Karsinoma sel skuamosa rongga mulut (KSS-RM) merupakan keganasan yang
menempati urutan ke-6 dari seluruh kasus kanker di dunia. Pembedahanmerupakan terapi utama KSS-RM namun pada KSS-RM lanjut lokal,pembedahan merupakan tantangan bagi dokter bedah karena struktur anatomiyang rumit dan dampaknya terhadap kualitas hidup penderita Oleh karena itudipikirkan pemberian kemoterapi neoadjuvan (KN) pada KSS-RM stadium lanjutlokal untuk mengecilkan tumor. Kemoresistensi merupakan masalah pemberianKN pada KSS-RM stadium lanjut lokal akibat microenvironment yang hipoksikditandai dengan peningkatan ekspresi HIF-1α. Kemoresistensi juga diregulasi olehmiR-210 serta peningkatan ekspresi penanda sel punca CD44 dan CD133.Melatonin memiliki efek antioksidan kuat dan efek onkostatik sehinggadiharapkan dapat memperbaiki kondisi hipoksia tumor.Penelitian ini merupakan uji klinis dengan desain paralel acak tersamarpembanding plasebo, yang dilaksanakan pada bulan Juni 2017 hingga Juli 2018,bertujuan untuk mengetahui efektivitas melatonin dalam meningkatkan responsklinis penderita KSS-RM stadium lanjut lokal yang diberikan kemoterapineoadjuvan dan apakah melatonin dapat memperbaiki hipoksia yang ditandaidengan penurunan ekspresi HIF-1α, miR-210, CD44, dan CD133. Sebanyak 50pasien KSS-RM stadium lanjut lokal dari RSCM dan RSKD dirandomisasi.Sebanyak 25 pasien mendapat kombinasi melatonin dan KN (taksan, sisplatin,dan 5-fluorourasil) dan 25 pasien lainnya mendapat KN saja. Sebanyak 25 pasienyang menyelesaikan protokol penelitian (13 pasien kelompok melatonin dan 12pasien kelompok plasebo). Perubahan ekspresi HIF-1α, miR-210, CD44, danCD133 yang diukur dari jaringan biopsi sebelum terapi dan jaringan biopsi/eksisiluas pasca terapi, menggunakan metode qRT-PCR absolute quantification. Selainitu untuk menilai respons klinis digunakan RECIST 1.1 sebelum dan sesudah KN.Melatonin 20 mg perhari menurunkan ekspresi HIF-1α (p = 0,301), miR-210 (p =0,767), dan CD44 (p = 0,103) namun tidak bermakna jika dibandingkan plasebo.Ekspresi CD133 meningkat pada kedua kelompok melatonin dan plasebo (p =0,301) walaupun tidak bermakna. Melatonin 20 mg perhari selama 1 minggusebelum KN pertama dimulai sampai KN selesai tidak memberikan perbedaanrespons positif yang bermakna pada dua kelompok. Penurunan konsentrasi HIF-1a dan CD133 tidak diikuti penurunan persentase sisa tumor. Pada kelompokmelatonin, ekspresi CD44 dan miR-210 menurun diikuti penurunan persentasesisa tumor yang tidak bermakna dibandingkan plasebo. Pada kelompok yangmendapat melatonin, persentase sisa tumor 21,35% lebih rendah dibandingkankelompok plasebo meskipun tidak berbeda bermakna (p = 0,531).Squamous cell carcinoma of the oral cancer (OSCC) is the sixth most common
malignancy of all malignant tumors. Surgery is the mainstay of treatment for oralcavity cancers. Surgery in locally advanced OSCC presents many challengesprimarily because the head and neck region have many critical structures that canbe damaged by tumor or treatment. Damage to these structures can result insignificant structural, cosmetic and functional deficits that negatively impactquality of life. Therefore, it is thought that neoadjuvant chemotherapy (KN) inlocal advanced stage OSCC is to shrink the tumor. The chemoresistancy is aproblem of KN administration in locally advanced OSCC due to a hypoxicmicroenvironment characterized by increased expression of HIF-1α. Thechemoresistancy is also regulated by miR-210 as well as increased expression ofCD44 and CD133 stem cell markers. Melatonin has powerful antioxidant effectsand oncostatic effects that are expected to improve tumor hypoxia.This study is a double-blind, randomized clinical trial, which was carried out inJune 2017 to July 2018 to determine the effectiveness of melatonin in improvingthe clinical response of locally advanced OSCC patients given neoadjuvantchemotherapy and whether melatonin can improve hypoxia marked by decreasedexpression of HIF-1α, miR-210, CD44, and CD133. Only 25 patients hadcompleted the study protocol, 13 in melatonin group and 12 in placebo group. Thedifference