Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181336 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stella Oktavianingrum
"Kota Tangerang Selatan merupakan kota dengan pertumbuhan penduduk paling tinggi di Provinsi Banten dan salah satu kota dengan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan lahan di Kota Tangerang Selatan yang membuat semakin banyaknya perubahan lahan menjadi lahan terbangun di Kota Tangerang Selatan. Gedung-gedung dan aspal yang ada di perkotaan memberikan kontribusi besar terhadap suhu permukaan yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan tutupan lahan yang terjadi di Kota Tangerang Selatan tahun 2004, 2008, 2013, dan 2018, serta pengaruhnya terhadap suhu permukaan darat dan tingkat kenyamanan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat TM (2004 dan 2008) dan OLI-TIR (2013 dan 2018) untuk melihat tutupan lahan, kerapatan bangunan, kerapatan vegetasi, dan suhu permukaan darat; dan data lapangan berupa suhu udara dan kelembapan udara untuk mendapatkan indeks kenyamanan.
Penelitian ini menggunakan metode decision tree, NDBI, NDVI, LST, dan THI dalam pengolahan data. Hasil menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan menjadi lahan terbangun menyebabkan peningkatan suhu permukaan darat sekitar 0,4-0,7°C per tahun di Kota Tangerang Selatan, yang kemudian berdampak pada penurunan tingkat kenyamanan. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fathony
"Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahun, dengan Indonesia sebagai negara keempat dengan jumlah penduduk terbanyak. Pertumbuhan populasi yang cepat mengakibatkan masalah kurangnya ketersediaan lahan. Perubahan pemanfaatan ruang terutama di wilayah perkotaan mengakibatkan alih fungsi lahan dan perubahan tutupan lahan. Perubahan tutupan lahan mempengaruhi suhu permukaan darat. Penelitian ini mengamati perubahan tutupan lahan di Kabupaten Sumedang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengamati perubahan tutupan lahan yang terjadi di Kabupaten Sumedang tahun 2012, 2017, dan 2022, serta pengaruhnya suhu permukaan darat terhadap tingkat kenyamanan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit dari Landsat-7 ETM+, Landsat-8 OLI/TIRS, dan Landsat-9 OLI-2/TIRS-2 untuk memperoleh tutupan lahan, kerapatan vegetasi, kerapatan bangunan, dan suhu permukaan darat; dan untuk data survey lapangan berupa suhu udara dan kelembaban relatif untuk mendapatkan tingkat kenyamanan. Pada penelitian ini pengolahan data yang dilakukan dengan metode random forest, NDVI, NDBI, dan Discomfort Index (DI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan yang terjadi pada lahan terbangun menyebabkan peningkatan suhu permukaan darat sekitar 2-4 per tahun di Kabupaten Sumedang. Kenaikan suhu tersebut mempengaruhi pada tingkat kenyamanan yang semakin menurun.

The world's population continues to increase every year, with Indonesia being the fourth most populous country. Rapid population growth leads to a lack of available land. Changes in land use, especially in urban areas, result in land conversion and land cover changes. Changes in land cover affect land surface temperature. This study examines land cover changes in Sumedang Regency. The objective is to observe the changes in land cover that occurred in Sumedang Regency in 2012, 2017, and 2022, as well as their influence on land surface temperature and comfort levels. Satellite imagery from Landsat-7 ETM+, Landsat-8 OLI/TIRS, and Landsat-9 OLI-2/TIRS-2 was used to obtain land cover, vegetation density, building density, and land surface temperature data. Field survey data, including air temperature and relative humidity, were collected to assess comfort levels. The data were processed using random forest, NDVI, NDBI, and Discomfort Index (DI) methods. The results of the study indicate that land cover changes in built-up areas have led to an annual increase in land surface temperature of approximately 2-4℃ in Sumedang Regency. This temperature rise effects decreasing comfort levels."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Pratiwi
"Salah satu masalah paling utama bumi khususnya di perkotaan adalah meningkatnya suhu permukaan karena alih fungsi lahan vegetasi menjadi non-vegetasi. Terus berkembangnya Kota Semarang menjadi kota perdagangan dan kota jasa pariwisata menyebabkan peningkatan luas lahan terbangun dan penurunan luas area hijau.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan di Kota Semarang tahun 2008-2018 menganalisis variasi Land Surface Temperature di Kota Semarang tahun 2008-2018 dan menganalisis korelasi antara Land Surface Temperature dengan tutupan lahan, Normalized Difference Vegetation Index, Normalized Difference Building Index dan Normalized Difference Water Index Kota Semarang tahun 2000-2018. Data yang digunakan adalah citra Landsat 5 dan Landsat 8 pada bulan kering.
