Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Pauza Pratiwi
"ABSTRAK
Kota Pariaman merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki kejadian gempa bumi yang sangat tinggi baik dari darat maupun dari bawah laut. Hal ini dikarenakan wilayah Kota Pariaman berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang menjadi tempat pertemuan dua lempeng tektonik yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Tingkat kegempaan di bawah laut yang tinggi dapat memicu bencana tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model dinamika spasial kawasan rawan tsunami di Kota Pariaman, kemudian dengan menggunakan metode Cellular Automata Markov Chains (CA-MC) model tersebut digunakan untuk memodelkan kawasan rawan tsunami di Kota Pariaman tahun 2030 berdasarkan faktor pendorong yang diberikan kepada model. Faktor pendorong yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketinggian kawasan, kemiringan lereng, jarak dari garis pantai, jarak dari jalan raya, dan jarak dari sungai. CA-MC merepresentasikan tutupan lahan yang berubah tergantung pada sel tetangganya. Setelah model dihasilkan, model tersebut dianalisis berdasarkan RTRW Kota Pariaman tahun 2030 untuk membandingkan hasil model tersebut dengan RTRW eksisting. Untuk mendapatkan daerah rawan tsunami, model tutupan lahan tahun 2030 dilapisi dengan peta rawan tsunami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahun 2018 hingga tahun 2030 telah terjadi peningkatan wilayah rawan tsunami dengan kelas rendah, sedang, dan tinggi di kawasan pemukiman.
ABSTRACT
Pariaman City is one of the cities in Indonesia which has a very high incidence of earthquakes both from land and from under the sea. This is because the Pariaman City area is directly adjacent to the Indian Ocean which is the meeting place for two tectonic plates, namely the Eurasian Plate and the Indo-Australian Plate. The high level of seismicity under the sea can trigger a tsunami disaster. This study aims to analyze the spatial dynamics model of tsunami prone areas in Kota Pariaman, then by using the Cellular Automata Markov Chains (CA-MC) method the model is used to model the tsunami prone areas in Kota Pariaman in 2030 based on the driving factors given to the model. The driving factors used in this study are the height of the area, the slope of the slope, the distance from the coastline, the distance from the road, and the distance from the river. CA-MC represents land cover that changes depending on neighboring cells. After the model is generated, the model is analyzed based on the RTRW for Kota Pariaman in 2030 to compare the results of the model with the existing RTRW. To get a tsunami prone area, the land cover model for 2030 is overlaid with a tsunami hazard map. The results show that from 2018 to 2030 there has been an increase in tsunami-prone areas with low, medium, and high classes in residential areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riri Amanda
"ABSTRAK
Kota Pariaman adalah Kota yang menjadi salah satu pilihan tempat berwisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumatra Barat. wisatawan yang datang ke Kota Pariaman meningkat setiap tahunnya, rata-rata 538.283,6 orang tiap tahunnya untuk wisatawan lokal dan 37 orang untuk wisatawan mancanegara, hal ini dapat disimpulkan bahwa demand meningkat dan supply pariwisatapun juga harus ditingkatkan dengan mengeksplor potensi wisata yang ada pada setiap desa yang diketahui dari tingkat kesesuaian wilayah sumber daya wisata alamnya. Sumber daya wisata alam dianalisis dari data citra landsat 8 Oli, citra
landsat 5 TM tahun 2006, 2011, 2018, DEMNAS, distribusi destinasi wisata yang digunakan untuk pemodelan tutupan lahan dan penentuan daya tarik setiap desa. Pemodelan tutupan lahan diolah dengan Cellular Automata dan kesesuaian wilayah wisata dengan teknik ADO-ODTWA. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kota Pariaman terdapat 4 tipe kesesuaian wilayah. Pada tahun 2019 kesesuaian wilayah sumber daya wisata alam didominasi oleh aksesibilitas tinggi-daya tarik sedang sedangkan pada tahun 2030 juga didominasi oleh kesesuaian wilayah aksesibilitas tinggi-daya tarik sedang namun jika dibandingkan dengan tahun 2019, kesesuaiannya menurun akibat perubahan tutupan lahan menjadi lahan terbangun.

