Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
B. Krisnan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1970
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E.P. Triambarwangi
"Keluarga dan orang tua memiliki peran penting bagi proses perkembangan diri anak. Akibatnya, perceraian dapat membuat keluarga bukan lagi tempat ideal bagi pengasuhan dan pendukung perkembangan anak. Lebih jauh, perceraian dapat menimbulkan gangguan bagi orang tua dalam menjalankan peranan bagi pengasuhan anak. Tidak mengherankan bila perceraian orang tua, seperti banyak diungkapkan dalam hasil penelitian, memberikan dampak negatif bagi anak. Namun demikian, dampak tersebut masih mungkin dihindari jika anak dapat melakukan penanganan masalah yang tepat. Keberhasilan melaksanakan penanganan masalah akan membantu anak untuk dapat mencapai kesejahteraan psikologis yang memungkinkan dirinya berfungsi sebagai pribadi yang sehat.
Ada dua hal yang sama-sama disepakati dalam literatur mengenai pelaksanaan penanganan masalah, yaitu penanganan masalah mencakup beberapa tugas yang harus dilakukan dan tugas terpenting merupakan tugas terakhir (menjalin relasi yang harmonis dengan orang lain). Meski demikian, mssih terdapat ketidaksepakatan mengenai proses penyelesaiannya. Ada yang berpendapat bahwa tugas terakhir harus diselesaikan sesudah terlebih dahulu menyelesaikan tugas-tugas sebelumnya. Ada pula yang berpendapat bahwa tugas terakhir dapat saja selesai meski ada tugas sebelumnya yang tidak berhasil diselesaikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika penyelesaian tugas-tugas penanganan dampak perceraian orang tua untuk dapat dijadikan arah bagi pencapaian tugas terakhir, sekaligus tugas terpenting yang pada akhirnya akan membantu tercapainya kesejahteraan psikologis.
Penelitian ini merupakan studi eksploratif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan beberapa pertimbangan, pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai mereka yang mengalami perceraian orang tua tidak lebih dari 15 tahun sebelumnya dan saat ini telah melewati masa remaja. Pemilihan subyek penelitian menggunakan metode snowball, di mana karakteristik utama yang dibutuhkan adalah kebersediaan dan kemampuannya untuk dnpat menglngat peristiwa perceraian orang tua berikut dampak bagi dirinya.
Dari penelitian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian tugas-tugas penangaoan dampak perceraian orang tua cendenmg dilakukan berurutan dengan faktor pendukung dan penghambat keberhasilan yang dapat berasal dari dalam diri atau juga faktor lingkungan. Keamiknn subyek yang muncul dalam penelitian ini akan sangat menarik untuk diteliti lebih laqiut karena belum muncul dalam penelitiau lain dan masih adanya katidakseragaman pendapat mengenai faktor pendukung dan penghambat proses penanganan dampak perceraian orang tua.
Dilanjutkannya penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian yang lebih baik dan sempurna diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih baik Iagi mengenai proses penanganan dampak perceraian orang tua."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dana yang dibutuhkan dan dana yang disediakan orang tua dalam hubungannya dengan prestasi belajar mahaiswa program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP Universitas Sriwijaya...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati Lukmansyah
1973
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indraswari Pangestu
"Penelitian ini membahas pandangan dan keberpihakan mahasiswa di Indonesia yang diutarakan dalam teks opini, terhadap pelegalan pernikahan sesama jenis di Amerika Serikat. Teori analisis wacana kritis dari Norman Fairclough diterapkan sebagai alat analisis utama. Adapun teori argumentasi dari Toulmin dan teori metafungsional dari Halliday digunakan untuk menunjang analisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis opini menggunakan elemen argumen yang dinyatakan oleh Toulmin, yakni klaim, data, landasan, dukungan, modalitas, dan sanggahan. Selain itu, penulis teks juga memilih diksi dan menyusun gramatika untuk menekankan kebenaran. Terdapat tiga data yang digunakan untuk analisis. Berdasarkan ketiga analisis tersebut, dua mahasiswa dianggap cenderung berpihak kepada pelegalan pernikahan sesama jenis dan satu mahasiswa dianggap cenderung mendebat isu yang sama.

