Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisnada Kusumawati
"Gender merupakan produksi konstruksi sosial dengan determinasi identitas antara perempuan dan laki laki. Hal ini menciptakan stereotip gender yang membentuk kategorisasi maskulin dan feminine dan mempengaruhi metafisika bahasa. Dalam hal ini, perempuan diketahui dalam stereotip yang ada membuat perbandingan dengan laki laki menjadikan stigma kuat-lemah, rasional-emosinal, publik-domestik dan seterusnya, mendatangkan berbagai isu ketidak adilan gender bermunculan sehingga perempuan masuk dalam simbolis laki-laki. Untuk itu, salah satu upaya seorang tokoh feminis bernama Helene Cixous mencetuskan Ecriture Feminine, suatu gerakan perempuan untuk mengungkap kepentingan tulisan perempuan melalui bahasa dan menulis. Upaya melahirkan makna baru berdasarkan pengalaman dan hasrat sebagai seorang perempuan. Di pengujung tahun 2015, seorang bintang acara reality show Keeping Up with the Kardashians, yang juga aktris, pengusaha sekaligus model ternama Kim Kardashian meluncurkan aplikasi Kimoji yang mengusung ketubuhannya. Data penelitian artikel menggunakan aplikasi Kimoji sebagai perspektif Ecriture Feminine dapat dianalogikan sebagai usaha untuk menuliskan, dalam hal ini menciptakan emoji khas bahasa tubuh perempuan yang tidak lagi-lagi mengikuti stereotip gender. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan melalui pendekatan poststrukturalis, dimana gambar juga merupakan teks dapat dimaknai seperti bahasa. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan Kimoji berguna untuk mendekonstruksi stereotip gender melalui makna teks, seperti bahasa visual didalam Kimoji tersebut.

Gender is the production of social construction with the determination of identity between women and men. This creates gender stereotypes that form masculine and feminine categorizations and influence language metaphysics. In this case, women are known in the existing stereotypes to make comparisons with men making the stigma of strong-weak, rationalemotional, public-domestic and so on, bringing various issues of gender injustice to appear so that women are included in male symbolism. For this reason, one of the efforts of a feminist figure named Helene Cixous sparked Ecriture Feminine, a womens movement to uncover the interests of womens writing through language and writing. Efforts to give birth to new meanings based on experience and desire as a woman. At the end of 2015, a starring actress of reality show Keeping Up with the Kardashians, who is also an actress, well-known business woman and model Kim Kardashian launched the Kimoji application that carries her body. Data from article research using the Kimoji application as a Ecriture Feminine perspective can be analogized as an attempt to write, in this case creating a typical emoji of female body language that no longer follows gender stereotypes. Writing this article uses qualitative methods through a poststructuralist approach, where images are also texts that can be interpreted as language. The results show that the use of Kimoji is useful for deconstructing gender stereotypes through the meaning of the text, such as visual language in the Kimoji."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nuke Selviana
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Desiana Maryam
"Penelitian ini membahas pemikiran Hélène Cixous mengenai écriture feminine. Konsep écriture feminine mencakup ide untuk menulis tubuh, pengalaman, hasrat, dan seksualitas perempuan guna memperoleh pemahaman atas potensi diri dari sudut pandang perempuan. Écriture feminine menjadi pemikiran alternatif bagi perempuan untuk memasuki dunia simbolis atau penggunaan bahasa yang selama ini didominasi oleh ideologi patriarkal.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data penelitian ini adalah lirik lagu berjudul Être une Femme karya Anggun Cipta Sasmi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa lirik lagu Être une Femme menggunakan bahasa perempuan yang dapat mendekonstruksi bagian tubuh perempuan hingga berkonotasi positif. Penelitian écriture feminine ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemahaman mengenai tubuh perempuan baik bagi perempuan maupun masyarakat luas.