ABSTRACT
Kota Pariaman is a city that is one of the choices of places for tourists to visit West Sumatra. Tourists coming to City of Pariaman increase each year, an average of 538283.6 people each year for local tourists and 37 people for foreign tourists, it can be concluded that demand is increasing and tourism supply must also be increased by exploring tourism potential that exists in each village that is known from the suitability level of the region's natural tourism resources. Natural tourism resources were analyzed from Landsat 8 OLI image, Landsat 5 TM image in 2006, 2011, 2018, DEMNAS, distribution of tourist
destinations used for modeling land cover and determining the attractiveness of each village. Modeling of land cover is processed by Cellular Automata and the suitability of tourism areas with ADO-ODTWA techniques. Based on the results of the study note that the City of Pariaman there are 4 types of regional suitability. In 2019 the suitability of natural tourism resources is dominated by the high accessibility- medium attractiveness while in 2030 it is also dominated
by the high accessibility- medium attractiveness suitability area but when compared to 2019, its suitability decreases due to changes in land cover to built-up area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Hadi
"Kota Pariaman merupakan salah satu kota di Indonesia yang terindikasi rawan terhadap bencana tsunami dikarenakan lokasinya yang berada di pinggir pantai serta berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Desa pesisir Kota Pariaman yang menghadap langsung ke lepas laut membuat desa pesisir tersebut semakin rentan terhadap tsunami. Oleh karena itu, diperlukan penelitian kerentanan wilayah terhadap tsunami guna meminimalkan kerugian akibat bencana.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola kerentanan wilayah terhadap bencana tsunami. Kerentanan wilayah dilihat dari keterpaparan, sensitivitas, serta ketahanan. Keterpaparan dilihat dari ketinggian, jarak dari garis pantai, lereng, dan jarak dari sungai. Sensitivitas dilihat dari jumlah penduduk, dan kualitas bangunan. Ketahanan dilihat dari persepsi dan pengetahuan mitigasi bencana, serta sosialisasi mitigasi bencana. Setiap komponen tersebut kemudian ditampalkan dengan teknik overlay skoring dan pembobotan sehingga diperoleh kerentanan wilayah terhadap tsunami. Pola spasial kerentanan wilayah terhadap tsunami dapat diperoleh dari kerentanan wilayah tersebut dengan menggunakan nearest neighbor analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan Rendah lebih mendominasi, kemudian diikuti oleh Sedang dan Tinggi. Tingkat kerentanan Rendah terhadap tsunami berada di kelompok permukiman selatan dengan tingkat keterpaparan Sedang, sensitivitas Rendah, dan ketahanan Tinggi dengan pola seragam.

Pariaman city is one of cities in Indonesia that is indicated prone to tsunami due to its location which is directly adjacent to the Indian Ocean. The coastal villages of Pariaman City that faces directly to the offshore makes the coastal villages more vulnerable to tsunamis. Therefore, it is necessary to study the vulnerability of the region to the tsunami to minimize disaster losses.
This study aims to see the pattern of regional vulnerability of tsunami. The vulnerability of this region is seen from exposure, sensitivity, and resillience. Exposure is seen from the elevation, distance from shoreline, slope, and distance from river. Sensitivity is seen from total population, and building quality. Resilience is seen from perception and knowledge of tsunami mitigation, and socialization of tsunami mitigation. Each component is overlaid with overlay techniques scoring and weighting to obtain the vulnerability of the region to the tsunami. Spatial patterns of regional vulnerability to tsunamis can be seen from the vulnerability of the region using nearest neighbor analysis.
