Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160884 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniavi Nayunda
"ABSTRAK
Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) adalah jenis diabetes yang paling umum di dunia. Baris kedua pengobatan DMT2 yang dapat menghambat pelepasan glukagon dan meningkatkan sekresi insulin adalah inhibitor DPP-IV. Enzim DPP-IV yang terdapat dalam tubuh manusia dapat diproduksi oleh tubuh sendiri atau dari bakteri yang terdapat di usus, seperti Parabacteroides goldsteinii dan Bacteroides fragilis. Dalam penelitian ini dilakukan penyelarasan sekuens bakteri dan pemodelan homologi. Docking makromolekul DPP-IV manusia dan model bakteri dilakukan terhadap setiap situs aktif DPP-IV manusia menggunakan aplikasi PyRx. Persentase kemiripan urutan antara DPP-IV manusia dan model DPP-IV bakteri (% urutan yang dipertahankan;% dari semua urutan), P.goldsteinii (46,15%, 24,18%) dan B. fragilis (92,31%; 20, 04% ). Parameter optimasi untuk molecular docking DPP-IV yaitu kotak grid dengan ukuran 50x50x50 unit dengan jarak spasi 0,375 dan evaluasi energi sebesar 5.000.000. Berdasarkan hasil analisis nilai indeks selektivitas diperoleh senyawa penghambat DPP-IV yaitu gemigliptin yang relatif selektif pada P.goldsteinii dengan nilai indeks selektivitas 1,34 x10-4 dan retagliptin yang relatif selektif pada B. fragilis dengan nilai indeks selektivitas 0,05 x10 -4 diantara 16 ligan lain pada tiga sisi aktif enzim DPP-IV. Hasil ini menunjukkan bahwa gemigliptin dan retagliptin dapat digunakan sebagai data pendukung dalam perancangan molekul baru dan perkembangannya sebagai penghambat DPP-IV selektif untuk pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2).
ABSTRACT
Diabetes mellitus type 2 (T2DM) is the most common type of diabetes in the world. The second line of T2DM treatment that can inhibit glucagon release and increase insulin secretion are DPP-IV inhibitors. The DPP-IV enzyme found in the human body can be produced by the body itself or from bacteria found in the intestines, such as Parabacteroides goldsteinii and Bacteroides fragilis. In this study, bacterial sequence alignment and homology modeling were carried out. Docking of human DPP-IV macromolecules and bacterial models was carried out against each active human DPP-IV site using the PyRx application. Percentage of sequence similarity between the human DPP-IV and the bacterial DPP-IV model (% retained sequences;% of all sequences), P.goldsteinii (46.15%, 24.18%) and B. fragilis (92.31%; 20, 04%). The optimization parameters for the DPP-IV molecular docking are a grid box with a size of 50x50x50 units with a spacing of 0.375 and an energy evaluation of 5,000,000. Based on the results of the selectivity index value analysis, the DPP-IV inhibitor compound was obtained, namely gemigliptin which was relatively selective in P.goldsteinii with a selectivity index value of 1.34 x10-4 and retagliptin which was relatively selective in B. fragilis with a selectivity index value of 0.05 x10-4. among 16 other ligands on the three active sites of the DPP-IV enzyme. These results indicate that gemigliptin and retagliptin can be used as supporting data in the design of new molecules and their development as selective DPP-IV inhibitors for type 2 diabetes mellitus (T2DM) patients."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Farah Nabila
"Diabetes merupakan gangguan metabolisme serius yang ditandai dengan hiperglikemia kronis karena produksi insulin yang tidak mencukupi (Tipe 1) atau resistensi insulin (Tipe 2).Akumulasi studi menunjukkan bahwa komposisi mikrobiota usus dapat mempengaruhi diabetes tipe 2. Salah satu strategi untuk pengobatan diabetes tipe 2 (T2DM) adalah inhibitor Dipeptidyl Peptidase-IV (DPP-IV). Bifidobacterium adolescentis dan Prevotella pallens adalah dua bakteri yang banyak terdapat di usus dan memiliki conserved sequence yang sama dengan DPP-IV. Penelitian dilakukan secara in-silicoterhadap bakteriBifidobacterium adolescentis danPrevotella pallens untuk mengetahui selektivitas obat pada DPP-IV pada manusia dan bakteri. Penambatan molekuler dilakukan menggunakan AutoDock melalui program PyRx, selanjutnya dilakukan visualisasi interaksi hasil penambatan molekuler menggunakan PyMOL. Hasil homologi modeling didapatkan dari pemodelan dengan perangkat lunak SWISS- MODEL. Parameter optimasi yang didapatkan untuk penambatan molekuler DPP-IV adalah menggunakan gridbox 50x50x50 unit dengan energi evaluasi 5.000.000. Senyawa inhibitor DPP-IV yang menunjukkan indeks selektivitas terendah terhadap bakteri Bifidobacterium adolescentis adalah Vildagliptin, sementara terhadap Prevotella pallens adalah Sitagliptin.

