Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75668 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novy Setia Yunas
"ABSTRACT
The ability and freedom without opportunities would make people in the countryside remain poor. The aim of this community service was to provide facilitation and direction to make a community or a group become empowered, independent, and prosperous. This empowerment program used lecturing and training/workshop approach, as well as mentoring and mentoring by providing experience and direct assignments to groups of gadung crisps craftsmen, PKK and dasawisma. The results of this community service showed that the potential possessed by the Made Village community is quite large. Unfortunately some government policies were considered not right on target, and the lack of access and information made the skills of the community unable to develop optimally. The results of this program which took the form of a smart home program in the field of education, the branding of Srikandi Made in the field of women's empowerment and the environment, as well as the marketing management knowledge of chipmakers in the field of microeconomics, are considered to be able to become a model for the development of villages that can give a new nuance in developing the village potential and the most important economic, social and educational impact on the community in Made Village."
Jakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2018
300 JPM 2:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jayapura: Dati I Irian Jaya , 1992
338.995 1 IRI u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Chandra Destianto
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang proses pemberdayaan masyarakat melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK) Fase II termasuk faktor pendukung dan penghambat serta upaya untuk mengatasinya. Program ini merupakan kebijakan Pemerintah Pusat yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan dengan menitikberatkan pemberdayaan masyarakat sebagai pendekatan operasionalnya. Pemberdayaan masyarakat ini dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan masyarakat agar mampu mengatasi permasalahan hidup sehingga mereka bisa keluar dari Iingkaran kemiskinan. Sumber dana pelaksanaan PPK Fase II keseluruhan berasal dari pemerintah pusat (Full Grant). Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, Desa Kupu merupakan salah satu desa yang mendapatkan program ini.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan, observasi dan studi kepustakaan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling terhadap aparat pemerintah daerah, FK dan FD bidang pemberdayaan, Camat dan Kepala Desa, tokoh masyarakat dan kelompok sasaran dengan jumtah 14 orang. Hasil penelitian ini dianalisis dengan dilandasi kebijakan PPK dan kerangka pemikiran tentang kemiskinan, pembangunan sosial, pengembangan masyarakat dan peran petugas pendamping.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa proses pemberdayaan masyarakat dalam PPK Fase Il Tahun Ketiga dilakukan melalui beberapa tahap mulai dari sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan kegiatan, tetapi belum mencakup tahap pelestarian program. Partisipasi masyarakat mulai sejak sosialisasi program, perencanaan kegiatan sampai pelaksanaan. Petugas yang terlibat Iangsung di lapangan adalah FK dan FD yang berperan untuk melakukan pendampingan dan memfasilitasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh kelompok sasaran dan warga masyarakat.
Pelaksanaan PPK mencakup kegiatan pembangunan sarana dan prasarana yaitu pembuatan saluran Drainase dan Kegiatan Usaha Ekonomi Produktif, serta Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan. Proses pemberdayaan masyarakat terlihat sejak dilakukannya sosialisasi program yang melibatkan masyarakat sebagai kelompok sasaran dengan membentuk kelompok campuran dan kelompok perempuan. Pembentukan kelompok dilakukan untuk mempermudah penggalian gagasan terutama dalam penentuan dan penetapan jenis kegiatan sehingga dapat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Kegiatan yang ditentukan bersama baru sampai pada pelaksanaan program. Partisipasi kelompok sasaran sejak sosialisasi sampai pelaksanaan program menggambarkan keberhasilan proses pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan PPK.
Proses pemberdayaan masyarakat sesuai dengan Petunjuk Teknis Operasional PPK Fase II Tahun 2002. Dalam pelaksanaan kegiatan PPK terdapat faktor pendukung yaitu tingginya partisipasi masyarakat melalui swadaya. Sedangkan faktor yang menjadi penghambat adalah rendahnya sumber daya manusia warga Desa Kupu sehingga sang at berpengaruh terhadap pemahaman program, dan pemilihan kegiatan. Namun kendala tersebut dapat diatasi oleh Petugas Pendamping maupun Kepala Desa melalui pendekatan personal maupun diskusi kelompok secara formal maupun informal. Kurangnya koordinasi antar pelaku PPK di tingkat kecamatan dan kurangnya kerjasama antar anggota kelompok terutama setelah pelaksanaan kegiatan menjadi faktor penghambat yang cukup berpengaruh terhadap keberhasilan program.
