Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132007 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuriko
"ABSTRAK
Pasangan antarbudaya seringkali menjadi korban prasangka. Studi TMT menunjukkan bahwa mengingatkan seseorang mengenai kematian (saliansi mortalitas) dapat membuatnya lebih berprasangka. Studi dilakukan guna menguji peran kecemasan eksistensial dalam kemunculan prasangka terhadap pasangan antarbudaya dengan menggunakan desain faktorial between subjects control) x 2 (harga diri tinggi vs. rendah). Partisipan penelitian ini terdiri dari 104 mahasiswa. Hasil studi menunjukkan adanya peran kecemasan eksistensial dalam kemunculan prasangka terhadap pasangan antarbudaya. Partisipan yang diminta untuk memikirkan mengenai kematian memiliki skor rata-rata evaluasi terhadap pasangan antarbudaya yang secara signifikan lebih dibandingkan partisipan yang diminta untuk memikirkan mengenai topik netral.

ABSTRACT
Intercultural couples often found themselves at the receiving end of prejudicial treatment. TMT research has shown that exposure to mortality reminders could worsen prejudicial attitudes. The present study was conducted to examine whether mortality reminder would increase prejudicial attitudes towards intercultural couples. One hundred and four undergraduate students participated in a 2 (mortality salience vs. control) x 2 (low vs. high self-esteem) between subjects factorial design experimental study. Compared to participants in the control group, participants in the mortality salient condition reported a significantly lower evaluation towards intercultural couples"
Lengkap +
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
P. Wisnu Aditya B.
"Prasangka terhadap suatu kelompok agama tertentu merupakan sebuah masalah yang melanda Indonesia. Meskipun terdapat norma dan ajaran-ajaran yang mendorong masyarakat kita untuk menghormati umat beragama lain, prasangka dan diskriminasi tetap terjadi. Terror Management Theory (TMT) bisa memberikan penjelasan mengenai masalah ini. Untuk ini, sebuah eksperimen dilakukan untuk menguji pengaruh dari mortality salience (MS) terhadap prasangka agama dan peran self esteem (SE) sebagai moderator dari pengaruh MS. Dengan melibatkan partisipan Muslim (N=38), hasil penelitian menunjukkan bahwa MS tidak meningkatkan prasangka agama secara keseluruhan, tapi meningkatkan stereotipe dan afek negatif partisipan terhadap anggota kelompok Kristen. Di sisi lain, SE tidak terbukti sebagai moderator antara MS dan prasangka agama.

Prejudice toward a specific religious group is one of the problems that exist in Indonesia. Even though there are norms and values that encourages to respect other religious groups, prejudice and discrimination still existed. Terror Management Theory (TMT) could explain this phenomenon. In order to explain this phenomenon, an experiment is conducted to test the influence of mortality salience (MS) on religious prejudice and also the moderating role of self esteem (SE). Involving Moslem partricipants (N=38), results shows that MS did not increases the level of religious prejudice as a whole, but it does increases the level of negative stereotype and affect towards Christianity believers. In other hand, we have determined that SE is not a moderator between MS and religious prejudice."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Puji Saraswati
"Terror management theory mengemukakan manusia yang mengalami kecemasan kematian akan berusaha meredakan, salah satu caranya dengan meneguhkan pandangan dunia kultural. Penulis mengajukan bahwa saliansi mortalitas berpengaruh terhadap intensi membeli kaos buatan Indonesia, dengan identifikasi sebagai orang Indonesia sebagai variabel moderator. Pengaruh diuji dengan eksperimen melibatkan tiga kelompok partisipan pelajar SMA Negeri 43 Jakarta (N = 108). Kelompok saliansi mortalitas tinggi memiliki intensi membeli kaos buatan Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan kelompok saliansi mortalitas rendah atau kontrol. Tetapi, identifikasi sebagai orang Indonesia tidak dapat berperan sebagai variabel moderator dalam hubungan ini. Temuan studi dapat diterapkan sebagai strategi pemasaran produk dalam negeri.

