Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38743 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shavira Marsya Arianti
"Fenomena pemanasan global terjadi akibat penumpukan gas rumah kaca di atmosfer. Diperlukan solusi yang dapat diproduksi massal dengan mudah dan murah untuk membantu mengurangi jumlah gas rumahkaca di udara. Dari keseluruhan gas rumahkaca, lebih dari 90 persen penyusunnya adalah karbondioksida. Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) telah memungkinkan penangkapan karbondioksida dari udara dengan adsorpsi/desorpsi untuk kemudian disimpan dan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Jenis material Metal Organic Frameworks (MOF) kian marak difungsikan sebagai adsorben untuk fungsi adsorpsi karena luas permukaan yang besar dan volume pori yang besar. Subjenis MOF dengan ligan biomolekul atau yang biasa disebut bio-MOF kemudian dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan MOF terutama pada sektor medis. Studi ini dikhususkan untuk meningkatkan afinitas material bio-MOF kromium suksinat sebagai adsorben pada adsorpsi gas karbondioksida. Material dibentuk dari sintesis hidrothermal dengan bahan logam kromium(III)nitrat, ligan asam suksinat, dan dissodium sulfat. Nilai pH larutan dinaikkan dengan penambahan NaOH. Material kemudian dikarakterisasi dengan metode FTIR, BET, and SEM. Dari studi ini dihasilkan bio-MOF kromium suksinat dengan luas permukaan 207,58 m3/g dan volum pori sebesar 0,88 cm3/g. Hasil uji adsorpsi maksimum tercapai pada suhu 30 C di tekanan 15 bar dengan nilai 6,4 g/g.

Global warming that causes climate change is caused by the higher concentration of greenhouse gases in atmosphere. We need a solution that can be cheaply and efficiently mass produced to reduce greenhouse gases. More than 90% of greenhouse gases consists of carbondioxide. Carbon Capture and Storage (CCS) technology has allowed us to not only capture carbondioxide from air but also store the captured gas for later uses. Metal Organic Frameworks (MOF) has now been developed as adsorbent because of the large surface area and pore volume. A subtype of MOF synthesized with biomolecule ligands, mainly referred to as bio-MOFs is now being developed to fulfill the needs of MOF especially in the medical field. This study is focused in increasing the affinity of Bio-MOF chromium succinates as adsorbent for CO2 adsorption purpose. Chromium succinates was prepared by hydrothermal reaction of chromium(III)nitrate, succinic acid, and dissodium sulphate. The pH level of the obtained solution was then increased by gradually adding NaOH. The result was then characterized by FT-IR, BET, and SEM. The resulted chromium succinate has the surface area of 207,85 m3/g and pore volume of 0,88cm3/g. The maximum adsorption level is achieved at 30 C temperature at 15 bar pressure valued 6,4g/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ghiyats Raditya
"Permasalahan lingkungan yang terjadi secara global saat ini sangat mengkhawatirkan. Emisi gas dari polutan yang diakibatkan oleh pertumbuhan industri dan meningkatnya aktivitas manusia merupakan salah satu hal yang menyebabkan pencemaran lingkungan terjadi. Peningkatan emisi gas rumah kaca global atau disebut Global Greenhouse Gas (GHG) karena aktivitas manusia telah menyebabkan tanda dari peningkatan konsentrasi GHG di atmosfer, dengan gas CO2 menjadi salah satu penyumbang terbesar pada meningkatnya emisi gas rumah kaca. Salah satu metode untuk mengurangi emisi gas CO2 adalah dengan mengimplementasikan penangkapan dan penyimpanan gas karbondioksida. Material kristal berpori baru, yaitu Metal Organic Frameworks (MOFs) menjadi material fungsional baru yang dapat dijadikan kandidat potensial sebagai jenis adsorben yang menjanjikan dikarenakan kestabilan termal yang baik, serta sifat permukaan yang dapat diatur. Digunakan dua jenis lantanum-MOFs dalam penelitian adsorpsi gas karbondioksida ini untuk disintesis dengan variasi ligan, yaitu BDC (Asam 1,4-benzena dikarboksilat) dan NDC (Asam 2,6-naftalena dikarboksilat) menggunakan metode solvotermal. Karakteristik dan sifat material La-MOFs hasil sintesis seperti struktur, morfologi, stabilitas termal, dan fungsi kimia diuji dengan menggunakan instrumentasi Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), X-ray Difraksi (XRD), Brunaur, Emmett and Teller (BET), analisis termogravimetri (TGA), serta Scanning Electron Microscopy (SEM). Serapan volumetrik dari CO2 diukur dalam suhu 300-308 K dan pada tekanan hingga 15 bar.

