Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Ramadhian Noor
"Breast cancer stem cells (BCSCs) dengan petanda Aldehida dehidrogenase 1-positif (ALDH1+) merupakan populasi minor dari sel-sel tumor dengan kemampuan tumorigenik yang tinggi dan bertahan terhadap stres oksidatif. Manganese superoksida dismutase (MnSOD) merupakan pertahanan utama terhadap superoksida yang diekspresikan spesifik di mitokondria, yang merupakan salah satu sumber utama stres oksidatif di dalam sel.  Sejauh ini, belum diketahui peranan MnSOD terhadap ketahanan hidup dan kepuncaan BCSC. Transfeksi in vitro pada BCSC (ALDH1+) dilakukan dengan menggunakan siRNA MnSOD spesifik dalam kondisi kultur standar. Total RNA dan protein diekstraksi dengan menggunakan TriPure® Isolation Reagent dan RIPA® lysis buffer. Viabilitas sel diukur dengan menggunakan trypan exclusion assay. Ekspresi relatif mRNA MnSOD dan OCT4 dianalisis dengan menggunakan one-step qRT-PCR. Aktivitas MnSOD diukur dengan menggunakan uji inhibisi xantin oksidase (RanSOD® kit). Kadar superoksida sel diukur dengan menggunakan uji dihidroetidium dan tumorigenik diukur dengan menggunakan mammosphere-forming unit. Setelah diinkubasi selama 48 jam dengan menggunakan siRNA dengan menggunakan dosis 80 pmol. Ekspresi relatif mRNA MnSOD mengalami penekanan sejumlah 0,17-kali (p<0,01), penurunan aktivitas spesifik MnSOD sebesar 70,4 %, peningkatan kadar superoksida sel menjadi 1,13-kali, penurunan ekspresi OCT4 menjadi 1,08-kali (p<0,05) dan penurunan mamosphere forming unit efficiency menjadi 36,5 % (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif. Viabilitas BCSC (ALDH1+) menurun sebanyak 75 %(p<-0,05) dibandingkan kontrol negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penekanan ekspresi MnSOD dapat menjadi target yang menjanjikan untuk menurunkan kepuncaan dan tumorigenitas BCSC (ALDH1+).

Aldehyde dehydrogenase 1-positive (ALDH1+) breast cancer stem cells (BCSCs) are a small population of tumor cells with high capacity of tumorigenicity and oxidative stress. Manganese superoxide dismutase (MnSOD) is specifically expressed in mitochondria as the primary defense against superoxides, which are one of the causes of oxidative stress in cells. The aim of this study was to determine the impact of suppressing MnSOD expression using small interfering RNA (siRNA) on the stemness, tumorigenicity, and viability of BCSCs. In vitro transfection of ALDH1+ BCSCs was performed using 33 and 66 µM specific MnSOD siRNA under standard culture conditions. Total RNA and protein were extracted from the transfected cells using TriPure® Isolation Reagent and RIPA® lysis buffer. Cell viability was measured using a trypan blue exclusion assay. The relative expression of MnSOD and OCT4 mRNAs was analyzed by one step qRT-PCR. MnSOD activity was determined by xanthine oxidase inhibition assay (RanSOD® kit). Cellular superoxides were measured using a dihydroethidium assay and tumorigenicity was observed with mammosphere-forming unit.  After siRNA incubation for 48 hours, MnSOD was suppressed by 0.176-fold (p<0.01), MnSOD enzyme specific activity was reduced 70.4%, cellular superoxide levels increased by 1.13-fold, OCT4 expression was suppressed by 1.98-fold (p<0.05), and mammosphere-forming unit decreased by 36.5% (p<0.05) compared with the corresponding negative controls. The viability of the ALDH1+ BCSCs was reduced 75% (p< 0.05). Our results suggest that suppression of MnSOD expression may be a promising target to reduce stemness and tumorigenicity of ALDH1+ BCSCs."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T58908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Wideani
