Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 185600 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raditya Shinta Hanifati
"Praktik akuntan di Indonesia mayoritas masih berkonsep traditional accounting firms di tengah tuntutan lingkungan bisnis untuk meningkatkan pemberdayaan akuntan berpraktik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses transformasi praktik yang dilakukan oleh KJA X serta pengaruhnya terhadap kinerja KJA. Penelitian ini meggunakan pendekatan studi kasus dengan melalui wawancara dan analisis dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa proses transformasi praktik yang terjadi pada KJA X terdiri dari beberapa tahap penting yang mengarah pada praktik professional service firms. Pertama, mengidentifikasi faktor pendorong transformasi yang berasal dari aspek internal dan eksternal. Kedua, menyusun strategi transformasi praktik KJA yang mencakup strategi sumberdaya manusia, strategi pemasaran dan branding, strategi diversifikasi jasa, dan strategi penetapan harga. Ketiga, mengimplementasikan strategi transformasi tersebut dengan pendekatan top-down change. Penelitian ini juga menemukan bahwa upaya transformasi dan inovasi praktik KJA X mampu meningkatkan kinerja KJA X yang ditandai dengan adanya peningkatan pertumbuhan pendapatan dan peningkatan tingkat retensi klien KJA X selama 3 tahun beroperasi. Hasil penelitian ini dapat menyediakan literasi tambahan bagi akuntan berpraktik yang memiliki KJA berbentuk perseorangan dalam mengembangkan manajemen praktiknya.

The majority of accountants practice in Indonesia still has the concept of traditional accounting firms in the midst of the business demands to increase the empowerment of practicing accountants. This study aims to determine how the process of practice transformation carried out by small accounting firm (KJA) and its influence on the performance of KJA. This study uses a case study approach through interviews and documentation analysis. This study found that the process of practice transformation that occurred at KJA X consisted of several important stages that led to the practice of professional service firms. First, it identified the motivating factors originating from internal and external aspects. Second, it develop a practice transformation strategies that includes human resource strategy, marketing and branding strategy, service diversification strategy, and pricing strategy. Third, it implemented the transformation strategy with a top-down change approach. This study also found that the efforts in transforming and innovating its practice were able to improve KJA X's performance which was marked by an increase in revenue growth and an increase in client retention rates for 3 years of operation. The results of this study can provide additional literacy for practicing accountants who have an individual firm in developing their management practices."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Rahayu
"Sudah menjadi fenomena yang diterima umum bahwa pembelajaran organisasi
rnemungkinkan perusahaan unluk beradaptasi dengan lebih baik dan lebih cepat
terhadap perubahan lingkungannya I-lanya pembelajaran yang dilakukan di seluruh
level organisasi lah yang mcmungkinkan perusahaan untuk memiliki kecepatan,
inovasi dan kualitas yang dibutuhkannya untuk merespons dengan bail-c ekspektasi-
ekspektasi pelanggannya yang terus berubah_ Pembelajaran telah menjadi satu-satunya
keunggulan kompetitif yang tems berkelanjutan, baik bagi individu-individu dalam
organisasi maupun kolektivitas rnereka; dan berguna untuk tetap menjaga posisi
perusahaan dalam pasar.
Penelitian ini disusun untuk menclaah variabel-variabel yang dianggap
mempengaruhi kinerja pembelajaran organisasi (Y), yaitu pembelajaran individual
(XI) dan pembelajaran kelompok (XZ), hubungan masing-masing variabel bebas (X,
dan (X;) terhadap variabel tergantung (Y) dan kedua variabel (X| bersama-sama dengan X2) terhadap variabel tergantung. Obyek penelitian ini dengan scndirinya
adalah kinerja pembelajaran organisasi PT. KJA dengan populasi sebanyak 132 orang
kaqawan tetap Perusahaan. Dengan menggunakan teknik ?purposive sampling?
berdasarkan rumus Slovin maka dipcroleh sampel sebesar 100 orang_ Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner baku dalam 5 skala Likert, dan telah melalui tahapan uji
validitas serta reliabilitas. Data hasil penelitian diolah secara dcskriptif dengan
mcnggunakan instrumen uji statistik analisis regresi dan korelasional _
Hasil analisis data rnenunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara pembelajaran individu dengan kinerja pembelajaran organisasi_
Begitu pula terdapat hubungan positif yang signitikan antara pembelajaran kelompok
dengan kineaja pembelajaran organisasi dan antara pembelajaran individu dan
kelompok secara bersama-sama dengan kinerja pembelajaran organisasi.
Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja
pembelajaran organisasi dapat ditingkatkan melalui usaha-usaha pcningkatan
kemampuan pembelajaran individu dengan cara melatih strategi pembelajaran
individu, membedkan input agar tiap individu mempunyai penilaian yang positif
terhadap diri mereka sendiri dan mempunyai motivasi yang memadai baik untuk
berhasil maupun untuk menghindari kegagalan. Sebaliknya kinerja pembelajaran
kelompok dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas pertanyaan guna
mendukung pengertian kelompok terhadap masalah dan tugas yang dihadapi,
memperbaiki kemampuan mendengarkan dan refleksi masing-masing anggota
kclompok, meningkatkan kualitas penyampaian dan pemecahkan masalah,
pengambilan tindakan, budaya pembelajaran serta kualitas pemimpin kelompok.

Abstract
It has been widely accepted that organizational learning promotes any
company to better and faster adapt to its turbulent environment changes- Only by
organization wide learning will a company have the speed, innovation and quality
essential to respond with competence to the ever-growing expectations of its clients
and customers. Learning has really become the only sustainable competitive
advantage, individual or collectively to keep on any company?s position in the market.
The aim of this research is therefore to study the relationship between variables
of individual leaming, team learning on the performance of organizational lemming.
The study indicates that there is significant positive relationship between individual
learning and organizational leaming; a significant positive relationship between team
Ieaming and organizational Ieaming performance, and a significant positive
relationship between individual learning and team learning altogether with the
performance of organizational learning. dengan X2) terhadap variabel tergantung. Obyek penelitian ini dengan scndirinya
adalah kinerja pembelajaran organisasi PT. KJA dengan populasi sebanyak 132 orang
kaqawan tetap Perusahaan. Dengan menggunakan teknik ?purposive sampling?
berdasarkan rumus Slovin maka dipcroleh sampel sebesar 100 orang_ Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner baku dalam 5 skala Likert, dan telah melalui tahapan uji
validitas serta reliabilitas. Data hasil penelitian diolah secara dcskriptif dengan
mcnggunakan instrumen uji statistik analisis regresi dan korelasional _
Hasil analisis data rnenunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara pembelajaran individu dengan kinerja pembelajaran organisasi_
Begitu pula terdapat hubungan positif yang signitikan antara pembelajaran kelompok
dengan kineaja pembelajaran organisasi dan antara pembelajaran individu dan
kelompok secara bersama-sama dengan kinerja pembelajaran organisasi.
Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja
pembelajaran organisasi dapat ditingkatkan melalui usaha-usaha pcningkatan
kemampuan pembelajaran individu dengan cara melatih strategi pembelajaran
individu, membedkan input agar tiap individu mempunyai penilaian yang positif
terhadap diri mereka sendiri dan mempunyai motivasi yang memadai baik untuk
berhasil maupun untuk menghindari kegagalan. Sebaliknya kinerja pembelajaran
kelompok dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas pertanyaan guna
mendukung pengertian kelompok terhadap masalah dan tugas yang dihadapi,
memperbaiki kemampuan mendengarkan dan refleksi masing-masing anggota
kclompok, meningkatkan kualitas penyampaian dan pemecahkan masalah,
pengambilan tindakan, budaya pembelajaran serta kualitas pemimpin kelompok."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Miftahul Fath
"[Laporan magang ini akan membahas tentang audit atas pendapatan, piutang serta utang royalti PT KJA untuk engagement periode 2014 oleh KAP MMF. Lebih jauh lagi laporan magang ini membahas mengenai pengendalian internal PT KJA, kebijakan akuntansi terkait pendapatan piutang dan utang royalti PT KJA, serta prosedur audit yang dilakukan oleh KAP MMF. Berdasarkan hasil proses audit, dijelaskan bahwa PT KJA telah melakukan pengendalian internal yang memadai untuk meminimalisir risiko salah saji material pada laporan keuangan. Disimpulkan juga bahwa kebijakan akuntansi yang diterapkan KAP MMF sudah sesuai dengan PSAK dan prosedur audit yang dilakukan oleh KAP MMF telah sesuai dengan standar audit internasional.

