Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142825 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Mabrur
"ABSTRAK
Sebagian wilayah di Kota Banda Aceh memiliki lapisan tanah yang berasal dari endapan aluvium. Lapisan ini memiliki daya dukung yang relatif rendah serta potensi penurunan yang besar. Maka dari itu dipandang perlu dilakukan penelitian untuk mempelajari karakteristik daya dukung serta penurunan dari lapisan tanah tersebut. Sehingga nantinya diharapkan hasil penelitian akan berguna untuk membantu program pembangunan Kota Banda Aceh. Penelitian ini dimulai dengan melakukan pemgambilan sampel tanah di lokasi endapan aluvium kota Banda Aceh. Sampel yang diperoleh kemudian diuji di laboratorium untuk dipelajari parameter penurunannya. Berdasarkan parameter penurunan yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisa terhadap potensi penurunan yang terjadi pada beberapa alternatif pondasi tiang. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan diketahui bahwa lapisan tanah endapan aluvium Kota Banda Aceh memiliki nilai Koefisien konsolidasi (Cv) = 0,001 cm/det, nilai Indeks pemampatan (Cc) = 0,365, dan Indeks pemampatan kembali (Cr) = 0,21. Semakin dalam pondasi kelompok tiang dipasang, maka potensi penurunan yang terjadi akan semakin kecil, sebaliknya potensi penurunan akan bertambah pada pondasi kelompok tiang yang lebih dangkal. Hal ini tampak pada setiap jenis alternatif pondasi yang dianalisa. Pondasi bore pile (D=1m) pada kedalaman yang dangkal menunjukkan tingkat penurunan yang lebih kecil dibandingkan alternatif pondasi jenis lainnya pada kedalaman yang sama. Namun pada kondisi pondasi ditanam lebih dalam semua alternatif pondasi cenderung sama dalam besar penurunannya."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2017
338 PLMD 20:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk membangun sebuah gedung dengan multi lantai dan multi bentang
dibutuhkan analisis struktur dalam perencanaannya agar bangunan tersebut
memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan sepanjang umur rencananya.
Untuk analisis struktur gedung dengan multi lantai dan multi bentang pada
awalnya para insinyur sipil mengembangkan sistem struktur Momen Resisting
Frame (Rigid Frame / open Frame ] yang merupakan sistem struktur yang daktail.
Akan tetapi semakin tinggi bangunan tersebut, simpangan yang pada sistem MRF semakin besar akibat adanya gaya lateral yang disebabkan oleh gempa bumi. Untuk itu dikembangkanlah suatu metode baru berdasarkan sistem MRF tersebut yaitu sistem struktur Eccenfric Brace Frame (EBF) atau Sistem Rangka Bresing Eksentris (SRBE).
Pada skripsi ini, sistem struktur SRBE divariasikan menjadi tiga tipe SRBE
berdasarkan perbandingan panjang link (e) dan panjang balok bentang Iengah
pada portal SRBE tersebut fb), lalu diberi gaya lateral gempa yang dianalisa
dengan metode statik ekuivalen.
Dengan bantuan program komputer SAP 2000, didapat gaya-gaya dalam
dan simpangan struktur yang terjadi dari ketiga tipe struktur SRBE tersebut, dan
dapat disimpulkan bahwa pada kasus SRBE tlpe bresing V terbalik ,
perbandingan e/b berbanding lurus terhadap simpangan yang terjadi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermansyah
"Studi ekologi ini mengembangkan suatu model manajemen demam berdarah dengue berdasarkan dinamika transmisi, kondisi lingkungan dan kependudukan di wilayah tsunami berat, tsunami ringan, dan tidak tsunami. Pemanfaatan data citra satelit Landsat-5 TM dan klimatologi melalui analisis spasial menemukan bentuk pola sebaran dan tingkat konektivitas antar titik kasus. Ditemukan model manajemen yang berbeda pada simpul 2 media transmisi dan simpul 3 perilaku pemajanan antar wilayah, sehingga dalam memodifikasi kondisi lingkungan dan intervensi perubahan perilaku harus berdasarkan manajemen demam berdarah dengue berbasis wilayah.

Ecological study is to develop a management model of dengue hemorrhagic fever based on transmission dynamics, environmental conditions and population risk factors in the severe tsunami, the light tsunami, and areas not affected by tsunami. The using satellite imagery Landsat-5 TM and climatological data through spatial analysis were found a form of distribution patterns and levels of connectivity between case points. Management model was found different on node 2 transmission media and node 3 exposure behavior between regions, so that in modifying environmental conditions and behavior change intervention should be refer to the management of dengue hemorrhagic fever based on the region."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
D1320
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Portal dengan pengakuan arah lateral bangunan berupa suatu sistem rangka
bresing eksentrisitas mempakan portal dengan penambahan komponen diagonal
pada panel struktur. Portal ini harus memenuhi persyaratan ketentuan SNI 03-
1729-2002 mengenai tata cara perenoanaan struktur baja untuk bangunan gedung
Sistem portal dengan variasi panjang donah struktur dan panjang link,
dianalisa dengan menggunakan bantuan program komputer untuk mendapatkan
gaya-gaya dalamnya.
