Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123756 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhan Muhammad Ersal
"Chitosan adalah polisakarida alami yang memiliki sifat biokompatibel dan tidak beracun. Kombinasi antara kitosan dan hidroksiapatit akan membentuk nanokomposit yang menyediakan pori-pori untuk migrasi sel sehingga memungkinkan pertumbuhan jaringan dan dapat diaplikasikan sebagai bahan implan tulang. Tujuan dari penelitian ini adalah sintesis dan karakterisasi komposit hidroksiapatit-kitosan melalui in situ yang digunakan oleh iradiasi gelombang mikro dengan variasi waktu. Komposit dibentuk oleh hidroksiapatit dan larutan kitosan 2% melalui in situ kemudian diiradiasi dengan tenaga 270 watt selama 20-60 menit dengan interval 10 menit.
Hasil XRD menunjukkan puncak hidroksiapatit dan kitosan. Ukuran kristalit tertinggi ditemukan pada komposit 50 menit dengan nilai 20,87 nm. Spektroskopi FTIR mengidentifikasi kelompok fungsional hidroksiapatit dan kitosan (NH2). Peningkatan waktu iradiasi menyebabkan pengurangan kitosan berdasarkan keberadaan CH dan NH2. Massa tertinggi hadir pada waktu 20 menit yang berarti reduksi massa juga terjadi dengan meningkatnya waktu iradiasi.
Hasil SEM dan EDX menunjukkan bahwa hidroksiapatit telah memenuhi matriks kitosan. Kehadiran cluster NH membuktikan bahwa metode iradiasi gelombang mikro dapat digunakan untuk mensintesis nanokomposit hidroksiapatit dan kitosan. Peningkatan waktu iradiasi menyebabkan berkurangnya keberadaan kitosan dan massanya.

Chitosan is a natural polysaccharide which has biocompatible and non-toxic properties. The combination of chitosan and hydroxyapatite will form nanocomposites which provide pores for cell migration to enable tissue growth and can be applied as bone implant material. The purpose of this study is the synthesis and characterization of hydroxyapatite-chitosan composites through in situ used by microwave irradiation with time variations. Composites are formed by hydroxyapatite and 2% chitosan solution through in situ then irradiated with 270 watts of power for 20-60 minutes at intervals of 10 minutes.
XRD results showed the peak of hydroxyapatite and chitosan. The highest crystallite size was found in the 50 minute composite with a value of 20.87 nm. FTIR spectroscopy identified the hydroxyapatite and chitosan (NH2) functional groups. Increased irradiation time causes reduction of chitosan based on the presence of CH and NH2. The highest mass is present at 20 minutes which means mass reduction also occurs with increasing irradiation time.
SEM and EDX results indicate that the hydroxyapatite meets the chitosan matrix. The presence of NH clusters proves that the microwave irradiation method can be used to synthesize hydroxyapatite and chitosan nanocomposites. Increased irradiation time causes reduced presence of chitosan and its mass.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Pangestu
"Teknik rekayasa jaringan digunakan untuk memperbaiki jaringan rusak dengan menggunakan pengganti biologis. Saat ini,para peneliti mengembangkan implan untuk rekayasa jaringan. Material berbasis polimer sebagai bahan implan banyak menarik perhatian karena biaya realtif murah, sumber berlimbah dan dapat diterima tubuh. Pendekatan material rekayasa jaringan tulang didasari dengan substansi dari material penyusun tulang. Pada penelitian ini digunakan hidroksiapatit yang berfungsi sebagai filler karena mampu memberikan kekerasan yang baik dan meningkatkan kemampuan adhesi (perekatan) sel. Silk Fibroin berfungsi sebagai matriks yang berfungsi untuk meningkatkan elastisitas dan sifat mekanik komposit. Hidroksiapatit berhasil ditumbuhkan pada silk fibroin dengan metode in-situ berbantukan iradiasi gelombang mikro (720 W; 15 menit). Larutan  SF yang telah diekstraksi dengan Adjisawa reagent dicampurkan dengan larutan kalsium fosfat yang telah dipreparasi menggunakan Ca(OH)2 dan (NH4)2HPO4 sebagai prekursor. Pengaruh rasio SF terhadap kekerasan komposit HA/SF diamati pada variasi rasio (v/v) yaitu HA90/SF10, HA80/SF20, dan HA70/SF30. Hasil XRD didapatkan bahwa ukuran kristal (L) dan indeks kristalinitas (CI) menurun seiring bertambahnya rasio SF pada komposit. Indeks kristalinitas terbesar terhitung pada sampel HA90/SF10 yaitu 32,6 dan 0.885. FTIR dipilih pada sampel HA70/SF30 didapatkan gugus fungsional utama yaitu pada bilangan gelombang 569, 608, 900, dan 1036, amida I pada bilangan gelombang 1636, amida II pada bilangan gelombang 1527 dan amida III pada bilangan gelombang 1264 yang menandakan bahwa HA dan SF saling mengikat menggambarkan bahwa kandungan SF mempengaruhi ukuran partikel, dimana semakin banyak kandungan SF maka semakin menurun ukuran partikel yang terbentuk. Hasil uji mekanik microvickers menunjukkan bahwa semakin banyak rasio SF dalam komposit HA/SF mengakibatkan semakin tinggi nilai kekerasan komposit ditandai dengan nilai kekerasan sampel HA70/SF30 yaitu 0,0335 GPa, sampel HA80/SF20 sebesar 0,0278 GPa dan sampel HA90/SF10 sebesar 0,0266.

