Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oliver Senawibowo
"ABSTRAK
Seiring dengan berkembangnya jumlah kendaraan, jumlah, ban bekas menjadi isu yang penting, sehingga ban-ban bekas tersebut perlu dilakukan penanganan agar tidak menjadi limbah. Salah satu caranya adalah mengolah ban bekas tersebut menjadi Crumb Rubber (CR) sehingga dalam bidang perkerasan jalan dapat dimanfaatkan dengan menggunakannya sebagai bahan tambah perkerasan jalan. Pada penelitian ini CR dihaluskan kembali menjadi partikel nano dengan tujuan sebagai filler yang mengisi ruang antar agregat kasar dan halus. Persentase Nano Crumb Rubber (NCR) yang digunakan pada penelitian ini adalah 25%, 50%, 75% dan 100% dari jumlah filler yang digunakan setiap sampelnya yang dicampurkan dengan agregat menggunakan metode dry process. Penggunaan penambahan material tersebut juga harus diperhatikan perawatannya setelah menjadi perkerasan jalan. Salah satu kerusakan yang terjadi pada perkerasan jalan adalah keausan permukaan jalan.  Keausan permukaan jalan ini adalah gaya yang ditimbulkan dari gesekan antara ban kendaraan dengan lapisan permukaan jalan, gaya yang bersifat penahan ini dihasilkan melalui putaran roda atau luncuran di atas permukaan perkerasan. Nilai hambatan atau gesekan tersebut dapat diketahui dengan melakukan pengujian skid resistance. Pengujian dilakukan menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT) untuk mengetahui nilai gesekan tersebut yang dilakukan pada berbagai kondisi suhu sampel yaitu, 26 oC, 30 oC, 35 oC, 40 oC, dan 45 oC, yang kemudian dapat dicocokkan dengan nilai minimum yang diperlukan agar bagian permukaan jalan dapat bertahan lama dan aman untuk digunakan dalam jangka waktu tertentu.

ABSTRACK
Along with the growing number of vehicles, the number of used tires is an important issue, therefor the used tires need to be handled so that they wont become waste. One way is to process used tires into Crumb Rubber (CR) so that in the field of road pavement it can be utilized by using it as an added material for road pavement. In this study CR was refined into nanoparticles with purpose as a fillers that fill the space between coarse and fine aggregates. The percentage of Nano Crumb Rubber (NCR) used in this study are 25%, 50%, 75% and 100% of the number of fillers used in each sample mixed with the aggregate using the dry process method. The use of these additions must also be considered after the treatment becomes a pavement. One type of road damage is road surface wear. The wear of the road surface is the force generated from friction between the vehicle tires and the road surface layer, this retaining force is produced through wheel rotation or glide over the surface of the pavement. The value of the resistance or friction can be known by doing skid resistance testing. Tests were carried out using the British Pendulum Tester (BPT) to find out the friction values carried out in various sample temperature conditions, namely, 26 C, 30 oC, 35 oC, 40 oC, and 45 oC, so then it can be matched with the minimum value required of the road surface that can last long time and its safe to use for a certain period of time."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik Hidayat
"Aspal sebagai perekat dalam beton aspal hotmix memiliki salah satu sifat, yaitu modulus ulet. Modulus ulet atau ketahanan terhadap deformasi elastis sangat penting agar permukaan trotoar tidak mudah pecah atau retak. Ini bisa terjadi karena jalan menerima beban lalu lintas dan perubahan suhu permukaan selama masa layanan.
Dari penelitian ini, telah menunjukkan bahwa penambahan nano crum rubber dapat meningkatkan modulus tangguh dari aspal hotmix yang diharapkan dapat mengatasi masalah beban lalu lintas yang telah terjadi di Indonesia. Uji pengaruh suhu terhadap nilai modulus ulet telah dilakukan pada variasi suhu 25, 35 dan 45 derajat Celcius.
