Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Raihan Setiawan
"Konsumsi daya yang tinggi pada sistem perpipaan diakibatkan oleh tingginya nilai jatuh tekan telah diakui sebagai hambatan yang terjadi pada aliran fluida di banyak industri, termasuk transportasi minyak bumi mentah di sektor migas. Untuk menyelesaikan masalah ini, Drag Reducing Agent (DRA) ditambahkan ke aliran minyak bumi mentah untuk meningkatkan efisiensi pompa. Salah satu DRA yang efektif secara teknis, murah, dan umum digunakan adalah surfaktan anionik. Kemudian daripada itu, karya tulis ini bertujuan untuk menginvestigasi pengurangan hambatan dengan penambahan surfaktan anionik berjenis sodium lauryl sulfate (SLS) di konsentrasi yang bervariasi pada aliran minyak bumi mentah dengan pipa spiral segilima. Efektivitas dari DRA diobservasi menggunakan pipa spiral segilima dengan rasio diameter (P/Di) sebesar 10,8 dan pipa bulat berdiameter 4 mm. Karya tulis ini menitikberatkan pada aplikasi pipa spiral segilima yang mengakomodir pengurangan hambatan yang maksimal pada aliran minyak bumi mentah. Kemudian, konsentrasi tertentu surfaktan anionic berjenis SLS diketahui secara aktif dapat menurunkan faktor gesek.

High power consumption in piping system due to high pressure losses in a turbulent flow has been recognized as a critical problem occurring to fluid flows in various industrial piping systems, including crude oil transportation in the oil and gas sector. To solve the problem, a drag reducing agent (DRA) is added into crude oil flow for improving the pumping efficiency. One of most technically effective, low costs and well-known DRA is anionic surfactant. Thus, this study aims at investigating the reduction of pressure drop by adding anionic surfactant sodium lauryl sulfate (SLS) at different concentrations into crude oil flow in a pentagon spiral pipe. Effectiveness of the DRA is comparatively observed in a pentagon spiral pipe with 10.8 ratio of diameter (P/Di) and in a circular pipe with 4mm inner diameter. This research particularly highlights the application of pentagon spiral pipe to provide the maximum drag reduction performance for crude oil flow. Then, a certain concentration of anionic surfactant SLS is observed to actively reduce friction factor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Arianda
"ABSTRAK
Pertumbuhan minat akan produksi biofuel dari minyak nabati telah memicu peningkatan permintaan crude palm oil (CPO) yang merupakan sumber potensial untuk pembuatan biofuel. Namun, terdapat masalah yang dihadapi dalam proses transportasi fluida dengan memanfaatkan sistem perpipaan untuk berbagai aplikasi industri. Masalah tersebut termasuk konsumsi daya pompa yang tinggi karena adanya hambatan aliran yang tinggi dan sedimentasi oleh kristal yang terbentuk dari proses pengkeruhan dalam aliran CPO. Surfaktan nonionik umumnya digunakan sebagai penurun titik keruh (cloud point) dan juga dikenal sebagai drag reducing agent yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penyelidikan tentang efektivitas surfaktan nonionik sebagai drag reducing agent dalam menciptakan pengurangan hambatan pada aliran CPO yang melalui pipa spiral segilima. Metodologi penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan analisis numerik. Metode eksperimental dilakukan menggunakan pipa spiral pentagon dengan rasio pitch (P/Di) 10.8 dan pipa bulat dengan diameter dalam 4 mm sebagai pembanding. Analisis numerik dilakukan menggunakan computational fluid dynamics untuk membuat analisis lebih lanjut tentang penelitian ini. Efektivitas pengurangan drag dianalisis melaui faktor gesekan dan profil distribusi kecepatan. Berdasarkan hasil penelitian ini, konsentrasi surfaktan nonionik memberikan pengaruh signifikan pada pengurangan hambatan, sementara pipa spiral segilima dapat meningkatkan pengurangan hambatan yang lebih tinggi dibanding pipa bulat.

ABSTRACT
The growing interests to produce biofuels from vegetable oil have been triggering increases in demands for crude palm oil (CPO) as a potential source for biofuel production. However, there are problems encountered in the fluid transportation process utilizing piping systems for various industrial applications. Those problems include high consumption of fluid pumping power due to high drag resistance and sedimentation by crystallization results in the formation of cloud in CPO flows. Nonionic surfactant has commonly been used as a cloud points reducer and also known as a good drag reducing agent. This study aimed at conducting an investigation on the effectiveness of nonionic surfactant as a drag reducing agent to create drag reduction of CPO flow through pentagon spiral pipe. This research methodology ware experimental and numerical analysis. The experimental research uses a pentagon spiral pipe with pitch ratio (P/Di) 10.8 and a circular pipe with 4 mm inner diameter as a comparison. The numerical analysis uses computational fluid dynamics to create more investigation about this research. The effectiveness of the drag reduction was analyzed by friction factor and velocity profile distribution. Looking at the results of this study, nonionic surfactant concentrations deliver a significant influence on drag reduction, while pentagon spiral pipe promote higher drag reduction than circular pipes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reski Septiana
"Dalam hal transportasi fluida menggunakan pipa, penurunan koefisien gesek adalah aspek yang penting karena berkaitan dengan penghematan energi. Transportasi fluida tidak hanya menggunakan pipa bulat namun pipa lain seperti pipa persegi juga digunakan, khususnya untuk sistem ducting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan perbedaan drag reduction yang dihasilkan oleh Agar dengan ketebalan coating 1mm dan 3mm. Pipa persegi dengan diameter hidrolis yang sama tanpa Agar coating digunakan sebagai pembanding. Fluida kerjanya adalah air. Konsentrasi Agar untuk coating-nya 5%. Penelitian dilakukan di aliran laminar dan transisi. Hasilnya menunjukkan semakin tebal coating Agar, maka semakin besar pengurangan hambatan gesek akan didapatkan.