Tissue engineering techniques are used to repair damaged tissue using biological substitutes. Currently, researchers are developing implants for tissue engineering. Polymer-based materials as implant materials have attracted a lot of attention because of their relatively low cost, wasteful sources and acceptable to the body. The bone tissue engineering material approach is based on the substance of the bone building material. In this study, hydroxyapatite was used as a filler because it was able to provide good hardness and increase cell adhesion. Silk Fibroin serves as a matrix that serves to increase the elasticity and mechanical properties of the composite. Hydroxyapatite was successfully grown on silk fibroin by in-situ method assisted by microwave irradiation (720 W; 15 minutes). The SF solution that had been extracted with Adjisawa reagent was mixed with a calcium phosphate solution that had been prepared using Ca(OH) 2 and (NH4)2HPO4 as a precursor. The effect of the SF ratio on the hardness of the HA/SF composite was observed in the variation of the ratio (v/v) namely HA90/SF10, HA80/SF20, and HA70/SF30. XRD results showed that the crystal size (L) and crystallinity index (CI) decreased with increasing SF ratio in the composite. The largest crystallinity index was calculated for the HA90/SF10 sample, namely 32.6 and 0.885. FTIR was chosen on the HA70/SF30 and the main functional groups were found at wave numbers 569, 608, 900, and 1036 ,amide I at wave number 1636 ,amide iI at wave number 1527 and amide III at wave number 1264 which indicates that HA and SF bind to each other. The SEM results show that SF content affects particle size, where the more SF content, the particle size was decrease. The results of the microvickers mechanical test showed that the higher the ratio of SF in the HA/SF composite, the higher the hardness value of the composite was indicated by the hardness value of the HA70/SF30 sample, which was 0.0335 GPa, the HA80/SF20 sample of 0.0278 GPa and the HA90/SF10 sample of 0.0278 GPa. 0.0266. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Nabila Hariowibowo
"Magnesium-Hidroksiapatit (MgHA) disintesis dengan mensubstitusi Magnesium (Mg), yang berperan dalam metabolisme tulang, pada Hidroksiapatit (HA), yaitu salah satu komponen utama dari tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis nano-powder MgHA melalui iradiasi gelombang mikro, dan mengetahui pengaruh dari daya dan waktu iradiasi gelombang mikro terhadap karakteristik MgHA. Sintesis dilakukan dengan mencampurkan larutan diammonium hidrogen fosfat dan larutan magnesium hidroksida ke dalam larutan kalsium hidroksida. Larutan yang telah tercampur diiradiasi dengan gelombang mikro, dengan variasi daya dan waktu iradiasi. Parameter kisi, kristalinitas, ukuran kristalit, gugus fungsi, morfologi, ukuran partikel, dan komposisi MgHA ditentukan dengan menggunakan beberapa metode karakterisasi yaitu; x-ray diffraction (XRD), fourier transform infrared (FTIR) spectroscopy, scanning electron microscopy (SEM), dan energy dispersive x-ray (EDX).