"Pertumbuhan kanker tidak hanya ditentukan oleh adanya sel kanker itu sendiri akan tetapi ditentukan juga oleh lingkungan mikro disekitarnya. Lingkungan mikro tersebut merupakan jaringan yang heterogen dengan adanya interaksi sel termasuk sel punca mesenkim. Sekretom mengandung faktor-faktor biologis terlarut yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sel kanker. Stem cell from Human Exfoliated Deciduous SHED diketahui merupakan sumber sel punca yang memiliki banyak potensi. Sampai saat ini belum diketahui bagaimana dampak pemberian CM dari SHED terhadap sel punca kanker payudara. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian conditioned medium kultur SHED pada sel punca kanker payudara terhadap viablitas, proliferasi dan tumorigenitas serta kepuncaan dari sel punca kanker payudaraALDH dan sel punca kanker MCF7. Conditioned medium SHED SHED-CM adalah medium kultur bebas serum sel SHED yang dikumpulkan dalam 24 jam dan 48 jam. ALDH dan MCF7diberikan 50 v/v SHED-CM 24 jam dan 48 jam dan di inkubasi selama 72 jam. Hal yang sama dilakukan untukperlakuan aktivasi CM dengan suhu. CM sebelum digunakan terlebih dahulu dipanaskan dalam suhu 80 C selama 10 menit. Kontrol adalah sel yang diberikan 50 v/v a-MEM. Perhitungan viabilitas sel dilakukan dengan menggunakan metode Trypan Blue Exclusion Assay dan ekspresi relatif mRNA dari TGF-b1, TGF-b1 receptor TBRI, ALDH1A1 dan OCT4 menggunakan qRT-PCR dan analisis menggunakan perhitungan livak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi relatif dari TGF-b1, TGF-b1 reseptor TBRI, ALDH1A1 dan OCT4 pada sel ALDH dan MCF7 pasca induksi dengan CM SHED mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kontrol. Selain itu, peningkatan yang lebih signifikan ditunjukkan pada perlakuan aktivasi dibandingkan yang tidak diaktivasi. Hal yang berbeda pada hasil uji viabilitas sel. Viabilitas sel mengalami penurunan pasca induksi dengan CM SHED sedangkan setelah diinduksi dengan CM SHED yang telah diaktivasi, viabilitas sel mengalami peningkatan yang signifikan pada sel ALDH dan MCF7. Dengan demikian sekretom SHED dapat meningkatkan viabilitas dan proliferasi serta kemampuan kepuncaan dari ALDH dan MCF7.

Cancer development is not only determined by corresponding of cancer cells but also by the microenvironment. This includes a heterogen network of interacting cell include mesenchymal stem cells. Conditioned medium of MSC culture containing soluble factor hes been identified to affect intercellular communicating between MSC and cancer cells which could affect the stemness of cancer cells. Many studies reported that Stem cells from human exfoliated deciduous teeth SHED as a novel stem cell source with multipotent potential. However, the effect of MSC interaction with cancer cells can not be clearly understood so that the effects of safety in its utilization are not yet known for certain. This study is to confirm the relation between secretom of MSC from SHED with the stemness and agresiveness of ALDH and MCF7. SHED conditioned medium SHED CM, SHED were grown in serum free a MEM for 24 and 48 hours, consist of two groups, non heated and heated at 80 C for 10 min. Human BCSCs ALDH cultured in DMEM F12 were supplemented with 50 v v CM SHED 24 h and 48 h, as well as with heated by 72 h incubation. Control was BCSCs supplemented with 50 v v a MEM. We measured the viability with trypan blue assay and mRNA expression of TGF b1, TGF b1 receptor TBRI, as well as stemness genes ALDH1A1 and OCT4 using qRT PCR. The relative mRNA expression levels of TGF b1, T RI, OCT4 and ALDH1A1 in BCSCs supplemented with non heated SHED CM were increased compared to their control and also after TGF b1 heat activation was significantly higher than in non heated SHED CM. In the other hand, the viability cell was significantly reduced after supplemented with non heated SHED CM, but increased higher than control when treated with heated SHED CM, there are may be a role of the TGF b1 signaling involvement of other factors in SHED CM affect cell proliferation and increase the stemness. We found that secretomes SHED can increase proliferation of breast cancer stem cells ALDH and also expression of stemness gene OCT4 and ALDH1A1. the activation with heated can enhance the increase of proliferation and stemness. We assumed that signalling of TGF can affect tumor proggresion of ALDH and MCF7
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nibras Zakiyah
