Ditemukan 76626 dokumen yang sesuai dengan query
Sakinah
"Fotoproduksi kaon diinvestigasi dengan menggunakan kinematika pada tiga daerah ekstrim yaitu energi ambang, daerah sudut besar dan juga sudut kecil. Pada energi ambang amplitudo PV dan suku kontak diekspansi terhadap mK=m dan konvergen pada orde ke-12. Sedangkan pada dua daerah ekstrim lainnya, amplitudo lebih menjadi sederhana dan dapat mengekstraksi kopling konstans gKETXN, gKACKN dan gVK 1ETX. Di samping itu, elektroproduksi kaon diinvestigasi menggunakan model isobar dengan menambahkan suku longitudinal dan faktor bentuk partikel dengan cutoff sebagai parameter yang tidak diketahui serta menyertakan nukleon resonans hingga spin-9/2 dan hyperon hingga spin-3/2. Hasil penelitian akan dibandingkan dengan data eksperimen yang dipublikasikan oleh kolaborasi CLAS.
Kaon photoproduction has been investigated in 3 extreme kinematics, namely at threshold, backward angles and forward angles. At threshold, the pseudovector and contact amplitudes have been expanded in terms of mK=m and have reaced their covergence at 12th order. For the other kinematics the amplitude is simple for extracting the coupling constants gKETXN, gKxigmaN and gVK 1ETXN. Besides that, the electroproduction process has been investigated by using an isobar model that includes longitudinal term and form factors of the intermediate state with a cutoff as unknown parameter. The model also includes nucleon resonances with spins up to 9/2 and hyperon resonances with spins up to 3/2. The result is compared with exsperimental data from the CLAS collaboration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54085
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Clymton, Samson
"Fotoproduksi kaon dengan resonans nukleon spin 5/2 memiliki kendala pada kekonsistenan interaksinya. Beberapa studi menyebutkan bahwa model dengan interaksi yang konsisten lebih cocok dengan data eksperimen. Dalam penelitian ini dibangun sebuah model dengan interaksi yang konsisten (model 2) dan model lama (model 1). Perhitungan amplitudo hamburan dilakukan secara analitik serta semua observabel secara numerik. Parameter yang tidak diketahui dari amplitudo hamburan didapat melalui fitting pada 7400 titik data eksperimen. Hal ini dilakukan dengan meminimalisasi nilai χ2/N . Ditemukan bahwa model 2 lebih cocok dengan data eksperimen dari model 1. Perbandingan dengan data eksperimen yang menunjukkan efek dari model 2 tersebut juga ditampilkan.
Kaon photoproduction with spin 5/2 nucleon resonances is plagued with the interaction consistency. A number of studies predicted that a model with a consistent interaction leads to a better agreement with data. In this study a model with consistent interaction (model 2) and an old model (model 1) are compared to experimental data. The unknown parameters in scattering amplitude are extracted from fitting to 7400 experimental data point. This is performed by minimizing χ2/N value. It is found that model 2 is more suitable for explaining experimental data than model 1. Some plot showing these effects are also displayed. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59542
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Moch. Yudi Permana
"Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia dalam hal penyediaan dan penggunaan beton menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam pembuatan suatu bangunan maupun prasarana. Kebutuhan akan penggunaan beton menjadi lebih berkembang ke arab penyediaan beton yang siap pakai dalam waktu yang relatif singkat dengan tetap memperhatikan kekuatan beton. Untuk menghadapi dan menjawab permasalahan tersebut maka penggunaan bahan tambah (admixture) menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas penggunaan beton.