Environmental issues that occur globally today are very worrying. Gas emissions from pollutants caused by industrial growth and enhancement of human activities are among the things that lead to environmental pollution occur. The increase of global greenhouse gas emission (GHG) caused by human activities has led to a sign of an enhancement in the concentration of GHG in the atmosphere, with CO2 gas become one of the biggest contributors to the escalation of greenhouse gas emissions. One of the example to reduce CO2 gas emissions is by implementing the capture and storage of carbon dioxide method. New porous crystalline materials, namely Metal-Organic Frameworks (MOFs) were introduced as new functional materials that can be used as potential candidates as a promising type of adsorbent, due to its good thermal stability, and manageable surface properties. Two types of Lanthanum-MOFs were used in the study of carbon dioxide gas adsorption to be synthesized with ligand variations, which is BDC (1,4-benzene dicarboxylic) and NDC (2,6-naphthalene dicarboxylic acid) using the solvothermal method. Characteristics and properties of La-MOFs synthesized materials such as structure, morphology, thermal stability and chemical functions were tested using Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), X-ray Diffraction (XRD), Brunaur, Emmet and Teller (BET), Thermogravimetric Analysis (TGA), as well as Scanning Electron Microscopy (SEM). Volumetric uptake of CO2 is measured at temperature of 300-338 K and at pressures up to 15 bar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faqih Hanif
"Gas karbon dioksida atau CO2 merupakan salah satu bagian dari kelompok gas yang menjadi kontributor utama efek rumah kaca dan pemanasan global dimana emisinya yang semakin meningkat di setiap pergantian tahun dan tingkat konsentrasinya yang sudah sangat tinggi sejak beberapa dasawarsa yang lalu berpotensi memicu perubahan iklim dunia. Antara langkah mitigasi yang dilakukan terhadap isu ini adalah dengan melakukan kegiatan carbon capture atau memerangkap gas CO2. Proses adsorpsi gas merupakan salah satu caranya dan melalui penelitian ini akan dijelaskan tentang simulasi dalam skala molekular untuk memerhatikan proses penyerapan gas CO2 pada material yang berpotensi sebagai adsorben. Material yang di dalam penelitian ini adalah jaringan logam organik atau Metal Organic Framework. Terdapat beberapa variabel yang dikendalikan dalam simulasi ini yaitu antaranya volume MOF, temperatur serta tekanan adsorbat yaitu gas CO2. Perangkat lunak utama yang digunakan untuk proses simulasi pada penelitian ini adalah LAMMPS (Large-scale Atomic/Molecular Massively Parallel Simulator). Metode simulasi molekuler yang digunakan adalah dinamika molekuler dan Grand Canonical Monte Carlo(GCMC). Hasil dari simulasi ini kemudiannya akan dibandingkan dengan hasil percobaan secara eksperimen untuk melihat tren dari kegiatan adsorpsi yang berlaku pada material yang sama. Simulasi ini dilakukan dengan bantuan beberapa perangkat lunak lain yang diintegrasikan dalam proses persiapan, eksekusi dan pengolahan data.

