Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafa Dwi Andzani
"Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien perlu memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, karena segala perilaku perawat akan mencerminkan bagaimana gambaran mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Di unit kerja manapun perawat akan berhadapan dengan tantangan, risiko dan situasi kerja yang dapat menurunkan motivasi kerja, sehingga diperlukan kompensasi untuk meningkatkan motivasi tersebut. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kompensasi dan motivasi kerja perawat di RSUD Kota Depok. Penelitian ini menunjukkan bahwa 53 orang (48,6%) perawat memiliki motivasi rendah, dan 48 orang (44,0%) perawat mempersepsikan bahwa kompensasinya tidak sesuai. Direkomendasikan untuk selanjutnya dapat dilakukan penelitian terkait hubungan atau faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya motivasi kerja dan kompensasi yang tidak sesuai. Penelitian ini juga dapat menjadi pertimbangan bagi rumah sakit untuk dapat mengelola kompensasi secara adil dan proporsional untuk menyesuaikan antara hak dan kewajiban perawat dalam bekerja, guna meningkatkan motivasi kerja pada perawat.

Nurses, in providing nursing care, need to have high work motivation because the nurses behaviors reflect the health services quality. In any work unit, nurses face challenges, risks, and work situations that can reduce work motivation, so that compensation is needed to increase that motivation. This descriptive research aimed to identify the overview of nurses compensation and work motivation in Depok City Public Hospital. This study showed that 53 people (48.6%) nurses had low motivation, and 48 people (44.0%) nurses had inappropriate compensation. It is recommended that further research can be carried out regarding the correlation or factors that influence the low work motivation and inappropriate compensation. This research can also be a consideration for hospitals to be able to manage compensation fairly and proportionally to adjust between the rights and obligations of nurses at work, to increase nurses work motivation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaeman
"ABSTRAK
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU, LINGKUNGAN KERJA DANKOMPENSASI JASA PELAYANAN DENGAN KEPUASAN KERJAPERAWATDI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2018Sulaeman Mardiati Najib Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit, Fakultas KesehatanMasyarakat, Universitas Indonesia Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas KesehatanMasyarakat, Universitas IndonesiaEmail : safat98@gmail.comBerdasarkan hasil studi pendahuluan yang di lakukan di RSUD Kota Mataramtahun 2017 lebih dari 50 perawat merasakan kurang puas, hal ini dikhawatirkanmempengaruhi kinerja. Penelitian ini merupakan studi kasus denganpendekatan potong lintang untuk menganalisis hubungan antara karakteristikindividu, lingkungan kerja, kompensasi jasa pelayanan dengan kepuasankerja perawat. Jumlah responden sebanyak 290 orang yang memenuhi kriteriainklusi dan eklusi. Data kualitatif diperoleh dari wawancara dengan informanWadir Umum dan Keuangan,Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan, KepalaBidang Keperawatan, Kepala Bagian Umum, Ketua Komite Keperawatan, KepalaRuangan dan 5 orang perawat. Hasil studi menunjukkan terdapat hubungan antarakarakteristik individu, lingkungan kerja, kompensasi jasa pelayanan dengankepuasan kerja perawat. Kepuasan kerja perawat perlu ditingkatkan lagi denganmemperhatikan lingkungan kerja yang baik, karakteristik individu dankompensasi jasa pelayanan. Lingkungan kerja dengan risiko tinggi diharapkanmenjadi bagian dari penilaian jenjang karir dan remunerasi.Kata kunci : kepuasan kerja perawat, karakteristik individu, lingkungankerja, kompensasi jasa pelayanan,