Metode pada penelitian ini berupa Supervised Classification, LST, NDVI NDBI dan NDWI. Uji akurasi data tutupan lahan menggunakan Producer Accuracy, User Accuracy, Overall Accuracy dan Kappa Coefficient. Survei lapang dilakukan untuk melakukan validasi data tutupan lahan dan pengukuran suhu.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tutupan lahan Kota Semarang dari tahun 2008, 2011, 2015 dan 2018 terus mengalami perubahan luas. Luas area terbangun di Kota Semarang terus meningkat diikuti dengan penurunan pada kelas tutupan lahan lainnya. Secara umum, LST Kota Semarang dari tahun 2008 hingga 2018 terus mengalami kenaikan. NDVI dan NDWI berkorelasi negatif dengan LST Kota Semarang sedangkan NDBI berkorelasi positif dengan LST Kota Semarang.

One of the most important problems of the earth, especially in urban areas, is rising surface temperatures due to conversion of vegetation land to non-vegetation. The continued development of the City of Semarang as a city of trade and tourism services city led to an increase in the area of ​​built land and a decrease in the area of ​​green areas.
This study aims to analyze changes in land cover in the city of Semarang in 2008-2018 to analyze variations in Land Surface Temperature in the City of Semarang in 2008-2018 and analyze the correlation between Land Surface Temperature and land cover, Normalized Difference Vegetation Index, Normalized Difference Building Index and Normalized Difference Semarang City Water Index 2000-2018. The data used are Landsat 5 and Landsat 8 images on dry months.
The method in this research is Supervised Classification, LST, NDVI NDBI and NDWI. Test the accuracy of land cover data using Producer Accuracy, User Accuracy, Overall Accuracy and Kappa Coefficient. A field survey was conducted to validate land cover data and temperature measurements.
The results showed that the Semarang City land cover from 2008, 2011, 2015 and 2018 continued to experience extensive changes. The area built up in the city of Semarang continues to increase followed by a decrease in other land cover classes. In general, Semarang City LST from 2008 to 2018 continues to increase. NDVI and NDWI are negatively correlated with LST Semarang while NDBI is positively correlated with LST Semarang.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Paramastri Sarifah Al Khudri
"Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan wilayah yang padat penduduk sehingga hal ini menuntut adanya pembangunan tempat tinggal. Hal ini yang mengakibatkan adanya perubahan tutupan lahan yang terjadi setiap tahun. Perkembangan kota yang diiringi dengan meningkatnya lahan terbangun berpotensi meningkatkan suhu udara di sekitar lingkungan. Di samping itu, adanya hutan kota, turut membantu menurunkan degradasi lingkungan perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan LST dan NDVI akibat perubahan tutupan lahan dan mengetahui tingkat kenyamanan termal menggunakan pengukuran Thermal Humidity Index (THI). Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu tahap pertama pra pengolahan citra dengan melakukan proses koreksi atmosferik dan cropping. Tahap kedua yaitu perhitungan algoritma LST, NDVI, maximum likelihood, kenyamanan termal, dan interpretasi citra digital. Tahap ketiga yaitu analisis peta LST, NDVI, tutupan lahan, dan pengukuran nilai THI. Hasil penelitian menunjukkan banyaknya perubahan luas tutupan dalam kurun waktu 10 tahun akibat perkembangan perkotaan, seperti berubahnya tutupan lahan vegetasi dan lahan terbuka menjadi permukiman. Berkurangnya lahan bervegetasi mempengaruhi turunnya indeks kerapatan vegetasi. Sementara itu, perubahan suhu permukaan daratan terjadi secara fluktuatif pada bulan kering dan bulan basah tahun 2013 dan 2023. Umumnya, LST yang tinggi terjadi di area permukiman dan lahan terbuka diakibatkan oleh tidak adanya atau kurangnya objek penghalang sinar matahari. Tipe tutupan lahan vegetasi (mangrove), badan air, dan vegetasi (non-mangrove) kurang lebih memiliki pengaruh yang berbeda terhadap perubahan suhu permukaan daratan. Adapun perhitungan statistik antara NDVI dan LST menunjukkan hubungan yang berkorelasi negatif tapi rendah. Selain itu, hasil pengukuran nilai THI terhadap data iklim mikro menunjukkan bahwa kenyamanan termal di wilayah penelitian termasuk didominasi kategori cukup nyaman.