This report is aimed to explain audit process of revenue, receivable, and royalty payable of PT KJA for period 2014 by KAP MMF. Furthermore, this report explaines about PT KJA's internal control, accouting policies of PT KJA, and audit procedures which are done by KAP MMF. Based on audit process, internal control procedures which are done by PT KJA are effective and material misstatement risk in financial report could be reduced. This report concludes that accounting policies applied by PT KJA are appropriate with Indonesian Financial Accounting Standard and audit procedures implemented by KAP MMF are appropriate with International Standard of Auditing., This report is aimed to explain audit process of revenue, receivable, and royalty
payable of PT KJA for period 2014 by KAP MMF. Furthermore, this report
explaines about PT KJA’s internal control, accouting policies of PT KJA, and
audit procedures which are done by KAP MMF. Based on audit process, internal
control procedures which are done by PT KJA are effective and material
misstatement risk in financial report could be reduced. This report concludes that
accounting policies applied by PT KJA are appropriate with Indonesian Financial
Accounting Standard and audit procedures implemented by KAP MMF are appropriate with International Standard of Auditing. ]"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vivid Savitri
"Semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan menuntut setiap perusahaan untuk selalu berinovasi menghasilkan produk-produk baru. Tuntutan ini jugA berlaku bagi industri konsultasi. PT A. suatu perusahaan penyedia jasa konsultasi di bidang manajemen SDM, mencanangkan visi menjadi suatu perusahaan konsultasi Indonesia terkemuka yang menyediakan jasa konsultasi manajemen somber daya manusia secara terpadu dan menyeluruh. Visi tersebut menuntut selalu dihasilkannya produk-produk jasa layanan konsultasi manajemen sumber daya manusia yang inovatif. Untuk itu, PT. A telah membentuk Divisi Quality, Research & Development (QRD). Namun demikian, pada kenyataanya, kegiatan inovasi pada PT. A belum terlaksana secara optimal.
Berangkat dari uraian di atas, penulis sampai pada perumusan rnasalah sebagai berikut: Bagaimana mendorong terlaksananya inovasi secara kontinyu guna menghasilkan jasa layanan yang bare di bidang manajemen sumber daya manusia di PT. A, minimal 1 jasa layanan baru dalam 1 tahun untuk setiap kelompok kerja. Berdasarkan basil analisa kondisi PT. A, baik dari aspek karakteristik karyawan, organisasi dan budaya perusahaan, penulis mengusulkan solusi pemecahan masalah berupa perumusan alur koordinasi pada seluruh tahapan inovasi yang melibatkan Divisi QRD dengan kelompok-kelompok kerja serta memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan berpikir kreatif bagi karyawan. Disamping itu, penulis mengajukan usulan adanya aktivitas-aktivitas penunjang berupa penetapan metode evaluasi efektivitas kegiatan inovasi berdasarkan pendekatan tujuan (goal-based approach) dan pendekatan prcses internal (internal process approach), penetapan skema insentif bagi pencapaian kinerja Divisi QRD dan kelompok-kelompok kerja yang terlibat serta evaluasi efektifitas pemberian pelatihan kreativitas.