Saran yang dapat dikemukakan dalam tesis ini yaitu : Petugas Pendamping, FK dapat dikurangi luas wilayah kerjanya dengan penambahan jumlah FK, atau FD mengikuti pelatihan-pelatihan (dalam bentuk pelatihan berjenjang) yang mencakup pemahaman tentang PPK dalam bentuk sosialisasi termasuk pelaksanaan teknis, proses pemberdayaan dalam pelaksanaan program serta pemantauan dan evaluasi; Pelaku PPK, pelaksanaan kegiatan sarana dan prasarana untuk kepentingan umum, partisipasi pemerintah seyogyanya lebih besar dad pada partisipasi warga masyarakat, proses sosialisasi kebijakan dapat dikurangi agar dapat menambah pemberdayaan pelaksanaan program serta koordinasi antar pelaku program; Aparat qesa, berperan aktif dalam pemantauan pelaksanaan program; Kelompok Sasaran, kerjasama antar anggota kelompok sasaran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heryanti Utami
"ABSTRACT
Malasari village is a village located Within the Halimun Salak Mountain National Park. For years, people have been using the National Park area for the sake of livelihood, especially With regard to forest products. However in later development, tourism becomes an alternative solution for the people of Malasari Village. The purpose of this study was to determine the extent of tourism potential and the direction of tourism devebopment at Malesart Village. This study used qualitative approach with descriptive anatytical method. collecting data using interviews and observations in the field. The collected data were analyzed qualitatively. The results showed that the tourism potential that can be developed in Malasari Village is not Only the nature-based tourism related to its existence inside Mount Hatimun Salak National Park but atso cultural tourism, rural tourism, educational and special interests tourism. Based on the results, hencer further research is needed to develop tourism development strategy for Malasari which includes the promotion strategy and partnership of government, private and public. "
Jakarta: Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila, 2017
910 JTDA 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diden Rostika
"Tesis ini merupakan hasil penelitian mengenai pemberdayaan masyarakat miskin, melalui Program Pengembangan -Kecamatan, di Kabupaten Sumedang, Kecamatan Tanjungsari tahun 1999-2002.
Dilatarbelakangi oleh ketidakberhasilannya program ini dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat miskin, maka peneliti mencoba melakukan penelusuran terhadap proses sosialisasi ditahap perencanaan kegiatan, proses pelaksanaan kegiatan dan pemeliharaan program.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif analitik untuk menghasilkan informasi-informasi tentang proses pelaksanan program, yang diperoleh melalui informan. Pemilihan informan didahului dengan membuat theoretical sampling dan dilanjutkan dengan penarikan sample secara "snowball sampling" yang meliputi petugas, dan penerima program. Untuk mendapatkan informasi dari informan tersebut peneliti menggunakan teknik "in-depth inleruiew ", observasi dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberdayaan masyarakat miskin di Desa Margaluyu kurang berhasil memberdayakan masyarakat miskin. Penyelenggaraan program tidak mampu meningkatkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat miskin, bantuan yang diberikan program terutama untuk UEP dan KSP belum cukup memberikan peluang bagi peningkatan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, dan juga belum bisa membangun kelompok masyarakat dalam bentuk UEP atau KSP yang kuat, juga malah membuat keharmonisan sebagian masyarakat dengan aparat desa menjadi terganggu karena kecurigaan-kecurigaan masalah dana proyek.