"Terapi penyakit degeneratif menggunakan sel punca mesenkim (SPM) dikembangkan dengan pendekatan seluler ataupun dengan conditioned medium (CM) yang mengandung faktor pertumbuhan dan vesikel ekstraseluer (VE). Sel punca kanker merupakan populasi kecil sel dalam jaringan kanker yang berkaitan dengan resistensi terapi. Belum diketahui dampak VE SPM tali pusat terhadap kepuncaan sel kanker payudara. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak pemberian VE SPM tali pusat terhadap kepuncaan sel kanker payudara. VE diisolasi dengan kromatografi kolom; diidentifikasi dengan mikroskop konfokal dan transmission electron microscope. Internalisasi VE oleh sel kanker payudara dikonfirmasi dengan mikroskop konfokal. Analisis viabilitas sel pasca kokultur VE dilakukan menggunakan trypan blue exclusion assay, ekspresi mRNA OCT4 dengan qRT-PCR, ekspresi protein OCT4 dengan Western Blot, aktivitas enzim ALDH dengan ALDEFLUOR™. Hasil, VE SPM tali pusat berhasil diisolasi serta diidentifikasi. Derajat internaliasasi VE oleh ketiga jenis sel kanker payudara berbeda. VE 5% meningkatkan viabilitas ketiga jenis sel serta ekspresi mRNA OCT4 sel MCF7 dan ALDH+. Tingkat ekspresi protein OCT4 sel MCF7 dan ALDH+ berbanding terbalik dengan peningkatan konsentrasi VE. VE 5% meningkatkan ekspresi protein OCT4 sel MDA-MB-231. VE 5% meningkatkan aktivitas ALDH ketiga sel kanker payudara. Pada VE 10%, aktivitas ALDH sel MDA-MB-231 dan MCF7 menurun, namun pada sel ALDH+ meningkat. Kesimpulan, pemberian VE SPM tali pusat dengan konsentrasi yang berbeda memberikan dampak berbeda terhadap kepuncaan berbagai sel kanker payudara, berkaitan dengan regulasi ekspresi OCT4 dan aktivitas ALDH.

Therapy of degenerative diseases using umbilical cord mesenchymal stem cells (UCMSCs) are currently developed either using the cell or the conditioned medium containing extracellular vesicles (EVs). Cancer stem cells are a minor subpopulation of cells within cancerous tissue that had been associated with therapy resistance. This study aimed to investigate the effect of EVs secreted by UCMSC (UCMSC-EVs) on the stemness of human breast cancer cells. UCMSC-EVs were isolated using SEC, then identified using confocal microscope and TEM. UCMSC-EV uptake by MDA-MB-231, MCF7, and ALDH+ cells was analyzed by confocal microscope. The viability of co-cultured breast cancer cells was determined using trypan blue exclusion assay, mRNA and protein expression of OCT4 as well as ALDH activity were analyzed qRT-PCR, Western Blot, and ALDEFLUOR™, respectively. As the result, UCMSC-EVs were successfully isolated and identified. The internalization ability of each type of breast cancer cell seemed different. Notably, 5% EVs increased the viability of those three cells. Five percent of EVs increased the mRNA expression of OCT4. On MCF7 and ALDH+ cells, the higher the EVs concentration given, the lower expression of OCT4 protein was. Supplementation of EVs 5% increased the ALDH activity of cells. In conclusion, supplementation of UCMSC-EVs in different concentrations gives different impacts in terms of stemness that was correlated with OCT4 and ALDH regulation within the treated cells."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hosea, Fransiscus Nikodemus
"ABSTRAK
Latar belakang: Cancer stem cells CSC merupakan sel kanker yang memiliki karakteristik sel punca. Kepuncaan CSC berperan dalam menjaga kestabilan jaringan tumor, sifat resisten terhadap terapi dan memicu kejadian relaps. Kepuncaan CSC diduga dapat ditarget secara non-protein specific dengan mengganggu berbagai jalur pensinyalan yang berperan dalam mempertahankan kepuncaan sekaligus menghambat microenvironment. Proses glikosilasi protein berperan dalam kestabilan, transportasi, dan maturasi protein. Glukosamin diduga dapat berpengaruh terhadap interaksi CSC dengan Cancer-associated fibroblast CAF melalui penghambatan glikosilasi. CAF merupakan sel fibroblast di microenvironment yang direkrut oleh sel kanker ke jaringan tumor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek glukosamin terhadap penurunan sifat kepuncaan sel punca kanker payudara ALDH dan hubungannya dengan penanda CAF pada stroma.Metode: Sel punca kanker payudara ALDH ditumbuhkan dalam medium yang mengandung glukosamin selama 24 jam. Conditioned medium yang diperoleh dari sel ALDH CSC-CM atau sel ALDH yang diberi perlakuan glukosamin CSC-CM G digunakan untuk menumbuhkan sel stroma payudara selama 48 jam. Nilai ekspresi gen relatif ALDH1, Oct-4, dan IGF-1 pada CSC, dan gen penanda CAF, ?