Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79182 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naura Nazifah
"Snow White atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Putri Salju adalah salah satu karakter fiksi yang pertama kali muncul dalam kumpulan dongeng milik Grimm Bersaudara. Penggambaran mengenai karakteristik seorang putri yang melekat pada karakter Snow White dalam dongeng membuat masyarakat memiliki konsep atau imaji seorang putri. Namun seiring perkembangan zaman, banyak dongeng yang menjadi acuan adaptasi untuk berbagai film, salah satunya film Snow White and the Huntsman produksi Hollywood sebagai hasil adaptasi dari dongeng Schneewittchen dalam kumpulan dongeng karya Grimm Bersaudara. Namun berbeda dengan karakter Snow White yang sudah dikenal masyarakat melalui dongeng, karakter Snow White dalam film mengalami perluasan yang cukup terlihat. Secara khusus, penelitian ini akan membahas mengenai perluasan karakter yang dialami oleh tokoh Snow White dalam film versi Hollywood serta bagaimana peran Hollywood dalam industri perfilman nasional dan internasional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan teori representasi Stuart Hall, dan mitos dari Roland Barthes serta teori Gender."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Geovanni Bertha Rini
"Snow White and the Huntsman merupakan sebuah film Hollywood tahun 2012 yang mendekonstruksi jalan cerita dan penokohan yang terdapat dalam film Snow White karya Brothers Grimm sehingga dianggap sebagai film yang memuat nilai feminis yang kuat. Meskipun begitu, jumlah penelitian yang mengkaji nilai patriakal dan ambivalensi terhadap representasi perempuan dalam film ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kontrol konsep Idealized Beauty dalam tokoh utama perempuan, dan bagaimana perempuan direpresentasikan dalam film Snow White and the Huntsman melalui penokohan tokoh utama perempuan. Hasil penelitian membuktikan bahwa Snow White and the Huntsman memiliki ambivalensi. Dalam satu sisi perempuan ditampilkan sebagai seorang pahlawan, namun perempuan juga ditampilkan sebagai men's stuff yang dikontrol oleh konsep Idealized Beauty pada di sisi yang lain. Penelitian ini bermanfaat sebagai rujukan untuk memahami ambivalensi nilai-nilai patriakal yang masih berlaku dalam masyarakat sekarang.

Snow White and the Huntsman is a 2012 Hollywood film that dramatically deconstructs a classic Grimm's fairytale story of Snow White both in its plot and character, and is regarded as a film that is made with a conscious feminist agenda. Unfortunately, this film has not been extensively discussed for the ambivalences in women's representation that perpetuate the long-held patriarchal beliefs of women. This is what this study attempts to accomplish through a critical and textual analysis of Snow White and Huntsman. It explores, in particular, how women are controlled by men's idealized beauty and how the ambivalence towards women's representation is depicted in this film. The findings show that Snow White and the Huntsman has ambivalences towards feminism: on the one hand, women are strongly depicted as heroes, but on the other hand they are depicted as men's stuff that controlled by men's idealized beauty. This study contributes to women studies on the representations of women in today's film, providing a framework for understanding how patriarchal bias is in today's society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Dongeng karya Grimm bersaudara telah banyak diadaptasi kedalam dunia film, salah satunya adalah "Snow White". Penelitian ini membahasa distorsi yang muncul dalam dua film adaptasi "Snow White", yaitu "Snow White and the Seven Dwarf" (1937) produksi Disney..."
META 7:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Rizqi Damayanti
"Skripsi ini membahas tentang transformasi tokoh Snow White dalam film Snow White and The Huntsman untuk memenuhi aspek-aspek sosok pahlawan yang berdasarkan pada buku Margery Hourinhan, Deconstructing The Hero (1997). Film ini menunjukkan adanya penyesuasi tokoh Snow White sebagai perempuan menjadi sosok pahlawan yang terjenderkan maskulin.Snow White sebagai perempuan ditampilkan sebagai submisif, pasif, tidak berdaya dan dalam ranah domestik sehingga berlawanan dengan kualitas maskulin sosok pahlawan.Melalui analisis lewat mise-en-scene dalam film, tokoh Snow White menunjukkan pengadopsian terhadap kualitas maskulin sosok pahlawan agar dikukuhkan menjadi pahlawan.Kemudian, simbolisme yang dalam film juga memperlihatkan adanya justifikasi penokohan Snow White dalam konstruksi jender yang patriarki.