ABSTRACT
TPOSTGRADUATE PROGRAM FACULTY OF PUBLIC HEALTH SCIENCEUNIVERSITAS INDONESIAThesis, July 2018Name SulaemanStudy Program Master of Hospital AdministrationTitle The Relationship between Individual Characteristics,Work Place Environment and Merit Compensation andNurses rsquo Work Satisfaction in Public Hospital of MataramCity in 2018Supervisor Dr. drg. Mardiati Najib, M.S.Based on previous study in Mataram hospital in 2017 the worksatisfaction among nurses was found low and need to be prevented from affectingperformance.. This case study was using cross sectional design to analyzerelationship of individual characteristics, work place environment and servicemerit compensation with satisfaction. Number of respondent was 290 andqualitative approach to support findings infolved the General and Finance ViceDirector, Medical Services and Nursing Vice Director, The Head of NursingDepartment, The Head of Nursing Committee and five nurses as informants. Theresult showed that there was a significant relationship between indidividualcharacteristics, work environment, merit compenasation with satisfaction p"
Lengkap +
2018
T51360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthmainnah
"Kinerja perawat dipengaruhi faktor remunerasi dan motivasi kerja. Remunerasi adekuat sebagai upaya retensi perawat dan meningkatkan motivasi kerja. Motivasi kerja membawa kinerja perawat positif. Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan kepuasan remunerasi dengan motivasi dan kinerja perawat. Desain yang digunakan analitik cross sectional study dengan total sampling perawat RSUD Depok yang diukur menggunakan kepuasan remunerasi yang dibuat dan kinerja dari manajemen serta motivasi menggunakan kuesioner Herzberg. Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna kepuasan remunerasi dengan motivasi kerja p=0.019; ?=0.05 . Perawat yang puas dengan remunerasi berpeluang 4 kali menunjukkan motivasi kerja tinggi. Rekomendasi untuk rumah sakit menerapkan sistem remunerasi berdasarkan Kepmenkes 652 Tahun 2010.Kata kunci : Kepuasan remunerasi, motivasi kerja, kinerja, perawat.

Nurse performance has been effected by remuneration and work motivation factor. The adequate remuneration as effort in nurse retention and increase the work motivation. Work motivation bring the positive nurse performance. This study aimed to identify the association between remuneration satisfaction with work motivation and nurse performance. This study used a cross sectional analytical study involving nurses in Depok hospital selected using total sampling method. The result showed remuneration satisfaction was shown to be significantly correlated with the work motivation nurses p 0.019 0.05 . Nurses who had remuneration satisfactions chance 4 times to show a high work motivation. Recommendations from this finding are need to design the remuneration system based on Health Ministry Policy 652 Year 2010.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venny Ardita
"ABSTRAK
Setiap individu menangani konflik secara berbeda, untuk itu ketika berhadapan dengan individu yang memiliki karakter yang berbeda, maka komunikasi asertif menjadi hal yang perlu diperhatikan, kerena jika respon yang diberikan tidak tepat untuk menyelesaikan konflik dapat membuat individu tersebut kurang termotivasi dan menunjukkan sikap buruk dalam berkolaborasi dengan rekan kerja. Tujuan penulisan untuk mengidentifikasi pengaruh pelatihan komunikasi asertif terhadap motivasi kerja perawat pelaksana pada dua Rumah Sakit Umum Daerah di Sulawesi Tenggara, Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre test-post test with control group, pengambilan sampel secara proportional sample yang melibatkan 74 perawat pelaksana, 37 perawat kelompok intervensi dan 37 perawat kelompok kontrol. Tahap awal untuk kelompok intervensi dilakukan pre test kemudian diberikan pelatihan komunikasi asertif dalam 6 sesi, setelah itu melakukan post test 1, selanjutnya 2 minggu setelah pelatihan dilakukan lagi pengukuran post test 2. Hasil penelitian menunjukkan perubahan motivasi kerja afiliasi pre-post test kelompok intervensi lebih tinggi secara bermakna baik pada post test 1 maupun post test 2 p < ? , sedangkan untuk motivasi kerja umum kelompok intervensi lebih tinggi secara bermakna pada pengukuran post test 1 saja dibandingkan dengan kelompok kontrol p: 0,009; ?: 0,05 . Penelitian ini merekomendasikan bahwa manajer keperawatan perlu meningkatkan motivasi kerja perawat salah satunya melalui pelatihan agar rumah sakit dapat memberikan kepuasan bagi pasien dalam menerima pelayanan keperawatan.