The results showed that Low vulnerability level is dominated, followed by Moderate and High . Low level is located in the southern settlement group with Moderate exposure, Low sensitivity and High resilience with dispersed pattern.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Ayu Miranti
"Kecamatan Baki mengalami peningkatan penduduk yang signifikan setiap tahunnya sehingga menyebabkan pembangunan permukiman dan industri selalu meningkat. Kebutuhan akan tempat tinggal yang terus meningkat menjadikan tingkat pengalih fungsian lahan pertanian menjadi permasalahan yang sulit untuk diselesaikan. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persebaran Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan dan Kecamatan Baki mengalami peningkatan penduduk yang signifikan setiap tahunnya sehingga menyebabkan pembangunan permukiman dan ndustri selalu meningkat. Kebutuhan akan tempat tinggal yang terus meningkat menjadikan tingkat pengalih fungsian lahan pertanian menjadi permasalahan yang sulit untuk diselesaikan. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persebaran Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan dan memprediksi ketersediaan Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan di
Kecamatan Baki tahun 2031. Metode yang digunakan dalam menentukan persebaran Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan adalah overlay hasil wawancara dengan petani dan dalam memprediksi ketersediaan Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain dengan beberapa faktor yang mendorong terjadinya
perubahan penggunaan lahan sawah. Faktor pendorong dibuat dengan logika fuzzy dengan beberapa variabel yaitu jarak dari jalan, jarak dari pasar, jarak dari sungai, dan jarak dari luas permukiman. Penggunaan lahan diambil dari digitasi citra DigitalGlobe pada tahun 2001, 2011 dan 2019. Hasil fuzzy dari faktor pendorong dan penggunaan lahan digunakan sebagai masukan pada Cellular Automata-Markov Chain. Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan terdapat di sebagian besar lahan sawah Kecamatan Baki dengan lahan cadangannya yang hanya terdapat di lahan sawah Desa Purbayan, sebagian Desa Bakipandeyan dan Desa Jetis. Secara spasial perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Baki terutama di lahan permukiman terus bertambah sedangkan lahan sawah terus berkurang. Rancangan model
yang dibuat mendapatkan nilai sangat baik. Berdasarkan hasil pemodelan penggunaan lahan tahun 2031 diprediksi bahwa Lahan Pertanian Sawah Berkelanjutan dan lahan cadangannya mengalami penurunan yang signifikan terutama di Desa Gentan

Baki District has a significant increase in population every year, causing settlement and industrial development to constantly increase. The increasing need for settlement makes the level of conversion of agricultural land also increased. The purpose of this study is to analyze the distribution of Sustainable Paddy Fields Land and predict the availability of Sustainable Paddy Fields Land in Baki District in 2031. The method used in establish the distribution of Sustainable Paddy Fields Land is overlay the results of interviews with farmers and to predict Sustainable Paddy Fields Land availability using the Cellular Automata-Markov Chain
method with several factors that encourage changes in land use. The driving factor is made with fuzzy logic with several variables, namely distance from the road, distance from the market, distance from the river, and distance from settlements. Land use was obtained from
DigitalGlobe imagery in 2001, 2011 and 2019. Fuzzy results from driving factors and land
use data are used as input to the Cellular Automata-Markov Chain. Sustainable Paddy Fields
Land is found in most of paddy fields in Baki District with its reserve land which only
Purbayan, Bakipandeyan and Jetis paddy fields. Spatially, land use change in Baki District,
settlements land continues to increase while paddy fields continue to decrease. Result of the
model is very good. Based on the model land use in 2031, it is predicted that the Sustainable
Paddy Fields Land and its reserve land have decreased significantly, especially in Gentan
Village.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Dwi Purwanto
"Kondisi hutan mangrove di Segara Anakan, Cilacap saat ini semakin mengalami penurunan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model dinamika spasial perubahan hutan mangrove pada tahun 1987-2016 dan membuat model prediksi penutup hutan mangrove pada tahun 2031 di Segara Anakan, Cilacap dengan skenario bebas dan skenario RTRW. Citra satelit yang digunakan adalah citra seperti SPOT 1 akusisi tahun 1987, Landsat 7 ETM akusisi tahun 2003 dan Landsat 8 OLI akusisi tahun 2016. Metode yang digunakan adalah Markov Chain-Cellular Automata dengan beberapa faktor pendorong di antaranya jarak dari pemukiman, kepadatan penduduk, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari pusat kegiatan, sedimentasi dan salinitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan pada tahun 1987-2016 hutan mangrove lebih banyak dikonversi menjadi sawah dan ladang. Penambahan lahan hutan mangrove dari penutup lahan lainnya berasal dari perairan. Prediksi hutan mangrove pada tahun 2031 menunjukkan adanya penurunan luasan yang signifikan yaitu sebesar 64 skenario bebas , sedangkan prediksi hutan mangrove tahun 2031 skenario RTRW menunjukkan adanya sedikit peningkatan luasan hutan mangrove sebesar 1,33 . Model prediksi hutan mangrove dengan skenario RTRW lebih dapat mempertahankan kawasan hutan mangrove dari berbagai ancaman dan gangguan dari penutup lahan lainnya dibandingkan dengan model prediksi dengan skenario bebas.

