Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43063 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilmi Fadhilah Rizki
"Caulerpa lentillifera termasuk dalam genus Caulerpa yang umumnya ditemukan di perairan tropis dan subtropis. Polisakarida merupakan komponen terbesar yang terdapat pada rumput laut, dan memiliki beberapa aktivitas biologis yang berpotensi sebagai obat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengekstrak dan mengevaluasi polisakarida pada Caulerpa lentillifera sebagai bahan bioaktif antidiabetes. Sampel dimaserasi dengan etanol dan direndam selama semalaman pada suhu ruang. Selanjutnya, residu diekstraksi dengan air pada suhu 75oC selama tiga jam. Pengendapan filtrat dilakukan dengan penambahan etanol untuk sehingga diperoleh ekstrak kasar sebesar 4,16%. Ekstrak kasar dimurnikan dengan menggunakan kolom DEAE-Sepharose dengan hasil rendemean yang diperoleh sebesar 14,8%. Kedua ekstrak tersebut kemudian dikarakterisasi dengan menganalisis total karbohidrat dan sulfat dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, gugus fungsional dengan menggunakan FT-IR, komponen gula dengan menggunakan HPLC, dan analisis 1H-NMR. Aktifitas antidiabetes kedua ekstrak tersebut dianalisis secara in vitro dengan metode penghambatan enzim α-glukosidase. Berdasarkan hasil analisis tersebut, ekstrak yang telah dimurnikan memberikan aktivitas antidiabetes yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak kasar.

Caulerpa lentillifera belongs to Caulerpa genus which is commonly found in tropical and subtropical waters. Polysaccharides are the largest component found in seaweed, and have several biological activities that have the potential in medicinal. Therefore, this study aims to extract and evaluate the polysaccharides in Caulerpa lentillifera as antidiabetic bioactive material. The sample was macerated by adding ethanol and soaked overnight at room temperature. Furthermore, the dry residue was extracted by water at 75oC for three hours. The filtrate precipitation was done by adding ethanol and the crude extract was obtained 4.16%. The crude extract was purified using the DEAE-Sepharose column with the resulting yield obtained 14.8%. Both extracts were then characterized by analyzing total carbohydrates and sulfates using a UV-Vis spectrophotometer, functional groups using FT-IR, sugar components using HPLC, and 1H-NMR analysis. The antidiabetic activity of the two extracts was analyzed by in vitro by the α-glucosidase inhibition method. Based on the results of the analysis, purified polysaccharide extract gave higher antidiabetic activity than crude extract."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Intan Yuristiantini
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Sari
"Vanilin dapat diperoleh dari lignin yang berasal dari biomassa lignoselulosa seperti tandan kosong kelapa sawit (TKKS) melalui reaksi depolimerisasi. Lignin dari tandan kosong kelapa sawit dapat diperoleh melalui proses isolasi dimana dilakukan proses delignifikasi untuk memperoleh black liquor. Pengendapan black liquor dengan asam sulfat menghasilkan lignin dengan kadar acid insoluble lignin (AIL) sebesar 19%. Reaksi depolimerisasi lignin dapat berlangsung pada temperatur 200oC dengan adanya katalis zeolit NaY yang telah dimodifikasi menjadi HY dan diimpregnasi dengan nikel oksida (NiO/HY).
Hasil analisa produk hasil depolimerisasi menunjukkan bahwa penggunaan katalis zeolit Y dari bahan sintetik menujukkan % yield yang lebih tinggi dibandingkan dengan katalis zeolit Y dari bahan alam. Selain itu, penambahan nikel oksida pada zeolit HY menyebabkan dihasilkannya % yield vanilin yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan zeolit HY tanpa impregnasi. Zeolit NaY berbasis bahan alam dibuat dari kaolin sebagai sumber silika dan alumina. Sumber silika berasal dari metakaolin yang merupakan hasil pemanasan kaolin pada suhu tinggi. Sedangkan sumber alumina berasal dari silika ekstraksi yang merupakan hasil dari ektraksi kaolin. Metode sintesis NaY alam yang diadaptasi dari metode Khemthong menggunakan seed gel dan feed stock gel dimana dilakukan proses ageing selama 1 hari untuk keberhasilan proses sintesis.

