Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21482 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
"Didalam proses pembuatan semen sering dijumpai adanya kebocoran p ada pipa-pipa yang menuju kepenampungan pembakaran. Bahan baku semen yang terbuang ini jumlahnya cukup besar sehingga dapat mengganggu lingkungan bila tidak dimanfaatkan. Gagasan memanfaatkan buangan bahan baku semen ini sebagai filler pada campuran Split Mastik Aspal karena secara fislk bentuk butirannya mempunyai ukuran yang sama.
Dalam penelitian ini membandingkan kinerja bahan baku semen dengan portland-cement dengan variasi kadar filler yang sama yaitu 6%, 7%, 8% dan 10%, sedangkan kadar aspalnya adalah 6%, 6.5 %, 7% dan 8%. Dari variasi-variasi ini didapat kadar aspal optimum berdasarkan spesifikasi campurran Split Mastik Aspal melalui metode pengujian Marshall.
Dari hasil pengujian menunjuklam bahwa kinerja bahan baku semen sebagai filler masih lebih rendah dari kemampuan portland-cement sebagai filler. Tetapi kinerja bahan baku semen sebagai filler campurran Split Mastik Aspal masih mememihi persyaratan campuran Bina Marga. Sehingga bahan buangan ini dapat dimanfaatlam sebagai filler menggantikan portland-cement yang relatif lebih mahal."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP 1995 01.pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
"ABSTRAK
Didalam proses pembuatan semen sering dijumpai adanya kebocoran p ada pipa-pipa yang menuju kepenampungan pembakaran. Bahan baku semen yang terbuang ini jumlahnya cukup besar sehingga dapat mengganggu lingkungan bila tidak dimanfaatkan. Gagasan memanfaatkan buangan bahan baku semen ini sebagai filler pada campuran Split Mastik Aspal karena secara fislk bentuk butirannya mempunyai ukuran yang sama.
Dalam penelitian ini membandingkan kinerja bahan baku semen dengan portland-cement dengan variasi kadar filler yang sama yaitu 6%, 7%, 8% dan 10%, sedangkan kadar aspalnya adalah 6%, 6.5 %, 7% dan 8%. Dari variasi-variasi ini didapat kadar aspal optimum berdasarkan spesifikasi campurran Split Mastik Aspal melalui metode pengujian Marshall.
Dari hasil pengujian menunjuklam bahwa kinerja bahan baku semen sebagai filler masih lebih rendah dari kemampuan portland-cement sebagai filler. Tetapi kinerja bahan baku semen sebagai filler campurran Split Mastik Aspal masih mememihi persyaratan campuran Bina Marga. Sehingga bahan buangan ini dapat dimanfaatlam sebagai filler menggantikan portland-cement yang relatif lebih mahal."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susilo Soepandji
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Kushartomo
"ABSTRAK
Kerusakan yang terjadi pada lantai beton di sekitar mesin produksi PT. FNG ( First National Glass Ware ), sangat menggangu kegiatan produksi yang dilakukan. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan mengenai sebab-sebab terjadinya kerusakan untuk didapat pemecahan mengenai masalah tersebut.
Penelitian ini hanya bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh oli (pelumas) yang dipakai pada mesin produksi di PT. FNG terhadap kemampuan ikat semen pada agregat kasar dan halus (kuat tekan beton). Metoda yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara membandingkan hasil pengujian kuat tekan sampel beton yang dicampur oli pada temperatur 100 -- 115°C melalui proses hidrolisa, dengan beton normal yang tidak dicampur oli. Untuk pemeriksaan pengaruh di terhadap kuat tekan sampel beton dilakukan dengan difraksi sinar-x dan FTIR ( Fourier Transform Infrared ). Proses hidrolisa, pengujian kuat tekan, pemeriksaan dengan difraksi sinar-x dan FTIR masing-masing dilakukan di Laboratorium Kimia dan Bahan Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jakarta, Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok, Pusat Penelitian Teknologi Mineral Bandung dan Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Depok.
Pengamatan yang dilakukan pada beton yang dicampur dengan oli melalui pengujian kuat tekan sampel beton menunjukkan adanya penurunan kuat tekan dari beton tersebut. Untuk beton yang dicampur dengan oli jenis Meditrans SAE40 terjadi penurunan sebesar 40 %, sedangkan jika oli yang digunakan adalah ELF Competition STX 15W50 terjadi penurunan sekitar 46%, dan jika oli yang di gunakan adalah Mesran 20W SAE20 terjadi penurunan sebesar 10%, dibandingkan dengan beton normal. Semua jenis di tersebut digunakan pada mesin diesel dan mesin produksi di PT. FNG.
Pengamatan dengan difraksi sinar - x menunjukkan bahwa berkurangnya kekuatan dari beton tersebut karena adanya komponen kimia yang hilang dalam beton tersebut yaitu kalsium hidroksida, sehingga berakibat putusnya ikatan antara pasta semen dengan agregat. Pengamatan dengan FTIR juga menunjukkan bahwa oli yang digunakan setelah tercampur dengan beton pada temperatur 100 - 115 °C, tersebut terurai. Sehingga disimpulkan ada reaksi antara komponen kimia dalam beton dengan oli."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Roads have a strategic role in social, economic, cultural area and national defence and security. However, to provide and adequate performance of pavements as expected by road users is hard to be achieved..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susilo Soepandji
Fakultas Teknik , 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Winiati Sidharta
"Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana etsa dan gerinda pada permukaan semen gelas ionomer mempengaruhi kekuatan ikatan antara semen gelas ionomer dengan resin komposit. Sampel berupa lempeng semen gelas ionomer sebanyak 40 yang dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 10 buah yang masing masing mendapat perlakuan sebagai berikut: kelompok I permukaan semen gelas ionomer dietsa dengan asam fosfat 37% selama 30 detik, kelompok II digerinda , kelompok III dietsa dan digerinda, dan kelompok IV sebagai kelompok kontrol tidak dietsa dan tidak digerinda.
