Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endin Saparudin
"

Penelitian ini membahas upaya pemertahanan ritual Larungan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Suryabahari. Dengan menggunakan konsep ritual, tradisi lisan, dan performance studies, penelitian ini menelisik lebih dalam konteks sosial dan dinamika kehidupan masyarakat nelayan yang kompleks, khususnya yang berkaitan dengan kepercayaan, mitos, dan simbol-simbol sakral yang mereka yakini. Penelitian ini berupaya menunjukkan berbagai aspek yang turut menyokong pemertahanan ritual Larungan, sehingga ia dapat berlangsung secara berkesinambungan. Data diperoleh dari hasil penelitian etnografi yang dilakukan dalam beberapa kali kunjungan pada bulan Februari—Agustus 2017, dan dilanjutkan pada 25 Oktober—2 November 2017. Dari analisis yang dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima aspek penting yang berpengaruh terdapat pemertahanan ritual Larungan. Kelima aspek tersebut adalah: (1) kepercayaan/religi, (2) peranan langgan, (3) pengelolaan pendanaan, (4) mitos dan narasi kecelakaan, dan (5) prosesi ritual Larungan itu sendiri. Kelimanya saling berkelindan dan saling menguatkan satu sama lain.


This study discusses the efforts to Larungan ritual preserve, carried out by the Suryabahari fishing community. By using the concepts of ritual, oral tradition, and performance studies, this research examines the social context and the dynamics of the lives of complex fishing communities, especially those relating to beliefs, myths, and sacred symbols that they believe in. This research attempts to show various aspects that contribute to Larungan ritual preserve, so that it can take place continuously. Data were obtained from the results of ethnographic research conducted in several visits in February-August 2017, and continued on October 25th-November 2nd, 2017. From the analysis conducted, this study showed that there  were five important aspects that were influential in Larungan ritual preserving. The five aspects are: (1) believe in/religion, (2) langgan role, (3) funding management, (4) myth and narrative accident, and (5) Larungan ritual procession itself. The five are intertwined and mutually reinforcing each other. 

"
2019
T55147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heroe Sunarko
"ABSTRAK
Dengan alasan untuk meraih dukungan dan setiap lapisan dalam masyarakat, setiap calon kepala desa membentuk pengelompokan tersendiri dengan sponsor-sponsornya Pengelompokan muncul dan menguat bersamaan dengan berlangsungnya pemilihan k£ pala desa Mereka menyatu dengan dilandasi oleh hubungan kepenltu tingan ekonomi, jabatan ataupun hubungan kerja di samping pola hubungan kekeiabatan Sementara itu tatanan masyarakat desa Sur yabahari yang terdiri dari penduduk pendatang dan setempat,ikut pula dimanfaatkan sebagai sarana dukungan bagi calon kepala desa yang maju, sehingga calon yang maju mengidentiflsir dirinya sebagai wakil dari penduduk pendatang dan setempat.
Dalam usaha memenangkan jabatan kepala desa, seorang calon akan bergantung pada dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal Faktor internal berupa dukungan dan warga desa guna memenangkan pemilihan yang dilakukan di tingkat desa Dukungan ini diperoleh dengan bantuan dan sponsor-sponsor (juru kampanye) setiap calon, yang memobilisir massa di tingkat desa Sedangkan faktor eksternal yakni peran luar desa terhadap pemilihan Kepala desa, yang berupa proses penerbitan surat keputuan pengangkatan calon kepala desa terpilih Faktor ini semakin jelas terlihab setelah adanya penundaan proses pelantikan kepala desa di Suryabahan Talur organisasi massa yang sedang berkuasa dipergunakan untuk mendesak birokrasi agar mempercepat proses tersebut.
Temuan lain yang terungkap dan kasus pemilihan kepala de sa di Suryabahan adalah melemahnya hubungan kekerabatan sebagai sarana untuk mengembangkan ataui' memperluas kemampuan seseorang terutama berkaitan dengan upaya untuk menduduki jabatan pamong desa inti Sebagai gantinya muncul hubungan kepentingan kenalan dekat yang bersifat temporal Artinya, kelanggengan hubungan itu tidak bertahan lama, sesuai dengan daya gerak yang mengungkitnya Kondioi itu tidak terlepas dan depolitisasi yang terjadi pada awal tahun 70an dan dikenakan terhadap massa di pedesaan, yang diambangkan dan kegiatan politik dan jangkauan partai politik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Flavia Hansa
"Dalam melakukan suatu perjalanan, seseorang membutuhkan beberapa pertimbangan, seperti halnya jarak dan kemampuan manusia dalam segi finansial serta berbagai pertimbangan lainnya agar dapat memilih suatu moda tranportasi untuk mencapai tujuan, termasuk juga perjalanan menuju tempat kerja. Penelitian ini dilakukan di Desa Cikupa di Kecamatan Cikupa yang merupakan kecamatan dengan jumlah pekerja terbanyak di Kabupaten Tangerang, dan juga merupakan daerah sentral industri yang dikelilingi oleh permukiman baik teratur mau pun tidak teratur yang memiliki perbedaan kualitas permukiman, dilihat dari pola permukiman, aksesibilitas, dan fasilitas yang ada yang akan menyebabkan perbedaan dalam pemilihan moda transportasi untuk bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan moda oleh pekerja di Desa Cikupa dan berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhinya. Variabel yang diteliti adalah karakteristik perjalanan, yaitu biaya perjalanan, waktu tempuh, dan jarak tempuh, serta karakteristik pelaku perjalanan (sosial-ekonomi), yaitu usia, jenis kelamin, penghasilan, dan kepemilikan kendaraan pribadi. Variabel diolah dan dianalisis dengan metode analisis spasial yang diperkuat dengan analisis statistik chi-square dan contingency coefficient. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas di Kecamatan Cikupa menggunakan kendaraan pribadi, terutama motor. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh besar terhadap pemilihan moda transportasi hanyalah biaya perjalanan dan waktu tempuh pekerja.