Tes dilakukan menggunakan metode Tarik Tidak Langsung. Tes ini dilakukan dengan tes UMATTA peralatan yang menggunakan teori rasio Poisson, yaitu beban diberikan secara vertikal, menyebabkan uji sampel untuk meregangkan secara horizontal. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan nano karet remah ke campuran aspal dengan pencampuran kering dapat meningkatkan kinerja panas mencampur beton aspal pada suhu yang lebih tinggi (35 dan 45 derajat Celcius).

Asphalt as an adhesive in hotmix asphalt concrete has one of the properties, namely ductile modulus. Ductile modulus or resistance to elastic deformation is very important so that the pavement surface is not easily broken or cracked. This can happen because the road receives a traffic load and changes in surface temperature during the service period.
From this research, it has been shown that the addition of nano crum rubber can improve resilient modulus of hotmix asphalt which is expected to overcome the problem of traffic loads that have occurred in Indonesia. Test the influence of temperature on the value of the ductile modulus has been carried out at 25, 35 and 45 degrees Celsius temperature variations. The test is done using the Indirect Pull method.
This test is carried out with the UMATTA test equipment which uses Poisson ratio theory, ie the load is given vertically, causing test sample to stretch horizontally. These results indicate that the addition of nano crumb rubber to asphalt mixture with dry mixing can improve the heat performance of mixing asphalt concrete at higher temperatures (35 and 45 degrees Celsius).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Adillah
"Di negara-negara berkembang, daur ulang perkerasan jalan belum dilakukan secara sistematis dan teratur. Hanya ruas jalan yang rusak parah biasanya digiling dalam jumlah terbatas kemudian dilapis menggunakan campuran aspal dengan bahan dari agregat alami. Penelitian ini menghasilkan peningkatan ketinggian permukaan jalan dibandingkan dengan bahu jalan dan daerah sekitarnya yang dapat menyebabkan masalah mengemudi dan drainase. Menambahkan RAP dapat meningkatkan kekakuan campuran, yang dalam kebanyakan kasus meningkatkan sifat ketahanan rutting campuran, tetapi memiliki dampak yang berbeda pada sifat ketahanan retak.
Penambahan RAP jelas mempengaruhi hasil untuk uji kelelahan balok (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). Ada kebutuhan untuk bahan peremajaan yang fleksibel dalam cara penggunaannya, yang memungkinkan sifat-sifat aspal yang diremajakan dapat dipulihkan seperti yang diperlukan di berbagai spesifikasi. Idealnya, agen peremajaan juga harus memiliki sifat ramah lingkungan, dan lebih disukai, produk dibuat seluruhnya atau sebagian dari bahan daur ulang atau terbarukan.(Jain & Sharma, 2017).
Untuk memastikan keamanan di jalan, perlu lebih diperhatikan pemantauan skid resistance sebagai salah satu parameter variabel. Pengukuran resistansi skid menuntut akurasi tinggi karena banyak kondisi kecil. Dibandingkan dengan campuran tanpa Crumb Rubber, kandungan bitumen optimal dalam campuran Crumb rubber, rejuvenator,  dan RAP adalah 0,5% lebih tinggi. Bahkan menurut survei literatur yang dilakukan itu dialami bahwa penggabungan proses kering CR ke dalam campuran akan menyebabkan penurunan dibandingkan dengan tanpa campuran tersebut (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017.

In developing countries, Reclaimed Asphalt Pavement has not been carried  out systematically. Only severely damaged roads are usually milled in limited quantities and then coated using a mixture of asphalt with natural aggregate material. This experimental resulted  an increase in road surface height compared to the shoulder of the road and the surrounding area which could cause driving and drainage problems (Thanya, Putra, & Suweda W, 2018). Using a Reclaimed Asphalt Pavement can increase mixture stiffness, which in most cases increases the rutting properties of the mixture, but has a different impact on the crack resistance properties.
