Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fithra Luthfi Bahri Zaqy
"Kodim 0618/BS of Bandung City is a unit of Military District Command under the Kodam III/Siliwangi Command which oversees as many as 14 Koramil that are spread in the area of Bandung City. With 14 Koramil spread across the city of Bandung, Kodim 0618/BS has 347 personnel and stands by itself because it is not under the Korem and tasked with regional empowerment, defense and preparing all aspects of regional defense including having their own programs and handling in reducing the risk of natural disasters. This research is conducted to find out the role of Kodim 0618/BS in the Effort of Reducing Natural Disasters in Bandung, which has a high potential for natural disasters because it is located between the Lembang Fault and geographically is in the form of a basin which means it has a high risk of flood. This study employs qualitative method. The data was obtained through observation, interviews and library studies. Descriptive analytical techniques were employed in conjunction with data collection when researchers were in the research site-Bandung. The research finds that 1) The role of Kodim 0618/BS in Efforts of Reducing Natural Disasters is essential with Dandim being the deputy chairman in the Satlak of Disaster Mitigation and Reduction and 2) Bandung City uses the Fire Department and Natural Disaster Management as an organization responsible for Natural Disaster Management 3) There is a lack of Disaster Mitigation Experts, hence special training for personnel is needed."
Bogor: Indonesia Defense University, 2018
355 JDSD 8:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fithra Luthfi Bahri Zaqy
"Kodim 0618/BS Kota Bandung adalah satuan Komando Distrik Militer yang berada di bawah Komando Kodam III/Siliwangi yang membawahi sebanyak 14 Koramil yang tersebar di wilayah Kota Bandung. Dengan 14 Koramil yang tersebar di wilayah Kota Bandung, Kodim 0618/BS memiliki 347 personel dan berdiri sendiri karena tidak berada di bawah Korem dengan memiliki tugas untuk pemberdayaan wilayah, pertahanan dan menyiapkan semua aspek dalam pertahanan wilayah termasuk memiliki program dan penanganan sendiri dalam pengurangan resiko bencana alam. Penelitian ini dilaksanakan guna mengetahui peran Kodim 0618/BS dalam pengurangan resiko bencana alam di Kota Bandung. Bandung termasuk daerah yang memiliki potensi bencana alam cukup tinggi karena berada di antara Sesar Lembang dan juga memiliki letak geografis berbentuk cekungan sehingga memiliki resiko yang cukup tinggi terhadap banjir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data saat peneliti berada di lapangan, dan menggunakan teknik deskriptif analisis, lokasi penelitian dilakukan di kota bandung dengan hasil penelitian menunjukan, bahwa: 1) peran Kodim 0618/BS cukup vital dalam pengurangan resiko bencana alam dibuktikan dengan posisi Dandim sebagai wakil ketua dalam susunan organisasi Satlak Penanggulangan dan Pengurangan Resiko Bencana, 2) Kota Bandung menggunakan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam sebagai Organisasi yang bertanggung Jawab dalam Penanggulangan Bencana Alam, dan 3) kurangnya tenaga ahli mitigasi bencana sehingga diperlukan pelatihan khusus bagi personil."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2018
355 JDSD 8:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bilqis Fitria Salsabiela
"Studi ini membahas tentang risk assessment pengembangan Pesawat Tempur KFX/IFX dalam kerjasama joint development antara Indonesia dan Korea Selatan untuk tahapan Engineering and Manufacturing Development Phase (EM DP). Risiko-risiko dalam Tahapan EM DP ditinjau dari aspek Life Cycle of Weapon System. Risk assessment dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi, Menganalisis risiko serta menilai tingkat risiko sebagai kalkulasi matang untuk menggiring proyek ini agar dapat berjalan lancar dan menghindarkan dari risiko default atau kegagalan proyek mahabesar yang sudah menelan biaya yang tidak sedikit bagi Indonesia. Apalagi ini merupakan pengalaman Pertama dalam membuat pesawat tempur. Selain itu, pengembangan Pesawat Tempur KFX/IFX Merupakan salah satu program nasional yang bertujuan untuk membangun kemandirian industri pertahanan dan membuka peta jalan penguasaan pesawat tempur bagi PT.Dirgantara Indonesia"