Diabetes is a serious disease characterized by hyperglycemia due to insufficient insulin production (Type 1) or insulin resistance (Type 2). One strategy for the treatment of type 2 diabetes (T2DM) is a Dipeptidyl Peptidase-IV (DPP-IV) inhibitor. Bifidobacterium adolescentis and Prevotella pallens are two bacteria that are mostly found in human’s gut and have similar conserved sequences to DPP-IV. This study tested selectivity of DPP-IV inhibitors against Bifidobacterium adolescentis and Prevotella pallens in in-silico to determine the selectivity of drugs against DPP-IV in humans and bacteria. Docking was done using AutoDock through the PyRx program, then visualizing the interaction of molecular results using PyMOL. Homology modeling results obtained from modeling with SWISS-MODEL software. The optimization parameters obtained for molecular belaying of DPP-IV using a 50x50x50 unit box with 5.000.000 evaluation energy. DPP-IV inhibiting compound which shows the lowest selectivity index against Bifidobacterium adolescentis is vildagliptin, while Prevotella pallens is sitagliptin. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Amelia Arafah
"ABSTRAK

Penelitian senyawa baru sebagai penghambat DPP-IV untuk agen antidiabetes banyak dilakukan, seperti senyawa turunan asam sinamat. Namun afinitas ikatan senyawa tersebut belum optimal. Pemodifikasian struktur dengan metode in silico berbasis fragmen diperlukan untuk memperbaiki hal tersebut. Tujuan penelitian ini, untuk mendapatkan senyawa baru sebagai penghambat DPP-IV dengan pemodifikasian menggunakan fragmen dan senyawa alternatif yang berpotensi sebagai penghambat DPP-IV berdasarkan kemiripan dengan senyawa hasil modifikasi; menganalisis interaksinya pada makromolekul DPP-IV; memprediksi ADME, toksisitas dan kemudahan sintesis senyawa modifikasi dan senyawa kemiripannya berdasarkan nilai energi ikatan dan konstanta inhibisi. Struktur modifikasi berasal dari fragmentasi  senyawa turunan asam sinamat dan fragmen basis data Zinc yang terlebih dahulu ditapiskan terhadap parameter Rule of Three dan Heavy Atom menggunakan program Knime serta penambatan pada masing-masing situs aktif DPP-IV. Hasil modifikasi ditambatkan ulang dengan program PyRx dan dianalisis lebih lanjut berdasarkan ADME, toksisitas, dan interaksi menggunakan SwissADME dan ProTox-II. Struktur rancangan dicari kemiripannya dengan senyawa-senyawa pada basis data PubChem berdasarkan Tanimoto. Hasil modifikasi diperoleh 133 struktur rancangan. Tiga belas struktur memiliki nilai afinitas yang mendekati penghambat DPP-IV. Berdasarkan hasil penambatan dan analisis, struktur38 serta senyawa 15471581 diprediksikan berpotensi sebagai penghambat DPP-IV


ABSTRACT


Research on new compounds as DPP-IV inhibitors for antidiabetic agent have been carried out, such as cinnamic acid derivates. However, their binding affinity have not optimum. Structure modification using in silico fragment-based method is needed to fix it. The aims of this research are to obtain new compound as DPP-IV inhibitor with modification using fragment  and alternative compound that potential as DPP-IV inhibitor based on similarity with the modified compounds; and analyze their interaction in DPP-IV; predict ADME, toxicity, and ease of synthesis based on binding affinity and inhibition constant. Modified structures come from the fragmentation of structure from cinnamic acid derivates and fragments from Zinc database which previously screened against Rule of Three and Heavy Atom using Knime and docked in each DPP-IV active site. The results are docked again with PyRx and analyzed further based on ADME, toxicity, and interactions using SwissADME and ProTox-II. The structures are searched for similarities with compounds in PubChem database based on Tanimoto parameters. The modification result obtained by 133 design structure. Thirteen structures have binding affinity that approach DPP-IV inhibitor. Based on docking and analyze result, structure38 and 15471581 compound are predicted to be potential as DPP-IV inhibitor.

