Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3741 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faizah Sari
"ABSTRAK
This study discusses factors influencing the employability of Indonesian university graduates. Some aspects of soft skills were evaluated, incorporating studies in employer perceptions regionally and globally. Discussion includes spesific skills such as open-mindedness, resilience, and accountability that are desirable by hiring companies. In terms of concrete actions, a model of early job experience in the industry is favorable to provide workplace experience for university graduates. Implications for higher education are discussed."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2019
330 ASCSM 46 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Rasendriya
"Program Kartu Prakerja merupakan inisiasi yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kompetensi/keterampilan kerja dan kewirausahaan. Semenjak berjalan dari tahun 2020, Prakerja terbukti menjadi solusi mengatasi pengangguran dan juga meningkatkan keterampilan melalui pelatihan yang diberikan dengan berbasis digital. Adanya isu pengangguran yang masih didominasi oleh lulusan pendidikan vokasi menjadi tantangan bagi Indonesia dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja. Dengan demikian keberadaan program pelatihan Kartu Prakerja membuka peluang untuk mengakomodir para lulusan yang masih menganggur ataupun ingin meningkatkan keterampilan bekerja. Hasil analisis menemukan bahwa penerima Pelatihan Prakerja memiliki hubungan yang signifikan dalam meningkatkan partisipasi bekerja dan meningkatkan upah, dengan hasil yang secara spesifik lebih besar pada penerima berpendidikan vokasi dibandingkan dengan pendidikan umum dalam berpartisipasi kerja baik itu di sektor formal ataupun sebagai entrepreneur. Selain itu, ditemukan juga hubungan yang signifikan dalam meningkatkan upah terkhusus untuk penerima yang berpendidikan vokasi. Adanya faktor kemampuan transisi sekolah ke pekerjaan yang lebih baik bagi pendidikan vokasi dapat menjadi alasan tidak ditemukannya hubungan yang signifikan terhadap kenaikan upah pada penerima yang berpendidikan umum.

The Pre-Employment Card Program is an initiative implemented by the Indonesian government to improve work competencies/skills and entrepreneurship. Since running from 2020, the program has proven to be a solution to overcome unemployment and also improve skills through digitally-based training. The issue of unemployment, which is still dominated by vocational education graduates, is a challenge for Indonesia in producing graduates who are ready to work. Thus the existence of the Pre-Employment Card training program opens up opportunities to accommodate graduates who are still unemployed or want to improve their work skills. The results of the analysis found that Pre-Employment Training recipients have a significant relationship in increasing work participation and increasing wages, with results that are specifically greater for vocational education recipients compared to general education in participating in work either in the formal sector or as an entrepreneur. In addition, there is also a significant relationship in increasing wages specifically for vocational-educated recipients. The existence of a better school-to-work transition ability factor for vocational education could be the reason for the lack of a significant relationship to wage increases for general education recipients."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tifanne Winesa
"Kolaborasi interprofesional merupakan bentuk kegiatan pelayanan kesehatan yang melibatkan pasien serta tenaga antar professional kesehatan dengan tujuan yang sama. Implementasi kolaborasi interprofessional yang baik akan berdampak pada tingkat peningkatkan kualitas dan mutu pelayanan, peningkatan keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan. Hal ini juga dapat berdampak pada kepuasan kerja perofesional kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan pelaksanaan kolaborasi interprofesional. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 167 orang perawat. Sampel dipilih dengan teknik quota sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa jenjang karir (p=0,002), masa kerja (p= 0,009), usia (p= 0,0012), dan komunikasi (p= 0,102) merupakan determinan implementasi kolaborasi interprofesional. Hasil analisis regresi linear berganda mendapatkan bahwa faktor yang paling berhubungan dengan  implementasi kolaborasi interprofesional adalah jenjang karir. Semua variabel yang menjadi faktor berkontribusi sebesar 35,2% dalam implementasi kolaborasi interprofesional. Rekomendasi penelitian ini menyarankan pihak manajemen rumah sakit perlu untuk mengembangkan sistem jenjang karir dan peningkatan kemampuan komunikasi guna meningkatkan kuliatas implementasi kolaborasi interprofesional.

