Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173442 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Naufal
"Esai ini akan membahas bagaimana tiga "Srikandi" dari atlet panahan Indonesia, Nurfitriyana Saiman, Kusumawardhani, dan Lilies Handayani, meraih medali perak di Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul. Prestasi ini adalah pencapaian pertama Indonesia sejak partisipasinya dalam Olimpiade Musim Panas 1952 di Helsinki. Penelitian ini dilakukan dengan metode historis dalam empat langkah, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Menurut penelitian, ada tiga faktor keberhasilan trio di olimpiade. Faktor pertama adalah motivasi dalam diri mereka. Itu membuat mereka bertiga memiliki kinerja yang baik di olimpiade. Kedua, peran pelatih mereka, Donald Pandiangan, yang juga seorang pemanah nasional dan memiliki banyak prestasi dan pengalaman dalam acara-acara panahan internasional. Ketiga, mereka menerima dukungan dari Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

This essay will discuss how three "Srikandi" from Indonesian archery athletes, Nurfitriyana Saiman, Kusumawardhani, and Lilies Handayani, won silver medals at the 1988 Summer Olympics in Seoul. This achievement is Indonesia's first achievement since its participation in the 1952 Summer Olympics in Helsinki. This research was conducted with a historical method in four steps, namely: heuristics, criticism, interpretation and historiography. According to research, there are three success factors for the trio in the Olympics. The first factor is motivation in themselves. That makes all three of them have a good performance at the Olympics. Second, the role of their trainer, Donald Pandiangan, who is also a national archer and has many achievements and experience in international archery events. Third, they received support from the Indonesian Archery Association (PERPANI) and the Indonesian National Sports Committee (KONI).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paju-si, Gyeonggi-do: Korean, Dolbegae Publishers, 2007
R KOR 910.9 SEO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Koehler, Robert
"Summary:
The most comprehensive guidebook to the city of Seoul ever released, SEOUL contains 464 pages of in-depth travel information, helpful tips, background information on culture and history, detailed maps and beautiful photographs. Making full use of Seoul Selection's vast knowledge of the city, the guidebook is perfect not only for tourists visiting Seoul on holiday, but also for veterans of the metropolis looking for a deeper understanding of its history and culture"
Seoul, Korea: Seoul Selection, 2009
910.46 KOE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Updike, John
New York: Alfred A. Knopf, 2000
813.54 Upd i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Barrett, William E.
New York: Popular Library, 1962
813.54 BAR l
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Christy
London : Secker & Warburg, 1976
823 BRO w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meni Handayani
"Tujuan penelitan ini untuk mengkaji perkembangan pencapaian delapan standar nasional pendidikan melalui nilai akreditasi dan apa saja yang perlu diperbaiki dalam meningkatkan pencapaian SNP. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data akreditasi tahun 2011, 2012 dan 2013. Hasil penelitian menunjukkan tahun 2011 terjadi peningkatan nilai akreditasi ke tahun 2012 sampai tahun 2013. Peningkatan pencapaian standar secara berturut-turut terjadi pada standar kompetensi lulusan, standar pengelolaan, standar isi, standar pembiayaan, standar penilaian, dan standar sarana prasarana. Di antara delapan standar yang paling rendah pencapaiannya yakni standar pendidik dan tenaga kependidikan. Penyebabnya adalah sebanyak 13,27% sekolah tidak memiliki tenaga perpustakaan, walaupun memiliki perpustakaan, 12,32% kualifikasi pendidikannya di bawah sekolah menengah atas dan tidak memiliki sertifikat. Sekolah tidak memiliki kepala perpustakaan mencapai 14,69%, dan 16,59% sekolah yang memiliki kepala perpustakaan kualifikasi pendidikannya diploma dua, itupun bukan berlatar belakang ilmu perpustakaan dan tidak memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan. Berkaitan dengan tenaga adminsitrasi, banyak yang tidak memiliki tenaga administrasi. Kalaupun ada, hanya 5,21% yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai. Sarana dan prasarana yang perlu dipenuhi yaitu ruang perpustakaan, ruang laboratorium Biologi dan ruang laboratorium Kimia. Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai akreditasi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, namun tetap terdapat kekurangan yang harus diperbaiki.