Carbon dioxide or CO2 gas is one of the greenhouse gases that causes the global warming phenomenon. Based on observational data from various environmental organizations and agencies, the amount and concentration of CO2 gas in the earth's atmosphere have been increasing annually. Therefore, preventive measures to maintain the safe concentration of CO2 gas should be more carried out more often. One of them is by doing the carbon capture activities or trapping CO2 gas by adsorption. This research explained about simulation on a molecular scale to observe the adsorption process of CO2 gas in materials that have the potential to act as an adsorbent. The material used to in this study is the Bio- Metal Organic Framework. There are several variables that were controlled in this simulation, including MOF volume, adsorbate’s temperature and pressure. The results of this simulation will then be compared with the experimental results to see the trend of adsorption activity that applies to the same material. This simulation is carried out with the help of several software which are integrated in the process of data preparation, simulation, and data processing. The software which author used for this research is mainly the LAMMPS or (Large-scale Atomic/Molecular Massively Parallel Simulator)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fayza Yulia
"Tuberkulosis (TB), yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Permasalahan ini diperburuk oleh meningkatnya insiden resistensi antimikroba, terutama terhadap rifampisin sebagai obat lini pertama untuk tuberkulosis. Salah satu pendekatan yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini adalah eksplorasi obat-obatan baru. Aktinomiset, kelompok mikroorganisme yang dikenal menghasilkan berbagai senyawa bioaktif, telah banyak dilaporkan memiliki potensi dalam memproduksi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktinomiset asal Indonesia sebagai penghasil senyawa bioaktif yang memiliki kemampuan menghambat M. tuberculosis resisten rifampisin. Penelitian ini menggunakan aktinomiset yang diisolasi dari Pulau Kalimantan, Indonesia, dan diseleksi menggunakan high-throughput screening dengan model Mycobacterium untuk menilai aktivitas anti-tuberkulosisnya. Ekstrak terpilih kemudian diuji lebih lanjut menggunakan metode uji kepekaan obat yang sudah divalidasi, seperti Resazurin Microtiter Assay (REMA) dan Drug Susceptibility Testing (DST-MGIT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu spesies aktinomiset mampu menghambat strain Mycobacterium tuberculosis yang resistan terhadap rifampisin. High-resolution mass spectrometry (HRMS) dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa kimia yang ditemukan dalam ekstrak aktif. Metabolit-metabolit ini dimurnikan lebih lanjut menggunakan kromatografi kolom untuk mengisolasi senyawa spesifik yang berperan dalam aktivitas anti-TB. Fraksi potensial dipisahkan menjadi dua senyawa, dan diperoleh fraksi dengan kode F12B yang memiliki satu spot pada KLT dan nilai MIC lebih rendah dibandingkan yang lain, yaitu 28 μg/mL melalui uji DST-MGIT dan 3 μg/mL melalui uji REMA.
Metal-organic framework (MOF) telah menunjukkan potensi sebagai penyerap untuk penangkapan gas CO2, tetapi biaya pembuatannya tidak praktis untuk aplikasi industri. Peningkatan kapasitas adsorpsi CO2, penurunan biaya produksi, dan pengurangan energi regenerasi masih sedikit untuk diteliti. Dalam penelitian ini, kami membuat MOF dengan L-Glutamic Acid sebagai bio-ligan dan kobalt klorida sebagai sumber ion logam, yakni Bio-MOF Co-Glu. Keberhasilan fabrikasi Bio-MOF dievaluasi dengan scanning electron microscope, analisis isoterm adsorpsi-desorpsi N2, analisis gravimetri termal, X-ray difraksi, dan teknik Fourier-transform infrared spectroscopy. Pengukuran volumetrik diamati pada berbagai temperatur (27oC, 35oC, 50oC). Kalor isosterik adsorpsi dan selektivitas CO2/N2 juga dievaluasi dengan meregresi data eksperimen dengan teknik Persamaan Isotermal Langmuir-Freundlich dan IAST. Selanjutnya, pemodelan jaringan saraf menunjukkan validitas yang sangat tinggi (R = 0,99) dari data yang diprediksi. Optimasi multi-objektif dilakukan dengan tiga fungsi objektif. Titik optimum untuk mendapatkan kapasitas maksimum CO2 dan selektivitas dengan panas adsorpsi ringan berturut-turut adalah 0,158 g/g, 112,34 J/g, dan 2,105. Ini adalah studi pertama yang membuat prediksi dengan tiga fungsi objektif dalam adsorpsi gas dan melakukan optimasi multiobjektif untuk serapan CO2, panas adsorpsi, dan selektivitas. Hasil ini memberikan dasar untuk penggunaan algoritme pembelajaran mesin dalam hubungannya dengan pengoptimalan multi-objektif untuk menyelidiki kinerja adsorpsi gas di bawah persyaratan aplikasi industri.