In carrying out a travel plan, people will have to consider a lot of things such as distance and their financial abilities as well as various other considerations so that they can choose the most suitable mode of transportation to reach their destination. This includes making a trip to one’s workplace. This research was conducted in Cikupa Subdistrict, which is a sub-district with the highest number of workers in Tangerang Regency, as well as an industrial central area surrounded by regular and irregular settlements with differences in settlement quality, derived from settlement patterns, accessibility, and existing facilities, resulting in differences in the choice of transportation modes for work. This study aimed to analyze the transportation mode choice by workers in Cikupa Village and the variables that influence it. The variables studied were the travel-based characteristics including travel costs, travel time, and distance traveled, while the characteristics of the traveler (socio-economic) include age, gender, income, and private vehicles ownerhsip. Variables were processed and analyzed with spatial analysis methods supported by statistical methods of chi-square and contingency coefficient. The results showed that the majority of workers in Cikupa Subdistrict use private vehicles, mainly motorcycle. The results of the statistical test indicated that the only variables that greatly influenced the choice of transportation modes are travel costs and travel time."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fadhillah
"Mangrove memiliki peran penting untuk melindungi pesisir dari gelombang besar dan mencegah erosi di pesisir dengan sistem perakarannya serta menjadi lahan pemijahan ikan dan udang bagi nelayan budidaya sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Kabupaten Tangerang memiliki distribusi mangrove di sepanjang pesisir utara dalam bidang-bidang kecil. Ekosistem ini menghadapi tekanan yang tinggi akibat pertumbuhan penduduk dan pembangunan di sekitar pesisir dan pengaruh aktivitas alam. Penelitian ini bertujuan mengamati perubahan distribusi dan luas area serta kerapatan tajuk mangrove secara spasial dan temporal di muara-muara sungai di Kabupaten Tangerang tahun 1997 hingga 2017 dengan metode penginderaan jauh dan mengidentifikasi faktor-faktor fisik dan non-fisik yang berpengaruh terhadap perubahannya. Hasil penelitian menunjukkan perubahan distribusi dan luas mangrove paling besar terjadi di muara Cipasilian pada periode 1997-2007 dan pada muara Cisadane pada periode 2007-2017 dan perubahan banyak terjadi pada mangrove yang berbatasan dengan lahan terbangun dan tambak. Kerapatan tajuk mangrove rata-rata di Kabupaten Tangerang 0,18 dan termasuk dalam klasifikasi sangat jarang. Aktivitas manusia yang dinamis pada wilayah pesisir seperti kegiatan perikanan budidaya tambak memberikan dampak secara langsung pada sebaran dan luasan ekosistem mangrove.