The condition of mangrove forest in Segara Anakan, Cilacap is now decreasing both qualitatively and quantitatively. This study aims to create a model of distribution changes of mangrove forests in 1987 2016 and forecast the distribution of mangrove forests in 2031 in Segara Anakan, Cilacap. Satellite imagery that used such imagery SPOT 1 in 1987, Landsat 7 ETM in 2003 and Landsat 8 OLI 2016. The method used is a Markov Chain, Cellular Automata with driving factors such as distance from settlements, population density, distance from the road, distance from the river, the distance from the center of activity, sedimentation and salinity.
The results of this study indicate that in 1987 2016 mangrove forests converted more into rice fields and fields. The addition of mangrove forest area comes from the waters. The prediction of mangrove forest distribution in 2031 with free scenario shows a significant decrease in mangrove forest area and increasing number of rice fields and dry lands. The predicted distribution of mangrove forests in 2031 with the RTRW scenario shows a slight increase in mangrove forest area and reduced rice fields and dry lands. Predicted models with RTRW scenarios can defend mangrove forest areas from various threats and disturbances from other land cover than prediction models with free scenarios.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilza Ikhsanti
"

Kota Pariaman berada di pantai barat Pulau Sumatera yang kondisi geografisnya berada dekat dengan jalur seismik patahan Semangko (Semangko Fault) yaitu berupa patahan Barat Sumatera yang memanjang dari utara ke selatan dan zona penunjaman lempeng yang berada di dasar laut yaitu pertemuan antara dua lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko tsunami pada wilayah pesisir Kota Pariaman. Metode yang digunakan yaitu pemodelan, pembobotan serta overlay data bahaya, kerentanan, dan kapasitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar daerah pesisir Kota Pariaman berada pada tingkat risiko tsunami sangat tinggi, dengan luas sebesar 466,40 Ha atau 37% dari total luas wilayah bahaya. Tingkat risiko tsunami tinggi seluas 330, 39 Ha, tingkat risiko tsunami sedang seluas 348,41 Ha, risiko tsunami rendah seluas 109,80 Ha dan risiko tsunami sangat rendah seluas 3,56 Ha. Pada tingkat risiko tsunami sangat tinggi terdapat satu desa yang mendominasi yaitu Desa Taluk dengan tingkat risiko tsunami seluas 97,94 Ha.