Metal-organic frameworks (MOFs) have demonstrated potential as adsorbents for CO2 capture, but their cost makes them impractical for industrial applications. Increasing the CO2 adsorption capacity, lowering the MOF production cost, and reducing the energy regeneration have been less well studied. In the present study, we fabricate a MOF with L-Glutamic Acid as the bio-ligand and cobalt chloride as the metal-ion source, Bio-MOF Co-Glu. The success of Bio-MOF fabrication was evaluated by scanning electron microscopy, N2 adsorption-desorption isotherm analysis, thermal gravimetric analysis, x-ray diffraction, and Fourier-transform infrared spectroscopy techniques. The volumetric measurement was observed at various temperatures (27oC,35oC,50oC). Isosteric heat of adsorption and CO2/N2 selectivity were also evaluated by regressing the experimental data with Langmuir-Freundlich Isothermal equation and IAST techniques. Further, the neural network modelling showed a considerably high validity regressing (R=0,99) of the predicted data. Multi-objective optimization was conducted with three objective functions, CO2 uptakes, heat of adsorption, and CO2/N2 selectivity. The optimum point to get maximum capacity of CO2 and selectivity with mild heat of adsorption are 0,158 g/g, 112,34 J/g, and 2,105. respectively. This is the first study to make predictions in gas adsorption and conduct multi-objective optimization with a genetic algorithm for CO2 uptake, separation factor, and selectivity variable objectives. These results provide a basis for the use of machine learning algorithms in conjunction with multi-objective optimizations to investigate the output performance of gas adsorption under the requirements of industrial applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madeleine Rosaline Therik
"Penurunan ketersediaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama serta dampak penggunaannya yang tidak menguntungkan bagi lingkungan mendorong adanya energi alternatif yang bersih dan berkelanjutan. Biodiesel memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif karena sumbernya yang terbarukan dan sifatnya yang ramah lingkungan. Bahan bakar tersebut dapat diperoleh dari asam lemak yang terkandung pada minyak nabati melalui reaksi esterifikasi dengan adanya katalis heterogen seperti (Bio-MOF) La-Asp dan Zr-Asp. Luas permukaan dan porositas bio-MOF yang tinggi serta sifat alami ligan mendukung perannya sebagai katalis yang efektif dan ramah lingkungan. Bio-MOF La-Asp dan Zr-Asp disintesis menggunakan metode hidrotermal dan dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, BET, dan SEM. 1wt% La-Asp menunjukkan aktivitas katalitik yang lebih baik dibandingkan 1wt% Zr-Asp pada reaksi esterifikasi asam oleat. Massa La-Asp optimal ditentukan sebesar 1wt% dengan persen konversi asam oleat sebesar 45% selama waktu reaksi 6 jam. Pembuktian kandungan metil oleat dalam produk akhir biodiesel dilakukan dengan analisis GC- MS. Konstanta laju reaksi yang didapatkan melalui uji kinetika reaksi esterifikasi adalah sebesar 0,0897 jam-1. Reaksi esterifikasi asam oleat pada penelitian ini mengikuti hukum laju orde satu semu.

