Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohana Maris Budianti R.
"Penelitian ini membahas analisis strategi pada salah satu organisasi kepemudaan yang beraliran nasionalis yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI). Adapun penelitian ini terfokus pada tujuan menemukan strategi yang dimiliki GmnI untuk menangkal gerakan anti Pancasila yang persentasenya sedang meningkat tajam di era kontemporer saat ini. GmnI menjadi objek yang penelitian karena secara konsisten menjadikan Pancasila sebagai azas dan doktrin perjuangannya, GmnI juga memenuhi aspek aspek civil society yang antara lain terfokus pada tujuan publik, berhubungan dengan negara, menjungjung tinggi pluralitas, partialness, dan meningkatkan demokrasi.

Penelitian ini menggunakan metode dan pendekatan kualitatif analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi literatur, dan partisipan observasi. Berdasarkan analisa ditemukan bahwa strategi GmnI dalam menangkal gerakan anti Pancasila adalah pada pengembangan kaderisasi yaitu pada kursus ideologi, Training of trainer dan sekolah agitasi dan propaganda, dan pada perjuangan politik yaitu ideologi dan masifikasi gerakan.


This study discusses the strategic analysis of one of the nationalist youth organizations, the Indonesian National Student Movement (GmnI). The research focused on the aim of finding GmnI's strategy to counteract the anti-Pancasila movement, whose percentage is increasing sharply in the contemporary era. GmnI became the object of research because consistently making Pancasila as the principle and doctrine of its struggle, GmnI also fulfilled aspects of civil society aspects which, among other things, focused on public goals, dealing with the state, promoting plurality, partialness, and enhancing democracy. This study uses a descriptive analysis qualitative method and approach. Data collection is done by interviews, literature studies, and observation participants.

Based on the analysis it was found that GmnI's strategy in counteracting the anti-Pancasila movement was on the development of regeneration, namely on the course of ideology, Training of trainers and schools of agitation and propaganda, and on the political struggle namely the ideology and masification of the movement."

Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Globat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Haerdeswari
"ABSTRAK
Hasil-hasil studi sebelumnya mengenai gerakan sosial menunjukan bahwa kekuatan jaringan di dalam gerakan sosial merupakan suatu hal yang penting untuk mencapai tujuan gerakan. Namun, ada hal lain yang sama pentingnya tidak dibahas dalam studi sebelumnya dan studi ini bermaksud untuk melengkapi kekurangan tersebut. Argumen yang berusaha dibangun di dalam studi ini adalah bahwa di dalam mencapai tujuan gerakan, kekuatan jaringan perlu dimobilisasi agar jaringan yang dimiliki oleh gerakan menjadi lebih efektif. Studi ini bermaksud untuk mengamati bagaimana Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI memobilisasi kekuatan jaringan yang dimiliki untuk mencapai tujuan dari gerakan yaitu menolak eksplorasi panas bumi di Gunung Ciremai. Melalui perspektif sosiologi, penulis akan menggunakan konsep mobilisasi sumber daya untuk menjelaskan pembangunan kekuatan jaringan didalam gerakan sosial tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititatif dengan metode studi kasus dan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam.

