Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127102 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ivanna Listy Angela
"Substituen utama dari kayu sappan (Caesalpinia sappan L.), yaitu brazilin, memiliki berbagai aktivitas farmakologis, salah satunya adalah aktivitas hipoglikemik dengan menghambat aktivitas DPP IV. Pelarut ekstraksi ramah lingkungan, Natural Deep Eutectic Solvent (NADES), banyak digunakan untuk menggantikan pelarut organik. Dalam studi ini, NADES diuji sebagai pelarut untuk ekstraksi brazilin dari kayu sappan menggunakan Ultrasound-Assisted Extraction (UEA) dan Response Surface Metodologi (RSM) sebagai desain eksperimental. Komponen NADES terdiri dari betain sebagai akseptor ikatan hidrogen (HBA) dengan asam laktat, asam malat, dan asam sitrat sebagai donor ikatan hidrogen (HBD). Faktor-faktor yang diuji adalah% penambahan air dan waktu ekstraksi. Analisis hasil ekstraksi dilakukan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Ekstrak pada kondisi ekstraksi optimal diuji untuk menghambat aktivitas DPP IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen asam betaine-laktat menghasilkan kandungan brazilin tertinggi dibandingkan komponen NADES lainnya yang digunakan. Kondisi ekstraksi brazilin yang optimal adalah penambahan air 60% dengan waktu ekstraksi 30 menit, dan perolehan kadar brazilin 111.632 mg / gram. Pelarut NADES memberikan penghambatan aktivitas DPP IV, sehingga menimbulkan bias dalam pengujian ekstrak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa komponen pelarut NADES dari asam betaine-lactic dapat menarik brazilin dari kayu sappan, tetapi tingkat yang diperoleh masih lebih rendah dari maserasi.

The main substituent of sappan wood (Caesalpinia sappan L.), namely brazilin, has a variety of pharmacological activities, one of which is hypoglycemic activity by inhibiting DPP IV activity. The environmentally friendly extraction solvent, Natural Deep Eutectic Solvent (NADES), is widely used to replace organic solvents. In this study, NADES was tested as a solvent for brazilin extraction from sappan wood using Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) and Response Surface Methodology (RSM) as an experimental design. The NADES component consists of betaine as a hydrogen bond acceptor (HBA) with lactic acid, malic acid, and citric acid as a hydrogen bond donor (HBD). The factors tested were% water addition and extraction time. Analysis of the extraction results was carried out using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Extracts at optimal extraction conditions were tested to inhibit DPP IV activity. The results showed that the component of betaine-lactic acid produced the highest brazilin content compared to other NADES components used. Optimal brazilin extraction conditions are the addition of 60% water with extraction time of 30 minutes, and the acquisition of brazilin content of 111,632 mg / gram. The NADES solvent provides inhibitory activity of DPP IV, giving rise to a bias in extract testing. The conclusion from this study is that the NADES solvent component of betaine-lactic acid can attract brazilin from sappan wood, but the level obtained is still lower than maceration."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ofiati Wijaya
"Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) dapat digunakan sebagai pelarut alternatif untuk menggantikan pelarut organik yang beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Dalam penelitian ini NADES digunakan untuk mengekstrak brazilin dari kayu sappan (Caesalpinia sappan L.) dan ekstrak tersebut digunakan untuk menentukan penghambatan aktivitas DPP IV. Komposisi NADES yang dipilih adalah kolin klorida sebagai akseptor ikatan hidrogen dan gliserol, sorbitol, juga xylitol sebagai donor ikatan hidrogen. Optimalisasi metode ekstraksi dilakukan menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Faktor yang dioptimalkan untuk kondisi ekstraksi termasuk persentase penambahan air dan waktu ekstraksi. Ekstraksi dengan NADES dilakukan oleh Ultrasound Assisted Extraction (UAE) dan kadar brazilin diukur menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC). Choline chloride-gliserol adalah NADES terbaik untuk mengekstraksi brazilin dibandingkan dengan jenis NADES lainnya. Kondisi optimal untuk memperoleh brazilin dengan level tertinggi adalah 50% dari penambahan air dan 50 menit waktu ekstraksi dengan level brazilin 114,04 mg / g. Tingkat Brazilin dari ekstrak kayu sappan (NADES-UAE) tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan tingkat brazilin dari refluks (116,70 mg / g). Ekstrak kayu sappan yang diekstraksi menggunakan NADES-UAE dengan konsentrasi 50 ppm memiliki penghambatan lebih tinggi terhadap aktivitas DPP IV dengan nilai penghambatan 84,24%. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa NADES choline chloride-gliserol dapat mengekstraksi brazilin dari kayu sappan dan ekstrak kayu sappan yang diperoleh dengan menggunakan NADES sebagai pelarut dapat menghambat aktivitas DPP IV.

Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) dapat digunakan sebagai pelarut alternatif untuk menggantikan pelarut organik yang beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Dalam penelitian ini NADES digunakan untuk mengekstrak brazilin dari kayu sappan (Caesalpinia sappan L.) dan ekstrak tersebut digunakan untuk menentukan penghambatan aktivitas DPP IV. Komposisi NADES yang dipilih adalah kolin klorida sebagai akseptor ikatan hidrogen dan gliserol, sorbitol, dan xylitol sebagai donor ikatan hidrogen. Optimalisasi metode ekstraksi dilakukan menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Faktor-faktor yang dioptimalkan untuk kondisi ekstraksi termasuk persentase penambahan air dan waktu ekstraksi. Ekstraksi dengan NADES dilakukan oleh Ultrasound Assisted Extraction (UAE) dan kadar brazilin diukur menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC). Choline chloride-gliserol adalah NADES terbaik untuk mengekstraksi brazilin dibandingkan dengan jenis NADES lainnya. Kondisi optimal untuk memperoleh brazilin dengan tingkat tertinggi adalah 50% dari penambahan air dan 50 menit waktu ekstraksi dengan tingkat brazilin 114,04 mg / g. Tingkat Brazilin dari ekstrak kayu sappan (NADES-UEA) tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan tingkat brazilin dari refluks (116,70 mg / g). Ekstrak kayu safan yang diekstraksi menggunakan NADES-UEA dengan konsentrasi 50 ppm memiliki penghambatan aktivitas DPP IV yang lebih tinggi dengan nilai penghambatan 84,24%. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa NADES choline chloride-gliserol dapat mengekstraksi brazilin dari kayu sappan dan ekstrak kayu sappan yang diperoleh dengan menggunakan NADES sebagai pelarut dapat menghambat aktivitas DPP IV."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nela Rohmah
"Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) merupakan pelarut yang dapat digunakan sebagai pengganti pelarut organik untuk mengekstrak senyawa alami. Brazilin merupakan senyawa utama dalam kayu secang (Caesalpinia sappan L.) yang memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, anti inflamasi, dan antidiabetes. Aktivitas antidiabetes kayu secang terkait dengan penghambatan DPP IV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi NADES-UAE yang optimum dalam ekstraksi brazilin dan membandingkan hasil kadar brazilin yang diperoleh dengan ekstrak maserasi etanol 80%, serta untuk mengetahui penghambatan aktivitas DPP IV pada ekstrak NADES kayu secang. Penelitian ini menggunakan Response Surface Methodology (RSM) untuk analisis optimasi ekstraksi NADES-UAE. Penentuan kadar brazilin dilakukan dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC). NADES berbasis kolin klorida dipasangkan dengan asam laktat, asam malat, dan asam sitrat. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu ekstraksi 10, 30, 50 menit dan penambahan air 20%, 40%, 60%. Berdasarkan hasil penelitian, rendemen kandungan brazilin tertinggi pada ekstrak NADES-UAE terdapat pada kombinasi kolin klorida-asam laktat (Chcl-LA) dengan waktu ekstraksi 30 menit dan penambahan air 40% yaitu 104,81 mg / g. Pengujian daya hambat DPP IV dilakukan pada ekstrak NADES dengan konsentrasi 20, 40, dan 50 ppm. Ekstrak kayu secang NADES pada konsentrasi 50 ppm memberikan penghambatan aktivitas DPP IV tertinggi yaitu sebesar 97,99% dengan nilai penghambatan NADES sebesar 92,27%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa NADES berbasis kolin klorida dengan asam laktat dapat menarik senyawa brazilin dari kayu secang dengan kadar yang lebih rendah dari maserasi yaitu 114,49 dan ekstrak kayu secang NADES dapat memberikan penghambatan enzim DPP IV.

