Ditemukan 205782 dokumen yang sesuai dengan query
Bramantya Dwipramadya
"
Sebuah kalimat dapat digunakan untuk mengekspresikan emosi yang ada di pikiran sang penulis. Tulisan pada angkutan barang dan juga penumpang merupakan bentuk dari ekspresi emosi sang pengendara kendaraan tersebut. Isi tersebut secara tidak langsung mengekspresikan permasalahan pribadi sang pengendara, atau mengekspresikan permasalahan sosial pada masyarakat umum dewasa ini. Penggambaran emosi pada tulisan di angkutan barang dan penumpang selain dapat dimaknai sebagai saran dan kritik kepada pemerintah dan masyarakat, juga dapat menjadi evaluasi diri bagi yang membacanya terhadap keadaan yang terjadi di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan ekspresi emosi sang pengendara yang diekspresikan melalui tulisan yang disajikannya pada kendaraan, sehingga menghasilkan sebuah gambaran sosial dan kehidupan pengendara tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi, dan metode kualitatif yang bertujuan untuk memahami lebih dalam fenomena yang terjadi. Data penelitian ini adalah hasil pengambilan gambar berupa foto pada angkutan penumpang dan barang yang memiliki tulisan berbahasa Jawa di daerah Jakarta – Depok, dari tahun 2017 – 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi emosi yang dinyatakan melalui tulisan merupakan ekspresi keresahan hati, kebanggaan diri, dan semangat hidup. Bagi pembaca ekspresi emosi itu dapat memberikan wawasan baru mengenai pekerjaan dan kehidupan sosial pengendara angkutan penumpang dan barang.
A sentence can be used to express emotions in the mind of the author. The writing on the transportation of goods and also passengers is a form of emotional expression of the driver of the vehicle. The content indirectly expresses the personal problems of the driver or expresses social problems in the general public today. Emotional portrayals in writing on goods and passenger transportation besides being interpreted as suggestions and criticisms of the government and society can also be a self-evaluation for those who read it about the circumstances that occur around it. The purpose of this study is to explain the motorist's emotional expression expressed through the writing he presents to the vehicle, thus producing a social picture and life of the driver. The method used is a descriptive method that aims to describe the phenomenon that occurs and qualitative methods that aim to understand more deeply the phenomena that occur. The data of this study are the results of taking photographs in the transportation of passengers and goods that have Javanese writing in the Jakarta-Depok area, from 2017 - 2019. The results of this study indicate that emotional expression expressed through writing is an expression of anxiety, pride, and the spirit of life. For readers of emotional expression, it can provide new insights regarding the work and social life of passengers and goods transport drivers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Bramantya Dwipramadya
[, , , , , ]:
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dwi Endang Sriningsih
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S2532
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Albertus Edy Subandono
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1995
S2470
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aisea Rainima
"Tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa korelasi antara Keketatan Budaya dan kecenderungan individu dalam melakukan Penekanan Emosi. Selain itu, penelitian ini juga memeriksa apakah religiusitas bertindak sebagai moderator dalam interaksi antara pengaruh Keketatan Budaya dan Penekanan Emosi. Keketatan budaya mengacu pada keberadaan norma sosial yang ketat dan tidak fleksibel. Religiusitas ditandai dengan keyakinan kuat terhadap adanya kuasa yang lebih tinggi. Penekanan emosi melibatkan penahanan ekspresi emosi yang dilakukan secara sengaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan analisis korelasi dan moderasi untuk menjawab tujuan dari penelitian. Penelitian ini melibatkan 141 partisipan yang diperoleh menggunakan teknik convenience sampling melalui iklan di berbagai platform media sosial dan poster. Temuan penelitian mengkonfirmasi semua hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Ditemukan bahwa Keketatan Budaya memiliki hubungan yang signifikan dengan Penekanan Emosi. Selain itu, terdapat efek moderasi yang signifikan dan negatif dari Religiusitas pada hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Meskipun hasil moderasi yang diperoleh memiliki skor yang signifikan, namun temuan temuan ini tidak sesuai dengan asumsi awal penelitian. Hal ini dapat dijelaskan melalui pandangan bahwa kesadaran bahwa identitas sosial pada dasarnya fleksibel dan mudah beradaptasi, sehingga memungkinkan mereka untuk hidup berdampingan tanpa konflik.