-SMA dan FAP pada sel stroma diperiksa menggunakan Quantitative Real-Time Polymerase Chain Reaction qPCR .Hasil: Perlakuan glukosamin konsentrasi 4 mM selama 24 jam menyebabkan penurunan ekspresi ALDH1, gen marker CSC pada sel ALDH dan ekspresi Oct-4, gen karakteristik kepuncaan. Ekspresi gen Oct-4 tetap menurun walaupun glukosamin telah dikeluarkan dari medium kultur. Conditioned-medium CM yang diperoleh dari sel punca kanker payudara ALDH dapat memicu peningkatan ekspresi ?-SMA pada sel stroma. Peningkatan ekspresi gen ?-SMA dan FAP pada sel stroma yang diinduksi oleh CSC-CM dapat ditekan oleh CSC-CM G.Kesimpulan: Penghambatan N-glikosilasi oleh glukosamin menyebabkan penurunan ekspresi gen penanda CSC dan gen karakteristik kepuncaan pada sel punca kanker payudara ALDH Perlakuan glukosamin dapat mempengaruhi pensinyalan parakrin CSC-CAF melalui ekspresi gen penanda CAF.

ABSTRACT
Background Cancer stem cells CSC is known as a subpopulation of cancer cells with stem cell like characteristics. CSC stemness is responsible for tumor maintenance and relapse. A therapeutic agent that is non protein specific yet intensely uptaken by CSC can be a good approach to disrupt the coordinated network in stemness maintenance and simultaneously affect corrupt stromal cells in tumor microenvironment. Glucosamine inhibits post translational glycosylation, essential for sustaining protein stability, trafficking, and maturation. Cancer associated fibroblast CAF differentiation and recruitment to tumor microenvironment is induced by CSC derived growth factors. This study investigated the effect of glucosamine on stemness in ALDH breast cancer stem cell and its ability to interact with stromal cells.Methods ALDH breast cancer stem cell were cultured in medium containing glucosamine for 24 h. Breast stromal cells were culture in conditioned medium obtained from ALDH cells CSC CM or glucosamine treated ALDH cells CSC CM G . Relative expression of ALDH1, Oct 4, and IGF 1 gene in CSC, and SMA and FAP gene in stromal cells were analyzed using Quantitative Real Time Polymerase Chain Reaction qPCR .Results Upon treatment with 4 mM glucosamine for 24 h, ALDH breast cancer stem cell showed significant decrease in expression of ALDH1, a marker of breast cancer stem cell. Under similar condition, Oct 4 stemness gene was also found to be downregulated. Downregulation of Oct 4 expression was maintained after removal of glucosamine. Stromal cells showed increased expression of SMA myofibroblast marker upon cultured in CSC CM. This upregulation was cancelled in CSC CM G exposed stromal cells.Conclusion N linked glycosylation inhibition by glucosamine results in downregulation of stem cell marker and stem cell gene expression in ALDH breast cancer stem cell. CSC rsquo s stemness influences paracrine interaction between CSC dan CAF via expression of CAF marker in stromal cells "
2017
T55617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Humonobe, Andrew Ivan
"Latar Belakang : Kanker payudara merupakan salah satu kanker tersering pada wanita. Saat ini keberhasilan pengobatan terhadap kanker payudara masih rendah selain karena progesifitas tumor, tumor juga kadang bersifat resisten terhadap pengobatan, adanya metastasis dan meningkatnya agresivitas. Penelitian menunjukkan adanya peranan dari subset populasi sel punca kanker payudara (breast cancer stem cells, BCSC) yang menyokong pada sifat keganasan kanker ini. Selain Oct4 sebagai penanda kepuncaan sel, salah satu penanda yang dipakai dalam menyortir BCSC adalah aldehyde dehydrogenase (ALDH), dan dari 19 subfamili ALDH diteliti isoform ALDH1A1 dan ALDH1A3 yang dominan berperan pada BCSC. Selain itu adanya kondisi hipoksia turut mendukung menyebabkan kegasanan kanker payudara meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh hipoksia pada ekspresi mRNA ALDH1A1 dan ALDH1A3 dan hubungannya dengan kepuncaan dan ketahanan hidup sel punca kanker payudara ALDH+.