Natural Deep Eutectic Solvents (NADES) are solvents that can be used as a substitute for organic solvents to extract natural compounds. Brazilin is the main compound in secang wood (Caesalpinia sappan L.) which has antioxidant, antibacterial, anti-inflammatory, and anti-diabetic activities. The antidiabetic activity of secang wood was associated with DPP IV inhibition. This study aims to determine the optimum combination of NADES-UAE in brazilin extraction and to compare the results of brazilin levels obtained with 80% ethanol maceration extract, and to determine the inhibition of DPP IV activity in the NADES extract of secang wood. This study used the Response Surface Methodology (RSM) for the optimization analysis of the NADES-UAE extraction. Determination of brazilin levels was carried out by High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Choline chloride-based NADES is paired with lactic acid, malic acid, and citric acid. The factors used in this study were 10, 30, 50 minutes extraction time and the addition of 20%, 40%, 60% water. Based on the results of the study, the highest yield of brazilin content in the NADES-UAE extract was found in the combination of choline chloride-lactic acid (Chcl-LA) with an extraction time of 30 minutes and the addition of 40% water, namely 104.81 mg / g. DPP IV inhibition test was carried out on NADES extracts with concentrations of 20, 40, and 50 ppm. Secang NADES wood extract at a concentration of 50 ppm provided the highest DPP IV activity inhibition, which was 97.99% with a NADES inhibition value of 92.27%. Based on the results of the study, it can be concluded that NADES based on choline chloride with lactic acid can attract brazilin compounds from secang wood with lower levels of maceration, namely 114.49 and secang NADES wood extract can provide inhibition of the DPP IV enzyme."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldi Andika Pangestu
"ABSTRAK
Pelarut yang paling umum digunakan dalam proses ekstraksi adalah pelarut organik konvensional. Namun, sebagian besar pelarut organik konvensional ini telah terbukti memiliki sifat yang berbahaya terhadap kesehatan manusia dan volatilitas yang tinggi. Berbagai usaha telah banyak dilakukan untuk mengembangkan pelarut jenis lain, seperti ionic liquid IL dan deep eutectic solvent DES . Yang cukup mendapat perhatian tinggi saat ini adalah deep eutectic solvent DES yang memiliki karakteristik fisis yang mirip dengan IL, namun ramah lingkungan. DES merupakan campuran dua atau lebih senyawa padat yang terdiri dari golongan garam dengan pendonor ikatan hidrogen Hydrogen Bond Donors / HBD , yang saling membentuk ikatan hidrogen intermolecular. Pelarut DES yang menggunakan senyawa golongan garam dari metabolit primer sel makhluk hidup disebut sebagai natural deep eutectic solvent NADES .Pada penelitian ini, dilakukan optimasi pada penggunaan NADES untuk ekstraksi senyawa vitexin dan total fenolik dari daun binahong. Penelitian difokuskan kepada formulasi NADES berbasis betain dengan berbagai variasi jenis HBD. Variasi HBD yang digunakan berasal dari senyawa golongan alkohol, yaitu 1,2 propanediol, 1,3 propanediol, 1,2 butanediol, dan 1,3 butanediol dengan suhu ekstraksi 27?C dan waktu pengadukan 4 jam yang didasarkan pada penelitian sebelumnya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ekstraksi, seperti viskositas, polaritas, struktur molekul, dll. Pada penelitian ini, faktor yang paling mempengaruhi hasil ekstraksi dari vitexin adalah struktur molekul dari HBD yang digunakan. HBD yang memiliki struktur molekul dengan jarak gugus OH berjauhan dan tidak bercabang memberikan hasil ekstraksi tertinggi. Dalam hal ini adalah HBD jenis 1,3-propanediol yang memiliki struktur molekul terbuka sehingga tegangan permukaan rendah dan yield vitexin tertinggi.

