Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42932 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuraiman Febiansyah
"Gunung Endut merupakan salah satu gunung yang berada pada Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Daerah Gunung Endut didominasi oleh batuan vulkanik kuarter produk Gunung Endut, Sedimen tersier dari Formasi Bojongmanik dan batuan intrusi tersier. Formasi Bojongmanik tersusun atas batupasir tufan, batulempung, konglomerat, dan sisipan batubara muda. Sisipan batubara pada Formasi Bojongmanik memiliki ketebalan sekitar 2cm – 2m. Karakteristik batubara Formasi Bojongmanik pada daerah penelitian masih belum diketahui. Oleh karena itu, hal ini penting dilakukan untuk mengkarakterisasi batubara agar dapat mengetahui kualitas dari batubara tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi batubara dari Formasi Bojongmanik di daerah Gunung Endut menggunakan analisis batubara maseral, analisis proksimat, dan analisis ultimat. Lima sampel batubara dari darah penelitian telah dikumpulkan dan dianalisis. Analisis petrografi menunjukkan bahwa empat dari lima sampel menunjukkan bahwa lingkungan pengendapan dari batubara tersebut merupakan rawa yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga kualitas batubara buruk. Tetapi ada satu sampel batubara yang memiliki kualitas cukup baik namun tetap memiliki kandungan abu yang cukup tinggi, yaitu sampel batubara yang berada cukup dekat dengan intrusi batuan beku. Selain itu, hasil analisis proksimat dan ultimat menunjukkan bahwa hampir seluruh sampel memiliki kandungan abu yang tinggi dan mineral pirit yang cukup banyak sehingga menyebabkan nilai kalori batubara pada daerah ini buruk. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas batubara pada daerah penelitian ini memiliki kualitas yang buruk namun terdapat satu sampel batubara yang memiliki kualitas yang cukup baik.

Gunung Endut is a mountain positioned in Lebak Regency, Banten Province. The region is consisted of Quarternary volcanic rocks of Gunung Endut and Tertiary Bojongmanik Formation. The Bojongmanik Formation consisted of tuf f aceous sandstone, mudstone, conglomerate, and intercalation of young coal, with thickness from 2cm to 2 m. The coal characteristic s of Bojongmanik formation in study area are still not well known. Therefore, its important to characterise the coal in order to understand its quality.
This study attempted to characterise the coal from the Bojongmanik Formation in the Endut Mountain Area using coal maceral analysis, proximate analysis, and ultimate analysis. Five coal samples from the study area have been collected and analysed. Petrographic analysis indicate that four of the five samples has swamp depositional environment that was still affected by tidal sea water, causing the poor coal quality. However, there is one sample of coal that has a fairly good quality althoughstill has a fairly high ash content, which is a coal sample that is quite close to igneous intrusion. In addition, the results of the proximate and ultimate analysis showed that almost all samples had high ash content and pyrite minerals which caused the calorific value of coal in this area is poor. From these results, it can be concluded that the quality of coal in this study area is poor but there is one sample of coal still has a fairly good quality.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abriyanto Putra Setiawan Nugraha
"Batu bara sebagai sumber daya energi yang keberadaannya melimpah di Indonesia dengan estimasi cadangan 26,2 ton menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, namun memiliki nilai harga yang rendah (75,84 dolar per ton berdasarkan data ESDM bulan Januari 2021) yang membuat peningkatan permintaan batu bara dalam pemanfaatannya di industri energi. Dalam pemanfaatannya, mengetahui kualitas batu bara menjadi salah satu faktor yang penting. Penelitian yang dilakukan pada daerah Bayah Bagian Selatan ini difokuskan untuk mengetahui dua rumusan masalah peneliti yaitu mengenai karakteristik maseral dan analisis proksimat, ultimat, dan maseral pada batu bara di daerah Bayah bagian Selatan. Berdasarkan hasil analisis, maseral yang terdapat pada batu bara didaerah penelitian didominasi oleh maseral vitrinit. Submaseral vitrinit yang terkandung pada batu bara antara lain desmocollinite dan telocollinite. Selain vitrinit, maseral yang dominan terkandung yaitu inertinite. Sedangkan hasil analisis proksimat pada penelitian menunjukkan batu bara daerah penelitian didominasi kandungan abu yang dominan pada 6 sampel, kecuali pada 2 sampel lainnya. Terakhir, kadar sulfur yang didapat dari hasil analisis ultimat batu bara ada yang aman untuk digunakan pada industri dan ada yang tidak aman.