Salah satu jenis bahan tambah (admixture) yang dapat digunakan adalah acceleraior. Secara umum accelerator berihngsi untuk meningkatkan dan mempercepat proses pengerasan beton, mempercepat waktu ikat (sailing time) portland semen sehingga diperoleh kekuatan awal beton yang cukup tinggi. Kekuatan awal beton yang tinggi dalam waktu yang relatif singkat secara tidak langsung dapat mempercepat pekerjaan konstruksi, sehingga durasi proyek secara keseluruhan dapat diminimalisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan accelerator Conplast NC terhadap sifat mekanis dan sifat fisik beton. Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat diketahui kadar optimum dari accelerator yang diperlukan untuk mendapatkan kekuatan awal optimum. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian terhadap sifat mekanis beton yang meliputi pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat geser dan kuat tarik belah. Sedangkan untuk sifat fisik beton dilakukan pengujian waktu pengikatan awal beton (initial setting time).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa penambahan acceierator Conplast NC terbnkti mampu mempercepat waktu pengikatan awal beton (initial setting time) dan mampu meningkatkan kekualan awal beton. Berdasarkan penelitian ini diperoleh kadar optimum accelerator Conplast NC yang diperlukan untuk mendapatkan kekuatan awal optimum. Penambahan accelerator memberikan kekuatan yang cenderung sama pada umux ke 28 hari.
The development of construction in Indonesia in case of supplying and using concrete becomes very elementary need in making building and infrastructure. The necessity of concrete becomes more expand to use of concrete which can be provided in a short time with remain considering the concrete strength. To solve and answer those problems, use of the admixture becomes one of solutions to increase productivity of concrete.Accelerator is one of the admixtures which can be used, generally function to increase the rate of early strength development of concrete and to shorten the time of setting. High early development of strength in the short time indirectly can shorten duration of the construction.The purpose of this research is to know the etfect of accelerator Conplast NC to mechanical characteristic and physical characteristic of concrete. Based on this research, the optimum rate of accelerator that is needed to get the optimum early strength can be known. This research include concrete mechanical characteristic test which are consist of compressive strength, flexural strength, shear strength and splitting tensile strength. For concrete physical characteristic, the testing is concrete initial setting time.Based on this research which has been conducted knowable that addition accelerator Conplast NC proven able to shorten concrete initial setting time and increase concrete early strength. Pursuant to this research is obtained an optimum rate of accelerator Conplast NC that is needed to get the optimum early strength. Addition of accelerator gives the tendency equal strength at age 28 day."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35112
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurhadiansyah
"Proses photoproduksi kaon +p ! K++ dianalisis dengan menggunakan metode Lagrangian efektif. Dengan mencocokkan kopling konstant terhadap data eksperimen melalui prosedur sistematik sebuah model fenomenologis sederhana yang telah dibuat. Data eksperimen yang dipakai adalah penampang lintang diferensial, polarisasi tunggal dan polarisasi ganda. Peran resonans hyperon dalam proses photo produksi kaon juga diselidiki. Dalam literatur, resonans ini di klaim memiliki efek yang signifikan dalam photoproduksi kaon. Penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa resonans hyperon bisa meningkatkan kesesuaian antara model perhitungan dan data eksperimen.
Kaon photoproduction process + p ! K+ + has been analyzed by using an effective Lagrangian method. By fitting the unknown coupling constants at hadronic vertices to experimental data through a systematic procedure, a simple but powerful phenomenological model which can nicely reproduce all experimental data has been constructed. To this end, we have used experimental data on differential cross section, single, and double polarization observables. We have also investigated the role of hyperon resonances in the kaon photoproduction process. In the literature these resonances have been claimed to have substantial effects in kaon photoproduction. In our study we found that certain hyperon resonances can significantly improve the agreement between model calculation and experimental data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43045
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muhamad Irfan
"Skripsi ini membahas tentang kinerja current limiting reactor (CLR) dalam hal membatasi arus saat terjadi tegangan percikan di transformer rectifier (TR) pada electrostatic precipitator (EP). Objek yang dijadikan pada penulisan karya tulis ini adalah EP unit 7 UBP.Suralaya. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran nilai input dan output dari TR yang kemudian data tersebut diolah untuk kemudian dibandingkan antara hasil perhitungan dengan data pengamatan, selain itu dilakukan pula pengamatan kinerja CLR jika dilihat dari tata letak TR yang digunakan. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa kinerja dari CLR yang digunakan pada EP unit 7 UBP.Suralaya masih baik. Hal ini diketahui dari nilai jatuh tegangan yang didapat pada sisi primer TR masih tidak melenceng terlalu jauh dari nilai rating peralatan yang digunakan. Sehingga dapat dikatakan tidak terlalu berdampak terhadap pengurangan efisiensi penangkapan debu EP. Diketahui pula bahwa jumlah tegangan percikan dipengaruhi oleh tata letak dari TR yang digunakan. Semakin TR tersebut berdekatan dengan kontak terhadap debu, maka semakin besar kemungkinan terjadinya tegangan percikan dan semakin besar pula kemungkinan jumlah tegangan percikan yang terjadi sehingga memungkinkan untuk CLR melakukan kerja yang lebih berat.