Terror management theory stated that people who experienced death anxiety try to reduce it, one of the way is bolstering cultural worldview. The author proposed that mortality salience has impacts in purchase intention of t-shirt made in Indonesia, moderated by identification as Indonesian. This proposition is tested by an experiment involving three groups of student from SMA Negeri 43 Jakarta (N = 108). High mortality salience group has higher purchase intention than low mortality salience or control group. But, identification as Indonesian, actually, cannot be moderator variable in this relationship. This result can apply in market strategy of local products."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2009
659.1 MEG m
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Rahayu
"Prodroma early psychosis merupakan perubahan-perubahan sebelum mengalami psikotik yang banyak terjadi pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja di panti asuhan. Desain penelitian ini quasi eksperimental pre-post test with control group dengan sampel 77 remaja yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, 38 remaja mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga dan 39 remaja mendapatkan tindakan keperawatan ners. Uji analisisnya menggunakan ANNOVA Repeated Measure dan Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga menurunkan gejala prodroma early psychosis dan ansietas serta meningkatkan harga diri remaja secara bermakna p value < 0,05 . Prodroma early psychosis berhubungan dengan ansietas dan harga diri p value < 0,05 . Terapi kognitif dan terapi psikoedukasi keluarga direkomendasikan pada remaja panti asuhan yang mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah.

Prodroma early psychosis is the changes before psychotic occurs in adolescents. This study aims to determine the effect of nursing actions ners, cognitive therapy and family psychoeducation towards prodroma early psychosis, anxiety and Self esteem and of adolescents in orphanages. The research design was quasi experimental pre post test with control group with 77 adolescent samples selected using purposive sampling technique, 38 adolescents got nursing action ners, cognitive therapy and family psychoeducation and 39 adolescent got nursing action ners. Test analysis using ANNOVA Repeated Measure and Independent t test. The results showed that nursing care, cognitive therapy and family psychoeducation decreased prodroma early psychosis and anxiety symptoms as well as increased adolescent self esteem significantly p value "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Yuniar Sari
"Prodroma early psychosis dimulai pada awal masa remaja dimana merupakan masa transisi yang mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikologis yang dapat menyebabkan remaja mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja di pondok pesantren. Desain penelitian yang digunakan adalah rdquo;quasi experimental dengan rancangan pre-post test with control group rdquo;. Menggunakan instrumen prodroma early psychosis PQ16 Dengan metode purposive sampling. Responden berjumlah 78 yang dipilih dengan tehnik simple random sampling terdiri dari 39 orang setiap kelompok. Tindakan keperawatan ners diberikan pada kelompok intervensi 1 dan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga pada kelompok intervensi 2.
Hasil penelitian menunjukkan prodroma early psychosis dan ansietas megalami penurunan secara bermakna serta peningkatan secara bermakna pada harga diri pada intervensi 1 dan 2 dengan p-value < ? 0,05 , penurunan prodroma early psychosis dan ansietas serta peningkatan harga diri lebih besar pada kelompok intervensi 2 dibandingkan dengan kelompok intervensi 1. Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai program preventif dan promotif dengan pemberian tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku dan terapi psikoedukasi keluarga.

Prodroma early psychosis begain in early adolescence, teenagers is the transition that experienced changes either physicall or psychological that can cause teenagers experienced anxiety and low self esteem. The purpose of this research to know the effect of cognitive behaviour therapy and family psychoeducation therapy towards prodroma early psychosis, anxiety and self esteem of adolescents in islamic boarding school. Design research used is quasi experiment pre post test with control group with purposive sampling methods. Instrement of this research using Prodroma Questionnaire PQ16. Responden were 78 the selected with simple random sampling consisting of 39 people every group. The group of intervention 1 given nursing therapy and the group intervention 2 given nursing therapy, cognitive behaviour therapy and family psychoeducation therapy.
The results of the study showed prodroma early psychosis and anxiety had significant decrease and self esteem had significant increase after giving nursing intervention and cognitive behaviour therapy with p value 0,05. The results showed prodroma early psychosis and anxiety higher decrease and self esteem higher increase in a compare group 1 and 2. The results of this study can be consedered as preventive and promotive program with nursing therapy, cognitive behaviour therapy and family psychoeducation.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Armalia
"Afasia motorik merupakan salah satu gangguan komunikasi yang terjadi akibat stroke dan dapat menyebabkan gangguan terhadap kepercayaan diri seseorang yaitu harga diri dan efikasi diri yang mana kedua hal ini merupakan bagian terpenting dari masing-masing individu dalam mencapai status sosialnya dalam berkomunikasi. Teknik restrukturisasi kognitif digunakan untuk efikasi diri dan harga diri dengan memiliki asumsi bahwa dasar restrukturisasi kognitif yaitu respon-respon perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi restrukturisasi kognitif terhadap harga diri dan efikasi diri pasien stroke dengan afasia motorik. Metode penelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan desain pretest posttest nonequivalent control grup, dimana desain ini melibatkan dua kelompok yang akan diobservasi sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada harga diri setelah diberikan intervensi restrukturisasi kognitif dengan (pvalue= 0,001; α<0,05), dan pengaruh yang signifikan pada tingkat efikasi diri setelah diberikan intervensi dengan (pvalue= 0,001; α<0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan restruktuisasi kognitif menjadi salah satu intervensi dalam pemberian asuha keperawatan secara holistik mencakup biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual kepada pasien pasca stroke dengan afasia motorik unutk dapat menaikkan harga diri dan efikasi pada pasien untuk membantu mengolah perasaan dan keyakinan psikologis pasien pasca stroke dalam menjalani proses rehabilitasinya