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2017
345 JPUPI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Nurbari
"Penelitian ini membahas tentang Peran Tentara Nasional Indonesia Dalam Konfrontasi Indonesia–Malaysia: Operasi Dwikora Tahun 1963 – 1966. Semenjak Pemerintah Inggris menetapkan pembentukan Federasi Malaysia, Indonesia merasa terancam dengan pembentukan Federasi Malaysia ini karena dianggap sebagai proyek neo kolonialisme Inggris yang bisa mengganggu kestabilan keamanan di Indonesia. Usaha dengan cara damai menemui kegagalan sehingga Indonesia melakukan konfrontasi terhadap Federasi Malaysia dengan dicanangkan Dwikora. TNI AD dengan kesatuan KOSTRAD (Komando Tjadangan Strategis Angkatan Darat), AL dengan kesatuan Kompi X bagian dari KKO (Korps Komando AL), dan AU dengan kesatuan PGT (Pasukan Gerak Tjepat) bertugas untuk mengumpulkan intel, menyabotase, mengirimkan sukarelawan (sukwan) di daerah lawan, dll.

This research discusses the role of Indonesian Military In Indonesia – Malaysia Confrontation : Dwikora Operation (1963-1966). Since the establishment of the British Government establishes the Federation of Malaysia, Indonesia felt threatened by the formation of the Federation of Malaysia is being perceived as neo colonialism British project that could destabilize security in Indonesia. Enterprises by peaceful means had failed so Indonesian confrontation with the Federation of Malaysia was declared Dwikora.Indonesian Ground Force with unity KOSTRAD (Army Strategic Reserve Command), Indonesia Navy Force with unity Company X part of the KKO (Corps Commander Navy), and Indonesian Air Force with unity PGT (Shock troops) tasked to gather intelligence, sabotage, send volunteers (sukwan) in the area of the opponent, etc.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Wicaksono
"Tesis ini membahas nilai strategis Ukraina bagi Rusia dalam menjaga supremasinya di kawasan Eropa Timur. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rusia menggunakan strategi yang sangat aktif dan ofensif dalam menyikapi krisis di Ukraina, khususnya mengenai Krimea, berbeda ketika Rusia menghadapi ekspansi NATO di negara-negara Eropa Timur lainnya. Ukraina merupakan negara dengan wilayah yang strategis di Eropa Timur yang mendorong aktor-aktor internasional bersaing untuk menguasai Ukraina. Ukraina menjadi arena perebutan pengaruh antara NATO dan Uni Eropa dengan Rusia. Militer dikerahkan untuk mengamankan kepentingan Rusia di Ukraina. Bagi Rusia, Ukraina merupakan benteng terakhir dalam membendung ekspansi NATO di Eropa Timur.

The aim of this thesis is to describe about strategic value of Ukraine for Russia to maintain its supremacy in the Eastern European region. This research is a qualitative study with analytical design. The results showed that Russia are using very active and aggressive strategy in responding the crisis in Ukraine, especially in Crimean Peninsula, unlike when Russia faced NATO expansion in another Eastern Europe countries. Ukraine is a country with a strategic area in Eastern Europe which encourages international actors compete for controlling Ukraine. Ukraine became the arena of the struggle for influence between NATO and the European Union with Russia. Military deployed to secure Russia?s interests in Ukraine. For Russia, Ukraine is the last base to stem NATO expansion in Eastern Europe.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Samuel Parulian
"Operasi Militer Selain Perang (OMSP) adalah salah satu bentuk operasi militer yang dilakukan dalam rangka melaksanakan tugas pokok TNI. OMSP dilakukan oleh TNI untuk menghadapi ancaman yang sangat kompleks, dilaksanakan secara aktif dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Ancaman yang dimaksud adalah ancaman nonmiliter yang diidentifikasikan berdasarkan analisa kecenderungan lingkungan strategis yang terjadi dihadapkan dengan tugas pokok TNI. Ancaman terhadap ketahanan pangan merupakan ancaman terhadap salah satu gatra dalam panca gatra, yakni ekonomi. Terwujudnya ketahanan pangan berakibat langsung pada terwujudnya stabilitas sosial dalam masyarakat dan terpenuhinya human security.