Mangroves have an important role to protect the coast from large waves and prevent coastal erosion by its root system and become a spawning ground for fish and shrimp for cultivated fishermen, so that economy will be increased. Tangerang Regency have mangrove distribution along the northern coast in small areas. This ecosystem faces high pressure due to population growth and development around the coast and the influence of natural activities. The objective of this research is to spatially and temporally observe the distribution change, extent area and canopy density of mangrove at river estuaries in Tangerang Regency 1997 to 2017 with remote sensing method and identify physical and non physical factors that influence that change. The results showed that the biggest change of mangrove distribution and extent area occurred in Cipasilian estuary in 1997 2007 period and at Cisadane estuary in 2007 2017 period and many changes occurred in mangrove that borders with built area and fishponds. The average mangrove density in Tangerang is 0.18 and its classified as very low density. Dynamic human activity in coastal areas such as aquaculture activities of fishponds directly impact on the distribution and extent of mangrove ecosystems.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Islahul Mu`Minah
"Industri daur ulang sampah merupakan salah satu usaha strategis untuk mengatasi masalah sampah. Penanganan sampah secara terpadu dan menguntungkan secara ekonomi diperlukan peran aktif masyarakat untuk ikut mengelola sampah secara profesional dan ditangani secara komersial sebagai suatu usaha yang akan menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat pola spasial industri pengolahan sampah dan distribusinya yang sudah dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Sepatan. Pola sebaran lokasi industri dilakukan dengan metode tetangga terdekat (NNA). Pola distribusi dilihat dengan saluran distribusi dan arah tujuan distribusi. Hasil penelitian menyimpulkan pola sebaran lokasi industri di Kecamatan Sepatan adalah Random. Pemilihan saluran dapat dipengaruhi oleh volume produksi dan lamanya industri tersebut berdiri. Semakin besar volume produksi saluran distribusi yang dipilih semakin pendek dan tujuan penjualannya cenderung semakin jauh. Pemilihan saluran distribusi ini pula dapat mempengaruhi pembentukan harga jual dan beli yang terjadi. Industri yang menjual langsung ke pemakai industri lebih menguntungkan tiap bulannya.

Industrial waste recycling is one of the strategic efforts to address the problem of waste. Integrated waste management and economic benefit required the active role of the community to participate in managing the garbage in a professional and handled commercially as a business that will generate profits. Therefore, this study was conducted to look at the spatial pattern of industrial waste processing and distribution has been done by the people of the subdistrict Sepatan. Distribution pattern of industrial sites was conducted using the nearest neighbor (NNA). The distribution pattern seen with distribution channels and towards the purpose of distribution. The study concluded the distribution pattern of industrial location in subdistrict Sepatan is Random. The channel selection may be influenced by production volume and duration of the industry stand. The greater the volume of production of the chosen distribution channel is getting shorter and the sales tend to be more distant destination. Selection of this distribution channel can also affect the formation of the price of buying and selling happens. Industries that sells directly to more profitable industrial users each month."
2016
S62157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelvin Geovani Pratama
"Kota Tangerang merupakan salah satu kota pusaka di Indonesia, dan satu-satunya di Provinsi Banten. “Tangerang Live” merupakan sebuah visi dan misi dalam membangun Kota Tangerang, menjadi kota layak kunjung, layak huni, serta layak invesitasi. Kota Tangerang memiliki potensi besar dalam mengembangkan pariwisata perkotaan, karena terdapat beberapa peninggalan sejarah yang dapat menjadi sebuah daya tarik wisata. Tourism Business District merupakan sebuah istilah dalam pariwisata perkotaan yang berguna dalam memahami komponen pariwisata perkotaan, yang terdiri dari kesatuan fasilitas wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan deliniasi Tourism Business District, serta menentukan karakteristik Tourism Business District yang terdapat di kota Tangerang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel fasilitas wisata, CBD, jaringan jalan, serta penggunaan tanah yang terdapat di Kota Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode keruangan melalui pendekatan fasilitas wisata, dan analisis dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa deliniasi Tourism Busines District di kota Tangerang terdapat didalam wilayah pusat pelayanan kota, tepatnya di Kecamatan Tangerang, serta memiliki karakteristik Tourism Busines District yang di tentukan berdasarkan fasilitas primer yang tersedia, yaitu berupa atraksi yang didominasi oleh leisure setting dan terdapat core attraction berupa atraksi bangunan sejarah dan bangunan hasil pencapaian Kota Tangerang