Interprofessional collaborational is a form of health service activity that involves patients and health professionals with the same goal. Implementation of good interprofessional collaboration will have an impact on increasing the quality and level of service, increasing patient safety and continuity of service. This can also impact health professionals' job satisfaction. This research aims to identify the determinants of implementing interprofessional collaboration. This research design used a cross-sectional approach involving 167 nurses. The sample was selected using the quota sampling technique. The research results showed that career level (p=0.002), length of service (p= 0.009), age (p= 0.0012), and communication (p= 0.102) were determinants of interprofessional collaboration implementation. The results of multiple linear regression analysis found that the factor most related to the implementation of interprofessional collaboration was career level. All variables that are factors contribute 35.2% to the implementation of interprofessional collaboration The research recommendation is that hospital management needs to develop a career path system and improve communication skills to improve the quality of implementing interprofessional collaboration"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cornelia Aryanti
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang Persepsi Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dan Ekspektasi Pemberi Kerja terhadap Keterampilan dan Pengetahuan yang dibutuhkan Lulusan Akuntasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mendapat gambaran yang respresentatif mengenai keterampilan dan pengetahuan lulusan akuntansi menurut persepsi mahasiswa dan ekspektasi pemberi kerja. Data-data dalam penelitian ini akan diolah menggunakan software SPSS versi 21.0 melalui beberapa pengujian. Hasil penelitian ini adalah persepsi tertinggi dari mahasiswa terhadap keterampilan yang dibutuhkan lulusan akuntansi adalah honesty, continuous learning, dan work ethics sedangkan ekspektasi tertinggi dari pemberi kerja terhadap keterampilan yang dibutuhkan lulusan akuntansi adalah work ethics, teamwork, dan time management. Persepsi tertinggi dari mahasiswa terhadap pengetahuan yang dibutuhkan lulusan akuntansi adalah financial accounting, accounting and financial reporting, dan Financial statement analysis. sedangkan ekspektasi tertinggi dari pemberi kerja terhadap pengetahuan yang dibutuhkan lulusan akuntansi adalah financial statement analysis, microsoft office program, dan financial accounting. Selain itu Terdapat gap antara persepsi mahasiswa dan ekspektasi pemberi kerja terhadap keterampilan yang dibutuhkan lulusan akuntansi dan tidak terdapat gap antara persepsi mahasiswa dan ekspektasi pemberi kerja terhadap pengetahuan yang dibutuhkan lulusan akuntansiKata Kunci:Keterampilan, pengetahuan, mahasiswa, pemberi kerja, gap

ABSTRACT
This study describes Perception of Students of Accounting, Faculty of Economy and Business, University of Indonesia and Expectation of Employer towards Skills and Knowledge, which are needed by Accounting Graduate. This research use quantitative methods to get a representative picture about skills and knowledge of accounting graduates according to the perception of students and the expectation of employers. The data in this study processed using SPSS software version 21.0 with some testing. The results of this study as follows skills that are needed by accounting graduates in the perception of students are honesty, continuous learning, and work ethics. While in the perception of employers, skill that are needed are work ethics, teamwork, and time management. Knowledge that are needed by accounting graduates in the perception of students are financial accounting, accounting and financial reporting, and financial statement analysis. Whereas, in the perception of employers, knowledge that are needed by accounting graduates are financial statement analysis, microsoft office program, and financial accounting. Other than that there is a gap between the perception of students with the expectations of employers towards skills that are needed by accounting graduates. But in the perception of students and expectations of employers towards knowledge that are needed by accounting graduates, there were no gaps. Keywords Skills, Knowledge, Students, Employer, Gap"
2017
S66494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Hardijono
"Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi terjadi proses akumulasi, alokasi, dan transformasi struktur produksi yang disebabkan antara lain oleh pergeseran pola konsumsi masyarakat dan perkembangan teknologi. Pada proses transformasi struktur produksi menunjukkan penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto. Sedangkan sektor non-pertanian (industri dan jasa) cenderung meningkat. Terkait dengan transformasi struktur produksi juga terjadi transformasi dalam struktur ketenagakerjaan, yaitu penurunan distribusi tenaga kerja menurut lapangan pekerjaan pertanian terhadap total tenaga kerja. Transformasi ketenagakerjaan dari sektor pertanian ke non-pertanian tersebut disinyalir dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karena itu, maka tujuan utama dari penelitian ini adalah ingin mengidentifikasi faktor-faktor dimaksud.