ABSTRACT
The most common used solvent in extraction process is conventional organic solvent. However, most of these organic solvents have been evident for having hazardous properties for human health and high volatility. Lot of effort has been done to develop other type of solvent, such as ionic liquid IL dan deep eutectic solvent DES . The type of solvent which gain a lot of scientist rsquo awareness is deep eutectic solvent DES , having similar properties with IL, but environmentally friendly. DES is a mixture of two or more solid compounds consist of salt and Hydrogen Bond Donors HBD , which form intermolecular hydrogen bond. DES solvent using salt compound which come from primary metabolite cell of organism is called natural deep eutectic solvent NADES .This research optimize the using of NADES for vitexin and total phenolic extraction from binahong leaves. Research will be focusing on NADES formulation based on betaine and HBD type variation. The variety of HBD comes from alcohol group, such as 1,2 propanediol, 1,3 propanediol, 1,2 butanediol, dan 1,3 butanediol. Temperature and mixing period of extraction are 27 C and 4 hours, based on the previous research. There are few factors affecting extraction yield, such as viscosity, polarity, molecular structure, etc. In this research, the most influential factor is molecular structure of HBD. Type of HBD having distance OH group and few branches on its structure will give higher vitexin yield. 1,3 propanediol has fair molecular structure resulting low surface tension and highest vitexin yield.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67168
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arikadia Noviani
"[Caesalpinia sappan L. lignum atau kayu secang adalah anggota suku
Fabaceae. Kayu secang secara empiris dapat mengobati berbagai penyakit yang berkaitan dengan gangguan pembuluh darah. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ekstrak kayu secang dapat menghambat aktivitas enzim arginase. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa dengan aktivitas penghambatan terhadap enzim arginase secara in vitro. Isolasi dilakukan berdasarkan bioassay-guided isolation dengan kromatografi kolom. Dari ekstrak etil asetat didapatkan subfraksi dengan potensi penghambatan terhadap enzim arginase, yaitu subfraksi J dan K yang masing-masing mempunyai nilai IC50 67,02 μg/mL dan 75,57 μg/mL. Identifikasi golongan senyawa menunjukkan subfraksi J dan K mengandung senyawa golongan flavonoid dan terpenoid. Dari
ekstrak metanol didapatkan isolat dengan IC50 265,03 μg/mL. Hasil elusidasi struktur isolat dari data spektroskopi UV-Vis, IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR, dan 2D-NMR menunjukkan bahwa isolat tersebut adalah 2-(3,4-dihidroksifenil)-3,5,7-trihidroksikroman-4-on atau kuersetin.;Caesalpinia sappan L. lignum or kayu secang is the member of Fabaceae family. Kayu secang is empirically used as a treatment for various disease related to vascular dysfunction. Previous research reported that the extract of kayu secang was able to inhibit arginase enzyme activity. This research’s aim is to isolate and identicate compound with arginase inhibitory activity in vitro. Isolation is
conducted based on bioassay-guided isolation by column chromatography. From ethyl acetate extract, potential inhibition of arginase enzyme activity was exhibited by subfraction J and K with IC50 67,02 μg/mL and 75,57 μg/mL, respectively. Identification showed that subfraction J and K contains flavonoid and terpenoid compounds. From methanol extract, there is an isolate with IC50 265,03 μg/mL. Structure elucidation by spectroscopy UV-Vis, IR, MS, 1H-NMR, 13C-NMR, and 2D-NMR showed that the isolate is 2-(3,4-dihidroksifenil)-3,5,7-
trihidroksikroman-4-on or quercetin;Caesalpinia sappan L. lignum or kayu secang is the member of Fabaceae
family. Kayu secang is empirically used as a treatment for various disease related
to vascular dysfunction. Previous research reported that the extract of kayu secang
was able to inhibit arginase enzyme activity. This research’s aim is to isolate and
identicate compound with arginase inhibitory activity in vitro. Isolation is
conducted based on bioassay-guided isolation by column chromatography. From
ethyl acetate extract, potential inhibition of arginase enzyme activity was
exhibited by subfraction J and K with IC50 67,02 μg/mL and 75,57 μg/mL,
