Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Fani Yolanda
"Tata kelola klinis adalah kerangka kerja organisasi terstruktur untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pasien di rumah sakit. Penelitian ini membahas tata kelola keselamatan pasien menggunakan kerangka tata kelola klinis. Tingginya kejadian KTD dan KNC di rumah sakit, membuat tata kelola keselamatan di Rumah Sakit Koja menjadi tidak optimal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa impresiasi kepemimpinan klinis telah berjalan dengan baik, tetapi dalam hal arahan dan pengawasan tidak optimal, pelaksanaan audit medis telah dilakukan dengan baik dan optimal, kepatuhan dengan penggunaan Clinical Pathway masih belum maksimal. dan kurangnya sosialisasi, evaluasi pelaksanaan pelatihan dan pendidikan di Rumah Sakit Koja. Hasil penelitian menyarankan manajemen untuk meningkatkan kegiatan pengawasan dan pemantauan, meningkatkan sosialisasi CP, mengevaluasi pelaksanaan pelatihan dan pendidikan di Rumah Sakit Koja

Clinical governance is a structured organizational framework for improving the quality and safety of patients in hospitals. This study discusses patient safety governance using a clinical governance framework. The high incidence of KTD and KNC in hospitals, makes safety management at the Koja Hospital become not optimal. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results of the study found that the clinical leadership's appreciation had gone well, but in terms of direction and supervision not optimal, the implementation of the medical audit was carried out properly and optimally, compliance with the use of Clinical Pathway was still not optimal. and lack of socialization, evaluation of the implementation of training and education at Koja Hospital. The results of the study suggest management to improve monitoring and monitoring activities, increase CP socialization, evaluate the implementation of training and education at Koja Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liliek Sulistyowardani
"Tesis ini membahas faktor manusia yang berperan dalam insiden keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian ini terdapat 3 variabel yang berhubungan signifikan dengan insiden keselamatan pasien yaitu: pengawasan kurang memadai (P value 0,012 dengan OR 0,28), manajemen sumber daya (P value 0,004 dengan OR 3,85) dan proses operasional (P value 0,019 dengan OR 3,29). Peran organisasi sangat penting dalam mengurangi insiden keselamatan pasien agar tercapai peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hasil penelitian menyarankan bahwa pentingnya faktor manusia dalam insiden keselamatan pasien di rumah sakit maka perlu ditingkatkan pelatihan kepada tenaga kesehatan tentang insiden keselamatan pasien sesuai dengan kebutuhan rumah sakit yang dilakukan secara berkesinambungan serta diperlukan peran Dinas Kesehatan Provinsi dalam membina rumah sakit di wilayahnya.

This thesis discusses human factors that play a role in the incidence of patient safety in hospitals. This research is quantitative research with cross sectional design. Human factors play an important role in the incidence of patient safety. The results of this study are 3 variables that are significantly related to the incidence of patient safety, namely: inadequate supervision (P value 0.012 with OR 0.28), resource management (P value 0.004 with OR 3.85) and operational processes (P value 0.019 with OR 3.29). The role of the organization is very important in reducing the incidence of patient safety in order to achieve improved quality of health services in hospitals. The results of the study suggest that the importance of human factors in the incidence of patient safety in hospitals requires training of health workers on incidents of patient safety in accordance with hospital needs and the role of the Provincial Health Office in fostering hospitals in the region."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Nurul Afifah
"Pasien yang dirawat inap dengan stroke iskemik perlu mendapat perhatian khusus karena komorbiditas dan polifarmasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah terkait obat dengan domain efektivitas terapi dan reaksi obat yang tidak diinginkan di bawah Jaringan Perawatan Farmasi Eropa. Metode penelitian ini adalah cross sectional berdasarkan data rekam medis, resep, dan catatan perawat. Sampel dari penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis primer stroke iskemik dan pasien berusia lebih dari sama dengan 23 tahun. Analisis dilakukan pada 115 sampel penelitian. Masalah terkait obat yang paling umum adalah masalah efektivitas pengobatan (65,00%) dengan efek sub domain dari pengobatan obat tidak optimal (29,58%) sebagai sub domain yang paling parah. Masalah terkait narkoba lainnya adalah masalah reaksi merugikan memiliki prosentase (35,00%) dengan subtitusi kejadian obat merugikan (tidak alergi) sebesar (34,58%) sebagai sub domain tertinggi. Penyebab tertinggi dari masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah bahwa kombinasi obat, atau obat, dan makanan yang tidak tepat yaitu (56,04%).

