Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194017 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Yudiana
"ABSTRACT
The objective of the research is to determine the correlation amongs knowledge of pollution, naturalis intelligence, and environmental protection participation. Research used survey method, with 101 respondents. Sampling was done by proportionatecluster/area random sampling. Data analysis used simple correlation and regression and also double correlation and multiple regression. The results yielded three conclusions; there are a significant positive relationship between knowledge of environmental protection participation and naturalist intelligence either individually or jointly with housewife's participation in environtmental protection."
Bogor: Program Pascasarjana Universitas Pakuan, 2018
370 JPLH 6:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Islam
"ABSTRACT
This research is classified as correlational research which consists of two independent variables, the knowledge of environmental pollution and emotional intelligence, and a dependent variable, that is the participation of housewife in health care environment. This research was carried out in Cimandala village, Bogor district in 2012 with a total sample of 233 people who were taken as a multistage proportional random sampling. The research uses a method of survey and data analysis technique, with correlation and simple linear regression as well as correlation and multiple linear regression statistic tests. Meanwhile, the hyphotesis test was conducted on α = 0,05 dan α = 0,01. This research has three conclusions as follow: (1) There is a very significant positive relationship between the knowledge of environmental pollution with the participation of housewife in health care environment by the regression equation Ŷ = 140.606 + 0.632 X1, with the correlation coefficient value of ry1 =0.528 and the determination of the coefficient (r2) = 0.279. (2) There is a very significant positive correlation between the emotional intelligence with the participation of housewife in health care environment by the regression equation Ŷ = 54.487 + 0.654X2 and correlation coefficient ry2 = 0.542and than the coefficient determination (r2) was equal to 0.294. (3) there is a very significant relationship between the knowledge of environmental pollution and the emotional intelligence together with the participation of housewife in health care environment by the regression equation Ŷ = 84.737 + 0.260 X1 +0.420 X2, with the value of the coefficients correlation of ry12 = 0.551 and the determination of the coefficient (r2) = 0.303 Based on these results, it can be concluded that the participation of the housewife in health care environment can be improved through the knowledge environmental pollution and emotional intelligence."
Bogor: Program Pascasarjana Universitas Pakuan, 2017
370 JPLH 5:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfitra Firizkia Luthfiana Dewi
"Perilaku kesehatan merupakan aspek penting dalam upaya pemeliharaan kesehatan rumah. Dalam teori Health Belief Model, faktor pendorong perilaku kesehatan seseorang yang berasal dari faktor pengubah yakni status sosial ekonomi dan pengetahuan menjadi penting untuk diteliti khususnya pada kondisi penghuni rumah susun. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara status sosial ekonomi dan pengetahuan kesehatan lingkungan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pemeliharaan rumah sehat di Rusunawa Jatinegara Barat. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dengan pengambilan data primer melalui wawancara kepada ibu rumah tangga pada bulan Mei hingga Juni tahun 2023. Sebanyak 137 ibu rumah tangga terpilih secara simple random sampling. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan pada variabel tingkat pendidikan ibu rumah tangga (OR= 2,883; 95% CI= 1,339−6,209), tingkat pendidikan kepala keluarga (OR= 3,856; 95% CI= 1,711−8,690), dan pengetahuan kesehatan lingkungan ibu rumah tangga (OR= 2,687; 95% CI= 1,304−5,294) dengan perilaku ibu rumah tangga. Sedangkan pada analisis multivariat, variabel tingkat pendidikan kepala keluarga (OR= 3,390; 95% CI= 1,478−7,776) dan pengetahuan kesehatan lingkungan ibu rumah tangga (OR= 2,253; 95% CI= 1,088−4,666) merupakan faktor-faktor dominan memengaruhi perilaku ibu rumah tangga dalam pemeliharaan rumah sehat di Rusunawa Jatinegara Barat. Maka dari itu, Unit Pengelola Rumah Susun Jatinegara Barat diharapkan dapat mengadakan penyuluhan terkait pengetahuan kesehatan di rumah susun guna meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga dalam pemeliharaan rumah sehat di Rusunawa Jatinegara Barat.