"
Lengkap +
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabila Robbani
"Diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan global yang tumbuh paling cepat di abad ke-21. Obat antidiabetes dengan berbagai mekanisme kerja telah banyak di produksi. Namun, sebagian besar penderita diabetes menggunakan tanaman untuk pengobatan alternatif karena merasa efek sampingnya lebih kecil dibandingkan obat antidiabetes. Tanaman yang telah terbukti berpotensi sebagai antidiabetes diantaranya adalah Caesalpinia sappan (secang), Andrographis paniculata (sambiloto), dan Syzygium cumini (jamblang). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antidiabetes dari kombinasi ekstrak etanol herba sambiloto, daun jamblang, dan kayu secang secara in vitro dengan penghambatan enzim alfa-glukosidase dan DPP-IV (Dipeptidil-peptidase IV). Kombinasi ketiga ekstrak dibuat dalam bentuk granul dan sediaan akhir berupa kapsul. Formula terbaik dilanjutkan untuk pengujian stabilitas selama 3 bulan. Caesalpinia sappan menunjukkan aktivitas paling kuat dalam menghambat enzim alfa-glukosidase dan DPP-IV dengan nilai masing-masing sebesar IC50 9,60 ± 1,05 µg/mL dan 59,98 ± 6,84%. Sementara, ekstrak kombinasi menghasilkan IC50 64,21 ± 1,37 µg/mL terhadap penghambatan alfa-glukosidase dan 45,14 ± 12,71% untuk penghambatan DPP-IV. Formulasi paling efisien adalah F1 yang menggunakan Avicel PH 101 dengan komposisi paling rendah. F1 memperoleh carr’s index 14,40 ± 1,38% dan hausner’s ratio 1,17 ± 0,02. Setelah penyimpanan tiga bulan, adanya perbedaan fisik. Kadar senyawa penanda turun setelah penyimpanan dua minggu. Namun, terjadi kenaikan setelahnya untuk brazilin dan andrografolid. Aktivitas penghambatan alfa-glukosidase berlangsung fluktuatif selama masa penyimpanan, namun mengarah pada peningkatan IC50. Caesalpinia sappan memiliki aktivitas paling kuat terhadap penghambatan alfa-glukosidase dan DPP-IV serta sediaan kapsul cenderung stabil selama penyimpanan 3 bulan. 

Diabetes is one of the fastest growing global health problems of the 21st century. Antidiabetic drugs with various mechanisms of action have been produced. However, most diabetics use plants as alternative medicine because its side effects are lower than antidiabetic drugs. Plants that have been shown to have potential as antidiabetic are Caesalpinia sappan, Andrographis paniculata, and Syzygium cumin. This study aims to examine the antidiabetic activity in vitro of the combination of ethanol extract of those three plants by inhibiting alpha-glucosidase and DPP-IV enzymes. The combination of the three extracts was made in the form of granules in capsule. The best formula was continued for stability testing for 3 months. Caesalpinia sappan showed the strongest activity in inhibiting alpha-glucosidase and DPP-IV enzymes with IC50 values of 9.60±1.05 µg/mL and 59.98±6.84%, respectively. Meanwhile, the combined extract obtained an IC50 of 64.21±1.37 µg/mL for alpha-glucosidase inhibition and 45.14±12.71% for DPP-IV inhibition. The most efficient formulation was F1 which use Avicel PH 101 with the lowest composition. F1 obtained a carr's index of 14.40±1.38% and a hausner's ratio of 1.17±0.02. After three months of storage, there was changed in physical appearance. The content of marker compounds decreased after two weeks of storage. However, there was a subsequent increase for brazilin and andrographolide. The alpha-glucosidase inhibitory activity fluctuated during storage but led to an increasing in IC50. Caesalpinia sappan extract has the strongest activity against alpha-glucosidase and DPP-IV inhibition and capsule tend to be stable for 3 months of storage."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badzliah Khairunizzahrah
