Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Fadila
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi auditor, auditi, dan pengguna laporan jika opini audit internal diterapkan, dan merekomendasikan rancangan perumusan opini audit internal yang tepat. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode kualitatif. Objek penelitian adalah lima unit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kementerian beserta auditinya, dan satu unit pengguna laporan. Data penelitian diperoleh dari data primer dan sekunder melalui dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menunjukkan bahwa opini audit internal sangat diperlukan untuk melangkah menuju kapabilitas APIP level 4 Internal Audit Capability Model (IA-CM). Menurut auditi, opini audit internal merupakan penilaian bagi organisasi dan membawa dampak terhadap peningkatan kinerja unit. Menurut pengguna laporan, opini audit internal memberikan pengaruh terhadap proses pengambilan keputusan. Penelitian merekomendasikan identifikasi rincian kriteria pengukuran lingkup tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian organisasi pemerintahan untuk kebutuhan perumusan opini. Bentuk opini audit internal yang sesuai adalah opini dengan tiga atau empat tingkat, yang dapat diterapkan baik di level mikro maupun makro.

This study aims to analyze the perceptions of auditor, auditee, and report user if an internal audit opinion is applied and recommend the design of the formulation of appropriate internal audit opinion. The study used a case study approach with qualitative methods. The object of the research is five units of the Government Internal Supervisory Apparatus or Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) of the Ministry along with their auditees, and one unit of report user. The research data was obtained from primary and secondary data through documentation and interviews. This study shows that an internal audit opinion is very necessary to move towards APIP level 4 capabilities of the Internal Audit Capability Model (IA-CM). According to the auditee, the internal audit opinion is an assessment of the organization and has an impact on improving the performance of the unit. According to report user, internal audit opinions have an influence on the decision making process. The study recommends identifying details of criteria for measuring the scope of governance, risk management, and control of government organizations for the needs of opinion formulation. The appropriate form of internal audit opinion is opinion with three or four levels, which can be applied both at the micro and macro level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reinhard, William
"Penelitian ini membahas fungsi internal auditor yang terdapat pada PT DW, serta melihat dan menganalisis penerapan audit internal pada PT DW. Penelitian ini dilakukan dengan memperoleh data-data, mengolahnya, serta menganalisisnya. Analisis audit internal dilakukan dengan cara membandingkan antara kebijakan prosedur operasional yang telah ditetapkan manajemen kantor pusat dengan kenyataan sewaktu pemeriksaan audit di lapangan. Dalam penelitian ini juga dibahas salah satu fungsi internal auditor yaitu melakukan audit khusus. Audit khusus dilakukan oleh internal auditor atas permintaan direksi karena adanya penyimpangan yang terjadi di salah satu cabang PT DW yang berada di luar kota. Dari hasil pemeriksaan audit atas operasional cabang dan audit khusus tersebut, ditemukan temuan-temuan audit atas salah satu cabang terbesar PT DW, dimana atas temuan tersebut, tim internal auditor menyampaikan koreksi, saran, rekomendasi kepada pihak cabang agar tidak lagi terdapat penyimpangan atas prosedur operasional di masa yang akan datang. Hasil penelitian ini diketahui bahwa fungsi internal auditor pada PT DW masih belum sepenuhnya maksimal karena internal auditor pada PT DW hanya menjalankan fungsi operasional, padahal banyak fungsi internal auditor yang dapat dilakukan.