Motor aphasia is one of the communication disorders that occurs due to stroke and can cause interference with one's self-confidence, namely self-esteem and self-efficacy, both of which are the most important parts of each individual in achieving their social status in communicating. Cognitive restructuring technique is used for self-efficacy and self-esteem with the assumption that the basis of cognitive restructuring is behavioral responses. This study aims to examine the effect of cognitive restructuring therapy on self-esteem and self-efficacy of stroke patients with motor aphasia. This research method uses a quasi-experimental design with a non-equivalent control group pretest posttest design approach, where this design involves two groups to be observed before and after the intervention. The results showed that there was a significant effect on self-esteem after being given a cognitive restructuring intervention with (p-value = 0.001; <0.05), and a significant effect on the level of self-efficacy after being given an intervention with (p-value = 0.001; <0.05). ). The results of this study recommend cognitive restructuring to be one of the interventions in providing holistic nursing care including biological, psychological, sociological and spiritual to post-stroke patients with motor aphasia to increase self-esteem and efficacy in patients to help process the psychological feelings and beliefs of post-stroke patients. in the process of rehabilitation"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fara Nazhira
"Pasangan yang menikah antarbudaya rentan untuk mengalami konflik yang berasal dari perbedaan budaya. Konflik yang sering dan berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, salah satunya penurunan tingkat kepuasan pernikahan. Common dyadic coping adalah upaya pasangan untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi bersama-sama. Sebanyak 45 pasang suami dan istri (M usia pernikahan=19,44, SD=8,69) yang berasal dari suku yang berbeda dan berdomisili di Jabodetabek, Bandung, dan Pekanbaru diminta untuk menjawab item dari Dyadic Coping Inventory (DCI) dan Couple Satisfaction Index-16 (CSI-16). Penelitian menggunakan Actor-Partner Interdependence Model dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan APIM_SEM. Hasil penelitian membuktikan bahwa skor Common Dyadic Coping memiliki interdependensi dengan skor Common Dyadic Coping pasangannya. Common Dyadic Coping yang dilaporkan oleh individu memengaruhi kepuasan pernikahan individu secara positif (p istri<0,001, p suami=0,025) namun tidak memengaruhi kepuasan pernikahan pasangannya
Couples that marry interculturally are prone to have conflicts that stemmed from their cultural differences. Frequent and long-lasting conflict may cause various negative effects, such as decreasing marital satisfaction. Common Dyadic Coping is a joint effort to solve their problems together. Forty-five pairs of husband and wife (M marriage duration=19,44, SD=8,69) that come from different ethnic groups and currently lives in Jabodetabek, Bandung, and Pekanbaru were asked to answer a series of items from Dyadic Coping Inventory (DCI) and Couple Satisfaction Index-16 (CSI-16). This study uses Actor-Partner Interdependence Model and the data that was collected is analyzed using APIM_SEM. The results shows that individual’s report of Common Dyadic Coping has interdependency with their partner’s Common Dyadic Coping. One’s report of Common Dyadic Coping has a positive effect on their own marital satisfaction (p wives<0,001, p husbands=0,025), but had no effect on their partner’s marital satisfaction."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Ayu Ketut Vitha Adinda
"Saliansi mortalitas (SM) merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami kecemasan yang timbul karena teringat akan kematiannya (Pyszczynski, Solomon, & Greenberg, 2003). Untuk meredakan kecemasan tersebut, salah satu hal yang dilakukan oleh individu adalah melakukan peneguhan cara pandang budayanya, yang salah satunya terimplementasi pada perilaku membeli produk dalam negeri. Akan tetapi, individu pada dasarnya hidup tidak hanya dengan cara pandang budaya kebangsaan saja. Penelitian skripsi ini bertujuan untuk membuktikan bagaimana SM memengaruhi preferensi produk oleh konsumen, dengan jumlah uang yang bersedia dibayarkan sebagai mediatornya. Produk yang dipilih adalah produk Aceh (dalam negeri, mayoritas beragama Islam) dan produk India (luar negeri, mayoritas beragama Hindu) yang masing-masing mewakili cara pandang budaya berbeda dengan partisipan pada penelitian ini, yakni 104 mahasiswa Hindu - Bali. Studi sebelumnya oleh Kamil (2014) mengujikan pada partisipan Islam - Jawa/Sunda dengan pilihan produk Bali dan Arab. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan yang diingatkan dengan kematian maupun tidak, sama-sama lebih memilih produk dalam negeri. Analisis tambahan yang dilakukan menjelaskan mengapa temuan ini dapat terjadi.

