Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179810 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tavip Dwikorianto
"

Eksploitasi fluida panasbumi akan mengakibatkan terjadinya perubahan fisik maupun kimia reservoir suatu lapangan geothermal. Hal ini terjadi di Lapangan Panasbumi Kamojang yang diproduksikan dalam empat periode, yaitu sebesar 30 MW sejak 1982 dan menjadi 140 MW sejak tahun 1987. Pada tahun 2005 produksinya menjadi 200 MW dan sejak tahun 2015 sehingga sampai saat ini produksi uap Lapangan Kamojang adalah 235 MW. Untuk melihat perubahan kondisi tersebut maka dilakukan survei Microgravity Time-lapse (gravitasi mikro time-lapse) guna mengetahui gambaran perubahan reservoir secara lebih luas berdasarkan perubahan nilai gravitasi reservoir dari waktu ke waktu yang diakibatkan terjadinya pengurangan masa dari kegiatan produksi fluida dan penambahan masa dari kegiatan injeksi fluida dalam reservoir. Secara umum, hasil kajian gravitasi mikro time-lapse dari tahun 1984 sampai 2018 menunjukkan adanya perubahan nilai gravitasi mikro negatif yang lebih banyak yang artinya terjadi defisit masa fluida yang lebih banyak dibanding penambahan masa fluida ke dalam reservoir. Hasil pemodelan 3- Dimensi menghasilkan defisit massa sekitar-168 MTon dan penambahan massa sekitar 33 MTon. Adanya defisit massa yang lebih banyak tersebut maka perlu dibuat konsep pengelolaan reservoir yang baik melalui skenario produksi dan reinjeksi guna pengelolaan Lapangan Panasbumi Kamojang berkelanjutan.

 


Geothermal fluid exploitation is expected to cause physical as well as chemical changes to the reservoir of a geothermal field. This is what happened to Kamojang Geothermal Field which has been producing for four periods, starting from the initial production capacity of 30 MW (1982) which became 140 MW (1987), then 200 MW (2008) and 235 MW since 2015 up to now. To observe changes of subsurface condition, Microgravity Time-Lapse as one of geophysical survey activity is carried out in order to obtain the reservoir changes in a wider view based on the changes of gravity value that due to the extracted and injected fluid mass and it is reflected to the rock density changes. Generally, the microgravity study result from 1984 until 2018 shows the existence of microgravity value changes which correlates to the amount of fluid mass produced is more much than the water mass which was reinjected back into the reservoir. It is proven in 3-D modelling which there is deficit mass around -168 MTon and addition mass around 33 MTon only. By knowing that is important to find good reservoir management through production and reinjection scheme for Kamojang Geothermal Field sustainable development.

 

"
2019
T54382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Wahyu Kurniawan
"Lapangan Geotermal Salak merupakan lapangan geotermal terbesar di Indonesia dengan kapasitas terpasang sebesar 377 MW. Dari awal beroperasinya pada Februari 1994 sampai dengan Desember 2014 lapangan ini telah memproduksi 421.759.106,78 Ton uap. Dengan produksi sebesar itu, diperlukan manajemen reservoar yang baik untuk menjaga keberlangsungan produksi jangka panjang. Manajemen reservoar sangat penting dalam upaya mengatasi masalah yang terjadi akibat kegiatan produksi dan reinjeksi, oleh karena itu strategi reinjeksi sebaiknya memperhatikan karakteristik reservoar lapangan geotermal.
Penelitian ini menggunakan metode geofisika yaitu 3D MT, Microearthquake dan Microgravity dengan dukungan data sumur dan data produksi serta reinjeksi untuk memprediksi kondisi reservoar sebagai upaya mengantisipasi terjadinya penurunan tekanan reservoar yang berpotensi menurunkan produktifitas sumur produksi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi reinjeksi di Awi 9 memegang peranan penting sebagai heat and pressure support di sumur ? sumur produksi. Namun, terdapat indikasi kompaksi pada reservoar sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi, hal ini diperkuat dengan terjadinya penurunan permukaan tanah dan peningkatan kejadian gempa mikro pada daerah resevoar dangkal, terjadi penurunan medan gravitasi pada reservoar produksi yang diidentifikasi berhubungan dengan penurunan tekanan reservoar. Hasil ini digunakan sebagai dasar usulan untuk mempertahankan eksistensi sumur - sumur reinjeksi di Awi 9 dan penempatan sumur reinjeksi brine di zona reservoar produksi.