Patients who are hospitalized with ischemic stroke need special attention due to comorbidity and polypharmacy. This study aims to analyze drug-related problems with the domain of therapeutic effectiveness and unwanted drug reactions under the European Pharmaceutical Care Network. This research method is cross sectional based on medical records, prescriptions, and nurses' records. Samples from this study were patients with a primary diagnosis of ischemic stroke and patients aged more than equal to 23 years. Analysis was conducted on 115 study samples. The most common drug-related problem is the problem of treatment effectiveness (65.00%) with the sub-domain effect of suboptimal drug treatment (29.58%) being the most severe sub-domain. Another drug related problem is the problem of adverse reactions having a percentage (35.00%) with the substitution of adverse drug events (not allergic) of (34.58%) as the highest sub domain. The highest cause of the problems identified in this study was that the combination of drugs, or drugs, and food were not appropriate (56.04%)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baikhati Cesariastevia Basuki
"Rumah sakit adalah sebuah institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan tersebut rumah sakit dituntut untuk menjaga keselamatan pasiennya. Dalam proses ini peran perawat dirasa sangat penting karena memiliki waktu yang lebih lama dalam perawatan pasien dibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Pada tahun 2018 masih ada indikator keselamatan pasien yang belum mencapai standar meliputi ketepatan memasang gelas identitas pasien, verifikasi terhadap pelaporan melalui telepon dalam waktu 24 jam, penandaan sisi operasi, kepatuhan cuci tangan dan kejadian pasien jatuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan kinerja perawat dalam upaya keselamatan pasien rawat inap di Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah crosssectional dan data dikumpulkan dari pengisian kuesioner terhadap 143 perawat ruang rawat inap.
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel motivasi (p-value = 0.001) dan status kepegawaian (p-value = 0.047) memiliki hubungan paling dominan dengan kinerja perawat. Motivasi yang baik mempunyai peluang 3.210 kali lebih besar memengaruhi kinerja perawat dibandingkan motivasi yang kurang baik dan status pegawai tetap mempunyai peluang 0.311 kali lebih besar memengaruhi kinerja perawat dibandingkan pegawai tidak tetap.

The hospital is an institution that organizes health services. In these health services hospitals are required to maintain the safety of their patients. In this process the role of the nurse is considered very important because it has a longer time in patient care than other health workers. In 2018 there are still patient safety indicators that have not reached the standards including the accuracy of installing patient identification glasses, verification of telephone reporting within 24 hours, marking the operation side, hand washing compliance and falling patient events.
This study aims to determine the factors most related to the performance of nurses in the effort of inpatient safety at Imanuel Bandar Lampung Hospital in 2019. The design of this study was cross-sectional and data were collected from questionnaires for 143 inpatient nurses.
The results of multivariate analysis showed that motivation variables (p-value = 0.001) and employment status (p-value = 0.047) had the most dominant relationship with nurse performance. Good motivation has a 3,210 times greater chance of affecting nurse performance than poor motivation and permanent employee status has a 0.311 times greater chance of affecting nurse performance than non-permanent employees.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T54961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baikhati Cesariastevia Basuki
"ABSTRAK
Rumah sakit adalah sebuah institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan tersebut rumah sakit dituntut untuk menjaga keselamatan pasiennya. Dalam proses ini peran perawat dirasa sangat penting karena memiliki waktu yang lebih lama dalam perawatan pasien dibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Pada tahun 2018 masih ada indikator keselamatan pasien yang belum mencapai standar meliputi ketepatan memasang gelas identitas pasien, verifikasi terhadap pelaporan melalui telepon dalam waktu 24 jam, penandaan sisi operasi, kepatuhan cuci tangan dan kejadian pasien jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan kinerja perawat dalam upaya keselamatan pasien rawat inap di Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung Tahun 2019. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan data dikumpulkan dari pengisian kuesioner terhadap 143 perawat ruang rawat inap. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel motivasi (p-value = 0.001) dan status kepegawaian (p-value = 0.047) memiliki hubungan paling dominan dengan kinerja perawat. Motivasi yang baik mempunyai peluang 3.210 kali lebih besar memengaruhi kinerja perawat dibandingkan motivasi yang kurang baik dan status pegawai tetap mempunyai peluang 0.311 kali lebih besar memengaruhi kinerja perawat dibandingkan pegawai tidak tetap.