Kegagalan ini berawal dari sosialisasi program yang kurang memasyarakat. yang berakibat pada persepsi yang berbeda, dan motivasi partisipasi yang berlainan, disini motif ekonomi sangat dominan dalam mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam program ini. Didukung oleh pendampingan yang tidak berkesinambungan, kompetensi sebagai cotmnunity worker tidak memadai dan pendamping masyarakat yang bekerja lebih berorientasi pada tugas sesuai petunjuk teknis dan petunjuk operasional bukan pada proses sehingga kurang bermanfaat bagi anggota kelompok dan anggota masyarakat pada umumnya. Juga pendekatan yang dilakukan pada proses pemberdayaan untuk mencapai.hasil yang maksimal perlu disesuaikan dengan komunitas yang ada, dalam satu komunitas ada saatnya `didekati' dengan pendekatan yang directive tetapi ada saatnya menggunakan pendekatan yang non-directive.
Pola perguliran yang dikembangkan tidak menyebarluas menjangkau sasaran yang lebih jauh, tapi membentuk kelompok-kelompok kecil yang lebih eksklusif karena hanya orang-orang tertentu dan orang-orang yang sama yang bisa menikmati pelayanan program melalui UEP.
Berbagai upaya perubahan dan perbaikan perlu dilakukan, program pemberdayaan harus dilakukan secara komprehensif dalam seluruh aspek kehidupan dengan memprioritaskan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dengan pendekatan directive atau non-directive. Membangun perekonomian desa dengan potensi yang ada dengan memperluas jaringan kerja, membangun lembaga perekonomian seperti misalnya koperasi, guna menghimpun petani tembakau dan kelompok UEP lainnya kedalam satu wadah yang dapat mempermudah dan daya tawar menjadi transparan, menguatkan kelompok UEP agar mampu bersaing dan menumbuhkan produktifitas yang pada akhirnya dapat mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"this article explain the results of a preliminary study on tourism resources conducted in one of tourism villages in Karo Regency. This study also tries to access issues that need to be addressed of tourism is to be developed in the Village."
790 JTDA 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
M Khoirunnada
"Penelitian ini mengkaji pemertahanan bahasa Madura di Desa Manduro. Fokuspenelitian ini adalah sikap bahasa dan penggunaan bahasa Madura. Penelitian inididasarkan pada teori penggunaan bahasa dari Fishman 1972c dan Greenfield 1972 , dan pemertahanan bahasa dari Holmes 2013 . Metode yang dipakaiadalah kualitatif dan kuantitatif. Data diperoleh dengan menerapkan metodepengamatan langsung, kuesioner dan wawancara. Data dianalisis denganmenggunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa penggunaan bahasa Madura pada semua ranah masihdipertahankan. Pemertahanan bahasa Madura di Desa Manduro, KabupatenJombang ini ditopang oleh tiga hal penting, yaitu: 1 sikap positif masyarakatManduro terhadap bahasa Madura, 2 bahasa Madura dianggap sebagai pemarkahidentitas kelompok sebagai Oreng Manduro, dan 3 adanya letak pemukimanDesa Manduro yang secara geografis terkonsentrasi mdash;agak terpisah dari letakpemukiman masyarakat mayoritas.Kata kunci: Pemertahanan bahasa, sikap bahasa, dan ranah.

This research discusses about language maintenance of Madurese language in Manduro Village. The focus of this research is the attitude of language and the use of Madurese language. This research is based on the theory of language use from Fishman 1972c and Greenfield 1972 , and language maintenance from Holmes 2013 . The method used is qualitative and quantitative. Data were obtained by applying direct observation methods, questionnaires and interviews. Data were analyzed using descriptive and inferential statistic analysis. The results of this study indicate that the use of Madurese language in all domains is maintained. The defense of Madurese language in Manduro Village, Jombang Regency is supported by three important things, namely 1 positive attitude of Manduro society toward Madurese language, 2 Madurese language is considered as marker of group identity as Oreng Manduro, and 3 Manduro Village which is geographically concentrated somewhat separated from the location of the majority community settlements.Keywords Language maintenance, language attitudes, and domains.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T51461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>