ABSTRACT
The results of previous studies on social movements show that the power of networks in the social movement is an important thing to achieve goals of the movement. However, there is something equally important not addressed in previous studies and this study intends to completing the deficiency. The argument attempted to build on this study is that in achieving the goals of the movement, the power of the network needs to be mobilized so that networks owned by the movement become more effective. This study intends to observe how the Indonesian National Student Movement GMNI mobilizes the power of its network to achieve the objective of the movement to refuse geothermal exploration in Mount Ciremai. From the perspective of sociology, the author will use the concept of resource mobilization to explain the development of network power within the social movement. This research uses qualitative approach with case study method and using data collection technique through in depth interview."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
A. Dahlan Ranuwihardjo
Jakarta: Intrans, 2002
320.5 DAH r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siswanto
"Artikel ini dimaksudkan untuk menyumbangkan pemikiran tentang pentingnya mengembalikan Pancasila sebagai ideologi negara dan pandangan hidup agar bangsa Indonesia tidak semakin terjebak dalam masalah kebangsaan. Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia sudah ditinggalkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak mengherankan masyarakat Indonesia dihadapkan kepada beberapa persoalan kebangsaan, misalnya konflik horisontal, krisis moral, kesenjangan ekonomi, dan ancaman disintegrasi. Semua persoalan ini berpotensi mengundang terjadinya perang proxy. Artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan dan pengamatan singkat terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Artikel ini menggunakan kerangka pemikiran tiga dimensi ideologi yaitu dimensi realitas, idealis, dan fleksibelitas. Studi ini menyimpulkan bahwa aktualisasi Pancasila dapat menjawab tantangan kebangsaan di Indonesia."
Universitas Pertahanan Indonesia, 2017
345 JPUPI 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kamal Fuadi
"Perjalanan bangsa Indonesia sejak sebelum kemerdekaan hingga kini telah mencatat kekuatan pemuda sebagai sebuah kekuatan pelopor yang mendorong perubahan besar dengan semangat kolektif memunculkan metode alternatif melalui pendirian organisasi pergerakan nasional. Pemuda masa kini perlu memiliki semangat kepeloporan yang sama. Salah satu stakeholders kepemudaan yang berperan dalam memfasilitasi pengembangan kepeloporan pemuda adalah organisasi kepemudaan. Organisasi kepemudaan telah diakui eksistensinya sebagai salah satu tempat bagi pemuda dalam mengembangkan potensi dan kapasitas pemuda. Dalam rangka mendorong penumbuhan nilai-nilai kepeloporan pemuda diperlukan suatu strategi yang tepat dalam pengembangan kepeloporan pemuda di organisasi kepemudaan agar pemuda dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan kepemudaan.
Penelitian ini memiliki pembahasan mengenai pengembangan kepeloporan pemuda di organisasi kepemudaan. Fokus kajian penelitian ini yaitu pada upaya merumuskan model pengembangan kepeloporan pemuda di organisasi kepemudaan dan strategi organisasi kepemudaan dalam upaya pengembangan kepeloporan pemuda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pengurus organisasi kepemudaan tingkat pusat dan studi dokumen organisasi kepemudaan mengenai upaya organisasi kepemudaan dalam pengembangan kepeloporan pemuda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi kepemudaan memiliki peran besar dan strategis dalam pengembangan kepeloporan pemuda di berbagai bidang. Model pengembangan kepeloporan pemuda yang dilaksanakan oleh organisasi kepemudaan dikembangkan dari analisis terhadap aktivitas pengembangan kepeloporan yang selama ini dilaksanakan oleh organisasi kepemudaan dan harapan organisasi kepemudaan kepada pemerintah, dalam hal ini Kemenpora. Model pengembangan kepeloporan pemuda ini didasari oleh perlunya pembagian peran dari masing-masing pihak yang terkait. Pemerintah baik di level kordinasi maupun kementerian teknis berperan menyiapkan perangkat regulasi dan peran kordinasi yang menunjang kepeloporan.
Pendekatan yang dilakukan oleh organisasi kepemudaan adalah pendekatan bottom up. Strategi pengembangan kepeloporan di organisasi kepemudaan dilakukan melalui pendekatan strategi intensif di mana organisasi kepemudaan perlu melakukan upaya-upaya intensif dalam pengembangan kepeloporan pemuda melalui strategi penetrasi sasaran kepeloporan pemuda, strategi pengembangan bidang kepeloporan pemuda, dan strategi pengembangan program kepeloporan pemuda.

The course of Indonesian nation before the freedom until now has recorded youth strength as a pioneering force that drives major change with a collective spirit to rise an alternative method through the establishment of national movement organizations. Youth today need to have the same pioneering spirit. One of youth stakeholders who play a role in facilitating the development of yotuh pioneering youth is youth organization. Youth organizations have been recognized their existence as place for youth to develop the potential and capacity of youth. In order to encourage the growth of youth pioneering values needs appropriate strategies in pioneering the development of youth in youth organizations for young people to contribute to the development of youth.
This study has a discussion of the development of youth pioneering in youth organizations. The focus of this research study is to formulate a model of development of youth pioneering in youth organizations and the strategy of the development of youth pioneering efforts in youth organizations. The method used in this study is a qualitative approach. In this research, data collection conducted by researcher by in-depth interviews with the central committee of youth organizations and study of youth organizations’ documents in the development of youth pioneering.
Results showed that youth organizations have a major and strategic role in developing youth pioneering in various fields. The model of the development of youth pioneering implemented by youth organizations was developed from an analysis of the development of pioneering activity which is carried out by youth organizations and the expectations of youth organizations to the government, in this case Kemenpora. The model is based on the need for the division of roles of each of the parties concerned. Government either at ministerial level or technical coordination has a role to prepare the coordination of regulation and support pioneering.
The approach taken by the youth organization is a bottom up approach. The strategy of the development of youth pioneering in youth organizations implemented through an intensive strategy approach where youth organizations need to make intensive efforts in the development of youth pioneering through penetration strategy of targeting youth pioneering, the strategy of developing the field of youth pioneering, and the strategy of developing youth pioneering programs.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadhillah Fitriani
"Penelitian ini mengkaji FISIP Anti KS, yaitu sebuah badan otonom yang turut memproduksi berbagai gerakan sosial sebagai upaya resistensi mahasiswa terhadap kekerasan seksual di lingkungan kampus. Melalui metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan analisis konten di media sosial, peneliti ingin melihat proses aktivisme melalui serangkaian gerakan sosial yang dijalankan untuk mencapai tujuan kolektif. Hal ini turut melibatkan strategi, kendala, dan analisis kekuasaan di dalam gerakan tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa para aktor di dalam FISIP Anti KS memahami kekerasan seksual sebagai produk dari ketimpangan relasi kuasa. Melalui penelitian yang sudah dilakukan, penulis melihat bahwa resistensi yang dilakukan oleh FISIP Anti KS berfokus untuk menentang kepercayaan, nilai, dan praktik kebudayaan yang menyebabkan melanggengnya kekerasan seksual di lapisan masyarakat, salah satunya di lingkungan kampus. Penelitian ini memperlihatkan resistensi berjalan melalui proses aktivisme dalam bentuk penggunaan hashtag, produksi kampanye, dan hadirnya partisipan laki-laki di dalam gerakan yang diinisiasi dan diisi oleh mayoritas kelompok perempuan.

