Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68453 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Ulfah
"Teknologi yang cocok dan menguntungkan untuk terminal regasifikasi skala kecil adalah Ambient Air Vaporizers (AAV) dengan menggunakan udara ambien sebagai fluida pemanasnya. Penelitian ini akan melakukan simulasi dengan mengadopsi model numerik Lee (2017) untuk mengetahui pengaruh temperatur dan relative humidity udara ambien di Indonesia terhadap kinerja Ambient Air Vaporizers. Model numerik dalam penelitian ini disimulasikan menggunakan Spreadsheet pada Microsoft Excel. Model numerik menggunakan metode finite element dengan time step dan control volume 60 s dan 1 m. Temperatur LNG outlet terbesar diperoleh dari temperatur udara ambien 35°C yaitu 5,1°C. Selama 8 jam operasi, temperatur LNG berkurang hingga 0,5°C. Sedangkan, temperatur LNG outlet terkecil diperoleh dari temperatur udara ambien 20°C yaitu -1,4°C yang bekurang hingga -11,5°C selama 8 jam operasi. Ketebalan frost yang paling besar diperoleh dari temperatur udara ambien 35°C yaitu 10,38 mm selama 8 jam operasi. Sedangkan, ketebalan frost yang paling kecil diperoleh dari temperatur udara ambien 20°C yaitu 8,49 mm selama 8 jam operasi. Temperatur udara ambien memiliki pengaruh yang lebih besar daripada relative humidity terhadap kinerja temal AAV dan dinamika frost.
.AUTHOR
A suitable and beneficial technology for small scale regasification terminal is Ambient Air Vaporizers (AAV) by using ambient air as its heating fluid. This study will conduct a simulation by adopting the numerical model Lee (2017) to determine the effect of temperature and relative humidity of ambient air in Indonesia on the performance of Ambient Air Vaporizers. The numerical model in this study is simulated using a spreadsheet in Microsoft Excel. The numerical model uses finite element method with time step and control volume of 60 s and 1 m. The biggest temperature LNG outlet is obtained from the ambient air temperature of 35°C which is 5.1°C. During 8 hours of operation, the LNG temperature is reduced to 0.5°C. Meanwhile, the smallest LNG outlet temperature is obtained from the ambient air temperature of 20°C which is -1.4°C which is reduced to -11.5°C for 8 hours of operation. The greatest frost thickness was obtained from the ambient air temperature of 35°C which is 10.38 mm for 8 hours of operation. Meanwhile, the smallest frost thickness was obtained from an ambient air temperature of 20°C which was 8.49 mm for 8 hours of operation. Ambient air temperature has a greater effect than relative humidity on AAV performance and frost dynamics."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Kamal Bangkit Setyawan
"Masalah yang dihadapi pada terminal regasifikasi skala kecil ini adalah kondisi operasi yang unsteady. Dikarenakan terdapat 2 kondisi, yaitu pada saat unloading LNG dari kapal LNG dan juga pada saat holding karena operasi on-off dari vaporizer berjenis AAV (Ambient Air Vaporizer) yang disebabkan terjadinya frosting. Dalam penelitian ini, dilakukan simulasi dinamik dari terminal regasifikasi skala kecil dengan pengendalian dalam perangkat lunak UniSim. Jika simulasi dilakukan tanpa pengendalian, menghasilkan laju alir yang menyimpang 14% dari seharusnya, dan setelah 6 jam suhu gas keluaran kurang dari 2,5°C yang artinya output tidak dapat memenuhi requirement pembangkit. Pengendali yang digunakan adalah pengendali tipe digital on-off  untuk unloading dan switch AAV dan PI untuk pengendalian laju alir LNG. Pengendali digital on-off pompa diatur untuk menghentikan unloading saat LNG di carrier bersisa 10%, sementara AAV akan diset untuk melakukan aksi switch AAV saat suhu gas keluaran mencapai 3°C. Untuk pengendali PI didapat parameter pengendali dengan nilai Kc = 0,00638 dan Ti = 0,00043. Waktu maksimal operasi 1 buah AAV adalah 7 jam 30 menit sebelum akhirnya akan dilakukan switch. Setelah pengendalian, spesifikasi gas keluaran terminal mampu untuk memenuhi requirement pembangkit yaitu laju alir molar 6,53 MMSCFD dan suhu gas minimum 2,5°C.

