Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138252 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reyhan Abel Septiandri
"ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan sepak bola bukan hanya sebagai permainan atau olahraga saja, tetapi lebih luas dari hal tersebut. Sepak bola mampu menjadi sebuah alat untuk mempersatukan rasa nasionalisme bangsa, mulai dari Bumiputra hingga masyarakat keturunan Cina dan Arab yang turut serta mendukung kemerdekaan Indonesia. Berbagai perkumpulan akademi sepak bola (bond) juga muncul dan tersebar di Pulau Jawa dari berbagai golongan etnis masyarakat yang berdampak pada lahirnya cikal-bakal organisasi nasional bernama PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia). Dalam perkembangannya, PSSI mampu menyaingi organisasi sepak bola pemerintahan kolonial yaitu NIVU (Nederlandsch Indische Voetbal Unie). Di sisi lain, oganisasi ini juga mampu menjadi sebuah kendaraan politik dikarenakan organisasi politik Indonesia pada saat itu dilarang pemerintah kolonial yang dianggap mengganggu dan mengancam. Hingga puncaknya, pada 1937 di Yogyakarta organisasi NIVU mau tidak mau harus melakukan kerja sama (Gentlement's Agreement) dengan PSSI karena dinilai sudah memiliki reputasi baik. Perjanjian tersebut juga bertujuan untuk mempersiapkan tim nasional Hindia Belanda untuk mengikuti ajang Piala Dunia Ketiga di Perancis tahun 1938. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah dengan sumber yang diperoleh dari berbagai surat kabar sezaman dan Perpustakaan Nasional RI."
Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
790 ABAD 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Astrila Vitamaris
"Artikel ini membahas tentang perubahan strategi Front National (FN), sebuah parta ekstrem kanan yang ada di Prancis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah untuk membahas komentar-komentar yang disampaikan oleh pimpinan partai FN kepada tim nasional sepak bola Prancis atas kemenangan Prancis pada kejuaraan Piala. Dunia pada 1998 dan 2018. Komentar-komentar itu disampaikan melalui pernyataan lisan maupun tulis oleh Jean-Marie Le Pen dan Marine Le Pen selaku pimpinan FN. Saat memimpin FN, Jean-Marie Le Pen memberikan komentar dengan menonjolkan unsur rasisme dan diskriminatif terhadap anggota tim nasional sepak bola Prancis pada Piala Dunia 1998. Akan tetapi, reaksi yang berbeda ditunjukkan setelah kepemimpinan FN dipegang oleh Marine Le Pen yang memberikan sambutan positif atas kemenangan Prancis pada kejuaraan yang sama pada 2018. Berdasarkan sumber-sumber baik lisan maupun tulis tersebut, artikel ini menunjukkan perubahan strategi yang terjadi dalam tubuh partai FN dan membahas bagaimana strategi tersebut memengaruhi perkembangan FN."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Kepik Ungu, 2010
796.339 60 AFR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hengky
"Teknologi komunikasi secara langsung maupun tidak, peranan dalam kegiatan perjudian sepak bola, antara lain melalui tayangan langsung di televisi, pasaran taruhan di internet hasil pertandingan di berbagai media, dst. Perkembangan teknologi komunikasi mampu menyediakan alat atau instrumen, yang merupakan kebutuhan para penjudi sepak bola untuk melakukan kegiatan perjudian mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan pengamatan terlibat (participant observatory) untuk melihat peranan teknologi komunikasi dalam perjudian, terutama perjudian sepak bola pada Piala Dunia 2002. Kemudian hasil pengamatan tersebut dideskripsikan, dengan menggambarkan peranan teknologi dan kegiatan yang dilakukan oleh para penjudi. Dan yang terakhir, melakukan interpretasi dan membuat kesimpulan dari penelitian tersebut. Unit analisa yang menjadi objek penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa yang telah melakukan kegiatan perjudian sejak beberapa tahun yang lalu, termasuk Piala Eropa 2000. Dan mereka terbiasa menggunakan teknologi komunikasi dalam melakukan kegiatan perjudian tersebut. Sejak tahapan pertama seorang penjudi mencari dan mengumpulkan berbagai informasi melalui komputer menggunakan jaringan internet, mernasang taruhan menggunakan telepon, begitu juga dengan televisi yang menyajikan siaran pertandingan sepa.k bola secara langsung, hingga akhirnya mereka melakukan pembayaran melalui anjungan tunai mandiri (ATM) dengan begitu mudahnya. Selain peranan tersebut, setidaknya empat catatan lain juga menjadi implikasi dan hal tersebut ;
1. Sirkuler, dimana para penjudi dapat bertaruh secara simultan berkali-kali hanya dalam sebuah pertandingan sepak bola saja.
