Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Askin Putra Fanela
"Teluk Kendari merupakan salah satu kawasan yang berdekatan dengan pusat kegiatan masyarakat. Kondisi seperti ini akan menyebabkan terjadinya ancaman di sekitar teluk berupa sedimentasi. Sedimentasi yang tinggi pada perairan mengakibatkan meningkatnya konsentrasi total padatan tersuspensi yang berdampak pada terhambatnya penetrasi cahaya pada perairan akibat terhalang oleh partikel sedimen. Sebagai konsekuensinya, tingginya konsentrasi TSS dapat menurunkan tingkat fotosintesis dan akan menurunkan kandungan klorofil-a dalam perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk, menganalisis karakteristik sedimen (ukuran butir), menganalisis sebaran total padatan tersuspensi dan klorofil-a serta mensintesa hubungan antara total padatan tersuspensi dengan kandungan klorofil-a. Penelitian ini dilakukan pada bulan januari sampai maret 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan mengumpulkan data primer berupa data karakteristik ukuran butir sedimen, konsentrasi total padatan tersuspensi dan kandungan klorofil-a, serta data skunder berupa TSS dan Klorofil-a pada tahun 2010, 2015 dan 2018 yang diambil dari citra satelit Landsat 5 TM dan Landsat 8 OLI. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik sedimen dengan ukuran butir yang paling halus berada pada wilyah tengah teluk yang dimana pada wilayah itu merupakan wilayah dengan kandungan TSS tertinggi sedangkan yang lebih besar berada pada mulut teluk. Total spadatan tersuspensi berpengaruh terhadap kandungan klorofil-a perairan yang ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.79 yang berarti sebesar 79% variable TSS mempengaruhi kandungan klorofil-a.

Kendari Bay is one of areas adjacent to the center of community activities at Southeast Sulawesi. Such conditions will cause a threat around the bay in the form of sedimentation. High sedimentation in the waters resulted in increas of total suspended solid (TSS) concentration. As a light light penetration in the will be low. TSS usually consist of < 2 I¼m. High TSS concentrations can reduce photosynthesis levels and the chlorophyll-a content in waters. This study was aimed to analyse the sediment grain size, the distribution patterns of total suspended solids and chlorophyll-a and tosynthesize the correlations between total suspended solids and chlorophyll-a content. This research was conducted in January to March 2018. The method used in this study was the survey method by collecting primary data such as sediment grain size, total suspended solid concentration and chlorophyll-a content, and secondary data such as TSS and chlorophyll-a in 2010, 2015 and 2018 taken from the image Landsat 5 TM and Landsat 8 OLI satellites. The results of this study indicated that the characteristics of sediments with the finest grain size was in the middle of the bay while the larger ones were at the mouth of the bay which is the region with the highest TSS content. TSS affected the chlorophyll-a content of waters as shown by the coefficient of determination (R2) of 0.79 which means that 79% of the TSS variable affects the chlorophyll-a content."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, M. S.
"Pengukuran kandungan total zat padat tersuspensi (TSS) di perairan Raha Pulau Muna, Sulawesi Tenggara telah dilakukan pada bulan Mei 2001. Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan total zat padat tersuspensi berkisar antara 74,8-78,9 ppm dengan kandungan rata-rata 76,5 ppm. Kandungan ini masih sesuai dengan nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH) tahun 1988 kepentingan perikanan dan taman laut konservasi, tetapi kurang sesuai untuk kepentingan pariwisata (selam, dan renang).

Total Suspended Solid Content in Raha Waters, Northeast of Celebes. Measurement on Total Suspended Solid (TSS) in Raha waters were carried out in May 2001. The results showed that the content of total suspended solid varied between 74,8 ? 78,9 ppm with averages content is 76,5 ppm. This content is still suited to the threshold value stated by government decree in 1988 for fishery and sea conservation park, but not suitable for recreation (swimming, diving activity)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anis Taufik Ibrahim
"Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh distribusi spasial curah hujan terhadap total suspended solid di daerah aliran Ci Lutung, Kabupaten Majalengka. Proses ekstraksi citra Himawari 8 dibutuhkan untuk mengetahui pola distribusi spasial curah hujan ketika kejadian pengambilan sampel. Data Curve Number berupa kelompok hidrologi tanah dan Penggunaan Lahan dibutuhkan untuk memberi bobot tiap-tiap sub DAS yang telah didelineasi untuk karakteristik fisik wilayah. Pola distribusi spasial curah hujan memiliki korelasi kuat dengan konsentrasi TSS yang dihasilkan melalui debit limpasan. Pola Distribusi curah hujan yang variatif di setiap kejadian pengambilan sampel turut menyumbang andil terjadinya fluktuasi nilai konsentrasi total suspended solid dan kekeruhan. Korelasi kuat terdapat pada hubungan antara TSS dengan debit aliran dengan angka koefisien determinasi r2 sebesar 0,84. Sementara korelasi sedang terdapat pada hubungan antara kekeruhan dan TSS dengan angka koefisien determinasi r2 sebesar 0,58.