Health behavior is an important aspect in efforts to maintain home health. In the theory of the Health Belief Model, the driving factors for a person's health behavior come from modifying factors, namely socioeconomic status and knowledge, which are important to study, especially in the conditions of apartment dwellers. The purpose of this study was to analyze the relationship between socioeconomic status and knowledge of environmental health with the behavior of housewives in maintaining healthy homes in Rusunawa Jatinegara Barat. This study used a cross-sectional study with primary data collection through interviews with housewives from May to June 2023. A total of 137 housewives were selected by simple random sampling. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the education level of housewives (OR= 2.883; 95% CI=1.339−6.209), the education level of the head of the family (OR= 3.856; 95% CI=1.711−8.690), and environmental health knowledge housewives (OR= 2.687; 95% CI=1.304−5.294) with housewife behavior. Meanwhile, in the multivariate analysis, the variable level of education of the head of the family (OR= 3,390; 95% CI= 1,478−7,776) and knowledge of environmental health of housewives (OR= 2,253; 95% CI= 1,088−4,666) were the dominant factors influencing the behavior of housewives in maintaining healthy homes in Rusunawa Jatinegara Barat. Therefore, the Rusunawa Jatinegara Barat Management Unit is expected to be able to conduct counseling related to health knowledge in flats to increase the knowledge of housewives in maintaining healthy homes in Rusunawa Jatinegara Barat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiyono
"ABSTRAK
Kota-kota di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, sampai saat ini selalu mengalami perluasan wilayah. Oleh karena itu, yang disebut pinggiran kota dari masing-masing kota tersebut, selalu bergeser lokasinya. Dengan demikian persoalan pinggiran kota akan selalu aktual untuk dijadikan sebagai masalah penelitian.
Dengan kekhasan pinggiran kota di negara berkembang, yaitu sebagian besar dihuni oleh orang miskin, maka daerah ini sering ditandai dengan kondisi lingkungan hidup yang kurang baik. Dalam hal ini terutama adalah lingkungan rumah tinggal, sebagai lingkungan hidup yang paling dekat dengan manusia sebagai penghuninya.
Dalam masyarakat kita saat ini, yang bertanggung jawab dalam mengelola lingkungan rumah tinggal tersebut terutama adalah kaum ibu, sebagai ibu rumah tangga.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsi dan memahami kualitas perilaku ibu rumah tangga dalam mengelola lingkungan rumah tinggalnya tersebut. Perilaku ini dicari kaitannya dengan faktor lingkungan baik secara fisik maupun nirfisik, yang meliputi kondisi lingkungan rumah tinggal; tingkat pendidikan; daerah asal; tingkat kemiskinan; tingkat pemilikan budaya kemiskinan; dan kedudukan ibu dalam hubungan suami-istri. Oleh karenanya, penelitian ini merupakan salah satu kajian ekologi perilaku, sebagai bagian dari ekologi manusia.
Lokasi penelitian ini adalah di Kelurahan Pedurungan Tengah, Kecamatan Semarang Timur, dan Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunung Pati, masing-masing merupakan wilayah Kota Madia Semarang. Ibu rumah tangga sampel masing-masing kelurahan 75 orang, dan 6 orang sebagai telaah kasus. Tehnik pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumenter. Analisis data yang digunakan adalah kuantitatif (deskriptif, khi-kuadrat, dan koefisien kontingensi), dan analisis kualitatif.
Kualitas perilaku ibu rumah tangga, baik di Kelurahan Pedurungan Tengah maupun di Kelurahan Patemon, dalam mengelola lingkungan rumah tinggalnya, dalam kategori sedang, cenderung rendah. Di antara komponen dari perilaku tersebut, yang termasuk dalam kategori terendah adalah : partisipasi para ibu dalam gerakan kebersihan bersama; frekuensi pembersihan bak mandi; pengendalian kebocoran bak air; penempatan pembuangan sampah lokasi tempat buang air besar; peningkatan upaya daur ulang; dan upaya pemanfaatan pekarangan.