Penjaringan District, North Jakarta, is a densely populated area that requires residential development. This results in changes in land cover that occur every year. City development, which begins with increasing built-up land, has the potential to increase the air temperature in the surrounding environment. On the other hand, the existence of urban forests also helps reduce urban environmental degradation. The aim of this research is to analyze changes in LST and NDVI due to changes in land cover and determine the level of thermal comfort using the Thermal Humidity Index (THI) measurement. This research was carried out in 4 stages, namely the first stage of image pre-processing by carrying out atmospheric correction and cropping processes. The second stage is the calculation of the LST algorithm, NDVI, maximum likelihood, thermal comfort, and digital image interpretation. The third stage is analysis of LST, NDVI, land cover maps and measuring THI values. The results of the research show that there have been many changes around cover over a period of 10 years due to urban development, such as changes in vegetation land cover and open land into organizations. The reduction in vegetated land affects the decline in the vegetation density index. Meanwhile, changes in land surface temperature fluctuate in the dry and wet months of 2013 and 2023. Generally, high LST occurs in organizational areas and open land due to the absence or reduction of objects blocking sunlight. Vegetation land cover types (mangroves), water bodies, and vegetation (non-mangroves) have different influence on changes in land surface temperature. Statistical calculations between NDVI and LST show a negative but low deteriorating relationship. In addition, the results of measuring THI values on microclimate data show that thermal comfort in the research area is dominated by the quite comfortable category."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cantika Liviona Dzikra Aziz
"

Kota Cirebon mengalami perkembangan wilayah yang cukup pesat, seperti adanya akses tol-Cipali yang terhubung langsung dengan DKI Jakarta (Ibu Kota Negara). Hal tersebut mengakibatkan perubahan tutupan lahan yang luas dari vegetasi menjadi non-vegetasi, yang memicu pengingkatan suhu permukaan daratan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan suhu permukaan daratan yang diakibatkan adanya perubahan tutupan lahan di Kota Cirebon pada tahun 2015-2019. Perubahan tutupan lahan dan perubahan suhu permukaan daratan diperoleh dari citra Landsat. Penelitian ini juga menganalisi pengaruh NDVI dan NDBI dengan suhu permukaan daratan pada tahun 2015 dan 2019 dengan 93 titik sampel yang dipilih dengan stratified random sampling dan menggunakan metode regresi linear berganda. Analisis perubahan suhu permukaan daratan dengan perubahan tutupan lahan dilakukan dengan metode overlay peta. Hasil analisis menunjukan secara spasial pusat kota memiliki suhu yang sangat tinggi. Perubahan suhu permukaan daratan yang terjadi pada sekitar kota terutama yang mengarah ke selatan bersamaan dengan perubahan tutupan lahan nya. Hasil uji regresi linear berganda suhu permukaan daratan dipengaruhi oleh kerapatan vegetasi, dan kerapatan bangunan.