This research discusses the thougth of Hélène Cixous about écriture feminine. The conception of écriture feminine is a notion to write feminity of body, experience, passion, and sexuality in order to ascertain self-potential with woman's perspective. Écriture feminine is an alternative for woman to come into the symbolic world where language is dominated by phallic ideology.
This research uses qualitative method to explain the analysis. The data is a song lyrics titled Être une Femme written by Anggun Cipta Sasmi.
The analysis shows that Être une Femme uses female language to deconstruct parts of woman's body in a positive sense. This écriture feminine study can raise awareness on the importance of the woman's body understanding among both women and society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Amira Eri
"Media sosial dan influencer memainkan peran besar dalam membentuk konsep kecantikan. Akibatnya, media sosial, citra tubuh, dan cara wanita memandang kecantikan menjadi tak terpisahkan. Tulisan ini mengkaji tentang bagaimana Kim Kardashian sebagai influencer memanfaatkan Instagram-nya, serta pengaruhnya terhadap persepsi audiens tentang standar kecantikan dan pandangan terhadap citra tubuh. Desain penelitian kualitatif dilakukan untuk penelitian ini, dan pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, pengumpulan informasi dari berbagai sumber, serta melalui analisis halaman Instagram Kim Kardashian. Penelitian telah menemukan bahwa Kim Kardashian menciptakan standar kecantikan yang tidak realistis di Instagram-nya melalui kulit dan sosoknya yang selalu sempurna. Akibatnya, orang cenderung membandingkan diri mereka dengan Kim Kardashian dan karenanya merasa tidak puas dengan tubuh mereka sendiri.

Social media and influencers have a significant impact on the perception of beauty. As a result, social media, body image, and women's perceptions of beauty have become inextricably linked. This paper studies how Kim Kardashian as an influencer utilises her Instagram, and how it affects the audience’s perception about beauty standards and views on body image. A qualitative research design was done for this study, and the data collection was carried out by the study of literature, collecting information from various sources and also through analysis of Kim Kardashian’s Instagram page. The research has found that Kim Kardashian created unrealistic beauty standards in her Instagram through her constantly flawless skin and figure. As a result, people tend to compare themselves to Kim Kardashian and consequently feel dissatisfied with their own body."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tirta Pangestu Putri
"ABSTRAK
Makalah ini berusaha menginvestigasi sebuah film produksi studio Walt Disney yang baru dirilis pada tahun 2016, Zootopia, dengan harapan dapat memberikan gambaran mengenai upaya Disney dalam memperbaiki representasi ras dan jender dalam film-filmnya. Keberadaan makalah akademis yang membahas isu multikulturalisme dan stereotip dalam Zootopia 2016 masih sangat jarang. Makalah ini bermaksud mengisi kesenjangan tersebut dengan mengidentifikasi sikap Zootopia mengenai multikulturalisme dan kaitannya dengan stereotip. Tujuan utama dari makalah ini adalah menjelaskan bagaimana film Zootopia 2016 mengilustrasikan perwujudan konsep multikulturalisme dalam kehidupan nyata, termasuk tantangan-tantangan yang ada seperti konflik sosial berupa stereotip, prasangka, dan diskriminasi yang masih dapat ditemukan dalam kota multispesies Zootopia yang menjadi latar dari film tersebut. Fokus dari investigasi makalah ini adalah latar tempat Zootopia dan juga karakter utamanya, Judy Hopps, yang akan dibahas menggunakan konsep multikulturalisme Caleb Rosado dan dekonstruksi stereotip Stuart Hall. Hasil dari makalah ini menunjukkan bahwa film Zootopia 2016 memanfaatkan stereotip lama yang sudah ada untuk kemudian didekonstruksi di akhir cerita.

