Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedy Susanto
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penggunaan smartphone dan locus of control (LOC) terhadap penggunaan smartphone disaat tidak tepat (waktu tidur dan belajar sendiri), prestasi belajar, dan subjective well being (SWB). Penelitian ini mengumpulkan sebanyak 342 mahasiswa diambil dengan metode circular systematic random sampling dan diminta mengisi kuesioner penelitian yang telah tervalidasi. Path Analysis digunakan untuk memeriksa pengaruh penggunaan smartphone dan LOC terhadap beberapa variabel yang dipilih. Berdasarkan hasil uji kesesuaian model, covariance model tidak berbeda signifikan terhadap covariance sampel (good fit). Analisis utama penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan smartphone harian berpengaruh terhadap penggunaan smartphone diwaktu tidak tepat, kualitas tidur, dan SWB. Sedangkan LOC berpengaruh terhadap aktivitas penggunaan smartphone diwaktu tidur, kualitas tidur, dan SWB. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin meningkatnya penggunaan smartphone harian akan meningkatkan penggunaan smartphone diwaktu yang tidak tepat , menurunkan kualitas tidur, dan menurunkan SWB. Selanjutnya, semakin internal LOC, semakin rendah penggunaan smartphone diwaktu tidur, meningkatnya kualitas tidur, dan meningkatnya SWB."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI, 2018
150 JPS 16:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lathifah Alfat
"Dalam peminjaman uang atau kredit, financial trustworthiness adalah suatu elemen penting dalam menentukan kepercayaan dan resiko finansial seseorang. Institusi pemilik produk kredit menggunakan pemeringkatan kredit untuk menilai financial trustworthiness sebelum memberikan kredit. Masalah muncul ketika seseorang yang tidak memiliki riwayat keuangan tidak bisa dikenali oleh sistem pemeringkatan kredit sehingga pengajuan kredit mereka beresiko tertolak. Di lain sisi, keberadaan smartphone diperkirakan akan menghubungkan sekitar 73% penduduk di negara-negara Asia di tahun 2025. Maka, smartphone dapat menjadi alat untuk mengakses perilaku seseorang. Setelah melibatkan seratus sembilan puluh delapan responden menjawab tiga puluh satu pertanyaan dalam survei perilaku penggunaan smartphone, diperoleh sebelas pertanyaan paling berpengaruh dengan 70.4% variansi. Survei baru yang dilakukan pada 714 orang menjawab sebelas pertanyaan yang digunakan untuk memodelkan financial trustworthiness. Dalam tesis ini, pemodelan financial trustworthiness memanfaatkan metode machine learning dalam dunia keuangan. Pemodelan dilakukan menggunakan bahasa pemrograman Python yang dikerjakan pada Jupyter Notebook, bagian dari software pengolah data Anaconda. Dilakukan pemisahan data menjadi training set dan testing set dengan pembagian 80:20 masing-masing. Kemudian beberapa algoritma diujikan untuk mengetahui performanya. Hasil penelitian menunjukan ke empat algoritma dinyatakan model yang baik dengan performa lebih dari 0,8. Logistic Regression menunjukan akurasi 0,874, presisi 0,90, recall 0,87. Sedangkan Decision Tree dengan akurasi 0,967, presisi 0,97, recall 0,97. Pada SVM menunjukan akurasi 0,825, presisi 0,83, recall 0,83. Sementara Naïve Bayes memiliki nilai presisi 1,00, akurasi 1,00, recall 1,00. Hal ini menjadikan algoritma Naïve Bayes memiliki performa paling baik dan sempurna.