The problem encountered at this regasification terminal is unsteady operating conditions. Because of unloading LNG from a carrier and holding that involve on-off operation from AAV (Ambient Air Vaporizer) caused by frosting. In this study, a dynamic simulation of small-scale regasification terminal with controls UniSim carried out. If the simulation carries without control, it produces a flow rate that deviates 14% from what it should be, and after 6 hours of operation, the output temperature less than 2,5°C, which means cannot meet generator requirements. The controllers used in this case is digital on-off type controller for unloading and switch AAV and PI type controller to control LNG flowrate. For digital on-off controller, the controller is set to stop unloading when remaining LNG in the carrier is 10%, meanwhile AAV will be set to act on the switch when output temperature reach 3°C . For PI controllers, the control parameters with Kc = 0,00638 and Ti = 0,00043. The maximum operating time for 1 AAV is 7 hours 30 minutes before it will be switched. After controlling, the gas specifications from terminal able to meet the generator requirements, molar flow rate 6,53 MMSCFD and minimum gas temperature 2,5°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susiani
"Jakarta adalah ibukota dari Negara Indonesia yang mana memiliki tingkat polusi udara yang tinggi. Persimpangan Semanggi adalah jantung kota Jakarta yang memiliki kontribusi yang besar terhadap polusi udara. Standar ambang batas kualitas polusi Carbon Monoksida (CO) yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah DKI Jakarta No.551 tahun 2001 tentang penetapan baku mutu udara ambien dan baku tingkat kebisingan di Propinsi DKI Jakarta adalah 9.000 μg/Nm3. Berdasarkan perhitungan jumlah kendaraan di salah satu titik Persimpangan Semanggi oleh IJ-EPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement) maka dapat dianalisis dan diketahui bahwa jumlah CO pada titik tersebut adalah 74.580 μg/Nm3. Hal ini menunjukkan bahwa kadar CO pada titik tersebut melebihi ambang batas yang telah ditentukan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perilaku pemilihan kendaraan oleh masyarakat DKI di jalan dan efeknya terhadap polusi udara yang ditimbulkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa statistik multivariabel menggunakan software Minitab version 15. Sebagai solusi pemecahan masalah, penelitian ini merekomendasikan perbaikan pelayanan busway secara teknis dan kebijakan pemerintah. Penelitian ini juga memprediksi 5 tahun kedepan dari periode data survey untuk menganalisa, membandingkan dan mengetahui pilihan yang terbaik dari rekomendasi-rekomendasi yang telah diajukan. Berdasarkan analisa data tersebut, maka rekomendasi terbaik adalah scenario 1 yaitu rekomendasi terhadap aksi-aksi : peningkatan jumlah armada kendaraan busway, meningkatkan sistem pelayanan tiket (e-ticketing system, tiket langganan, dan tiket integrasi dengan moda lainnya), membangun flyover khusus untuk rute busway, dan membangun bus tracking system/GPS untuk mengoptimalkan rute-rute sibuk dengan mengalihkan armada bus dari rute yang tidak sibuk secepat mungkin pada saat dibutuhkan.