Hasil yang didapat ; nilai daktalitas portal bresing eksentris memiliki
kemampuan yang tinggi dalam mereopon gaya gcmpa bila dibandingkan dengan
portal pemikul momen.
Dengan kemampuan pengakuan lateral, daktailitas struktur meningkat dan
simpangan antar lantai bangunan yang terjadi lebih kecil dari 10 cm untuk tinggi
struktur 38 m, sorta rotasi link yang terjadi lebih kecil dari 0,08 radian. Selain itu
panjang link yang dianalisa masih memenuhi batas maksimum panjang link."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharam Bayu Tri Nugroho
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S33910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiantari Herdianti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S34325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamisah
"Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih relatif tinggi bila dibandingkan dengan negara- negara ASEAN yaitu 373/100.000 kelahiran hidup (SKRT 1995). Hasil penilaian "Safe Motherhood" di Indonesia menyebutkan bahwa yang mempengaruhi AKI antara lain kualitas pelayanan antenatal yang masih rendah. Pemerintah telah mencanangkan program Making Pregnancy Safer (MPS) untuk menurunkan AKI, dengan meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan antenatal seperti telah ditargetkan, untuk cakupan K1 95% dan cakupan K4 90%. Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, khususnya Kota Banda Aceh AKI mencapai 11/4.598 kelahiran hidup, sementara cakupan K1 mencapai 93,3% dan K4 83,1%. Namun bagaimana kualitas pelayanan antenatal yang diberikan masih belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kualitas pelayanan antenatal dan hubungannya dengan kepuasan pasien, karena bila kualitas pelayanan baik dapat mempengaruhi kepuasan pasien.
Penelitian ini dilakukan di puskesmas di wilayah Kota Banda Aceh yang hanya mempunyai enam puskesmas. Desain penelitian yang digunakan adalah non eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Unit penelitian adalah ibu hamil, dan populasi yaitu ibu hamil trimester II dan III yang telah berkunjung ke Puskesmas minimal dua kali. Metode pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah sampel 100 respoden. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai responden. Kualitas pelayanan yang diukur yaitu hubungan antar manusia, meliputi keramahan, komunikasi petugas dengan pasien serta tindakan pelayanan antenatal yang diberikan.
Hasil penelitian melaporkan, proporsi ibu hamil yang menyatakan puas 44%, petugas ramah 44%, petugas berkomunikasi dengan baik 43 % dan pelayanan antenatal baik sebanyak 41%. Hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara kualitas pelayanan antenatal yaitu keramahan dan komunikasi dengan kepuasan pasien, sedangkan variabel tindakan pelayanan antenatal secara statistik tidak menunjukkan hubungan bermakna. Sementara karakteristik pasien sebagai variabel kontrol meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan gravida, tidak satupun menunjukkan hubungan bermakna (P > 0,05) dengan kepuasan pasien. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pasien adalah keramahan (OR: 3,64) pada CI95 %: (1,58- 8,37).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan antenatal di puskesmas di wilayah Kota Banda Aceh masih sangat rendah. Untuk itu perlu peningkatan kualitas pelayanan antenatal terutama dalam hal keramahan dan komunikasi, dengan cara meningkatkan motivasi dari pimpinan, perbaikan system reward dan pelatihan yang berkelanjutan.

The Relationship of Antenatal Care Quality with Patient Satisfaction at the Health Center of Banda Aceh City, 2002The Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high if it compared with the ASEAN countries that are 373/100,000 live births (Household Health Survey, 1995). The result of assessment on Safe Motherhood in Indonesia mentioned that the one influence on MMR is the quality of antenatal care was still low. The government has decided a program on Making Pregnancy Safer (MPS) to lowering the MMR, by increasing the coverage and the quality of antenatal care such as targeted, for first visit of antenatal care / K1 the coverage was 95% and for fourth visits of ANC / K4 was 90%0. In Aceh Province, especially Banda Aceh City the MMR reached 11/4.598 live births, while the coverage of K1 reached 93% and K4 was 83,1%. However, how about the antenatal care quality that given is still unknown. The objective of this study was to obtain information on antenatal care quality and its relation with patient satisfaction, since if the quality is good, it can influence to patient satisfaction.