Salak Geothermal Field is the biggest geothermal field in Indonesia with 377 MW installed capacity. From its commersial operation in February to December 2015, this field has produced 421.759.106,78 Tonnes steam. With these huge production, good reservoir management are necessary to sustain long term production. Reservoir management becomes very important to overcome the problems caused by production and reinjection. Therefore, reinjection strategy should be implemented by considering reservoar characteristic in geothermal field.
This study are using geophysical methods, there are : 3D MT, Microearthquake and Microgravity combined to geological well data support, production and reinjection data to predict reservoir condition as an attempt to anticipate decreasing of reservoir pressure which potentially reduce production.
This study conclude that reinjection strategy in Awi 9 took important part as heat and pressure support to production wells. However, there are some indication of creep compaction in reservoir in line with production capacity escalation, this was supported by land subsidence and increasing of microearthquake event in the shallow part of reservoir, decreasing of gravitational field in production reservoir associated with reservoir pressure drops, this results are used as the basis for the proposals to maintain the existance of reinjection wells in Awi 9 and brine reinjection wells placement in the production reservoir zone.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T45306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Noor Alamsyah
"Karakterisasi reservoar seismik dari data seismik 3D dan data sumur telah diaplikasikan pada lapangan Gita seluas 60 km2 dengan target reservoar sandstone formasi Talang Akar Bawah. Blok Jabung, Cekungan Sumatra Selatan, Lapangan ini merupakan lapangan miny.ak yang berpoduksi sejak tahun 2005 dari Reservoar-A Masalah utama yang ada pada lapangan ini adalah distribusi coal yang cukup merata yang mempengaruhi reflektifitas seismik sehingga menunjukkan ambiguitas antara coal dan sandstone.
Masalah utama ini dapat diatasi dengan studi seismik multiatribut dan atribut amplitude. Hasil dari analisis crossplot data sumur mengindikansikan bahwa coal dapat didefrensiasikan terhadap reservoar sandstone dengan menggunakan pseudo log Gamma Ray Index (GRJ) dalam batasan nilai tertentu.
Pseudo log ini digunakan sebagai data masukan dalam proses multi~atribut dengan metode regresi linear untuk menghasilkan vo]um Gamma Ray Index. Distribusi lateral reservoar sandstone dari horizon Reservoar~A dihasilkan dari volum GRI dengan menggunakan atribut amplitude berupa amplitudo RMS, Nilai Ambang dan Total Amplitude Negatif, AtribuNll:r1but lni dapat digunakan untuk menggarnbarkan fitur geologi dari Reservoar-A pada lapangan Gita.
Peta distribusi yang dihasilkan menunjukkan gambaran dari reservoar sandstone yang mewakili Reservoar-A dengan arah sebaran Barat Laut menuju Tenggara yang konsisten dengan data sumur. Hasil sebaran ini dibandingkan dengan hasil studi sebelumnya dan menunjukkan bahwa Gamma Ray Index berhasil mendiferensiasi coal dan dapat memetakan sebaran reservoar sandstone di lapangan Gita.

