "
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Rusli
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengasuhan individualis dan kolektivis memengaruhi perolehan ToM pada anak usia 3?5 tahun. Perolehan ToM diukur dengan menggunakan skala ToM yang dikembangkan oleh Wellman dan Liu (2004), dan pengasuhan individualis dan kolektivis diukur dengan skala yang dikembangkan dari skala individualis-kolektivis Triandis dan Gelfand. Skala ToM diberikan pada 202 anak (102 laki-laki, 100 perempuan), usia 3-5 tahun/36-71 bulan (M = 55, SD = 3.253), dan kuesioner diisi oleh orangtua masing-masing anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan individualis dan pengasuhan kolektivis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan ToM., dengan R2 = .012, p > 0.05. Pengasuhan individualis berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan konsep diverse beliefs (DB) (β = 0.017, p < 0.05), sedangkan pengasuhan kolektivis tidak berpengaruh terhadap perolehan kelima konsep ToM.

This study aimed to investigate whether individualism and collectivism parenting affect theory of mind acquisition in children age 3-5 years. Theory of mind (ToM) acquisition was assessed using a ToM scale by Wellman and Liu (2004), and individualism and collectivism parenting was measured with a scale that was developed from Triandis and Gelfand's individualism collectivism scale. The ToM scale was given to 202 children ages 3 ? 5 years old/36-71 months (M = 55, SD = 3.253), and individualism and collectivism parenting scale was administered to their parents. The result of this study showed that individualism and collectivism parenting did not significantly influence children?s ToM (R2 = .012, p > 0.05.). Individualism parenting significantly influenced the acquisition of diverse beliefs (DB) (β = 0.017, p < 0.05), whereas collectivism parenting did not significantly predict the acquisition of the five concepts of ToM.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Praditya Ar Rizqi
"Penelitian ini membahas pengaruh dari pengasuhan, latar belakang orangtua, dan saudara kandung terhadap perkembangan Theory of Mind (ToM) anak usia 4 hingga 6 tahun. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakan pengaruh jumlah kakak, ukuran keluarga, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan pengasuhan terhadap perkembangan ToM anak? Penelitian ini menggunakan analisis structural equation modelling (SEM) dengan pengasuhan sebagai variabel mediasi. Behavioral testing dari Wellman dan Liu (2004) yang merupakan skala kontinum, digunakan dalam penelitian ini untuk melihat perkembangan ToM. Sedangkan, pengasuhan diukur menggunakan Parenting Attitudes Inventory oleh Vinden (2001). Data untuk latar belakang orangtua, yakni pendidikan, dan pekerjaan orangtua juga ukuran keluarga dan kepemilikan saudara kandung, didapatkan melalui pengisian inventori orangtua. Partisipan dalam penelitian ini adalah 121 pasangan ibu dan anak dari dua Taman Kanak-Kanak Negeri di Jakarta dan Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu, pendidikan ayah dan ukuran keluarga berpengaruh positif terhadap perkembangan ToM, sedangkan pekerjaan ibu dan jumlah kakak berpengaruh negatif terhadap perkembangan ToM. Penelitian ini juga memaparkan beberapa analisis tambahan seperti urutan perkembangan ToM pada partisipan anak, analisis korelasi, dan analisis independent sample t-test untuk melihat pengaruh jenis kelamin terhadap perkembangan ToM anak.

This research discusses the effect of parenting attitudes, parental background, and sibling on Children’s ToM. The aim of this study is to examine the effect (direct and indirect) of number of older sibling, family size, parental education, parental occupation, and parenting on ToM. This research use the SEM analysis with parenting attitudes as mediation variable. ToM Task from Wellman and Liu (2004) used to measure children’s ToM, and parenting attitudes measured by PAI from Vinden (2001). Parental background and sibling data obtained by parenting inventory consist of parental education level, occupation, income also the number of sibling (older or younger). The participant of this research were 121 children age 4 to 6 and their mother from two State Kindergarten. The result showed that each independent variable have a significant effect to dependent variable: mother and father education also family size has a positive effect to TOM, mother occupation and number of older siblings has a negative effect to ToM. This research also showed additional analysis such as the order of children’s ToM development, correlation analysis, and independent sample t-test to compare the ToM development between boys and girls.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farich Styowati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi urutan perkembangan theory of mind
(ToM) anak usia 5-7 tahun di rural dan urban serta untuk mengetahui peran budaya
individualis atau kolektivis dan parenting attitude terhadap perkembangan theory of
mind anak. Penelitian ini melibatkan 91 partisipan ibu dan anak dari suku Jawa di rural
dan urban. Kemampuan theory of mind diukur menggunakan Theory of Mind Task.
Budaya diukur dengan Skala Pengasuhan Individualis atau Kolektivis dan parenting
attitude diukur menggunakan Parenting Attitude Inventory. Penelitian ini juga akan
mengukur komponen sarcasm untuk pertama kali di Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa urutan perkembangan theory of mind anak di rural dan urban tidak
mengikuti pola urutan ToM western atau eastern dengan urutan komponen ToM diverse
desire > hidden emotion > diverse belief > sarcasm > knowledge access > false belief
> second order. Budaya individualis atau kolektivis dan parenting attitude ditemukan
tidak signifikan dalam memprediksi perkembangan theory of mind anak di rural dan
urban, tapi parenting attitude pola konformiti menunjukkan hubungan negatif secara
signifikan dengan komponen hidden emotion.