respectively. Identification showed that subfraction J and K contains flavonoid
and terpenoid compounds. From methanol extract, there is an isolate with IC50
265,03 μg/mL. Structure elucidation by spectroscopy UV-Vis, IR, MS, 1H-NMR,
13C-NMR, and 2D-NMR showed that the isolate is 2-(3,4-dihidroksifenil)-3,5,7-
trihidroksikroman-4-on or quercetin, Caesalpinia sappan L. lignum or kayu secang is the member of Fabaceae
family. Kayu secang is empirically used as a treatment for various disease related
to vascular dysfunction. Previous research reported that the extract of kayu secang
was able to inhibit arginase enzyme activity. This research’s aim is to isolate and
identicate compound with arginase inhibitory activity in vitro. Isolation is
conducted based on bioassay-guided isolation by column chromatography. From
ethyl acetate extract, potential inhibition of arginase enzyme activity was
exhibited by subfraction J and K with IC50 67,02 μg/mL and 75,57 μg/mL,
respectively. Identification showed that subfraction J and K contains flavonoid
and terpenoid compounds. From methanol extract, there is an isolate with IC50
265,03 μg/mL. Structure elucidation by spectroscopy UV-Vis, IR, MS, 1H-NMR,
13C-NMR, and 2D-NMR showed that the isolate is 2-(3,4-dihidroksifenil)-3,5,7-
trihidroksikroman-4-on or quercetin]"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T44660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwi Putri Setyaningsih
"Brazilin merupakan komponen utama yang terdapat pada kayu secang (Caesalpinia sappan) yang diketahui memiliki aktivitas antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kadar brazilin dan efektivitas penghambatan DPP-IV nya dengan mengaplikasikan metode ekstraksi ionic liquid-MAE. Ionic-liquid merupakan cairan pelarut yang dapat diaplikasikan pada proses pemisahan karena memiliki sifat fisika kimia yang baik. Microwave assisted extraction (MAE) merupakan metode ekstraksi yang dapat digunakan sebagai metode alternatif terhadap metode ekstraksi konvensional karena proses ekstraksi berjalan lebih singkat dan menggunakan pelarut yang lebih sedikit.
Hasil pre optimasi diperoleh faktor ekstraksi konsentrasi pelarut 0,5, 1, 1,5 mol/L, rasio solid/liquid 1:10, 1:15, 1:20, dan waktu ekstraksi 5, 7, dan 9 menit. Respon surface methodology dengan desain Box-Behnken terhadap tiga faktor digunakan untuk menentukan kondisi ekstraksi yang optimum terhadap tiga respon (rendemen, kadar brazilin, dan aktivitas inhibisi). Pemilihan jenis pelarut ionic-liquid dan garam penarik brazilin dari larutan ionic-liquid dilakukan untuk menentukan pelarut yang cocok dan garam yang paling optimum dalam menarik brazilin.
Hasil optimasi ekstraksi yaitu konsentrasi pelarut (Bmim)Br 1 mol/L, rasio solid/liquid 1:20g/mL, dan waktu ekstraksi 9 menit. Rendemen ekstrak berkisar antara 0,1 - 0,9%. Analisis HPLC pada ekstrak secang menunjukkan kadar brazilin yang berkisar antara 807,56 - 948,12 mg/g ekstrak. Ekstrak secang memberikan nilai penghambatan aktivitas DPP-IV secara in vitro >90%. Nilai IC50 sitagliptin sebesar 9,37 µg/mL, nilai IC50 standar brazilin 11,7 µg/mL, nilai IC50 sampel sebesar 16,35 µg/mL, dan nilai IC50 sampel yang telah dilakukan eliminasi tannin sebesar 22,15 µg/mL. Metode ekstraksi ionic liquid-MAE terbukti dapat meningkatkan kadar brazilin dan efektivitas penghambatan enzim DPP-IV.

Brazilin is the main component found in secang wood (Caesalpinia sappan) and have known to have antidiabetic activity. This study aimed to increased brazilin level and effectivity of DPP-IV inhibition by applying ionic liquid extraction method. Microwave assisted extraction (MAE) is an extraction method that can be used as an alternative method of conventional extraction methods because with the MAE method the extraction process runs shorter and uses fewer solvents.
Pre optimation resulted extraction factor solvent concentration 0,5, 1, 1,5 mol/L, solid/liquid ratio 1:10, 1:15, 1:20, and extraction time 5, 7, dan 9 minute. The response surface methodology with the Box-Behnken design for three factors is used to determine the optimum extraction conditions for the three responses (yield, brazilin level, and inhibitory activity). The selection of ionic-liquid solvents and brazilin withdrawal salts from ionic-liquid solutions is carried out to determine the suitable solvent and the most optimum salt in attracting brazilin.