Vanilin can be obtained from lignin derived from lignocellulose biomass such as oil palm empty bunches (OPEFB) through depolymerization reactions. Lignin from oil palm empty bunches can be obtained through an isolation process where a delignification process is carried out to obtain black liquor. Precipitation of black liquor with sulfuric acid produces lignin with an acid insoluble lignin (AIL) level of 19%. The lignin depolymerization reaction can take place at a temperature of 200oC in the presence of a modified NaY zeolite catalyst into HY and impregnated with nickel oxide (NiO / HY).
The results of the depolymerization product analysis showed that the use of Y zeolite catalyst from synthetic materials showed a higher yield% compared to natural zeolite Y catalysts. In addition, the addition of nickel oxide to HY zeolite caused higher yield of vanillin yield compared to HY zeolite without impregnation. Natural material based NaY zeolite was made from kaolin as a source of silica and alumina. The source of silica comes from metakaolin which is the result of heating kaolin at high temperatures. While the alumina source comes from extraction silica which is the result of kaolin extraction. Natural NaY synthesis method adapted from the Khemthong method uses seed gel and feed stock gel where the aging process is carried out for 1 day for the success of the synthesis process.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irman
"Rumput laut Euchema cottonii mengandung bahan kimia penting yaitu kappa karagenan Produksi senyawa kappa karagenan tersebut sebagai hasil biosintesis did.uga akan bertambah dengan bertambahnya umur tanainan rumput laut. Dalam penelitian ini dicoba untuk mengisolasi kappa karagenan dan mencari hubungan antara lama penanaman rumput laut Euchema cottorii terhadap rendemen dan viskositas kappa karagenan Disamping itu, ailakuian penguKuran c.aa.ar oeuerapa logam berat pencemar yang terdapat dalam rumput laut Euchema cottonim, kappa karagenan hasil isolasi dan dalam air laut lokasi penanaman.
Kappa karagenan rumput laut Euchema cottonii pada berbagam lama penanaman (0 - 6 minggu) dmisolasi melalum beoerapa tahap yaitu ekstraksi dengan larutan NaOH 0,1N (kondisi pH 8, suhu 80°C dan v.aktu 0,5 jam), penyaringan dengan bantuan filtrasi bertekanan dan pengendapan dengan cara penambahan isopropil alkohol Selan3utnya, kappa karagenan hasil isolasi tersebut diukur viskositasnya dengan menggunakan alat viskometer VT 180 Identifikasi kappa karagenan dilakukan dengan cara mengukur spektrum serapan infra merah, sedangkan kadar logam (Pb, Cr, Cu dan Cd) ditentukan dengan cara destruksi, se1anutnya diukur dengan alat AAS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumput laut Euchema cottonii mengalami perta'nbahan berat maksimum (101,28 %) dan kecepatan pertum.buhan maksimum (8,51 %) pada masa penanaman minCD gu kedua Rendemen kappa karagenan maksimum pada lama penanaman 5 minggu (74,52 %), sedangkan viskositas kappa karagenan maksimum pada lama penanaman 6 minggu (161+,25 cP) Kadar rata-rata keempat logam Pb, Cr, Cu dan Cd dalam air laut adalah Pb 0,04 ppm, Cr 0,04 ppm, Cu 0,14 ppm dan Cd 0,02 ppm, pada rutnput laut Euchema cottonil adalah Pb 0,99 ppm, Cr 2,79 ppm, Cu 4,60 ppm dan Cd 0,76 ppm, sedangkan pada kappa karagenan hasil isolasi adalah Pb 0,04 ppm, Cr 1,66 ppm, Cu 2,58 ppm dan Cd 0,54 ppm"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhajri Agusfina