ABSTRACT
The hospital is an institution that organizes health services. In these health services hospitals are required to maintain the safety of their patients. In this process the role of the nurse is considered very important because it has a longer time in patient care than other health workers. In 2018 there are still patient safety indicators that have not reached the standards including the accuracy of installing patient identification glasses, verification of telephone reporting within 24 hours, marking the operation side, hand washing compliance and falling patient events. This study aims to determine the factors most related to the performance of nurses in the effort of inpatient safety at Imanuel Bandar Lampung Hospital in 2019. The design of this study was cross-sectional and data were collected from questionnaires for 143 inpatient nurses. The results of multivariate analysis showed that motivation variables (p-value = 0.001) and employment status (p-value = 0.047) had the most dominant relationship with nurse performance. Good motivation has a 3,210 times greater chance of affecting nurse performance than poor motivation and permanent employee status has a 0.311 times greater chance of affecting nurse performance than non-permanent employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Manora
"Institusi rumah sakit seperti rumah sakit didesak untuk mengevaluasi budaya keselamatan pasien mereka untuk meningkatkan keselamatan, kualitas perawatan, dan penyembuhan pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran budaya keselamatan pasien di antara perawat rawat inap di rumah sakit Hermina. Penelitian ini menggunakan cross-sectional dengan metode deskriptif kuantitatif dengan analisis data univariat menggunakan penelitian menggunakan instrumen kultur keselamatan pasien rumah sakit oleh AHRQ. Hasil penelitian menunjukkan ada empat budaya yang kuat (lepas tangan dan transisi, persepsi perawat terkait dengan keselamatan pasien, pembelajaran organisasi, umpan balik dan komunikasi kesalahan), empat budaya menengah (pelaporan insiden frekuensi, dukungan manajemen keselamatan pasien, keterbukaan komunikasi, kerja tim dalam unit), dan satu budaya lemah (staf). Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran budaya keselamatan pasien di rumah sakit Hermina adalah budaya sedang. Perbaikan Suggesterd diperlukan dalam setiap dimensi budaya keselamatan pasien terutama dalam budaya yang lemah.

Hospital institutions such as hospitals are urged to evaluate their patient safety culture to improve patient safety, quality of care, and healing. The purpose of this study was to obtain a picture of patient safety culture among inpatients at Hermina Hospital. This study uses cross-sectional quantitative descriptive methods with univariate data analysis using research using hospital patient safety culture instruments by AHRQ. The results showed that there were four strong cultures (hands off and transition, nurses' perceptions related to patient safety, organizational learning, feedback and communication errors), four intermediate cultures (frequency incident reporting, patient safety management support, communication openness, teamwork in unit), and one weak culture (staff). Overall, this study shows that the culture of patient safety in Hermina Hospital is a medium culture. Suggesterd improvement is needed in every dimension of patient safety culture, especially in a weak culture."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dya Iqtha Poetri
"Apoteker memiliki berbagai peran penting dalam pengaturan praktik farmasi. Penyelenggaraan praktik atau pekerjaan kefarmasian meliputi pekerjaan kefarmasian dalam pengadaan, produksi, distribusi, dan pelayanan sediaan farmasi. Seorang profesi apoteker perlu menguasai standar kompetensi apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian sesuai dengan kompetensi profesi. Standar tersebut memastikan bahwa seorang apoteker memiliki seluruh kompetensi yang relevan untuk mejalankan perannya dan mampu memberikan pelayanan kefarmasian sesuai ketentuan tentang praktik kefarmasian, peraturan, etika, kode etik, dan pedoman praktik apoteker. Terdapat sepuluh (10) elemen standar kompetensi apoteker yang perlu dikuasai sebagai persyaratan untuk memasuki dunia kerja dan menjalani praktik profesi. Standar kompetensi telah dilengkapi oleh elemen yang perlu dikuasai oleh apoteker pada saat lulus dan masuk ke tempat praktik/kerja. Sebagai calon apoteker, pentingnya membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan tentang peran, fungsi dan tanggung jawab apoteker melalui Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Dengan dilaksanakannya PKPA, seorang calon apoteker diharapkan memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian sehingga menjadi siap untuk memasuki dunia kerja sebagai tenaga farmasi yang professional.