This study discusses the views and alignments of the students in Indonesia. Their opinion is expressed inside their text about the legalized same-sex marriage in the United States. The theory of critical discourse analysis of Norman Fairclough is applied as the main analysis tool. Toulmin's theory of argumentation and Halliday?s metafunctional theory are also being used to support the analysis.
The results showed that authors used the elements of argumentation expressed by Toulmin, such as claim, ground, warrant, backing, qualifier, and rebuttal. In addition, the author of the text also chose a unique diction and compiled-grammar to emphasize the truth. There are three data used for the analysis. Based on the analysis, two students considered likely to side with the legalization of same-sex marriage and one student is considered likely to debate the same issue.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S61766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Shafwan Adi Purwara
"ABSTRAK
Mahasiswa adaiah mahluk sosial, yang berarti mereka ditakdirkan untuk
hidup bersama-sama dengan yang lain. Hubungan dengan orang Iain ini
kemudian akan berkembang dari hubungan dengan anggota keluarga, menjadi
hubungan dengan orang Iain dalam Iingkungan bermasyarakat. Pada saat
seorang manusia menginjak masa remaja, biasanya akan timbul persaan
tertarik pada Iawan jenisnya. Akan tetapi, dalam masyarakat ditemukan juga
hubungan antar jenis seks yang sama yaitu, wanita dan wanita atau pria dan
pria yang biasa disebut hubungan homoseksual.
Hubungan Pasangan sejenis ini cederung dianggap sebagai sesuatu
yang menyimpang karena hubungan ini ternyata sudah melibatkan keseluruhan
aspek yang ada pada diri individu, termasuk aspek emosi dan pemuasan
kebutuhan seksual seperti halnya pada hubungan intim antara pria dan wanita.
Karena dianggap sebagai perbuatan menyimpang maka orang yang memiliki
perilaku homoseksual ini ,masih merasa sebagai bagian dari sebuah
masyarakat minoritas yang harus dikucilkan.
Namun sepertinya belakangan ini, kaum homoseksual sudah
mulai terbuka dalam melakukan aktivitasnya, seperti adanya perkawinan
dimana istri atau suaminya adalah seorang homoseks atau adanya suatu
organisasi kelompok homoseksual yang terdiri dari berbagai Iapisan
masyarakat.
Melihat pada data diatas, terlihat bahwa kondisi sosiai di Indonesia
pada dasarnya belum sepenuhnya mengakui bentuk hubungan homoseksual,
namun disisi lain data-data menunjukkan bahwa bentuk hubungan homoseksual
ini makin muncul walaupun secara tertutup.
Mahasiswa yang dianggap sebagai sebuah kelompok yang memiliki
inielektual dan dianggap lebih peka terhadap masalah dilingkungan
memungkinkan adanya kemampuan merespons setiap gejala dan segala
fasilitas sosial berdasarkan objektifitas akademis yang ada. Disisi iain mahasiswapun memiliki nilai-nilai dan norma~norma serta kebiasaan inteleklual
yang akan menimbulkan derajat penerimaan seseorang dalam melakukan
hubungan interpersonal.
Mengapa peneliti tertarik dalam hal lni, karena menurut Bogardus
(1954) kontak dan interaksi sosial antara individu dan atau kelompok seringkali
dapat membuka peluang bagi keduanya untuk menjalin hubungan sosial.
Hubungan yang terjadi ini dapat berupa hubuungan ?kedekatan? maupun
'kejauhan'. Kejauhan ini terlihat bila individu memiliki pengertian simpatik yang
rendah terhadap anggota sesbuah kelompok tertentu. 'Kedekatan itu baru ada
bila individu menunjukkan pengertian simpatik yang besar.
Masalah homoseksual seperti yang telah dijelaskan diatas merupakan
salah satu fenomena sosial yang ada di sekitar kita. Selain itu perilaku
homoseksual ini juga masih dianggap sebagai perbuatan yang menyimpang
dan mempunyai resiko untuk mengalami hambatan dalam penerimaan sosial di
dalam masyarakat. Oleh karena itu secara Iebih terarah peneliti ingin
menjajagi dan melihat bagaimana penerimaan mahasiswa terhadap para
homoseksual.
Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa (pria dan wanita) dan
untuk mengetahui penerimaan mahasiswa terhadap kaum homoseksual,
peneliti menggunakan skala Bogardus yang terdirl dari 8 buah pernyataan yaitu
menerima sebagai suami/istri, anggota keluarga karena perkawinan, sahabat
karib, teman kuliah, teman biasa, tetangga, tamu dan menolak hubungan
apapun.
Alat yang sudah siap ini kemudian diberikan pada responden
mahasiswa yang kuliah disekitar Jakarta dan Depok. Setelah seluruh
kuesioner terkumpul, maka dilakukan analisa dan interpretasi hasil. Teknik
pengolahan data yang dilakukan adalah dengan menghitung besar frekwensi
dan persentase dari tiap-tiap pernyataan dari skala jarak sosial yang
diberikan. Untuk melihat gambaran banyaknya subjek digunakan cross
tabulation dari SPSS for windows release 6.0. Sementara hasil tambahan dari
penelitian ini dihitung dengan rumus chi-square dari SPSS for Windows release
6.0.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata mahasiswa yang
merupakan sampel dari penelitian ini dapat menerima kehadiran kaum
homoseksual disekeliling dirinya. Berdasarkan frekwensi yang diperoleh dari
dari penelitian ternyata frekwensi terbesar adalah menerima sebagai teman
kuliah diikuti oleh teman biasa, , sahabat karib, tetangga, tamu, anggota
keluarga karena parkawinan dan sebagai suami/istri.
Saran untuk penelilian selanjutnya adaiah agar memperluas sampel
penelitian serta Iebih proporsional perbandingannya sehingga hasilnya bisa
Iebih jelas dan dapat diolah lebih rinci."
Lengkap +
2000
S3008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bambang Yuniarto
"Reformasi bergulir sejak pertengahan bulan Mei 1998 ditandai dengan jatuhnya pemerintah Orde Baru. Reformasi diasumsikan sebagai era baru bagi lahir dan berkembangnya demokratisasi maupun transparansi. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia memiliki persepsi tentang reformasi sama dengan organisasi kemahasiswaan lainnya. Karena letaknya yang strategis di ibukota negara, gerakan dan sepak terjang organisasi ini dijadikan sebagai barometer bagi organisasi kemahasiswaan lainnya. Oleh sebab itu mengetahui berbagai pandangan yang mungkin berpengaruh pada sikap mereka terhadap jalannya reformasi menjadi signifikan. Bagaimana pandangan dan sikap BEM-UI terhadap jalannya reformasi? Faktor-faktor apa yang melatarbelakangi lahirnya pandangan dan sikap BEM-UI terhadap jalannya reformasi ? Bagaimana bentuk strategi aksi perjuangan mereka dalam mengawal jalannya reformasi di masa mendatang ?
Hasil penelitian terhadap 30 mahasiswa yang dijadikan sampel penelitian menunjukkan bahwa pandangan dan sikap mereka 73,3% dipengaruhi oleh latar belakang asal mereka yang baik sehingga berdampak positif terhadap kualitas kegiatan institusi mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap jalannva reformasi ialah karena pemerintah belum menjalankan visi reformasi (53,7%), kasus KKN belum diberantas 62,5%, dan juga belum tampak itikad pemerintah meminta pertanggungjawaban terhadap pelaku-pelaku Orde Baru 12,50%. Juga karena aplikasi ilmu yang digeluti, seperti mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang mendominasi kesertaan mereka di BEM-UI mencapai 26,7%, dari Fakultas Teknik menduduki urutan kedua (20%), kesertaan mereka sebagai bentuk solidariras terhadap sesama mahasiswa dan satu almamater. Sedangkan dari Fakultas Kedokteran (0%), hal ini dimungkinkan karena padatnya jadwal perkuliahan, dan secara praktis aktivitas ini kurang menopang profesionalisme mereka. BEM-UI melakukan aksi turun ke jalan menuntut diakomodasikannya 6 visi reformasi yaitu: a) penegakan supremasi hukum, b) otonomi daerah yang seluas-luasnya, c) demokrasi yang rasional dan egaliter, d) pencabutan dwi fungsi TNI, e) amandemen UUD 1945, dan f) pertangggungjawaban Orde Baru dan kroni-kroninya.