The study aims to analyze the influence of spatial distribution of rainfall on total suspended solid in Ci Lutung flow area, Majalengka regency. The process of extraction the image of Himawari 8 is needed to know the pattern of spatial distribution of rainfall when the sampling takes place. Data Curve Number in the form of hydrologic soil group and Land Use is needed to give weight of each sub basin that has been diarealized for physical characteristic of region. The spatial distribution pattern of rainfall has a strong correlation with the concentration of TSS generated through runoff discharge. Variable rainfall distribution patterns in each sampling event contributed to the fluctuation of total suspended solid and turbidity concentration. The strong correlation is in the relationship between TSS with runoff discharge with the coefficient of determination r 2 is 0.84. While the correlation in the relationship between turbidity and TSS with the coefficient of determination r2 is 0.58."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Arif Zulfikar
"ABSTRAK
Perairan Teluk Jakarta telah mengalami degradasi ditandai dengan meningkatnya sebaran konsentrasi Total Suspended Solid TSS , ditambah dengan adanya reklamasi yang akan mengubah morfologi pesisir. Faktor yang mempengaruhi sebaran konsentrasi TSS ialah debit, arus dan pasang-surut. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh reklamasi terhadap kualitas perairan dengan menganalisis pola sebaran TSS. Penelitian ini menggunakan citra Landsat 5 dan Landsat 8 OLI/TRS dalam mengidentifikasi sebaran konsentrasi TSS sebelum dan sesudah reklamasi, serta menggunakan metode Trend Surface Analysis untuk melihat kecenderungannya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis temporal, dan analisis komparatif spasial. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pola sebaran sebelum dan sesudah reklamasi, Debit dan Arus Laut berpengaruh besar terhadap sebaran perairan keruh pada periode sebelum reklamasi. Serta tidak terlepas juga oleh pengaruh pasang-surut sebagai variasi spasial.

ABSTRACT
The waters of Jakarta gulf have been degraded by the increasing concentration of Total Suspended Solid TSS , coupled with the reclamation that will change coastal morphology. Factors affecting the distribution of TSS concentration are discharge, current and tidal. The purpose of this research is to see the effect of reclamation on water quality by analyzing TSS distribution pattern. This study uses Landsat 5 and Landsat 8 OLI TRS in identifying the distribution of TSS concentrations before and after reclamation, and using the Trend Surface Analysis method to see trends. The analysis used in this research is descriptive analysis, temporal analysis, and spatial comparative analysis. The result of the research shows that there is difference of distribution pattern before and after reclamation, water discharge and current sea affect the distribution of TSS concentration after reclamation. And also the influace of tides as spatial variation."
2017
S69459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz
"[Wilayah pesisir utara Provinsi Jawa Barat rentan terhadap pencemaran yang disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen Meningkatnya konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen dapat dipengaruhi oleh perbedaan curah hujan pada musim kemarau dan musim hujan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh curah hujan terhadap meningkatnya nilai dan sebaran konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen di wilayah pesisir Penelitian ini menggunakan citra MODIS dalam mengidentifikasi konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen di wilayah pesisir Analisis komparatif spasial dengan pendekatan temporal digunakan untuk menjelaskan pengaruh curah hujan terhadap sebaran konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen di wilayah pesisir Uji akurasi terhadap hasil citra MODIS dengan hasil lapangan dari BPLHD menggunakan uji statistik RMSE dan NOF Hasil menunjukkan curah hujan sangat berpengaruh terhadap perubahan nilai dan sebaran konsentrasi total padatan tersuspensi dan total nitrogen pada musim kemarau dan musim hujan Hasil uji akurasi RMSE dan NOF menunjukkan model algoritma yang digunakan dapat diterima dan digunakan dalam penelitian ini , North Coast of West Java Province is vulnerable to pollution which is caused by increasing concentrations of total suspended solid and total nitrogen The differences of precipitation in dry season and wet season makes concentrations of total suspended solid and total nitrogen increase The aim of this research is to know the effect of precipitation towards increasing values and distributions of total suspended solid and total nitrogen concentrations in coastal areas In this research MODIS imagery is used for identifying concentrations of total suspended solid and total nitrogen in coastal areas The comparative spatial of analysis with temporal approach is used to describe effect of precipitation toward distribution of total suspended solid and total nitrogen concentrations in coastal areas The test accuracy towards MODIS imagery results with observation results from BPLHD used test statistical RMSE and NOF The result indicates precipitation has high effect towards changing values and distribution of total suspended solids and total nitrogen in dry season and wet season The result of test accuracy RMSE and NOF indicate algorithm model that used can accepted and used is this research ]"
2015
S61347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Idham Akbar
"