The results of extraction optimization were solvent concentration (Bmim)Br 1 mol / L, solvent / powder ratio of 1:20 g / mL, and 9 minutes extraction time. HPLC analysis on secang extract shows brazilin levels of 807,56 - 948,12 mg/g extract. Secang extract gives the in vitro inhibitory value of DPP-IV activity>90%. The IC50 value of sitagliptin is 9,37 µg/mL, IC50 of brazilin standar is 11,7 µg/mL, IC50 value of sample is 16,35 µg/mL, and IC50 value of removal tannin's sample is 22,15 µg/mL. Ionic liquid - MAE extraction method have been proved can increase brazilin level and DPP-IV inhibitory enzyme activity.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
T52604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Andre
"Daging buah mahkota dewa Phaleria macrocarpa diketahui mempunyai senyawa fenolik yang tinggi seperti mahkosida A, 6,4- dihidroksi-4-metoksibenzofenon-2-O- ? ? ? ? -D-glukopiranosida, dan mangiferin. Senyawa fenolik pada mahkota dewa dapat berfungsi sebagai antikanker dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi ekstraksi untuk mendapatkan kadar fenolik total optimum dengan menggunakan pelarut NADES Natural Deep Eutectic Solvent berbasis kolin klorida, menganalisis hubungan kadar fenolik total terhadap aktivitas antioksidan, dan mendapatkan profil kromatogram dari ekstrak yang diperoleh dari NADES berbasis kolin klorida. Variabel kondisi ekstraksi yang diteliti adalah rasio NADES, persen penambahan air, dan waktu ekstraksi dengan menggunakan metode Ultrasonic Assisted Extraction UAE.
Parameter ekstraksi dan kadar fenolik total yang diperoleh dioptimasi dengan Response Surface Methodology RSM. Didapatkan NADES kolin klorida ndash; asam laktat sebagai komposisi NADES yang dapat menarik senyawa fenolik dengan optimum. Hasil kadar fenolik total pada NADES kolin klorida-asam laktat yang optimum terdapat pada run-6 dengan kondisi rasio NADES 1:4, persen penambahan air 50, dan waktu ekstraksi 20 menit dengan kadar fenolik total sebesar 65,25 mg EAG/g serbuk dengan hasil desirabilty index 0,839. Berdasarkan uji korelasi Pearson, pada volume ekstrak yang sama didapatkan korelasi positif kadar fenolik total dengan aktivitas antioksidan p= 0,014, r= 0,948. Berdasarkan hasil profil kromatogram pada ekstrak dengan pelarut NADES dengan metode kualitatif diketahui bahwa ekstrak daging buah mahkota dewa yang diekstraksi dengan NADES kolin klorida ndash; asam laktat mengandung senyawa kuersetin, mahkosida A, 6,4- dihidroksi-4-metoksibenzofenon-2-O- ? ? ? ? -D-glukopiranosida, dan mangiferin.

The flesh fruit of Mahkota dewa Phaleria macrocarpa was known containing to have high amount phenolic compounds such as mahkoside A, 6,4 dihydroxy 4 methoxybenzophenone 2 O D glucopyranoside, and mangiferin. Phenolic compounds in the P.macrocarpa was used as anticancer and antioxidant. This study aimed to obtain extraction condition to obtain optimum of total phenolic compound using choline chloride based NADES Natural Deep Eutectic Solvent, to analyze the correlation of total phenolic compound and antioxidant activity on the extract, and to obtain the chromatogram profile of extract from choline chloride based NADES solvent. There were three parameters studied including NADES ratio, water content, and extraction time using Ultrasonic Assisted Extraction UAE.