This thesis discusses the performance of current limiting reactor (CLR) in terms of limiting current occurs when the voltage spark in rectifier transformers (TR) on the electrostatic precipitator (EP). Objects that are used in writing this paper is that the EP unit 7 UBP.Suralaya. The study was conducted by measuring the input and output values of TR and then the data is processed and then compared the results of calculations with observational data, but it also made observations of the performance of CLR when viewed from TR layout used. From the research, it is known that the performance of the CLR is used on the EP unit 7 UBP. Suralaya still good. It is known from the voltage drop value obtained on the primary side of the TR is still not too far from the rating value of used equipment. So it can be said has little impact on the reduction of EP dust capture efficiency. It found that the number of spark voltage is affected by the layout of the TR is used. The TR is getting close to the contact of the dust, the greater the likelihood of the spark voltage and the greater the likelihood that the amount of voltage spark occurs making it possible for the CLR do the heavier work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S63587
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anggun Komala Sari
"
ABSTRAKPenelitian ini menginvestigasi efek dari faktor bentuk hadronik dalam fotoproduksi kaon pada nukleon, +p ! K++. Telah ditemukan bahwa bentuk faktor bentuk hadronik tertentu dapat memperbaiki kecocokan antara perhitungan model dan data eksperimen, khususnya pada energi tinggi. Namun pengikutsertaan faktor bentuk hadronik dalam perhitungan menjadi sumber terlalu teredamnya cross section pada sudut depan kaon. Penelitian ini bertujuan untuk mencari penyebab hal tersebut sekaligus mencari bentuk faktor bentuk seperti apa yang dapat meredam divergensi pada amplitudo hamburan dan cocok dengan data eksperimen. Data eksperimen untuk differensial cross section, polarisasi tunggal, dan polarisasi ganda pada investigasi ini didapat dari kolaborasi CLAS, GRAAL, dan LEPS. suku Born dan suku resonan pada model dikonstruksi secara kovarian, yaitu dengan menggunakan teknik Feynman. Teori pseudoskalar digunakan untuk menghitung verteks hadronik dalam amplitudo. Beberapa bentuk faktor bentuk hadronik telah dianalisis dan hasil numeriknya dibandingkan dengan data dalam rangka untuk mengetahui faktor bentuk yang cocok untuk fotoproduksi kaon.
ABSTRACTWe have investigated the effect of hadronic form factors in kaon photoproduction off the nucleon, + p ! K+ + . It is found that certain forms of hadronic form factors can significantly improve the agreement between model calculation and experimental data, especially at higher energies. However, the inclusion of hadronic form factors might also become the source of oversuppression of the cross section at forward kaon angles. In this research we are interested in locating the origin of this problem as well as the types of form factor which can suppress the divergence of scattering amplitudes and simultaneously yield the best agreement with experimental data. Experimental data on differential cross section, single and double polarization from CLAS, GRAAL, and LEPS collaborations have been used in this investigation. The born and resonance terms of the model are constructed in covariant way, i.e. by using Feynman technique. We used the pseudoscalar theory to calculate the hadronic vertices in the amplitude. Several forms of hadronic form factor have been analyzed and the corresponding numerical results are compared to data in order to determine the appropriate form factor in kaon photoproduction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43802
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Jayakumar, Raghavan
"This book concentrates on areas of controversy in coloproctology that have direct relevance to current management decisions and therapy."