Jakarta is capital city of Indonesia which has high emission pollution degree. Semanggi intersection is heart of Jakarta which has huge contribution of emission pollution. Ambien air quality standard of Carbon Monoxide (CO) from DKI Jakarta Governor Decree No. 551 year 2001 concerning the Stipulation of Ambient Air Quality Standard and Noise for the Capital City of Jakarta is 9.000 μg/Nm3. Based on traffic counting one of Semanggi Intersection point by IJ-EPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement), so we can analyse and know CO amount is 74.580 μg/Nm3. It shows CO quantity on that point more than ambient air quality standard. This research has purpose to know the effect of vehicle choice behaviour contribute emission pollution. The methodology approach research is multivariable statistics analyse use Minitab version 15 software. This research recommend the actions solutions of : upgrade technically busway service and government policy. This research also 5 years forecast from traffic counting period to analyse, compare, and know the best recommendation. Based on data analyse, the best recommendation is scenario 1 which recommend the actions of : increase the number of bus fleet, upgrade ticket service system (e-ticketing system, and subscribe ticket, integrated ticket with the other public transportation) build flyover busway route, build bus tracking system to optimize equity route with divert fleets from to the others route quickly at necessary time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Epi Ria Kristina
"Bensin bertimbal sudah dihapuskan di Indonesia sejak Tahun 2006, namun kualitas udara di Indonesia masih menunjukkan kadar timbal yang tinggi. Pajanan timbal yang terus-menerus ada dan anak-anak yang terus-menerus terpajan, pada akhirnya berpotensi menjadi ancaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko pajanan timbal udara ambien, dan efek kesehatan pada siswa sekolah dasar (SD) di Kelurahan Muncul, Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Public Health Assessment dengan menggabungkan metode analisis risiko kesehatan lingkungan dan Type-1 Health Study. Konsentrasi timbal udara ambien menggunakan data hasil pemantauan Pusarpedal Tahun 2011–2013. Data karakteristik siswa SD dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Evaluasi efek kesehatan mengacu pada efek kritis dari pajanan timbal secara inhalasi, yaitu gangguan pernafasan, anemia, gangguan mental emosional dan hiperaktif, penurunan IQ, dan gangguan saraf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi timbal udara ambien yaitu 0,185 μg/m3 pada Tahun 2011, 0,052 μg/m3 pada Tahun 2012, dan 0,123 μg/m3 pada Tahun 2013. Besaran risiko pajanan timbal pada siswa SD di Kelurahan Muncul kurang dari 1 yang berarti belum berisiko. Proporsi penyakit yang paling sering dialami siswa SD yaitu gangguan pernafasan (44%), dan demam disertai gangguan pernafasan (26,2%). Proporsi efek kesehatan lain yang ditemui antara lain mengarah kepada tanda dan gejala gangguan saraf (7,1%), mengarah kepada tanda dan gejala gangguan mental emosional dan hiperaktif (56%), mengarah kepada tanda dan gejala anemia (67,9%), serta tanda dan gejala indikasi susah mengikuti pelajaran/terkait IQ (54,8%). Perlu dilakukan penelitian lanjutan, selain itu pemerintah juga perlu meninjau kegiatan penghasil timbal dengan melibatkan lintas sektor dan melakukan kajian baku mutu timbal udara ambien.

Leaded gasoline has been prohibited in Indonesia since year 2006; however the ambient air quality is still indicating high level of lead. Regarding this, continuous lead exposure has become potential threat for children. The purpose of this study was to describe the risk level of exposure to ambient air lead and its effect to the health of elementary school students in Kelurahan Muncul, Kota Tangerang Selatan. The study method used was public health assessment with the combination of environmental health risk analysis and type 1 health study. The concentration of ambient air lead was obtained from observational data of Pusarpedal year 2011-2013. The characteristic of subjects was collected from interview data using questionnaire. Furthermore, the health effect measurement referred to the critical effect of inhaled lead exposure, namely respiratory distress, anemia, mental emotional and hyperactive disorders, IQ decline and neurological disorders. This study found the average number of ambient air lead concentration in 2011, 2012 and 2013 which was 0.185 ug/m3, 0.052 ug/m3 and 0.123 ug/m3 respectively. The risk level of exposure to ambient air lead among subjects was found less than one showing no risk. Nearly half of them were suffered from respiratory distress (44%) and fever accompanied respiratory distress (26.2%). Besides those, other health effects found among subjects were leaded to the symptoms and signs of anemia (67.9%), mental emotional and hyperactive disorders (56%), learning difficulties at school and IQ-related problem (54.8%) and also the symptoms and signs of neurological disorders (7.1%). These study findings emerge the need of government‟s action to review the lead-producing activity with the involvement of other sectors. Also, the findings suggested further research about ambient air quality lead."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Satrio Utomo
"Baterai merupakan alat penyimpan energi dalam bentuk muatan listrik. Baterai kini menjadi perhatian karena memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan teknologi energi terbarukan. Pada skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada baterai, terutama baterai lead acid dengan cara mengatur ambient temperature dari 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C yang dihubungkan ke beban resistif murni berupa lampu pijar 120 watt dan 240 watt. Jenis baterai yang digunakan memiliki rating 12 V, 45 Ah dengan merk Global. Tegangan baterai akan dirubah terlebih dahulu dengan menggunakan inverter agar dapat mensuplai lampu pijar. Besarnya tegangan dan arus akan dicatat dengan menggunakan alat ukur berupa voltmeter dan amperemeter yang akan dicatat pada setiap menitnya. Selanjutnya, data yang diperoleh akan direpresentasikan dalam bentuk grafik untuk melihat perubahan yang terjadi akibat perubahan ambient temperature.