Pola XRD menunjukkan bahwa seiring dengan kenaikan daya dan waktu iradiasi, parameter kisi a dan c, indeks kristalinitas dan ukuran kristalit MgHA tereduksi. Hasil FTIR menunjukkan terdapat ikatan antara Mg2+ dengan gugus hidroksil pada daya dan waktu iradiasi maksimum. Hasil SEM dan EDX menunjukkan substitusi Mg2+ mengakibatkan aglomerasi pada partikel dan Ca/P yang dimiliki oleh MgHA kurang dari 1.67, menunjukkan bahwa sebagian Ca2+ telah lepas dari struktur apatit. Penelitian ini menunjukkan daya yang tinggi dan waktu iradiasi yang lebih lama lebih efektif dalam melakukan sintesis MgHA.

Magnesium-Hydroxyapatite (MgHA) is synthesized by substituting magnesium (Mg) into hydroxyapatite (HA). The studys aim was to synthesize MgHA nano-powder via microwave irradiation and determine the effects of the microwave irradiations power and irradiation time variation on the synthesis of the MgHA crystal. The synthesis of MgHA was done by titrating solutions of diammonium hydrogen phosphate and magnesium hydroxide into a solution of calcium hydroxide. The microwave irradiation was done with variations of irradiation power and time. The phase composition, functional groups, morphology, particle size, and the element composition of the MgHA powder was evaluated using the following characterization method; XRD, FTIR, and SEM-EDX.
The XRD patterns show that lattice parameters a and c, crystallinity index, and crystallite size of MgHA decreases as the irradiation time increases. The FTIR results show that a stretching mode is caused by the bonding of Mg2+ and the hydroxyl group. The SEM and EDX results shows that the substitution of Mg2+ causes the particles to agglomerate and the Ca/P value of MgHA was determined to be lesser than 1.67, showing that some Ca2+ was released from the apatite. The results show that higher irradiation power and longer irradiation time is more effective in MgHA synthesis.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meana Rizki Oktafika
"Penggunaan kalsium fosfat sebagai bahan pengganti tulang sudah banyak diaplikasikan, khususnya pengaplikasian hidroksiapatit karena kemiripannya dengan mineral tulang manusia. Hidroksiapatit merupakan senyawa kalsium fosfat yang paling stabil dan telah banyak digunakan sebagai implan tulang, namun hidroksiapatit memiliki sifat brittle yaitu mudah rapuh dan mempunyai sifat resorbabilitas yang sangat rendah. Untuk memenuhi kebutuhan biomaterial pada jaringan tulang, selain mineral diperlukan material organik sebagai penyusun matriks. Salah satu yang dapat digunakan adalah kolagen yang merupakan protein fungsional yang ada didalam tubuh dan memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi tubuh. Kombinasi antara hidroksiapatit dan kolagen memiliki potensi untuk rekayasa jaringan tulang karena kesamaan dan sifat biologis alaminya. Pada penelitian ini komposit hidroksiapatit/kolagen disintesis secara In-situ menggunakan metode iradiasi gelombang mikro dengan daya sebesar 400 Watt selama 10, 20, dan 30 menit. Penggunaan iradiasi gelombang mikro digunakan karena dapat memicu pertumbuhan kristal hidroksiapatit dengan waktu yang relatif cukup singkat dibandingkan dengan metode konvensional seperti konduksi dan konveksi. Pada hasil karakterisasi menggunakan difraksi sinar-x didapatkan pola puncak puncak yang mengindikasikan terbentuknya fasa hidroksiapatit yang di berada pada sudut 2θ 25°, 28°, 32°, 39°, 53° dan bidang miller (002), (210), (300), (310), (004) pada seluruh komposit yang di iradiasi selama 10, 20, dan 30 menit serta diperoleh ukuran kristal sebesar 21,94 - 22,65 nm serta indeks kristalinitas sebesar 0,269 - 0,297. Hasil ini menujukan bahwa semakin lama waktu radiasi yang diberikan maka ukuran kristal serta nilai indeks kristalinitas juga meningkat. Hasil karakterisasi FTIR menandakan adanya karakteristik serapan dari hidroksiapatit dan kolagen pada komposit yang ditandai dengan terdapatnya gugus fosfat (PO4) pada bilangan gelombang 564 cm-1, 603-602 cm-1, 1032 cm-1 dan 961-962 cm-1, gugus karbonat (CO3) pada bilangan gelombang 875-876 cm-1, gugus hidroksil (OH) pada bilangan gelombang 3566 cm-1, Amida A (N-H) pada bilangan gelombang 3423-3442 cm-1, Aminda B (C-H) pada bilangan gelombang 2963-2964 cm-1, Amida I (C=O) pada bilangan gelombang 1646-1650 cm-1, Amida II (N-H) pada bilangan gelombang 1540-1542 cm-1 serta Amida III (C-H) pada bilangan gelombang 1260-1263 cm-1. Hasil karakterisasi menggunakan SEM memperlihatkan bahwa hidroksiapatit telah terpresipitasi dan menyelimuti pori kolagen.