ABSTRACT
Individual handles conflict differently, therefore when dealing with individuals who have different characters, then the assertive communication into things to note, because if response is not appropriate to resolve the conflict can make these individuals less motivated and showing bad attitude in collaborated with colleagues. The purpose of writing to identify the influence of assertive communication training to work motivation nurse practitioner at two regional general hospital in Southeast Sulawesi, Indonesia. This research using design a quasi experiment pre test post test with control group, with sampling in proportional sample with the total sample 74 nurse practitioners, 37 people intervention group and 37 people the control group. The early stages for the intervention group will be pre test and then given an assertive communication training in 6 sessions, after that do post test 1, the next 2 weeks after the training is done again post test measurement 2. The result showed change of work motivation affiliation pre post test group significantly higher intervention either on post test 1 and post test 2 p , while for public work motivation intervention group was significantly higher in post test 1 measurement than the control group p 0,009 0,05 . The study recommended that nursing managers need to improve the work motivation of nurse through training so that the hospitals to provide satisfaction for patients in receiving nursing services."
Lengkap +
2018
T50910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuritna Haryono
"Skripsi ini membahas hubungan komponen kualitas kehidupan kerja dengan motivasi kerja perawat pelaksana dan bidan di RS Hermina Depok. Penelitian ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen kualitas kehidupan kerja yang terdiri dari keterlibatan karyawan- perawat dan bidan, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah, dan komunikasi memiliki hubungan yang bermakna dengan motivasi kerja.
Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan untuk mewujudkan keterlibatan karyawan dalam bentuk ide, saran, dan pendapat, mengkaji ulang dan mengambil langkah tindak lanjut terhadap sistem reward & punisment, memberikan jaminan keamanan jangka panjang seperti pesangon dan dana pensiun, mengefektifkan K3 RS, memperhatikan aspek lama kerja terhadap pengembangan karir, membuat program rekreasi untuk menghindari kejenuhan kerja, dan kegiatan gathering seluruh sdm RS Hermina Depok secara rutin.

The focus of this study is relationship between component of work life with work motivation of nurse and midwife at Hermina Depok Hospital. This research is quantitative study using cross sectional research design. The result showed that the components of quality of working life consist of : employee involvement, equitable compensation, job security, save environment, pride, career development, facilities, conflict resolutions, and communication have a meaningful relationship with work motivation.
Based on the result of research, it is advisable to realize the involvement of employees in the form of ideas, suggenstions, and opinions, review and take the next steps toward a system of rewards and punishment, guarantees long-term safety such as severance and retirement funds, streamline K3 on hospital, create recreational programs to avoid job burnout, and create an gathering program routinely.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mela Filani S
"ABSTRAK
Pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis berperan penting dalam meningkatkan motivasi kerja perawat pelaksana. Motivasi kerja yang baik akan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dimana pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada 3 Rumah sakit melibatkan 352 perawat pelaksana di ruang rawat inap dan intensif yang dipilih secara simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dan regresi linear multivariat. Hasil menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemahaman dan persepsi tentang jenjang karir perawat klinis dengan motivasi kerja perawat pelaksana p=0,0001, ?=0,05 . Faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana adalah persepsi tentang jenjang karir perawat klinis. Rekomendasi yang diberikan yaitu rumah sakit melakukan strategi penguatan motivasi dengan melakukan peningkatan pemahaman dan persepsi melalui sosialisasi tentang jenjang karir dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 40 tahun 2017, pemberian reward, pujian, promosi dan pelaksanaan program pendidikan berkesinambungan bagi perawat pelaksana.

ABSTRACT
Understanding and perception about clinical nurse career ladder has an important role in improving work motivation of practitioner nurse. Good work motivation will improve the quality of nursing care in patients. The purpose of this study was to analyze the relationship of understanding and perception of clinical nurse career ladder with the nurse motivation. This research is a quantitative with data collection with questionnaire using Cross Sectional approach. This study was conducted in 3 hospitals involving 352 nurses in inpatient wards and intensive care unit selected by simple random sampling. Data was analyzed by using correlation test and multivariate linear regression. The results showed a significant correlation between understanding and perception about clinical nurse career ladder with work motivation of nurse practitioner p 0.0001, 0,05 . The most dominant factor that affecting nurse practitioner work motivation is a perception about the career ladder of clinical nurse. The recommendation is that the hospital conducts a motivational strengthening strategy by improving understanding and perception through the socialization of career ladder based on the lastest regulation from Indonesia health ministry number 40, giving reward, good recognation, promotion, and implementation of Continuing Professional Development CPD for nurses practitioner. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lana Prestina Hallatu
"Penelitian ini bertujuan untuk menngetahui pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap produktivitas kerja perawat tetap ruang rawat inap di Rumah Sakit X. Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan (Edwin B. Flippo). Teori motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 145 perawat tetap ruang rawat inap di Rumah Sakit X. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas kerja.