Tighter competition in the realm of business has raised a demand for every company/corporations to carry out innovation management in order to warrant that they can create new products for the best interest of their clients. PT. A, one of the HR consulting firms also facing the same demand, has declared its vision of becoming a major Indonesia's firm which bases its practices on integrated and comprehensive approaches. The stated vision has put a solid ground for the firm to create innovative services in HR area, which is followed by the establishment of QRD Division. The firm, however, is still challenged by the fact that innovation has not been optimally implemented.
Departing from the above background, the researcher has formulated the theme of this thesis, as follows: how the firm is able to continually put innovation into practice in order to create new HR services, at least one new service per year by each working group. Based on the analysis of the firm A, both on the employees' characteristic and the firm's organization and culture, the researcher suggests a number of solutions in form of the setting-up of coordination tracks throughout the innovation process which involves the QRD Division and all working groups as well as the execution of training programs designed to improve employees' creative thinking. In addition, the researcher also recommends the firm to run supporting activities which include designing a particular method to evaluate the effectiveness of innovation activities based on the goal approach and internal process approach, an incentive scheme for the targeted performance of QRD Division and the working groups, as well as an evaluation of the effectiveness of creativity training programs.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosemary, Ariana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan pemberdayaan psikologis (psychological empowerment) terhadap perilaku inovatif (innovative behavior). Berdasarkan hasil diagnosis permasalahan organisasi berupa wawancara dan FGD, ditemukan bahwa secara umum terlihat bahwa karyawan PT ED belum menunjukkan perilaku inovatif secara optimal. Kondisi ini dianggap kurang selaras dengan keadaan PT ED yang sedang mengalami masa krisis. Perilaku inovatif karyawan yang belum maksimal antara lain disebabkan oleh pemberdayaan psikologis yang belum tinggi. Hal ini dibuktikan dengan mengukur pengaruh pemberdayaan psikologis terhadap perilaku inovatif. Pemberdayaan psikologis karyawan diukur melalui kuesioner Psychological Empowerment yang dikembangkan oleh Spreitzer (1995) sejumlah 12 item (α = .779) dan perilaku inovatif diukur dengan kuesioner Innovative Work Behavior Scale yang dikembangkan oleh Janssen (2000) sejumlah 9 item (α = .901). Hasil penelitian pada 64 orang karyawan di Kantor Pusat menunjukkan pemberdayaan psikologis terbukti secara signifikan mempengaruhi perilaku inovatif (R2 = .287, p<0.01). Artinya, peningkatan pada pemberdayaan psikologis dapat memunculkan terjadi peningkatan perilaku inovatif. Peneliti kemudian merancang intervensi yang dapat meningkatkan pemberdayaan psikologis, berupa kegiatan pelatihan Empowerment for Innovation kepada karyawan dan atasannya, yang diharapkan dapat meningkatkan perilaku inovatif karyawan.