Seismic reservoir characterization of a 3D seismic and well data has been applied to 60 km2 of seismic over Lower Talang Akar Formation sand reservoirs in Gita Field of Jabung Block, South Sumatra Basin. The field has produced ail since first production in iate 2005 from the Reservoir-A. The main problem on this field is well distributed coal over and between sandstone reservoirs which affecting seismic reflectivity and shows the ambiguity between coals and sandstones.
The seismic multi-attribute and amplitude attribute study has been carried out to solve this problem. Results from cross plot analysis of well data indicate that the coals can be differentiating over and between the sandstone reservoirs by using pseudo log Gamma Ray Index (GRI) within certain cut-off value.
By using this pseudo Jog and generating multi-attribute analysis with linear regression. The Gamma Ray Index volume has been created. From this volume, the lateral distribution over Reservoir-A surface was created by using amplitude attribute of RMS Amplitude. Threshold and Sum of Negative Amplitude. These attributes can be used to delineate the Reservoir-A geological feature in Gita Field.
The distribution maps are showing the delineation of sandstone reservoirs of Reservoir-A with NW-SE direction which is consistent with well data. By comparing with the previous study, the result of latest study has been successfully used to differentiate cost and to define the sandstone reservoir distribution in Gita Field.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T32796
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Thowwafi Alfiansyah
"Eksplorasi hidrokarbon di bawah batuan vulkanik menjadi sebuah tantangan besar untuk menambah cadangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Pada penelitian ini digunakan Metode Audio-Magnetotelluric untuk memetakan perangkap structural reservoir hidrokarbon dikarenakan hasil pemetaan menggunakan gelombang seismik tidak menghasilkan data yang baik pada daerah batuan vulkanik.
Survey geofisika dengan metode audio-magnetotelurik (AMT) digunakan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas dan nilai fasenya. Data mentah berupa data time series dari hasil pengukuran dengan menggunakan unit peralatan Phoenix Geophysics. Kemudian data diolah lebih lanjut dalam bentuk kurva resistivitas semu dan fase terhadap frekuensi. Dalam pengolahannya dilakukan berbagai filterisasi dan koreksi. Hasil akhirnya berupa penampang 2-dimensi dari line pengukuran AMT. Data hasil pemodelan AMT kemudian diinterpretasikan secara terpadu dengan data geologi.
Hasil menunjukkan hubungan yang cukup baik antara data AMT dengan data geologi. Dari hasil interpretasi dapat diketahui bahwa terdapat zona patahan di daerah pengukuran dan diketahui perlapisan formasi yang membentuk sistem perminyakan. Formasi Cinambo berperan sebagai batuan induk dan juga reservoir hidrokarbon yang menyebabkan adanya migrasi primer di dalam satu formasi, sedangkan Formasi Kaliwungu berperan sebagai batuan penutup seal rock. Jebakan (trap) hidrokarbon berjenis jebakan struktural karena adanya zona patahan di daerah pengukuran.

Exploration of hydrocarbons beneath the volcanic rock becomes a great challenge to increase oil and gas reserves in Indonesia. In this study, Audio-Magnetotelluric method is used for mapping structural trap of hydrocarbon reservoir because the mapping using seismic waves do not produce good data on the area of volcanic rock.
Geophysical surveys with audio-magnetotelluric method (AMT) is used to determine the condition of the subsurface based resistivity values and phase values. The raw data in the form of time series data from the measurement results using the equipment units Phoenix Geophysics. Then the data is processed further in the form of apparent resistivity and phase curves toward frequency. In processing carried out various filtering and correction. The end result is two-dimensional cross-section of the measurement line AMT. Data from the model AMT is then interpreted in an integrated manner with geological data.
The results showed a good enough relationship between data AMT with geological data. Interpretation of the results can be seen that there is a fault zone in the area of measurement and bedding known formations that form a petroleum system. Cinambo Formations act as the parent rock and hydrocarbon reservoir that led to the migration of the primary in one formation, while Kaliwangu Formations act as a cover seal rock. Hydrocarbon type trap is structural trap because there is fault zone in the area of measurement.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayattul Hendra
"Daerah penelitian berada pada Lapangan XYZ yang merupakan bagian dari Cekungan Sumatera Tengah. Penelitian ini mengkaji potensi perangkap stratigrafi sistem onlap Formasi Bekasap pada tinggian basement, berdasarkan pendekatan konsep sekuen stratigrafi. Tujuannya untuk menentukan potensi jebakan stratigrafi pada Formasi Bekasap dimana hidrokarbon dapat terakumulasi. Penemuan jebakan stratigrafi diharapkan dapat menjadi alternatif perangkap hidrokarbon sehingga dapat menahan laju penurunan produksi lapangan XYZ.
Data utama yang digunakan dalam studi ini adalah data log sumur, data batuan inti dan data seismik 3D sedangkan data tambahan berupa data biostratigrafi dan data tekanan formasi. Data batuan inti dan data biostratigrafi digunakan dalam menentukan fasies dan lingkungan pengendapan. Pada studi ini dilakukan korelasi sumur dan pemetaan isochore, atribut RMS amplitudo seismik dan peta frekuensi rendah10 Hz dan 15 Hz. Integrasi data yang diperoleh digunakan untuk mendukung analisis mengenai pemodelan lingkungan pengendapan serta penentuan potensi jebakan stratigrafi Formasi Bekasap.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Formasi Bekasap terdiri dari fasies estuarine channel, estuarine bar dan bar shoreline. Fasies tersebut terendapkan pada lingkungan estuarin hingga laut dangkal. Potensi jebakan stratigrafi berupa jebakan isolated bar yang berada dibagian selatan Lapangan XYZ, dengan potensi resources sebesar 5,400.54 MBO.