Mortality salience is a condition where one is experiencing a death-related anxiety (Pyszczynski, Solomon, & Greenberg, 2003). To relieve that anxiety, one will bolster his cultural worldview, which is implemented in buying domestic product behavior. However, in a daily life, one is not only use nationality as his cultural worldview. This study aimed to prove how is the effect of mortality salience on product preference by consumers, with willingness to pay as a mediator. The product choices are from Aceh (domestic, Islam) and from India (foreign, Hindu), which both of them are representing different cultural worldview from participants in this study: 104 Hindu Balinese undergraduate students. The previous study by Kamil (2014) was testing this in Islam Javanese/Sundanese participants, while the product choices are from Bali and from Arab. This present result shows that both participants in death-related thought or not choose domestic products rather than foreign one. Additional analyses explain why this result happened."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Monica Kartika
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri ibu kedekatan hubungan ibu dan putri remajanya perbandingan diri ibu terhadap gaya berpakaian serta aktivitas belanja bersama ibu dan putri remajanya Responden dalam penelitian ini adalah para ibu yang mempunyai anak perempuan berusia 15 21 tahun Sampel dipilih dengan menggunakan metode non probability sampling dan diperoleh 170 responden Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modelling SEM Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri ibu kedekatan hubungan ibu dan putri remajanya dan perbandingan diri ibu berpengaruh pada gaya berpakaian ibu

This aim of this research is empirically to find out the influence of mothers self esteem mothers relational proximity with their adolescent daughter and mothers self comparison toward mother s clothing style and mothers shopping activities with their adolescent daughter The respondents of this research were mothers who had adolescent daughter with aged 15 21 years old This research used the Structural Equation Modelling Analysis The result showed that mothers self esteem and mothers relational proximity with their adolescent daughter and mothers self comparison significantly influence on mothers clothing style "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Nurilla Safitri
"Prodroma early psychosis di mulai untuk pertama kalinya pada usia remaja. Gejala prodroma early psychosis diantaranya adalah adanya ansietas dan harga diri rendah Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga terhadap prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri remaja. Desain penelitian ini quasi eksperimental pre- post test with control group dengan jumlah sampel 79 orang yang dipilih menggunakan teknik random sampling dimana 39 remaja yang mendapatkan tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga dipilih dengan menggunakan cluster sampling, sedangkan 40 remaja tidak mendapatkan tindakan. Uji analisis yang digunakan yaitu repeated ANOVA dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tindakan keperawatan ners dapat menurunkan prodroma early psychosis dan ansietas, serta meningkatkan harga diri responden. Tindakan keperawatan ners ditambahkan dengan terapi kognitif perilaku kelompok dan terapi psikoedukasi keluarga menurunkan prodroma early psychosis, ansietas dan meningkatkan harga diri secara bermakna p value < 0,05 . Tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku kelompok dan psikoedukasi keluarga direkomendasikan untuk remaja yang mengalami prodroma early psychosis, ansietas dan harga diri rendah.

Prodromal early psychosis begins for the first time in adolescence. The symptoms of prodromal early psychosis include the existence of anxiety and low self esteem. The purpose of this study to determine the effect of nursing intervention, group behavioral cognitive therapy and family psychoeducation of prodroma early psychosis, ansietas and adolescent self esteem. The study design was a quasi experimental pre post test with control group with a sample size of 79 adolescents selected using random sampling technique in which 39 adolescents who received nursing action ners, group behavioral cognitive therapy and family psychoeducation were selected using cluster sampling, while 40 adolescents did not get intervention. Analytical test used is repeated ANOVA and independent t test. The results showed that nursing care ners can reduce prodroma early psychosis and anxiety, and increase self esteem of respondents. Nursing actions were added with group behavioral cognitive therapy and family psychoeducation therapy reduced prodroma early psychosis, anxiety and increased self esteem significantly p value."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>