Dalam kaitan dengan faktor lingkungan, maka perilaku ibu tersebut berasosiasi secara nyata dengan kondisi lingkungan rumah tinggal, tingkat pendidikan, tingkat kemiskinan, dan tingkat pemilikan budaya kemiskinan.
Sedangkan dengan daerah asal dan kedudukan ibu dalam hubungan suami-istri tidak berasosiasi secara nyata.
Selain hal-hal di atas, hasil telaah kasus menunjukkan, bahwa perilaku ibu tersebut ditentukan juga oleh keberadaan anggota keluarga yang lain (baik dalam arti menunjang maupun menghambat), kebiasaan pengaturan penggunaan waktu, pemilikan dan tanggung jawab rumahnya, serta pengalaman ibu sebagai pembantu rumah tangga.

The Behavior Quality Of Housewives In Managing Their Home Environment (Case Study On Two Administrative Units Of Semarang Suburb)Up till now, cities in developing countries, including Indonesia, always under go a regional expansion.
Therefore, the so-called suburbs always shift from their former location. Thus the suburb problems will continually be actual for research proposals.
The special case of suburbs in the development countries, which mostly inhabited by the poor makes the condition of the living environment unfavorable. The nearest to the people, the home environment is sometimes very bad.
Those responsible for managing the home environment are mainly mothers as housewives.
The aim of this research is to describe and understand the quality of housewives behavior in managing their home environment. The interrelationship between their behavior and environmental factors, would then be sought, physical as well as non physical, These include, the home environmental condition, educational level, region of origin, level of poverty, level of poverty culture, and their material status.
Hence, this research is a study of behavior ecology as a part of the human ecology.
The research takes place in the administrative Anita of Pedurungan Tengah, East Semarang District, and Patemon, Gunungpati District, both of which are in the Semarang region.
The sample of each administrative unit consists 75 housewives, 6 of which as a case study. The data is collected form questionnaires, interview, observations, and document. The analysis is based on quantitative (descriptive, Chi--Square and Coefficient Contingency) as well as qualitative methods.
The quality of housewives behaviour, either in Pedurungan Tengah and in Patemon administrative units is categorized as medium low in managing home environment. Among the components of medium low are a less participation in common clearings, frequency of bath-tub cleaning, control of water tub leaks, placing garbage pails, placing toilets increasing of recycling, applying the usefulness of the garden. Obviously, the housewives behavior is associated (correlated) with the condition of their homes, education, poverty, and the culture qf poverty. The place of origin and the place of the mother in the husband and wife relationship is not clearly associated.
The case study shows that the mother behavior is also influenced by other members in the family, time scheduling, responsibilities of the house, and the experience of the mother as a maid-servent.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tagore, Rabindranath, 1861-1941
Djakarta: Perpustakaan Perguruan Kem. P.P. dan K., 1955
899.2 TAG d (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Diah Laksmiyanti
"ABSTRAK
Pekerjaan rumah tangga yang menjadi tanggung jawab
Ibu Rumah Tangga (IRT) diperkirakan jumlahnya
lebih dari 80 (delapanpuluh) tugas yang berbeda-beda,
bersifat pengulangan, dan tidak akan pernah ada
habisnya (Renzetti & Curran, 1989). Padahal IRT pada
umumnya juga memiliki aktivitas lain yang sama
pentingnya dengan pekerjaan rumah tangga dan sama-
sama menuntut pikiran dan tenaga IRT. Untuk mengatasi
kemungkinan timbulnya masalah dalam menjalani kedua
tugas tersebut, alternatif jalan keluar yang pada
umumnya ditempuh adalah dengan mencari tenaga tambahan yang dapat membantu menyelesaikan tugas-
tugas dalam rumah tangga (Ichromi, 1991). Tenaga
tambahan ini pada umumnya adalah orang lain yang
khusus dipekerjakan dan mendapatkan imbalan sejumlah
uang, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan
pembantu rumah tangga atau PRT (Goldschmidt-Clermont,
1987).