The research site, located in XYZ field, is part of the Central Sumatra Basin. This study examines stratigraphic trap potential Bekasap Formation onlap system on high basement, based on sequence stratigraphic concept. Which is intended to determine the stratigraphic trap potential of the Bangko formations where hydrocarbons accumulate. Thus, the discovered stratigraphic traps are expected to be alternatives to hydrocarbon trap so that they can restrain the rate of decline oil production in XYZ field.
The primary data in this study are well log, core, and 3D seismic, and the secondary data are that of biostratigraphy and formation pressure data. The seismic-well tie is conducted to tie the seismic data to well log prior to seismic mapping. This study generates well log correlation and mapping isochore, RMS amplitude seismic and low frequency 10 Hz and 15Hz map. The integration of all collected data is to support the analysis of the depositional environment modeling and to determine potential stratigraphic traps of the Bekasap Formation. Bekasap Formation consists of estuarine channel facies, estuarine shoreline bar and estiarine bar.
The facies shows that the Bekasap Formation in XYZ Field is generally deposited on the estuarine environment to the shallow marine. Potential stratigraphic trap on Bekasap Formation is isolated bar located in the southern part of XYZ Field with total resources 5,400.54 MBO.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T44943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhamad Rizki Hidayat
"Lapangan “E” yang terletak di Cekungan Jawa timur yang merupakan salah satu Cekungan busur belakang (back-arc basin) dan berada pada tenggara dari lempeng Eurasia yang terbentuk karena proses pengangkatan, ketidakselarasan, penurunan muka air laut dan pergerakan lempeng tektonik. Cekungan ini dibatasi oleh busur Karimunjawa disebelah barat, memanjang kearah timur sampai ke laut dalam pada cekungan Lombok, dan mendangkal ke arah utara menuju Paternoster High. Penelitian ini terfokus pada formasi Ngimbang pada cekungan Jawa Timur, yang terdiri dari batuan sedimen klastik berbutir halus (batu lempung dengan alternatif batu lanau) dan batu karbonat berkembang secara lokal dan menggunakan 3 data sumur non produksi. Untuk mengkarakterisasi reservoar pada lapisan karbonat dan memprediksi nilai sifat fisik batuan seperti porositas, permeabilitas, kandungan lempung, dan saturasi air digunakan analisis petrofisika dan evaluasi formasi. Dengan metode pengukuran porositas menggunakan indikator neutron-densitas, menggunakan single-clay indicator dengan log gamma ray untuk mengetahui nilai kandungan lempung, menggunakan pendekatan nilai permeabilitas menggunakan model permeabilitas timur, metode pengukuran saturasi air menggunakan model persamaan Archie, dan menentukan zona reservoar hidrokarbon dari zona net produktif. Hasil penelitian pada reservoar hidrokarbon di sumur ini memiliki rata-rata nilai kandungan lempung 9%, porositas 17%, dan saturasi air 16%.