"Kanker merupakan suatu penyakit pada tingkat sel yang ditandai dengan kelainan mekanisme kontrol seluler. Metabolisme sel-sel kanker sangat bergantung pada jalur glikolitik dalam memproduksi adenosin trifosfat (ATP), bahkan saat adanya oksigen yang berlimpah (efek Warburg). Heksokinase (HK) merupakan enzim utama yang berperan pada peningkatan glikolisis, terutama pada kondisi kanker yang umumnya ditandai oleh tingginya penyerapan dan metabolisme glukosa. Oleh karena itu, inhibitor HK menarik untuk diteliti sebagai salah satu strategi pengobatan kanker, khususnya inhibitor HK 2. Heksokinase memiliki tiga macam isoform lain (HK 1, 3, dan 4) yang mempunyai kemiripan pada sekuens asam aminonya. Pada penelitian ini, dilakukan penyejajaran sekuens dan pemodelan homologi. Penambatan molekuler makromolekul HK 2 manusia dan model HK 1, 3, dan 4 dilakukan terhadap masing-masing situs aktif HK manusia menggunakan AutoDock Vina melalui program PyRx. Persentase kemiripan keseluruhan sekuens antara HK 2 dan model HK 1, 3, dan 4 berturut-turut adalah 73,75%, 56,59%, dan 56,82%. Parameter optimasi yang digunakan untuk penambatan molekuler yaitu grid box ukuran 22,5 x 22,5 x 22,5 Å dan exhaustiveness sebesar 8. Berdasarkan hasil analisis selektivitas, didapatkan nilai indeks selektivitas senyawa inhibitor heksokinase dalam rentang 0,31-0,84 pada HK 1, 0,51-1,25 pada HK 3, dan 0,22-1,66 pada HK4, yang menunjukkan bahwa semua ligan tersebut relatif tidak selektif terhadap makromolekul HK 2 manusia maupun model isoform HK 1-3.

Cancer is a cellular level disease characterized by abnormalities in cellular control mechanisms. The metabolism of cancer cells is highly dependent on the glycolytic pathway in producing adenosine triphosphate (ATP), even in the presence of abundant oxygen (Warburg effect). Hexokinase (HK) is the main enzyme that plays a role in increasing glycolysis, especially in cancer that is generally characterized by high absorption and metabolism of glucose. Thus, HK inhibitors are interesting to study as one of the cancer treatment strategies, especially HK 2 inhibitors. Hexokinase has three other types of isoforms (HK 1, 3, and 4) which have similarities in their amino acid sequences. In this research, sequence alignment and homology modelling are carried out. Molecular docking of human HK 2 macromolecules (template) and HK 1, 3, and 4 models was performed on each of the human HK active sites using AutoDock Vina in PyRx program. The percentage similarity of overall sequence between HK 2 and HK 1, 3, and 4 models are 73.75%, 56.59%, and 56.82%, respectively. Optimization parameters used for the molecular docking are grid box with a size of 22.5 x 22.5 x 22.5 Å and exhaustiveness of 8. Based on the results of the selectivity analysis, the selectivity index value of hexokinase inhibitor compounds is in the range of 0.31-0.84 to HK1, 0.51-1.25 to HK3, and 0.22-1.66 to HK4, which shows that all ligands are relatively not selective to both human HK 2 macromolecule or HK 1-3 isoform models."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eugene Clarance
"Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan salah satu tipe diabetes yang telah menjadi permasalahan besar dalam dunia kesehatan. Salah satu pengobatan DMT2 yang mendegrasi enzim glukagon dan meningkatkan sekresi insulin adalah inhibitor Dipeptidil Peptidase-IV (DPP-IV).  Inhibitor DPP-IV yang sudah digunakan memiliki efek samping yang bahaya, seperti pankreatitis akut, arthalagia, dan gagal jantung. Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan model Virtual Screening (VS) menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk identifikasi inhibitor DPP-IV yang berpotensi. Pengembangan model VS dilakukan menggunakan konsep machine learning (ML) dan deep learning (DL). Pada penelitian ini, dilakukan 18 pengembangan model ML dan 8 model DL. Model VS DPP-IV yang optimal merupakan DNN dengan fitur Fingerprint dengan nilai parameter statistik lebih tinggi dari threshold VS optimal yaitu 0,85, dengan akurasi 0,91554, presisi 0,90815, sensitivitas 0,92319, selektivitas 0,90801, dan nilai F1 0,9156. Hyperparameter optimal model VS adalah tiga layer dengan jumlah neuron 2.000, 1.000, 100; nilai dropout 0; ukuran batch size 256; jumlah epoch 100; kecepatan learning rate 0,0001; dan tipe activation function merupakan RELU. Model VS DPP-IV dilakukan ujicoba terhadap database bindingDB dan didapat 24 ligan potensi. Berdasarkan perbandingan nilai binding affinity 24 ligan potensi terhadap ligan inhibitor DPP-IV menggunakan penambatan molekular, didapat satu ligan potensi berinteraksi dengan situs aktif S2 dan tujuh ligan potensi berinteraksi dengan situs aktif S3. Ligan tersebut memiliki nilai binding affinity lebih rendah dari ligan inhibitor DPP-IV yang FDA-approved dan lebih rendah dari -8 kcal/mol. Hasil ini menunjukkan bahwa model VS DPP-IV menggunakan AI dapat menjadi metode virtual screening dalam identifikasi inhibitor DPP-IV yang baru.