Cirebon City is experiencing rapid regional development, such as the access of Cipali highway which is connected to DKI Jakarta (Capital City). It has an effect on cover land changes from vegetation to non-vegetation, which can increase on land surface temperature. The Purpose of this study to analysis land surface temperature changes caused by land cover changes in the city of Cirebon in 2015-2019. Land cover changes and land surface temperature changes processed with Landsat. This study also analysis the effect of NDVI and NDBI with land surface temperature in 2015 and 2019, with 93 sample points selected by stratified random sampling and using multiple linear regression methods. Analysis of land surface temperature changes with land cover changes is carried out by overlay map method. The analysis showed the spatial city centre has a very high temperature. Land surface temperature changes that occur in the city center, especially those leading to the south along with land cover changes. The results of multiple linear regression tests of land surface temperature are influenced by vegetation density and building density.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Alatas
"Pembangunan banyak terjadi di kota besar di Indonesia, salah satunya terjadi di Kota Tangerang Selatan. Pembangunan ini mengakibatkan peningkatan suhu di wilayah Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial suhu permukaan daratan dan kaitannya dengan kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2005, 2010 dan 2014. Data suhu diperoleh dengan menggunakan metode menghitung nilai radiansi dari pengolahan citra Landsat TM dan Landsat 8 sedangkan data kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan diperoleh dengan menghitung indeks NDVI dan NDBI. Berdasarkan hasil analisis spasial dan penghitungan statistik menggunakan analisis regresi linier berganda didapatkan pola suhu menyebar dengan pusat di timur Kota Tangerang Selatan. Perubahan suhu tertinggi bergeser dari di timur kota mengarah ke pusat kota.

Development occurs in many big cities in Indonesia, one of which occurred in South Tangerang City. This development resulted in an increase in temperature in the region of South Tangerang City. This study aims to determine the spatial patterns of land surface temperature and its relation to vegetation density and building density in South Tangerang City in 2005, 2010 and 2014. The temperature data obtained using the method of calculating the value of radiance from the processing of Landsat TM and Landsat 8 while the data vegetation density and building density is obtained by calculating the index NDVI and NDBI. Based on the analysis of spatial and statistical calculation using multiple linear regression analysis obtained temperature patterns spread to the center in the eastern city of South Tangerang. The highest temperature change shifted from east of the city leading to the center city."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Rafki Firdaus
"Kota Padang Panjang merupakan salah satu Kota di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki lokasi strategis. Oleh karena itu Kota Padang Panjang mengalami perkembangan wilayah yang cukup pesat. Hal tersebut mengakibatkan perubahan tutupan lahan yang luas dari vegetasi menjadi non-vegetasi, yang memicu pengingkatan suhu permukaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan kerapatan vegetasi dan suhu permukaan pada tutupan lahan dan mengkaji hubungan antar keduanya. Metode yang digunakan adalah metode pengindraan jauh yang terdiri dari NDVI, LST, dan Raster Correlation. Kemudian dilakukan uji akurasi dengan metode Khat Kappa dan diperkuat dengan survei lapang untuk validasi tutupan lahan dan suhu. Hasil dari penelitian ini adalah kerapatan vegetasi dan suhu permukaan tahun 2011-2021 mengalami perubahan seiring berubahnya tutupan lahan. Terjadi penurunan luas lahan bervegetasi sejak tahun 2011 – 2021 yang berubah menjadi lahan terbangun. Hal ini berkaitan dengan suhu permukaan yang terus mengalami kenaikan. Nilai korelasi kerapatan vegetasi dengan suhu permukaan berbanding terbalik, artinya apabila kerapatan vegetasi menurun maka suhu permukaan akan meningkat, begitupun sebaliknya.

Padang Panjang City is one of the cities in West Sumatra Province which has a strategic location. Therefore, the city of Padang Panjang has experienced a fairly rapid regional development. This results in extensive land cover changes from vegetation to non-vegetation, which triggers an increase in land surface temperature. The purpose of this study was to analyze changes in vegetation density and surface temperature on land cover and examine the relationship between them. The method used is remote sensing method which consists of NDVI, LST, and Raster Correlation. Then the accuracy test was carried out using the Khat Kappa method and strengthened by a field survey to validate land cover and temperature. The result of this research is that the vegetation density and surface temperature in 2011-2021 have changed along with the change in land cover. There has been a decrease in the area of vegetated land since 2011 – 2021 which has turned into built-up land. This is related to the surface temperature that continues to increase. The correlation value of vegetation density with surface temperature is inversely proportional, meaning that if the vegetation density decreases, the surface temperature will increase, and vice versa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Paramitha Putri
"Permukaan daratan memainkan peran penting dalam banyak proses lingkungan. Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan suhu permukaan daratan adalah perubahan tutupan lahan termasuk perubahan tutupan lahan vegetasi menjadi tutupan lahan non vegetasi. Penelitian ini ditujukan untuk dapat menganalisis pengaruh tutupan lahan dan ketinggian terhadap sebaran suhu permukaan di Gunung Karang secara spasial dan temporal.