This study was conducted at the Health Center of Banda Aceh City, which only has six Health Centers. The study designs that use was non-experimental by cross-sectional approach. Research unit was pregnant mothers, and the population was pregnant mothers who's having trimester II and III that visiting those Health Centers at least twice. The method of collecting sample was purposive sampling, with the number of sample 100 respondents. The data collected by interviewing the respondents. The quality of service that measured was the relation between human being, covering: kindness, health worker communication with the patient and also the action that given on ANC.
The result of study shows that the proportion of pregnant mothers that mentioning satisfaction was 44%, ones whose saying that health worker was kind 44%, ones whose mentioned that the health worker have good communication was 43%, and ones whose mentioned that ANC service was good only 41%. The result of chi square test shows that there was significant relationship (p < 0,05) between the quality of ANC service, that were the kindness and communication with patient's satisfaction, while variable of action on ANC service based on statistic was not showing the significant relationship. Whereas patient characteristic as control variable, covering: age, education, profession and gravida, was not showing the significant relationship (p > 0,05) with the patient satisfaction. The result of logistic regression multivariate analysis shows that the factor which is the most dominant influence to patient satisfaction was kindness (OR: 3,64) on Cl 95%: (1,58-8,37).
Based on the result of this study it can be concluded that the patient satisfaction to the quality of ANC service at the Health Center of Banda Aceh City is still very low. It is needed to improve the quality of ANC service, especially on the kindness and communication, by increasing the motivation from the leader, make better the reward system and training continually.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 3617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Satria
"Geoteknik adalah salah satu cabang ilmu teknik sipil yang tertua di Dunia, yang terus berkembang bersamaan dengan tingkat peradaban manusia. Dalam prakteknya terdapat banyak faktor ketidakpastian, baik dari segi desain dan juga dengan material tanah itu sendiri yang mempunyai inherent variability yang besar dan data tanah yang terbatas akan membuat ahli geoteknik mengambil parameter tanah menjadi under estimated bahkan bisa menjadi over estimated. Oleh karena itu faktor keamanan FS digunakan dalam desain sebagai solusi untuk mengurangi resiko kegagalan desain, namun FS dapat menyesatkan karena biasanya dianjurkan atau digunakan tanpa refrensi khusus dan terlalu subjektif.
Salah satu pendekatan alternative adalah Reliability Based Design RBD, RBD merupakan metodologi desain yang mencoba merangkum dan memasukan faktor-faktor kunci dari ketidakpastian, sebab-akibat antara setiap variable dan kemungkinan-kemungkinan akibat resiko yang akan terjadi, sehingga hasilnya akan lebih mendekati kondisi sesungguhnya.
Pada penelitian ini penulis akan membahas mengenai analisis ketidakpastian terhadap penurunan pondasi tiang pancang berdasarkan data tanah hasil penyelidikan lapangan yang akan dikalibrasi dengan data hasil pengujian pembebanan statik aksial tekan pada beberapa proyek di Jakarta, diharapkan dengan menggunakan faktor-faktor kunci dari ketidakpastian yang merupakan tahap awal dari RBD akan menghasilkan desain yang lebih optimal dan ekonomis dengan tetap mempertahankan keamanan dari desain yang dihasilkan.Kata Kunci: Ketidakpastian, Inherent variability, Faktor keamanan, Reliability dan Penurunan tiang pancang.

Geotechnical engineering is one of the oldest majors of civil engineering in the World, which continues to grow along with the level of human civilization. In the practice there are many factors of uncertainty, both in terms of design and also with the soil material itself which has large inherent variability and limited soil data will make geotechnical experts take the parameters of the soil to be under estimated even be over estimated. Therefore the safety factor FS is used in the design as a solution to reduce the risk of design failure, but FS can be misleading as it is usually recommended or used without specific refrence and is very subjective.
One of the alternative approach is Reliability Based Design RBD , RBD is a design methodology that tries to summarize and incorporate the key factors of uncertainty, the couse and effect for ecery variable and possible consequences of the consequences that will occur, so the results will be more accurate.
In this study the authors will discuss about uncertainty analysis of pile settlement based on soil investigation data and the result will be calibrated with the data of static axial loading test based on some projects in Jakarta, it is expected by using the key factors of uncertainty which is the initial step of the RBD will make the result more optimal and economical design while maintaining the safety of design.Key Word Uncertainty, Inherent variability, Safety Factor, Reliability and Pile Settlement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Ali Amin
"Pada lahun 1992, penyakit gigi menempati kedudukan urutan kedua penyakit terbanyak di puskesmas (Depkes, 1992). Pada tahun 1993, 60-80% penduduk Indonesia menderita karies dengan Decayed Missing, Filled Treatment (DMF-T) =2,8.60% anak usia 8-14 tahun yang tinggal di perkotaan menderita gingivitis dengan OHIS-1,5, prevalensi karies 62%, dengan DMFT=2. Sedangkan yang tinggal di pedesaan 55% prevalensi karies dengan DMF-T= 1,5, Dari perhitungan dengan pendekatan beban penyakit yang diukur dengan Disability Life Year (DALY) menunjukkan angka 2.246.552 DALY, yang merupakan urutan ke- 7 dari 12 penyakit utama (Depkes, 1996).