Dari hasil penelitian, ambient temperature mempengaruhi penurunan level tegangan, waktu baterai dalam mensuplai beban, dan energi yang disuplai baterai selama pembebanan berlangsung. Semakin tinggi ambient temperature, maka laju penurunan tegangannya akan semakin cepat. Pada beban 120 watt, baterai dapat mensuplai beban selama 193 menit dan energi yang dapat dikirim oleh baterai mencapai 476,3 Wh. Sedangkan pada beban 240 watt, baterai hanya mampu mensuplai beban selama 76 menit dan energi yang dapat dikirim oleh baterai mencapai 353,77 Wh.

Battery is energy storage device in the form of electric charge. Nowadays, battery has an important role for the development of renewable energy technologies. In this thesis, writer conducted research on battery, especially to lead acid battery by regulating the ambient temperature of 25°C, 30°C, 35°C, 40°C, 45°C, 50°C which is connected to purely resistive load such as incandescent bulbs of 120 watt and 240 watt. The type of battery that used has rating 12 V, 45 Ah by Global. Battery will be converted into AC voltage by using inverter in order to supply the load. The magnitude of voltage and current will be recorded by using a measuring instrument such as voltmeter and amperemeter every minute. Furthermore, the data obtained will be represented in the form of graph to see the changes that occur due to change of ambient temperature.
From the research, the ambient temperature affect the drop voltage level, battery time to supply the load, and the energy supplied during the load. The higher temperature, the rate decrease in the voltage will be faster. At 120 watt, the battery can supply the load for 193 minutes and the energy that can be delivered reaches 476,3 Wh. While the load of 240 watt, the battery is only able to supply the load for 76 minutes and the energy that can be delivered reaches 353,77 Wh.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Muhammad
"Udara adalah media yang penting bagi kehidupan, tanpa udara tidak ada kehidupan di muka bumi ini. Dewasa ini kualitas udara, khususnya di kota-kota besar cenderung menurun akibat pencemaran. DKI Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia, tidak luput dari masalah ini. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, kegiatan pembangunan di berbagai sektor meningkat dengan cepat, khususnya dalam sektor transportasi, industri, pertambangan dan energi, permukiman dan lain sebagainya. Keadaan ini telah diiringi pula dengan banyaknya limbah yang dibuang ke udara, sehingga udara tidak lagi sesuai dengan peruntukkannya. Keadaan ini jika dibiarkan pada gilirannya akan membahayakan semua kehidupan yang ada di bumi ini.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mengevaluasi kualitas udara di DKI Jakarta, dengan tolok ukur kadar timah hitam (Pb), debu, NOx, NO, NO2 dan, SO2, dan mengetahui perubahan kadar polutan-polutan tersebut antar wilayah serta pengaruh periode waktu (bulan) dan untuk menentukan apakah polutan-polutan ini masih sesuai dengan Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Kep-03/MENKLH/11/1991.
Hasilnya diharapkan dapat memberikan gambaran, baik kepada masyarakat maupun Pemda setempat mengenai kualitas udara di DKI Jakarta. Kadar pencemar udara yang diukur diambil dari beberapa stasiun pemantauan KP2L-DKI Jakarta pada bulan Agustus, September, Oktober dan November 1995. Stasiun-stasiun tersebut adalah Kahfi, Walikota, Tebet, REP, Chiming, Kalideres, Senayan, Istiqlal, Ipak dan Pondok Gede. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Kimia KP2L-DKI Jakarta.
Untuk melihat pengaruh waktu (bulan) pada kadar polutan digunakan analisis statistik Rancangan Acak Kelompok (RAK), sedang untuk mengetahui bulan apa yang berpengaruh pada kadar polutan digunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ).
Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kegiatan pembangunan di DKI Jakarta telah menyebabkan menurunnya kualitas udara;
2. Menurunnya kualitas udara dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar polutan debu dan NO2 telah melewati Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Kep-03/MENKLHI/11/1991, SO2 dan NOx lebih rendah, sedang untuk NO tidak ada baku mutunya. Pola sebarannya pada bulan Agustus dan September cenderung ke arah timur sesuai dengan arah angin, sedang bulan Oktober ke arah utara, dan bulan November ke arah barat.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa posisi stasiun dan bulan berpengaruh pada kadar debu dan NOx pada tingkat kepercayaan 5%, bulan berpengaruh pada kadar SO2 dan Pb pada tingkat kepercayaan 5%, dan stasiun berpengaruh pada kadar NO dan NO2 pada tingkat kepercayaan 5%.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan :
1. Kualitas udara di DKI Jakarta cenderung menurun sesuai dengan perkembangan waktu;
2. Penurunan kualitas udara di DKI Jakarta telah berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.
Sehubungan dengan kualitas udara di DKI Jakarta yang tidak tercemari, maka perlu dilakukan pemantauan setiap saat, serta diusahakan pengelolaannya melalui peraturan dan perundang-undangan, khususnya untuk sarana transportasi dan industri.

Air is an important medium for life, without air there is no life in the earth. Nowadays the air quality, especially in the big cities, tend to deteriorate as the results of pollution. DKI Jakarta as the capital city of Indonesia, also undergoes of this situation. As one of the developing countries, development activities in all sectors increase rapidly, especially in transportation, industries, energy and mining, settlement sectors and so on. This situation has produced much of waste which go into the air, as the results is dirty air and not suitable for its used. If this condition is not controlled, it will endanger for all live on the earth.
The purpose of this research is to know and evaluate the air quality in DIU Jakarta namely shown by the pollution concentration of Pb, dust particle, NO,,, NO, NO2 and SO2, the pollution fluctuation between monitoring stations, and influence of the time (month) toward the fluctuation and concentration of pollutants, finally compared to Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Kep-031MENKLHI/111991.
The result is expected to give the illustration to the community and government about the air quality in DKI Jakarta. Measurement of pollutants concentration were carried out in August, September, October and November 1995 at some monitoring station in DKI Jakarta. Analysis of the air samples were conducted in Chemical Laboratory KP2L DKI Jakarta. That station are Kahfi, Walikota, Tebet, JIEP, Cilincing, Kalideres, Sena-yan, Istiglal, Ipak and Pondok Gede.
Statistical analysis Randomized Block Anova is used to know the influences of the month on the concentration of the pollutants while to know which month is very influential is used Honestly Significant Difference (HSD).
The hypothesis of this research are:
1. Development activities in DKI Jakarta has decreased the air quality;
2. The decrease of air quality can affect the health of the community.
The results of the research indicated that the concentration of dust and nitrogen dioxyde (NO2) have passed the Baku Mutu Kualitas Udara Ambien Kep-031MENKLH/II/1991, SO2 and NO. are still lower, while there is no value for NO. Distributed pattern of the pollutants in August and September is to east direction, October to north and November to west.
Statistical analysis showed that the station position and month are influential on dust and NO,, concentration (significant 5%), month is influential on SO and Pb only (significant 5%), while station is influential on NO and NO2.
Based on the results of the observation we can take the conclusion as follows:
1. The air quality in DKI Jakarta tend to decrease according to time periods;
2. Decreasingly of the air quality has affected the health of the community in DKI Jakarta.
In order for the air quality in DKI Jakarta not to be polluted, recommended to do monitoring continuously and also it's management throughout law, especially for transportation and industries activities.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarmanto Budi Nugroho
"Penambangan batubara adalah salah satu bentuk kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Salah satu lokasi penambangan PT BHP Arutmin berada di Kecamatan Kintap, Kabupaten Kotabaru dan di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Laut. Kegiatan operasi yang sudah berlangsung sekitar 10 tahun telah menimbulkan beberapa dampak dan perubahan lingkungan terutama fisik- kimia. Salah satu dampak penting yang dipantau dan dikelola adalah kuatitas udara terutama parameter debu.
Penelitian tesis ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kualitas udara ambien dengan berbasis pada parameter NO2, SO2 dart Debu (TSP) sebagai akibat kegiatan penambangan batubara, menganalisis perubahan daerah penyebaran zat pencemar sebagai akibat kegiatan operasional penambangan Batubara PT Arutmin dan memperkirakan besarnya konsentrasi zat pencemar debu pada masa mendatang beserta daerah penyebarannya sesuai dengan rencana kegiatan penambangan batubara di PT Arutmin Indonesia.