Metode: Sampel menggunakan kultur sel BCSC ALDH dan sel MCF-7. Dilakukan inkubasi hipoksia (O2 1) dan normoksia (O2 20) selama 6, 24 dan 48 jam kemudian dilakukan analisis ekspresi HIF1, ALDH1A1, ALDH1A3 dan Oct4. Selanjutnya dilakukan analisis viabilitas dan pengukuran mammosphere forming unit (MFU).
Hasil : Studi menunjukkan kondisi hipoksia menyebabkan peningkatan ekspresi ALDH1A3 pada sel BCSC ALDH sedangkan ALDH1A1 mengalami penurunan ekspresi dibandingkan dengan sel normoksia, sementara pada sel MCF-7 terjadi hal sebaliknya. Ekspresi Oct4 mengalami peningkatan pada awal hipoksia (6 jam) kemudian menurun. Terjadi penurunan MFU, sedangkan ketahanan hidup sel tetap stabil.
Kesimpulan : Kondisi hipoksia bisa menyebabkan penurunan sifat kepuncaan pada sel BCSC ALDH ditinjau dari penanda self-renewal, pluripotensi dan tumorigenitas, tetapi ketahanan hidup sel tetap stabil.

Background: Breast cancer is one of frequent cancer-related disease among women. Complete successful therapy to breast cancer was still a big challenge considering the tumour progression, therapy resistancy, metastatic ability and increasing aggressivity. Studies shown that breast cancer stem cells (BCSC) subset were involved to maintain the malignancy. Besides the well-known cell stemness marker Oct4, researchers also suggested aldehyde dehydrogenase (ALDH) as a marker of BCSC, in which ALDH1A1 and ALDH1A3 believed to play dominant role. In addition, tumour hypoxia might also support increasing malignancy. This study aimed to analyze the expressions of ALDH1A1 and ALDH1A3 mRNA and their correlation with stemness properties and cell survival of hypoxic BCSC ALDH+.
Method(s): Samples were obtained using BCSC ALDH and MCF-7 cells. The cells then being treated with hypoxia (O2 1) and normoxia (O2 20) conditions for 6, 24 and 48 hours respectively. We also measured the cells survival and mammosphere forming unit (MFU) capability to analyze cell proliferation.
Result(s): Our study showed that ALDH1A3 in BCSC ALDH hypoxia cells was expressed at significantly higher level but ALDH1A1 was at lower level compared to their respective normoxia cells, while we found the opposite results in MCF-7 cells. Oct4 expression was increased at early hypoxia (6 hours) then declined shortly. MFU was reduced but cells survival remained stable.
Conclusion(s): Hypoxic condition decreased the stemness properties of BCSC ALDH considering the self renewal, pluripotency, and tumorigenicity markers. However, cells survival remained stable.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Christian
"Latar Belakang: MnSOD adalah antioxidant yang paling umum untuk melindungi sel-sel dari stres radical oksidatif Endogenous dan exogenous radical bebas superoksida . Sel punca kanker diketahui untuk bertahan dalam keadaan hipoksia dan kelangsungan hidup sel punca kanker dipengerahi oleh level ekspresi MnSOD. Namun, efek hipoksia terhadap ekspresi gen MnSOD SOD2 masih belum diketahui.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi tingkat ekspresi MnSOD dalam berbagai interval waktu hipoksia dalam induksi hipoksia kepada CD24-/44 sel punca kanker payudara.