The research aims to find the influence of intrinsic motivation and extrinsic motivation to work productivity of permanent nurse at inpatient unit Hospital X. Motivation is a desire contained in individual that stimulated to take actions (Edwin B. Flippo). Theory of motivation divides into two, intrinsic motivation and extrinsic motivation. This study discusses the effect of intrinsic motivation and extrinsic motivation to work productivity of permanent nurse at inpatient unit Hospital X. This study uses a quantitative approach to distributing questionnaires to 145 permanent nurses at inpatient unit Hospital X. The results of this study showed that intrinsic motivation and extrinsic motivation has a positive influence on labor productivity."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S59461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Hasanul Huda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan langsung dan tidak langsung antara motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan serta mengetahui seberapa besar pengaruh ketiga variabel terhadap produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu tahun 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang atau cross sectional yang dilakukan untuk mengetahui besar kontribusi variabel eksogen (motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan) terhadap variabel endogen (produktivitas). Penelitian menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh observer untuk mengukur produktivitas perawat. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan PLS (Partial Least Square).
Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh baik langsung maupun tidak langsung motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan terhadap produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu. Penelitian ini mampu menjelaskan kenyataan sebesar 60,4%. Persamaan linier yang didapat dari penelitian ini adalah produktivitas= -0,204 motivasi+0,101 iklim kerja+ 0,266 kepemimpinan+(100-0,06).
Dapat disimpulkan bahwa motivasi, iklim kerja, dan kepemimpinan mempengaruhi produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu. Rumah Sakit Tugu Ibu perlu memantau dan mengevaluasi produktivitas dari perawat melalui kegiatan supervisi dan memantau kebijakan tentang sistem remunerasi atau insentif. Kemudian, perlu adanya pembuatan jenjang karir perawat serta menilai serta memberikan umpan balik terhadap kinerja dan mengadakan pelatihan kepemimpinan.

The aims of this study is to determine direct and indirect relationships between motivation, work climate, and leadership and know how big the influence of three variables on the productivity of nurse in Tugu Ibu Hospital 2011. This study uses a quantitative approach with cross-sectional study design which conducted to determine the contribution of exogenous variables (motivation, work climate, and leadership) to the endogenous variable (productivity). This study uses the total sampling (100 people). The data was collected using questionnaires and observation sheets made by the observer to measure the productivity of nurses. Processing the data in this study using PLS (Partial Least Square).
This study found that there are relationship obtained either directly or indirectly from motivation, work climate, and leadership to nurse?s productiivity. This research model can explain the real state of 60,4%. Linier equation from this model is productivity= -0,204 motivation+0,101 work climate+0,216 leadership+(100-0,06).
It can be concluded that the motivation, work climate, and leadership affect the productivity of nurse In Tugu Ibu Hospital. Tugu Ibu Hospital need to monitor and evaluate the productivity of nurses through supervision activities and monitor the policy on remuneration or incentive systems. Beside that, Tugu Ibu hospital have to manufacturing of nurse career paths, provide feedback on performance, and give leadership training.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Indramurti
"Kepuasan kerja merupakan variabel sikap yang merefleksikan perasaan individu terhadap pekerjaannya baik secara keseluruhan maupun dari berbagai aspek (facet) pekerjaannya. Tingginya angka turnover dapat diindikasi karena rendahnya kepuasan kerja. Menurut data turnover di RS Hasanah Graha Afiah pada tahun 2012 angka turnover sebesar 36,7%, tahun 2013 sebesar 39%, dan s.d Oktober 2014 sebesar 34%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja perawat rawat inap di Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah Depok. Desain yang digunakan pada penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat di ruang rawat inap sebanyak 64 orang. Instrumen penelitian menggunakan Job Satisfaction Survey (JSS) Spector.
Hasil penelitian menunjukkan persentase kepuasan kerja perawat 84,4%, persentase tingkat kepuasan tinggi terhadap gaji 59,4%, kesempatan promosi 67,2%, supervisi 76,6%, fringen benefits 60,9%, contingent rewards 57,8%, kondisi perusahaan 64,1%, rekan kerja 57,8%, tipe pekerjaan 96,9%, dan komunikasi 54,7%. Pada penelitian ini variabel umur mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan kerja perawat.