Menurut teori Social-Exchange yang dikemukakan
oleh Thibaut dan Kelley (1959), dalam suatu hubungan
antara dua individu atau lebih (yang disebut dengan
dyad) akan terdapat unsur reward dan cost. Reward
adalah suatu bentuk kepuasan dan penghargaan
yang diperoleh seseorang sebagai akibat dari inter-
aksi dengan orang lain. Sedangkan cost merupakan
faktor-faktor yang menghambat penampilan dalam suatu
rangkaian tingkah laku, yang merupakan konsekuensi
negatif karena seseorang melibatkan diri dalam suatu
interaksi (Shaw & Costanzo, 1970; 83). Suatu interak-
si diperkirakan akan tetap dipertahankan oleh indivi-
du bila rewards yang diterimanya melebihi costs-nya.
Penelitian ini mencoba menggambarkan bagaimana
costs dan rewards dalam interaksi antara IRT dengan
PRT, dan selanjutnya menggambarkan secara lebih rinci
aspek-aspek mana yang dianggap sebagai costs atau
rewards bagi IRT dan PRT.
Sampel penelitian ini adalah 52 IRT dan 52 PRT,
yang diperoleh melalui tehnik Accidental Sampling
(Guilford & Fruchter, 1985). Alat yang digunakan
terdiri atas tiga bagian kuesioner untuk masing-
masing kelompok. Perhitungan statistik dilakukan
dengan mencari mean, persentase, dan korelasi
"Product Moment" dari Pearsons.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada
kelompok IRT, rewards yang diterima IRT dalam
interaksi dengan PRT lebih besar daripada costs-nya.
Sedang pada kelompok PRT, costs yang harus ditanggung
PRT lebih besar daripada rewards yang mereka terima."
1995
S2315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alphicia Mainda
"Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam melihat masalah lingkungan yang global, yang disebabkan karena pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi mendorong lahirnya konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Untuk mencapai hal ini diperlukan peran industri sebagai pelaku ekonomi yang berperan aktif dalam menangani masalah lingkungan. Mereka berusaha untuk mencapai dan menunjukkan kinerja lingkungan yang lebih baik dengan mengendalikan dampak dari kegiatan, produk atau jasa pada lingkungan, dengan memperhitungkan kebijakan dan tujuan lingkungan.
Dalam kegiatannya, akan lebih selektif jika pelaku industri melakukannya menurut suatu sistem yang terstruktur dan terpadu dengan seluruh kegiatan manajemen yaitu dengan sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Dimana standar ini merupakan dokuken spesifikasi dengan panduan penggunaan sistem manajemen lingkungan yang bertujuan mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial-ekonomis.
Dengan menganalisa tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang dijadikan studi kasus ini, akan dapat dilihat lebih jelas lagi mengenai bentuk nyata dari penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dengan tindakan pencegahan pencemaran maupun sebaliknya.

Dreasing of community conciousness in overall environment problems with caused by economical development and the technological increasing, stimulate the sustainable development concept.
To make it happen, the contribution of industrial worker as a subject who is handling the environment issue are very needed. So they will try hard to reach and show the good environmental product in handling the impact of the process, production or services on environment considerated the aim and environment policy.
In the process, it will be effective if the company do it in structural and systematic approach with all management system using the ISO 14001 Environmental Management System (EMS). The standard has specification documentation, which gives a guidian how to use EMS to make environment protection, and pollution prevention that is equal with social economic needed.
A case study in industrial company can make us see clearly how the application of EMS related to pollution prevention and on the contrary.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Harianto
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena masih bervariasinya
pencapaian target partisipasi masyarakat (D/S) dari beberapa
wilayah dalam program UPGK.
Adanya informasi tentang hubungan faktor karakteristik
ibu balita dan faktor lingkungan posyandu dalam pencapaian
target program UPGK khususnya partisipasi masyarakat (D/S)
merupakan tujuan umum dari penelitian ini.
Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk memperoleh gambaran
karakteristik ibu-ibu balita dan lingkungan posyandu
hubungannya dengan. partisipasi. masyarakat khususnya keikut
sertaannya dalam menimbangkan anaknya di posyandu. Selain
itu juga untuk mendapatkan faktor penting yang menjadi ciri
partisipasi masyarakat tinggi dan partisipasi masyarakat
rendah terutama dalam program UPGK . Penelitian
dilakukan dikecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor dan
kecamatan Cipondoh Kabupaten Tangerang, Jawa Barat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan secara cross sectional dengan tehnik analisis
dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Selanjutnya dilakukan analisis persentase dengan uji Chi
Square, uji Phi dan Koefisien Kontingensi serta analisa
Diskriminan antara dua grup. Yang dimaksud dua grup adalah
grup partisipasi masyarakat tinggi (D>S) dan grup partisipasi
masyarakat rendah (DO-2) dalam Program UPGK.
Penelitian ini dilakukan terhadap 481 ibu. balita
responden yang terdiri dari 258 ibu berpartisipasi rendah
dalam UPGK dan 223 ibu berpartisipasi tinggi dalam UPGK.
Ibu-ibu responden yang diteliti berasal dari Kecamatan
Cihungbulang sebanyak 244 ibu. dan 237 ibu dari Kecamatan
Cipondoh.
Untuk mendapatkan data pembinaan petugas dilakukan wawancara
mendalam (Focus Group Discussion) terhadap 6 grup yang
mewakili 2 grup partisipasi masyarakat tinggi dan rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna
antara karakteristik ibu balita dan Lingkungan Posyandu
dengan partisipasi masyarakat dalam UPGK.
Hubungan bermakna karakteristik ibu. balita dengan
partisipasi masyarakat (D/S) dalam UPGK tersebut adalah
Pendidikan ihu, Pendidikan suami ibu, Jumlah balita dalam
keluarga, Pengetahuan dan Sikap terhadap penimbangan UPGK,
serta Ekonomi ibu balita.
Hubungan juga bermakna antara lingkungan posyandu dengan
partisipasi masyarakat dalam UPGK yaitu Jarak posyandu,
Kecocokan jadwal waktu posyandu dengan tersediannya waktu ibu
balita, Anjuran kader, Partisipasi Pamong dalam program UPGK.
Dengan Analisa Diskriminan didapatkan pula variabel panting
yang dapat dipergunakan memprediksi terjadinya kelompok
masyarakat partisipasi tinggi dan kelompok partisipasi
rendah.
Penelitian mengemukakan beberapa saran, yaitu perlu
dilakukan penetapan sasaran untuk meningkatkan cakupan target
D/S dengan memperhatikan faktor pendidikan, pengetahuan,
sikap, ketersediaan waktu ibn balita, pelayanan yang
bermanfaat di posyandu, partisipasi pamong dan
mempertimbangkan kondisi ekonomi.
Dalam upaya untuk: membentukan posyandu baru hendaknya
mempertimbangkan faktor kedekatan letak posyandu dengan rumah
ibu balita agar didapatkan adanya partisipasi masyarakat
tinggi, dan untuk itu perlu disertai upaya peningkatan mutu
pelayanan posyandu. Faktor pembinaan yang berkesinambungan
dari berbagai jenjang administrasi merupakan faktor penting
untuk menunjang keberhasilan UPGK.
Departemen kesehatan perlu memikirkan sarana penyuluhan
UPGK yang cocok untuk wilayah tertentu, baik materi, jumlah,
jenis yang diperlukan untuk sarana KIE.
Penelitian ini juga menyarankan perlunya dilakukan
?Operasional Research" terutama untuk mencari seberapa jauh
kemampuan tenaga pembina Puskesmas dalam membina UPGK dalam
willayah kerjanya. Diharapkan hasilnya selain untuk
pengemhangan ilmu juga akan sangat berguna bagi input program
Kesehatan khususnya Program Perbaikan Gizi."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>