Metode: Sampel kanker payudara diperoleh dalam klinik dan dipisahkan dengan Magnetic cell Sorting MACs . Sampel berikut di induksi hipoksia dalam interval 0 jam, 30 menit, 4 jam, 6 jam dan 24 jam di dalam ruangan hipoksia. Kemudian, mRNA diisolasi dan dipotimasi untuk primer annealing. C t value Cycle threshold diperoleh dari qRT-PCR dan dilakukan kalkulasi untuk mengetahui ekspresi relatif MnSOD terhadap ekspresi gen 18s. Hasil PCR akan dilakukan elektroforesis untuk mengkonfirmasi amplifikasi MnSOD.
Hasil: Tingkat ekspresi MnSOD menurun di setiap interval hipoksia. Ekspresi MnSOD diturunkan paling rendah setelah 4 jam setelah diinduksi hipoksia.
Kesimpulan: Semua sel punca kanker payudara CD44 /CD24- yang telah diinduksi dalam interval hipoksia yang berbeda-beda telah berdiferensiasi, hasil ditunjukan dengan penurunan dalam ekspresi MnSOD."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retna Lestari
"Tingginya rekurensi pada kanker kolorektal (KKR) disebabkan karena terapi saat ini belum mempertimbangkan keberadaan lingkungan mikrotumor dan kepuncaan. Kepuncaan adalah sifat dari sel punca kanker yang memiliki kemampuan self-renewal, pluripotensi, dan tumorigenic. Penelitian kami sebelumnya menunjukan bahwa sekretom fibroblas dari adenokarsinoma kolorektal meningkatkan ekspresi CD133 dan CD44 dalam sel Lestari HT-29. Namun peran sekretom fibroblas tersebut terhadap sifat kepuncaan masih perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sekretom fibroblas adenokarsinoma kolorektal area tumor dibandingkan area nontumor dan fibroblas normal terhadap sifat kepuncaan, MnSOD, dan STAT3 pada sel lestari HT-29. Pemberian Conditioned Medium (CM) yang mengandung sekretom fibroblas adenokarsinoma kolorektal area tumor (CM-T) dan nontumor pasangannya (CM-NT) pada kultur sel lestari HT-29 sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Fibroblas normal (NF) diisolasi dari jaringan preputium. Semua fibroblas ditanam dalam media kultur bebas serum selama 24 jam untuk mengumpulkan CM. Kemudian, CM ditambahkan ke kultur sel lestari HT-29 selama 72 jam. Ekspresi mRNA Oct4 dan ALDH1A1 dianalisis dengan qRT-PCR. Ekspresi protein STAT3, pSTAT3, SOD, dan Oct4 dianalisis dengan western blot. Pemberian CM-T meningkatkan ekspresi mRNA OCT4 dan ALDH1A1 signifikan dibandingkan dengan kontrol, CM-NT, dan CM-NF. Kami menyimpulkan bahwa pemberian sekretom fibroblas KKR meningkatkan ekspresi OCT4 dan ALDH1A1 secara signifikan dibandingkan dengan fibroblas non tumor pasangannya dan fibroblas normal

The high recurrence in colorectal cancer (CRC) is because current therapy has not considered the presence of a tumor microenvironment and stemness. Stemness is a characteristic of cancer stem cells that have properties like self-renewal, pluripotent and tumorigenic abilities. Our previous study has demonstrated that the secretomes of fibroblasts isolated from colorectal carcinoma (CRC) patients could upregulated the expression of CD133 and CD44 in the HT29 CRC cell line. However, the role of CRC fibroblasts secretomes in CRC stemness is needed to be further investigated. Therefore, the present study aimed to investigate the effect of fibroblast secretomes from CRC patients in comparison with the secretomes from normal fibroblasts on the expression of stemness markers, MnSOD, and STAT3 on HT-29 cells. The supplementation of Conditioned Medium (CM) from adenocarcinoma colorectal fibroblast (CM-T) and its nontumor partner (CM-NT) in HT-29 cell cultures has been done by our previous study. Normal fibroblasts (NF) were isolated from prepuce tissue. All fibroblasts were grown in free-serum culture medium for 24 hours to collect conditioned medium (CM). Then, CM was supplemented to HT-29 CRC cells for 72 hours. The effects of CM-T on the mRNA expression of OCT4 and ALDH1A1 were analysed using qRT-PCR. Supplementation of CM-T significantly increased OCT4 and ALDH1A1 mRNA expressions compared to that of CM-NT, CM-NF, and control. We conclude that secretomes from CRC patients upregulate the expression of CRC stemness."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Aqilla Rhania