This research aims to determine the influence of psychological empowerment enhancement on employees' innovative behavior. Based on diagnose of organizational problems by conducting interview and FGD, it been estimated that employees' innovative behavior at PT ED should be increased. These condition do not in line with PT ED situations during company's crisis. Low level of employees' innovative behavior could be predicts by low level of employees' psychological empowerment. The influence of psychological empowerment on employees' innovative behavior is proven by quantitative measurement. Level of psychological empowerment is measured by 12-item Psychological Empowerment Questionnaire, which developed by Spreitzer (1995) (α = .779); meanwhile level of employees' innovative behavior is measured by 9- item Innovative Work Behavior Scale by Janssen (2000) (α = .901). Research on 64 Head Office Employees found the influence of psychological empowerment on innovative behavior (R2 = .287, p<0.01). Therefore, the enhancement of psychological empowerment will increase employees' innovative behavior. Researcher then design intervention program, that is Empowerment for Innovation Training for employee and their supervisor to increase employees' psychological empowerment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bakteri Aeromonas spp. merupakan bagian dari mikroflora perairan. Bakteri ini dapat menyebabkan wabah penyakit pada budidaya ikan yang intensif, yaitu apabila ikan mengalami stress karena kepadatan terlalu tinggi, kualitas pakan yang rendah dan kualitas air yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman bakteri Aeromonas spp. Pada ikan yang dipelihara di keramba jaring apung (KJA) di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat dan pada kolam-kolam ikan budidaya di Pulau Lombok dan Sumbawa, berdasarkan uji biokimia. Untuk itu, dilakukan pengambilan sampel bakteri pada bulan April, Mei dan Juli 2012 dari ikan sakit dan ikan yang terlihat sehat dengan cara menyapukan swab di permukaan tubuh ikan. Sampel ditumbuhkan di media TSA yang ditambah Ampisilin, lalu dimurnikan dan diuji dengan serangkaian uji biokimia menurut SNI 7303:2009. Dari penelitian ini diperoleh 50 isolat Aeromonas sp., 12 isolat di antaranya dipastikan merupakan spesies Aeromonas hydrophila, sedangkan 34 isolat merupakan Aeromonas sp., tetapi tidak diketahui dengan pasti spesiesnya dan 4 isolat bukan merupakan Aeromonas sp. Berdasarkan uji motilitasnya, 11 isolat diduga merupakan strain A. hydrophila virulen, 19 isolat merupakan Aeromonas sp. virulen dan 15 isolat merupakan strain Aeromonas sp. non virulen."
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Utoyo
"Disrupsi digital meningkatkan risiko manajemen inovasi pada perusahaan-perusahaan mapan. Studi ini mengkaji variabel-variabel utama untuk meningkatkan kinerja inovasi di lingkungan yang terdisrupsi dengan menerapkan strategic entrepreneurship process, yang menggabungkan kegiatan opportunity-seeking activities (OSA) dan advantage-seeking activities (ASA). Model penelitian mengadopsi kerangka input-process-output/outcome dari Hitt et al. (2011). Studi ini mengambil sampel dari 118 manajer dibidang inovasi dari TELKOM dan Bank BRI, dua perusahaan terbesar di industri telekomunikasi dan perbankan di Indonesia. Setiap sampel berisi data dari 131 item kuesioner. Data ini dianalisis menggunakan SPSS untuk analisis varians (ANOVA) dan menggunakan SmartPLS untuk pengukuran dan analisis model struktural.
Tujuh hipotesis diverifikasi. Dua dari tujuh hipotesis tidak terdukung. Pada OSA, budaya kewirausahaan tidak berdampak langsung pada perumusan strategi inovasi. Sementara di ASA, inovasi kolaboratif tidak berdampak langsung pada konfigurasi kapabilitas inovasi inti. Entrepreneurial leadership sangat penting dalam merumuskan strategi inovasi. Variabel leadership ini memiliki multikolinearitas dengan entrepreneurial culture. Ini menunjukkan bahwa kedua variabel simbiotik. Sementara dalam menerapkan strategi inovasi, konfigurasi kapabilitas inovasi inti yang memadukan eksplorasi peluang dan eksploitasi keunggulan meningkatkan kinerja inovasi.  Namun, karena core rigidities dan perbedaan model bisnis, konfigurasi kapabilitas inovasi inti tidak dikonfigurasikan langsung dengan inovasi kolaboratif.
Dalam model alternatif, penelitian menunjukkan bahwa entrepreneurial culture memediasi entrepreneurial leadership dalam merumuskan strategi inovasi. Selain itu,  inovasi kolaboratif dengan start-ups dan konfigurasi kapabilitas inovasi inti merupakan dua sumber arus inovasi untuk meningkatkan kinerja inovasi perusahaan mapan di industri yang terdisrupsi. Studi ini memvalidasi bahwa bagi perusahaan mapan kedua aliran inovasi ini berjalan secara terpisah karena core rigidities, maturitas digital, dan perbedaan model bisnis. Pada akhirnya, keragaman pengetahuan dari aliran inovasi ganda ini dapat mengoptimalkan kinerja inovasi mereka dalam lingkungan yang terdisrupsi.
