Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202855 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Ambar Untari
"Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor makroekonomi terhadap risiko kebangkrutan pada perusahaan-perusahaan non- keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder kuantitatif serta diuji menggunakan panel data regression dengan model Fixed Effect. Hasil penelitian ini adalah  faktor makroekonomi berupa inflasi,  Produk Domestik Bruto , dan Nilai tukar rupiah terhadap USD, berpengaruh secara signifikan terhadap  risiko kebangkrutan perusahaan.

The purpose of this study is to study the macroeconomic effects on backruptcy risk on non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange. In this study using quantitative secondary data and panel data regression with the Fixed Effects model. The results of this study are macroeconomic factors consisting of inflation, Gross Domestic Product, and the rupiah exchange rate to USD, and  Firm Size significantly affects the risk of corporate bankruptcy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riandy Ar Rasyid
"Masa kepemimpinan SBY memiliki pendekatan ekonomi jangka pendek sementara Jokowi memiliki target perkembangan ekonomi jangka panjang agar terbangun lingkungan yang mendukung kegiatan bisnis di Indonesia. Di masa Jokowi, perusahaan konstruksi mengalami peningkatan kinerja operasi yang pesat, tetapi hal ini dibarengi dengan kenaikan tingkat utang perusahaan konstruksi. Dengan menggunakan 50 perusahaan sebagai observasi, dilakukan analisis prediksi kebangkrutan dengan model Altman Z-Score, Altman Z-Score EMS, dan Springate S-Score untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan konstruksi di Indonesia dan bagaimana pengaruh perbedaan periode kepemimpinan presiden terhadap tiga model tersebut.

Susilo Bambang Yudhoyonos presidency period has target for short-term economic development while Jokowi has a target of long-term economic development in order to build an environment that supports business activities in Indonesia. During the era of Jokowis presidency, construction companies are developing their business activities more than during SBYs era, but the development is coma along with the increase in companys debt performance. By using 50 companies as observations, a prediction bankruptcy analysis is conducted using Altman Z-Score, Altman Z-Score EMS, and Springate S-Score  model to obtain financial information on construction companies in Indonesia and to analyze the relationship of the different presidency period to the three models.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Pratama
"ABSTRAK
Tesis ini menguji apakah model Merton dapat memprediksi dengan tepat kemungkinan kebangkrutan perusahaan tercatat di Indonesia. Penulis menguji model Na ? ve Merton atas seluruh perusahaan tercatat di Indonesia per31 Desember 2016 dengan membandingkan pengujian antara perusahaan dengan rekam jejak sehat indeks LQ-45 dan Bisnis-27 dan perusahaan dengan isu going concern, perbandingan antara kondisi pasar normal dan krisis, perbandingan antar industri, dan perbandingan tingkat floating saham. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa model Na ? ve Merton dapat membedakan antar kelompok yang diuji dengan perusahaan yang memiliki isu going concern dan pengujian pada kondisi pasar krisis memiliki tingkat potensi kebangkrutan perusahaan yang lebih tinggi. Namun nilai potensi kebangkrutan yang dihasilkan oleh model Na ? ve Merton dalam pengujian di Indonesia memiliki rata-rata yang relatif terlalu rendah sehingga belum tentu dapat merepresentasikan tingkat potensi kebangkrutan perusahaan tercatat tersebut.