This study discusses on the function of audit intern function, analyze the audit intern practice on PT DW. The study was conducted to obtained data, processed and analyzed. Analysis made by comparing the operational policy which are held by head office management with the field fact result. In this study also discusses one of the audit intern function which is special audit. Special audit made as the board of director wishes because there is fraud in one of PT DW?S branch. The result of the comparison are audit evidence on one of PT DW?s biggest branch, based on those evidence, audit team delivered correction and recommendation to branch. The correction and recommendation are used to prevent mistakes of operational procedures on future. The result of this study is the function of audit intern on PT DW still not properly done because there are still some element that audit intern can be implemented."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S44269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusup
"Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sangat penting karena memiliki dampak signifikan dalam memperkuat efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Pada tahun 2021 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menerbitkan Peraturan BPKP No. 8 Tahun 2021 tentang Penilaian Kapabilitas APIP. Sampai saat ini belum terdapat publikasi hasil penilaian kapabilitas APIP berdasarkan peraturan baru tersebut. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kapabilitas APIP berdasarkan peraturan terbaru tersebut. Studi kasus dilakukan pada salah satu inspektorat pemerintah daerah yaitu Inspektorat Kabupaten Sukabumi. Inspektorat Kabupaten Sukabumi dipilih sebagai objek penelitian karena mengalami peningkatan kapabilitas setelah penerapan peraturan terbaru. Inspektorat Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu dari 362 APIP dengan level kapabilitas di bawah Level 3, berdasarkan hasil asesmen BPKP tahun 2021. Namun setelah menggunakan peraturan terbaru, hasil penilaian mandiri Inspektorat Kabupaten Sukabumi menunjukan kapabilitas APIP-nya sudah meningkat menjadi Level 3. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara independen hasil penilaian mandiri tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus tipe evaluasi. Kerangka evaluasi mengacu pada peraturan baru dan peraturan lama terkait penilaian kapabilitas APIP. Hasil penelitian menunjukan peningkatan level kapabilitas APIP Inspektorat Kabupaten Sukabumi bukan dikarenakan peraturan baru yang lebih longgar. Peraturan baru penilaian kapabilitas APIP lebih ketat dari peraturan lama karena dalam peraturan baru mengalami penyesuaian konsep dan mekanisme penilaian kapabilitas. Peraturan baru tidak hanya mendorong APIP untuk membangun infrastruktur pengendalian internal, tetapi juga melakukan penerapan dan internalisasi fungsi pengendalian mutu secara penuh untuk mendukung dan menghasilkan pengendalian internal pemerintah yang memadai. Hasil evaluasi juga menunjukan bahwa Inspektorat Kabupaten Sukabumi belum dapat mencapai Level 3 sebagaimana hasil penilaian mandirinya. Hal tersebut ditunjukan oleh adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), kurangnya sosialisasi, keterbatasan anggaran, belum optimalnya audit ketaatan dan audit kinerja, serta PKPT (Program Kerja Pengawasan Tahunan) belum berbasis risiko.

The capability of the Government Internal Audit Apparatus (APIP) is very important because it has a significant impact on strengthening the effectiveness of the Government Internal Control System (SPIP) to realize good governance. In 2021, the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) issued BPKP Regulation No. 8 of 2021 concerning APIP Capability Assessment. Until now, there has been no publication of the results of the APIP capability assessment based on this new regulation. Therefore, this study aims to evaluate the capability of APIP based on this latest regulation. A case study was conducted at one of the local government inspectorates, namely the Sukabumi District Inspectorate. The Sukabumi District Inspectorate was chosen as the object of research because it experienced an increase in capability after the implementation of the latest regulations. The Sukabumi District Inspectorate is one of 362 APIPs with a capability level below Level 3, based on the results of the BPKP assessment in 2021. However, after using the latest regulations, the results of the Sukabumi District Inspectorate's self-assessment show that its APIP capability has increased to Level 3. This research aims to independently verify the results of the self-assessment. This research uses a qualitative method with an evaluation-type case study. The evaluation framework refers to the new and old regulations related to APIP capability assessment. The results showed that the increase in the APIP capability level of the Sukabumi District Inspectorate was not due to new regulations that were more relaxed. The new APIP capability assessment regulation is stricter than the old regulation because the new regulation has adjusted the concept and mechanism of capability assessment. The new regulation not only encourages APIP to build internal control infrastructure, but also to fully implement and internalize the quality control function to support and produce adequate government internal control. The evaluation results also show that the Sukabumi District Inspectorate has not been able to achieve Level 3 as the results of its self-assessment. This is indicated by the existence of limited Human Resources (HR), lack of socialization, budget limitations, not optimal compliance audits and performance audits, and PKPT (Annual Supervisory Work Program) is not yet risk-based."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Heriawati
"Dalam rangka memastikan bahwa kegiatan audit telah dilaksanakan sesuai denganstandar audit dan kode etik, pemerintah menetapkan kebijakan melalui Permen-PAN RBNomor 19 Tahun 2009 sebagai pedoman pengendalian mutu audit. Itjen Kemenkes RItelah membangun sistem pengendalian mutu audit, namun berdasarkan hasil penilaiantingkat kapablitas APIP melalui penilaian IACM menunjukkan hasil bahwa kegiatanaudit belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan standar audit. Untuk itu penelitimerasa perlu untuk melakukan analisis implementasi pengendalian mutu audit untukmemperoleh gambaran dan informasi mendalam terkait bagaimana implementasipengendalian mutu audit di Itjen Kemenkes RI. Penelitian menggunakan metodekualitatif dengan tehnik pengumpulan data melalui wawancara mendalam , FGD dantelaah dokumen, sehingga triangulasi dilakukan dengan membandingkan informasi yangdiperoleh dari beberapa informan yang berbeda dan membandingkan dengan hasil telaahdokumen.