Dalam pandangan United Nations Development Programs (UNDP) ada dua aspek utama dalam human security, salah satunya adalah bebasnya manusia dari kelaparan, kekurangan gizi, penyakit, dan tekanan. Guna mewujudkan ketahanan pangan, Presiden menugaskan TNI AD untuk ikut serta berperan dalam program tersebut. Bagi TNI AD tugas ini merupakan sebagian bentuk pengembanan perintah dari Undang-Undang TNI dalam hal memberdayakan wilayah pertahanan. Tugas inilah yang sedang diemban oleh Kodim 1681/TTU dalam mensukseskan program ketahanan pangan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dimana penyajian datanya dengan tehnik deskriptif analisis, selanjutnya data yang digali menggunakan wawancara mendalam dan observasi lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai institusi yang memegang teguh Sumpah Prajurit dan Sapta Marga, Kodim 1618/TTU melaksanakan tugas dan perintah dengan maksimal. Namun disisi lain dihadapkan dengan UU maka seharusnya penugasan TNI dalam mendukung institusi sipil yakni Kementan dan Pemda guna mewujudkan ketahanan pangan melalui OMSP harus dengan kebijaksanaan dan keputusan politik negara. Selanjutnya dengan melihat letak geografis, demografi, dan sumber kekayaan alam diwilayah TTU maka strategi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten TTU sebaiknya diikuti dengan melaksanakan usaha peternakan. Untuk itu perlu dibuat kebijakan yang baru khusus bagi Kodim 1618/TTU dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dengan menggiatkan usaha peternakan bagi masyarakat TTU dengan berdasarkan pada peraturan perundang-undangan.

Military Operations Other Than War (MOOW/OMSP) is a form of military operation carried out in the context of carrying out the main tasks of the TNI. The MOOW/OMSP is carried out by the TNI to deal with very complex threats, carried out actively in solving various problems faced by the Indonesian nation. The threat in question is a non-military threat identified based on an analysis of the strategic environmental trends that occur in the face of the main tasks of the TNI. The threat to food security is a threat to one of the the five gatra, namely the economy. The realization of food security has a direct effect on the realization of social stability in the community and the fulfillment of human security.
According to the United Nations Development Programs (UNDP), there are two main aspects in human security, one of which is human freedom from hunger, malnutrition, disease, and pressure. In order to realize food security, the President assigned the Indonesian Army to take part in the program. For the Army the task is part of the development of orders from the TNI Law in terms of empowering defense areas. This task is being carried out by Kodim 1681 / TTU to execute the food security program. This study uses qualitative research where the presentation of the data with descriptive analysis techniques, then the data is extracted using in-depth interviews and field observations.