This focus of this study is to examine transformation of Snow White character in film Snow White and the Huntsman to perform aspects of the figure of hero by Margery Hourihan in her book, Deconstructing The Hero (1997). This film demonstrates adjustment Snow White character as a woman to be the figure of hero who is gendered masculine. Snow White as a woman is portrayed as submissive, passive, powerless and in the domestic sphere, in contrast with masculine quality in the figure of hero. Through mise-en-scene analysis in film, Snow White character reveals adopting to masculine quality in the figure of hero to be affirmed as a hero. Moreover, symbolism in film display the justification of Snow White’s characterization in accordance with gender construction based on the patriarchal system."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisah Amanda Ninzi
"Adaptasi novel menjadi sebuah film semakin banyak dilakukan dalam industri perfilman, termasuk industri perfilman Hollywood. Film The Reader karya sutradara Stephen Daldry merupakan adaptasi dari novel Jerman Der Vorleser karya Bernhard Schlink. Penelitian ini membahas mengenai representasi dari karakter dan strategi yang dilakukan oleh tokoh utama perempuan, Hanna Schmitz, dalam menutupi identitas buta hurufnya. Penelitian ini juga membahas konstruksi naratif yang membangun identitas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter yang dimiliki oleh tokoh dapat menunjukkan kebutahurufan yang dimilikinya. Selain itu, strategi yang ia lakukan untuk menutupi identitasnya tersebut memiliki maksud dan tujuan tertentu. Unsur naratif seperti tokoh dan penokohan, latar ruang dan waktu serta plot berperan penting dalam mendukung penggambaran identitas dari tokoh utama. Sehingga film ini merupakan suatu hiburan massa yang berskala internasional. 

Adaptation of novels into films is increasingly being carried out in the film industry, including in Hollywood. The Reader is a film directed by Stephen Daldry based on an adaptation of the German novel Der Vorleser by Bernhard Schlink. This study discusses the representation of character and strategies undertaken by the female lead character, Hanna Schmitz, in hiding her own identity. This study also discusses the narrative construction that builds that identity. The results showed that the characters possessed by the main characters can show her illiteracy. Also besides, the strategies used to determine her identity have certain goals and objectives. Narrative elements such as characters and characterizations, place and time settings and plots are important aspects in supporting the portrayal of the identity of the main character. Therefore all of those aspects are making this film a mass collection on an international scale.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Amalia
"Proses adaptasi teks dongeng menjadi film semakin banyak dilakukan oleh produser film Hollywood. Salah satunya ialah film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013) produksi Paramount Pictures yang diadaptasi dari dongeng Grimm bersaudara. Penelitian ini membahas imaji Hollywood yang direpresentasikan dalam film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013). Dengan metode kualitatif berupa deskriptif analisis, penelitian ini berfokus pada bagaimana imaji Hollywood dikemas dalam film. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya imaji-imaji baru yang berbeda dengan versi aslinya disebabkan karena adanya pengembangan cerita serta perubahan motif yang dilakukan oleh tim produksi. Imaji Hollywood dalam film ini digambarkan melalui penokohan, alur dan cerita, dialog antar tokoh serta ekspresi yang dikemas berbeda dari versi dongeng Grimm. Hal ini berkaitan dengan tujuan Hollywood sebagai industri global yang ingin menciptakan suatu hiburan massa yang menjangkau pasar internasional.