Berkaitan dengan pencapaian tujuan tersebut, maka secara teoritis dan praktis menunjukkan bahwa terdapat 2 faktor utama yang mempengaruhi, yaitu faktor ekonomi dan non-ekonomi. Motif ekonomi merupakan faktor yang dominan seperti tingkat upah atau pendapatan yang lebih baik. Analisis lain untuk menjelaskan fenomena ini dengan pendekatan mobilitas secara geografis, yaitu antara daerah pedesaan yang mewakili sektor pertanian dengan daerah perkotaan yang didominasi kelompok sektor industri dan jasa. Selain itu alasan-alasan berikut yang dapat digunakan untuk menjelaskannya adalah adanya daya dorong sebagai faktor negatif dan daya tarik sebagai faktor positif.
Untuk mengupas transformasi ketenagakerjaan dalam kajian ini digunakan metode dengan membandingkan antara pekerja yang melakukan transformasi pekerjaan dari sektor pertanian ke sektor non-pertanian dengan pekerja yang tidak melakukannya. Lokasi penelitiannya di 2 wilayah perdesaan yaitu kel. / desa Pagentan kec. Singosari dan Kalirejo kec. Lawang Kabupaten Malang - Jawa Timur. Penentuan sampel sebagai responden menggunakan metode stratified random sampling berdasarkan lapangan pekerjaannya, kemudian dipilih secara simple random sampling dengan bantuan tabel angka random. Survai lapangan dilakukan untuk mendapatkan data baik sekunder maupun primer yang diupayakan dengan mewawancarainya secara langsung yang berpedoman pada kuesioner. Data I informasi yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kuantitatif (statistika dan ekonometrika), serta secara kualitatif (deskriptif).
Berdasarkan data sekunder, karakteristik di lokasi penelitian yang dilihat secara geografi, demografi, dan ekonomi pada umumnya tergolong kondusif. Selanjutnya karakteristik sosial ekonomi pekerja yang dilihat dari usia, pendidikan dan pendapatannya secara statistik menunjukkan perbedaan antara pekerja yang melakukan transformasi dengan tidak. Sedangkan jumlah keluarga yang menjadi tanggungan pekerja antara dua kelompok tersebut tidak terbukti berbeda secara signifikan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pekerja untuk melakukan transformasi sesuai hasil estimasi dengan model probabilitas liner, logit, dan probit, yaitu usia, pendapatan dan luas lahan yang dimiliki pekerja. Sedangkan tingkat pendidikan dan lingkungan tempat tinggal pekerja signifikan hanya pada model pertama, serta jumlah keluarga yang ditanggung pekerja tidak signifikan di semua model. Tetapi seluruh faktor-faktor tersebut secara serentak berpengaruh terhadap keputusan untuk melakukan transformasi pekerjaan. Penelitian ini juga mengidentifikasi bahwa pekerja yang melakukan transformasi pekerjaan mengalami hambatan dalam proses tersebut. Selain itu terdapat manfaat lain sebagai faktor non-ekonomi yang tidak / sulit diukur (intangible benefit)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T2340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiholan S., Darwin
"Tujuan pembangunan ekonomi suatu negara adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Di negara-negara sedang berkembang, kecenderungan terjadi pada saat ini adalah mulai mengalihkan fokus perhatiannya dari sektor pertanian ke sektor industri. Masalah-masalah perekonomian Indonesia antara lain berupa sempitnya lapangan kerja dan upah yang rendah.