Pelaksanaan program UKGS di Banda Aceh sudah dimulai sejak tahun 1976, namun data tentang persentase penduduk pendenta karies dengan besar DMFT-nya belum tersedia. Demikian pula evaluasi tentang bagaimana program ini dilakukan belum terlaksana. Berdasarkan kenyataan ini maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam tentang manajemen pelaksanaan program UKGS di 5 puskesmas dalam Kota Banda Aceh pada bulan Juni tahun 2000.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui teknik wawancara mendalam terhadap 5 orang kepala puskesmas dan 5 orang dokter gigi serta diskusi kelompok terarah terhadap 21 orang perawat gigi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program UKGS memang telah dilaksanakan di puskesmas yang meliputi, perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi, namun pelaksanaan keempat fungsi manajemen ini belum sesuai dengan pedoman pelaksanaan program UKGS. Diharapkan puskesmas memasukkan program UKGS ke dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang kemudian disahkan menjadi Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) puskesmas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kamilia Musri
"Peningkatan jumlah penduduk di Kota Banda Aceh berdampak signifikan terhadap pengeluaran masyarakat dalam mengonsumsi makanan dan minuman jadi yang bersumber dari rumah makan. Hal ini mengakibatkan semakin banyak timbulan limbah makanan yang dapat meghasilkan jejak karbon, sehingga berpotensi dalam peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Terkait dengan hal tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan analisis komposisi dan timbulan limbah makan, analisis jumlah gas rumah kaca (CO2eq) yang dihasilkan dari timbulan sisa makanan edible serta pemberian rekomendasi terkait pengelolaan limbah makanan dari rumah makan di Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, yaitu memilih rumah makan dengan penyajian prasmanan dan kategori rumah makan menengah ke bawah. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini sesuai dengan Waste Composition Analysis (WCA) untuk memisahkan dan menimbang sisa makanan edible dan non-edible dari 50 piring sisa makanan konsumen pada masing-masing 10 rumah makan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan total timbulan limbah makanan rata-rata dari 10 rumah makan di Kota Banda Aceh adalah 1.253,3 g/rumah makan/hari dengan 896,3 g/rumah makan/hari adalah rata-rata total limbah makanan edible atau setara dengan 17,926 g/piring/hari. Komposisi limbah makanan rumah makan terdiri dari 50% makanan kaya karbohidrat, 31% buah dan sayur serta 19% makanan kaya protein, dengan sisa nasi merupakan timbulan limbah makanan terbesar. Nilai rata-rata jejak karbon yang dihasilkan limbah makanan dari rumah makan di Kota Banda Aceh sebesar 32,30 kgCO2eq/piring/tahun. Rekomendasi yang dapat diberikan berkaitan dengan pengurangan limbah makanan dari rumah makan dapat dilakukan dengan memberikan edukasi pada konsumen untuk mengambil makan secukupnya melalui poster yang menarik, perubahan cara pelayanan konsumen oleh pelayan rumah makan, donasi makanan layak konsumsi, serta pengolahan limbah makanan lanjutan sebagai kompos

The cost of consuming ready-to-eat food and drinks from restaurants has been significantly impacted by the increasing of population in Banda Aceh City. This causes a greater amount of food waste to be produced, which has the potential to increase greenhouse gas (GHG) emissions. In connection with this, the research examined the composition and generation of food waste, assessed the quantity of greenhouse gases (CO2eq) that produced as a result of edible food waste generation, and offered suggestions regarding initiatives to lessen food waste from restaurants in Banda Aceh City. This study was used a purposive sampling method in quantitative research and selects a middle-to-lower-priced restaurant with a buffet serving type. The waste composition analysis (WCA) sampling method was used in this study to separate and weigh edible and non-edible food waste from 50 plates of leftover consumer food in each of the 10 restaurants. According to the study, the average amount of food waste from 10 restaurants in Banda Aceh City daily was 1,253.3 grams, or 17.926 grams per plate. The average amount of edible food waste was 896.3 grams/restaurant/day. The food waste restaurants were made up of 50% carbohydrate-rich food, 31% fruit and vegetable food, and 19% protein-rich food, with rice residue being the biggest contributor to food waste. In Banda Aceh City, the average carbon footprint created by food waste from restaurants was 32.30 kgCO2eq/plate/year. The reduction of food waste from restaurants can be accomplished in a number of ways, including educating costumer to take enough food through eye-catching posters thus could minimize food waste production, altering the way waiters serve the food to the customers, collecting donations of proper food, and composting the food waste"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>