2. Kesempatan menang lebih tinggi, maksimalnya informasi yang dapat diperoleh para penjudi, memungkinkan mereka memiliki pilihan dan analisa yang lebih banyak, sehingga dapat lebih objektif dalam menentukan taruhan.
3. Aman, para: penjudi tidak perlu bertemu untuk melakukan kegiatan perjudian mereka, sehingga keamanan mereka terjamin, karena sulit diditeksi oleh aparat yang berwenang, teramsuk akan sulitnya bukti yang dapat diperoleh.
4. Fair dan Banyak, siaran langsung pertandingan sepak bola yang berasal dari manca negara lebih sulit diintervensi oleh para penjudi yang ada di Indonesia, sehingga akan lebih terjamin nilai fairnesnya. Apalagi berbagai stasiun televisi berlomba-lomba untuk menayangkan pertandingan tersebut. Teknologi komunikasi memiliki peranan dalam membantu, bahkan memudahkan para penjudi dalam hampir semua tahapan yang berkaitan dengan kegiatan yang begitu mereka sukai, yaitu berjudi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Abel Septiandri
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sepakbola bukan hanya sebagai permainan atau olahraga saja, tetapi lebih luas dari hal tersebut. Sepakbola mampu menjadi sebuah alat untuk mempersatukan rasa nasionalisme bangsa, mulai dari Bumiputera hingga masyarakat keturunan etnis China dan Arab yang turut serta mendukung kemerdekaan Indonesia. Berbagai perkumpulan akademi sepakbola bond juga muncul dan tersebar di Pulau Jawa dari berbagai golongan etnis masyarakat yang berdampak pada lahirnya cikal-bakal organisasi nasional bernama PSSI Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia . Dalam perkembangannya, PSSI mampu menyaingi organisasi sepakbola pemerintahan kolonial yaitu NIVU Nederlandsch Indische Voetbal Unie. Disisi lain, oganisasi ini juga mampu menjadi sebuah kendaraan politik dikarenakan organisasi politik Indonesia pada saat itu dilarang pemerintah kolonial yang dianggap mengganggu dan mengancam. Hingga puncaknya, pada 1937 di Yogyakarta organisasi NIVU mau tidak mau harus melakukan kerjasama Gentlement`s Agreement dengan PSSI karena dinilai sudah memiliki reputasi baik. Perjanjian tersebut juga bertujuan untuk mempersiapkan tim nasional Hindia-Belanda untuk mengikuti ajang piala dunia ketiga di Prancis tahun 1938. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah dengan sumber yang diperoleh dari berbagai surat kabar sezaman dan Perpustakaan Nasional RI.

This study thoroughly discusses how football isn rsquo t all about games or sport but a lot more than that. Football is capable to be something that unites the nationalism, starting from Bumiputera to Chinese and Arabic ethnic, whose also supporting Indonesian freedom. A lot of football academy began to established and spread in Java from different ethnic which became the root of a national organization named PSSI Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia. In the process of it, PSSI is able to compete with the colonial football organization NIVU Nederlandsch Indische Voetbal Unie . On the other side, this organization also become a political tool because that time all kind of political organization was banned due to the colonial assumption that political organization is a threat. In 1937, whether they want it or not, in Yogyakarta, NIVU need to cooperate with PSSI as PSSI are proved as a capable organization with a good reputation Gentlement rsquo s Agreement. That agreement was also intended to prepare a Hindia Belanda national team to participate in World Cup 1938 in France. This paper was written with a historical method with the related newspaper on National Library of Republic Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Srie Agustina
Yogyakarta: Ombak, 2004
796.334 SRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riandra Khairina
"Skripsi ini meneliti metafora dan ranah asal metafora yang merujuk pada permainan sepak bola, pemain sepak bola, dan tim Bundesliga dalam tabloid sepak bola bahasa Indonesia, BOLA dan dalam tabloid sepak bola bahasa Jerman, kicker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan ranah asal metafora-metafora sepak bola Indonesia dan metafora-metafora sepak bola Jerman.
Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat 29 metafora (11 bahasa Indonesia dan 18 bahasa Jerman) yang merujuk pada permainan sepak bola, pemain sepak bola, dan tim Bundesliga. Penelitian ini juga menunjukan bahwa metafora-metafora tersebut baik dari bahasa Indonesia maupun bahasa Jerman, berasal dari ranah makna perang.

This Thesis analyses metaphor and the word of origin that refers to football, football player, and Bundesliga's team features from Indonesia football's tabloid, BOLA and from Germany football's tabloid, kicker. The aim of this research is to determine and to compare the original domain of football metaphor in Indonesian and in German.
The outcomes of this research establish that there are 29 related metaphors (11 Indonesian and 18 German) which refers to the reference aspects. This research also reveals that both metaphors that come from Indonesian or German are derived from the realm meaning of war."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1295
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S5015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhafa Aprilian
"Tuturan merupakan wacana yang menonjolkan rangkaian peristiwa dalam serentetan waktu tertentu, bersama dengan partisipan dan keadaan tertentu.  Dalam dunia sepak bola, banyak ditemukan tindak tutur memuji yang berkaitan antara komentator sebagai penutur dengan kejadian yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, studi pragmatik bahasa Arab akan dilakukan melalui pengkajian sebuah pertandingan sepak bola Final Piala Dunia 2022 antara Argentina versus Prancis. Pada umumnya, pertandingan sepak bola dunia menampilkan komentator dalam bahasa Inggris saja, tetapi dengan diadakannya Piala Dunia 2022 di Qatar, maka siaran Piala Dunia 2022 juga menampilkan komentator dalam bahasa Arab. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif metode deskriptif analitis dengan pendekatan pragmatik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk-bentuk dan jenis-jenis tindak tutur memuji yang dituturkan dalam Final Piala Dunia 2022 melalui komentator berbahasa Arab. Teori yang digunakan dalam mengategorisasikan bentuk-bentuk pujian menggunakan teori Yuan (2002), sedangkan dalam mengategorisasikan jenis-jenis pujian menggunakan teori Holmes (1986). Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan 16 data pujian yang terbagi atas 13 termasuk ke dalam bentuk pujian tidak terikat dan 3 data termasuk ke dalam bentuk pujian terikat. Semua data termasuk ke dalam jenis pujian terhadap kemampuan, prestasi atau perbuatan baik.

Speech is a discourse that highlights a series of events in a series of times, along with certain participants and circumstances.  In the world of football, there are many acts of praise related to commentators as speakers and ongoing events. In this case, the study of Arabic pragmatics will be carried out through the study of a football match in the 2022 World Cup Final between Argentina versus France. Generally, world football matches feature commentators in English only, but with the 2022 World Cup being held in Qatar, the 2022 World Cup broadcast also features commentators in Arabic. This research is a qualitative research analytical descriptive method with a pragmatic approach. The purpose of this study was to analyze the forms and types of praise speech acts spoken in the 2022 World Cup Final through Arabic commentators. The theory used in categorizing the forms of praise uses Yuan's theory (2002) while categorizing the types of praise uses Holmes' theory (1986). The results of this study found 16 praise data divided into 13 included in the form of unbound praise and 3 data included in the form of bound praise. All data falls into the type of praise for ability, achievement or good deeds."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Foer, Franklin
Tangerang: Marjin Kiri, 2006
304.82 FOE m (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>