Untuk mencapai tujuan dan menjawab permasalahan tersebut, maka pada tesis ini dianalisa keadaan ketenagakerjaan di Indonesia dan analisa pergeseran tenaga kerja sektor industri dan tenaga kerja sektor pertanian. Dari hasil analisa tersebut di buat kerangka kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Studi ini menggunakan metode analisis deskriptif dan regresi. Pertama analisis deskriptif yang menjelaskan perkembangan angkatan kerja secara keseluruhan, Tingkat upah, Produktifitas, Tingkat Partisipasi angkatan kerja, Angkatan kerja yang bekerja menurut Lapangan kerja Utama, Struktur Pendidikan, Status Pekerjaan Utama serta pengangguran di Indonesia. Sementara untuk menganalisis pergeseran struktur tenaga kerja dengan menggunakan model regresi.
Berdasarkan data yang ada didapat bahwa angkatan kerja yang bekerja pada sektor pertanian meningkat setelah tahun 1997. Hal ini menggambarkan bahwa sektor ini relatif mampu bertahan terhadap krisis. Angkatan kerja yang bekerja dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Sedangkan angkatan kerja yang bekerja dengan pendidikan relatif rendah mengalami penurunan,Hal ini adalah konsekuensi logis dari peningkatan kesejahteraan. Dilain pihak angkatan kerja yang berpendidikan relatif tinggi cenderung meningkat. Ini menunjukkan setelah terjadi krisis angkatan kerja dengan status sebagai buruh/karyawan berkurang dan memasuki sektor informal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T2363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cipta Wijaya
Jakarta: Restu Agung, 2005
650.1 CIP t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur`aman
"Tenaga kerja buruh proyek konstruksi di Jakarta cukup majemuk dan banyak memiliki pola serta keahlian tertentu, pada umumnya dengan dipimpin oleh seorang kepaia kelompok (mandor). Kendala kerap tenjadi pada seorang pelaksana lapangan/pengawas yang memimpin beberapa grup pekenja. Pemmasalahan sering terjadi pada proses pemberian imbalan kerja bagi para pekexja bumh konsiruksi. Pemberian imbalan yang tidak memuaskan bagi buruh konstmksi tersebut diindikasikan akan mengurangi produktivitas dan kinerja proyek dilapangan. Pemberian imbalan dapat didasari sebagai pengganti atas jezih payah, resiko, dll dari pekexja itu dalam setiap pelaksanaan pekerjaan dhapangan.
Terdapat dua jenis imbalan yang dapat diberikan kepada para pekerja tersebut, adalah : imbalan internal dan imbalan eksternal. Masing-masing jenis imbalan ini akan memberikan tingkat kepuasan yang berbeda bagi para pekerja tersebut, térgantung hingga dimana imbalan tersebut dirasakan mencukupi sebagai balas jasa.
Dalam penelitian ini akan dicari aspek-aspek dalam pemberian imbalan yang dapat meningkatkan produktivitas kelja dilapangan, bagi para buruh konstruksi di Jabotabek. Pada akhimya pengelolaan pemberian imbalan perlu dipahami lebih mendalam bagi para staf proyek, dengan tujuan untuk lebih memudahkan pengendalian dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan dari buruh konstruksi tersebut.