Berlin: [, Springer], 2012
e20410853
eBooks Universitas Indonesia Library
Benedictus Bayu Respati
"
ABSTRAKElektroproduksi kaon merupakan bagian dari produksi meson yang masih belum dipahami dan didalami. Faktor bentuk elektromagnetik yang terlibat membuat sulitnya ditetapkan suatu model. Namun, apabila ditemukan faktor bentuk elektromagnetik yang sesuai, tentu dapat dimodelkan struktur elektromagnetik dari hadron yang sesuai pula. Dalam penelitian ini, model multipol digunakan untuk mempelajari faktor bentuk elektromagnetik dari hadron dan kontribusi resonan pada elektroproduksi kaon-lambda. Model ini menunjukkan kecocokan dengan data eksperimen yang ada.
ABSTRACT
Kaon electroproduction is a meson production that is yet less understood and analyzed. The electromagnetic form factor involved makes it hard for a model to be settled. Yet, if a proper electromagnetic form factor is found, an electromagnetic structure of hadron can be thoroughly studied. In this research, we use multipole model to study electromagnetic form factor of hadron and resonance contribution in kaon-lambda electroproduction. The model shows good agreement with the presently available experimental data.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Chairul Aulia
"Model isobar yang dikembangkan untuk fotoproduksi kaon pada kanal KLambda dapat menjelaskan kedua kanal isospin K+Lambda dan K0Lambda. Model tersebut dikembangkan dengan menyertakan data terbaru kolaborasi CLAS. Particle Data Group (PDG) baru saja merilis daftar resonans nukleon terbaru, salah satunya resonans P11(2100). Dengan mempertimbangkan kehadiran resonans baru tersebut, diharapkan adanya peningkatan kecocokan antara model teoretis dan data eksperimen. Formalisme ini digunakan untuk mendapatkan observabel-observabel yang diperhitungkan. Perhitungan analitik disertakan pada perhitungan numerik (proses fitting) untuk mendapatkan kecocokan antara model teoretis dan data eksperimen dengan meminimalisasi nilai chi square. Didapatkan bahwa model pengembangan (model A) memiliki kecocokan lebih baik dibandingkan model lama(model B) terhadap data eksperimen. Namun kontribusi resonans nukleon yang disertakan tidak terlalu signifikan, dibuktikan dengan penurunan nilai chi square yang kecil.
The isobar model for kaon photoproduction in the KLambda channel can explain the two isospin channels K+Lambda and K0Lambda. This model was developed by including the latest data from the CLAS collaboration. Particle Data Group (PDG) has just released the latest nucleon resonances list, one of them is P11(2100) resonance. Taking into account the presence of a new resonance, it is hoped that there will be an increase in the agreement between theoretical model and experimental data. The formalism used in the study was obtained by calculating the scattering amplitude for the nucleon resonance with spin 1/2. This formalism was used to obtain the calculated observables. The obtained analytical formulation was used in the numerical calculations, i.e., in the fitting process to obtain the best agreement between theoretical model and experimental data by minimizing the value of chi square. It was found that the present model (model A) has a better performance than the old model (model B). However contribution of new nucleon resonance is not significant, as indiated by a small decrease in the value of chi square."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fahmi Maulida
"Hamburan Kaon-Nukleon dihitung menggunakan teknik tiga dimensi (3D). Interaksi yang digunakan adalah suatu model sederhana pertukaran meson dengan penambahan interaksi coulomb. Interaksi coulomb yang digunakan adalah tipe potensial coulomb yang tertabiri. Penampang lintang dan besaran-besaran spin dihitung untuk melihat efek coulomb.
Kaon-nucleon scattering is calculated using a three-dimensional technique (3D). The interaction used is that of the simple meson exchange model with in addition coulomb interaction. The coulomb interaction being taken is of the type of screened coulomb potential. The scattering cross section and some spin observable are calculated showing some coulomb effects."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42871
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library