Calcium phosphate has been widely applied as a bone substitute, especially hydroxyapatite, because of its similarity with human bone minerals. Hydroxyapatite is the most stable calcium phosphate compound, However, hydroxyapatite has brittle properties and very low resorbability. To meet the biomaterials needs of bone tissue, in addition to minerals, organic materials are needed as matrix compounds. Collagen, a functional protein found in the body, can fulfill this role. A hydroxyapatite and collagen combination has the potential to be engineered into bone tissue because of its similarity and natural biological properties. In this study, the hydroxyapatite/collagen composite was synthesized in situ using the microwave irradiation method with a power of 400 Watt for 10, 20, and 30 minutes. Microwave irradiation is used because it can trigger the growth of hydroxyapatite crystals in a relatively short time compared to conventional methods, such as conduction and convection. In the results, using x-ray diffraction, the peak pattern showed the formation of the hydroxyapatite phase indicated at an angle of 2θ 25°, 28°, 32°, 39°, 53° and the miller indices (002), (210), (300), (310), (004) in all composites that were irradiated for 10, 20, and 30 minutes obtained a crystal size of 21.94 nm - 22.65 nm, and a crystallinity index of 0.269 - 0.297. This shows that the longer the composite is exposed to radiation, the crystal size, and value of the crystallinity index also increase. The results of the use of FTIR shows the absorption characteristics of hydroxyapatite and collagen in the composite that were characterized by the presence of a phosphate group (PO4) on wavenumber 564 cm-1, 603-602 cm-1, 1032 cm-1 and 961-962 cm-1, a carbonate group (CO3) on wavenumber 875-876 cm-1, a hydroxyl group (OH) on wavenumber 3566 cm-1, Amide A (N-H) on wavenumber 3423-3442 cm-1, Amide B (C-H) on wavenumber 2963-2964 cm-1, Amide I (C=O) on wavenumber 1646-1650 cm-1, Amide II (N-H) on wavenumber 1540-1542 cm-1, Amide III (C-H) on wavenumber 1260-1263. Characterization using SEM showed that hydroxyapatite had precipitated and covered the collagen pores."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Fadhil Albab Burhanuddin
"Dalam penelitian ini, scaffold berbahan dasar hidroksiapatit (HA) dan kitosan telah berhasil difabrikasi dengan menggunakan metode thermally induced phase separation (TIPS) yang dilakukan dengan variabel temperatur pendinginan -20, -30, -40 dan -80 derajat Celcius. Sebelumnya, sampel dicampurkan secara homogen dengan perbandingan fraksi berat 70% HA dan 30% kitosan dilarutkan dengan asam asetat 2% yang selanjutnya dikarakterisasi dengan pengujian FTIR, uji kekuatan kompresi dan pengamatan morfologi dengan Scanning Electron Microscope (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah temperatur pendinginan maka ukuran porositas semakin kecil. Dengan temperatur pendinginan -20oC diperoleh ukuran pori sebesar 133,93 µm dan memiliki kekuatan kompresi sebesar 5,9 KPa sedangkan untuk ukuran pori 60,55 µm pada pendinginan -80oC diperoleh kekuatan kompresi sebesar 29,8 KPa. Ditinjau dari segi ukuran pori, scaffold berbahan dasar HA/kitosan mempunyai potensi untuk diaplikasikan sebagai penyangga tulang pada manusia.

In the current study, hydroxyapatite (HA)/chitosan-based bone scaffold has been fabricated by using thermally induced phase separation (TIPS) method under freezing temperature variation of -20, -30, -40 and -80 oC. The samples with weight percent ratio of 70% HA and 30% chitosan were homogeneously mixed and were subsequently dissolved in 2% acetic acid. The synthesized samples were further characterized by using Fourier transform infrared (FTIR), compressive test and scanning electron microscope (SEM).