This study aims to identify the sequence of development of theory of mind (ToM) of
children aged 5-7 years in rural and urban areas and to determine the role of
individualist or collectivist culture and parenting attitude towards the development of
theory of mind. This study involved 91 participants of mothers and children from
Javanese in rural and urban areas. The ability of theory of mind is measured using
Theory of Mind Task. Culture preferences is measured by the Individualist or
Collectivist Parenting Scale and parenting attitude is measured using Parenting Attitude
Inventory. This research will also measure the components of Sarcasm for the first time
in Indonesia. The results showed that the sequence of development of theory of mind of
children in rural and urban areas did not match with the pattern of western or eastern
ToM sequences and showed a sequence of ToM components diverse desire> hidden
emotion> diverse beliefs> sarcasm> knowledge access> false beliefs> second order.
Individualist or collectivist culture and parenting attitude were found to be insignificant
in predicting the development of children's theory of mind in rural and urban areas, but
parenting attitude conformity patterns showed a significant negative relationship with
the hidden emotion component.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sistha Widyaresmi
"Mental-state yang dipergunakan oleh ibu merupakan faktor yang penting dalam perkembangan theory of mind pada anak. Meskipun demikian, penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai mental-state dan theory of mind, hanya berfokus pada komponen false belief. Padahal dalam theory of mind, false belief hanyalah salah satu dari enam komponen yang ada. Selain itu, komunikasi tidak hanya terjadi antara ibu dan anak, melainkan juga komunikasi juga terjadi dalam sistem keluarga. Sejauh ini, masih sedikit penelitian yang mempelajari peran pola komunikasi keluarga dan penggunaan mental-state term ibu secara bersamaan dalam kaitan pemahaman theory of mind anak usia 5-6 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi kontribusi mental-state term dan pola komunikasi keluarga terhadap pemahaman theory of mind anak usia 5-6 tahun. Sebanyak 104 ibu dan anak mengikutikegiatan penelitian ini. Kemampuan theory of mind anak diukur melalui 6 komponen theory of mind dengan metode tanya jawab, sedangkan penggunaan mental state term ibu dan pola komunikasi keluarga diukur menggunakan kuesioner. Mental-state term ibu dan pola komunikasi keluarga conversation orientation memprediksi pemahaman theory of mind anak, dengan mengontrol variabel usia anak dan interval pendidikan ibu. Di sisi lain pola komunikasi keluarga conformity orientation tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman theory of mind anak. Penelitian ini memberikan informasi penting mengenai pentingnya penggunaan mental-state term dan menerapkan pola komunikasi keluarga yang tepat terhadap pemahaman theory of mind anak di periode usia 5-6 tahun.