The decline in the availability of fossil fuels as the world’s dominant energy source and the adverse impacts of their use on the environment have encouraged the use of clean and sustainable alternative fuel. Biodiesel is one of the most promising candidates of fossil fuel alternatives because of its renewable source and environmentally friendly nature. Biodiesel can be produced through the esterification reaction of oleic acid contained in vegetable oils in the presence of a heterogeneous catalyst such as La-Asp and Zr-Asp Biological Metal-Organic Frameworks (Bio-MOFs). The high surface area and porosity of reported bio-MOFs as well as the biological nature of the ligand support its role as an effective and environmentally friendly catalyst. La-Asp and Zr-asp bio-MOFs were synthesized using the hydrothermal method and characterized with FTIR, XRD, BET, and SEM. 1wt% La-asp exhibited higher catalytic activity than 1wt% Zr-asp in the esterification of oleic acid with methanol. The optimum La-Asp mass was determined to be 1wt% which resulted in a 45% conversion of oleic acid with a reaction time of 6 hours. Methyl oleate content in the final biodiesel product was established using GC-MS analysis. The study of reaction kinetics revealed the rate constant to be 0.0897 hr-1. The esterification reaction in this research follows a pseudo-first order rate law."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Muhadzib Rafif
"ABSTRAK
Bio Metal-organic Framework (MOF) adalah bahan berpori yang terbentuk dari kombinasi ion logam dan ligan organik. Asam sitrat adalah senyawa organik lemah yang dapat ditemukan dalam daun dan buah jeruk. MOF memiliki banyak fungsi, salah satunya bertindak sebagai bahan adsorben. Kami telah mensintesis dan mengkarakterisasi MOF menggunakan logam kromium nitrat dan ligan asam sitrat. Sintesis dilakukan melalui metode reaksi hidrotermal menggunakan KOH dan Etanol serta dengan rasio logam terhadap ligan 0.6:1; 1:2; 1:2.5 dan 1:3. Sintesis dilakukan pada temperatur puncak 120 oC selama 30 menit dan ditahan pada temperatur tersebut selama 48 jam. Karakterisasi MOF dilakukan dengan Brunauer-EmmettTeller (BET), X-ray difraksi (XRD), scanning electron microscope (SEM), analisis termogravimetri (TGA), dan analisis Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR). Pengujian BET dilakukan dengan variasi kondisi degasing dan menggunakan empat material dengan perbandingan molar logam dan ligan yang berbeda-beda. Dalam percobaan ini diperoleh luas permukaan paling besar 49m2/g. Pengujian adsorpsi dilakukan pada temperatur 27oC, 40oC dan 55oC dengan variasi tekanan 10, 15, 20, 30, dan 40 bar. Hasil adsorpsi paling besar terjadi pada temperatur 27oC pada tekanan 40bar. Korelasi adsorpsi dilakukan dengan menggunakan persamaan Langmuir, Toth, dan Dubinin-Astakhov. Persamaan Dubinin-Astakov dengan nilai deviasi paling rendah (8%) digunakan untuk perhitungan panas adsorpsi. Semakin tinggi temperatur adsorpsi, semakin tinggi panas adsorpsi yang dihasilkan. Semakin besar jumlah adsorbat yang terserap, panas adsorpsi yang dihasilkan semakin rendah. Dengan semakin rendahnya nilai panas adsorpsi, maka semakin rendah juga biaya regenerasi material tersebut dan semakin tinggi nilai penghematan energi pada proses adsorpsi.

ABSTRACT
Bio Metal-organic framework (MOF) is a porous material formed from a combination of metal ions and organic ligands. Citric acid is a weak organic compound that can be found in citrus leaves and fruit. MOF has many functions, one of which acts as an adsorbent material. We have synthesized and characterized MOF based on metal chromium nitrate and citric acid ligands. Synthesis is carried out through the hydrothermal reaction method using KOH and Ethanol as well as with a ratio of metals to ligands of 0.6:1; 1:2; 1:2.5 and 1:3. Synthesis was carried out at a peak temperature of 120oC for 30 minutes and held at that temperature for 48 hours (Material B). MOF characterization was carried out with Brunauer-Emmett Teller (BET), X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscope (SEM), thermogravimetric analysis (TGA), and Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) analysis. BET characterization is done by varying the degassing conditions and using four materials with different metal and ligand molar ratio. In this experiment, the largest surface area was 49m2/g. Adsorption testing is carried out at temperatures of 27oC, 40oC and 55oC with pressure variations of 10, 15, 20, 30, and 40 bar. The highest adsorption results occur at 27oC at a pressure of 40bar. The adsorption correlation was performed using the Langmuir, Toth, and Dubinin Astakhov equations. The Dubinin-Astakov equation with the lowest deviation (8%) is used to calculate the heat of adsorption. The higher the adsorption temperature, the higher the adsorption heat produced. The greater the amount of adsorbate absorbed, the lower the heat of adsorption produced. The lower isosteric heat adsorption value, the lower regeneration cost and high efficiency energy in adsorption process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Chairina
"Mengurangi emisi CO2 dan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer merupakan hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi permasalahan pemanasan global. Salah satu metode untuk mengurangi emisi CO2 adalah penerapan teknologi penangkap dan penyimpan CO2. Dalam pengembangan teknologi ini, penelitian mengenai material yang memiliki kemampuan penyerapan gas dengan biaya rendah terus dilakukan. Material berpori baru, metal-organic framework (MOF) yang mengandung ion metal dan ligand organik menjadi salah satu tipe adsorben yang menjanjikan dan terus dikembangkan. Sintesis dilakukan dengan reaksi hidrothermal. Karakteristik pori MOF hasil sintesis diukur menggunakan metode karakterisasi BET, FTIR, dan XRD. Studi literatur juga dilakukan untuk kemudian memprediksi dan mengoptimasi kapasitas penyerapan CO2, panas adsorpsi, dan selektivitas dari beberapa MOF yang ada pada literatur tersebut.