Field "E" located in East Java Basin, which is one behind of the back arc basin and are in the southeast of the Eurasian plate formed due to the appointment process, misalignment, a decrease in sea level and the movement of tectonic plates. This basin is limited by the Publications arc to the west, extending eastward to the sea in the Lombok basin and shallow north toward Paternoster High. This study focused on the Ngimbang formation in East Java basin, which is composed of fine-grained clastic sedimentary rocks (stones silt loam with alternative rock) and carbonate rocks evolved locally and uses 3 non-production wells. To characterize the reservoir in carbonate coating and predicted values of rock physical properties such as porosity, permeability, clay content and water saturation used petrophysical analysis and formation evaluation. With a measurement method using indicator neutron porosity-density, single-use indicator clay with gamma ray logs to determine the value of the content of clay, using eastern permeability to predict a model of permeability and water saturation measurement method using Archie equation model and determine zones of reservoir hydrocarbons from the zone of net productive. Results of research on hydrocarbon reservoirs in these wells has an average value of clay content of 9%, 17% porosity and water saturation of 16%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Pujiono
"Lapangan SP merupakan lapangan eksplorasi yang terletak di Cekungan Arjuna. Berdasarkan data sumur FD-01 pada Main Formation ditemukan keberadaan hidrokarbon. Data Drill Steam Test pada Top B-28B dan Top B-29A menunjukan keberadaan hidrokarbon gas. Oleh karena itu perlu dilakukan karakterisasi reservoar pada zona target tersebut dengan menggunakan metode Impedansi Akustik (IA), AVO, dan Lambda Mu Rho. Tahapan pengolahan data pada penelitian ini yaitu melakukan inversi IA, dilanjutkan analisa respon AVO dan Lambda Mu Rho.
Hasil inversi IA mampu memisahkan lapisan reservoar sandstone dan non reservoar shale. Nilai IA yang di golongkan sebagi reservoar sandstone B-28B dan B-29A terletak pada rentang nilai 10.000 (ft/s)(gr/cc) - 12.500 (ft/s)(gr/cc). Sedangkan yang non reservoar memiliki nilai IA antara 13.000 (ft/s)(gr/cc) - 15.000 (ft/s)(gr/cc). Nilai IA sandstone lebih rendah dibanding shale secara geologi mengidikasikan reservoar sandstone tersebut bersifat unconsolidated. Berdasarkan delineasi sebaran impedansi akustik, sandstone B-28B dan B29-A pada arah timur - barat menipis kearah cekungan di sebelah barat, dan pada arah utara - selatan sandstone menipis ke arah cekungan di sebelah selatan.
Analisa respon AVO pada data gather menunjukan AVO kelas IV, yang berasosiasi dengan low impedace contrast yang sesuai dengan hasil inversi Impedansi Akustik. Respon AVO kelas IV secara geologi berasosiasi dengan lapisan unconsolidated sandstone dengan penutup shale di atasnya. Lambda Mu Rho dapat mendelineasi keberadaan reservoar sandstone yang berisi gas. Nilai Mu Rho yang di interpretasi sebagi sandstone B28-B dan B-29A memiliki nilai 0,75 (GPa)(gr/cc) - 1,40 (GPa)(gr/cc). Sandstone B-28B dan B-29A memiliki nilai Lambda Rho antara 1 (GPa)(gr/cc) - 5,8 (GPa)(gr/cc). Berdasarkan delineasi Lambda Rho dan Mu Rho, sumber pengendapan sandstone B-28B dan B-29A pada cekungan arjuna berasal dari arah utara dan timur.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan dalam penentuan titik pengeboran sumur eksplorasi yang baru. Secara geologi dan hasil dari Lambda Mu Rho sebaiknya diletakan pada pada lintasan SP02 CDP 1005050. Dimana titik tersebut terletak pada puncak antiklin dan memiliki nilai Lambda Rho rendah yang berasosiasi dengan gas.