The addition of RAP clearly affected the results for beam fatigue testing (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). There is a requirement for rejuvenating materials that are flexible in how they are used, allowing rejuvenated asphalt properties to be restored as needed in various specifications. Ideally, the rejuvenating agent must also be environmentally friendly, and preferably, the product is made in whole or in part from recycled or renewable materials. (Jain & Sharma, 2017).
To make sure that safety on the road, it is necessary to pay more attention to monitoring skid resistance as one of the variable parameters. Skid resistance measurements require high accuracy due to many small conditions. (Kotek & Florkova, 2014). Compared to mixtures without Crumb Rubber, the optimum bitumen content in the mixture of Crumb rubber, rejuvenator, and Reclaimed Asphalt Pavement is 0.5% higher. Even according to the literature survey conducted it was experienced that combining CR dry processes into the mixture would cause a decrease in workability compared to those without the mixture (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017f).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Immanuel Evaldo Lumban Batu
"Produksi ban mobil di Indonesia pada tahun 2010 dan 2011 mencapai 14,4 dan 15,4 ton/ hari dan akan terus meningkat seiring bertambahnya pengguna mobil sampai saat ini. Bertambahnya produksi ban ini juga membuat limbah ban karet akan terus meningkat. Limbah ban karet ini dapat dimanfaatkan dengan membuat campuran aspal dan ditambahkan dengan pasir silika. Campuran tersebut bernama Asphalt Asphalt Nano Silica Crumb Rubber (ANSiCR). Campuran dengan aditif tersebut dibuat dengan 4 kadar, yaitu ANSiCR 10, ANSiCR 20, ANSiCR 30, ANSiCR 40. Kadar Aspal Optimum (KAO) didapatkan pada campuran ANSiCR 30 dengan kadar 6,75%. Campuran ANSiCR 30 kemudian diuji skid resistance untuk mengetahui nilai kekesatan dari campuran aspal. Skid resistance adalah gaya yang dihasilkan ketika perputaran ban tertahan oleh permukaan perkerasan jalan. Nilai skid resistance dari KAO ANSiCR 30 kemudian dibandingkan dengan KAO aspal minyak pen 60/70. Pengujian skid resistance ANSiCR 30 memiliki nilai skid resistance yang lebih tinggi daripada aspal minyak. Hal ini disebabkan kandungan Nano Crumb Rubber (NCR) dalam aspal yang menyerap minyak pada aspal sehingga permukaan aspal menjadi lebih licin. Suhu juga mempengaruhi nilai skid resistance dalam suatu campuran. Semakin tinggi suhu pada aspal, maka semakin rendah nilai skid resistance-nya.

The production of car tires in Indonesia in 2010 and 2011 reached 14.4 and 15.4 tons/day and it will increase. The increase in tire production also makes the waste of rubber tires continue to increase. This rubber tire waste can be utilized by making asphalt mixture and added with silica sand. The mixture is called Asphalt Asphalt Nano Silica Crumb Rubber (ANSiCR). Mixture with additives is made with 4 content, there are ANSiCR 10, ANSiCR 20, ANSiCR 30, ANSiCR 40. Optimum Asphalt Rate is obtained in the mixture of ANSiCR 30 with a rate of 6.75%. The mixture of ANSiCR 30 then tested the skid resistance to find out the value of the skid number of the asphalt mixture. Skid resistance is a force that is produced when tire rotation is held down by road surfaces. The value of skid resistance from optimum asphalt rate ANSiCR 30 then compared with optimum asphalt rate asphalt oil pen 60/70. The value of skid resistance on ANSiCR 30 has a higher than the oil asphalt. This is due to the content of Nano Crumb Rubber (NCR) in the asphalt that absorbs oil on the asphalt so that the asphalt surface becomes more slippery. Temperature also affects the value of skid resistance in a mixture. The higher the temperature on the asphalt, the lower the value of the skid resistance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatih Nuurahman Putro Imansyah
"ABSTRAK