"Salah satu senyawa yang terkandung di dalam ekstrak kulit batang murbei putih (Morus alba) adalah apigenin. Senyawa ini diketahui mempunyai aktivitas penghambatan DPP-4 yang bermanfaat dalam pengobatan diabetes mellitus tipe 2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dan mengevaluasi aktivitas penghambatan DPP-4 ekstrak ionic liquid kulit batang murbei putih yang diekstraksi secara Microwave Assisted Extraction (MAE). Ionic liquid (IL) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1-butyl-3-methylimidazolium methylsulfate (Bmim[MeSO4]) dan garam yang digunakan untuk pemisahannya adalah Na2CO3, kemudian kadar apigenin yang terdapat di dalamnya dianalisa menggunakan HPLC. Besar aktivitas penghambatan DPP-4 diukur dengan menggunakan alat Glomax-Multi Detection System (Promega, USA). Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi ekstraksi IL-MAE paling optimum untuk dapat menarik apigenin paling banyak adalah pada konsetrasi IL 1,25M, rasio IL (solid/liquid) 1:15, dan waktu ekstraksi selama 12,5 menit dengan kadar apigenin yang diperoleh adalah 1,98 g/g simplisia. Aktivitas penghambatan DPP-4 terbesar diperoleh pada ekstrak ionic liquid kulit batang murbei putih dengan kadar apigenin sebanyak 0,74 g/g simplisia yang memiliki aktivitas penghambatan DPP-4 sebesar 77,56%. Sementara ekstrak etanol dengan hidrolisa asam 100 ppm kulit batang murbei putih memiliki aktivitas penghambatan DPP-4 sebesar 19,9%. Apigenin standar 100 ppm memiliki aktivitas penghambatan DPP-4 sebesar 42,13%. Dari penelitian ini diketahui bahwa ekstraksi menggunakan IL-MAE dapat menarik senyawa apigenin dari kulit batang murbei putih. Aktivitas penghambatan DPP-4 ekstrak IL yang lebih tinggi dari apigenin standar diperkirakan karena adanya senyawa lain di dalam ekstrak yang juga memiliki aktivitas penghambatan DPP-4.

One of the compounds contained in the extract of white mulberry bark (Morus alba) is apigenin. This compound is known to have inhibitory activity for DPP-4 which is useful in the treatment of type 2 diabetes mellitus. The aim of this study was to investigate the DPP-4 inhibitory activity in the ionic liquid extract of white mulberry bark extracted by Microwave Assisted Extraction (MAE). The Ionic liquid used in this study was 1-butyl-3-ethylimidazolium methylsulfate (Bmim[MeSO4]) and the salt used for its separation is Na2CO3 then analyzed levels of apigenin contained using HPLC. The activity of DPP-4 inhibitory measured by using The Glomax-Multi Detection System (Promega, USA). The results showed that the most optimum IL-MAE extraction conditions to be able to attract the most apigenin were at the concentration of 1.25M IL, ratio of IL (solid / liquid) 1:15, and extraction time for 12.5 minutes with apigenin levels obtained was 1.98 g/g simplicia. The largest DPP-4 inhibitory activity was obtained on ionic liquid extract of white mulberry bark with apigenin levels of 0.74 g/g simplicia which had DPP-4 inhibition activity of 77.56%. While the ethanol extract with 100 ppm acid hydrolysis of white mulberry bark has DPP-4 inhibition activity of 19.9%. The 100 ppm standard Apigenin has DPP-4 inhibition activity of 42.13%. From this study it is known that extraction using IL-MAE can attract apigenin compounds from white mulberry bark. IL extract inhibitory activity of DPP-4 higher than standard apigenin is estimated because of the presence of other compounds in the extract which also have DPP-4 inhibitory activity."