Job satisfaction is an attitude variables that reflect individual feelings toward his work as a whole or of the various aspect (facet) job. The high rate of turnover may be indicated because of the low job satisfaction. Turnover rate at Hasanah Graha Afiah Hospital amounted to 36,7% in 2012, 39% in 2013, and 34% up to October 2014.
This study aims to describe the level of inpatient nurse job satisfaction in Hasanah Graha Afiah Hospital. This is a descriptive study using cross sectional approach. The population was all nurses in the inpatient unit of 64 people. The research instrument used job satisfaction survey (JSS) develop by Spector.
The result show the percentage of nurse job satisfaction was 84,4%. Spesifically the satisfaction rate for salary was 59,4%, promotion opportunities 67,2%, supervision 76,6%, fringen benefits 60,9%, contingent rewards 57,8%, company condition 64,1%, coworker 57,8%, job type 96,9% and communications 54,7%. In this study, age variable has a significant relationship with job satisfaction of nurses.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S62399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliyadi
"Komitmen perawat pada organisasi merupakan faktor individu, sedangkan lingkungan kerja perawat merupakan faktor organisasional dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara komitmen pada organisasi dan lingkungan kerja perawat dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggis Depok. Populasi Penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggis Depok, dengan sampel penelitian adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu 107 perawat. Analisis hubungan variabel dilakukan melalui uji korelasi partial, sedangkan analisis faktor dominan melalui uji regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan komitmen pada organisasi dengan kinerja perawat pelaksana setelah dipengaruhi karakteristik perawat (p = 0.0005) dengan kekuatan hubungan sedang dan berpola positif. Komitmen afektif dan komitmen normatif memiliki hubungan dengan kinerja perawat pelaksana, sedangkan komitmen berkesinambungan tidak berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Lingkungan kerja secara signifikan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana setelah dipengaruhi karakteristik perawat (p = 0.0005) dengan kekuatan hubungan kuat dan berpola positif. Lingkungan kerja dari aspek manajemen, kepemimpinan dan budaya; kendali terhadap praktik berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana, sedangkan kendali terhadap beban kerja dan sumber memadai tidak berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Faktor paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana adalah komitmen afektif. Usulan penelitian pada institusi pelayanan, berupaya meningkatkan komitmen perawat pada organisasi melalui perhatian dan penghargaan organisasi terhadap kinerja, kesejahteraan, menumbuhkan motivasi, etos kerja dan kebutuhan berprestasi dan kecintaan terhadap profesi. Meningkatkan kualitas lingkungan kerja melelaui efektifitas komunikasi, peningkatan kemampuan majerial bagi tenaga perawat, penyediaan fasilitas perpustakaan, mendorong program ilmiah, penyusunan dan sosialisasi standar kinerja pelayanan, mencukupi kebutuhan sumber daya perawat dan fasilitas peralatan. Bagi peneliti disarankan untuk melakukan penelitian faktor lain yang mempengaruhi kinerja atau melakukan penelitian yang melihat hubungan faktor individu, organisasi yang mempengaruhi komitmen perawat, seperti motivasi, kebutuhan berprestasi, nilai dan sikap maupun faktor organisasi seperti kepemimpinan, kebijakan organisasi, struktur, pengambilan keputusan dan lingkungan kerja.

Nurses commitment on organization is an individual factor, while nurses working condition is an organizational factor in hospital nursing services. This study used correlational descriptive design with cross sectional. The Purpose of the study was to describe the relationship between commitment to organization and nurses working condition with the performance of nurse provider at Tugu Ibu Hospital, Cimanggis, Depok. The sample of this study was consisted of total population meeting the inclusive criteria of 107 nurses. Analysis of variable correlation utilized partial correlation test, for while analysis the determinant factor used multiple linear regression test. The result of the study depicted that there was a significant relationship between commitment to organization with nurse providers performance after affected by nurses characteristics (p = 0.0005) with medium magnitude and positive pattern of correlation. Affective and normative commitments had correlation with nurse providers performance, while continuance commitment had no correlation with nurse providers performance. Nurses working condition had a significant relationship with the performance nurse providers after affected by the characteristic of nurses (p = 0.0005) with a strong magnitude and positive pattern of correlation. Working condition of management, leadership and culture aspect; control towards practice had correlation with nurse providers performance. while control towards workload and resource adequacy had no correlation with nurse providers performance. The most determinant factor related to nurse providers performance was affective commitment. Its proposed that the health service institustions should improve the commitment of nurses towards the organization through better reward system for nurses performance, welfare, improve motivation, and work ethos as well as the needs for accomplishment and high prestige and commitement to professional growth and development. To improve quality of working environment by effective communication and better managerial skills of nurses, provision of library facilities, scientific program and development and socialization of standard of nursing care professional performance, ensuring adequate number of qualified nurses and equipment. Its suggested that the researchers to study other factor affecting the performance of nurses or conduct research related to individual, and organizational factors which influence commitment of nurses, such as motivation, desire for prestige, value and attitude as well as organizational and leadership factors, organization policy, structure, decision making and working condition."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>