Coal as an energy resource which is abundant in Indonesia with reserves estimation 26.2 ton refers to data of Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, but has a low price value (75,84 dollars per ton based on data ESDM, January 2021) has increases people's needs of energy. In its utilization, knowing the quality of a coal is an important factor. This research was conducted in the Southern Bayah area focused on finding two formulations of namely, the microscopic characteristics of coal and proximate, ultimate, and maceral analysis of coal in the South Bayah area. Based on the results of the analysis, the maceral found in the coal in the area studied was dominated by vitrinite maceral. The vitrinites contained include, desmocollinite and telocollinite. Apart from vitrinite, the dominant maceral contained is inertinite. Meanwhile, the results of the proximate analysis in the study showed that the coal in the study area was dominated by the dominant ash content which found in all 6 samples, except for 2 samples. Finally, the sulfur content obtained from the ultimate analysis of coal determined some coal sample safe to be used in industry.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riane Shavira Setiawan
"Daerah Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah di Pulau Sumatra yang diduga juga mempunyai endapan batu bara, namun belum banyak penelitian yang membahasnya. Batu bara itu sendiri memiliki kerakteristik dan lingkungan pengendapan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dan lingkungan pengendapan batu bara yang terdapat pada daerah tersebut berdasarkan analisis petrografi organik, proksimat, ultimat, nilai kalori, dan total sulfur. Metode penelitian menggunakan klasifikasi peringkat batu bara berdasarkan ASTM dan kadar nitrogen untuk menentukan kualitas batu bara, sedangkan untuk lingkungan pengendapan digunakan parameter GWI dan VI, kondisi pengendapan, kadar abu, sulfur, dan mineral pengotor. Terdapat sepuluh seam yang ada pada daerah penelitian yang telah diinterpretasi karakteristik dan lingkungan pengendapannya berdasarkan 29 sampel batu bara. Seam tersebut dari yang tua hingga muda adalah seam LS-3a, LS-3, LS-2, LS-1, MS, US-4, US-3a, US-3, US-2, dan US-1. Karakteristik batu bara daerah penelitian memiliki peringkat bituminus volatil tinggi – antrasit. Kualitas batu bara pada daerah penelitian tergolong bagus karena kadar nitrogen yang terdapat pada batu bara daerah penelitian relatif rendah. Kemudian nilai kalori pada daerah penelitian dipengaruhi oleh kadar abu, semakin tinggi kadar abu maka nilai kalori dalam basis adb relatif semakin berkurang. Lingkungan pengendapan pada daerah penelitian berkisar antara mesotropik sampai ombrotropik dengan jenis tanamannya didominasi oleh tanaman kayu yang telah terdegradasi. Kondisi pengendapan pada daerah penelitian juga didominasi oleh rawa basah dengan genangan air sedang-tinggi. Selain itu, pada daerah penelitian juga terdapat fluktuasi pengaruh air sungai dan laut yang disebabkan oleh fluktuasi dari kadar sulfur, abu, serta mineral pengotor.