In money lending or credit, financial trustworthiness is an important element in deciding the trust and financial risk of a person. Financial institution with credit product, uses credit rating measure for financial trustworthiness before giving the credit. Problem arises when people whith no financial history is unrecognized by the credit rating system, then their credit application is in the risk of being rejected. On the other side, prediction says that smartphone will connect approximately 73% of Asian countries citizen in 2025. Therefore, smartphone could become a device to access peoples behavior. We involved one hundred ninety eight respondents to answer thirty one questions on smartphone usage behavior. The survey generates eleven most influencial questions with 70.4% variance. Then, the new survey was conducted to 714 people who answers eleven questions used to model the financial trustworthiness. In this thesis, we present a financial trustworthiness model implementing machine learning method in financial world. In our proposed work, we use Python programming language which works in Jupyter Notebook, and the part of data processing software Anaconda. The next stage is data splitting into training set and testing set with partition of 80:20 each part. Subsequently, some algorithms were tested to compare the performance. The research result shows four algorithm stated as good model with performance more than 0.8. Logistic Regression shows accuracy of 0.874, precision of 0.90, recall of 0.87. While Decision Tree with accuracy of 0.967, precision of 0.97, recall of 0.97. In SVM display accuracy of 0.825, precision of 0.83, recall of 0.83. Meanwhile, Naïve Bayes has a precision of 1.00, accuracy of 1.00, recall of 1.00. This made Naïve Bayes algorithm as the best and perfect in performance."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irvan Reza Attariq
"Salah satu dampak negatif dari smartphone addiction adalah meningkatnya prokrastinasi akademik. Perilaku ini dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik, stres, dan berbagai masalah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi smartphone addiction terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan alat ukur Smartphone Addiction Scale (SAS) dan Academic Procrastination Scale (APS). Sampel penelitian ini terdiri dari 200 mahasiswa dengan rata-rata usia 21 tahun. Hasil penelitian dengan analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat kontribusi positif (0.277) yang signifikan dari smartphone addiction terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Semakin tinggi tingkat smartphone addiction, maka semakin tinggi pula tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya upaya untuk mengatasi smartphone addiction pada mahasiswa, sehingga dapat mengurangi tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa.

One of the negative impacts of smartphone addiction is increased academic procrastination. This behavior can lead to decreased academic performance, stress, and various other problems. This study aims to determine the effect of smartphone addiction on academic procrastination in college students. Smartphone addiction is defined as a condition of excessive addiction to the use of smartphones, while academic procrastination is the tendency of students to procrastinate academic tasks. The method used in this study is a quantitative method with a regression approach. The sample of this study consisted of 200 students with an average age of 21 years selected by several criteria. Data collection was carried out using the smartphone addiction scale (SAS) questionnaire and the Academic Procrastination Scale (APS). The results showed that there was a positive (0.277) and significant influence between smartphone addiction and students' academic procrastination. The higher the level of smartphone addiction, the higher the level of student academic procrastination. The implication of this study is the need for efforts to overcome smartphone addiction in students, so as to reduce the level of student academic procrastination."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Purnaningsih
"Penggunaan smartphone merupakan fenomena yang telah mendapat perhatian serius dalam beberapa dekade terakhir. Tingginya intensitas penggunaan smartphone pada remaja dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, diantaranya penurunan waktu dan kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk pada remaja dapat mempengaruhi produktivitas kegiatan sehari-hari dan berdampak pada masalah kesehatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara penggunaan smartphone dengan kualitas tidur remaja SMA Negeri 1 Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional pada 98 remaja. Hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa adanya hubungan antara penggunaan smartphone dengan kualitas tidur remaja (p = 0,001; α 0,05). Berdasarkan hasil dari penelitian ini, peneliti berharap orang tua dapat meningkatkan kepedulian terkait dampak yang ditimbulkan dari penggunaan smartphone sehingga dapat melakukan pendidikan serta pencegahan sedini mungkin. Perawat diharapkan mampu menjadi edukator dan fasilitator mengenai pentingnya kualitas tidur bagi remaja. Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan smartphone dan kualitas tidur pada kelompok usia remaja selain siswa SMA.

The use of smartphones is a phenomenon that has received serious attention in the last few decades. The high intensity of smartphone use in adolescents can have several negative impacts, including a decrease in sleep time and quality. Poor sleep quality in adolescents can affect the productivity of daily activities and have an impact on health problems. The purpose of this study was to determine the relationship between smartphone use and the sleep quality of adolescents at State Senior High School 1 Kebumen. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design on 98 adolescents. The results of the chi-square test analysis showed that there was a relationship between smartphone use and adolescent sleep quality (p = 0.001; α 0.05). Based on the results of this study, researchers hope that parents can increase awareness regarding the impact of smartphone use so that they can carry out education and prevention as early as possible. Nurses are expected to be able to become educators and facilitators regarding the importance of quality sleep for adolescents. Researchers recommend further research related to smartphone use and sleep quality in adolescent age groups other than high school students."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrazzaq Fathur Rahman Luthan
"Permasalahan tidur berkembang semenjak pandemi. Penggunaan gawai pun semakin bertambah bagi mahasiswa dalam kegiatan akademis dan waktu luang secara bersamaan. Kaburnya batas antara dua hal itu berdampak pada kualitas tidur yang menurun dari prokrastinasi waktu tidur berbentuk penggunaan gawai bermasalah. Penelitian ini membahas peran penggunaan gawai bermasalah yang berdampak pada kualitas tidur dengan prokrastinasi waktu tidur sebagai mediasi dalam bentuk penundaan tidur pada mahasiswa. Berdasarkan pengukuran Bedtime Procrastination Scale untuk pengukuran prokrastinasi waktu tidur, Smartphone Addiction Scale-Short Version untuk penggunaan gawai berlebihan, dan Pittsburgh Scale Questionnaire Index untuk kualitas tidur (n = 154), hasil penelitiannya adalah penggunaan gawai bermasalah tidak menjadi prediktor kualitas tidur (c = - 0.04, SE = .04, p = .27) serta prokrastinasi waktu tidur tidak memediasi hubungan antara penggunaan gawai bermasalah dan kualitas tidur (ab = 0.01, 95% CI, -.0036 s.d. .0237). Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan hasil berbeda bahwa tidak adanya hubungan antara prokrastinasi waktu tidur dan kualitas tidur serta prokrastinasi waktu tidur tidak menjadi mediator dalam penelitian.