Those parameters variables and the total phenolic content was optimized with Response Surface Mehodology RSM. Choline chloride lactic acid was the best composition of NADES to obtain higher amount of phenolic content. At run 6, with NADES choline chloride lactic acid 1 4, water content 50 and 20 minutes time extraction, successfully extract 65,22 mg GAE g dw total phenolic content from P.marcrocarpa with desirability index of 0,839. Based Pearson correlation test, there was significant strong correlation p 0,014, r 0,948 between total phenolic content and antioxidant activity on the extract with the same extract volume. Furthermore, chromatogram qualitatively showed that P.macrocarpa which was extracted using NADES contain choline chloride ndash lactic acid was found quercetin, mahkoside A, 6,4 dihydroxy 4 methoxybenzophenone 2 O D glucopyranoside, and mangiferin.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Febianli
"Pelarut organik memiliki beberapa efek seperti toksisitas terhadap manusia, sulit terurai dan dapat menyebabkan polusi lingkungan. Pelarut eutektik dalam alami (NADES), telah diusulkan sebagai alternatif untuk ekstraksi hijau. Dalam penelitian ini, NADES berbasis kolin klorida dengan 3 pasangan asam (asam laktat, asam malat dan asam sitrat) dievaluasi kemampuannya sebagai pelarut untuk mengekstrak trans-cinamaldehyde dan kumarin dari kulit kayu Cinnamomum burmannii. Optimalisasi kondisi ekstraksi dilakukan dengan menentukan persentase penambahan air dan waktu ekstraksi. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode ultrasonik dengan pelarut NADES dan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penentuan kadar trans-cinamaldehyde dan kumarin dievaluasi menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam kolin klorida-laktat (1: 2) dengan penambahan air 40% dan waktu ekstraksi 30 menit menghasilkan kadar trans-sinamaldehyde tertinggi yaitu 9,24 mg / g dan kandungan kumarin tertinggi adalah dan 11,60 mg / g. Hasil ekstraksi menggunakan pelarut NADES menghasilkan tingkat senyawa yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa NADES choline chloride-lactic acid dapat menarik senyawa trans-cinnamaldehyde dan coumarin dari kulit kayu manis.

Organic solvents have several effects such as toxicity to humans, difficult to decompose and can cause environmental pollution. Natural deep eutectic solvent (NADES), has been proposed as an alternative to green extraction. In this study, choline chloride-based NADES with 3 acid pairs (lactic acid, malic acid and citric acid) were evaluated for their ability as a solvent to extract trans-cinamaldehyde and coumarin from the bark of Cinnamomum burmannii. Optimization of extraction conditions is done by determining the percent of water addition and extraction time. Extraction was carried out using ultrasonic methods with NADES solvents and maceration methods using 96% ethanol solvents. Determination of trans-cinamaldehyde and coumarin levels was evaluated using High Performance Liquid Chromatography (HPLC). The results showed that choline chloride-lactic acid (1: 2) with the addition of 40% water and 30 minutes extraction time produced the highest levels of trans-sinamaldehyde which was 9.24 mg / g and the highest coumarin content was and 11.60 mg / g. Extraction results using NADES solvents produce higher levels of compounds compared to maceration methods using 96% ethanol solvent. Based on this research, it can be concluded that NADES choline chloride-lactic acid can attract trans-cinnamaldehyde and coumarin compounds from cinnamon bark."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Riandini
"Natural Deep Eutectic Solvent NADES sebagai alternatif pelarut hijau alami berpotensi menggantikan pelarut organik konvensional yang toksik dan berbahaya bagi lingkungan. Kontaminasi mikroba dari bahan alam rentan terjadi dan iradiasi gama merupakan salah satu teknologi untuk dekontaminasi serta bertujuan untuk meningkatkan metabolit terekstraksi. Pada penelitian ini, NADES dievaluasi kemampuannya sebagai pelarut untuk mengekstraksi resveratrol dari biji melinjo hasil iradiasi.
Analisis optimasi metode ekstraksi dilakukan menggunakan Response Surface Methodology RSM . NADES dibuat dari campuran komponen kolin klorida sebagai akseptor ikatan hidrogen dan asam laktat, asam malat, asam sitrat, serta urea sebagai donor ikatan hidrogen. Faktor yang diuji meliputi waktu ekstraksi, penambahan air, dan rasio sampel terhadap pelarut. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode ultrasonik dan pengujian hasil ekstraksi dilakukan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT.
Resveratrol berhasil diekstraksi menggunakan NADES, hasil menunjukkan bahwa kolin klorida-asam laktat memiliki nilai kadar tertinggi dibandingkan NADES lainnya. Kondisi optimum perolehan kadar resveratrol diperoleh pada kondisi waktu ekstraksi 10 menit, penambahan air 50, dan rasio sampel terhadap pelarut 1:20 dengan kadar resveratrol yang diperoleh 0,1658 mg/g. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa NADES kolin klorida-asam laktat dapat menarik senyawa resveratrol dari biji melinjo hasil iradiasi.