Teluk Jakarta merupakan perairan yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi karena posisinya yang berada di Ibu Kota Indonesia namum perairan ini juga memiliki beban masukan yang tinggi mulai dari kegiatan domestik, industri, ataupun pertanian dari 13 muara sungai di sekitarnya yang berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi sehingga dapat memberikan dampak terhadap kelimpahan klorofil-a. Permasalahan kini muncul karena konsentrasi total material tersuspensi yang melebihi daya dukung perairan mendorong produktifitas seperti plankton untuk berkumpul dan tumbuh dengan sangat cepat sehingga menyebabkan eutrofikasi. Atas dasar tersebut, peneliti melakukan penelitian di Teluk Jakarta dengan tujuan : (1) Menganalisis hubungan Total Suspended Matter (TSM) dan klorofil-a case 2 (CHL2), (2) Menganalisis hubungan parameter fisik kelautan terhadap kesuburan di teluk Jakarta, serta (3) Mensintesis hubungan seluruh variabel penelitian terhadap kesuburan. Data yang digunakan adalah data bulanan dari seluruh data dari sensor OLCI-A yang tersedia di GlobColour Project yaitu bulan April 2016 - Desember 2018. Seluruh data diolah menggunakan metode SIG  secara time series untuk mengetahui karakter masing masing variabel terutama terkait pada bulan angin muson. Selanjutnya digunakan analisa regresi linear, uji-F, dan uji-T untuk mengetahui hubungan terhadap variabel penelitian. Hasil yang diperoleh antara lain terdapat  hubungan yang sangat kuat antara TSM dan CHL2 dengan nilai R = 0,905 dan nilai P= 0,000 < 0,05, parameter kelautan yang dominan terhadap kesuburan adalah parameter arus laut terutama pada musim barat, variabel penelitian dengan variansi searah kuat yaitu CHL2 dengan TSM dan arus laut, variansi berkebalikan kuat dengan curah hujan dan temperatur.


Jakarta bay is a water that have high economic value because of its position in the Indonesian capital city, but these water also have a  high input load due to domestic, industrial, or agricultural activities from the surrounding river estuaries comes from Jakarta, Bogor, Tangerang, and Bekasi regions that can have an impact on the high concentration of chlorophyll-a. The problem comes when the concentration of TSM exceeds the carrying capacity of the water thus encouraging plankton to grow and develop rapidly so it can cause eutrophication . Based on this, the author conducted research in the Jakarta bay with the following objectives: (1) Analyzing the relationship of TSM and Chlorophyll-a Case 2 (CHL2), (2) Analyzing the relationship of marine physical parameter to productivity in Jakarta bay, and (3) Synthesize the relationship of all data variables to productivity. Data collection was conducted in April 2016 – December 2018 using monthly data from OLCI-A sensors available at GlobColour project. All data were processed using the GIS and time series method to determine the character of each variable, especially related to Monsoon. Furhermore, linear regression analysis, F-Test and T-Testwere used to determine the relationship to the research variables. The result obtaineda very strong relationship between TSM and CHL2 with R value 0,905 and P value 0,000<0,05, in the marine physical parameters, the dominant parameter was sea current that distribute productivity. Research variables that have a strong relationship were CHL2 with TSM, current velocity, rainfall, and temperature.