SP exploration field, which is located at Arjuna Basin, shows hydrocarbon potential in Main formation based on well data FD-01. Drill Steam Test data at Top B-28B and Top B-29A shows any gas hydrocarbon. Therefore, reservoir characterization in target zone is needed using several method such as Acoustic Impedance (AI), AVO, and Lambda Mu Rho. This research has been divided into three domain step: AI inversion, AVO responses analysis, and Lambda Mu Rho.
The result from AI inversion can separate lithology between sandstone reservoir and shale non reservoir. AI value from sandstone reservoir B-28B and B-29A in range 10000 (ft/s)(gr/cc) – 12500(ft/s)(gr/cc) and non reservoir has AI value in range 13000 (ft/s)(gr/cc) – 15000 (ft/s)(gr/cc). Giologically, AI value of sandstone is lower than shale which indicating sandstone reservoar has unconsolidated properties. Based on deliniation of AI distribution, B-28B and B-29A sandstone at East - West direction decrease toward to west basin, and sandstone at North - South direction decrease toward to south basin.
AVO response analysis on gather data shows class IV AVO, this response associated with low impedance contrast related to AI inversion result. Geologically, Fourth class of AVO response associates between unconsolidated sandstone layer overlaid with shale caprock on top. Lambda Mu Rho result can delineate any gas bearing sand. Sandstone reservoir B-28B and B-29A has Mu Rho value in range 0.75 (Gpa)(gr/cc) – 1.40 (Gpa)(gr/cc) and Lambda Rho in range 1 (Gpa)(gr/cc) - 5.8 (Gpa)(gr/cc). According to Lambda Rho and Mu Rho delineation, depositional source of sandstone B-28B and B29-A are from north and east Arjuna Basin.
Results from this research can be used as a guidance to locate a new wellbore exploration. From geological and Lambha Mu Rho results, the wellbore should be put on line SP02 CDP 1005050, where this area is located at top of anticline and has a low Lambdha Rho value which is associated with gas potential.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Dika Pranata
"Dengan keterbatasan data seismik yang tidak mampu menampilkan parameter-parameter fisis layaknya data sumur dan juga ketiadaan data shear-wave yang sangat penting dalam identifikasi fluida dan litologi, maka dibutuhkan metode yang mampu mengakomodir keterbatasan tersebut. Dengan memanfaatkan sumur sekitar yang memiliki informasi shear-wave, maka dapat dilakukan perhitungan stastistik menggunakan genetic algorithm untuk memperoleh algoritma yang mampu memprediksi shear-wave secara akurat dan merepresentasikan informasi fluida maupun litologi bawah permukaan. Bermodalkan shear-wave hasil prediksi yang akurat tersebut, maka dapat pula dilakukan inversi EEI dengan baik yang mampu menghasilkan volume seismik yang memiliki informasi parameter-parameter fisis layaknya data sumur. Inversi EEI dilakukan pada parameter lambda-rho, mu-rho, Vp/Vs ratio, porosity, density, water saturation, resistivity, dan gamma ray. Analisa terhadap inversi EEI dilakukan secara terpusat pada horizon B-32. Berdasarkan inversi EEI yang dilakukan, dapat diperoleh peta persebaran anomali hidrokarbon dan peta persebaran litologi. Peta persebaran anomali hidrokarbon ditunjukkan oleh parameter lambda-rho, Vp/Vs ratio, density, water saturation, dan resistivity. Sedangkan peta persebaran litologi ditunjukkan oleh parameter mu-rho, porosity, dan gamma ray.

With the limitation of seismic data that cannot showing physical properties as well log data and without shear-wave that very important in identification of fluid and lithology, so it needed method that can solve and accommodate the limitation. By utilizing shear-wave from another well log data, shear-wave can be predicted statistically by genetic algorithm method. Shear-wave predicted are reliable and represent fluid and lithology information that is key to perform EEI inversion. EEI inversion are used to produce seismic volume that contains physical properties as well log data. EEI inversion analysis are concentrated on horizon B-32 and resulting maps that contains information of distribution of hydrocarbon and lithology. Maps of hydrocarbon distribution are consist of physical parameter such as lambda-rho, Vp/Vs ratio, density, water saturation, and resistivity. Maps of lithology distribution are consist of physical parameter such as mu-rho, porosity, and gamma ray."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Noviyanti
"Area prospek panasbumi Lapangan "A" terletak pada daerah bagian barat Indonesia. Secara umum, batuan di daerah panasbumi Lapangan "A" didominasi oleh batuan lava gunung api (andesitbasalt) dan breksi. Batuan tersebut sebagian besar berumur kuarter hingga tersier. Analisis dan model bawah permukaan yang dilakukan pada Lapangan "A" menggunakan data anomali gaya berat. Hasil pemodelan gaya berat 2 dimensi yang dikorelasikan dengan data geologi, geokimia dan geofisika (metode magnetotteluric dan magnetic) mengidentifikasikan adanya sistem panas bumi dengan zona reservoar pada bagian selatan puncak gunung penelitian dan manifestasi mata air panas serta fumarol di permukaannya. Zona reservoar sistem panasbumi Lapangan "A" diperkirakan berasal dari batuan gunung api muda yakni breksi, tufa dan batu pasir yang berumur kuarter.

