Untuk menunjang pemantauan konsentrasi manusia, perlu adanya pemahaman mengenai respon sinyal dari EEG terhadap dua kondisi manusia ya itu saat sedang konsentrasi penuh dan konsentrasi tidak penuh (adanya distraksi). Dalam mengolah data sinyal EEG tersebut, dibutuhkan metode algoritma dan klasifikasi sinyal untuk mendapatkan hasil data sinyal dari dua kondisi tersebut. Pada penelitian ini akan dijelaskan tentang sistem perancangan pendeteksian konsentrasi manusia berdasarkan sinyal EEG. Metode yang digunakan adalah Fast Fourier Transform (FFT) dan Discrete Wavelet Transform (DWT) sedangkan dalam algoritma klasifikasinya menggunakan Support Vector Machine (SVM). Hasil yang telah didapatkan dalam pengujian ini adalah SVM lebih mampu untuk mengklasifikasikan sistem dengan kernel RBF menggunakan 30% holdout validation. Keakurasian dari sistem ini adalah 91% pada metode DWT dan 72% pada metode FFT. Sehingga, dari kedua ekstraksi metode FFT dan DWT, yang memiliki nilai ekstraksi terbaik adalah DWT.
"
Konsumsi energi nasional secara signifikan dikontribusikan oleh tenaga listrik rumah tangga. Untuk mengetahui penggunaan energi listrik di setiap peralatan listrik rumah tangga, teknik yang disebut Non-Intrusive Load Monitoring (NILM) digunakan. NILM adalah alat untuk memantau dan mengidentifikasi kekuatan setiap peralatan listrik. Baru-baru ini beberapa metode klasifikasi data seperti jaringan saraf, pembelajaran mendalam telah diterapkan untuk mengembangkan NILM. Dalam tulisan ini, metode naive bayes digunakan untuk NILM. Metode ini untuk mengklasifikasikan kondisi on-off peralatan listrik. Untuk meningkatkan akurasi, metode preprocessing data yang normalisasi dan diskritisasi digunakan. Perbandingan kinerja dievaluasi untuk setiap metode. Dalam tulisan ini, dataset REDD digunakan. Metode Supervised learning yang digunakan adalah Naive Bayes dan K Nearest Neighbour. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dua metode ini dapat mengenali data NILM dengan akurasi yang tinggi. Metode naive bayes dengan diskritisasi memperoleh akurasi tertinggi dengan nilai 96.64% diikuti oleh KNN dengan k =5 dengan nilai 96.1287%.
National energy consumption is significantly contributed by household electricity. To find out the use of electrical energy in every household electrical equipment, a technique called Non-Intrusive Load Monitoring (NILM) used. NILM is a tool to monitor and identify the strength of each electrical equipment. Recently several methods of data classification such as neural networks, deep learning have been applied to develop NILM. In this paper, the naive Bayes method used for NILM. This method is to classify the conditions of on-off electrical equipment. Accuracy to improve, data preprocessing techniques that are normalised and discretised used. Performance comparisons are evaluated for each method. In this paper, the REDD dataset used. The Supervised learning method used is Naive Bayes and K Nearest Neighbor. The simulation results of the two classification methods can recognise NILM data with high accuracy, the naive Bayes method with discretisation obtained the highest accuracy with an amount of 96.64% followed by KNN with 5 with a value of 96.1287%.