"
[Jakarta;Depok;Depok;Depok, Depok]: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan Pengembangan, 2016
370 JPK 1:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raya Fahrezi Mahmud
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi persyaratan fungsional integritas dan pemeliharaan arsip pada aplikasi SRIKANDI di Kementerian Perindustrian berdasarkan standar ISO 16175-1:2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperoleh dianalisis melalui tiga tahap, yaitu penyerdehanaan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi SRIKANDI telah memenuhi 8 dari 11 persyaratan fungsional sesuai standar ISO 16175-1:2020, termasuk mekanisme autentikasi, log aktivitas, enkripsi data, dan tanda tangan elektronik (TTE) bersertifikasi. Namun, ditemukan tiga persyaratan yang belum terpenuhi, yaitu absennya fitur penangkapan otomatis metadata, keterbatasan dalam memantau autentikasi pengguna, dan belum diterapkannya pembatasan akses berdasarkan sifat naskah dinas. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kebocoran informasi dan memengaruhi keamanan serta efisiensi pengelolaan arsip dinamis elektronik. Ditemukan pula bahwa aplikasi SRIKANDI belum memiliki strategi backup data yang memadai untuk memastikan pemulihan arsip yang hilang akibat bencana data. Untuk mengatasi kekurangan ini, disarankan penguatan log autentikasi, penerapan mekanisme Attribute-Based Access Control (ABAC), dan pengembangan fitur penangkapan metadata secara otomatis untuk meningkatkan interoperabilitas dengan sistem lain. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan, keamanan, dan efisiensi dalam pengelolaan arsip di lingkungan pemerintahan.

This study aims to evaluate the implementation of functional requirements for the integrity and preservation of records in the SRIKANDI application at the Ministry of Industry based on the ISO 16175-1:2020 standard. This research employs a qualitative method with a case study approach. Data collected were analyzed through three stages: data simplification, data presentation, and conclusion drawing. The findings reveal that the SRIKANDI application has met 8 out of 11 functional requirements as stipulated by ISO 16175-1:2020, including authentication mechanisms, activity logs, data encryption, and certified electronic signatures (TTE). However, three functional requirements remain unmet, namely the absence of an automatic metadata capture feature, limitations in monitoring user authentication, and the lack of access restrictions based on the classification of official documents. These shortcomings may increase the risk of information leakage and affect the security and efficiency of dynamic electronic record management. It was also found that the SRIKANDI application lacks an adequate backup strategy to ensure the recovery of lost records due to data disasters. To address these issues, it is recommended to strengthen authentication logs, implement an Attribute-Based Access Control (ABAC) mechanism, and develop automatic metadata capture features to improve interoperability with other systems. These steps are expected to enhance the reliability, security, and efficiency of record management in government environments."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raya Fahrezi Mahmud
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi persyaratan fungsional integritas dan pemeliharaan arsip pada aplikasi SRIKANDI di Kementerian Perindustrian berdasarkan standar ISO 16175-1:2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperoleh dianalisis melalui tiga tahap, yaitu penyerdehanaan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi SRIKANDI telah memenuhi 8 dari 11 persyaratan fungsional sesuai standar ISO 16175-1:2020, termasuk mekanisme autentikasi, log aktivitas, enkripsi data, dan tanda tangan elektronik (TTE) bersertifikasi. Namun, ditemukan tiga persyaratan yang belum terpenuhi, yaitu absennya fitur penangkapan otomatis metadata, keterbatasan dalam memantau autentikasi pengguna, dan belum diterapkannya pembatasan akses berdasarkan sifat naskah dinas. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kebocoran informasi dan memengaruhi keamanan serta efisiensi pengelolaan arsip dinamis elektronik. Ditemukan pula bahwa aplikasi SRIKANDI belum memiliki strategi backup data yang memadai untuk memastikan pemulihan arsip yang hilang akibat bencana data. Untuk mengatasi kekurangan ini, disarankan penguatan log autentikasi, penerapan mekanisme Attribute-Based Access Control (ABAC), dan pengembangan fitur penangkapan metadata secara otomatis untuk meningkatkan interoperabilitas dengan sistem lain. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan, keamanan, dan efisiensi dalam pengelolaan arsip di lingkungan pemerintahan.