The investigation results showed that low freezing temperature reduced the pore size and increased the compressive strength of the scaffold. In the freezing temperature of -20oC, the obtained pore size was 133.93 µm with the compressive strength of 5.9 KPa, while for -80oC, the obtained pore size was decreased down to 60.55 µm with the compressive strength of 29.8 KPa. Considering the obtained characteristics, HA/chitosan obtained in this work has the potential to be applied as a bone scaffold.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Lukitowati
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap sifat-sifat fisiko-kimia dan biologi membran kitosan, kolagen, dan paduan kitosan/kolagen. Membran kitosan, kolagen, dan kitosan/kolagen dibuat dengan penguapan pelarut dan membran diiradiasi sinar gamma (0, 15 atau 25 kGy). Pengujian untuk mengamati gugus fungsi, kuat tarik, perpanjangan putus, daya serap air, permeabilitas, sterilitas serta daya tembus mikroba. Data diuji statistik. Terdapat perubahan gugus fungsi, penurunan kuat tarik, perpanjangan putus, daya serap air dan permeabilitas membran serta kenaikan sterilitas pada membran tanpa dan dengan iradiasi, kecuali untuk daya tembus mikroba. Iradiasi sinar gamma pada semua membran menimbulkan perubahan sifat fisiko-kimia dan sterilitas

ABSTRACT
The objectives of this study is to analyze the effects of gamma-ray irradiation to physico-chemical and biological properties chitosan, collagen and blend of chitosan/collagen membranes. The solvent evaporation technique is used to prepare chitosan, collagen and chitosan/collagen membranes, and sterilized by gamma-ray irradiation (with dose of 0, 15 or 25 kGy). Functional groups, mechanical strength, water retention, permeability, sterility and microbial penetration are observed. The data was analyze statistically. Functional groups, tensile strength, elongation at breaks, water retention, permeability, and sterility are changes, except for microbial penetration. Gamma-ray irradiation on chitosan, collagen and blend of chitosan/collagen membranes shows changes of physico-chemical and sterility."
Lengkap +
2016
T46396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Asyila Vianda
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan scaffold HA/Alginat dan HA/Alginat/Kitosan. Setiap sediaan scaffold HA/Alginat 30/70 dan HA/Alginat/Kitosan 30/50/20 di uji kuat tekan dengan beban maksimum 100 N, hingga deformasi 50 menggunakan Universal Testing Machine, dan nilai kuat tekan dihitung dengan persamaan S = Fmax/A. Hasil menunjukkan bahwa kuat tekan scaffold HA/Alginat 30/70 dan HA/Alginat/Kitosan 30/50/20 , secara berurutan, yaitu 0,15 0,053 dan 0,05 0,031 MPa, yang keduanya berbeda bermakna p < 0,05 . Disimpulkan bahwa scaffold HA/Alginat/Kitosan 30/50/20 memiliki kuat tekan lebih rendah dibandingkan scaffold HA/Alginat 30/70 .

ABSTRACT
The aim of this study was to identify the compressive strength of HA Alginate and HA Alginate Chitosan scaffolds. All HA Alginate 30 70 and HA Alginate Chitosan 30 50 20 scaffolds were compressed with 100 N load maximum up to 50 deformation using the universal testing machine and the value of compressive strength was calculated by S Fmax A. Compressive strength values of HA Alginate 30 70 and HA Alginate Chitosan 30 50 20 scaffolds are 0,15 0,053 and 0,05 0,031 MPa, respectively, which is significantly different p 0,05 . It was concluded that HA Alginate Chitosan 30 50 20 scaffold had lower compressive strength than HA Alginate 30 70 scaffold. "
Lengkap +
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi Tauchid Nugroho
"Hidroksiapatit adalah material yang banyak digunakan untuk aplikasi implan tulang, karena mempunyai komposisi kimia yang sama dengan tulang manusia. Biphasic Calcium Phosphate (BCP) adalah campuran dari non-resorbable Hidroksiapatit (HA) dan resorbable β-Tricalcium Phosphate (β-TCP). Doping ion magnesium ke dalam HA/β-TCP akan membawa perbaikan pada reaksi biologis. Pada penelitian ini sintesis Mg-HA diiradisi dengan gelombang mikro menggunakan daya 720 watt selama 10 menit, dengan variasi substitusi Mg(OH)2 0.1M, 0.2M, dan 0.3M. Serbuk Mg-HA yang terbentuk disinter pada suhu 1300˚ C selama 3 jam untuk membentuk fasa biphasik Mg-HA/β-tricalcium phosphate kemudia dikarakterisasi dengan XRD. Sintesis nano-komposit Mg-HA/Alginat dilakukan dengan mencampurkan serbuk hasil sintering dengan alginat dan CaCl2 sebagai agen taut silang (cross linker agent). Larutan campuran diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 3 jam kemudian dibiarkan selama 24 jam agar pencampuran sempurna. Metode karakterisasi komposit Mg-HA/β-TCP/Alginat menggunakan FTIR dan SEM-EDX. Hasil XRD menunjukan subtitusi Mg mereduksi ukuran kristal, parameter kisi dan indeks kristalinitas. Perlakuan thermal hingga suhu 1300 ˚ C pada HA membentuk dua fasa yaitu HA dan β-TCP. SEM-EDX menunjukan bahwa partikel yang terdapat pada komposit Mg-HA/β-TCP/Alginat berukuran tidak sama mempengaruhi grain growth.