in HIF-1α, miR-210, CD44, and CD133 expression were measured as adelta concentration using absolute quantification qRT-PCR. The concentration ofthe biomolecular markers within the tumor tissue taken from the first biopsy (pretreatment)were determined using qRT-PCR then subtracted from theconcentration of biomarkers taken from the second biopsy. The clinical responsewas assessed using RECIST 1.1.The administration of melatonin 20 mg/day decreased the expression of HIF-1α(p = 0,301), miR-210 (p = 0,767), and CD44 (p = 0,103) but not statisticallysignificant. CD133 expression increased in both group melatonin and placebo (p= 0,301). Melatonin 20 mg per day for 1 week before NC was started until NCwas completed did not give a significant difference in positive responses in thetwo groups. The decrease concentrations of HIF-1 and CD133 were not followedby a decrease in the percentage of remaining tumors. The melatonin groupshowed a decrement in CD44 and miR-210 followed by a decrement in thepercentage of remaining tumors that were not significant compared to placebo. Inthis study, melatonin did not increase the clinical response although there is21.35% decrement in tumor mass in melatonin group compare (p = 0,531)."Pendahuluan: Karsinoma rongga mulut adalah keganasan tersering ke-6 di Asia. Mayoritas pasien karsinoma sel skuamosa rongga mulut (KSSRM) di RSCM datang dalam kondisi lanjut. Namun belum ada studi yang meneliti mengenai kesintasan penyakit ini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesintasan KSSRM di RSCM berdasarkan stadium klinis AJCC ke-8.
Metode: dilakukan studi analisis kesintasan secara retrospektif dengan menggunakan data pasien KSSRM yang didiagnosis di Divisi Bedah Onkologi RSCM pada tahun 2014-2018. Luaran pasien didapatkan dari rekam medis dan menghubungi pasien via telepon. Data dianalisis menggunakan metode Kaplan-Meier.
Hasil: Mayoritas pasien adalah laki-laki (perbandingan laki-laki:perempuan adalah 1,03:1) dengan rerata usia 51,12±13,821 tahun. Tumor ditemukan paling banyak di daerah lidah (72,8%) dan kebanyakan pasien didiagnosis pertama kali pada stadium IV (83,4%). Kesintasan keseluruhan satu dan dua tahun adalah 58,6% dan 43,1%, dengan kesintasan spesifik-penyakit adalah 66,9%. Kesintasan satu dan dua tahun terendah adalah pada kelompok stadium IV (53,5% dan 36,1% secara berurutan). Namun tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kesintasan dan stadium klinis pada studi ini.
Simpulan: Kesintasan KSSRM yang rendah di RSCM menunjukan tingginya patient delay. Penapisan dan edukasi mengenai penyakit ini dibutuhkan untuk meningkatkan angka kesintasan.
Introduction: Oral cancer carcinoma is the 6th most frequent malignancy in Asia. In Cipto Mangunkusumo Hospital, most patient comes in late stage. Yet, there is no survival study available for this disease in our country.
Objectives: This study aims on revealing the survival rate oral squamous cell carcinoma (OSCC) patients in Cipto Mangunkusumo based on the 8th AJCC staging.
Methods: We performed a retrospective survival analysis study from a database of OSCC patients diagnosed at Cipto Mangunkusumo Hospital in 2014-2018. Follow-up details were updated from medical record and by phone calls. Data was analysed using the Kaplan-Meier method.
Results: Majority of the patients were male (male-to-female ratio was 1.03:1) with the mean age was 51,12±13,821 years old. Tumors occurred mostly in the tongue (72,8%), and most patients were initially diagnosed as stage IV (83,4%). The one and two year overall survival rate were 58,6% and 43,1%, with a disease-specific survival rate was 66,9%. The worst one and two year survival rate was found constantly in the stage IV group (53,5% and 36,1%, consecutively). Though there was no statistically significant association between overall survival and clinical staging in this study (p>0,05).
Conclusion: The low OSCC survival rate in Cipto Mangunkusumo Hospital indicated a high level of patient delay. Screening and education regarding this disease are needed to increase the survival rate.
"