2019
T53123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Rahmi Ekasari
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penyisihan amonia dengan kombinasi proses absorbsi dalam membran dan oksidasi lanjut menggunakan reaktor hibridaozon plasma. Serta mengetahui pengaruh penambahan proses oksidasi lanjut dalam reaktor hibrida ozon plasma terhadap proses penyisihan amonia dalam kontaktor membran menggunakan larutan penyerap asam sulfat (H2SO4). Variabel proses pada proses penyisihan amonia menggunakan membran adalah laju alir umpan (3, 4, 5 LPM), pH larutan umpan (10, 11, 12), temperatur umpan (20, 30, 40oC) dan jumlah serat membran (50, 60, 70 serat).
Penambahan proses oksidasi lanjut dalam reaktor hibrida ozon plasma dapat meningkatkan jumlah amonia yang akan disisihkan oleh kontaktor membran. Konfigurasi gabungan absorbsi dalam membran dan proses oksidasi lanjut dalam RHOP dapat meningkatkan penyisihan amonia menjadi 81,3% dengan konsentrasi amonia tersisa 149.568 ppm sedangkan pada proses tunggal membran yang hanya dapat menyisihkan amonia sebesar 63,9 %. Kodisi operasi optimum dalam penelitian ini diperoleh pada temperatur 400C, pH 11 dan jumlah serat membran 70.

In this experiment liquid waste ammonia will be removedby combination of the absorption process in the membrane and advanced oxidation using RHOP (ozone-plasma hybrid reactor). The effect addition of advanced oxidation processes in RHOP for ammonia removal process in the membrane contactor using absorbent solution of sulfuric acid (H2SO4). Process variables on ammonia removal process using membranes is feed flow rate (3, 4, 5 LPM), the pH of feed solution (10, 11, 12), feed temperature (20, 30, 40 °C) and the amount of fiber membrane (50, 60, 70 fibers).
The addition of advanced oxidation processes in a hybrid ozone plasma reactor can increasing the amount of ammonia that will be set aside by the membrane contactor. Configuring the combined absorption in the membrane and advanced oxidation processes in RHOP can increase ammonia removal to 81.3 % with concentrations149.568 ppm, compared with the single membrane process that can only be set aside ammonia by 63,9 %. Optimum operation in this study were obtained at a temperature of 400C, pH 11, and the number of fibers 70.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T33016
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusma Harfiana Abbas
"Bahan bakar terbarukan seperti biodiesel merupakan salah satu sumber energi alternatif untuk mengatasi keterbatasan sumber daya energi. Senyawa oksida logam yang dimodifikasi telah banyak digunakan sebagai katalis pada sintesis biodiesel. Nanokomposit MgFe2O4-MgO telah berhasil disintesis pada penelitian ini. Telah dilakukan sintesis MgFe2O4 dan MgO dengan metode sol-gel dan hasil karakterisasi senyawa tersebut dengan FTIR, XRD, SEM dan TEM menunjukkan keberhasilan sintesis.
Hasil XRD menunjukkan struktur berupa fasa kristalin. Hasil SEM dan TEM menunjukkan bentuk MgFe2O4 berupa sphere dengan ukuran rata-rata 39 nm. Variasi rasio mol MgFe2O4 terhadap MgO yaitu 1:1, 1:2 dan 1:3, diperoleh hasil terbaik yaitu 1:2. Aktivitas katalitik diuji melalui reaksi esterifikasi metil ester (biodiesel) dari asam oleat. Hasil konversi nanokomposit MgFe2O4-MgO menunjukkan nilai terbaik sebesar 96,089%. Hasil pengujian dengan GC-MS menunjukkan produk yang terbentuk yaitu metil oleat dengan rumus molekul C19H34O2.