The adaptation of fairy-tale texts into films is increasingly being carried out by Hollywood film producers. The film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013) is produced by Paramount Pictures which was adapted from the fairy tale of the Brothers Grimm Hansel und Gretel. This study discusses Hollywood images represented in the film Hansel and Gretel: Witch Hunters (2013). With qualitative methods in the form of descriptive analysis, this study focuses on how Hollywood images are packaged in films. The results of the study show new images that are different from the original version. The result is due to the development of stories and changes in motives carried out by the production team. Hollywood images in this film are portrayed through characterizations, lines and stories, dialogues between characters and expressions that are packaged differently from the fairytale version of Grimm. The result also show how Hollywood as a global industry create a mass entertainment that reaches international markets."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sahla Salima
"Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara merupakan dongeng rakyat yang terkenal tidak hanya di benua asalnya, Eropa, tetapi juga di dunia. Dongeng-dongeng ini memiliki banyak kekhasan, salah satunya yakni dari segi tokoh-tokoh yang terdapat di dalamnya. Di dalam banyak dongeng Grimm Bersaudara, seringkali ditemukan tokoh antagonis wanita. Pada skripsi ini, dipilih lima dongeng Grimm Bersaudara yang di dalamnya terdapat karakter antagonis wanita yang memiliki kekuatan sihir untuk dianalisis; Hänsel und Gretel, Sneewittchen, Rapunzel, Jorinde und Joringel, dan Brüderchen und Schwesterchen. Tokoh-tokoh antagonis ini dianalisis bagaimana penggambaran karakternya di dalam setiap dongeng, fungsi, serta pengaruhnya terhadap tokoh-tokoh protagonis yang ada, dengan menggunakan pendekatan psikologi.

Die Märchen der Gebrüder Grimm sind Volksmärchen, die nicht nur in ihrem Herkunftskontinent Europa, sondern in der ganzen Welt bekannt sind. Diese Märchen haben viele Besonderheiten, z. B. die Charaktere der Figuren. Man kann in vielen Märchen der Gebrüder Grimm eine Antagonistin leicht finden. In dieser Arbeit sind fünf Märchen der Gebrüder Grimm ausgewählt, nämlich Hänsel und Gretel, Sneewittchen, Rapunzel, Jorinde und Joringel und Brüderchen und Schwesterchen, um analysiert zu werden. Wie die Charaktere der Antagonistinnen in jedem Märchen beschrieben sind und welche Funktionen und Auswirkungen sie für die Protagonisten und Protagonistinnen haben, wird mit Hilfe verschiedener Ansätze der Psychologie analysiert."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Luhur Pambudi
"Penelitian ini menganalisis karakter tokoh utama pada novel berbahasa Jawa yaitu novel Mitra Sejati karya Tulus Setiyadi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memaparkan karakter tokoh utama yang terdapat dalam Novel Mitra Sejati karya Tulus Setiyadi. Dalam menuliskan cerita pada novel ini, pengarang tidak begitu saja menyajikan karakter yang dimiliki para tokoh, namun pengarang menyajikannya melalui percakapan, tingkah laku tokoh, proses berfikir, serta reaksi yang diberikan oleh setiap tokoh dalam cerita. Peneliti perlu melakukan pengkajian yang lebih mendalam untuk memahami dan mengetahui karakter yang ada pada tokoh utama. Penelitian ini perlu dilakukan karena peneliti melihat suatu ide gagasan yang ingin disampaikan oleh pengarang novel melalui karakter tokoh yang ditampilkan dalam cerita novel Mitra Sejati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, dengan pendekatan intrinsik serta fokus penelitian pada tokoh/penokohan. Penelitian ini menggunakan teori pelukisan tokoh dengan delapan teknik dramatik oleh Burhan Nurgiyantoro. Delapan teknik tersebut adalah: teknik cakapan, teknik tingkah laku, teknik pikiran dan perasaan, teknik arus kesadaran, teknik reaksi tokoh, teknik reaksi tokoh lain, teknik pelukisan latar, dan teknik pelukisan fisik. Dengan teori yang digunakan, peneliti menemukan karakter tokoh utama pada novel ini, antara lain: rajin, disiplin, optimis, rasa ingin tahu, peduli, bertanggung jawab, mandiri, sabar, teguh dengan pendirian, dan solidaritas yang tinggi.