ABSTRACT
This thesis tests whether the Merton model can precisely predict the probability of default for listed companies in Indonesia as of December 31, 2016. The writer tests model rsquo s performance by comparing the result based on listed companies rsquo health companies in well performing indexes compared to companies with going concern issues , stock market period normal condition compared to crisis , business sectors, and floating shares. The result of the tests is the model to some extent could define each comparison during the test in which companies with going concern issues tends to have higher probability of default compared to well performing companies and all companies during stock market crisis tends to have higher probability of default compared to normal condition. However, the overall result of the model tends to be undervalued with low probability of default, even for companies with going concern issues, therefore couldn rsquo t correctly represent listed companies rsquo probability of default in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia
"Masa pandemi COVID-19 yang berawal pada bulan Maret 2020 ini sudah banyak membuat tekanan di masyarakat, khususnya tekanan ekonomi. Berbagai peraturan ditetapkan, dalam rangka menekan angka penyebarannya, sehingga membuat banyak aktivitas terganggu, karena masyarakat dituntut untuk melakukan aktivitasnya dari rumah saja yang membuat aktivitas usaha tidak dapat dijalankan secara maksimal. Dalam usahanya beradaptasi, tidak jarang perusahaan gagal mencapai tujuannya dan menimbulkan kerugian operasional pada tahun berjalan. Kerugian yang dialami tidak jarang membawa perusahaan pada kebangkrutan. Namun data mencatatkan sebaliknya. Pada kuartal III tahun 2021, BPS mencatat pertumbuhan industri manufaktur sebesar 3,68 persen, peningkatan yang cukup baik di tengah banyaknya kasus COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini ingin membuktikan apakah sektor manufaktur menunjukkan geliat positif selama pandemi dengan menggunakan metode Springate dan Altman. Perhitungan kondisi keuangan yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2016-2020 menunjukkan bahwa metode Springate mengelompokkan 282 observasi ke dalam kategori sehat dan 283 lainnya masuk ke dalam kategori distress. Sedangkan metode Altman mengelompokkan 235 observasi masuk kategori sehat, 136 observasi masuk kategori gray zone, dan 194 lainnya masuk kategori distress. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa metode Springate memiliki tingkat konsistensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode Altman

The COVID-19 pandemic, which began in March 2020, has created a lot of pressure on the community, especially economic pressure. Various regulations were enacted, in order to reduce the number of spreads, thus disrupting many activities, because people were required to carry out their activities from home which made business activities unable to run optimally. In its efforts to adapt, it is not uncommon for companies to fail to achieve their goals and incur operational losses in the current year. Losses experienced not infrequently bring the company to bankruptcy. However, the data says otherwise. In the third quarter of 2021, BPS recorded a manufacturing industry growth of 3.68 percent, a fairly good increase in the midst of the large number of COVID-19 cases in Indonesia. This study wants to prove whether the manufacturing sector shows a positive stretch during the pandemic by using the Springate and Altman methods. Calculations of financial conditions carried out on manufacturing companies listed on the IDX in 2016-2020 show that the Springate method groups 282 observations into the healthy category and another 283 into the distress category. While the Altman method groups 235 observations into the healthy category, 136 observations in the gray zone category, and 194 others into the distress category. The results also show that the Springate method has a higher level of consistency than the Altman method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ririen Clara Octavia
"Penelitian ini mengkaji penerapan dari corporate governance terhadap biaya modal dan nilai perusahaan. Corporate governance merupakan seperangkat aturan yang mengatur relasi antara staekholders, pemerintah, pihak internal maupun eksternal, karyawan, dan manajemen yang memiliki keterkaitan dengan hak dan kewajiban mereka. Proksi yang digunakan untuk variabel corporate governance adalah komisaris independen, board size, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan kepemilikan non-institusional Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh corporate governance terhadap biaya modal dan nilai perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-keuangan yang tercatat di BEI pada periode tahun 2006-2016.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dari corporate governance seperti, komisaris independen, boardsize, managerial ownership dan institusional ownership memiliki pengaruh secara signifikan terhadap biaya modal. Selain itu, hasil penelitian ini juga menemukan bahwa variabel dari corporate governance seperti, boardsize, institusional ownership, dan non- institusional ownership berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan Tobins Q.