Taba Penanjung Region, Bengkulu Tengah Regency, Bengkulu Province is one of the regions on Sumatra Island that is suspected to also have coal deposits, but not much research has discussed it. Coal itself has different characteristics and depositional environments. This study aims to determine the characteristics and environmental deposition of coal contained in the area based on the analysis of organic petrography, proximate, ultimate, calorific value, and total sulfur. The research method uses coal rank classification based on ASTM and nitrogen content to determine coal quality, while for the depositional environment the GWI and VI, depositional conditions, ash content, sulfur, and mineral matter parameter are used. There are ten seams in the study area that have been interpreted by their characteristics and depositional environment based on 29 coal samples. Seam from old to young is seam LS-3a, LS-3, LS-2, LS-1, MS, US-4, US- 3a, US-3, US-2, and US-1. The coal characteristics of the study area have high volatile bituminous – anthracite ranking. The quality of coal in the study area is classified as good because the nitrogen content in the coal in the study area is relatively low. Then the calorific value in the study area is influenced by the ash content, the higher ash content, the lower calorific value in adb basis. The depositional environment in the study area ranged from mesotrophic to ombrotrophic, with the plant species being dominated by degraded woody plants. The depositional conditions in the study area were also dominated by wet swamps with medium to high standing water. Besides, in the study area, there are also fluctuations in the influence of the river and seawater caused by fluctuations in levels of sulfur, ash, and mineral matter."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krumbein, W.C.
San Francisco: W H Freeman, 1963
551.7 KRU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nichols, Gary
"This fully revised and updated edition introduces the reader to sedimentology and stratigraphic principles, and provides tools for the interpretation of sediments and sedimentary rocks."
Chichester, West Sussex: Wiley-Blackwell, 2009
551.303 NIC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Rinikasari
"Penelitian terfokus pada Formasi Klapanunggal pada kala Miosen Tengah tersusun atas batugamping yang merupakan bagian dari Cekungan Jawa Barat dan Palung Bogor bagian Utara. Tujuan dari penelitian adalah menentukan karakteristik fasies, lingkungan pengendapan, dan sejarah diagenesis batugamping pada Formasi Klapanunggal, Jawa Barat. Metode penelitian yang dilakukan adalah pengumpulan data dan pengukuran penampang stratigrafi, analisis petrografi, X-ray Diffraction, dan Scanning Electron Microscope. Klasifikasi fasies yang didapatkan dari hasil deskripsi makroskopis dan analisis petrografi sebanyak enam (6) fasies, yaitu Skeletal Wackestone, Skeletal Packstone, Benthic Foram Grainstone, Skeletal Rudstone, Coral Rudstone, dan Bindstone. Kemudian, fasies-fasies tersebut diklasifikasikan menjadi asosiasi fasies berdasarkan makroskopis dan petrografi menghasilkan tiga (3) asosiasi fasies, yaitu Platform Interior (Open Marine), Platform Margin Reef, dan Slope. Selanjutnya, hasil analisis diagenesis dan paragenetik menghasilkan sejarah diagenesis batugamping pada Formasi Klapanunggal secara berurutan, yaitu tahapan eogenetik (marine phreatic dan meteoric phreatic), tahapan mesogenetik (burial), dan tahapan telogenetik (meteoric phreatic dan meteoric vadose). Kemudian, terdapat hubungan asosiasi fasies dengan diagenesis, yaitu fitur sementasi marine lebih intensif pada asosiasi fasies Platform Margin Reef dibandingkan dengan asosiasi fasies Slope dan Platform Interior (Open Marine). Selain itu, pengaruh kompaksi mekanik lebih kuat pada asosiasi fasies Platform Margin Reef dan Slope dibandingkan dengan asosiasi fasies Platform Interior (Open Marine).