"
2019
T52675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Anindita
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resirkulasi air lindi terhadap kualitas air lindi. Penelitian ini menggunakan 2 lysimeter dengan sistem pengoperasian yang berbeda, lysimeter 1 dengan proses resirkulasi air lindi dan lysimeter 2 tanpa proses resirkulasi. Sampah yang digunakan pada kedua lysimeter merupakan sampah organik (buah dan sayur) yang berasal dari Pasar Kemiri Muka, Depok. Berat sampah pada lysimeter 1 dan 2 secara berurutan adalah 205 kg dan 180 kg dengan kadar air sebesar 89,5% dan 86,8%. Penambahan air dilakukan pada kedua lysimeter untuk menstimulasi pembentukan air lindi dan sebagai simulasi infiltrasi air hujan dengan mengasumsikan adanya kebocoran sebesar 24% pada lapisan geotextile. Volume penambahan air pada kedua lysimeter yaitu 1,4 L yang disesuaikan dengan curah hujan kota depok, sedangkan volume air lindi yang diresirkulasikan pada lysimeter 1 yaitu 1,5 L. Pengukuran karakteristik air lindi yang meliputi pH air lindi, konsentrasi TSS dan TDS serta temperatur sampah pada kedua lysimeter dilakukan selama 100 hari. pH air lindi yang dihasilkan dari lysimeter 1 (dengan resirkulasi) cenderung lebih rendah hingga akhir pengoperasian lysimeter karena penerapan resirkulasi air lindi, yaitu berada pada rentang 5,73-8,25 pada lysimeter 1 dan 5,93-8,94 pada lysimeter 2. Konsentrasi TSS pada lysimeter 1dan lysimeter 2 secara berurutan berada pada rentang 660-2792,411 mg/L dan 200-1660 mg/L, sedangkan untuk konsentrasi TDS berada pada rentang 6004-17120 pada lysimeter 1dan 3340-14860 mg/L pada lysimeter 2. Konsentrasi TSS dan TDS pada lysimeter 1 lebih tinggi dibandingkan dengan lysimeter 2 karena proses resirkulasi yang diterapkan pada lysimeter 1 menyebabkan akumulasi material organik (volatile fatty acids) pada air lindi selama fase awal degradasi sampah (asidogenesis) serta akumulasi material anorganik (amonia dan klorida) pada air lindi hingga akhir pengoperasian lysimeter 1 karena material anorganik tersebut tidak digunakan lagi pada proses degradasi sampah.

This study aims to determine the effect of leachate recirculation on leachate quality. It uses two lysimeter with different operating systems, lysimeter 1 with leachate recirculation process and lysimeter 2 without recirculation process. Waste which used in both lysimeter is organic waste (fruit and vegetable) derived from Pasar Kemiri Muka, Depok. Respectively, the weight of waste in lysimeter 1 and 2 were 205 kg and 180 kg and the water content were 89,5% and 86,8 %. The addition of water carried in both lysimeter was to stimulate the formation of leachate and to simulate the infiltration of rain water by assuming the occurrence of the leakage (24%) in the geotextile layer. The volume of water added in both lysimeter was 1,4 L adjusted with rain fall intensity in Depok, while the volume of leachate that resirculated in lysimeter 1 was 1,5 L. The leachate samples from both of lysimeters were monitored for pH, TSS, TDS and waste temperature during 100 days of study. Leachate pH generated from lysimeter 1 (with resirculation) tended to be lower by the end of the operation because the application of leachate resirculation, which is in the range 5,73 to 8,25 in lysimeter 1 and 5,93 to 8,94 in lysimeter 2. TSS concentrations in lysimeter 1 and 2 respectively in the range from 660 to 2792.411 mg /L and 200-1660 mg/L, while the concentration of TDS lies in the range 6004 to 17120 in lysimeter 1 and 3340 to 14860 mg/L in lysimeter 2. TSS and TDS concentrations in lysimeter 1 were higher than lysimeter 2 due to the recirculation process that was applied to the lysimeter 1 which causes accumulation of organic material (volatile fatty acids) in the leachate generated in the initial phase of waste degradation (asidogenesis) and accumulation of inorganic material (ammonia and chloride) in lysimeter 1 until the end of the operation as the inorganic material is no longer used in the process of waste degradation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helfinalis
"Penelitian suspensi di kolom air dan sedimen dasar di perairan Panimbang telah dilaksanakan bulan Juni 2004 yang mewakili musim Timur. Sebaran suspensi permukaan dan dasar di sekitar perairan Muara Sungai Ciliman lebih rendah dibandingkan dengan perairan sekitar Muara Sungai Cibungur. Endapan sedimen dasar umumnya lumpur dan lanau lumpuran yang menutupi dasar perairan sebelah Barat pantai Panimbang. Sedangkan kerikil, pasir lanauan dan pasir lumpuran yang berisikan foram, pecahan cangkang moluska dan koral menutupi dasar perairan sebelah Barat Daya dari lokasi penelitian. Di lokasi ini banyak di temukan bagan-bagan apung dan diasumsikan sebagai lokasi yang banyak kumpulan ikan.