Perkerasan jalan raya dirancang dengan ketentuan mampu memenuhi faktor ketahanan terhadap deformasi akibat pengulangan beban roda. Deformasi alur terjadi ketika terjadi peningkatan tegangan tarik pada suhu tinggi akibat beban roda. Hubungan antara jumlah lintasan roda dengan tegangan permanen dapat diketahui melalui uji alur roda. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh nano crumb rubber dalam upaya peningkatan ketahanan aspal campuran panas terhadap pengaruh suhu akibat beban roda kendaraan khususnya pada jalan lalu lintas berat. Limbah ban bekas yang telah dihaluskan sampai butiran ukuran nano yang disebut dengan nano crumb rubber (NCR). Material ini ditambahkan pada agregat halus, pada umumnya disebut dengan pencampuran kering. Penambahan NCR sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% terhadap kandungan filler pada campuran aspal panas (ACWC). Dengan metode ini didapatkan bahwa terjadi penurunan dari segi kualitas, dilihat dari hasil stabilitas yang menurun cukup jauh. Penelitian dilanjutkan dengan melakukan penambahan NCR sebanyak 2,5% dan 5% dari berat aspal. Sehingga dapat diketahui pengaruh penambahan Nano Crumb Rubber yang didapat melalui uji Wheel Tracking Machine. Dari pengujian WTM didapatkan bahwa penambahan NCR dalam campuran beraspal akan meningkatkan kualitas dari campuran tersebut, pada suhu rendah peningkatan kualitas 2,5% NCR tidak setinggi penambahan 5% NCR, akan tetapi penambahan 5% NCR lemah terhadap suhu yang tinggi. Pada suhu pengujian 60°C 2,5% merupakan yang terbaik.

ABSTRACT
Highway Pavement is designed with the provision of being able to meet the resistance factor to deformation due to repetition of wheel load. Rutting occurs when there is an increase in tensile stress at high temperatures due to wheel load. The relationship between the number of trajectories of wheels with permanent stress can be known through the wheel tracking test. This study was to determine the effect of nano crumb rubber in an effort to increase the resistance of hot mix asphalt to the influence of temperature due to vehicle wheel loads, especially on heavy traffic roads. Waste from used tires to nano-size granules called nano crumb rubber (NCR). This material is subtitute to fine aggregates, generally called dry mixing. The addition of NCR is 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% of the filler content in hot asphalt mixtures (ACWC). With this method, it was found that there was a decrease in quality, from the results of the stability which decreased quite far. The research was continued by adding NCR as much as 2.5% and 5% of the asphalt weight. So that it can be seen the effect of adding Nano Crumb Rubber obtained through the Wheel Tracking Machine test. From the WTM test it was found that the addition of NCR in the asphalt mixture would improve the quality of the mixture, at low temperatures the increase in the quality of 2.5% NCR was not as high as the addition of 5% NCR, but the addition of 5% NCR was weak to high temperatures. At the test temperature 60 ° C 2.5% is the best."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chudori Muhammad Fahlevi
"Di Indonesia sendiri tidak jarang terjadinya beban lalu lintas yang berlebih dan temperatur udara yang tinggi sehingga banyak aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam pencampuran aspal. Dewasa ini, Indonesia mulai menggalakkan pencampuran aspal dengan karet. Pencampuran ini dilakukan karena penurunan harga karet dunia yang menurun dan penggunaan karet petani lokal. Namun, masih banyak penelitian yang mencampurkan antara ban karet bekas dengan aspal. Perindustrian karet menghasilkan limbah yang tinggi baik itu padat ataupun cair. Sehingga, hal tersebut mendorong para peneliti untuk memanfaatkan ban bekas untuk menjadi campuran aspal. Pada penelitian ini, ban bekas tersebut dibuat dalam bentuk nano sehingga dapat dicampurkan oleh aspal. Ban bekas yang dibuat dalam bentuk nano ini disebut sebagai Ashpalt Nano Crumb Rubber/Nano Tire Rubber (ANCR) dengan spek Ashpalt Concrete­ - Wearing Course (ACWC). Selain Nano Crumb Rubber/Nano Tire Rubber, penelitian ini menggunakan pasir silika sebagai bahan tambah pengikat aspal dengan nano crumb rubber/nano tire rubber sehingga menjadi Ashpalt Nano Silika Crumb Rubber (ANSiCR). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai resilient modulus dan total recoverd strain campuran aspal murni 60/70 dengan aspal yang telah dicampur dengan nano crumb rubber / Nano Tire Rubber dan Nano Silika dan menganalisis nilai resilient modulus dan total recovered strain ANSiCR dengan campuran panas dengan menggunakan spesifikasi ACWC. Langkah yang dilakukan pertama adalah membuat campuran aspal aditif yang dinamai ANSiCR-10, ANSiCR-20, ANSiCR-30, ANSiCR-40. Selanjutnya, pembuatan benda uji dengan campuran panas spesifikasi AC-WC dan dengan pengujian marshall didapatkan nilai KAO. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Nilai Resilient Modulus pada campuran aspal minyak pen 60/70 lebih besar dibandingkan campuran ANSiCR yang mana bersebrangan dengan nilai penetrasi yang lebih kecil dibandingkan aspal minyak.

In Indonesia, it's often that excessive traffic loads and high air temperature happen which making a lot of considerations in bitumen's mixture. Nowaday, Indonesia starts using the mixture of bitumen and rubber. Combining of both things happened due to decreasing in rubber world's price and the use of rubber local's product. However, there are various researches which mixing used tired rubber and bitumen. The industry of rubber produces high waste either in solid and liquid. Therefore, it moves the researchers for exploiting the used tire rubber into bitumen's mixture. In this research, the used tire rubber is made into nano form so it can be mixed in bitumen. The used tire rubber which made into nano form, is called as Ashpalt Nano Crumb Rubber/Nano Tire Rubber (ANCR) with Ashpalt Concrete-Wearing Course (ACWC) specification. Furthermore, this research uses silica sand for addition as an additive bitumen's binder with nano crumb rubber/nano tire rubber so It's called as Ashpalt Nano Silica Crumb Rubber (ANSiCR). The purpose of this research are to compare resilient modulus and total recovered strain value of asphalt pen 60/70 mixture and ANSiCR mixture and analyze resilient modulus and total recovered strain value of ANSiCR mixture with ACWC specification. First of all, additive is made in bitumen's mixture which called as ANSiCR-10, ANSiCR-20, ANSiCR-30, ANSiCR-40. Then, the making of speciments with ACWC specification hot mix and with marshall test can obtain Ashpalt Optimum Content (KAO). The conclusion of this reseach is the Resilient Modulus value in asphalt pen 60/70 mixture is greater than the ANSiCR mixture which is opposite with a smaller penetration value than asphalt pen 60/70.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farras Ammar Muhammad
"Lawele Granular Asphalt (LGA) merupakan aspal alam, yaitu aspal buton yang berada di Pulau Buton, Indonesia. Namun, penggunaan LGA dinilai belum maksimal, sehingga teknologi dalam pemanfaatan LGA masih terus dikembangkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan LGA dengan memaksimalkan proses ekstraksi LGA dalam campuran menggunakan oli bekas dan meningkatkan ketahanan campuran terhadap perubahan suhu dengan menggunakan Nano Crumb Rubber (NCR). Penambahan aditif ONCR dilakukan dengan nilai 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap kandungan aspal minyak serta 0% sebagai campuran pembanding. Stabilitas pada pengujian marshall menunjukan penurunan seiring dengan bertambahnya kadar ONCR. Berdasarkan spesifikasi pembanding, spesifikasi CPHMA, didapatkan KAO sebesar 8,55% pada penambahan ONCR 10% dan 8,92% pada penambahan ONCR 0%. Pengujian lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui stabilitas dinamis campuran menggunakan Wheel Tracking Machine (WTM) pada suhu pengujian 26 °C, 35 °C, 45 °C, dan 60 °C. Campuran dengan penambahan aditif ONCR 0% menunjukan kinerja yang lebih baik dibandingkan campuran dengan penambahan ONCR 10%. Selain itu, performa ketahanan terhadap suhu ONCR 0% memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ONCR 10%, yang ditandai dengan nilai deformasi alur yang lebih kecil pada setiap seuhu pengujiannya. Penambahan aditif ONCR dengan komposisi 85% oli bekas dan 15 % NCR tidak bisa meningkatkan kualitas campuran aspal. Penggunaan oli bekas pada campuran berperan signifikan dalam meningkatkan fleksibilitas aspal, yang ditandai dengan penurunan titik lembek campuran.