Hasil penelitian diperoleh bahwa Itjen Kemenkes telah membangun sistemkendali mutu audit namun prosedur pengendalian mutu audit belum sepenuhnyadilaksanakan sesuai langkah-langkah pengendalian mutu audit dalam Permen-PAN RBNomor 19 Tahun 2009 dan ouput yang dihasilkan belum sepenuhnya sesuai denganstandar audit. Selain itu belum memiliki rancangan dan belum menetapkan programpenjaminan dan peningkatan kualitas sehingga belum adanya mekanisme untukevaluasi/reviu dan penilaian atas kesesuaian kegiatan audit intern dengan standar auditserta evaluasi terhadap penerapan kode etik oleh auditor. Faktor penghambat belumoptimalnya pelaksanaan pengendalian mutu audit ini adalah dari aspek komunikasi masihbelum optimal sehingga perlu ditingkatkan terutama komunikasi pada tingkat pelaksanakebijakan. Pelaksanaan pengendalian mutu audit melekat pada bagian yangmelaksanakan tugas pokok fungsinya sehingga perlu adanya bagian/tim yangmengkoordinasikan untuk melakukan monitoring, evaluasi dan penilaian secara berkaladan berkelanjutan terhadap pelaksanaan pengendalian mutu audit, disamping itu perlumelengkapi pedoman/SOP yang mengatur mekanisme pengendalian dan penjaminanmutu audit. Sumber daya baik SDM, fasilitas dan anggaran masih perlu mendapatperhatian guna mendukung pelaksanaan kebijakan dan yang tidak kalah penting adalahperlunya meningkatkan komitmen dari seluruh pelaksana kebijakan.

In order to ensure that audit activities have been carried out in accordance with auditingstandards and codes of conduct, the government sets the policy through Permen PANRB Number 19 of 2009 as a guideline for audit quality control. Itjen Kemenkes RI hasestablished an audit quality control system, but based on the assessment of APIPcapability level through IACM assessment shows that audit activities have not been fullyimplemented in accordance with audit standards. For that researchers feel the need toperform analysis of audit quality control implementation to obtain an overview and indepthinformation related to how the implementation of quality control audit in ItjenKemenkes RI. The study used qualitative methods with data collection techniquesthrough in depth interviews, FGD and document review, so triangulation was done bycomparing the information obtained from several different informants and comparing theresults of the document review.
The result of the research shows that Itjen Kemenkes hasbuilt an audit quality control system but audit quality control procedure has not been fullyimplemented according to audit quality control measures in PER PAN RB Number 19 of2009 and the resultant output is not fully in accordance with audit standard. Besides, ithas not yet designed and has not established the quality assurance and improvementprogramme so that there is no mechanism for evaluation review and assessment on theconformity of internal audit activities with audit standards and evaluation on theapplication of code of ethics by the auditor. The inhibiting factor is not optimal theimplementation of audit quality control is from the aspect of communication is still notoptimal so it needs to be improved especially communication at the level of implementingthe policy. Implementation of audit quality control attached to the part that performs themain task of its function so that the need for a section team that coordinate to conductmonitoring, evaluation and assessment periodically and continuously to theimplementation of quality control of audit, besides need to complete guidance SOPwhich arrange mechanism of quality control and quality assurance of audit. Resources of human resources, facilities and budgets still need attention to support the implementation of the policy and no less important is the need to increase the commitmentof all policy implementers.Key words Audit quality control Inspectorate General Regulation of Minister of Empowerment of State Apparatus number 19 of 2009 PKMA.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Danindra
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kompetensi yang dimiliki auditor intern saat ini,
dalam proses melaksanakan tugasnya sebagai internal auditor, untuk mencapai
misi dan visi yang telah ditetapkan oleh Departemen Audit Intern Bank Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
disain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi auditor belum
dapat mewujudkan dengan baik, misi dan visi Departemen Audit Intern Bank
Indonesia yang mencakup profesionalisme auditor dan pemenuhan standar
internasional audit intern. Auditor intern belum memahami secara lebih mendalam
terhadap proses bisnis di departemen lain di Bank Indonesia. Kompetensi teknis
yang dimiliki auditor antara lain, pemahaman mengenai governance dan risk
management, belum diimplementasikan dengan baik dalam pelaksanaan audit.