Metoda analisa yang digunakan adalah analisa regresi terhadap aspek-aspek pemberian imbalan yang berkorelasi tinggi terhadap produktivitas. Hasil akhir yang didapat adalah suatu persamaan regresi, yang rnemiliki suatu nilai koetisien dad variabel penentunya, yaitu jaminan akibat kecclakaan, pcrlakuan manusiawi bagi bumh dan diberikannya bonus tambahan. Temuan akhir memberikan gambaran aspek-aspek yang patut diperhatikan dalam pemberian imbalan bagi buruh, dalam upaya peningkatan produktivias proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Satria
"Laju pertumbuhan penduduk Propinsi Lampung tergolong cukup tinggi. Ini membawa implikasi pada banyaknya jumlah penduduk pada kategori angkatan kerja. Akibatnya, mereka yang akan memasuki pasar tenaga kerja diperkirakan cukup banyak. Sementara daya serap perekonomian terhadap tenaga kerja masih sangat terbatas sehingga over supply di pasar tenaga kerja diperkirakan akan cukup besar. Jika hal ini tidak diantisipasi dengan baik, maka jumlah pengangguran akan meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan dalam penyerapan tenaga kerja sektoral Propinsi Lampung (berdasarkan pendekatan demometrik), membuat proyeksi penyerapan tenaga kerja sektoral di Propinsi Lampung sampai dengan tahun 2010 dan melengkapi informasi kependudukan yang diharapkan dapat berguna dalam perencanaan tenaga kerja di Propinsi Lampung.
Hasil penelitian menunjukan semakin tinggi NTB sektoral akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sektoral, semakin tinggi PDRB per kapita akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sektoral, kecuali untuk tenaga kerja sektor pertambangan. Semakin tinggi jumlah penduduk akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sektoral. Semakin tinggi jumlah angkatan kerja akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sektoral dan semakin tinggi jumlah pengangguran akan menurunkan penyerapan tenaga kerja sektoral.
Hasil proyeksi dengan skenario pesimis, moderat, dan optimis menunjukkan tenaga kerja sektor pertanian mendominasi pola penyerapan tenaga kerja Propinsi Lampung pada tahun 2010. Proporsinya mengalami kenaikan dari tahun 2003 yang hanya 66 persen menjadi 68-71 persen pada tahun 2010. Sektor yang menyerap tenaga kerja cukup tinggi selain pertanian adalah sektor perdagangan dan jasa-jasa masing-masing 11-12 persen dan 6-7 persen. Sedangkan Sektor yang cukup kecil dalam penyerapan tenaga kerja adalah sektor pertambangan, LGA dan keuangan.
Dalam rencana stratejik (renstra) pembangunan Propinsi Lampung 2004-2009, disebutkan isu pokok pembangunan ekonomi Propinsi Lampung harus dapat lebih meningkatkan produktwitas dan nilai tambah sektor pertanian. Mengingat hasil proyeksi menunjukkan bahwa tahun 2010 tenaga kerja sektor pertanian mencapai sekitar 70 persen pada skenario pesimis, moderat, dan optimis, maka pemerintah daerah Propinsi Lampung perlu menitikberatkan pembangunan pada sektor ini.
Hasii proyeksi sangat diperlukan untuk perencanaan tenaga kerja, terutama dalam hal kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja. Dengan asumsi tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 4 persen per
tahun dan pertumbuhan penduduk sebesar 0,5 persen per tahun, maka pada tahun 2010 akan terdapat ke!ebihan persediaan tenaga kerja sebesar 879.197 orang. Dengan asumsi tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen per tahun dan pertumbuhan penduduk sebesar 1,0 persen per tahun, maka tahun 2010 akan terdapat kelebihan persediaan tenaga kerja sebesar 93.370 orang. Dengan asumsi tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen per tahun dan pertumbuhan penduduk sebesar 2,0 persen per tahun, maka pada tahun 2010 akan terjadi kekurangan tenaga kerja sebesar 408.634 orang.
Untuk itu perlu adanya kebijakan ekonomi dan kebijakan kependudukan yang terintegrasi kedalam rencana pembangunan. Kebijakan kependudukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan berkelanjutan."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T20550
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>