Renewable fuels such as biodiesel are one of the alternative energy sources to overcome the limitations of energy resources. Metal oxide compounds have been widely used as catalysts in biodiesel production. MgFe2O4-MgO nanocomposite was successfully synthesized in this study. The synthesis of MgFe2O4 has been prepared by sol-gel metode and characterization of sample using FTIR, XRD, SEM and TEM showed the success of synthesis.
XRD results show the structure of MgFe2O4 to be a crystalline phase. The results of SEM and TEM show that structure of MgFe2O4 form nanosphere with size about 39 nm. The variation of mole ratio of MgFe2O4 to MgO were 1: 1, 1: 2 and 1: 3, the best result was obtained 1: 2. Catalytic activity of MgFe2O4-MgO was tested by esterification of methyl oleate (biodiesel) from oleic acid show result 96,089%. The results of testing with GC-MS show that the product formed is methyl oleate with the molecular formula C19H34O2.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54480
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuningsih Budiman
"Nanokomposit berbasis polimer yang didukung oleh oksida logam, menarik untuk dikembangkan sebagai katalis untuk produksi biodiesel. Dalam penelitian ini, nanokomposit selulosa/α-Fe2O3/ZrO2 telah berhasil disintesis dengan memanfaatkan limbah jerami padi sebagai sumber isolasi nanoselulosa, Zirkonium Oksida (ZrO2) disintesis melalui kopresipitasi, Hematite (α-Fe2O3) disintesis melalui kopresipitasi yang didukung oleh karakterisasi FTIR, XRD, SEM dan TEM. Hasil pengujian dengan SEM dan TEM menunjukkan morfologi isolasi nanoselulosa berupa fibril panjang dengan ukuran panjang sekitar 171 nm dan diameter 43 nm.
Hasil pengujian XRD menunjukkan struktur Hematite (α-Fe2O3) dan Zirkonium Oksida (ZrO2) berupa fasa kristalin. Aktivitas katalitik diuji melalui reaksi esterifikasi metil laurat (biodiesel) dari asam laurat. Kondisi optimum reaksi esterifikasi diperoleh dengan jumlah katalis 2% terhadap asam laurat dan waktu reaksi 3 jam. Hasil persen konversi biodiesel menggunakan nanokomposit selulosa/α-Fe2O3/ZrO2 menunjukkan nilai terbaik sebesar 62,85%. Energi aktivasi konversi asam laurat menjadi produk pada penambahan nanokomposit selulosa/α-Fe2O3/ZrO2 sekitar 31,24 kJ.mol-1. Parameter kinetika dari reaksi dievaluasi mengikuti pseudo-orde pertama. Komposisi FAME ditentukan dengan GC-MS.

Nanocomposites of metal oxide supported by biopolymer are interesting to be developed as catalyst for biodiesel production. In this study, cellulose/α-Fe2O3/ZrO2 nanocomposite was successfully synthesized by utilizing rice straw waste as a source of nanocellulose biopolymer, Zirconium Oxide (ZrO2) was synthesized via coprecipitation, Hematite (α-Fe2O3) was synthesized via coprecipitation in which their characterizations were conducted by FTIR, XRD, SEM, and TEM. The composition of fatty acid methyl ester was determined using gas chromatography-mass spectroscopy. The results of testing with SEM and TEM show the morphology of nanocellulose isolation in the form of long fibrils with a length of about 171 nm and a diameter of 43 nm.