The research focused on the Klapanunggal Formation during the Middle Miocene which was composed of limestone which was part of the West Java Basin and the Northern part of the Bogor Trench. The purpose of this research is to determine facies characteristics, facies association, depositional environment and the history of limestone diagenesis in Klapanunggal Formation, West Java. Research method is data collection and measurement of stratigraphic sections, petrographic analysis, X-ray Diffraction, and Scanning Electron Microscope. The classification of facies obtained from the result of macroscopic description and petrographic analysis as many as six (6) facies, namely Skeletal Wackestone, Skeletal Packstone, Benthic Foram Grainstone, Skeletal Rudstone, Coral Rudstone, and Bindstone. Then, those facies classified into facies association based on macroscopic and petrographic analysis produces in three (3) facies association, namely Platform Interior – Open Marine, Platform Margin Reef, and Slope Furthermore, the results of diagenesis and paragenetic analysis produce a history of limestone diagenesis in the Klapanunggal Formation sequentially, namely the eogenetic stages (marine phreatic and meteoric phreatic), mesogenetic (burial) stages, and telogenetic stages (meteoric phreatic and meteoric vadose). Then, there is a relationship between facies associations with diagenesis, namely marine cementation features are more intensive in the Platform Margin Reef facies association than the Slope and Platform Interior (Open Marine) facies associations. In addition, the effect of mechanical compaction is stronger on the Platform Margin Reef and Slope facies association compared to the Platform Interior (Open Marine) facies association."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Johannes
"

Formasi Bayah merupakan salah satu formasi yang terdapat pada daerah penelitian di kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan litologi batuan seperti batubara, batulempung dan batupasir. Metode penelitian menggunakan analisis maseral dan analisis polen untuk dapat menentukan umur batuan, sejarah geologi dan lingkungan pengendapan dari batuan tersebut. Analisis maseral merupakan analisis melalui kandungan organik seperti vitrinit, liptinit dan inertinit yang terdapat pada batubara sedangkan analisis polen merupakan analisis melalui jenis dan morfologi polen berdasarkan deskripsi yang dapat diamati melalui mikroskop. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lingkungan pengendapan terbentuknya batubara Pada analisis tersebut digunakan 2 sampel batubara dalam analisis maseral dan 1 sampel batubara serta 2 sampel batulempung digunakan dalam analisis polen. Pengambilan sampel batubara tersebut dilakukan melalui pemetaan geologi serta pengamatan langsung di lapangan yang ditemukan di Desa Sukajadi, Desa Bukitsanggo dan Desa Pasirakmin melalui singkapan yang terdapat di area penelitian. Melalui sampel tersebut, dapat diketahui hasil analisis yang dilakukan adalah pada analisis maseral sampel batubara KP-01 dan KP-02 maka ditemukan maseral vitrinit lebih dominan yaitu 93,4%Vol KP-01 dan 88%Vol KP-02 dibandingkan maseral lain. Berdasarkan analisis maseral, Lingkungan pengendapan dari KP-01 yaitu telmatik, KP-02 yaitu marsh sedangkan analisis polen menunjukkan KP-03 memiliki lingkungan pengendapan yaitu lower delta plain.


Bayah Formation is one of the formations found in the research area in Panggarangan sub- district, Lebak Regency, Banten Province with rock lithology such as coal, claystone, and sandstone. The research method uses the analysis of maceral and pollen analysis to determine the age of the rock, the geological history and the depositional environment of the rock. Maceral analysis is an analysis through organic content such as vitrinite, liptinite and inertinite contained in coal while pollen analysis is an analysis through the type and morphology of pollen based on the description that can be observed through a microscope. The purpose of this research is to determine of coal depositional environment. In this analysis, two samples of coal were used in the maceral analysis, one sample of coal and two samples of clay were used in pollen analysis. The coal sampling was carried out through geological mapping and direct observation in the field found in Sukajadi Village, Bukitsanggo Village and Pasirakmin Village through outcrops in the research area. Through this sample, it can be seen that the results of the analysis carried out on the maceral analysis of coal samples KP-01 and KP-02 then found that vitrinite is more dominant, that is 93,4% Vol KP-01 and 86% Vol KP-02 compared to other macerals. Based on maceral analysis, the depositional environment of sample KP-01 is meander river, KP-02 is marsh while pollen analysis show KP-03 has a depositional environment that is lower delta plain.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyanie Bren
"ABSTRAK
Integrasi data seismik dan log sumur dilakukan pada dataset lapangan Blackfoot
untuk mengidentifikasi penyebaran litologi dan porositas pada zona target
reservoar tipis di lapangan ini. Integrasi dilakukan menggunakan analisa inversi
dan multi-atribut seismik. Dengan inversi seismik, tras seismik dapat diubah
menjadi volume impedansi akustik yang kemudian dikonversikan menjadi
porositas dengan suatu asumsi sedangkan dengan multiatribut seismik, volume
porositas dapat diprediksi dengan transformasi linier dan non-linier antara properti
log sumur dengan serangkaian atribut seismik.