This study examines the use of corporate governance to the cost of capital and corporate value. Corporate governance is a set of rules which manages the relationships between stakeholders, government, internal and external parties, employees, and management that are related to their rights and obligations. The proxies used for corporate governance variables are independent commissioners, board size, managerial ownership, institutional ownership and non institutional ownership. The purpose of this study is to analyze the influence of corporate governance on the cost of capital and firm value. The research method used is panel data regression. The sample used in this study is non financial listed on the IDX in the period 2006 2016.
The results of this study indicate that variables of corporate governance such as, independent commissioner, boardsize, managerial ownership and institutional ownership have a significant influence on capital costs. In addition, the results of this study also found that variables of corporate governance such as boardsize, institutional ownership, and non institutional ownership significantly influence the firm 39s value Tobin 39s Q."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Zulaiha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sampel dalam penelitian ini adalah 45 perusahaan non finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2020. Tipe data yang digunakan adalah data panel. Modal intelektual merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang tersedia pada perusahaan yang dapat menjadi keunggulan kompetitif dan penambah nilai perusahaan sehingga mendatangkan keuntungan di masa depan. Dari sisi internal, modal intelektual berupa kompetensi, keterampilan, kepemimpinan, prosedur, dan pengetahuan sedangkan dari sisi eksternal berupa citra, merek, aliansi, dan kepuasan pelanggan, yang saling terkait secara dinamis dan dapat menjadi sistem yang dapat mendukung penciptaan nilai secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan market to book ratio yang didapatkan dari pembagian dari nilai pasar dan nilai buku sebagai pengukuran modal intelektual. Temuan dari penelitian ini berupa modal intelektual memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diukur menggunakan nilai EBITDA, NPM, dan GPM. Modal Intelektual juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengembalian yang diukur menggunakan rasio ROI, ROA, dan ROE.

This study aims to determine the effect of intellectual capital on the company's financial performance. This study uses samples from 45 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for 2011-2020. The type of data used is panel data. Intellectual capital is a resource such as knowledge available to the company for obtaining competitive advantages and value creation to the company and bring profits in the future. From the internal side, intellectual capital is in the form of competencies, skills, leadership, procedures, and knowledge, while from the external side in the form of images, brands, alliances, and customer satisfaction, which are dynamically interrelated and can become a system that can support sustainable value creation. This study uses the market to book value approach obtained from market value divided by book value as a measurement of intellectual capital. The analysis support two major conclusions: intellectual capital positive and significant influences the profitability measured by EBITDA, NPM, and GPM; Intellectual capital also positive and significant influences the corporate return measured by ROI, ROA, and ROE."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Nurul Rachma
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis variabel determinan dividend payout ratio perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Variabel determinan dividend payout ratio penelitian ini adalah ukuran perusahaan size, tingkat hutang perusahaan leverage, pertumbuhan perusahaan growth, profitabilitas, past dividend, likuiditas, free cash flow, dan keadaan ekonomi. Sampel penelitian ini adalah 56 perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode observasi penelitian selama 10 tahun yakni tahun 2006-2015. Penelitian ini akan menggunakan analisis data panel dengan fixed effect model.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada tiga variabel determinan yang berpengaruh signifikan positif terhadap dividend payout ratio yakni ukuran perusahaan size, future profit, dan past dividend. Dari hasil penelitian ini juga ditunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan negatif antara tingkat hutang perusahaan leverage, pertumbuhan perusahaan growth, dan free cash flow terhadap dividend payout ratio. Akan tetapi untuk current profit, likuiditas dan keadaan ekonomi tidak signifikan mempengaruhi dividend payout ratio.