"
Elektroensefalografi (EEG), sebagai metode rekaman neurofisiologis yang telah dimanfaatkan secara luas, terutama dalam penelitian dasar tentang fungsi otak dan pemantauan pasien dengan gangguan neurologis. serta sistem Brain Computer Interface (BCI) untuk menerjemahkan sinyal menjadi perintah atau fungsi tertentu. Dalam perekaman sinyal EEG, terdapat tantangan interferensi dan noise akibat amplitudo sinyal yang sangat kecil (mikrovolt [V]) dan frekuensi rendah. Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan elektroda aktif sebagai solusi untuk menguatkan sinyal EEG sehingga dapat meminimalisir noise yang mungkin ada. Elektroda aktif dirancang menggunakan filter aktif Sallen & Key orde 2 dengan respon butterworth menggunakan OPA378 sebagai operational amplifier dengan frekuensi cut-off 0 hingga 100 Hz. Untuk meminimalisir jumlah kabel, diterapkan operasi single-supply sehingga hanya 3 kabel yang diperlukan untuk mengoperasikan elektroda aktif. Prototype elektroda aktif diuji menggunakan EEG simulator NETECH MiniSim 330 dan direkam menggunakan ADS1299 PDK sebagai ADC dan Raspberry Pi 4 Model B untuk menyimpan file rekaman. Hasilnya, elektroda aktif mampu melakukan penguatan sinyal sebesar 22 kali dengan cukup stabil pada rentang frekuensi 20 hingga 100 Hz dengan error sebesar 3.53% dari target penguatan yang diinginkan.
Meningkatnya angka prevalensi gangguan depresi, terutama di generasi muda, membawa urgensi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Terlebih lagi, adanya gangguan depresi pada seseorang telah terbukti untuk meningkatkan risiko dan keparahan (severity) penyakit kardiovaskular. Seringkali, depresi luput atau salah didiagnosis sebagai penyakit lain, karena gejala-gejalanya yang mirip dengan penyakit non-mental lainnya. Karena itu, kebutuhan untuk membuat suatu sistem berbasis sinyal elektroensefalografi (EEG) yang dapat membantu diagnosis gangguan mental ini menjadi semakin penting. Tujuan penelitian ini adalah membuat program analisis spektral dan klasifikasi sinyal EEG untuk membantu diagnosis gangguan depresi yang berbasis Machine Learning. Untuk melengkapinya, dibuat juga aplikasi MATLAB dengan Graphical User Interface agar mempermudah pengguna. Sinyal EEG diproses menggunakan dua metode, yaitu wavelet dan Power Spectral Density (PSD). Relative Power Ratio dan Average Alpha Asymmetry dihitung sebagai fitur klasifikasi. Untuk mereduksi jumlah fitur, dilakukan perhitungan dominansi. Fitur akan diurutkan sesuai dominansinya, sehingga fitur dengan dominansi tertinggi akan digunakan untuk klasifikasi Machine Learning. Pengklasifikasi yang digunakan adalah feedforward neural network dengan cross validation. Hasil akurasi tertinggi yang dicapai adalah 83,6% menggunakan metode wavelet dan 77,5% menggunakan metode PSD. Selain itu, di bagian Frontal dan Parietal subyek depresi, ditemukan aktivitas alfa bagian otak kanan yang lebih dominan. Hal tersebut konsisten dengan penemuan dari riset-riset sebelumnya yang menunjukkan bahwa subyek depresi memiliki asimetri aktivitas otak yang dominan di bagian kanan.
The increasing prevalence of depressive disorder (also known as major depressive disorder or MDD), especially in the younger generations, has brought urgency upon the importance of keeping good mental health. Moreover, depression has proven to increase risks of cardiovascular diseases, along with their severities. Depressive disorders are oftentimes not diagnosed or misdiagnosed, because some of the symptoms are similar with those of other non-mental illnesses. Because of that, the necessity to build a system based on electroencephalographic (EEG) signals that could help diagnose this mental illness has been increasing in importance. The goal of this research is to make a Machine Learning-based classification program that implements EEG spectral analysis to aid for the diagnostics of depression. A MATLAB application with a Graphical User Interface was made as an addition to the program so that users can operate it easily. EEG signals were processed using two different signal processing methods, which are wavelet and Power Spectral Density (PSD). Relative Power Ratio and Average Alpha Asymmetry were calculated for feature extraction. As a feature-reducing method, feature dominance was calculated and ranked so that the highest ranked features will be used as input for the Machine Learning classification. The classifier used was feedforward neural network with cross validation. The highest achieved results were 83,6% accuracy using the wavelet method and 77,5% accuracy using the PSD method. Other than that, depressed subjects also showed a dominant right-hemisphere alpha activity in the Frontal and Parietal region, which is consistent with previous research that reveals the right-dominated asymmetry in the depressed brain.
"