Penelitian ini menggunakan data citra Landsat pada tahun 1994, 2000, 2010, dan 2018 dengan menggunakan parameter indeks karakteristik lahan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Enhanced Built-Up and Bareness Index (EBBI), dan Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI) serta suhu permukaan daratan. Parameter ketinggian didapatkan dari citra ALOS. Verifikasi dengan survei lapang dilakukan pada 50 titik yang dipilih secara random sampling.
Hasil analisis komparatif spasial menunjukkan bahwa kelas suhu permukaan daratan yang dominan mengalami perubahan dengan selisih rata-rata 4°C dari tahun 1994 menuju 2018 terjadi khususnya pada bagian kaki Gunung Karang. Hasil uji statistik menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengaruh kerapatan vegetasi, lahan terbangun dan lahan kosong, badan air, serta ketinggian terhadap suhu permukaan daratan adalah sebesar 78,5% dari tahun 1994 hingga 2018.

Land surface temperature play a vital role in many environmental processes. One of the contributing factor that cause the increase of land surface temperature is changes of land cover including the conversion from vegetation to non vegetation. This research aims to analyze the influence of land cover and elevation on distribution of the land surface temperature on Mount Karang spatially and temporally.
This research uses Landsat imagery data on 1994, 2000, 2010, and 2018 analyzed by Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Enhanced Built-Up and Bareness Index (EBBI), and Modified Normalized Difference Water Index (MNDWI) also land surface temperature. Elevation is obtained from ALOS imagery. Verification was done with field survey on 50 location which selected by random sampling.
Analysis with spatial comparative showed that the dominant class of land surface temperature changes with total difference of 4,26°C higher from 1994 to 2018 and its occurs especially at the foot of Mount Karang. The results of statistic test with multiple linear regression showed that the influence of vegetation density, built-up and bare land, water body, and elevation on land surface temperature was 78,5% from 1994 to 2018.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Annas Fathoni
"Perubahan tutupan lahan mengacu pada perubahan tutupan permukaan suatu wilayah seiring berjalannya waktu akibat faktor alam dan manusia. Perbedaan orientasi kawasan antara Kecamatan Cibadak yang urban karena dekat dengan pintu keluar tol BOCIMI (Bogor-Ciawi-Sukabumi) dan sebagai persimpangan Bogor-Sukabumi, dengan Kawasan rural pada Kecamatan Cikidang akan menghasilkan dinamika LST dan perubahan tutupan lahan yang berbeda. Peningkatan suhu yang terjadi pada Kecamatan Cibadak dan Cikidang selama tahun 2013–2023 menjadi fokus permasalahan utama pada penelitian ini. Isu tersebut kemudian ditinjau menggunakan metode analisis spasiotemporal dengan variabel tutupan lahan sebagai variabel bebas dan LST menjadi variabel terikat. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan clustered purposive sampling. Variabel tutupan lahan divalidasi dengan citra Google Earth dan variabel LST divalidasi dengan data suhu udara dari BMKG. Data citra Landsat 8 diolah di platform Google Earth Engine (GEE) menjadi peta tutupan lahan dan LST secara spasiotemporal yang kemudian dianalisis hubungan antara keduanya dengan analisis spasial penampang melintang dan perhitungan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan rerata LST pada tutupan lahan selama periode 2013–2023 adalah sebesar 7,76°C. Penampang melintang menunjukkan fluktuasi suhu permukaan lahan berdasarkan jenis tutupan lahan. Suhu akan menurun pada daerah tutupan lahan bervegetasi yang terdiri dari hutan dan kebun dengan interval antara 24–32°C dan meningkat ke lahan terbuka dengan interval nilai antara 32–36°C pada tahun 2013, 2018 dan 2023, dan lahan terbuka pada suhu diatas 40°C. Berdasarkan dengan pendekatan statistik dengan korelasi spearman dan regresi linier berganda, koefisien korelasi antara perubahan tutupan lahan dengan perubahan LST tahun 2013–2018 menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan dengan tingkat korelasi 0,8117 dengan koefisien determinasi sebesar 0,6588, sedangkan pada tahun 2018–2023 koefisien korelasi sebesar 0,7925 atau kuat dengan koefisien determinasi sebesar 0,6560.