Hydroxyapatite is a material that is widely used for bone implant applications because it has the same chemical composition as human bone. Biphasic Tricalcium Phosphate (BCP) is a mixture of non-resorbable hydroxyapatite (HA) and resorbable β-Tricalcium Phosphate (β-TCP). Doping of magnesium ion into HA/β-TCP will bring about improvement in biological reactions. In this study, the synthesis of Mg-HA was irradiated with microwaves using 720 watts of power for 10 minutes, with variations of 0.1M, 0.2M, and 0.3M Mg (OH)2 substitution. The Mg-HA powder formed was sintered at 1300˚C for 3 hours to form a biphasic phase of Mg-HA/β-tricalcium phosphate which was then characterized by XRD. The synthesis of Mg-HA/Alginate nano-composites was carried out by mixing the sintered powder with alginate and CaCl2 as a cross-linker agent. The mixed solution was stirred using a magnetic stirrer for 3 hours then left for 24 hours for complete mixing. The characterization method for Mg-HA / β-TCP / Alginate composites used FTIR and SEM-EDX. XRD results showed that Mg substitution reduced crystal size, lattice parameters, and crystallinity index. Thermal treatment up to a temperature of 1300 ˚ C on HA forms two phases, namely HA and β-TCP. SEM-EDX showed that the particles contained in the Mg-HA/β-TCP/Alginate composite had different sizes affecting grain growth."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ratna Oktarani
"Cacat atau cedera tulang merupakan sebuah kejadian yang biasa terjadi. Terdapat 2 macam metode untuk memperbaiki kerusakan tulang. Salah satunya adalah cangkok tulang sintetis. Hidroksiapatit (Ca10 (PO4)6 (OH)2) merupakan komponen utama dalam tulang manusia yang digunakan sebagai material cangkok sintetis. Selain hidroksiapatit, alginat juga digunkan sebagai parameter porositas tulang dan kitosan sebagai pengganti kolagen dalam tulang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi hidroksiapatit-alginat-kitosan yang terbaik sebagai cangkok sintetis melalui hasil uji karakteristik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex-situ, yang berarti bahwa material hidroksiapatit, alginat, dan kitosan dikerjakan secara terpisah terlebih dahulu. Hidroksiapatit disintesis melalui iradiasi gelombang mikro tanpa variasi daya dan waktu, kemudian dilarutkan ke dalam larutan alginat yang bervariasi dan larutan kitosan. Selanjutnya, hasil akhir sampel diaging dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 80℃ selama 3,5 jam. Komposit tersebut kemudian dianalisis dengan beberapa uji karakteristik. XRD (X-ray Diffractometer) dilakukan untuk menganalisa dan mempelajari fase kristal sampel, uji FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) untuk menganalisa gugus fungsi sampel, dan uji SEM (Scanning Electron Microscopy), dan EDX (Electron Dispersive X-ray) dilakukan untuk mempelajari morfologi sampel yang diteliti.