Permasalahan yang akan dibahas didalam tesis ini seperti : deskripsi hasil kimia, lokasi kegiatan, kegiatan produksi tambang, kondisi kualitas udara ambien, penyebaran pencemar khususnya debu dari tambang terbuka ke daerah lain di sekitar lokasi penelitian. Penelitian tesis yang dilakukan merupakan jenis penelitian survey lapangan untuk memperoleh data primer kualitas udara, pengkajian data sekunder pengukuran masa lalu (expost patio) dan permodelan matematis kondisi saat ini dan masa yang akan datang.
Lokasi penelitian tesis ini dilakukan di wilayah kontrak karya penambangan PT BHP Arutmin Tambang Satui, Penelitian ini hanya dibatasi pada daerah yang menjadi wilayah konsesi penambangan dan fasilitas penunjang lainnya beserta daerah sekitar lokasi penambangan yang terdekat dengan lokasi tambang dan jalan angkut (haul road).
Berdasarkan hasil pengukuran untuk parameter debu masih belum melampaui baku mutu. sedangkan untuk SO2 terdapat satu lokasi melebihi baku mutu dan untuk NO2 di keseluruhan lokasi sudah melebihi baku mutu.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan membandingkan konsentrasi hasil pengukuran saat ini dan masa lalu ternyata telah terjadi perbedaan signifikan nilai rata-rata hasil pengukuran kualitas udara ambien untuk parameter SO2 dan NO, (1< 0,05), sedangkan untuk debu tidak ada perbedaan signifikan. Hasi! analisis penyebaran menunjukkan telah terjadi pergeseran penyebaran pencemar Debu dan SO2 dengan arah penyebaran berpusat di daerab sekitar tambang aktif saat ini, sedangkan untuk NO 2 lokasi penyebaran masih tetap berpusat di lokasi yang sama yaitu Simpang Empat Sumpol. Lokasi penyebaran debu Bari tahun 1996 s/d 1999 masih berpusat pada daerah sekitar jalan angkut (haul road) Berdasarkan hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa untuk lokasi yang diidentifikasi sumber emisi dominan dari tambang terdapat hubungan positif yang kuat antara kenaikan produksi tambang dan konsentrasi debu ambien (R2= 0,9), sedangkan lokasi yang cukup terbuka dengan berbagai aktifitas lain selain tambang terdapat hubungan positif namun kekuatan hubungannya sangat rendah (R.2 < 0,2).
Berdasarkan hasil simulasi model matematis penyebaran pencemar menggunakan persamaan dasar Gaussian untuk tipe sumber emisi Area dan sumber Garis diperoleh angka ketelitian model (uji AME dan RMSE) dengan input emisi dari kegiatan transportasi yang melalui jalan angkut (haul road) memiliki ketelitian balk (90 % < x 95%) untuk keseluruhan lokasi pengukuran dan waktu pengukuran serta lokasi yang berada searah dengan arah angin (downwind) dan memiliki ketelitian sangat baik (> 95% ) untuk nilai rata- rata harian. Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan simulasi model untuk kondisi tahun 2005 dan 2010. Hasil simulasi model menunjukka bahwa untuk tahun 2010 terdapat beberapa lokasi yang akan melebihi baku mutu dan penyebaran pencemar debu masih terbatas pada daerah sekitar jalan angkut (haul road).
Berdasarkan hasil pengukuran rutin, pengukuran lapangan pada saat penelitian dan hasil simulasi model, penyebaran pencemar yang hanya terbatas pada sekitar lokasi jalan angkut. Keterbatasan penyebaran dan tingginya konsentrasi debu disekitar jalan angkut dibandingkan dengan lokasi yang berjarak cukupjauh dari jalan angkut disebabkan oleh : posisi sumber emisi yang berada dipermukaan tanah mengakibatkan tinggi pencampuran pencemai relatif rendah, stabilitas atmosfer di lokasi penelitian umumnya tergolong tidak stabil sehingga selain terjadi penyebaran pencemar ke arah horisontal juga terjadi penyebaran pencemar ke arah vertikal, dan posisi lokasi terhadap sumber emisi yang sangat tergantung pada arah angin yang bertiup. Peningkatan intensitas emisi yang diperkirakan akan terjadi seiring dengan meningkatnya produksi hingga 5 juta ton/tahun cukup signifikan menyebabkan kenaikan konsentrasi terutama kontribusi dari PT Arutmin namun tidak mengubah pola penyebaran dan masih terbatas pada daerah sekitar penambangan dan jalan angkut.