Tangerang City is one of the heritage cities in Indonesia, and the only one in Banten Province. "Tangerang Live" is a vision and mission in developing Tangerang City, a city worthy of visit, livable, and worthy of investment. Tangerang City has great potential in developing urban tourism, because there are several historical relics that can become a tourist attraction. Tourism Business District is a term in urban tourism that is useful in understanding the components of urban tourism, which consists of a unity of tourist facilities. This study aims to determine the delineation of the Tourism Business District and determine the characteristics of the Tourism Business District in the city of Tangerang. The variables used in this research are tourist facilities, CBD, road network, and land use in Tangerang City. The method used in this research is the spatial method through the tourist facilities approach, and the analysis is carried out descriptively. The results show that the Tourism Busines District delineation in the city of Tangerang is located in the city service center area, precisely in the Tangerang District, and has the characteristics of the Tourism Busines District which are determined based on the available primary facilities, namely in the form of attractions dominated by leisure settings and core attractions in the form of historical building attractions and buildings achieved by the City of Tangerang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Aji Prabandaru
"Peristiwa banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak pada tanggal 1 Januari 2020 menyebabkan sebanyak 30 desa di 6 kecamatan terdampak. Dari 30 desa yang terdampak, Desa Banjaririgasi merupakan salah satu desa dengan dampak terparah dibandingkan desa lainnya. Penelitian mengenai kerugian akibat banjir bandang di Desa Banjaririgasi selain didasari oleh data kerusakan, juga didasari oleh bentuk lahan, letak yang berada di hulu DAS Ciberang Hulu, dan jumlah permukiman yang banyak terdapat di sisi sungai Ciberang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik dari wilayah terdampak banjir bandang di Desa Banjaririgasi berdasarkan parameter kemiringan lereng, dan perbedaan tinggi dengan sungai. Sedangkan, estimasi kerugian ditentukan berdasarkan overlay dari peta wilayah terdampak dengan peta penggunaan lahan Desa Banjaririgasi, kemudian dihitung luasannya lalu dikalikan dengan nilai ekonomi (economic exposure) dari kelas penggunaan lahan itu sendiri. Hasil dari penelitian menujukkan bahwa wilayah terdampak banjir bandang di Desa Banjaririgasi mencakup beberapa kelas penggunaan lahan dengan karakterisitk fisik berupa memiliki kemiringan lereng datar hingga agak landai dan perbedaan tinggi rendah. Sedangkan, tingkat kerugian terbesar di Desa Banjaririgasi berasal dari kerusakan pada fasilitas pemerintahan yang ditaksir sebesar Rp59,415,832,341.00. Sementara tingkat kerugian terkecil berasal dari penggunaan lahan hutan yaitu sebesar Rp59,457,216.00.

Flash flood that occurred at Lebak Regency in January 1st, 2020 affected around 30 villages in 6 sub-districts. The most affected area among 30 villages was Banjaririgasi Village. The research of estimating flood damage in Banjaririgasi Village was based on damage data, also based on the the topography of the area, location of the village itself that located at Ciberang Hulu river upstream, and most settlement are built in river bank area. The goal of this research are to determining physical characteristics of flash flood innudated area based on two parameter: slope steepness and elevation difference. The estimated amount of loss caused by flash floods were obtained by overlaying inundation map and land use map then calculate the area of inundated land use, and compared to economic exposure value of each type of land use. Results showed that the innudated area of flash flood in Banjaririgasi Village has physical characteristics: it has flat to gently sloping, and low elevation. Also, the highest damage caused by flash flood in Banjaririgasi Village estimated around IDR 59,415,832,341.00 from damaged/destroyed government facility, and the lowest damage estimated around IDR59,457,216.00 that comes from forestry."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setiawan
"Prospek pengelolaan pemanfaatan sumberdaya perikanan Indonesia menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penyediaan lapangan kerja, penerimaan devisa melalui ekspor dan Penerimaan Negara Bukan Pajak secara berkesinambungan. Namun, kekayaan sumber daya laut tersebut belum membedakan kontribusi maksimal bagi kesejahteraan masyarakat pesisir karena kelompok nelayan justru menjadi kaum yang terpinggirkan. Masyarakat pesisir termasuk didalamnya nelayan terutama para generasi mudanya harus ditingkatkan kapabilitasnya, supaya dapat menghindarkan ketertinggalannya karena faktor kemiskinan. Penelitian ini mencoba merumuskan bentuk pola pemberdayaan yang sesuai bagi peningkatan kapabilitas kewirausahaan pemuda pesisir dalam mengelola potensi sumber daya perikanan dan kelautan.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode dekriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan selama ini tidak dapat berjalan maksimal dan berkelanjutan karena kurangnya koordinasi dari pemerintah, kurang Iuasnya kemitraan dengan swasta dan stakeholder. Untuk penerapan pola pemberdayaan dalam rangka peningkatan kapabilitas ketrampilan kewirausahaan pemuda yang sesuai dengan potensi sumber daya wilayah pesisir, harus memperhatikan berbagai dimensi yang berkembang seperti dimensi pengetahuan lokal, religi, ekonomi, kelembagaan dan politik. Pemberdayaan tersebut harus melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengembangan dan keberlanjutan usaha, pembangunan ekonomi masyarakat dan wilayahnya. Pemberdayaan juga memerlukan pendampingan dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan akses informasi, serta adanya kemitraan yang luas antara masyarakat, aparat pemerintah dan swasta dalam pengembangan usaha di wilayah pesisir.