Pharmacists work in diverse roles and practice settings. The implementation of pharmacy practice includes pharmaceutical work in the procurement, production, distribution of pharmaceutical preparations and and pharmaceutical care. A pharmacist is expected to master pharmacy standard competency to maintain and practice within the limits of professional competence. The standard competency is a commitment to practice with an an obligation to do in accordance with expected behaviours as set down in professional codes, standards and guidelines which results in facilitating professional practice and growth. There are 10 elements of pharmacy competency standards which need to be attained by an individual to practise effectively as a pharmacist. It is important to equip students with knowledge and abilities about the roles and responsibilities of pharmacists in the real field through an internship program. A future pharmacist is expected to have the insight, knowledge, skills and experience through the internship program in order to be become a professional in the pharmacy practice."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradina Astari Munandar
"Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi tertinggi di Indonesia yaitu 34,1% kasus. Sebagai faktor risiko penyakit lain, pasien hipertensi biasanya mengalami komplikasi dan membutuhkan terapi tambahan yang dapat menyebabkan polifarmasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis masalah terkait obat pada pasien rawat inap dengan hipertensi di Rumah Sakit Distrik Koja dari Februari-April 2019 berdasarkan PCNE V6.2. Penelitian ini adalah studi cross-sectional berdasarkan resep lengkap, rekam medis, dan kartu indeks yang dapat dibaca dari pasien yang menggunakan obat antihipertensi dan dirawat di rumah sakit di Rumah Sakit Distrik Koja dari Februari - April 2019. Analisis ini dilakukan untuk 90 pasien yang memenuhi kriteria. Dari penelitian ini, ada 148 masalah terkait obat yang diidentifikasi, terdiri dari masalah dengan efektivitas pengobatan (66,21%) dan reaksi obat yang merugikan (33,78%) dengan reaksi obat yang tidak alergi sebagai subdomain dengan prevalensi tertinggi (31), 75%) dan penyebab masalah terkait narkoba yang sebagian besar terjadi adalah kombinasi obat yang tidak tepat, atau obat-obatan dan makanan (48,51%). Dari penelitian ini, diketahui bahwa masalah dengan efektivitas pengobatan adalah masalah terkait obat yang paling banyak terjadi.

Hypertension is one of the non-communicable diseases with the highest prevalence in Indonesia, which is 34.1% of cases. As a risk factor for other diseases, hypertensive patients usually experience complications and require additional therapy that can cause polypharmacy. The purpose of this study was to analyze drug-related problems in hospitalized patients with hypertension at the Koja District Hospital from February to April 2019 based on PCNE V6.2. This study is a cross-sectional study based on complete prescriptions, medical records, and index cards that can be read from patients who use antihypertensive drugs and are hospitalized in the Koja District Hospital from February to April 2019. This analysis was carried out for 90 patients who met criteria. From this study, there were 148 drug-related problems identified, consisting of problems with treatment effectiveness (66.21%) and adverse drug reactions (33.78%) with non-allergic drug reactions as subdomains with the highest prevalence (31), 75%) and the most common cause of drug related problems is an improper combination of drugs, or drugs and food (48.51%). From this research, it is known that the problem with the effectiveness of treatment is the most drug-related problems."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Safira Zulva
"ABSTRAK
Rumah Sakit Koja sudah melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional dengan BPJS dan menjadi rumah sakit rujukan di Wilayah Jakarta Utara sehingga menuntut rumah sakit untuk terus mengembangkan kualitas dari pelayanannya. Stres pada tenaga kerja dapat menghambat suatu institusi mencapai targetnya dan ketidakpuasan dalam pekerjaannya menyebabkan pekerja dapat menurunkan kualitas kinerjanya. Masalah ini menjadi penting bagi manajemen rumah sakit untuk memberikan lingkungan kerja yang mendukung pekerja untuk merasa puas akan hasil dari pekerjaannya dan tidak mengalami stres kerja yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pada perawat rawat inap RSUD Koja. Desain penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan uji chi square dan regresi logistik. Pengambilan data melalui penyebaran kuesioner skala likert kepada 134 responden. Perhitungan sampel menggunakan rumus perhitungan jumlah sampel simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stress kerja (p=0,006) dan kepuasan kerja (p=0,001) terhadap kinerja. Hasil multivariat menunjukkan bahwa komponen dari variabel stres kerja dan kepuasan kerja yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja pada perawat. Peneliti menyarankan untuk melakukan maintenance sarana dan prasarana secara rutin, mengadakan pelatihan/acara yang bersifat meningkatkan rasa kebersamaan dan penguatan psikologi, melakukan Employee Opinion Survey (EOS), dan menghitung kembali kebutuhan tenaga keperawatan.