Berdasarkan kondisi penyebaran pencemar yang hanya terpusat disekitar jalan angkut dan lokasi tambang maka diperlukan penanganan masalah debu di jalan angkut dengan menggunakan cara sebagai berikut :
1. Pengendalian emisi dengan usaha : meningkatkan frekuensi penyiraman jalan, perkerasan dan peningkatan stabilitas jalan, pengaturan kecepatan kendaraan di lokasi tertentu yang berdekatan dengan permukiman, perencanaan alternatif pangangkutan lain selain menggunakan truk
2. Pengendalian pada media perantara dengan pembuatan zona penyanggan yaitu penanaman pohon sebagai penghalang penyebaran debu dan meninggikan tanggul di pinggirjalan angkut yang saat ini sudah ada
3. Pengendalian pada penerima yaitu dengan penanaman tanaman penghalang di sekitara rumah, meningkatkan jarak rumah dengan jalan angkut minimal 50 meter dari jalan angkut.
E. Daftar Kepustakaan : 33 (1980-2000)

Ambient Air Quality Impact from Coat Mining ActivitiesCoal is a non-renewable resource that has been widely mined in Indonesia. Surface coal mines create environmental problems in the vicinity. Coal and overburden gives rise to air pollution as particulate is blown off and remains suspended in the air. In addition, the exhausts of the diesel-driven heavy machinery and vehicle that concentrate in the area also contribute to degradation of air quality.
As a case study, the surface coal mining activities of PT Arutmin Indonesia at Satui Mine that has been operated for about 10 years are evaluated in the present study. The purpose of this study is to evaluate the change in the ambient air quality caused by the surface coal mining activities and subsequently their dispersions based on parameter NO2, 502, and dust (total suspended particulate). Special impedance is also given to forecast dust concentration and its dispersion area.
The existing air quality data that were directly measured in the mining vicinity were compared with the air quality standard. In order to evaluate the change in the air quality, those existing data were also statistically compared to the history of air quality. Furthermore, mathematical modeling was used as a basis for forecasting of dust concentration and its dispersions.
By comparing the existing air quality with the standard, it can be observed that dust and SO2 concentrations still meet the standard except in one location for SO2, whereas NO2 concentrations are exceeded the standard for all the sampling locations. Results of statistical test for parameter SO2 and NOX (i0.05) show significant differences in mean concentration between the existing and the history of air quality data. In contrast, there are no significant differences for dust. Based on the dispersion analysis on S02 and, dust, it can be observed a shift of the center of concentration isopleths to- the active mining pit. Where as the center of NOL concentration isopleths still remains in the same location, which is in Simpang Empat Sumpol, Results of linear regression suggest that the production capacity of coal is positively correlated with the ambient dust concentration (R2 = O.(?). That positive correlation, even though at very much lower degree (R2 < 0.2), still can be observed in the open area at the approximate distances from the mining pit.
Gaussian equation simulation was performed using the data of all sampling locations and sampling times. As the inputs, theft was two types of emission source, which were area source and line source from the transportation activities passing through the haul road. The results show that the model accuracy index (AMIE and RMS[ tests) is good (90% f x < 95%). Even better accuracy was obtained (> 95 %) for downwind locations and daily mean concentration. Furthermore, the simulation is extended to estimate the air quality from year 2005 to 2010. Thus, it can be observed that the pollutant will exceed the standard in some locations and the dispersion pattern shows the accumulation of dust along the haul road.
The accumulation of dust along the, haul road may be explained by considering that the emission source which located in ground level may limit the mixing height; lower atmospheric stability may also cause the vertical dispersion instead of horizontal dispersion alone; and variation in wind direction. The emission concentrations are expected to rise as the production capacity reaches 5 million ton per annum. However, the dispersion patterns are predicted to remain in the mining pit area and along the haul road.