This research analyzes the main character of the novel in Javanese language, named the novel Mitra Sejati by Tulus Setiyadi. This research aims to describe the characteristic of the main character in Novel Mitra Sejati by Tulus Setiyadi. In writing a story in this novel, the author does not just present the characteristic of the characters, but the author presents them through conversation, character behavior, thought processes, and reactions given by each character in the story. Researcher needs to do deeper review to understand the characteristic of the main character. This research needs to be done because the researcher sees an idea that the novel author wants to convey through the characters that are featured in the novel Mitra Sejati. This research uses a descriptive analysis method, with an intrinsic approach and a research focus on the characters/characterizations. This research uses character portrayal theory with eight dramatic techniques by Burhan Nurgiyantoro. The eight techniques are: conversational techniques, behavior techniques, mind and feeling techniques, awareness process techniques, character reaction techniques, other character reaction techniques, background visualize techniques, and physical depiction techniques. With the theory used, the researcher found the main characters in this novel, that are: diligent, disciplined, optimistic, curious, caring, responsible, independent, patient, persistent with a stand, and high solidarity"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Kaloka Putri
"Film yang beredar pada zaman sekarang banyak yang merupakan hasil adaptasi dari suatu karya lain, entah itu dari dongeng, novel, atau bahkan sesama film. Dongeng Frau Holle karya Grimm bersaudara, pada tahun 2008 difilmkan oleh Produsen Antaeus Filmproduktion GmbH untuk stasiun tv Berlin RBB/ARD dengan tujuan sebagai sarana edukasi untuk anak. Selain itu film ini beserta beberapa film adapatasi dari dongeng lainnya masuk dalam pameran Film, serta dibuat dalam bentuk DVD oleh Goethe Institut. Hal semacam ini dalam bidang kebudayaan dinilai sebagai suatu bentuk cara melestarikan kebudayaan suatu negara. Film adaptasi dongeng ini disajikan dengan cerita yang sama dengan bentuk dan nilai moral yang baru. Perbedaan yang ada pada cerita dalam film merupakan bentuk baru dari dongeng dengan judul yang sama, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan nilai-nilai sosial-budaya abad 21.

Many films now days are adaptations from another works, which folkstale, novel, or even film. A folktale, Frau Holle or Mother Holle in english, by Brothers Grimm has filmed by Manufacturer Antaeus Filmproduktion GmbH Berlin in 2008 for the TV station RBB / ARD with purpose as an educational tool for children. Moreover, this film along with several other folktales adaptation movies showed in the exhibition, as well as in the form DVD made by Goethe Institute. This kind of thing in the field of culture is considered as a way to preserve the country's culture. The film adaptation of the folktale is presented with the same story with the new form and a new moral values. The differences in the movie are new form of the folktale yet with the changes in the social values, so that fit in 21 century.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmalihah Fawwaz Ramadhanti
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis perubahan karakter tokoh utama anak yaitu Theeb Al-Howeitat dalam film Theeb. Tujuannya adalah untuk memaparkan dan menjelaskan berbagai perubahan karakter Theeb beserta penyebabnya. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini berupa metodologi kepustakaan, metode strukturalis digunakan untuk menganalisis unsur intrinsik, metode deskriptif analitis digunakan untuk menganalisis perubahan karakter tokoh Theeb. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan tokoh Theeb mengalami perubahan karena mengalami perasaan dukacita yang mendalam, kemudian ia pun berubah menjadi karakter yang lain demi mendapatkan kebahagiaan.

ABSTRACT
This thesis analyzes the changing character of the main character, Theeb Al Howeitat, in Theeb movie. The purpose of this thesis is to explain and describe any changes of Theeb rsquo s character and also the factors. Structuralist method is used to analyzing the intrinsic elements in this movie, descriptive analytic method is used to analyzing the changes of Theeb rsquo s character. The result of this thesis can be concluded that Theeb had changed because he had deep grief feeling, and then he change to another character to get a happier life."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>