Natural Deep Eutectic Solvent NADES as an alternative natural green solvent has the potential to replace conventional organic solvents that are toxic and harmful to the environment. Microorganisms contamination of natural product are prone to happen and gamma irradiation is one of decontamination technologies which aims to increase metabolite extracted. In this study, NADES were being evaluated for their application as extraction solvent to extract resveratrol from irradiated melinjo Gnetum gnemon L. seeds.
The analysis optimation of extraction method was performed using Response Surface Methodology RSM. NADES was prepared from mixture of choline chloride as hydrogen bond acceptor, lactic acid, malic acid, citric acid, and urea as hydrogen bond donors. The evaluated factors are extraction time, of water, and sample to solvent ratio. This study used ultrasound assisted method and extracts were evaluated using High Performance Liquid Chromatography HPLC.
Resveratrol was succesfully extracted by NADES, this study showed that choline chloride lactic acid has high efficiency than others solvent. The optimal conditions to extract resveratrol were extraction time of 10 min, 50 of water, and 1 20 g mL sample to solvent ratio with the levels of resveratrol is 0.1658 mg g. Based on this study, it can be concluded that choline based deep eutectic solvent can attract resveratrol from irradiated melinjo seeds.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chantya Bella Ayuandani
"Pericarp extract from Garcinia mangostana Linn (GML), better known as mangosteen, has been used as a traditional medicine to treat several diseases, especially skin diseases. To get the active compound, the pericarp must be extracted. Eutectic solvents in nature (NADES) are known as alternative green solvents for the extraction of α-mangostin from mangosteen pericarp. To optimize the use of mangosteen extract in topical applications, nanoemulsion was introduced. Nanoemulsion has been used as a drug delivery system through various systemic routes and is widely used as the basis for many skin cream formulations and lotions. To increase the content of mangosteen extract in nanoemulsion, NADES with mangosteen extract is used as an aqueous phase. Nanoemulsion is formulated by mixing refined coconut oil, surfactants (Tween 80 and Span 80), and a mixture of distilled water and NADES containing mangosteen extract with a high shear stirring method at 8000 rpm in Ultra Turrax. Nanoemulsion stability and physicochemical properties of nanoemulsion were evaluated. A stable and homogeneous nanemulsion is obtained when the ratio of oil phase: surfactant: water phase is 1: 1.5: 2.6 with HLB value of surfactant 10. This formulation is stable for 27 days, with a particle size of 376.3 nm and zeta potential of - 0.73 mV. NADES formed from Betaine and 1,2-Propanediol with a 1: 3 molar ratio were able to extract α-Mangostin with the highest yield of 5.33% (w/w).

Ekstrak Pericarp dari Garcinia mangostana Linn (GML), lebih dikenal sebagai manggis, telah digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati beberapa penyakit, terutama penyakit kulit. Untuk mendapatkan senyawa aktif, pericarp harus diekstraksi. Pelarut eutektik di alam (NADES) dikenal sebagai pelarut hijau alternatif untuk ekstraksi α-mangostin dari pericarp manggis. Untuk mengoptimalkan penggunaan ekstrak manggis dalam aplikasi topikal, nanoemulsion diperkenalkan. Nanoemulsion telah digunakan sebagai sistem pengiriman obat melalui berbagai rute sistemik dan banyak digunakan sebagai dasar untuk banyak formulasi dan lotion krim kulit. Untuk meningkatkan kandungan ekstrak manggis dalam nanoemulsion, NADES dengan ekstrak manggis digunakan sebagai fase berair. Nanoemulsion diformulasikan dengan mencampurkan minyak kelapa olahan, surfaktan (Tween 80 dan Span 80), dan campuran air suling dan NADES yang mengandung ekstrak manggis dengan metode pengadukan geser tinggi pada 8000 rpm dalam Ultra Turrax. Stabilitas nanoemulsi dan sifat fisikokimia dari nanoemulsion dievaluasi. Nanemulsi yang stabil dan homogen diperoleh ketika rasio fase minyak: surfaktan: fase air adalah 1: 1,5: 2,6 dengan nilai HLB surfaktan 10. Formulasi ini stabil selama 27 hari, dengan ukuran partikel 376,3 nm dan potensi zeta dari - 0,73 mV. NADES yang terbentuk dari Betaine dan 1,2-Propanediol dengan rasio molar 1: 3 mampu mengekstraksi α-Mangostin dengan hasil tertinggi 5,33% (b/b).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>