The purpose of this study was to examine the correlation between Cultural Tightness and Emotion Suppression. The purpose also included examining if Religiosity acts as a moderator in the interaction between the influence of Cultural Tightness and Emotion Suppression. Cultural tightness refers to the presence of strict and inflexible social norms. Religiosity is characterised by a strong belief in a higher power. Emotion suppression involves deliberately reducing the outward display of emotions. The study employed a cross-sectional research design and utilised correlation analysis and moderation analysis to determine the study's findings. A total of 141 participants responded to the link that was distributed using convenience sampling technique, which involved utilising various social media platforms and posters for the study. The research findings confirmed all the hypotheses that were formulated for investigation. It was found that Cultural Tightness has a significant relationship with Emotion Suppression. Additionally, there was a significant and negative moderating effect of Religiosity on the relationship between the main independent variable and dependent variables. The research findings did not align with the initial assumptions of the study, despite the presence of significant moderation. This led to the realisation that social identities are inherently flexible and adaptable, enabling them to coexist without conflicts."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Angelina Kuswidhiastri
"Regulasi emosi kognitif merupakan keterampilan individu untuk mengelola pikiran dan reaksi emosional dalam menghadapi situasi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan kemampuan menggunakan strategi regulasi emosi kognitif berdasarkan jenis kelekatan dengan orang tua pada remaja akhir. Penelitian dilakukan secara cross-sectional pada 674 orang remaja akhir berusia 18-22 tahun (n perempuan = 75.2%) yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kelekatan aman (46.2%), kelekatan tidak aman-menghindar (48.2%), dan kelekatan tidak aman- ambivalen (5.8%). Penelitian menggunakan analisis One-Way MANOVA untuk mengamati perbedaan kemampuan menggunakan strategi kognitif dalam masing-masing kelompok jenis kelekatan. Penelitian menemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga jenis kelekatan dalam menggunakan strategi regulasi emosi kognitif (F (18, 1328) = 11.29, p < 0.01; Pillai’s V = .265, η2 = .133). Strategi kognitif yang lebih adaptif lebih mampu digunakan oleh remaja dengan kelekatan aman, sementara remaja dengan kelekatan tidak aman lebih sering menggunakan strategi kognitif yang kurang adaptif. Perbedaan penggunaan strategi kognitif juga ditemukan pada kedua jenis kelekatan tidak aman.
Cognitive emotion regulation is the ability to manage thoughts and emotional reactions when faced with bad situations. This research aims to prove the differences between in the cognitive emotion regulation strategies of late adolescents based on their parental attachment types. Cross-sectional study was conducted on a total sample of 674 late adolescents between 18-22 years (n female = 75.2%) which are divided into three groups based on parental attachment types. A set of One-Way MANOVA was used to assess the differences in the ability to use cognitive emotion regulation strategies between groups. Results showed that there are significant differences in the three types of attachment in using cognitive emotion regulation strategies (F (18, 1328) = 11.29, p < 0.01; Pillai’s V = .265, η2 = .133). Adolescents with secure attachment are more likely to use adaptive cognitive strategies, while those with insecure attachments are more likely to use less adaptive strategies. Differences in cognitive strategy use were also found in the insecureavoidant and insecure-ambivalent attachment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Birkett, Julian
London: A & C Black, 1993
808.06 BIR w
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Tresidder, Andrew
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2005
155.4 TRE i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Laili Irawati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
S3518
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Riziq Maulana Yusuf
"Bahasa merupakan suatu entitas yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat dan berhubungan satu sama lain. Interaksi yang timbul dari aktivitas sosial manusia memunculkan emosi yang dapat mengendalikan pikiran dan sikap dalam bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan. Film merupakan gambaran wujud kegiatan bertutur dalam komunikasi sehari-hari yang memaparkan kisah kehidupan tertentu. Tokoh yang terdapat di dalam film menyampaikan maksud dan pesan melalui tindak ilokusi pada percakapan-percakapan. Pada penelitian ini dipaparkan mengenai ekspresi tuturan yang menunjukkan ilokusi emosi kemarahan tokoh Jadag pada film karya Wicaksono Wisnu Legowo. Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan ekspresi tuturan emosi kemarahan yang dilakukan tokoh Jadag pada dialog film Turah karya Wicaksono Wisnu Legowo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teori tindak tutur (Austin, 1962) untuk menganalisis data tuturan pada dialog tokoh berdasarkan konteks penggunaannya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ekspresi kemarahan tokoh Jadag disampaikan menggunakan kategori ilokusi asertif, ekspresif dan direktif. Bentuk tuturan emosi kemarahan tokoh Jadag dipicu oleh tuturan-tuturan dari mitra tutur yang merendahkan. Cara penyampaian ekspresi marah melalui tuturannya pun semakin jelas terlihat berupa pengecaman dan juga pembangkangan, serta respon dari mitra tutur yang menjadi indikator emosi kemarahan penutur.
Language is an entity that cannot be separated from humans as social beings and relate to each other. Interactions that arise from human social activities give rise to emotions that can control thoughts and attitudes in acting by what is desire. The film is a picture of speaking activities in everyday communication that describes specific life stories. The characters in the movie convey the intent and message through illocutionary acts in conversations. In this study, the expression of speech shows the illocutionary emotion of Jadag's anger in the film by Wicaksono Wisnu Legowo. This study aims to describe the expression of anger emotions made by Jadag's character in the dialogue of the film Turah by Wicaksono Wisnu Legowo. This research uses a descriptive qualitative research method with speech act theory (Austin, 1962) to analyze speech data in character dialogue based on its use. The study results concluded that the expression of anger in Jadag's character was conveyed using the categories of assertive, expressive, and directive illocutionary. Utterances from condescending speech partners trigger the formation of an emotional statement of Jadag's character. The way of conveying angry expressions through his speech is increasingly evident in the form of criticism, disobedience, and the response of the speech partner, which is an indicator of the speaker's anger emotion."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library