Total Suspended Solid Content And Sediment On The Bottom Surface Of Panimbang Water. The study of dynamics oceanography have been executed on June 2004 in the East season. Distribution of total suspended solid on the surface and bottom waters at the Estuary of Ciliman River is lower than Estuary of Cibungur River. Generally mud and silty mud of sediment on the bottom surface waters covered the western part of Panimbang beach. Gravel, silty sand and muddy sand with forams, fraction of mollust and corals found at the Southwest of the study area. In that area is also found many floating of Bagan Apung which is assumed as rich with fishes."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pingkan Roeroe
"Perairan Teluk Buyat terletak di Desa Ratatotok, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Desa ini terkenal dengan tambang emas yang dikelola oleh rakyat dengan metode tradisional. Pada tahun 1987 secara resmi Pemerintah Sulawesi Utara sudah menutup kegiatan pertambangan rakyat di desa ini. Pada tahun 1996 sebuah perusahaan PMA yaitu PT. Newmont Minahasa Raya (PT. NMR) memulai kegiatan pertambangan yang dikelola secara besar-besaran. Limbah tailing-nya dibuang ke perairan ini pada kedalaman 82 meter melalui sebuah pipa.
Selain itu beberapa desa yang berbatasan dengan Desa Ratatotok ini masih melakukan kegiatan pertambangan yang dikelola oleh rakyat. Dalam pengolahannya digunakan Iogam berat merkuri untuk mengikat emas. Limbah yang mengandung logam berat terutama merkuri dibuang langsung ke tanah dan sungai yang ada kemudian mengalir ke perairan di sekitar Teluk Buyat.
Merkuri merupakan salah satu logam berat yang banyak dimanfaatkan oleh manusia, tetapi berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan. Hal ini terjadi karena salah sifat dari merkuri yang dapat terakumulasi dalam tubuh suatu organisme dalam jangka waktu yang lama. Daya racun merkuri terhadap organisme perairan terutama disebabkan terjadinya perubahan komponen merkuri anorganik menjadi merkuri organik (metil merkuri) oleh jasad renik dalam air. Senyawa metil merkuri bersifat mudah diabsorbsi dan terakumulasi dalam jaringan tubuh organisme dan tahan terhadap penguraian lebih lanjut (OECD dalam Laws, 1981).
Gambaran secara umum kadar bahan pencemar dalam suatu lingkungan dapat diketahui dengan menggunakan beberapa indikator yang dapat mengakumulasi bahan-bahan pencemar yang ada sehingga dapat mewakili keadaan lingkungan tersebut. Dalam lingkungan perairan ada 3 media yang dapat dipakai sebagai indikator pencemaran logam berat merkuri yaitu air, sedimen, dan organisme hidup.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui besamya kandungan logam berat merkuri dalam air laut, sedimen dan kerang sebagai indikator pencemaran di perairan Teluk Buyat dan sekitamya dan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kegiatan pertambangan emas terhadap kualitas perairan Teluk Buyat dan sekitamya.
Pengambilan contoh dilakukan di 3 lokasi yaitu Pantai Kotabunan (lokasi A) dengan 10 stasiun, Teluk Buyat (lokasi B) dengan 10 stasiun dan Teluk Totok (lokasi C) dengan 5 stasiun.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1) Kandungan merkuri dalam air laut, sedimen, dan kerang di lokasi A (Pantai Kotabunan) lebih tinggi dad lokasi B (Teluk Buyat) dan lokasi C (Teluk Totok). Hasil uii statistik menunjukkan adanya perbedaan secara nyata antara kandungan merkuri dalam air laut, sedimen, dan kerang di lokasi A dengan lokasi B dan C, sedangkan merkuri dalam air Taut di lokasi B tidak berbeda nyata dengan lokasi C.
2) Kandungan merkuri dalam sedimen dan kerang di lokasi C sebagai kontrol lebih tinggi daripada lokasi B. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar merkuri dari pertambangan rakyat pada waktu lalu yang masuk dalam Iingkungan perairan mengendap di dasar perairan dan terakumulasi dalam tubuh kerang.
3) Kandungan merkuri dalam sedimen dan kerang di lokasi A (Pantai Kotabunan) lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi B (Teluk Buyat), dan lokasi C (Teluk Totok) lebih tinggi dari lokasi B, ini menunjukkan bahwa proses pengolahan emas yang dikelola secara tradisional oleh rakyat adalah sumber utama pencemaran merkuri di daerah penelitian.
Untuk mengendalikan pencemaran merkuri perlu adanya pengolahan limbah secara terpadu dan perhatian khusus dari Pemerintah Daerah Sulawesi. Maka mengingat saat ini banyak kegiatan pertambangan rakyat di daerah ini.