The following abatement strategies are proposed to minimize the air quality impact along the haul road:
1. Emission control, such as increase the frequency of spraying the haul road, vehicle speed regulation near the residential area, and seeking for alternative of less polluted type al-vehicle.
2. Buffering zone. such as planting trees, bushes and shrubs adjacent to the haul road and elevated or depressed the haul road.
3. Control in recipients, such as planting of trees in the house yard and increase the distance of the house from the haul road.
E, Number of References: 33 (issued from 1980 to 2000)
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T5198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiman
"Transformator Distribusi tegangan menengah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem penyaluran tenaga listrik dari Perusahaan listrik ke pelanggan yang berfungsi sebagai penurun tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah. Dalam sebuah Gardu Distribusi tegangan menengah 20 kV, transformator merupakan material / peralatan yang membutuhkan investasi cukup besar dibandingkan peralatan lain di dalam gardu tersebut sehingga transformator distribusi diharapkan dapat menyalurkan energi listrik secara terus-menerus sesuai masa guna yang ditetapkan.
Salah satu cara untuk menentukan perkiraan pembebanan dan kondisi sebuah transformator distribusi yaitu dengan mengetahui batasan temperatur yang dapat diterima oleh sebuah transformator itu sendiri yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan pada thesis ini faktor yang akan dikaji adalah faktor temperatur ambient.
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data secara langsung di beberapa gardu distrubusi PT.PLN (persero) Distribusi Jakarta Raya & tangerang dengan menggunakan alat pengukur suhu ruang, thermovision dan tang ampere sebagai pengukur temperatur dan beban pada transformator serta dengan cara perhitungan sebagai perbandingan dan dasar dalam menentukan kondisi transformator distribusi.
Penelitian ini menunjukan pengaruh temperature ambient yang cukup signifikan terhadap kenaikan temperatur oil transformator baik mengunakan alat ukur maupun dengan perhitungan, dimana saat temperatur ambient 30°C & 45°C pada beban 80% akan menghasilkan temperatur oil sebesar 66,2°C & 81,2°C.

Medium voltage Distribution transformer is an integral part of the electrical power supply system from electrical company to customers that have a fuction to lowering or deacreasing medium voltage to low voltage. In a medium voltage distribution substation 20 kV, the transformer is a material / equipment that requiring substantial investment compared to other equipment in the substation, therefore the distribution transformer is expected to distribute electrical energy continuously according to the specified period.
One way to estimate distribution transformer loading and condition is knowing the limits of acceptable temperature by a transformer it self that influenced by several factors, and in this study the factors that will be examined is ambient temperature factor.
This research was done by taking data directly in several distribution substations PT.PLN(Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang using room temperature gauges, thermovision and ampere pliers as measuring the temperature and the load on the transformer and also the calculation method as a basis of comparison and in determining the conditions of distribution transformer.
This study shows the influence of the ambient temperature significantly to the rise in temperature of the oil transformer by using the measuring instrument and the calculation, when the current ambient temperature 30 ° C and 45 ° C at 80% load will produces oil temperature 66.2 ° C and 81.2 ° C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viterbo, Joss
"Decentralized reasoning in ambient intelligence proposes a decentralized reasoning approach for performing rule-based reasoning about context data targeting AmI systems. For this purpose, the authors define a context model assuming context data distributed over two sides, the user side, represented by the users and their mobile devices, and the ambient side, represented by the fixed computational infrastructure and ambient services. They formalize the cooperative reasoning operation in which two entities cooperate to perform decentralized rule-based reasoning and define a complete process to perform this operation.
"
London: Springer, 2012
e20407913
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"This book constitutes the refereed proceedings of the third International Joint Conference an Ambient Intelligence, AmI 2012, held in Pisa, Italy, in November 2012. The 18 revised full papers and 5 short papers presented were carefully reviewed and selected from 47 (full papers) respectively 14 (short papers) submissions. From a scientific point of view, the papers make a multidisciplinary approach covering fields like computer science, human computer interaction, electrical engineering, industrial design, behavioral sciences, aimed at enriching physical environments with a network of distributed devices, such as sensors, actuators, and computational resources, in order to support users in their everyday activities. "
Berlin: Springer, 2012
e20406714
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>