"Pendahuluan: Kanker payudara triple-negatif merupakan subset keganasan yang menantang terkait dengan prognosis buruk akibat rendahnya ekspresi HER2 dan reseptor hormon, yang mengakibatkan kurangnya modalitas terapi yang ditargetkan secara spesifik. Selain itu, bagian dari keganasan ini mempunyai tingkat kekambuhan dini dan metastasis yang tinggi. Manganese superoxide dismutase (MnSOD), suatu enzim yang sangat penting untuk keseimbangan redoks, terlibat dalam tumorigenesis karena peran gandanya. Awalnya, MnSOD bertindak sebagai penekan tumor selama tumorigenesis awal, namun perannya bergeser seiring perkembangan penyakit. Kanker payudara triple-negatif diperkaya dengan subpopulasi sel dengan potensi tumorigenik tinggi dan stres oksidatif yang dikenal sebagai sel punca kanker. Sel-sel ini mengekspresikan faktor transkripsi Oct4 dan Sox2, yang mengatur pembaruan diri dan kepuncaan. Studi ini menyelidiki efek penekanan ekspresi MnSOD melalui KO gen CRISPR/Cas9 pada sel punca kanker BCSC triple-negatif dengan mengukur ekspresi mRNA OCT4 dan SOX2. Metode: Penelitian ini menggunakan kelompok kontrol BCSC tripel-negatif BT-549 tipe wild-type dan dua kelompok BT-549 KO MnSOD yang diberi perlakuan. Untuk setiap kelompok, tiga sampel ulangan digunakan. Ekspresi mRNA OCT4 dan SOX2 di setiap kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dideteksi oleh RT-qPCR. Hasil masing-masing dihitung dengan Metode Livak untuk mengekstraksi rasio ekspresi. Uji T dua sampel dilakukan untuk menghitung signifikansinya. Hasil: Temuan ini menunjukkan tren penurunan ekspresi SOX2 dan ekspresi mRNA OCT4 yang tidak konsisten. Kesimpulan: Penekanan MnSOD dapat menjadi target potensial untuk mengubah sifat pluripotensi BCSC triple-negatif dengan memberikan efek tidak langsung pada ekspresi mRNA OCT4 dan SOX2.

Introduction: Triple-negative breast cancer represents a challenging subset of malignancy associated with poor prognosis due to low expression of HER2 and hormone receptors, resulting in the lack of specific targeted therapeutic modalities. Additionally, this subset of malignancy acquires a high rate of early recurrence and metastasis. Manganese superoxide dismutase (MnSOD), an enzyme paramount for redox balance, is implicated in tumorigenesis by its dual role. Initially, MnSOD acts as a tumor suppressor during early tumorigenesis, but its role shifts as the disease advances. Triple-negative breast cancer is enriched with a subpopulation of cells with high tumorigenic potential and oxidative stress known as cancer stem cells (CSC). These cells expressed Oct4 and Sox2 transcription factors, which regulate self-renewal and stemness. This study investigates the effect of suppressing MnSOD expression through CRISPR/Cas9 gene knockout on the stemness of triple-negative BCSCs by measuring OCT4 and SOX2 mRNA expression. Methods: This study utilized a control group of wild-type BT-549 triple-negative BCSCs and two treated groups of MnSOD-knockout BT549 BCSCs. For each group, three replicate samples were used. The mRNA expression of OCT4 and SOX2 in each control and treated group was detected by RT-qPCR. Their respective results were calculated by the Livak Method to extract the expression ratio. A two-sample T-test was performed to calculate the significance. Results: The findings demonstrate a decreasing trend of SOX2 expression and an inconsistent OCT4 mRNA expression. Conclusion: MnSOD suppression may present as a potential target for altering the pluripotency properties of triple-negative BCSCs by exerting an indirect effect on OCT4 and SOX2 mRNA expression."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tris Febriana Chantika