Utilization of fishery resources management prospects Indonesia became one of the strategic economic activities to enhance community welfare, employment, foreign exchange earnings through exports and the State Revenue on an ongoing basis. However, the weaith of' marine resources has not contributed the maximum to the welfare of coastal communities as a group of fishermen became the marginalized. Coastal communities including fishermen, especially the younger generation should be increased capabilities, in order to avoid the catch because of poverty. This study tries to formulate an appropriate form of empowerment pattern for the increase in youth entrepreneurship capability in managing the potential for coastal fisheries and marine resources.
The study used a qualitative approach descriptive method. The results showed that the implementation of empowerment has been unable to walk up and sustained because of lack of coordination of government, the less the extent of partnerships with the private sector and stakeholders. For the application of patterns in order to increase the capability of empowering youth entrepreneurship skills in accordance with the resource potential of coastal areas, should consider developing a variety of dimensions such as the dimensions of local knowledge, religious, economic, institutional and political. Empowerment must involve the community as major stakeholders in the planning, implementation, supervision, development and sustainability of business, community economic development and its territories. Empowerment also requires assistance in improving the knowledge, skills and access to information, as well as a broad partnership between communities, government officials and private business development in coastal areas.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T21102
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Chindy Octavia
"Hingga saat ini sering terjadi banjir di Kabupaten Lebak, khususnya di pusat kota yaitu Rangkasbitung dan sekitarnya yang merugikan masyarakat sekitar. Permasalahan banjir ini belum sepenuhnya terselesaikan, walaupun terdapat indikasi peningkatan, baik dari segi frekuensi, durasi dan sebaran di wilayah penelitian. Daerah penelitian adalah 3 kecamatan di Kabupaten Lebak yang dilintasi Sungai Ciujung Hilir, yaitu Kecamatan Cibadak, Kecamatan Kalanganyar dan Kecamatan Rangkasbitung dengan jumlah 38 desa. Dalam menentukan tingkat bahaya banjir digunakan peta banjir dari BNPB, kemudian dilakukan georeferensi dan digitasi, serta metode rata-rata berimbang untuk menentukan tingkat bahaya di setiap desa/kelurahan. Analisis kerentanan dilakukan dengan menggabungkan kriteria keren tanan fisik, kerentanan sosial, dan kerentanan ekonomi menggunakan metode spasial MCDA/overlay dan metode pembobotan dan skoring. Kemudian risiko banjir dianalisis dengan menggabungkan komponen bahaya dan kerentanan banjir dengan matriks penentu kelas risiko. Berdasarkan analisis metode rata-rata setimbang Kecamatan Rangkasbitung dan sekitarnya dominan memiliki bahaya banjir tingkat tinggi dengan total 18 desa/kelurahan atau 73% dari jumlah desa pada wilayah penelitian. Kerentanan banjir di dominasi oleh tingkat rendah sebanyak 18 desa/kelurahan atau 47% dari jumlah desa pada wilayah penelitian. Dari hasil analisis risiko terlihat bahwa wilayah dengan bahaya tinggi belum tentu memiliki risiko yang tinggi tetapi ditentukan oleh tingkat kerentanan wilayah tersebut dalam menghadapi bencana.

Until now, floods have often occurred in Lebak Regency, especially in the city center, namely Rangkasbitung and its surroundings, which has harmed the surrounding community. The problem of flooding has not been resolved, there are indications of an increase, both in terms of frequency, duration, and distribution in the study area. The research areas are three sub-districts in the Lebak Regency which are crossed by the Ciujung Hilir River, that is say Cibadak District, Kalanganyar District, and Rangkasbitung District with a total of 38 villages. In determining the level of flood hazard, a flood map from BNPB is used, georeference and digitization are carried out, as well as a balanced average method to determine the level of danger in each village. The analysis was carried out with the criteria of physical stress, social vulnerability, and economic vulnerability using spatial methods MCDA/overlay, weighting and scoring methods. Then the flood risk is analyzed by combining the hazard and flood vulnerability components with a risk class determining matrix. Based on the analysis of the equilibrium average method, Rangkasbitung District and its surroundings have a dominant high level of flood hazard with a total of 18 villages or 73% of the total villages in the study area. The low level of flood diversity is dominated by 18 villages or 47% of the total villages in the study area. From the results of the risk analysis, it can be seen that an area with high danger is unnecessary the risk that is determined by the level of vulnerability of the area in facing disasters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>