 


Kota Pariaman is a coastal city in West Sumatera which is located near the seismic fracture. The Semangko fracture consists of the Sumatran fault that extends from north to south and the subduction zone of the plate is located at the base where the two Indo-Australian plates meet. This study aims to determine the level of tsunami risk assesment in the Pariaman City Coastal region. The method used in this research were modelling method, weighting method, and overlay method. Analysis has shown that much of the coastal area of Pariaman City is at a very high risk of tsunami with 466,40 Ha or 37 % of the total area of tsunami hazard area. Tsunami risk level at high about 330,39 Ha area, risk level at middle about 348,41 Ha, risk level at low about 109,80 Ha and tsunami risk level at very low about 3,56 Ha. At tsunami risk levels there is one dominating village in Taluk with 97.94 Ha total area of tsunami risk.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rias Sukmawati
"Tutupan lahan memiliki peran vital yang memengaruhi perpindahan massa air dalam siklus hidrologi. DA Ci Tarik yang terletak di Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir mengalami perkembangan dalam sektor perkebunan dan pariwisata yang memicu meningkatnya lahan terbangun. Perkembangan lahan terbangun secara masif dapat meningkatkan besar limpasan permukaan yang berdampak pada terjadinya degradasi lahan seperti erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi perubahan tutupan lahan dan tingkat bahaya erosi pada tahun 2032 di DA Ci Tarik. Prediksi tutupan lahan tahun 2032 menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain dan memprediksi tingkat bahaya erosi berdasarkan perubahan tutupan lahan tahun 1999, 2009, 2019, dan 2032 menggunakan metode RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) dengan variabel erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K), panjang dan kemiringan lereng (LS), serta tutupan dan pengelolaan lahan (CP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas lahan terbangun dan perkebunan di DA Ci Tarik pada tahun 1999-2019. Pada tahun 2032, luas lahan hutan, sawah, dan semak belukar tetap mengalami penurunan luas karena lahan terbangun meningkat secara signifikan. Hasil uji akurasi Cellular Automata-Markov Chain ditunjukkan dengan nilai Kappa sebesar 0,91 atau 91%. Prediksi model tingkat bahaya erosi pada tahun 2032 menunjukkan bahwa tingkat bahaya erosi di DA Ci Tarik didominasi oleh tingkat bahaya erosi ringan. Tingkat bahaya erosi berat hingga sangat berat (>480 ton/ha/tahun) berada pada sub DA Ci Buniwangi dan sub DA Ci Kidang karena didominasi oleh tutupan lahan terbangun dan perkebunan yang berada pada kemiringan lereng 8% hingga >25%.

Land cover has a vital role that influences water mass transfer in the hydrological cycle. Citarik watershed which is located in Sukabumi Regency in the past 20 years has experienced developments in the tourism sectors which have triggered an increase in built-up area and plantations. Massive development of developed land can increase the amount of surface runoff which results in land degradation such as erosion. This study aims to analyze and predict changes in land cover and erosion rates in 2032 in Citarik watershed. Prediction of land cover in 2032 using the Cellular Automata-Markov Chain method and predicting erosion rates based on land cover changes in 1999, 2009, 2019, and 2032 using the RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) method with rain erosivity (R), soil erodibility (R), C), length and slope (LS), and land cover and management (CP). The results showed what had been an increase in the area of built-up area and plantations in Citarik watershed from 1999-2019. In 2032, the area of forest land, rice fields, and grassland is still increasing in size which is quite significant because the developed land is increasing significantly. Cellular Automata-Markov Chain accuracy test results were approved with a Kappa value of 0.91 or 91%. The hazard level prediction model in 2032 shows the level of erosion hazard in Citarik watershed. The level of severe erosion danger to very heavy (> 480 tons/ha /year) depends on the Buniwangi watershed and Kidang watershed because it is suspended by plantations and built-up area on the slope of 8% to> 25%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Madya Rizkiano
"Penelitian ini membahas bagaimana penerapan nilai-nilai budaya Minangkabau terhadap kebudayaan material berupa masjid dan surau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan budaya Minangkabau terhadap masjid dan surau yang diteliti, yaitu pada Surau Atok Ijuak, Surau Syekh Burhanuddin, Masjid Tuo Kayu Jao dan Masjid Asasi. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian arkeologi dari Sharer dan Ashmore yaitu formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, interpretasi dan publikasi. Penerapan nilai-nilai budaya Minangkabau dapat terlihat dari bangunannya mulai dari bagian kaki, badan, hingga atap serta pada ragam hiasnya. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pembangunan masjid dan surau yang ada di wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok dan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, mempunyai nilai-nilai budaya Minangkabau yang diterapkan sesuai dengan kata-kata adatnya.