Diabetes mellitus type 2 (DMT2) is one of diabetes type that has been causing problems in the health sector. One of the DMT2 medications that can degrade glucagon enzyme and increase insulin secretion is a Dipeptydil Peptidase-IV (DPP-IV) inhibitor. However, DPP-IV inhibitor drugs result in unexpected side effects such as acute pancreatitis, arthralgia, and heart failure. This research developed a virtual screening (VS) model using Artificial Intelligence (AI) to identify potential DPP-IV inhibitors. VS models that were developed were 18 ML models and 8 DL models. DNN with fingerprint features was the VS model best optimal with statistical parameters that exceeds the optimum VS threshold value, which is 0,85, with accuracy 0,91554, precision 0,90815, sensitivity 0,92319, selectivity 0,90801, and F1 score 0,9156. Optimum VS model hyperparameter used a three-layered neuron with the neuron amount of each layer were 2000, 1000, and 100; zero dropout, 256 batch size, 100 epochs, learning rate 0,0001 with RELU as activation function. DPP-IV VS model was used to predict potential ligands using bindingDB and showed 24 ligands with an AI confidence level above 0.98. Based on the binding affinity comparison with DPP-IV inhibitors by molecular docking, it resulted one ligand interacting with active site S2 and seven ligands interacting with active site S3. These ligands had lower binding affinity value compared to FDA-approved DPP-IV inhibitor by docking. The result of this research showed that the DPP-IV VS model using AI could be a new VS model in identifying new DPP-IV inhibitors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wening Dharmastuti
"Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Prevalensi diabetes tipe 2 (T2D), merupakan ancaman kesehatan masyarakat global. Penanganan kadar gula darah post prandial dan pencegahan komplikasi dengan antioksidan merupakan salah satu upaya menjaga sistem metabolisme tubuh. Berdasarkan Ayurveda, tanaman Diospyros malabarica (Desr.) Kostel diketahui memiliki aktivitas antidiabetes dan antioksidan, sementara di Indonesia nilai pemanfaatan tanaman tersebut secara tradisional untuk tujuan kesehatan belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi, serta mengevaluasi aktivitas antidiabetes dan antioksidan dari ekstrak metanol daun (ED) dan ekstrak metanol kulit batang (EK), melalui penghambatan enzim α-glukosidase, DPP-IV, serta radikal DPPH secara in vitro. Ekstraksi dilakukan menggunakan ultrasound assisted-extraction (UAE). Hasil menunjukkan bahwa EK memiliki aktivitas antidiabetes dan antioksidan yang lebih baik dibanding ED. Nilai IC50 terkait penghambatan α-glukosidase, DPP-4, dan DPPH dari EK secara berurutan yaitu 14,36 ± 0,21; 205,39 ± 2,94; dan 8,04 ± 0,05 μg/mL, lebih rendah dibandingkan dengan nilai IC50 dari ED, yaitu sebesar 429,89 ± 3,39; 2630,53 ± 55,87; dan 115,42 ± 0,39 μg/mL. Dilakukan pemisahan lebih lanjut pada EK dengan fraksinasi padat-cair. Isolasi senyawa menggunakan kromatografi kolom menggunakan fase diam silika gel dilakukan dari fraksi etil asetat (FEA) yang memiliki potensi aktivitas antidiabetes dan antioksidan dengan nilai IC50 > 50 μg/mL. Pemisahan FEA menghasilkan 11 subfraksi (F1 – F11). Pemurnian fraksi etil asetat menghasilkan senyawa lupeol, asam betulinat, dan kuersetin secara berurutan, dengan nilai IC50 terhadap α-glukosidase 43,76 ± 0,40; 17,75 ± 0,21; dan 23,01 ± 0,46 μg/mL; nilai IC50 terhadap DPP-IV menghasilkan 295,46 ± 5,36; 244,67 ± 1,00; dan 130,25 ± 8,84 μg/mL, dan penghambatan terhadap radikal DPPH menunjukkan nilai IC50 439,08 ± 5,22; 317,29 ± 4,22; dan 4,91 ± 0,02 μg/mL. Asam betulinat dan kuersetin yang memiliki nilai IC50 terendah terhadap enzim α-glukosidase, menunjukkan tipe penghambatan non kompetitif campuran.

Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia. The prevalence of type 2 diabetes (T2D) is a global public health threat. Managing post-prandial blood sugar levels and preventing complications with antioxidants is one of the efforts to maintain the body's metabolic system. Based on Ayurveda, Diospyros malabarica (Desr.) Kostel plant is known to have antidiabetic and antioxidant activities, while in Indonesia, the value of traditional use of these plants for health purposes has never been reported. This study aims to isolate, identify, and evaluate the antidiabetic and antioxidant activities of leaf methanol extract (ED) and stem bark methanol extract (EK) through inhibition of α-glucosidase enzyme, DPP-IV, and DPPH radical in vitro. The extraction was performed using ultrasound-assisted extraction (UAE). Results showed that EK had better antidiabetic and antioxidant activities than ED. The IC50 values related to α-glucosidase, DPP-4, and DPPH inhibition of EK were 14.36 ± 0.21; 205.39 ± 2.94; and 8.04 ± 0.05 μg/mL, respectively, lower than the IC50 values of ED, which were 429.89 ± 3.39; 2630.53 ± 55.87; and 115.42 ± 0.39 μg/mL. Further separation of EK was carried out by solid-liquid fractionation. Isolation of compounds by column chromatography using silica gel stationary phase was carried out from the ethyl acetate fraction (FEA) which has potential antidiabetic and antioxidant activity with IC50 value > 50 μg/mL. Separation of FEA resulted in 11 subfractions (F1 - F11). Purification of the ethyl acetate fraction produces the compounds lupeol, betulinic acid, and quercetin respectively, with IC50 values against α-glucosidase of 43.76 ± 0.40; 17.75 ± 0.21; and 23.01 ± 0.46 μg/mL; IC50 values against DPP-IV resulted in 295.46 ± 5.36; 244.67 ± 1.00; and 130.25 ± 8.84 μg/mL, inhibition of DPPH radicals demonstrated IC50 values of 439.08 ± 5.22; 317.29 ± 4.22; and 4.91 ± 0.02 μg/mL. Betulinic acid and quercetin which had the lowest IC50 values against α-glucosidase enzyme, showed mixed non-competitive inhibition type."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Pratiwi
"Kanker merupakan suatu penyakit yang dapat terjadi karena adanya kegagalan apoptosis. Kegagalan apoptosis ini disebabkan karena MDM2 menghambat aktivitas dari p53 sehingga procaspase-3 tidak teraktivasi menjadi caspase-3. Saat ini, pengobatan kanker telah banyak diterapkan. Namun pengobatan yang lebih efektif selalu dibutuhkan karena penyakit kanker terus bermutasi. Pencarian pun dilakukan dari sumber-sumber alam termasuk yang berasal dari laut. Pencarian senyawa bioaktif dari organisme laut ini tidaklah mudah sebab membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak murah. Oleh karena itu, digunakan pengujian secara in silico.
Pada penelitian ini dilakukan penambatan senyawa bioaktif yang berasal dari saponin dan 2,5-piperazindion terhadap inhibitor MDM2 dan aktivator procaspase-3 dengan menggunakan parameter AutoDock dan Vina. Dari hasil penambatan, senyawa bioaktif terbaik yang direkomendasikan ialah yang memiliki energi bebas ikatan rendah yaitu 18-Oxotryprostatin A dan Intercedenside A sebagai Inhibitor MDM2 serta 6-Methoxyspirotryprostatin B dan Frondoside A sebagai aktivator procaspase-3.

Cancer is a disease that can occur because of apoptosis failure. The cause of apoptosis failure is MDM2, which can inhibit the activity of p53 so procaspase 3 can rsquo t be activated to caspase 3. Currently, the treatment of cancer has been applied widely. But the effective treatment always needed because cancer has been mutated. One of the treatments is the search of natural resources that comes from the sea. The search for bioactive compound from marine organisms is not easy because it takes a long time and the cost is not cheap. Therefore, in silico method is used.