The objective of this study is to analyze the determinants of the variable dividend payout ratio of the Indonesian companies. The determinants variable of the dividend payout ratio this study are size, leverage, growth, profitability, past dividend, liquidity, free cash flow, and state of the economy. The sample of this study is 56 non financial firms that are listed on Indonesia Stock Exchange with period of observation for ten years that is 2006 2015. This study using panel data analysis with fixed effect model.
The result of this study shows that there are three determinants variable that have significant positif relationship to dividend payout ratio that is size, future profit, and past dividend. From the result of this study also shows that there are a negative significant relationship between leverage, growth, free cash flow to dividend payout ratio. But for current profit, liquidity, and state of economy is not affect dividend payout ratio significantly.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Dwi Yulianti
"ABSTRAK
Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 menimbulkan dampak yang luas pada perekonomian di Indonesia. Dampak tersebut berpengaruh pada perusahaan-perusahaan publik yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kondisi financial distress sehingga menimbulkan ancaman kebangkrutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi kondisi financial distress dengan menggunakan model regresi logistik. Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2017. Penelitian ini menggunakan 235 sampel dan hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio Cash Flow Margin dan Debt to Equity Ratio memberikan pengaruh positif dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan, sedangkan rasio Return on Asset dan Cash to Current Liabilities memberikan pengaruh negatif dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan. Terdapat 2 rasio keuangan yang memiliki pengaruh signifikan, yaitu Cash Flow Margin dan Cash to Current Liabilities, sedangkan 2 rasio lainnya yaitu Return on Asset dan Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan dalam memprediksikan kondisi financial distress perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Tunggal Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financing restatement terhadap pertumbuhan dan risiko kebangkrutan pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2017. Pertumbuhan perusahaan diukur menggunakan pendekatan Internally Financed Growth (IFG) dan Externally Financed Growth (EFG), dimana pendekatan tersebut memiliki tiga proxy, serta risiko kebangkrutan diukur dengan Altman Z Score. Total sampel yang digunakan mencakup 256 perusahaan dengan gaps pada tahun 2013-2014. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan regresi data panel, dengan data yang bersifat unbalanced panel sehingga jumlah observasi sebesar 2013 firm-year. Hasil yang ditemukan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara restatement terhadap pertumbuhan perusahaan. Berarti kegiatan restatement dapat menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan non-keuangan di Indonesia yang dibiayai secara eksternal. Namun tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara restatement dan risiko kebangkrutan.

This study aims to determine the effect of financing restatement on the growth and bankruptcy risk of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2008-2017. The company's growth is measured using the Internally Financed Growth (IFG) and Externally Financed Growth EFG approaches, where the approach has three proxies, and the risk of bankruptcy is measured by the Altman Z Score. The total sample used included 256 companies with gaps in 2013-2014. The method used to determine the sample using purposive sampling. This study using panel data regression that is unbalanced panel so that the number of observations is 2013 firm year. The results found that there is a negative and significant relationship between restatement on firm growth. Means that restatement activities can reduce the firm growth rate of non-financial companies in Indonesia which are externally financed. However, there is no significant influence between the restatement and the bankruptcy risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Widyastuti
"ABSTRAK
Idiosyncratic volatility adalah salah satu asset pricing puzzle yang paling aktif diteliti. Sejumlah riset dilakukan untuk dapat menjawab apakah idiosyncratic volatility sepenuhnya dapat dijelaskan oleh fenomena lain, tak terkecuali dengan perubahan dalam nilai fundamental perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ROE volatility terhadap idiosyncratic volatility sepanjang life cycle stage perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan The Stock Exchange of Thailand selama periode 2011-2017.
Penelitian ini menggunakan ROE sebagai proksi dari volatilitas fundamental perusahaan. Pola arus kas berdasarkan Dickinson (2011) digunakan untuk mengklasifikasikan tahap life cycle perusahaan untuk kemudian diklasifikasikan ulang dengan menggunakan Multiclass Linear Discriminant Analysis guna mendapatkan proksi life cycle yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap introduction dan growth mempengaruhi ROE volatility dalam meningkatkan dan menurunkan idiosyncratic volatility.

ABSTRACT
Idiosyncratic volatility is one of the most actively studied asset pricing puzzles. A number of studies have been conducted to be able to answer whether idiosyncratic volatility can be fully explained by other phenomena, including changes in the company's fundamental values. This study aims to analyze the effect of return on equity volatility on idiosyncratic volatility throughout life cycle stage of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange and The Stock Exchange of Thailand during the period of 2011- 2017.
The cash flow pattern based on Dickinson (2011) is used to classify the life cycle stage of the company to then be reclassified by using Multiclass Linear Discriminant Analysis to obtain a good proxy of life cycle. The results showed that the introduction and growth stages affected ROE volatility in increasing and decreasing idiosyncratic volatility.

"
2019
T52248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>