This study aims to evaluate the implementation of functional requirements for the integrity and preservation of records in the SRIKANDI application at the Ministry of Industry based on the ISO 16175-1:2020 standard. This research employs a qualitative method with a case study approach. Data collected were analyzed through three stages: data simplification, data presentation, and conclusion drawing. The findings reveal that the SRIKANDI application has met 8 out of 11 functional requirements as stipulated by ISO 16175-1:2020, including authentication mechanisms, activity logs, data encryption, and certified electronic signatures (TTE). However, three functional requirements remain unmet, namely the absence of an automatic metadata capture feature, limitations in monitoring user authentication, and the lack of access restrictions based on the classification of official documents. These shortcomings may increase the risk of information leakage and affect the security and efficiency of dynamic electronic record management. It was also found that the SRIKANDI application lacks an adequate backup strategy to ensure the recovery of lost records due to data disasters. To address these issues, it is recommended to strengthen authentication logs, implement an Attribute-Based Access Control (ABAC) mechanism, and develop automatic metadata capture features to improve interoperability with other systems. These steps are expected to enhance the reliability, security, and efficiency of record management in government environments."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sakina Rofi Azkagina
"Kontestasi adalah bentuk persaingan atau ajang adu kekuatan dan keunggulan untuk mempertahankan kepentingan yang diinginkan. Kontestasi lazim terjadi baik dalam pemerintahan maupun dalam kehidupan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kontestasi juga terjadi dalam penerapan sistem tata naskah dinas antara sistem tata naskah dinas lokal lembaga yaitu SIPEDE dan sistem naskah dinas pemerintah pusat yaitu SRIKANDI. Kontestasi ini terjadi karena adanya benturan kepentingan dan perspektif antara dua lembaga yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap dua orang pegawai di Komisi Kejaksaan dan juga tiga orang pegawai di Kejaksaan RI. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung dengan melihat, mengamati praktik korespondensi di Komisi Kejaksaan dan Kejaksaan Agung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peralihan tata naskah dinas elektronik dari SIPEDE ke SRIKANDI menunjukkan kontestasi merupakan suatu fenomena umum yang muncul di dalam suatu organisasi besar yang sedang menjalani suatu perubahan. Adanya kontestasi antara SRIKANDI dan SIPEDE mencerminkan dinamika kekuasaan dan resistensi terhadap perubahan dalam institusi publik. Kejaksaan memilih untuk tetap menggunakan SIPEDE karena merasa lebih percaya pada efektivitas dan keamanannya, meskipun pemerintah telah memperkenalkan SRIKANDI sebagai sistem yang lebih terstandar dan aman. Perbedaan ini menyebabkan ketegangan dan perselisihan, menghambat efisiensi dan efektivitas koordinasi antara kedua lembaga. Kontestasi ini memperlambat proses komunikasi, pengawasan, dan evaluasi yang seharusnya berjalan lancar dan terintegrasi.

Contestation is a form of competition or an event of strength and superiority to defend desired interests. Contestation commonly occurs both in government and in community life in the life of the nation and state. Contestation also occurs in the implementation of the official document system between the local institution's official document system, namely SIPEDE, and the central government's official document system, namely SRIKANDI. This contestation occurred because of a clash of interests and perspectives between two different institutions. This research is qualitative research using the case study method. Data collection techniques in this research are observation, interviews and documentation. Interviews were conducted with two employees at the Prosecutor's Commission and three employees at the Indonesian Prosecutor's Office. Observations were carried out by direct observation by observing, observing correspondence practices at the Prosecutor's Commission and the Attorney General's Office. The results of this research show that the transition from SIPEDE to SRIKANDI shows that contestation is a common phenomenon that appears in a large organization that is undergoing change. The existence of contestation between SRIKANDI and SIPEDE reflects power dynamics and resistance to change in public institutions. The Prosecutor's Office chose to continue using SIPEDE because they felt more confident in its effectiveness and security, even though the government had introduced SRIKANDI as a more standardized and secure system. These differences cause tensions and disputes, hampering the efficiency and effectiveness of coordination between the two institutions. This contestation slows down the communication, monitoring and evaluation processes that should run smoothly and be integrated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>