Mother rsquo s mental state is one of crucial factors in the children rsquo s theory of mind understanding. Nonetheless, numerous research related to children rsquo s theory of mind understanding, had focused only on the false belief domain. Whereas in theory of mind, false belief is one of six component. Other than that communication not only between mother and children interaction, but also in family system. On top of that, there is still a limited number of studies covering the up rearing of both family communication pattern and mother rsquo s mental state term in relation to the children rsquo s theory of mind understanding. The current study investigated the contribution of mother rsquo s mental state term and family communication pattern to theory of mind understanding among 5 6 years old children. 104 mothers and children are participated in this study. Children rsquo s theory of mind understanding were measuring using 6 component of theory of mind, while mother rsquo s mental state term and family communication pattern was measuring by questionnaire. It was revealed that mother rsquo s mental state term and family communication pattern conversation orientation could predict children rsquo s theory of mind understanding, taking into account their age and mother rsquo s interval of education. On the other hand, family communication pattern conformity orientation had no significant contribution to children rsquo s theory of mind understanding. This study gave new insight regarding the importance of using mental state term and applying an appropriate pattern to theory of mind understanding at 5 6 years old children.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Ghina Nafsi
"Memiliki kemampuan untuk mengatakan kebohongan prososial pada anak usia sekolah merupakan bagian dari perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ToM dan MoToM beserta komponennya dalam memprediksi kemampuan anak usia sekolah dalam mengatakan kebohongan prososial. Penelitian ini diikuti oleh 71 anak berusia 7-9 tahun, murid SD Negeri di Depok. Berdasarkan analisis binary logistic regression, didapatkan hasil bahwa terdapat peran ToM dan MoToM dalam memprediksi kebohongan prososial anak usia 7-9 tahun secara signifikan, yakni sebesar 30,1%. Pada komponen ToM, ditemukan adanya peran first-order hidden emotion yang signifikan negatif dalam memprediksi kebohongan prososial anak usia 7-9 tahun, tetapi first-order false belief ataupun second-order false belief tidak berperan terhadap kebohongan prososial. Penelitian ini juga membuktikan bahwa MoToM (termasuk MoToM false belief dan MoToM evaluasi moral) dapat memprediksi kebohongan prososial anak.

Possessing the ability to tell prosocial lies to school-aged children is essential in children's developmental milestone. This study aims to determine the role of ToM and MoToM and their components in predicting the success of school-age children in telling prosocial lies. This study draws data from 71 children aged 7-9 years from public elementary schools in Depok. Based on the analysis conducted using binary logistic regression, a significant role of ToM and MoToM in predicting the probability of successful prosocial lying for children aged 7-9 years was found, which accounts for 30,1%. In the ToM component, there was a significant negative role of first-order hidden emotion in predicting prosocial lie-telling of children aged 7-9 years. On the other hand, first-order false beliefs or second-order false beliefs did not play a role in prosocial lies. This study also proves that MoToM (which includes MoToM false belief and MoToM moral evaluation) can predict prosocial lie-telling of children aged 7-9 years.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Respati Danar Rizky
"Discipline strategies yang diterapkan oleh ibu merupakan salah satu faktor penting dalam pemahaman theory of mind anak. Meskipun demikian, masih sangat sedikit penelitian yang mempelajari mengenai discipline strategies ibu dan theory of mind. Selain itu, penelitian sebelumnya hanya mengaitkan discipline strategies ibu dengan first-order theory of mind saja, dan belum ada yang mengaitkan dengan second-order theory of mind secara bersamaan. Padahal perkembangan pemahaman theory of mind pada anak memiliki dua tahapan, yaitu first-order dan second-order theory of mind. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis discipline strategies yang digunakan oleh ibu, dan mempelajari kontribusi delapan jenis discipline strategies ibu terhadap first-order theory of mind dan second-order theory of mind pada anak usia 5 ndash; 6 tahun. Sebanyak 104 anak dan ibu mengikuti kegiatan penelitian ini. Pemahaman first-order dan second-order theory of mind anak diukur melalui 6 komponen theory of mind dengan metode tanya jawab, sedangkan penggunaan discipline strategies ibu diukur dengan kuesioner. Discipline strategies discuss dan boss yang digunakan oleh ibu memprediksi pemahaman first-order maupun second-order theory of mind anak. Di sisi lain, discipline strategies let rsquo;s child decide, how feel, silence, social norms, parent emotion dan persuasive tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman first-order maupun second-order theory of mind anak.

Mother's discipline strategies is one of crucial factors in children's theory of mind understanding. Nonetheless, there is still a limited number of studies covering mother's discipline strategies and theory of mind. In addition, previous studies only associate mother's discipline strategies with first order theory of mind, and no one has to associate with second order theory of mind simultaneously. Whereas, development of children's theory of mind understanding has two stage, first order and second order theory of mind. The current study investigated mother's discipline strategies, and investigated the contribution of eight mother's discipline strategies with children's first order and second order theory of mind among 5 6 years old children. 104 children and mothers are participated in this study. Children's first order and second order theory of mind understanding were measuring using 6 component of theory of mind with question and answer method, while mother's discipline strategies was measuring by questionnaire. It was revealed that discuss and boss mother's discipline strategies could predict children's first order and second order theory of mind understanding. On the other hand, let's child decide, how feel, silence, social norms, parent emotion and persuasive discipline strategies had no significant contribution to children's first order and second order theory of mind understanding.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>