ABSTRACT
In hope of giving new insight on Disney rsquo s attempt at improving representation of race and gender in their films, this paper investigates the studio rsquo s recently released Zootopia 2016 . As the film is still fairly new, the existence of academic papers that discuss the issue of multiculturalism and stereotype in Disney rsquo s Zootopia 2016 is still very rare. This paper is meant to fill that gap by identifying Zootopia rsquo s stance on multiculturalism and its relation to stereotype. The primary aim of this paper is to explain how the film illustrates multiculturalism along with its challenge in depicting social tensions that are still abound in the multispecies city of Zootopia, such as stereotyping, prejudice, and discrimination. Caleb Rosado rsquo s concept of multiculturalism and Stuart Hall rsquo s stereotype deconstruction theory will be used to examine the film rsquo s setting and main character, Judy Hopps. The findings of this paper show that Zootopia, when presenting their version of multiculturalism, mostly relies on typical stereotypes in order to challenge them in the end."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fertita Gayantri Mugni
"ABSTRAK
Korea adalah salah satu negara yang hingga abad ke-21 terbiasa dengan keseragaman masyarakatnya dan hal tersebut merupakan penyebab dari munculnya sikap pembedaan yang kerap dialami oleh orang asing, mixed-blood, dan pekerja migran yang tinggal di Korea. Sikap pembedaan tersebut digambarkan oleh Kim Jae Young dalam cerita pendeknya yang berjudul Kokkili (코끼리) yang dipublikasikan pada tahun 2004. Perbedaan sikap tersebut dirasakan sebagai tindakan ketidakadilan bagi orang asing dan pekerja migran. Tidak hanya karangan fiktif dalam cerpen, adanya perbedaan sikap terhadap orang asing dianggap mencerminkan kejadian sosial era kontemporer. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah membahas makna ketidakadilan dalam cerpen dengan analisis wacana Derrida menggunakan metode deskriptif analitis. Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menunjukkan isu ketidakadilan dari sisi Korea dengan menggunakan teori dekonstruksi. Sesuai dengan teori dekonstruksi Derrida dan penggambaran ketidakadilan pada orang asing oleh Kim Jae Young, ditemukan bahwa makna ketidakadilan bukan hanya merepresentasikan hal yang buruk, melainkan keadaan akibat hambatan dalam memahami budaya negara lain.

ABSTRACT
Korea is one country that until the 21st century is accustomed to the uniformity of its people and this is the cause of the emergence of distinctive attitudes that are often experienced by foreigners, mixed-blood, and migrant workers living in Korea. The attitude of differentiation was described by Kim Jae Young in his short story entitled Kokkili (코끼리) published in 2004. The difference in attitude was felt as an act of injustice for foreigners and migrant workers. Not only fictional essays in short stories, differences in attitudes toward foreigners are considered to reflect the contemporary social events. The formulation of the problem in this study is to discuss the meaning of injustice in the short story with Derrida's discourse analysis using descriptive analytical methods. The purpose of this final assignment is to show the issue of injustice from the Korean side by using the theory of deconstruction. In accordance with Derrida's deconstruction theory and the description of injustice in foreigners by Kim Jae Young, it was found that the meaning of injustice not only represented a bad thing, but a condition due to obstacles in understanding the culture of other countries."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Insani Winarso
"ABSTRAK
Iklan merupakan salah satu cara bagi pemasar untuk memasarkan produk atau jasanya. Namun, terlepas dari sisi kreatif dan inovatif, sebuah iklan seringkali mengandung isu stereotip gender, terutama iklan yang menyasar anak-anak sebagai target khalayak. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk memaparkan berbagai literatur yang memperlihatkan peran media, dalam hal ini TVC, yang mengandung isu stereotip gender dalam pembentukan persepsi gender anak. Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah studi literatur dari berbagai jurnal, artikel dan buku yang terkait dengan topik penelitian. Stereotip gender yang disosialisasikan pada anak akan masuk pada proses kognisi anak dan akan mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman anak mengenai gender. Dampak stereotip gender pada proses sosialisasi anak juga dapat melekat hingga anak menjadi seorang dewasa dan dapat membatasi seseorang dalam berbagai hal, mulai dari pilihan karir, kehidupan sosial hingga cara berpakaian yang sesuai dengan konstruksi gender.
ABSTRACT