Lebih lanjut, persyaratan pemenuhan kompetensi belum didukung dengan adanya
threshold kompetensi yang wajib dimiliki auditor intern dan pengembangan
auditor intern belum dilakukan sesuai prioritas kebutuhan audit. Semua itu
membutuhkan komitmen seluruh pihak di Departemen Audit Intern Bank
Indonesia.

ABSTRAK
This thesis discusses about currently competency of internal auditors in the
process of carrying out his duties as internal auditor, to achieve the mission and
vision that has been set by the Internal Audit Department at Bank Indonesia. The
method used in this research is qualitative method with descriptive design. The
results showed that the competence of the auditor has not been able to realize the
mission and vision of the Internal Audit Department at Bank Indonesia, which
includes professionalism of auditors and internal audit compliance with
international standards. Internal auditors do not understand in more depth the
business processes in other departments at Bank Indonesia. Technical competence
of auditors, among others, an understanding of the governance and risk
management, has not been implemented properly in the audit processes.
Furthermore, compliance with the requirements of competence has not been
supported by the competence threshold that must be owned by the internal auditor
and internal auditor development has not performed according to the priorities of
the audit requirement. All off this require the commitment of all parties in the
Internal Audit Department at Bank Indonesia."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nungki Nilasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menilai peningkatan kapabilitas Inspektorat Utama Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP menggunakan Internal Audit-Capability Model IA-CM dengan studi kasus pada Inspektorat Utama Badan Pusat Statistik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Metode penelitian menggunakan penyebaran kuesioner, observasi, wawancara serta studi pustaka dan dokumen peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukkan kapabilitas Inspektorat Utama BPS saat ini berada pada level 2 infrastructure mengalami peningkatan dari tahun 2010 yang berada pada level 1 initial , serta langkah peningkatan kapabilitas Inspektorat Utama BPS menuju level 3 integrated di tahun 2019.

This research aims to evaluate the capability improvement of internal audit rsquo s officer by adopting Internal Audit Capability Model IA CM , case study at general inspectorate of central bureau of statistics. This research is designed as a qualitative model with a descriptive method by which literature reviews, questionnaire distributions, observations, interviews and law referencing are used as a primary data collection. This research shows, currently the capability of general inspectorate of BPS reaches second level infrastructure , increased from 2010 that was in initial level first level and the attempt in improving its capability has generated a positive progress toward third level integrated on 2019."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanu Setijadi
"Efisiensi merupakan kata kunci untuk memenangkan kompetisi yang semakin tajam dalam era globalisasi sekarang ini, yang mencakup berbagai hal, termasuk efisiensi terhadap pelaksanaan audit. Sedangkan pelaksanaan audit dapat dijalankan secara efisien dengan adanya koordinasi antara Internal dan External Auditor. Perkembangan terakhir menyatakan, bahwa efisiensi dan efektivitas yang maksimum dari pelaksanaan keseluruhan audit. (TAC : Total Audit Coverage) dapat dicapai dengan menggunakan Konsep Single Audit dalam koordinasi antara Internal dan External Auditor. Dalam membahas Konsep Single Audit ini, penulis membandingkan perkembangan koordinasi antara Internal dan External Auditor yang terjadi di Amerika Serikat dan di Indonesia serta persepsi kedua auditor terhadap Konsep Single Audit. Untuk itu penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan, terutama dari artikel-artikel majalah dan wawancara baik tertulis maupun langsung. Perkembangan koordinasi antara Internal dan External Auditor dipengaruhi oleh perkembangan dari masing-masing profesi. Sedangkan dari hasil wawancara menunjukkan bahwa terdapat kepincangan antara perkembangan Internal dan External Auditor di Indonesia. Di satu sisi External Auditor telah berkembang dengan cukup mantap, sedangkan di sisi lain Internal Auditor belum mempunyai organisasi yang sah, standar, prosedur, norma, dan sistem sertifikasi yang jelas. Tapi ada beberapa perusahaan besar yang mulai menerapkan koordinasi yang cukup baik diantara kedua auditor, bahkan ada yang mulai menerapkan sebagian dari ciri-ciri Konsep Single Audit. Hal ini membuktikan bahwa Konsep Single Audit sudah dapat diterapkan di Indonesia walaupun belum secara keseluruhan. Secara konseptual, Konsep Single Audit disambut dengan sangat baik dan antusias oleh Internal dan External Auditor. Mereka bahkan menganggap Konsep Single Audit sebagai bentuk ideal dari koordinasi antara Internal dan External Auditor. Tapi, untuk tahap sekarang penerapannya masih terbatas, karena terhambat kepincangan yang terjadi dalam perkembangan Internal dan External Auditor. Oleh karena itu perlu dipacu perkembangan Internal Auditor agar dapat sejajar dengan External Auditor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumaat, Valery G.