The results of the study showed that as an institution that held firm to the Soldier’s Oath and Seven Fundamental Commitments, Kodim 1618 / TTU carried out their duties and orders to the maximum. However, on the other hand, faced with the Law, the assignment of the TNI in supporting civil institutions, namely Ministry of Agriculture and Regional Government in order to realize food security through MOOW/OMSP, must be based on state policies and political decisions. Furthermore, by looking at the geographical location, demographics, and natural resources in the TTU region, the strategy in realizing food security in TTU Regency should be followed by implementing livestock business. For this reason, it is necessary to make a new policy specifically for Kodim 1618 / TTU in order to realize food security by intensifying livestock business for TTU communities based on legislation.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Eko Saputro
"Tuntutan tugas Bintara Pembina Desa (Babinsa) semakin tinggi dari pimpinan TNI AD. Tugas seorang Babinsa di wilayah perkotaan semakin kompleks, karena karakteristik masyarakatnya yang individualistik, heterogen dan sangat dinamis. Dikaitkan dengan lima kemampuan teritorial yang harus dimiliki oleh Babinsa, ditemukan bahwa kemampuan Babinsa tergolong rendah pada dimensi kemampuan temu cepat lapor cepat di tiga Komando Rayon Militer (Koramil) wilayah kota Bandung, khususnya kemampuan analisis sosial. Dalam jangka pendek, pengembangan kemampuan analisis sosial terhadap Babinsa adalah dengan memberikan kesadaran terhadap setting sosial. Strategi intervensi yang diterapkan adalah teknik appreciative inquiry dan pelatihan, yang direncanakan selama dua jam dalam waktu enam hari kerja. Intervensi dilakukan pada Babinsa di Koramil ?X? sebagai kelompok eksperimen dan terdapat kelompok Babinsa yang menjadi kelompok kontrol. Pengukuran dampak perubahan dari intervensi menggunakan kuesioner pra dan paska pelatihan yang dilakukan sebelum intervensi dan seminggu setelah intervensi pada kelompok eksperimen dan kontrol. Selain itu dilakukan pula pengukuran secara kualitatif berupa wawancara dan focus group discussion. Berdasarkan analisis statistik uji nilai t dengan membandingkan rata-rata dari kelompok eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan pada kelompok eksperimen terkait kesadaran Babinsa terhadap perannya dalam setting sosial. Selanjutnya, berdasarkan analisis dampak penerapan program intervensi sejenis terhadap kelompok Babinsa lain diketahui bahwa program intervensi tersebut diprediksi secara signifikan akan memiliki dampak yang besar bila diterapkan pada kelompok Babinsa lainnya yang berada dalam wilayah perkotaan.

Villagers NCO (Babinsa) have the higher task demands from the Chief of Army. The task of a Babinsa in urban areas increasingly complex, due to the characteristics of the people who individualistic, heterogeneous and highly dynamic. Associated with the five territorial ability to be possessed by Babinsa in territorial development task, it was found that the ability Babinsa is low on the dimensions reported rapid retrieval capabilities quickly in three-District Military Command (Koramil) Bandung region, in particular the ability of social analysis. In the short term, the development of social analysis capabilities to Babinsa is to bring awareness to the social setting. Intervention strategies are implemented appreciative inquiry techniques and training, planned for two hours within six working days. Interventions performed on Babinsa in Koramil 'X' as the experimental group and there Babinsa group that became the control group. Measurement of the impact of the change intervention using pre-and post-training questionnaires were conducted before the intervention and one week after the intervention in the experimental and control groups. Measurements will be conducted qualitative interviews and focus group discussions. Based on statistical analysis t test by comparing the value of the average of the experimental and control groups showed that significant changes in the experimental group Babinsa awareness related to his role in a social setting. Furthermore, based on the analysis of the impact of the intervention program similar to other known Babinsa groups that the intervention program significantly predicted would have a great impact when applied to groups other Babinsa located in urban areas.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Altmann, Jurgen
Abingdon: Routledge, 2006
623 ALT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suzie Sri Suparin S. Sudarman
"This chapter analyzes the United States use of psychological warfare to win the hearts and minds of the people of Indonesia during the 1950s, and Iraq and Muslim majority countries in the aftermath of the 9/11 attacks. This chapter explains both the change and historical development of U.S. psychological warfare, the agencies involved, and the policy options at its disposal. It argues that the U.S. uses of psychological warfare without clear understanding of the domestic politics of the targeted country produced results that were not only harmful to the people of the country targeted but also to U.S. interests. Drawing from the past and present practices of U.S. psychological warfare this chapter seeks to identify the changes in U.S. psychological warfare, and the mistakes that the U.S. has made, as well as the type of challenges that it will face in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, [Date of publication not identified]
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Campbell, Arthur
New York: The John Day Company, 1968
355.425 CAM g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>