Lawele Granular Asphalt (LGA) is natural asphalt, namely with buton asphalt that stored in Buton Island, Indonesia. However, the use of LGA is considered not optimal, so that, the technology to optimize the use of LGA still being developed. This research was conducted to optimize the use of LGA by maximalizing the LGA extraction process using used oil and increasing the mixture resistance to temperature change by using Nano Crumb Rubber (NCR). The addition of ONCR additive was carried out with value of 5%, 10%, 15%, and 20% to the content of oil asphalt also 0% for the comparison mixture. Stability in marshall testing showed a decrease with the increasing content of ONCR. Based on the comparison specifications, CPHMA specification, the value of optimum asphalt content obtained on the amount of 8,55% for the addition of 10% ONCR and 8,92% for the addition of 0% ONCR. Further test was carried out to determine the dynamic stability of the mixture by using the wheel tracking machine (WTM) at 26 °C, 35 °C, 45 °C, and 60 °C test temperatures. Mixture with the addition of 0% ONCR showed better performance than the 10% ONCR mixture. In addition, the 0% ONCR mixture temperature resistance performance showed better result compared to the 10% ONCR mixture, which is characterized by smaller rutting deformation values at each test temperature. The addition of ONCR additives with a composition of 85% of used oil and 15% of NCR could not improve the quality of the asphalt mixture. The use of used oil in the mixture has a significant role in increasing the flexibility of the asphalt mixture, which is characterized by a decrease in the softening point of the mixture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Dwi Rahmawati
"Seiring dengan perkembangan jaman dan tingginya jumlah penduduk, maka akan disertai meningkatnya sarana dan prasarana transportasi. Karet banyak digunakan dalam bidang transportasi, sebagai contoh digunakan untuk bahan baku ban kendaraan. Limbah karet banyak menumpuk dipembuangan dan baru sebagian kecil yang dimanfaatkan. Sisa limbah karet bekas yang melimpah akan menjadi sia-sia dan menjadi sampah lingkungan. Oleh sebab itu pengolahan ban bekas menjadi isu penting untuk diangkat sebagai cara untuk mengurangi limbah karet bekas. Crumb Rubber merupakan salah satu hasil pengolahan (parutan) limbah ban bekas. Crumb Rubber sebagai bahan tambah aspal pengikat yang nantinya digunakan sebagai bahan pengikat aggregat perkerasan. Aspal dengan campuran partikel karet merupakan cara yang efektif untuk menggunakan kembali produk karet bekas dan dapat meningkatkan mutu aspal. Penelitian ini, crumb rubber yang digunakan pada campuran aspal merupakan crumb rubber berukuran nano yang selanjutnya disebut Aspal Nano Crumb Rubber (ANCR).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat ANCR dari uji fisik dasar dan uji meknistik dengan alat Dynamic Shear Rheometer (DSR) serta pengaruhnya terhadap campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Langkah yang dilakukan yaitu diawali dengan pembuatan aspal modifikasi dengan kadar additive ANCR 5%, 10%, 20%, 30%, dan 40% yang berturut-turut dinamai ANCR 5, ANCR 10, ANCR 20, ANCR 30, dan ANCR 40. Selanjutnya dilakukan mix design dengan menggunakan campuran AC-WC dan kemudian didapatkan campuran pada kadar aspal optimum (KAO). Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak kadar nano crumb rubber pada suatu campuran akan mempunyai viskositas yang semakin tinggi. KAO pada campuran ANCR 5 berada pada 6,5% dan KAO pada campuran ANCR 10 berada pada 7%.