Reducing CO2 emissions and greenhouse gas concentrations is a major concern for overcoming the problem of global warming. One method to reduce CO2 emissions is to implement carbon dioxide capture and storage. In addition to develop the technology, investigations on materials that have high gas separation performance and low costs have also been carried out. A new porous crystal material, metal-organic framework (MOF), which consists of metal ions and organic ligands in recent years as a promising type of adsorbent has emerged. Synthesis is carried out through the hydrothermal reaction method. Pore properties of MOF are measured by various characterization method, BET, FTIR, and XRD. Literature study is carried to predict and optimize the adsorption capacity, heat of adsorption, and selectivity of MOFs in the literature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Chairina
"Mengurangi emisi CO2 dan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer merupakan hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi permasalahan pemanasan global. Salah satu metode untuk mengurangi emisi CO2 adalah penerapan teknologi penangkap dan penyimpan CO2. Dalam pengembangan teknologi ini, penelitian mengenai material yang memiliki kemampuan penyerapan gas dengan biaya rendah terus dilakukan. Material berpori baru, metal-organic framework (MOF) yang mengandung ion metal dan ligand organik menjadi salah satu tipe adsorben yang menjanjikan dan terus dikembangkan. Sintesis dilakukan dengan reaksi hidrothermal. Karakteristik pori MOF hasil sintesis diukur menggunakan metode karakterisasi BET, FTIR, dan XRD. Studi literatur juga dilakukan untuk kemudian memprediksi dan mengoptimasi kapasitas penyerapan CO2, panas adsorpsi, dan selektivitas dari beberapa MOF yang ada pada literatur tersebut.

Reducing CO2 emissions and greenhouse gas concentrations is a major concern for overcoming the problem of global warming. One method to reduce CO2 emissions is to implement carbon dioxide capture and storage. In addition to develop the technology, investigations on materials that have high gas separation performance and low costs have also been carried out. A new porous crystal material, metal-organic framework (MOF), which consists of metal ions and organic ligands in recent years as a promising type of adsorbent has emerged. Synthesis is carried out through the hydrothermal reaction method. Pore properties of MOF are measured by various characterization method, BET, FTIR, and XRD. Literature study is carried to predict and optimize the adsorption capacity, heat of adsorption, and selectivity of MOFs in the literature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manda Agustin
"

Memburuknya kualitas air secara global membuat penyediaan air bersih menjadi masalah utama. Salah satu penyebab memburuknya kualitas air adalah limbah industri yang menghasilkan limbah zat warna. Rhodamine B adalah pewarna dasar (kationik) yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pengolahan fisik dengan metode adsorpsi menggunakan dua adsorben berpori, Cobalt dan Yttrium Metal Organic Frameworks (Co-/Y-Suksinat MOF), dilakukan. MOF disintesis menggunakan ligan asam suksinat dengan logam Cobalt dan Yttrium dalam pelarut N,N-Dimethylformamide (DMF) dengan metode solvothermal. Kedua MOF hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan FTIR, TGA, XRD, BET, serta SEM. Kemudian digunakan sebagai adsorben zat warna Rhodamine B dengan berbagai variasi kondisi untuk menentukan kondisi optimum adsorpsi. Hasil adsorpsi dianalisis menggunakan Spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan kapasitas adsorpsi Rhodamine B. Kondisi optimum untuk Co-Suksinat MOF terjadi pada pH 9 dengan waktu kontak 240 menit dan konsentrasi sebesar 7 ppm dengan pemodelan isoterm adsorpsi Freundlich dimana adsorpsi merupakan tipe multilayer dengan nilai Kf sebesar 0,000737 mg/g. Kondisi optimum untuk Y-Suksinat MOF terjadi pada pH 9 dengan waktu kontak 420 menit dan konsentrasi sebesar 9 ppm dengan pemodelan isoterm adsoprsi Langmuir dimana adsoprsi merupakan tipe monolayer dengan nilai qm sebesar 0,3967.