Geothermal prospect area in Field "A" is located on the western side of Indonesia. Generally, the rocks in the north and west geothermal field "A" are consists of volcanic rocks such as lava and breccia. Most of them were formed in tertiary and quaternary age. Analysis and subsurface models of Field "A" are based on gravity anomalies data. The result of 2-dimensional gravity modeling correlated with geological, geochemical and geophysical data (magnetic and magnetotelluric method) identified a geothermal system with a reservoir zone in the southern part of the mountain peaks along with the manifestations of hot spring and fumarole on the surface. Geothermal field "A" is estimated to be consists of young volcanic rocks such as breccia, tuff and sandstone from quaternary age."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S54088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lendriadi Agung
"Ekstraksi dan injeksi fluida di sumur-sumur lapangan geothermal Kamojang pada fase eksploitasi, menyebabkan terjadinya perubahan massa di reservoir. Time-lapse microgravity monitoring dilakukan untuk memantau kesetimbangan massa yang terjadi di reservoir akibat dari proses operasi dan produksi geothermal di Kamojang. Dengan periode monitoring yang optimal, time-lapse microgravity monitoring yang rutin dilakukan setiap tahun di Kamojang sejak tahun 2016 hingga tahun 2021 mampu menggambarkan dinamika perubahan massa fluida secara periodik di reservoir Kamojang. Daerah KWK menjadi daerah yang mengalami kehilangan massa paling besar, dengan area natural recharge di sekitar Barat Laut – Selatan - Tenggara dari tepi reservoir Kamojang. Masuknya fluida natural recharge dan sumur injeksi yang menyebar di area produksi Kamojang, menyebabkan defisit massa yang terjadi di Kamojang tidak sebesar dari yang diperkirakan, rata-rata 4 MTon fluida natural recharge masuk ke reservoir tiap tahunnya, yang menyebabkan kehilangan massa tahunan nya hanya sekitar -7 Mton per tahun. Namun strategi penambahan sumur injeksi di area KWK perlu segera dilakukan untuk menghindari kehilangan massa yang lebih besar yang dapat menyebabkan penurunan produksi yang lebih cepat. Penambahan kuantitas fluida injeksi sekitar 450 ton per jam dapat dilakukan untuk meningkatkan rasio injeksi dari 23% menjadi 58%, sehingga keberlangsungan dan kontinuitas operasi produksi geothermal di Kamojang dapat lebih terjaga dalam jangka panjang

Fluid extraction and injection in the wells of Kamojang geothermal field during exploitation causes mass changes in the reservoir. Time-lapse microgravity monitoring is carried out to monitor the mass balance that occurs in the reservoir as a result of geothermal operations and production in Kamojang. With an optimal monitoring period, time-lapse microgravity monitoring routinely conducted every year in Kamojang from 2016 to 2021 are able to describe the dynamics of fluid mass changes in the Kamojang reservoir.The KWK area is the area that has highest deficit mass loss, with natural recharge areas around the Northwest - South - Southeast from the edge of the Kamojang proven reservoir. The natural recharge fluids and injection wells which spread in the Kamojang production area, causes the mass deficit that occurs in Kamojang less than expected, an average of 4 MTons of natural recharge fluid enters the reservoir each year, which causes an annual mass loss of only approximately -7 Mton per year. However, the strategy of adding injection wells in the KWK area needs to be implemented immediately to avoid greater mass loss which can lead to a faster decline production. The addition of an injection fluid quantity around 450 tons per hour can be done to increase the injection ratio from 23% to 58%, so that the sustainability and continuity of geothermal production in Kamojang can be maintained for the long term production."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>