Along with the changing times and high population, it will accompanied by increased transportation facilities and infrastructure. Rubber is widely used in transportation for example, it is used as raw material for vehicle tires. Many rubber wastes accumulate in the disposal, and only a small portion is utilized. The abundant waste of used rubber waste will become useless and become an environmental waste. Therefore, the processing of used tires is an important issue to be appointed as a way to reduce the waste of used rubber. Crumb Rubber is one of the results of processing (grated) waste of used tires. Crumb Rubber as an asphalt binder added material that will be used as a pavement aggregate binder. Asphalt with a mixture of rubber particles is an effective way to reuse used rubber products and can improve the quality of asphalt. In this study, crumb rubber used in asphalt mixes is nano-sized crumb rubber, from now on referred to as Asphalt Nano Crumb Rubber (ANCR).
This study aims to determine the nature of ANCR from basic physical and mechanistic tests with a Dynamic Shear Rheometer (DSR) tool and its effect on the Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) mixture. The steps taken are starting with the making of modified asphalt with additive levels of ANCR 5%, 10%, 20%, 30%, and 40%, respectively named ANCR 5, ANCR 10, ANCR 20, ANCR 30, and ANCR 40.  Furthermore, a mix design carried out using a mixture of AC-WC, and then the mixture was obtained at optimum asphalt content (KAO). The results showed that the more levels of nano crumb rubber in a mixture, the higher the viscosity. KAO in the ANCR 5 mixture was at 6.5%, and KAO in the ANCR 10 mixture was at 7%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audy Dwi Putra
"Skid resistance dihasilkan dari gesekan antara permukaan jalan dan ban kendaraan. Skid resistance ini juga memiliki hubungan antara gaya vertikal dan gaya horizontal dari geseran ban di permukaan perkerasan. Keselamatan berkendara dipengaruhi oleh skid resistance permukaan jalan, meningkatnya gesekan permukaan jalan dapat diperoleh dengan ketahanan slip yang tinggi.
Dalam penelitian ini, Crumb Rubber dan Asbuton Retona Blend telah digunakan sebagai aditif untuk proses daur ulang aspal agregat atau Reclaimed Asphalt Pavement RAP pada campuran aspal panas. Persentase CR yang digunakan adalah 0 hingga 1,0. Pengujian Skid resistance menggunakan British Pendulum Tester telah dilakukan menggunakan variasi suhu 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C, di mana rentang tersebut adalah suhu yang paling umum terjadi di Indonesia. Nilai Skid Resistance pada pengujian menggunakan British Pendulum Tester dilaporkan sebagai British Pendulum Number BPN.
Crumb Rubber mengubah komposisi gradasi agregat pada campuran aspal, hal ini telah meningkatkan kinerja campuran aspal pada nilai stabilitas Marshall jika dibandingkan dengan campuran aspal tanpa Crumb Rubber. Campuran aspal beserta agregat daur ulang dengan penambahan Crumb Rubber memiliki keuntungan pada suhu tinggi sehingga campuran tersebut berfungsi lebih efektif.
Hasil pengujian Skid Resistance pada campuran RAP dengan Crumb Rubber memiliki trend meningkat terhadap suhu, sehingga dapat disimpukan bahwa CR mampu meningkatkan tahanan gelincir permukaan aspal.

Skid resistance is a results from friction between the road surface and the vehicle tire. This is the relationship between the vertical force and the horizontal force of the tire slide at the surface of the pavement. Driving safety is influenced by skid resistance of road surface, the increasing of road surface pavement friction can be obtained by high slip resistance.