Tiga jenis metoda inversi impedansi akustik diterapkan pada dataset yaitu inversi
rekursif, linear programming sparse-spike (LPSS) dan model-based. Hasil inversi
kemudian dibandingkan satu sama lain melalui parameter cross correlation dan
error log. Hasil dari inversi yang berbeda-beda ini secara konsisten menunjukkan
reservoar dengan impedansi rendah didalam channel pada kedalaman kurang lebih
1060ms pada domain waktu. Inversi berbasiskan model menunjukkan pencitraan
yang lebih baik dan koefisien korelasi yang paling tinggi (99.8%) dibandingkan
kedua jenis inversi lainnya. Karenanya, hasil inversi impedansi akustik modelbased
ini kemudian digunakan sebagai atribut eksternal pada analisa multi-atribut.
Volume pseudo porositas dibuat dari fungsi regresi dari crossplot hubungan
impedansi akustik hasil inversi dengan log porositas yang tersedia pada setiap
sumur.
Analisa multi-atribut digunakan untuk menghasilkan transformasi linier maupun
non-linier antara properti log sumur?dalam hal ini adalah log impedansi akustik,
densitas dan porositas?dengan serangkaian atribut seismik. Untuk model linier,
dipilih transformasi pembobotan linear step-wise regression (SWR) yang
diperoleh dari minimisasi least-square. Untuk mode non-linier probabilistic
neural networks (PNN) di-training menggunakan atribut pilihan dari transformasi
SWR sebagai input. PNN dipilih sebagai network yang akan diterapkan pada
dataset karena umumnya menunjukkan korelasi yang lebih baik dan mempunyai
algoritma matematis yang lebih sederhana.

Abstract
Integration of seismic and well log data of Blackfoot field dataset was conducted
to identify the distribution of lithology and porosity of an interest thin reservoir
zone in this field. The integration has been done using seismic and multiattribute
analyses. With seismic inversion, seismic trace can be changed into acoustic
impedance which represent the physical property of the reservoir layer and then
converted to be a porosity volume. With seismic multiattribute, log property
volumes are predicted using linear or non-linear transformations between log
properties and a set of seismic atrributes.
Three types of seismic inversion have been applied to the dataset i.e. recursive
inversion, linear programming sparse-spike (LPSS) inversion and model-based
inversion. The results then were compared each other through cross correlation
and error log parameters. The difference inversion results show clearly the
reservoir with its related low impedance within a channel at the depth of 1550m or
moreless at 1060ms in time domain. The model-based inversion result shows
smoothed image and the highest correlation coefficient (99.8%) compared to two
other inversions. Therefore, the acoustic impedance of model-based inversion
result was used for external attribute in multiattribute analyses. Pseudo-porosity
volume was produced from regression function of a crossplot between the
acoustic impedance as an inversion result with the original porosity log.
Multiattribute analyses were used to derive a relationship between well log
properties i.e. acoustic impedance, density and porosity logs?and a set of seismic
attributes. The derived relationship can be linear (using step-wise regression
transformation) or non-linear (using probabilistic neural network transformation).
PNN is chosen as a network trained for final dataset because in general it shows
better correlations and simpler matematic algorithms. The reliability of derived
relationship is determined by cross-validation test."