"Keberadaan sel punca kanker payudara disebut sebagai penyebab resistennya kemoterapi pada penderita kanker payudara. Penelitian dewasa ini menyatakan bahwa lingkungan mikro memegang peranan besar dalam perkembangan tumor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh lingkungan mikro khususnya fibroblas terhadap apoptosis sel punca kanker payudara. Sel punca kanker payudara diko-kultur dalam fibroblas normal dan fibroblas kanker. Sebagai kontrol ditanam sel punca kanker payudara tanpa adanya feeder layer fibroblas normal atau fibroblas kanker. Deteksi apoptosis dilakukan dengan dua metode, metode pertama adalah Annexin V-FITC dilanjutkan dengan analisis mikroskop konvokal dan sitometer, dan metode kedua adalah pengukuran pelepasan sitokrom c dengan prinsip immunoassay. Hasil penelitian memperlihatkan indeks apoptosis Annexin V dan pelepasan sitokrom c pada ko-kultur fibroblas normal lebih tinggi dibanding ko-kultur sel fibroblas kanker. Hasil ini menunjukkan bahwa ada pengaruh lingkungan mikro terutama fibroblas terhadap apoptosis sel punca kanker payudara."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42688
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy
"Pemahaman karakteristik sel punca kanker merupakan salah satu cara untuk menemukan terapi yang tepat untuk mengobati penyakit kanker. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh lingkungan mikro yang dihasilkan oleh sel fibroblas normal dan kanker terhadap pluripotensi sel punca kanker payudara. Sel fibroblas dan sel punca kanker payudara masing-masing dikultur dengan menggunakan medium kultur DMEM high glucose. Kemudian sel punca kanker diko-kultur dengan sel fibroblas, baik sel fibroblas normal maupun kanker. Pengukuran pluripotensi dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengukuran ekspresi penanda permukaan CD44+/CD24+ dengan spektrofluorometer dan pengukuran ekspresi SOX2 dengan menggunakan reverse transcription-polymerase chain reaction. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pluripotensi sel punca kanker payudara menurun pada sel punca kanker yang diko-kultur dengan sel fibroblas, baik fibroblas normal maupun kanker, namun, ekspresi penanda permukaan dan SOX2 pada sel punca kanker yang diko-kultur dengan sel fibroblas kanker lebih tinggi dibandingkan dengan yang diko-kultur dengan sel fibroblas normal. Dari hasil ini, kami menyimpulkan bahwa lingkungan mikro yang dihasilkan sel fibroblas normal dan kanker mampu menurunkan tingkat pluripotensi sel punca kanker payudara sehingga lingkungan mikro dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menghilangkan sel punca kanker.

Understanding and figuring out the characteristics of cancer stem cells is believed as a way to find a perfect therapy in treating cancer disease. This research aims to find out the effect of the microenvironment provided by either normal fibroblast cells or cancer fibroblast cells toward the pluripotent characteristics of breast cancer stem cells. Both the fibroblast cells and the cancer stem cells were cultured independently using DMEM high glucose. The cancer stem cells were then cocultured into the fibroblast cells, both normal and cancer cells. The pluripotent characteristics were measured using two methods; expression of CD44+/CD24+ cell surface markers using fluorescent spectroscopy and expression of SOX2 using reverse transcription - polymerase chain reaction. Results showed that the expression of both CD44+/CD24+ cell surface markers and SOX2 decreased in breast cancer stem cells co-cultured with the fibroblast cells, whereas the expression in the cancer stem cells co-cultured with cancer fibroblast cells were higher than those co-cultured with the normal fibroblast cells. From the results, we suggest that the microenvironment created by either normal fibroblast cells or cancer fibroblast cells could decrease the pluripotent characteristics of breast cancer stem cells, hence microenvironment can be used as a tool to eradicate cancer stem cells.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42536
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>