In this study, Crumb Rubber and Asbuton Retona Blend were used as additives to the aggregate from asphalt recycling process or known as Reclaimed Asphalt Pavement RAP. The percentage of crumb rubber used are 0 and 1.0 Skid resistance testing using the British Pendulum Tester had carried out in temperature variations of 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C, since those temperatures are the most common pavement temperature in Indonesia. Skid Resistance values using the British Pendulum Tester are reported as British Pendulum Number BPN.
Crumb Rubber has changed the aggregate gradation composition on the asphalt mixture, this has changed the asphalt performance tends to be better on Marshall rsquo s stability compared to the asphalt without CR. The mixture of asphalt and RAP with the addition of Crumb Rubber tends to have an advantage at high temperatures so that the asphalt mixture has functioned more effectively.
The result of Skid Resistance test in RAP and CR mixtures indicates that it increases as the temperature rises, hence it can be concluded that CR capable to improve the slip resistance of asphalt pavement surface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atica Chairun Nissa
"Dengan ketersediaan aspal yang berasal dari pulau buton yakni Lawele Granular Asphalt sebagai bahan campuran aspal dapat dilakukan untuk meminimalisir pemakaian aspal minyak yang semakin menipis ketersediaannya. Serbuk karet ban berukuran nano (Nano crumb rubber) juga digunakan sebagai bahan tambah pada campuran aspal agregat karena ketersediaannya yang melimpah. Jenis aspal yang digunakan pada penelitian ini adalah aspal Lawele Granular Asphalt (LGA) dengan variasi kadar aspal 6,6%; 7,3%; 7,9%; 8,55% dan 9,21%. Campuran hangat aspal dan agregat ditambahkan dengan oli bekas dan serbuk karet ban bekas dengan variasi kadar 0% dan 1%. Campuran aspal didominasi oleh LGA dengan nilai yang mungkin untuk memenuhi standar Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA). Penambahan oli bekas dalam campuran berguna sebagai peremaja fisik untuk meningkatkan angka penetrasi aspal. Kinerja dari variasi campuran aspal ditentukan dengan uji Marshall test dan Marshall immersion test. Sedangkan nilai modulus resilient campuran panas aspal ditentukan dengan uji resilient modulus dengan alat UMATTA pada temperatur yang bervariasi untuk mengetahui perilaku benda uji terhadap beban kejut. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh temperatur terhadap modulus resilient campuran hangat aspal, agregat dan LGA dengan campuran aspal murni, LGA dan additive berupa oli bekas dan Nano Crumb Rubber

The availability of asphalt from Buton Island in large quantities, an optimizing the utilization of asbuton from Lawele Bay, namely Lawele Granular Asphalt as an asphalt mixture, can minimize the use of asphalt which is gradually depleting its availability and reducing the cost of road construction and maintenance due to asphalt. material prices are quite high. Nano-sized rubber tire powder (Nano crumb rubber) is also used as an additive to asphalt and aggregate mixture because of its abundant availability. The type of asphalt used in this study was Lawele Granular Asphalt (LGA) asphalt with a variation of asphalt content of 6.6%; 7.3%; 7.9%; 8.55% and 9.21%. A warm mixture of asphalt and aggregate was added with waste-engine oil and tire rubber with various levels of 0% and 1%. The asphalt mixture is dominated by LGA with the value that conformthe specification of Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) standard. The addition of waste-engine oil in the mixture is used as a physical rejuvenator to increase the value of asphalt penetration. The quality of the asphalt mixture variations was determined by the Marshall test and Marshall immersion test. While the resilient modulus asphalt mixture is determined by resilient modulus test with UMATTA with varying temperatures. The asphalt mixture test to this temperature change to determine the resilience of the aggregate asphalt mixture of Lawele Granular Asphalt product to the temperature change as it is on the road surface condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>