A bone defect or injury is a common occurrence in the world. There are 2 types method of repairment the bone defect. One of them is performed a synthetic bone graft. Hydroxyapatite (Ca10(PO4)6(OH)2) is a major component in human bones, which is used as a synthetic graft material. Besides hydroxyapatite, alginate is also used as a parameter of bone porosity and chitosan as a substitute for collagen in bone. This study aims to determine the best composition of hydroxyapatite-alginate-chitosan as synthetic graft through the results of characteristic tests. The method used in this research is the ex-situ method, which means that the hydroxyapatite, alginate, and chitosan materials are done separately first. Hydroxyapatite is synthesized through microwave irradiation without variations in power and time, then dissolved into various alginate solutions and chitosan solutions. Furthermore, the final sample was broiled and dried in an oven at 80 ℃ for 3.5 hours. The composite then analyzed with several physical characteristic tests. XRD (X-ray Diffractometer)is carried outto analyze and study the crystal phase of the sample, thenFTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) analyzesthe sample functional groups, and thenSEM (Scanning Electron Microscopy) and EDX(Electron Dispersive X-ray) arecarried out to study the morphology of the samples studied."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Alviny Syakirah
"Kerusakan pada tulang atau cacat tulang merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia yang perlu diperhatikan, karena dapat mengganggu aktivitas kehidupan. Metode yang cukup menjanjikan untuk penyembuhan cacat tulang adalah fabrikasi perancah dari bahan biomaterial. Perancah adalah biomaterial padat berbentuk 3 dimensi dengan struktur berpori yang dapat mendukung interaksi sel biomaterial, proliferasi, diferensiasi sel, dan dapat terurai dengan tingkat toksisitas minimal. Penelitian ini bertujuan untuk memfabrikasi perancah dengan komposit berupa hidroksiapatit (HAp)/kolagen/kitosan, hidroksiapatit/kolagen/kitosan/functionalized-multi walled carbon nanotube (f-MWCNT) dengan hidroksiapatit serta kolagen hasil ekstraksi tulang ikan tuna, hidroksiapatit/kolagen/kitosan/titanium dioksida (TiO2), dan hidroksiapatit/kolagen/kitosan/functionalized-multi walled carbon nanotube (f-MWCNT). Fabrikasi dilakukan dengan menggunakan metode freeze drying. Perancah hasil fabrikasi dikarakterisasi sifat biologisnya melalui uji biokompatibilitas dengan MTS assay dan uji diferensiasi sel dengan pewarnaan alizarin merah. Uji viabilitas menunjukkan sel umumnya bermigrasi dan menempel dekat perancah. Penambahan bahan mekanik f-MWCNT dan titanium dioksida pada perancah dapat mengurangi viabilitas sel. Namun, pada kadar yang tepat, perancah dengan kandungan f-MWCNT atau titanium dioksida dapat memiliki sifat viabilitas yang baik. Uji diferensiasi menunjukkan penambahan bahan mekanik f-MWCNT dan titanium dioksida dapat menginduksi diferensiasi osteogenik namun hasilnya masih tidak optimal.

Damage to bones or bone defects is a public health problem around the world that needs attention because it can interfere many life activities. A promising method for healing bone defects is the fabrication of scaffolds from biomaterials. Scaffolds are solid biomaterials in 3-dimensional sHApe with a porous structure that can support biomaterial cell interactions, proliferation, cell differentiation, and can be decomposed with minimal toxicity. This study aims to fabricate scaffolds with composites in the form of hydroxyapatite/collagen/chitosan, hydroxyapatite/collagen/chitosan/functionalized MWCNT (f-MWCNT) where the hydroxyapatite and collgen used were obtained from tuna fish bone extraction, hydroxyapatite/collagen/chitosan/titanium dioxide, and hydroxyapatite/collagen/chitosan/functionalized MWCNT (f-MWCNT). Fabrication was carried out using freeze drying method. The fabricated scaffolds were characterized for their biological properties through biocompatibility test with MTS assay and cell differentiation test with alizarin red staining. Viability tests showed cells generally migrated and adhered near the scaffold. The addition of mechanical material f-MWCNT and titanium dioxide to the scaffold can reduce cell viability. However, at the right levels, scaffolds containing f-MWCNT or titanium dioxide can have good viability. The differentiation test showed that the addition of mechanical material f-MWCNT and titanium dioxide could induce osteogenic differentiation but the results were still not optimal."
Lengkap +
Depok: FaKultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>