In this research, we employed docking of bioactive compounds from saponin and 2,5 piperazinedione towards MDM2 inhibitor and procaspase 3 activator will be performed by using AutoDock and Vina. Based on the docking results, best recommended bioactive compounds are those who have low binding energy, they are 18 Oxotryprostatin A and Intercedenside A as MDM2 Inhibitor and 6 Methoxyspirotryprostatin B and Frondoside A as procaspase 3 activator.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meiliza Ekayanti
"ABSTRAK
Penanganan untuk diabetes mellitus tipe 2 berfokus pada hormon inkretin. Glucagon Like Peptide-1 GLP-1 dan Glucose Dependent Insulintropic Polypeptide GIP merupakan hormon inkretin utama yang disekresikan di usus. Namun, GLP-1 memiliki waktu paruh yang singkat untuk mempertahankan bentuk aktifnya diperlukan penghambatan enzim Dipeptidyl peptidase IV DPP-IV . Berdasarkan tingginya kandungan polifenol daun teh putih Camellia sinensis L. O. Kuntze DTP dibandingkan jenis teh lain dan aktivitas penghambatannya terhadap enzim DPP-IV pada ekstrak DTP, maka dilakukan pengujian aktivitas penghambatan fraksi ekstrak etanol DTP menggunakan serum darah tikus secara ex vivo, karakterisasi dan pengujian aktivitas penurunan kadar glukosa darah fraksi teraktif pada tikus jantan putih galur Sprague-Dawley SD yang diinduksi dengan nikotinamida dan streptozotosin. Fraksi metanol merupakan fraksi teraktif dengan nilai IC50 227 g/mL dan telah diidentifikasi terdapat senyawa golongan flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Kadar senyawa polifenol, flavonoid dan tanin pada fraksi metanol dihasilkan masing-masing adalah 23,03 ; 0,2 dan 0,6 . Fraksi metanol pada dosis 120 mg/Kg BB dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa pada hari ke-14 108,67 mg/dL yang secara klinis berbeda dengan kelompok kontrol negatif 335,67 mg/dL , tetapi penurunan ini secara statistik tidak berbeda bermakna.

ABSTRACT
Treatment for type 2 diabetes mellitus focuses on the incretin hormone. Glucagon Like Peptide 1 GLP 1 and Glucose Dependent Insulintropic Polypeptide GIP is the main incretin hormone secreted in the intestine. However, GLP 1 has a short half life. Inhibition of the enzyme Dipeptidyl peptidase IV DPP IV required maintaining the active form of GLP 1. Based on the highest polyphenol compound of white tea leaves extract WTE Camellia sinensis L. O. Kuntze and previous study on highest activity of DPP IV enzyme inhibition on WTE, this study was done on fraction of WTE using rat blood serum ex vivo , characterization and blood glucose activity in Sprague Dawley SD white rats induced with nicotinamide and streptozotocin from its active fraction. The methanol fraction is the most active fraction with IC50 value at 227 g mL. Flavonoid, alkaloid, tannin and saponin has been identified on its fraction with the levels of polyphenol, flavonoid and tannin compounds were 23.03 0.2 and 0.6 . The methanol fraction at 120 mg Kg BW may decrease fasting blood glucose levels on day 14 108.67 mg dL which is clinically different from the negative control group 335.67 mg dL , but statistically not significant."