This study discusses how the application of Minangkabau cultural values to material culture in the form of mosque and surau. This study aims to determine the linkage of Minangkabau culture to the mosques and suraus studied, namely Surau Atok Ijuak, Surau Syekh Burhanuddin, Tuo Kayu Jao Mosque and Asasi Mosque. The method used in this study are from Sharer and Ashmore, formulation, implementation, data gathering, data processing, analysis, interpretation and publication. Implementation of Minangkabau cultural values can be seen from the building starting from the lower, body, to the roof and on the variety of ornaments. Based on the results of the analysis can be seen that the construction of mosques and suraus that exist in the region of Padang Pariaman, Solok and Padang Panjang, West Sumatra, has Minangkabau cultural values that are applied in accordance with the tradition words.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fitria
"Pemerintah berusaha mengendalikan laju alih fungsi lahan sawah, serta melindungi dan mengembangkan lahan pertanian sawah yang potensial untuk menghasilkan kebutuhan pangan penduduk nasional secara konsisten dan berkelanjutan. Berubahnya kondisi lahan pertanian akibat gempabumi membuat terjadinya proses alih fungsi lahan yang dapat menjadi ancaman baik bagi petani, lingkungan fisik, ekonomi, serta lingkungan sosial di tempat tersebut. Salah satu upaya untuk mengetahui dan mengendalikan terjadinya alih fungsi lahan sawah adalah dengan cara mengetahui tren perubahan tutupan lahan serta memprediksi model tutupan lahan di masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perubahan tutupan lahan di Kecamatan Cugenang tahun 2008-2023, mengetahui perubahan lahan sawah sebelum dan sesudah terjadi gempa, serta memodelkan lahan sawah berkelanjutan pada tahun 2031 di Kecamatan Cugenang.  Model prediksi tutupan lahan di Kecamatan Cugenang yang merupakan area rawan bencana gempabumi dibuat dengan menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain. Klasifikasi tutupan lahan tahun 2008, 2013, 2018, 2022, dan 2023, dilakukan dengan menggunakan metode Machine Learning menggunakan algoritma random forest pada platform Google Earth engine. Model tutupan lahan sawah tahun 2031 diperoleh dari transisi perubahan tutupan lahan tahun 2018, dan 2023 dengan nilai validasi Kappa 0,79 dan 0,78. Kriteria penentuan lahan sawah berkelanjutan menggunakan data curah hujan, intensitas penanaman, serta produktivitas. Lahan sawah yang berada di zona terlarang memiliki luasan 42,83 Ha, luas lahan sawah di zona terbatas adalah 640,67 Ha.  Area lahan sawah yang tidak termasuk ke dalam zona terlarang dan terbatas merupaka area lahan sawah dengan zona bersyarat.

The government is trying to control the rate of conversion of rice fields, as well as protect and develop rice fields that have the potential to consistently and sustainably produce the food needs of the national population. Changes in the condition of agricultural land due to earthquakes cause a process of land conversion which can be a threat to farmers, the physical, economic and social environment in that place. One effort to find out and control the occurrence of changes in the function of paddy fields is by knowing trends in changes in land use and predicting land use models in the future. The aim of this research is to determine changes in land cover in Cugenang District in 2008-2023, to determine changes in rice fields before and after the earthquake, and to model sustainable rice fields in 2031 in Cugenang District. The land use prediction model in Cugenang District, which is an area prone to earthquake disasters, was created using the Cellular Automata-Markov Chain method. Land use classification for 2008, 2013, 2018, 2022 and 2023 was carried out using the Machine Learning method using the random forest algorithm on the Google Earth engine platform. The 2031 rice field land use model was obtained from the transition of land use changes in 2018 and 2023 with Kappa validation values of 0.79 and 0.78. The criteria for determining sustainable rice fields use rainfall data, planting intensity and productivity. The area of rice fields in the restricted zone is 42.83 Ha, the area of rice fields in the restricted zone is 640.67 Ha. Areas of rice fields that are not included in prohibited and restricted zones are areas of rice fields with conditional zones."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>