This research examines FISIP Anti KS, which is an autonomous body that participates in producing various social movements as an effort to do resistance to sexual violence on campus. Through qualitative methods with in-depth interviews and content analysis on social media, researchers want to see the process of activism through various social movements to achieve collective goals. This also involves strategy, constraints, and analysis of power within the movement. This research shows that actors in FISIP Anti KS understand sexual violence as a product of unequal power relations. Through the research, the author sees that the resistance carried out by FISIP Anti KS focuses on opposing the beliefs, values, and cultural practices that cause the perpetuation of sexual violence in society, including the campus environment. This research shows that resistance runs through a process of activism, such as using hashtags, campaign production, and the presence of male participants in movements initiated and supported by majority of women's groups."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sambuaga, Theo L.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S6006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tribuana Sari
"Pada masa awal pemerintahannya, Harry S. Truman adalah presiden dengan pengakuan yang rendah dari masyarakat. Hal itu disebabkan karena naiknya dia sebagai presiden bukan hasil pemilihan umum sementara masyarakat meragukan kemampuannya untuk membawa Amerika pada masa transisi pasca perang. Hal itu ditambah dengan tentangan dari para politisi partai Republik. Perang Dingin sebagai akibat dari perang dunia kedua memberikan kesempatan sekaligus tantangan bagi Truman untuk menunjukkan kemampuannya. Melalui langkahnya meledakkan bom atom di Jepang dan membendung ekspansi ideologi komunisme di luar negeri dalam bentuk bantuan militer dan ekonomi kepada negara-negara yang terancam oleh kekuatan bersenjata, dan sejalan dengan kepentingan Amerika, telah menjadikan Truman sebagai aktor utama dalam proses perubahan politik Luar Negeri Amerika yang semula menganut universalisme. Dengan langkah itu Truman menyatakan Amerika sebagai pemimpin dunia merdeka melawan dunia totalitarian, dengan Uni Soviet sebagai pemimpinnya.
Keberhasilan di luar negeri tersebut tidak bisa dipisahkan dari dukungan dalam negeri. Oleh karena itu maka Truman melaksanakan kampanye anti-komunisme Dalam Negerinya. Strategi kampanye ini adalah dengan menggunakan kebijakan Federal Employee Loyalty Program serta pidato dan pesan-pesan tertulisnya. Yang pertama merupakan langkah strategisnya, sementara yang kedua adalah sarana penciptaan wacana antikomunisme yang Truman inginkan. Masalah yang menjadi pembahasan dalam tesis ini adalah bagaimana Truman menciptakan wacana anti-komunismenya melalui teks-teks pidato dan pesan tertulisnya dan bagaimana Federal Employee Loyalty Program diterapkan sebagai langkah strategis dalam kampanye anti-komunismenya. Dengan teori Repressive State Apparatuses/RSA dan Ideological State Apparatuses/ISA milik Althuser, ditemukan bahwa Federal Employee Loyalty Program berfungsi sebagai aparatus represi, melalui ancaman, pemecatan, investigasi oleh FBI dan legalitas yang diberikan oleh Truman kepada masyarakat Amerika untuk turut melaporkan siapa saja yang dicurigai terlibat dalam organisasi-organisasi yang dinyatakan terlarang oleh pemerintah. Sementara teks pidato dan pesan tertulis berfungsi sebagai aparatus ideologis, melalui penciptaan representasi-representasi negatif tentang komunisme. Komunisme distereotipkan sebagai pihak yang anti kemakmuran ekonomi dan anti demokrasi. Masyarakat Amerika yang menjadikan nilai kemakmuran ekonomi dan demokrasi sebagai acuan dalam hidupnya akan menempati posisi melawan jika berhadapan dengan komunisme. Dengan cara ini, Truman bermaksud menciptakan subyek/pelaku dari ideologi antikomunismenya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosin
Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1951
320.5 Ros p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
2 vol 29 cm
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>