Lengkap +
2017
T48720
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Santy Budiarso
"Pada tahun 2019 penderita diabetes di dunia diperkirakan 463 juta orang pada usia 20- 79 tahun. Angka diprediksi terns meningkat hingga mencapai 578 juta ditahun 2030 dan 700 juta ditahun 2045. Kayu Sarampa {Xylocarpus moluccensis (Lam.) M. Roen) secara tradisional telah digunakan untuk mengobati penderita diabetes oleh penduduk asli di Ratahan, Sulawesi Utara, Indonesia. Penelitian terdahulu terhadap ekstrak etil asetat buah Kayu Sarampa mempunyai penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase. Penelitian ini beitujuaii untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa dari ekstrak etil asetat kulit batang kayu sarampa dan uji penghambatan aktivitas enzim alfa glukosidase dan DPP-IV serta aktivitas antioksidan secara in-vitro. Kulit batang diekstraksi menggunakan metode reflux dengan pelarut heksana, etil asetat, dan metanol serta dilakukan skrining penghambatan alfa-glidcosidase dan antioksidan pada ekstrak yang diperoleh. Selanjutnya terhadap ekstrak etil asetat dilakukan pemisahan dan isolasi senyawa. Isolat yang didapat dikarakterisasi menggunakan 'H-NMR, '^C-NMR, 2DNMR, IR, LCMSMS dan diuji penghambatan aktivitas alfa-glukosidase, DPP-IV serta aktivitas antioksidan (DPPH dan FRAP). Hasil ekstraksi bertingkat menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dan ekstrak metanol kulit batang kayu sarampa kosentrasi 100 pg/mL memiliki penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase berturut-tumt 49.7 dan 53,1 %, uji aktivitas antioksidan DPPH berturut- turut IC50 34,02 dm 16,51 pg/mL dan FRAP berturut-turut 131,84 dan 148,96 pmol Fe^Vg. Terhadap ekstrak etil asetat dilakukan pemisahan menggunakan kromatografi kolom diperoleh 10 ffaksi (A-J) dan diperoleh hasil fraksi D, F, G dan I kulit batang kayu sarampa memiliki penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase dan aktivitas antioksidan (DPPH dan FRAP). Selanjutnya dilakukan isolasi lebih lanjut terhadap fraksi D dan F sehingga diperoleh 3 isolat (166, 177 dan 224). Hasil karakterisasi menunjukkan hasil isolat 166 adalah Xyloccensin E dan 177 adalali Ruangenin D serta isolat 224 adalah 2,3',5,5',7- pentahidroksiflavan. Penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase berturut-turut untuk senyawa Xyloccensin E dan 2,3',5,5',7-pentahidroksiflavan dengan IC50 118,6 dan 55,1 pg/mL dan aktivitas antioksidan metode DPPH 54,69 dan 2,87 pg/mL serta kekuatan antioksidan FRAP sebesar 66,35 dan 213,82 pmol Fe^^^g. Ketiga isolat tersebut tidak memiliki penghambatan aktivitas terhadap enzim DPP-IV.

In 2019, there are an estimated 463 million people with diabetes in the world in the age of 20-79 years old. The numbers are predicted to continue to increase reaching 578 million in 2030 and 700 million in 2045. Kayu Sarampa {Xylocarpus moluccensis (Lam.) M. Roen) has traditionally been used to treat diabetics by indigenous people in Ratahan, North Sulawesi, Indonesia. The previous research on the ethyl acetate extract of the fhiit of Kayu Sarampa had an inhibition of alpha-glucosidase enzyme activity. This study aims to isolate and characterize the compounds from the ethyl acetate extract of Kayu Sarampa stem bark and to test the inhibition of alpha glucosidase and DPP-IV enzyme activity as well as in-vitro antioxidant activity. The stem bark was extracted using the reflux method with hexane, ethyl acetate, and methanol as the solvents and screening for alpha-glucosidase and antioxidant inhibition in the extracts that have been obtained. Furthermore, the ethyl acetate extract is separated and isolated from the compound. The isolates that have been obtained were characterized using IH-NMR, 13C-NMR, 2D-NMR, IR, LCMSMS and tested for inhibition of alpha-glucosidase activity, DPP-IV and antioxidant activity (DPPH and FRAP). The results of multilevel extraction showes that the ethyl acetate and the methanol extracts of Kayu Sarampa stem bark have the inhibition of alpha-glucosidase enzyme activity 49.7 dan 53.1 %, DPPH antioxidant activity test IC50 34.02 and 16.51 pg/mL and FRAP 131.84 dan 148.96 pmol Fe^^^g, respectively. The ethyl acetate extract is separated using column chromatography obtaining 10 fractions (A-J) and the results of the fractions D, F, G and I of Kayu Sarampa stem bark had inhibition of alpha-glucosidase enzyme activity and antioxidant activity (DPPH and FRAP). Thereafter, further solation is carried out on the D and F fractions obtaining 3 isolates (166, 177 and 224). The characterization results shows that the results of isolate 166 to be Xyloccensin E and 177 to be Ruangenin D and isolate 224 were 2,3',5,5',7-pentahidroxiflavan. Inhibition of alpha-glucosidase enzyme activity for Xyloccensin E and 2,3*,5,5',7-pentahidroxiflavan compounds with IC50 118.6 and 55.1 pg/ mL and antioxidant activity of DPPH methods 38.85 and 2,87 pg/mL and the antioxidant strength of FRAP were 66.35 and 213.82 pmol Fe^Vg respectively. The three isolates do not have inhibitory activity against the DPP-IV enzyme.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
T59216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>