Advertising is one of many ways for marketers to market their products. Nevertheless, apart from creative and innovative aspects, an advertising often contains gender stereotype issues, especially advertising that targeting children as the target audiences. The purpose of this study is to explain various of literatures that shows role of the media, spesifically TVC, that contains gender stereotype issues which can affect formation of children gender preception. The methodology of this journal is literature study from different kinds of journals, articles and books that relevant to the research topic. Gender stereotype that socialized to children will be internalized in their cognitive process and it will influence children rsquo s understanding and knowledge about gender. The gender stereotype socialization will influence children behaviour in the future and may restrict a person in many cases career preference, social life and also how to dress based on gender."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alifta Kinanti
"Terdapat stereotip di masyarakat mengenai pekerjaan maskulin dan feminin. Stereotip pekerjaan berbasis gender tersebut berbahaya karena dapat membuat seseorang yang melakukan pekerjaan yang berlawanan dengan gendernya akan merasa krisis identitas dan cenderung berperilaku menyimpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi pekerjaan maskulin dan feminin serta dasar dari seseorang dalam mengklasifikasikan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh 3633 orang responden yang berusia 15-64 tahun dan berasal dari seluruh Indonesia. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan bantuan software SPSS 22 dan Microsoft Excel serta metode kualitatif dengan bantuan software Nvivo 11. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat 46 pekerjaan maskulin, 57 pekerjaan netral, dan 26 pekerjaan feminin. Sebagai tambahan, jumlah jenis kelamin yang melakukan suatu pekerjaan masih menjadi dasar yang paling kuat bagi seseorang untuk mengklasifikasi pekerjaan menjadi pekerjaan maskulin dan feminin.

There is a stereotype about masculine and feminine occupation in the society. This occupational gender stereotype will lead to several negative impact. It could make someone who do the occupation that is contrary to his gender identity will experience an identity crisis and tend to deviate. This study aims to determine the classification of masculine and feminine occupation and the underlying reason behind the classification. Data were collected by distributing questionnaires filled out by 3633 respondents aged 15-64 years and from all over Indonesia. The analysis was carried out using quantitative methods with the help of SPSS 22 and Microsoft Excel software and qualitative methods with the help of Nvivo 11 software. From the results of the analysis, it was found that there were 46 masculine jobs, 57 neutral jobs, and 26 feminine jobs. In addition, the number of sexes doing work is still the strongest basis for a person to classify work as masculine and feminine.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuke Desmiati Helnaz
"Travel Journal merupakan dokumen tertulis mengenai aktivitas yang dilakukan seseorang yang melakukan perjalanan yang sangat jauh. Baik pelancong pria maupun pelancong wanita menulis travel journal dan di dalam penulisan keduanya terdapat karakteristik masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penulis wanita dan pria menuliskan pengalamannya pada travel journal Scandinavian Explorer yang ditulis oleh Asanti Astari dan Travelous yang ditulis oleh Andrei Budiman selama melakukan perjalanan mengunjungi beberapa negara di benua eropa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersumber pada kajian pustaka. Korpus penelitian ini adalah dua sub-judul yang diambil dari kedua travel journal kedua penulis yang telah diterbitkan. Analisis yang dilakukan adalah dengan menganalisis alur cerita, penggambaran situasi alam, penggambaran situasi perkotaan dan gaya penceritaan berdasarkan teori ekritur feminine yang dicetuskan oleh Helene Cixous.
Berdasarkan penelitian, penulis wanita menuliskan pengalamannya dengan lebih bebas dan dapat mengajak pembaca untuk turut mengajak pembaca merasakan pengalaman yang ia alami dibandingkan dengan penulis pria. Penulis wanita juga lebih dapat menggambarkan keadaan alam dengan lebih baik dan situasi perkotaan dengan lebih detail. Travel journal Scandinavian Exxplorer yang ditulis oleh wanita lebih sesuai dengan teori ekritur feminin yang dicetuskan Helene Cixous.

Travel Journal is a written document about activities of someone who is on a journey, usually over a long distance. Not only male travellers, but also women travellers write travel journals and there are characteristics of both male and female writers in both of their writings. This research was aimed to know how male and female writers write their experiences on the travel journals named Scandinavian Explorer written by Asanti Astari and Travelous written by Andrei Budiman on their journey visiting some countries in Europe.
The research method is qualitative method which is from literary view. Materials which were analyzed in this research are the plot, the writers‟ description about nature‟s condition and situation in the cities, and the writers‟ styles on telling their stories based on the theory of ecriture feminine by Helene Cixous.
ased on the result, the female writer wrote her experiences more freely and she invited the readers to understand the writer‟s feeling in compare to the male writer. Also the female writer could describe the condition of the nature in a better way and more detailed on the situation of a city. The travel journal Scandinavian Explorer written by female writer was more compatible with the theory of ecriture feminine published by Helene Cixous.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>