Dari penelitian ini, ada sejumlah kontribusi teoretis yang memperkaya teori-teori sebelumnya tentang strategic entrepreneurship dan collaborative innovation serta implikasi empiris bagi para manajer pada perusahaan mapan di industri yang terdisrupsi. Studi ini juga merekomendasi riset lanjutan dalam mengeksplorasi aliran transformasi ganda.

Digital disruption leads to high-level risk in innovation management on established firms in disrupted industries. This study investigates the key variables to enhance innovation performance in a disruptive environment by applying strategic entrepreneurship process, which combines opportunity-seeking activities (OSA) and advantage-seeking activities (ASA). The proposed research model adopts the input-process-output/outcome framework from Hitt et al. (2011). This study sampled from 118 innovation-related managers of TELKOM and Bank BRI, the two largest established firms in the telecommunication and banking industries in Indonesia. These samples allow us to obtain data from 131 items of the questionnaire. This data was analyzed using SPSS for analysis of variance (ANOVA) and using SmartPLS for measurement and structural model analyses.
Seven hypotheses were verified. Two out of seven are not supported. In OSA, entrepreneurial culture has no direct impact on formulating innovation strategy. While in ASA, collaborative innovation has no direct impact on configuring core innovation capabilities. The entrepreneurial leadership is essential in formulating innovation strategy. This leadership variable has multicollinearity with that of entrepreneurial culture. It indicates that both variables are symbiotic. While in implementing the innovation strategy, the configuring core innovation capabilities that combine exploring the opportunity and exploiting the firms advantage enhance the innovation performance. However, due to core rigidities and different nature of innovation speed, this configuring core innovation capabilities should not be configured with collaborative innovation.
In the alternative model, the study shows that in OSA, entrepreneurial culture mediates the entrepreneurial leadership in formulating the innovation strategy. The study also found that collaborative innovation with start-ups along with configuring core innovation capabilities is the dual-source of innovation streams to enhance the innovation performance of an established firm in a disrupted industry. The study validates that for established firms, due to core rigidities, digital maturity, and business model differences, these dual innovation streams run as separate streams. In the end, both transformation paths altogether confirm that diversity of knowledge on dual innovation streams can optimize their innovation performance in a disruptive environment.
From the study, there are a number of theoretical contributions that enrich the previous theories on Strategic Entrepreneurship and Collaborative Innovation as well as empirical implications for managers in established firms of disrupted industries. Further study is proposed to explore critical success factors on running the dual transformation streams as well as critical elements to successfully link both transformations.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
D2727
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Ariani Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberdayaan psikologis dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan divisi Produksi di PT X. Berdasarkan hasil identifikasi masalah organisasi, para karyawan menampilkan pemberdayaan psikologis yang rendah dan dianggap menjadi salah satu faktor yang menghambat munculnya perilaku kerja inovatif. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner pemberdayaan psikologis (Spreitzer, 1995) dan kuesioner perilaku kerja inovatif (Janssen, 2000) yang telah diadaptasi oleh Etikariena & Muluk (2014). Partisipan penelitian berjumlah 144 orang karyawan level staf di divisi Produksi PT X.
Hasil analisis korelasional menunjukkan koefisien korelasi r= .536 (p<0.05) yang berarti pemberdayaan psikologis memiliki hubungan positif yang signifikan dengan perilaku kerja inovatif. Peneliti merancang program pelatihan sebagai intervensi untuk meningkatkan pemberdayaan psikologis. Dengan meningkatnya pemberdayaan psikologis, maka diharapkan dapat meningkatkan perilaku kerja inovatif.
Uji perbedaan sebelum dan sesudah pelatihan menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pengetahuan pemberdayaan psikologis, persepsi pemberdayaan psikologis, dan persepsi perilaku kerja inovatif. Dengan demikian, program pelatihan disarankan sebagai intervensi untuk meningkatkan pemberdayaan psikologis dan perilaku kerja inovatif pada karyawan divisi Produksi PT X.