ABSTRACT
Koja Hospital has implemented a National Health Insurance with BPJS and has become referral hospitals in the North Jakarta Region hence it demands that the hospital continue to develop the quality of its services. Stress on labour can prevent an institution from reaching goals and dissatisfaction on workers causes reduction of the quality of their performance. The purpose of this study was to determine the relationship of work stress and job satisfaction to the performance of inpatient nurses at Koja Hospital. The study design used a cross-sectional method with chi square test and logistic regression. Retrieval of data through distributing Likert scale questionnaire to 134 respondents. The sample calculation uses a simple random sampling calculation formula. The results of this study indicate that there is a relationship between work stress (p = 0.006) and job satisfaction (p = 0.001) on performance. Multivariate results show that the components of the variable work stress and job satisfaction have the greatest influence on the performance of nurses. The researcher recommends that maintenance of facilities and infrastructure routinely, conduct training / events that enhance the sense of community and strengthening psychology, conduct an Employee Opinion Survey (EOS), and recalculate the needs of nursing staff.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Hendrayani
"Dengan makin berkembangnya suatu rumah sakit, maka semakin kompleks pula jenis kegiatannya. Untuk itu diperlukan adanya pengembangan dari manajemen bagian di rumah sakit, salah satu diantaranya adalah bagian penerimaan pasien (Admission), yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk membantu pengelolaan rumah sakit dalam pencapaian tujuan dari manajemen rumah sakit itu sendiri.
Bagian penerimaan pasien (Admission) sebagai salah satu bagian di rumah sakit boleh dikatakan merupakan pintu gerbang rumah sakit dan juga sebagai ujung tombak arus pasien, karena bagian admission (disingkat menjadi admisi) mempunyai tugas antara lain : menerima pasien rawat Inap, menerima pembayaran pasien yang akan pulang rawat,dan juga memberikan informasi yang dubutuhkan oleh pasien.
Masalah dalam penelitian ini adalah : Belum berfungsinya sistem admisi sebagai pelayanan administrasi dan informasi rawar inap, dimana dirumuskan masalahnya sebagai berikut : Bagaimana keadaan SDM, sarana dan fasilitas serta prosedur (SOP), dan bagaimana proses pelaksanaan admisi selama ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pelaksanaan sistem admisi fungsinya sebagai pelayanan administrasi dan informasi rawat inap.
Metodologi penelitian yang dipakai adalah deskriptif analitik dengan pendekatan sistem, melalui pengkajian terhadap sistem yang sedang berjalan serta merujuk ke literatur yang berkaitan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tenaga di bagian admisi tidak tetap dan merangkap (double job). Belum mendapatkan pendidikan/pelatihan yang terencana, pemberian informasi belum optimal, belum diterapkan pengenalan SOP kepada petugas, belum diadakan evaluasi terhadap SOP, belum ada susunan uraian tugas (Job Description), belum ada reward untuk petugas admisi, dan adanya perbedaan honor untuk petugas yang dinas di bagian admisi.
Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan adalah memperbaiki kekurangan-kekurangan dari setiap permasalahan yang sesuai dengan teori yang ada. Penerapan upaya ini diharapkan dapat meningkatkan proses pelayanan terhadap pasien rawat inap.

Analysis Of In-Patients Admission System In RSUD Koja. The growth of a hospital makes the activities of it becomes more complex. Therefore, there is a need to develop department management in hospital, one of them is the admission, which is designed to fill the need for helping the hospital management to achieve the goal of the hospital itself.
The admission department is a hospital gate. It has several functions, such as : patient registration for in patient care : Admission system is still not functioning as an administration services and in patient information, which can be formulate problem as follows : How about Human Resources, Facilities as well as Standard Operational Procedure (SOP), and how the process the management of in patient care admission department.
The research goal is analysis the management of in patient care admission department. Research is analytic descriptive with qualitative approach through study of the system on and refer it to the approach literature.
The result shows that quantity of human resources not constants and double job, the identification and evaluation of the SOP that has never been done, while facilities are still not operated effectively and efficiently because of the lack of human resource and no developing program for the human resource.
All of these problems can be solved by repairing the weaknesses of each problem with the existing theory. Implementation of this will improve the quality of service for the patient in patient care department.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T2549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>