Sleep disturbances have increased in number since Covid-19 pandemic. Smartphone usage for college students have also increased in academic activities and leisure in tandem. The blurred boundary between those two things affects the decrease in sleep quality from bedtime procrastination in the form of problematic smartphone use. This research addresses the role of problematic smartphone use toward sleep quality with bedtime procrastination as mediator in the form of sleep delay in college students. Based on measurement conducted with Bedtime Procrastination Scale to measure bedtime procrastination, Smartphone Addiction Scale-Short Version for problematic smartphone use, and Pittsburgh Scale Questionnaire for sleep quality (n = 154), research show that problematic smartphone use does not predict sleep quality (c = - 0.04, SE = .04, p = .27) and bedtime procrastination does not mediate the relationship of problematic smartphone use and sleep quality (ab = 0.01, 95% CI, -.0036 s.d. .0237). Hence, this research shows different results that there is no relationship between bedtime procrastination and sleep quality and also bedtime procrastination is not a mediator."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardini Rizquita Dewi
"ABSTRAK
Usability merupakan salah satu aspek yang penting untuk dipertimbangkan dalam membuat desain smartphone yang lebih mudah, efektif, efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria usability yang mempengaruhi kemudahan penggunaan smartphone touchscreen, dengan menggunakan studi kasus pada dua merk smartphone yang sedang banyak diminati, yaitu iPhone dan Samsung, dengan responden orang Indonesia pada usia produktif (18-35 tahun). Selanjutnya, melalui hasil penelitian eye tracking diharapkan dapat memberikan masukan desain antarmuka smartphone touchscreen terkait usability. Adapun ketiga pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah performance measurement, pengukuran subjektif dengan modifikasi kuisoner USE (Usefullness, Satisfaction, and Ease of Use), dan eye tracking. Pada pendekatan performance measurement akan diukur lima kriteria usability, yaitu understandability, operability, frustration, efficiency, dan learnability. Pendekatan subjektif digunakan untuk menilai kepuasan pengguna akan smartphone yang diujikan terhadap lima kriteria tersebut. Korelasi antara pendekatan subjektif dan pendekatan performance measurement akan diuji menggunakan uji korelasi Pearson. Sementara itu, pada pendekatan eye tracking akan dibahas mengenai kriteria attractiveness pada tampilan smartphone yang diujikan.