This study aimed to determine the relationship between psychological empowerment and innovative work behavior in the Production division's employees at PT X. Based on identification of organizational problems, employees indicate lower level of psychological empowerment and it is considered to be the one of the factors that inhibit innovative work behavior. Data collection instrument used was a questionnaire of psychological empowerment (Spreitzer, 1995) and innovative work behavior (Janssen, 2000) which has been adapted by Etikariena & Muluk (2014). There were 144 staff level employees that had participated in the Production division of PT X.
orrelational analysis result showed the correlation coefficient of r = .536 (p<0.05) which means that psychological empowerment has a significant positive relationship with innovative work behavior. Researcher designed a training program as an intervention to improve the psychological empowerment. An improving psychological empowerment is expected to improve innovative work behavior.
The difference between pre-test and post-test result of training showed a significant increase in knowledge of psychological empowerment, perception of psychological empowerment, and perception of innovative work behavior. Hence, the training program is recommended as an intervention to improve the psychological empowerment and innovative work behavior in the Production division employees of PT X.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maringan, Raoul Samuel
"This internship report aims to evaluate audit procedures of substantive test carried out by KAP Saya on PT X’s sales account for the period ending December 31, 2022. PT X is a company engaged in biofuels industry. The evaluation was carried out by comparing the procedures conducted in the actual practice done during the internship with the theoretical framework applicable. The evaluation result shows that the substantive test carried out by KAP Saya are in accordance with the framework. This report also explains about selfreflection during the internship period at KAP Saya. This experience will become a highly valuable lesson for the author in the future.

aporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur audit pengujian substantif yang dilakukan oleh KAP Saya terhadap akun penjualan PT X untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri biofuel. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan prosedur yang dilakukan dalam praktik nyata yang dilakukan selama magang dengan kerangka teori yang berlaku. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengujian substantif yang dilakukan oleh KAP Saya sebagian besar sudah sesuai dengan kerangka teoritis. Laporan ini juga menjelaskan tentang refleksi diri penulis selama magang di KAP Saya. Pengalaman ini akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi penulis di kemudian hari."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahulumi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh budaya organisasi terhadap turnover intention yang dimediasi oleh motivasi kerja. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada akuntan publik KAP XYZ dan wawancara informan terkait yang kemudian diolah menggunakan regresi dan causal step. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Budaya Organisasi (Robbins dan Coulter, 2012), teori Hierarki Kebutuhan (Maslow, 2011), dan teori Turnover Intention (Mobley, 1999). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh langsung dengan hubungan negatif terhadap turnover intention, budaya organisasi memiliki pengaruh langsung dengan hubungan positif terhadap motivasi kerja, motivasi kerja memiliki pengaruh langsung dengan hubungan negatif terhadap turnover intention, dan budaya organisasi tetap berpengaruh terhadap turnover intention setelah melalui mediasi motivasi kerja dengan kondisi-kondisi tertentu (partial). Saran bagi KAP XYZ untuk lebih memperhatikan jam kerja dan stress management bagi pegawai.

This research aims to examine the influence of organizational culture on turnover intention mediated by work motivation. The research method used in this study is quantitave method by distributing questionnaires to public accountants KAP XYZ and interview with related informant. The data was analyzed using regression and causal steps as data analysis techniques. Theories used in this research are the theory of Organizational Culture (Robbins and Coulter, 2012), the Hierarchy of Needs theory (Maslow, 2011), and the theory of Turnover Intention (Mobley, 1999). The results of this study indicate that organizational culture has a significant effect with negative correlation on turnover intention, organizational culture has a significant effect with positive correlation on work motivation, work motivation has a significant effect with negative correlation on turnover intention and organizational culture still has a significant effect even through work motivation as mediated variable with certain condition. It is suggested that KAP XYZ should allocate greater attention to the stress management issue and working hours for employees"
Depok: 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>