Jakarta: Erlangga, 2011
657.458 VAL i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suharso
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi aspek tahapan audit intern Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan yang perlu disiapkan untuk menerapkan opini audit intern beserta usulan rancangan penerapannya yang cocok. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui studi dokumen, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan perlunya penyiapan aspek tahapan audit intern seperti penyempurnaan pedoman proposal pengawasan di tahap perencanaan, pembuatan pedoman penugasan lapangan di tahap pelaksanaan, dan penyiapan format eskalasi temuan dan laporan untuk tahap komunikasi. Model opini audit intern yang cocok adalah berbentuk tiga atau empat tingkatan, dengan prioritas objek berupa proses bisnis dan pengendalian intern, serta difokuskan pada level mikro pada jangka pendek. Penerapan opini level makro pada jangka panjang dapat disiapkan dengan membangun model self-assessment dan pedoman pendukungnya.

The purposes of this research are to determine how to improve Inspectorate General of the Ministry of Finance rsquo s audit phases in order to implement audit opinion and to determine how the design for the implementation. It is a qualitative research using a case study approach. Data are collected through the study of documents, observation, and interviews. The results show a number of required improvement such as audit proposal in planning phase, audit fieldwork guidance in performing phase, and finding escalation and report format in communication phase. The appropriate design for audit opinion is using three or four grade, with priority to business processes and internal controls, and focused on the micro level in short term. Macro level opinion implementation in long term can be prepared by designing self assessment model and other supporting guidance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Nur Rosyidiana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas peran dan fungsi audit internal pada biro pengawasan internal Lembaga ABC. Saran perbaikan atas analisis efektivitas peran dan fungsi audit internal diusulkan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, yakni dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder melalui wawancara dan observasi langsung pada objek penelitian dan juga studi literatur. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menyimpulkan bahwa peran dan fungsi audit internal memiliki efektivitas yang cukup dan tingkat kualitas kepatuhan terhadap standar internasional audit internal adalah substantially complies. Fungsi audit internal perlu menyusun piagam audit internal, mengembangkan kompetensi auditornya, dan melakukan evaluasi berkala. Selain itu dibutuhkan divisi manajemen risiko untuk mengetahui tingkat risiko satuan kerja dan lembaga secara keseluruhan. Hasil penilaian risiko oleh divisi manajemen risiko digunakan sebagai dasar perencanaan audit. Dengan mengetahui area audit yang memiliki risiko yang tinggi, fungsi audit internal lembaga dapat melakukan kegiatan audit pada objek audit yang tepat.

The purpose of this study is to analyze the effectiveness of internal audit function in ABC institution. Some suggestions for improvements of the internal audit function effectiveness are proposed on this research. The method uses in this study is a qualitative method by collecting primary and secondary data through interviews and direct observation on the reasearch object, as well as literature studies. Based on the overall results of the analysis, the internal audit function of ABC institution is effective enough and its compliance level of international standard for professional practice is substantially complies. This function need to develop an internal audit charter, increase auditor competence, and conduct periodic evaluations. In addition, the risk management division is needed to conduct risk assessment in order to determine the risk maturity level of the business unit and the institution as a whole. The result of the risk assessment is used as a basis for audit planning. By knowing the audit area that has a high risk, Internal Audit function can conduct an audit activity on the right object."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>