ABSTRACT
Usability is one of important aspect that supposed to be considered in designing easier, effective, efficient smartphone. This study aims to determine the usability criteria that affect the ease of use in touchscreen smartphone, using a case study on two brands of smartphones that has the biggest handheld market share, which are iPhone and Samsung, with Indonesian people with productive age range (18-35 years). Furthermore, through eye tracking research results are expected to provide inputs related to touchscreen smartphone interface with usability design. There are three approaches used in this study, which are performance measurement, subjective measurement with modifications of USE (Usefullness, Satisfaction, and Ease of Use) questionnaires, and eye tracking. On the approach of performance measurement will be measured five usability criterias, namely understandability, operability, frustration, efficiency, and learnability. Subjective approach used to assess the satisfaction of smartphone users about the five usability criterias. Correlation between subjective approach and performance measurement approach will be tested using Pearson correlation test. Meanwhile, the eye tracking approach will be discussing the attractiveness criteria where smartphone displays are being tested."
Lengkap +
2015
S58957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ditha Anjani Nabiilah
"Latar Belakang: Kecanduan smartphone baru-baru ini mendapat perhatian ilmiah yang meningkat sebagai potensi kecanduan perilaku. Perilaku adiktif secara tradisional telah dikaitkan dengan citra diri yang rendah. Langkah pertama menuju mitigasi konsekuensi kecanduan smartphone adalah deteksi dini, dan itu harus mempertimbangkan faktor risiko individu; citra diri adalah salah satu faktor risiko tersebut. Citra diri adalah penilaian individu secara keseluruhan atas nilai atau nilai seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara citra diri dan kecanduan smartphone di kalangan mahasiswa di Jakarta, Indonesia.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan menggunakan teknik simple random sampling. Rosenberg Self-Esteem Scale versi Indonesia dan Smartphone Addiction Scale versi Indonesia digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Uji korelasi pearson dilakukan untuk mengetahui hubungan antara citra diri dengan kecanduan smartphone, sedangkan analisis regresi logistik multivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara faktor demografi, pola penggunaan smartphone, dan kerentanan terhadap kecanduan smartphone.

Hasil: Analisis data menunjukkan nilai signifikansi (p =<0.05, r =-0,345), hal ini berarti tingkat citra diri berkorelasi negatif dengan kecanduan smartphone. Temuan menunjukkan bahwa citra diri yang rendah merupakan ciri penting dari kecanduan smartphone. Mayoritas dari 192 peserta ditemukan memiliki tingkat citra diri rata-rata (72,3%). Mayoritas peserta menggunakan smartphone lebih dari 6 jam setiap hari (74,2%). Rata-rata usia pertama kali menggunakan smartphone adalah 10,69 tahun (SD = 1,99). Sebagian besar responden menggunakan smartphone untuk berkomunikasi dengan orang lain (63,2%) dan mengakses media sosial (16,1%). Usia partisipan, jenis kelamin, usia pertama kali menggunakan smartphone, durasi penggunaan smartphone setiap hari, dan tujuan utama penggunaan smartphone tidak memengaruhi hubungan tersebut.

Konklusi: Secara keseluruhan, studi ini membuktikan bahwa ada korelasi negatif lemah yang signifikan antara citra diri dan kecanduan smartphone. Selain itu, studi ini menekankan pentingnya mengatasi citra diri dan keyakinan inti yang sesuai dalam pencegahan dan pengobatan kecanduan smartphone.


Background: Smartphone addiction has recently received increased scientific attention as a potential behavioral addiction. Addictive behaviors have traditionally been associated with low self-esteem. The first step toward the mitigation of the smartphone addiction consequences is early detection, and it should take individual risk factors into consideration; self-esteem is one such risk factor. Self-esteem is individual's overall assessment of one's worth or value. The goal of this study is to examine the correlation between self-esteem and smartphone addiction among university students in Jakarta, Indonesia.

Methods: The research study adopted a cross-sectional research design and used a simple random sampling technique. The Indonesian versions of the Rosenberg Self-Esteem Scale and the Smartphone Addiction Scale were used to measure the study variables. Pearson correlation test was conducted to acknowledge the correlation between self-esteem and smartphone addiction, while multivariate logistic regression analysis was conducted to examine the relationships between demographic factors, patterns of smartphone use, and vulnerability to smartphone addiction.

Result: Data analysis shows significance value (p =<0.05, r =-0.345), this means the level of self-esteem is negatively correlated with smartphone addiction. The findings show that low self-esteem is an important hallmark of smartphone addiction. A majority of 192 participants were found to have average self-esteem level (72.3%). The majority of participants use smartphone more than 6 hours daily (74.2%). The average of age at first smartphone use was 10.69 years (SD = 1.99). Most of the respondents used smartphone to communicate with other people (63.2%) and access social media (16.1%). Participant’s age, gender, age at first smartphone use, duration of daily smartphone use, and primary purpose of smartphone use did not moderate the association.

Conclusion: Overall, this study proves that there is a significant weak negative correlation between self-esteem and smartphone addiction. Moreover, our findings emphasize the importance of addressing self-esteem and corresponding core beliefs in the prevention and treatment of smartphone addiction."

Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugaan Y.W.S Usman Bharat
"ABSTRAK
Penelitian ini bermula dari pemikiran tentang diperlukannya alat ukur seleksi masuk perguruan tinggi yang "adil", artinya tidak merugikan kelompok-kelompok tertentu. Beragamnya kualitas asal sekolah dan kondisi perguruan tinggi menyebabkan perlunya dipikirkan alat ukur seleksi masuk yang tidak merugikan kelompok tertentu. Kelompok yang dimaksud adalah calon mahasiswa dari sekolah yang kualitasnya rendah, dan sejumlah perguruan tinggi yang termasuk dalam kelompok sedang atau kurang. Berdasarkan pandangan tersebut kiranya perlu dipertimbangkan alat ukur yang "adil" (tidak merugikan kelompok tertentu). Alat ukur yang dimaksud adalah tes potensi belajar.
Penelitian ini telah menguji hubungan tes potensi belajar dengan hasil belajar, serta beberapa variabel yang diperkirakan mempengaruhi hasil belajar.
Penelitian ini dilaksanakan di empat perguruan tinggi yang dianggap mencerminkan populasi perguruan tinggi di Indonesia, yaitu: UI, UGM. UNILA, dan UNRAM. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV.
Melalui kajian teoretis tentang hasil belajar, serta variabel yang diperkirakan mempengaruhi hasil belajar, yaitu potensi belajar, motivasi berprestasi, sikap dan kebiasaan belajar, dan kualitas asal sekolah, maka diajukan lima hipotesis penelitian yang diuji kebenarannya pada 480 mahasiswa.
Dari lima hipotesis yang diajukan ada tiga hipotesis yang dinyatakan diterima atau terbukti. Sedangkan dua hipotesis lainnya ditolak atau tidak terbukti.
Hipotesis-hipotesis yang diterima atau terbukti adalah sebagai berikut:
1. Ada hubungan potensi belajar, motivasi prestasi, sikap dan kebiasaan belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar.
2. Ada hubungan potensi belajar dengan hasil prestasi, setelah pengaruh motivasi prestasi, sikap dan kebiasaan belajar, kualitas asal sekolah dikontrol
3. Ada hubungan kualitas asal sekolah dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar, motivasi prestasi, dan sikap dan kebiasaan belajar dikontrol.
Hipotesis-hipotesis yang tidak diterima atau tidak terbukti adalah sebagai berikut:
1. Ada hubungan motivasi prestasi dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar. sikap dan kebiasaan belajar, dan kualitas asal sekolah dikontrol
2. Ada hubungan sikap dan kebiasaan belajar dengan hasil belajar, setelah pengaruh potensi belajar, motivasi prestasi, kualitas asal sekolah dikontrol
Untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini penulis menyarankan untuk memperluas sampel penelitian, memisahkan sampel penelitian dalam kelopok IPA, dan IPS. Apabila tes potensi belajar dipertimbangkan sebagai alat ukur seleksi masuk perguruan tinggi, maka kiranya perlu dikembangkan bank soal tes potensi. Penambahan pernyataan skala motivasi berprestasi, pengujian validitas eksternal, serta menguji reliabilitas alat ukur dengan menggunakan teknik yang lain. Akhirnya penulis menyarankan agar hasil penelitian ini dimanfaatkan oleh Puslitbangsisjian Balitbangdikbud untuk pengembangan Tes Potensi Belajar di perguruan Tinggi."
Lengkap +
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Devi Nur Fadhila
"Skripsi ini membahas mengenai kejadian penggunaan ponsel pintar berlebih yang ada pada mahasiswa program sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2020 dengan total sampel sebanyak 241 mahasiswa. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa beban kerja akademik, kesadaran diri, penggunaan ponsel pintar untuk membuka sosial media serta belanja online, dan durasi penggunaan ponsel pintar dalam sehari memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian penggunaan ponsel pintar berlebih. Karenanya, peneliti menyarankan kepada Kementerian Kesehatan untuk memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat, terutama kelompok remaja dan dewasa muda mengenai penggunaan ponsel pintar yang bijak dan sehat secara fisik dan mental.

This thesis discusses the excessive smartphone usage phenomenon that existed within undergraduate students of the Faculty of Public Health at University of Indonesia in 2020. This research is a quantitative study that used the cross-sectional study design that was conducted in June-July 2020 with a total sample of 241 students. The results of this research concluded that academic workload, self-awareness, use of smartphone to open social media and online shopping, and duration of smartphone use in a day are significantly related to excessive smartphone usage. Therefore, the researcher suggests for the Ministry of Health to provide information and education to the public, especially adolescents and young adults, about ways to use the smartphone wisely and healthily."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>