Analisa statistik dengan anova 2 arch ternyata ada perbedaan yang bermakna antar kelompok pada (p=?7.05). Sedang analisa statistik dengan uji t dengan p=o,05 menunjukkan ada perbedaan bermakna antara kelompok I-IV dan II-IV.
Disimpulkan bahwa dengan etsa asam selama 30 detik pada permukaan gelas ionomer diperoleh ikatan yang terbaik antara semen gelas ionomer dengan resin komposit."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
"ABSTRAK
Volume pembangunan prasarana jalan di Indonesia, berupa jalan baru maupun perbaikan jalan lama, semakin meningkat. Di lain pihak, usia lapis perkerasan jalan tidak sesuai dengan umur rencana, sehingga terjadi kerusakan belum pada waktunya berupa gelombang, alur dan retak. Kerusakan ini disebabkan kendala antara lain : (i) Iklim tropis, (ii) beban kendaraan yang sukar dikendalikan, (iii) sebagian struktur jalan relatip kurang mantap. Untuk mengatasi masalah tersebut, baru-baru ini diperkenalkan rancangan campur aspal panas Split Mastik Aspal sebagai lapis penutup untuk penahan lentur. Split Mastik Aspal adalah campuran bergradasi terbuka dengan bahan pembentuk terdiri dari: agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi dan aspal. Sedangkan Asbuton Mikro selain mengandung mineral berukuran debu sampai pasir, juga mengandung bahan bitumious yang akan dimanfaatkan sebagai bahan pengisi (filler). Dengan adanya bitumen pada Asbuton Mikro tersebut, diharapkan dapat memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan agregat, dan dengan adanya mineral diharapkan dapat mengisi rongga antara butir ? butir agregat. Dalam penelitian ini, variasi bahan pengisi adalah 4.5%, 5.5%, 6.5% dengan kandungan aspal 5.5%, 6% 6.5%, 7% dan penambahan arbocel (bahan tambah) 0%, 0.1%, 0.2%. Dilakukan Test Marshall, sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat mempelajari karakteristik campuran aspal dengan bahan pengisi, terhadap komposisi campuran pada lapisan perkerasan campuran Split Mastik Aspal. Dari hasil perhitungan Marshall, ternyata bahwa bahan pengisi Asbuton Mikro sangat mempengaruhi nilai stabilitas, nilai kelelehan dan nilai kekakuan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Asbuton Mikro dapat digunakan sebagai bahan pengisi (filler) untuk pengganti abu batu atau semen pada lapisan perkerasan campuran Split Mastik Aspal."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Henki Wibowo Ashadi
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
01 Ash a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ariya Dwi Saputra
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh fasies dan diagenesis terhadap kualitas batugamping untuk bahan baku semen portland. Fasies dan diagenesis batugamping diketahui dengan analisis petrografi berdasarkan komposisi batugamping. Penentuan kualitas batugamping diketahui dengan analisis XRF (X-ray Fluorescence) untuk mengetahui kandungan senyawa CaO. Korelasi dilakukan setelah fasies dan diagenesis serta kualitas batugamping diketahui. Fasies batugamping kristalin memiliki kadar CaO lebih tinggi karena tersusun dari mineral kalsit dan minim pengotor. Lalu fasies wackestone yang memiliki kandungan CaO lebih rendah diakibatkan oleh dominasi mud supported pada fasies ini. Diagenesis batugamping berada pada Zona Marine Phreatic, Zona Burial, dan Zona Meteoric Phreatic. Hal ini diketahui dari tipe diagenesis yang ditemukan berupa sementasi, dll. Tipe diagenesis disolusi dan neomorfisme diduga mempengaruhi kualitas dari batugamping untuk bahan baku semen portland. Menggunakan acuan kualitas batugamping dari PT. Semen Padang bahwa kualitas batugamping daerah penelitian sudah memenuhi kriteria karena kandungan senyawa CaO rata-rata yaitu 52%.

This thesis discusses the effect of facies and diagenesis on the quality of limestone as raw material for portland cement. Limestone facies and diagenesis are known by petrographic analysis based on limestone composition. Determination of the quality of limestone is known by XRF (X-ray Fluorescence) analysis to determine the content of CaO compounds. Correlation was carried out after the facies and diagenesis as well as the quality of the limestone were known. The crystalline limestone facies has a higher CaO content because it is composed of the mineral calcite and has minimal impurities. Then the wackestone facies which has a lower CaO content is caused by the dominance of mud supported in this facies. Limestone diagenesis is in the Marine Phreatic Zone, Burial Zone, and Meteoric Phreatic Zone. This is known from the type of diagenesis found in the form of cementation, etc. The type of dissolution diagenesis and neomorphism is thought to affect the quality of limestone as raw material for portland cement. Using limestone quality reference from PT. Semen Padang that the quality of the limestone in the study area met the criteria because the average content of the CaO compound was 52%."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>