2011
T31945
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Askin Putra Fanela
"Teluk Kendari merupakan salah satu kawasan yang berdekatan dengan pusat kegiatan masyarakat. Kondisi seperti ini akan menyebabkan terjadinya ancaman di sekitar teluk berupa sedimentasi. Sedimentasi yang tinggi pada perairan mengakibatkan meningkatnya konsentrasi total padatan tersuspensi yang berdampak pada terhambatnya penetrasi cahaya pada perairan akibat terhalang oleh partikel sedimen. Sebagai konsekuensinya, tingginya konsentrasi TSS dapat menurunkan tingkat fotosintesis dan akan menurunkan kandungan klorofil-a dalam perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk, menganalisis karakteristik sedimen (ukuran butir), menganalisis sebaran total padatan tersuspensi dan klorofil-a serta mensintesa hubungan antara total padatan tersuspensi dengan kandungan klorofil-a. Penelitian ini dilakukan pada bulan januari sampai maret 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan mengumpulkan data primer berupa data karakteristik ukuran butir sedimen, konsentrasi total padatan tersuspensi dan kandungan klorofil-a, serta data skunder berupa TSS dan Klorofil-a pada tahun 2010, 2015 dan 2018 yang diambil dari citra satelit Landsat 5 TM dan Landsat 8 OLI. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik sedimen dengan ukuran butir yang paling halus berada pada wilyah tengah teluk yang dimana pada wilayah itu merupakan wilayah dengan kandungan TSS tertinggi sedangkan yang lebih besar berada pada mulut teluk. Total spadatan tersuspensi berpengaruh terhadap kandungan klorofil-a perairan yang ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.79 yang berarti sebesar 79% variable TSS mempengaruhi kandungan klorofil-a.

Kendari Bay is one of areas adjacent to the center of community activities at Southeast Sulawesi. Such conditions will cause a threat around the bay in the form of sedimentation. High sedimentation in the waters resulted in increas of total suspended solid (TSS) concentration. As a light light penetration in the will be low. TSS usually consist of < 2 I¼m. High TSS concentrations can reduce photosynthesis levels and the chlorophyll-a content in waters. This study was aimed to analyse the sediment grain size, the distribution patterns of total suspended solids and chlorophyll-a and tosynthesize the correlations between total suspended solids and chlorophyll-a content. This research was conducted in January to March 2018. The method used in this study was the survey method by collecting primary data such as sediment grain size, total suspended solid concentration and chlorophyll-a content, and secondary data such as TSS and chlorophyll-a in 2010, 2015 and 2018 taken from the image Landsat 5 TM and Landsat 8 OLI satellites. The results of this study indicated that the characteristics of sediments with the finest grain size was in the middle of the bay while the larger ones were at the mouth of the bay which is the region with the highest TSS content. TSS affected the chlorophyll-a content of waters as shown by the coefficient of determination (R2) of 0.79 which means that 79% of the TSS variable affects the chlorophyll-a content."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raskiban
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi potensi daerah penangkapan ikan di Muara Ciwaringin dan Muara Kedaton berdasarkan nilai konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut yang dikaitkan dengan nilai konsentrasi sedimen. Keterkaitan dari persebaran dan perubahan sedimen terhadap estimasi potensi daerah penangkapan ikan dihasilkan dari hasil analisis pengolahan citra Landsat dengan menggunakan aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: ke arah laut, persebaran sedimen, klorofil-a dan suhu permukaan laut menurun konsentrasinya. Secara umum, pada wilayah penelitian menunjukan perubahan sedimen dan klorofil-a mengalami peningkatan, tetapi suhu permukaan laut mengalami penurunan. Dengan adanya variabel sedimen dalam menentukan estimasi potensi daerah penangkapan ikan semakin memberikan hasil yang akurat daripada sebelumnya yang hanya menggunakan variabel klorofil-a dan suhu permukaan laut.

This study aims to determine the estimated potential fishing areas in Ciwaringin Outfall and Kedaton Outfall based on the value of chlorophyll a concentration and sea surface temperatures associated with sediment concentration values. The linkage of distribution and change in sediment to estimate potential fishing areas resulting from the analysis Landsat image processing applications using Remote Sensing and Geographic Information Systems.
The results concluded that the direction of the sea, sediment distribution, chlorophyll a and sea surface temperature decreased concentration. In general, the study area showed change sediment and chlorophyll a increased, but decreased sea surface temperature. With the sediment variables in determining the estimated potential fishing areas more accurate results than ever before are only using variable chlorophyll a and sea surface temperature.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>