Implikasi pandangan dan sikap ini terhadap ketahanan nasional adalah menjadikan ketahanan nasional sebagai metode pemecahan masalah, melihat gerakan reformasi Indonesia sekarang ini belum menunjukkan arah perjuangan yang jelas. Hal ini terlihat dari adanya indikasi sebagai berikut : a) Kondisi kehidupan nasional pada kurun lima tahun mendatang belum dapat diprediksikan secara detail sebab gerakan reformasi ini belum menunjukkan suatu gejala arah gerakan yang jelas dan terukur; b) Malaysia telah mampu menentukan prediksi kondisi negerinya di tahun 2020, sementara Indonesia pada tahun 2020 belum dapat menentukan arah dan wujud kondisi nasionalnya; c) Jika kondisi kehidupan nasional awal Orde Baru relatif terkendali dan terarah gerakannya, maka pada masa reformasi ini menunjukkan ketidakteraturan dalam berbagai aspek, hal ini tercermin dari tuntutan 6 visi reformasi mahasiswa."
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T10818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nailiu, Christina
"Salah satu masalah yang dihadapi pemerintah dewasa ini adalah mutu pendidikan yang belum merata di Indonesia. Hasil penelitan yang dilakukan oleh Atamimi & Soeranto (1991) menemukan bahwa sekolah- sekolah yang ada di pulau Jawa memiliki kualitas yang lebih baik daripada sekolah-sekolah yang ada di luar pulau Jawa. Hal ini menyebabkan setiap tahun banyak lulusan SLTA dari luar pulau Jawa maupun dari daerah kecil Iainnya di pulau Jawa harus pindah dan tinggal secara terpisah dari orang tuanya untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Tinggal di tempat yang baru monuntut mereka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya agar mereka dapat sukses/berhasil. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan seorang mahasiswa selama tinggal terpisah dari orang tua adalah faktor perpisahan dari orang tua (Sullivan & Sullivan, 1980; Moore, 1987; Rice, dkk, 1990).
Perpisahan dari orang tua pada masa remaja merupakan salah satu tugas perkembangan yang panting selama periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Dalam perpisahan dari orang tua, yang menjadi sorotan utama adalah hal-hal yang berhubungan dengan kemandirian dan kelekatan pada orang tua, karena selama proses perpisahan terjadi penurunan ketergantungan terhadap keluarga, terutama orang tua (Smolak, 1993) dan remaja dapat lebih jelas mengaktualisasikan kemandirian serta menjadi pribadi yang dewasa. Becker (1992) mengatakan bahwa menurunnya ketergantungan ini merupakan gerbang awal menuju kedewasaan.
Penelitian Murphey (dalam Moore, 1987) tentang reaksi mahasiswa terhadap perpisahan dari orang tua, menemukan bahwa mahasiswa yang sukses dalam penyesuaian dirinya selama tinggal terpisah dari orang tua akan relatif lebih mandiri (misalnya, memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam mengambil keputusan) dan memiliki hubungan yang positif dengan orang tuanya. Kurash (dalam Bloom, 1988) mengatakan bahwa terjadi peningkatan afeksi pada remaja yang tinggal berpisah dari orang tua, yaitu remaja justeru akan merasa lebih erat dengan keluarganya bila tinggal terpisah dari orang tua. Hal ini didukung oleh Sullivan & Sullivan (1980) bahwa ada peningkatan afeksi, komunikasi dan ketidaktergantungan pada anak laki-laki selama tinggal terpisah dari orang tua. Sebaliknya, wanita yang biasanya Iebih dekat pada orang tua akan merasa kehilangan kedekatan dari orang tua karena orang tua memiliki peranan yang lebih besar dalam memberikan dukungan emosi. Kemandirian dan hubungan keluarga yang positif merupakan karakteristik dari perkembangan psikososial remaja yang sehat.
Penelitian ini mencoba untuk melihat berbagai pendapat mahasiswa sehubungan dengan kemandirian dan kedekatannya pada orang tua, selama proses perpisahan dari orang tua. Ada mahasiswa yang menganggap bahwa keterpisahannya dari orang tua adalah suatu kehilangan yang berat, misalnya tidak Iagi mendapat dukungan emosi ketika menghadapi masalah, tidak ada orang yang dapat membuat keputusan bagi dirinya, tetapi ada pula mahasiswa yang menganggap keterpisahannya ini sebagai salah satu cara agar ia menjadi orang yang mandiri.