The XRD test results showed Hematite (α-Fe2O3) and Zirconium Oxide (ZrO2) structures in the form of crystalline phase. Catalytic activity was tested by esterification of methyl laurate (biodiesel) from lauric acid. The optimum conditions for the esterification reaction were obtained by the amount of catalyst 2% against lauric acid and reaction time of 3 hours. The results of percent biodiesel conversion using cellulose/α-Fe2O3/ZrO2 nanocomposite showed the best value of 62.85%. The activation energy of lauric acid conversion into a product at the addition of cellulose/α-Fe2O3/ZrO2 nanocomposite is around 31.24 kJ.mol-1. The kinetic parameter of the reaction was also evaluated following the pseudo-first order equation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Rusmin Sadrach
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marta Pramudita
"Korosi merupakan proses alami yang terjadi pada setiap logam, sehingga perlu dilakukan upaya untuk meminimalisir laju korosi tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menambahkan inhibitor pada media korosifnya. Inhibitor adalah penambahan sejumlah kecil senyawa kimia ke dalam media korosif dan menyebabkan laju korosi menurun. Penggunaan inhibitor yang ramah dan aman bagi lingkungan merupakan pilihan yang penting pada saat ini, terutama untuk industri farmasi, industri makanan dan minuman. Upaya mensinergikan bio inhibitor yang berasal dari alam adalah salah satu alternatif agar bio-inhibitor memiliki performa yang lebih baik. Pada penelitian ini digunakan bahan alam ekstrak daun ketapang, ekstrak sekam padi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan masing-masing inhibitor dan mengetahui sinergisitas ekstrak daun ketapang dan KI, ekstrak sekam padi dan KI. Metoda yang dilakukan adalah dengan weightloss. Kemudian ditinjau dari termodinamika dan kinetika serta dilakukan Analisa SEM. Adapun pengukuran elektrokimia dilakukan sebagai informasi tambahan tentang jenis inhibitor yang digunakan. Keberhasilan sinergisitas dilihat dari kenaikan nilai efisiensi inhibisi sebelum dan sesudah bersinergi dan nilai sinergisitas yang lebih besar dari satu.
Hasil menunjukkan bahwa Sinergisitas ekstrak daun ketapang dan KI dengan penambahan ekstrak sekam padi memiliki sinergisitas yang sangat baik untuk semua suhu (313K,333K dan 353K). Reaksi berlangsung secara spontan, adsorpsi berlangsung secara chemisorption dan lapisan pasivasi yang terbentuk cenderung stabil. Sehingga sinergisitas ini dapat dijadikan alternatif sebagai bio inhibitor pada larutan asam H2SO4 1M. Komposisi optimum untuk masing-masing inhibitor dan KI adalah 500 ppm EDK+50 ppm KI+750 ppm ESP, kenaikan suhu dari 313K, 333K dan 353K adsorpsi berlangsung secara chemisorption, ditandai dengan nilai ΔGads semakin negatif (< 20 kJ/mol.K).

Corrosion is a natural process that occurs in every metal, efforts need to be made to minimize the corrosion rate. One method that can be used is by adding inhibitors to the corrosive media. An inhibitor is the addition of a small amount of a chemical compound into a corrosive medium and causes the corrosion rate to decrease. The use of friendly and environmentally safe inhibitors is an important choice at this time. Efforts to synergize bio-inhibitors from nature are one alternative so that bio-inhibitors have better performance. In this study used natural ingredients terminalia catappa leaves extract and rice husk extract.
The purpose of this study was to determine the ability of each inhibitor and determine the synergy of terminalia catappa leaves extract and KI, rice husk extract and KI. The method used is weight loss. Then it is reviewed from thermodynamics and kinetics and SEM analysis. The electrochemical measurements are carried out as additional information about the type of inhibitor used. The success of synergy can be seen from the increase in the value of inhibition efficiency before and after synergy and the greater synergistic value than one.
The results showed that the synergy of terminalia catappa leaves extract and KI with the addition of rice husk extract had excellent synergy for all temperatures (313K, 333K and 353K). The reaction takes place spontaneously, adsorption takes place in chemisorption and the passivation layer formed tends to be stable. So that this synergy can be used as an alternative as a bio-inhibitor in 1M H2SO4 solution. The optimum composition for each inhibitor and KI is 500 ppm EDK + 50 ppm KI + 750 ppm ESP, temperature rise of 313K, 333K and 353K adsorption takes place in chemisorption, indicated by the value of ΔGads getting negative (< 20 kJ / mol.K).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
D2676
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>