Buyat Bay is located in Ratatotok Village, Minahasa Regency, North Sulawesi. This village is well known for gold mining and managed by people in traditional method. In 1987, the local government has been discontinued its activities. In 1996, PT. Newrnont Minahasa Raya (PT. NMR) as a foreign investment started the mining activity on a large scale. The tailing waste is thrown away to Buyat Bay at 82 meters depth through a pipe.
Beside this company, there are a few villages surrounding Ratatotok Village still doing the mining activity. It uses mercury to bind the gold. Mercury is one of heavy metal. The waste that contents mercury is thrown away to soil and river, and then flow to Buyat Bay.
Mercury is one of heavy metal that is dangerous for environment and human health but people often use it. One of the characteristics of mercury is it can be accumulated in organism body in long, term period. Mercury contents poison caused by component change from anorganic mercury to organic mercury (methyl mercury) by microorganism in water. Methyl mercury is easy to absorb and accumulate in organism body and resistant further to chemical processes (OECD in Laws, 1981).
General description about pollution degree in environment can be known by use of a few indicators that accumulate polluters in location. In waters environment, there are 3 media that can be used as environment indicators of mercury, those are water, sediment, and living organism.
The purposes of this research are as follows to know the content of mercury in seawater, sediment, and mollusk as pollution indicators in Buyat Bay and surroundings, and to know the impact of gold mining activity to water quality in Buyat Bay and surroundings.
Sample are taken in 3 locations; those are Kotabunan Beach (A location), with 10 station, Buyat Bay (B location) with 10 station, and Totok Bay ( C location) with 5 station.
According to analysis and discussions of this research are as follows
1) The content of mercury in seawater, sediment, and mollusk in location A (Kotabunan Beach) is higher than location B (Buyat Bay) and location C (Totok Bay). Statistic test indicates significant difference between mercury content in seawater, sediment, and mollusk in location A with location B and C, but mercury in sea water in location B indicates not significant with location C.
2) The content mercury in sediment and mollusk in location C as an indicator control higher than location B. This indicates that a large part of mercury in people mining has been settled in the bottom of waters environment and accumulate in mollusk.
3) The content of mercury in sediment and mollusk in location A (Kotabunan Beach) is higher than location B (Buyat Bay) and location C (Totok Bay) is higher than location B indicates that process of gold mining managed by the people traditionally is a major source of mercury pollution at study areas.
To control mercury pollution one needs integrated waste treatment and special attention from local government because of a lot of mining activity in this province.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T14618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhajir Marsaoli
"Penelitian tentang kandungan bahan organik, senyawa n-alkana, aromatik, dan total hidrokarbon dalam sedimen di perairan Raha, Sulawesi Tenggara telah dilakukan pada Juni 2001. Hasilnya menunjukkan bahwa sedimen di stasiun 1 dan 4 telah tercemar oleh hidrokarbon minyak bumi. Hal ini tampak dari perbandingan antara F1/F2 (fraksi hidrokarbon jenuh/fraksi hidrokarbon aromatik) > 1. Sedangkan berdasarkan kandungan total hidrokarbonnya, menurut kriteria dari NAS (National Academy of Science) hanya sedimen di stasiun 2 dan 5 yang telah tercemar oleh senyawa hidrokarbon minyak bumi (>100 ppm).

The content of organic material, n-alkana, aromatic compound and hydrocarbon total in the sediment was carried out in the waters of Raha, Southeast of Sulawesi. Investigation on content of organic material, n-alkana, aromatic compound and hydrocarbon total in the sediment was carried out in the waters of Raha, Southeast of Sulawesi in June 2001. The results showed that the sediment at station 1 and 4 were polluted by hydrocarbon compound. This condition is showed by F1/F2 ratio (comparation between saturated hydrocarbon fraction with aromatic hydrocarbons fraction) > 1. According to NAS (National Academy of Science) criteria on total hydrocarbon content, station 2 and 5 only were polluted by hydrocarbons compound (>100 ppm)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>