The deterioration of water quality makes the provision of clean water a main problem. One of the causes is industrial waste water that produces dye waste. Rhodamine B is a basic (cationic) dye which is very dangerous for the environment and human health. Processing using the adsorption method and two porous adsorbents were used, Cobalt and Yttrium–succinate Metal Organic Frameworks (Co-/Y-succinate MOF). MOF were synthesized using succinic acid ligand with Cobalt and Yttrium metal in N, N-Dimethylformamide (DMF) solvent using solvothermal method. Both MOF were characterized using FTIR, TGA, XRD, SAA, and SEM, then used as adsorbent for Rhodamine B dyes with various conditions to determine the optimum adsorption conditions. The adsorption results were analyzed using UV-Vis Spectrophotometer to determine the capacity of Rhodamine B adsorption. The optimum conditions for Co-Succinate MOF occured at pH 9 with contact time of 240 minutes and concentration of 7 ppm by modeling Freundlich adsorption isotherms, adsorption is a multilayer type with Kf value of 0.000737 mg/g. The optimum condition for Y-Succinate MOF occurred at pH 9 with contact time of 420 minutes and concentration of 9 ppm by modeling Langmuir adsorption isotherms, adsorption was a monolayer type with qm value of 0.3967.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Satrio Bramantyo Priambodo
"Metal Organic Framework (MOF) meupakan suatu material yang merupakan gabungan antara material organik dan anorganik yang berpusat pada ion logam positif dan dikelilingi oleh molekul-molekul ligand organik. Pada penelitian ini, penulis melakukan suatu sintesis MOF menggunakan ion logam zinc (Zn) dengan ligan organik glutamic acid (Zinc Glutamate MOF) dan menginvestigasi kinerjanya dalam mengadsorpsi karbondioksida. kemudian penulis juga akan meneliti mengenai dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan pada proses produksi Zinc Glutamate MOF menggunakan metode LCA melalui skema pendekatan cradle to gate. Life Cycle Assessment (LCA) merupakan salah satu metode untuk melakukan penilaian atau evaluasi potensi dampak lingkungan dari produk atau jasa pada semua tahap dalam siklus hidup suatu produk. Dalam hal ini, dapat diobservasi beberapa potensi dampak yang ditimbulkan dari setiap proses produksi MOF berdasarkan data input yang diperoleh selama proses produksi MOF, dimulai dari proses pembuatan material precursor hingga pada aplikasi carbon capture.

Metal Organic Framework (MOF) is a material which is a combination of organic and inorganic materials centered on positive metal ions and surrounded by organic ligand molecules. In this study, the authors carried out a MOF synthesis using zinc metal ion (Zn) with glutamic acid organic ligand (Zinc Glutamate MOF) and investigated its performance in adsorption of carbon dioxide. Furthermore, the author will also examine the environmental impacts that possibly caused from production process of Zinc Glutamate MOF using the LCA method through a cradle to gate approach scheme. Life Cycle Assessment (LCA) is a method for assessing or evaluating the potential environmental impact of a product or service at all stages in the life cycle of a product. In this case, several potential impacts can be observed from each MOF production process based on the input data obtained during the MOF production process, starting from the precursor material manufacturing process to the carbon capture application."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>