Peneliti ingin melihat gambaran arti kedewasaan, perbedaan arti kedewasaan serta hubungan antara kondisi dan dukungan orang tua dengan arti kedewasaan pada mahasiswa/mahasiswi UI yang tinggal terpisah dari orang tua.
Subyek dalam penelitian adalah para mahasiswa dan mahasiswi UI yang tinggal terpisah dari orang tua, khususnya mereka yang berasal dari luar wilayah Jabotabek. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian diolah dengan menggunakan mean, t-test serta chi square.
Dari hasil yang diperoleh diketahui bahwa ada 4 aspek arti kedewasaan yang menonjol pada mahasiswa dan mahasiswi UI yaitu, pertama, kedewasaan yang diartikan sebagai kemampuan mengatur dan mengarahkan diri sendiri (self-governance); kedua, ketidaktergantungan secara finansial pada orang tua (finacial independence); ketiga, hubungan dengan Iingkungan di luar rumah (school affiliation); keempat, mulai membentuk keluarga baru (starting a family). Sementara itu, perbedaan yang signifikan antara kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswi terjadi pada kedewasaan yang diartikan sebagai ketidaklekatan secara emosional (emotional independence) dan kedewasaan sebagai tinggal secara terpisah dari orang tua (separate residence). Dibandingkan dengan kelompok mahasiswi/wanita, kelompok mahasiswa/pria iebih setuju dengan pendapat bahwa seorang dewasa tidak merasa dekat dengan keiuarga, merasa hanya sebagai tamu biia berada di rumah orang tua, merasa tidak lagi menjadi bagian dari anggota keluarga. Dewasa berarti pula memiliki tempat tinggal yang terpisah dari orang tua, tidak pulang ke rumah orang tua terlalu sering, dan tidak kembaii ke rumah orang tua setiap liburan panjang. Selain itu, ditemukan pula adanya hubungan antara arti kedewasaan dengan alasan utama seseorang berpisah, perasaan ketika berpisah, suku bangsa dan asal propinsi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi literatur Indonesia tentang kemandirian dan kedewasaan pada mahasiswa/i yang tinggal terpisah dari orang tua. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Janno
"Keperawatan adalah pelayanan kepada individu dan keluarga serta masyarakat yang didasarkan pada kiat dan ilmu yang menciptakan sikap dan kemampuan intelektual serta keterampilan teknik dari individu, sehingga mempunyai keinginan yang dialami untuk menolong manusia baik sehat maupun sakit agar mampu memenuhi kebutuhan kesehatan (Faye, 1960). Pandangan negatif dari mahasiswa keperawatan terhadap profesi keperawatan merupakan masalah tersendiri, hasil penelitian ini bermanfaat bagi pendidikan, profesi dan penelitian untuk mengembangian profesi keperawatan. Pendidikan nurse di Indonesia bertujuan agar peserta didik mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap keperawatan profesional. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk lable distribusi frekuensi, jalur masuk utama dengan SPMB ( 87,4 % ), FIK merupakan pilihan ke dua ( 57,3 % ), masuk berdasarkan pilihan sendiri ( 68 % ) dan mahasiswa berpanciangan positif terhadap profesi ( 51,4 % ). Ada perbedaan pandangan secara signifikan antara angkatan 2001/2002 dengan 2003 dan 2004, dimana angkatan 2001/2002 berpandangan Iebih positif. instrumen, samplé dan pemilihan desain merupakan keterbatasan penelitian . Mahasiswa yang mempunyai pemahaman positif (54,4%), harapan positif 954,4%), persepsi penilaian masyarakat (60,2%). Perlu peningkatan pembimbing akademik dalam meningkatkan aktunlisasi diri mahasiswa terhadap profesi keperawaian. PPNI diharapkan lebih berperan aklif dalam meningkatkan citra perawatdi mata masyarakat dan profesi lain. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang perbedaan pandangan antara mahasiswa reguler dengan ekstensi dan pengaruh pandangan negatif terhadap prestasi akademik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5373
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>