Land cover change refers to changes in the surface cover of an area over time due to natural and human factors. The difference in regional orientation between Cibadak Sub-district, which is urbanized due to its proximity to the BOCIMI (Bogor-Ciawi-Sukabumi) toll exit and as a Bogor-Sukabumi junction, and the rural area of Cikidang Sub-district will result in different LST dynamics and land cover change. The temperature increase that occurred in Cibadak and Cikidang sub-districts during 2013-2023 became the focus of the main problem in this study. The issue was then reviewed using the spatiotemporal analysis method with the land cover variable as the independent variable and LST as the dependent variable. The sampling method in this study used clustered purposive sampling. Land cover variables were validated with Google Earth imagery and LST variables were validated with air temperature data from BMKG. The Landsat 8 image data was processed on the Google Earth Engine (GEE) platform into spatiotemporal land cover and LST maps which were then analyzed for the relationship between the two by spatial analysis of cross-sections and statistical calculations. The results showed that the average increase in LST on land cover during the period 2013-2023 was 7,76°C. The cross section shows the fluctuation of land surface temperature based on the type of land cover. The temperature will decrease in vegetated land cover areas consisting of forests and gardens with intervals between 24-32°C and increase to open land with interval values between 32-36°C in 2013, 2018 and 2023, and open land at temperatures above 40°C. Based on the statistical approach with Spearman correlation and multiple linear regression, the correlation coefficient between land cover change and LST change in 2013-2018 shows a significant positive correlation with a correlation level of 0,8117 with a coefficient of determination of 0,6588, while in 2018-2023 the correlation coefficient is 0,7925 or strong with a coefficient of determination of 0,6560."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizh Sidqi
"Interaksi antara unsur antropogenik dan alam menjadi salah satu pemicu terhadap terjadinya perubahan tren suhu yang dapat berdampak pada perubahan iklim. Perubahan yang masif pada penggunaan lahan pada wilayah perkotaan terutama gedung, jalan raya, dan ruang terbuka hijau sangat terkait dengan Suhu Permukaan Daratan (SPD). Kota Depok sebagai wilayah urban menjadi salah satu wilayah yang berada pada kawasan metropolitan. Hal ini memicu tekanan migrasi penduduk yang signifikan sehingga meningkatkan kebutuhan akan lahan terbangun yang menyebabkan tingkat kepadatan penduduk semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dan pengaruh dari variasi spasio-temporal perubahan penggunaan lahan dan kepadatan penduduk terhadap SPD. Metode spasio-temporal digunakan untuk mengetahui keterkaitan antar variabel. Sementara itu, uji korelasi yang digunakan adalah uji korelasi Pearson. Variabel yang diuji adalah tingkat kepadatan penduduk serta jenis penggunaan lahan terhadap SPD. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit landsat 5 TM, Landsat 8 OLI/TIRS, penggunaan lahan, data penduduk, dan peta administrasi.  Hasil dari penelitian ini adalah ada keterkaitan dan pengaruh antara perubahan penggunaan lahan terutama peningkatan lahan terbangun dan kepadatan penduduk serta penurunan sebaran vegetasi terhadap Suhu Permukaan Kota Depok pada tahun 2012-2019.

The interaction between anthropogenic and natural elements is one of the triggers for changes in temperature trends which can have an impact on climate change. Massive changes in land use in urban areas, especially buildings, roads and green open spaces, are closely related to Land Surface Temperature (SPD). Depok City as an urban area is located in the metropolitan area. This triggers significant population migration pressure, thereby increasing the need for built-up land, which causes population density to increase. This research aims to examine the relationship and influence of spatio-temporal variations in changes in land use and population density on SPD. The spatio-temporal method is used to determine the relationship between variables. Meanwhile, the correlation test used is the Pearson correlation test. The variables tested were the level of population density and the type of land use for SPD. The data used in this research are Landsat 5 TM, Landsat 8 OLI/TIRS satellite images, landuse, population data, and administrative maps. The results of this research are that there is a connection and influence between changes in land use, especially the increase in built-up land and population density as well as a decrease in vegetation distribution on the Surface Temperature of Depok City in 2012-2019."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>