Drag reduction in fluid transport is an important thing to discuss, related to energy saving. The most common pipe which is used in fluid transport is circular pipe. But in ducting system, rectangular pipes are also used. The goal of this research is to compare drag reductions of Agar coating 1mm and 3mm. Rectangular pipe with the same hydrolic diameter is used as a comparison. Working fluid is water. Agar concentration is 5%. This research focused in laminar and transition flow. The research?s results were obtained drag reduction about 15% of 3mm and 9% of 1mm Agar coating."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhityo Nugroho Edisworo
"Studi prihal pengaruh surfaktan anionik terhadap interaksi permukaan minyak dan air dilakukan dengan cara membandingkan volume segmen-segmen dua buah tetesan yang terbuat dari dua bahan yang berbeda yaitu larutan sodium dodesil sulfat 0.01 molar dan air suling. Penelitian ini dilakukan didalam tabung yang terbuat dari plexiglass yang dirancang oleh penulis bersama tim. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yang pertama adalah perancangan tabung percobaan dan fabrikasi tabung percobaan. Tahap kedua adalah pemilihan bahan kimia yang cocok dan di tahap kedua ini percobaan surfaktan anionik dilakukan. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air suling, minyak paraffin, dan sodium dodesil sulfat. Tabung yang digunakan dalam percobaan ini terbuatdari plexiglass dan memiliki penampang tampak atas berbentuk bujur sangkar untuk meminimalisasi distorsi foto kedua jenis tetesan.
Penelitian ini menemukan bahwa sodium dodesil sulfat dengan konsentrasi 0.01 molar mampu menurunkan tegangan permikaan tetesan air suling sehingga menghasilkan bentuk tetesan yang ellipsoid. Lebih lagi, sifat amfifilik yang dimiliki oleh sodium dodesil sulfat diperkuat kecendrungan lipofiliknya untuk menempel pada minyak paraffin karena bertambahnya luas penampang tetesan yang semula berbentuk bola menjadi ellipsoid akibat berkurangnya tegangan permukaan tetesan. Rasio volume segmen-segmen kedua tetesan menunjukkan bahwa sodium dodesil sulfat memiliki kecendrungan untuk sedikit lebih lipofilik daripada hidrofilik.

The study of the influence of anionic surface active agent (surfactant) on the interactions between oil and water interfaces was done by comparing the volumes of droplet which were divided into segments in a controlled environment using a column designed by the team. The experiment involves two phases; the first were column design and fabrication while the next were the selection of suitable chemicals and the commencement of the anionic surface active agent experiment. The substances used in this experiment were deionised water, paraffin oil, and sodium dodecyl sulphate 0.01 molar solution. The column was made of plexiglass with rectangular cross-section to minimise optical distortion of the droplet image.
It was found that sodium dodecyl sulphate solution reduces the surface tension of deionised water of droplet resulting in an ellipsoid shaped droplet. In addition to the amphiphilic nature of sodium dodecyl sulphate; the ellipsoid shape of sodium dodecyl sulphate droplet caused by the reduced surface tension has greater surface area compared to the spherical deionised water droplet which further increased its affinity toward paraffin oil. The volumetric ratio of the droplet segments suggest that sodium dodecyl sulphate has a slight tendency to be more lipophilic that hydrophilic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sintha Olisia
"Oksiresveratrol merupakan suatu senyawa polifenol yang terdapat pada ranting murbei Morus alba L. yang memiliki khasiat sebagai agen pencerah kulit. Terdapat banyak cara ekstraksi oksiresveratrol dari ranting murbei yang dapat diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi metode ekstraksi menggunakan pelarut surfaktan Tween 80 berbasis Microwave-Assisted Extraction MAE. Optimasi terhadap parameter ekstraksi: konsentrasi pelarut, rasio pelarut-sampel, dan waktu ekstraksi terhadap kadar oksiresveratrol dilakukan menggunakan RSM dengan desain Box-Behnken. Selain itu, dilakukan juga ekstraksi oksiresveratrol dengan pelarut etanol 96 secara maserasi sebagai pembanding hasil ekstraksi. Kadar oksiresveratrol ditetapkan dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT dengan fase gerak yang digunakan terdiri atas campuran larutan asam asetat 0,5 dan asetonitril 75:25 v/v dan dideteksi pada panjang gelombang 320 nm. Kondisi optimum diperoleh pada konsentrasi pelarut 10,5 mmol/L, waktu ekstraksi 10 menit, dan rasio pelarut-sampel 30:1 mL/g dengan kadar oksiresveratrol 0,0146 mg/g simplisia. Pada ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96 , diperoleh kadar oksiresveratrol yang lebih tinggi yakni sebesar 1,5704 mg/g simplisia.

Oxyresveratrol is a polyphenolic compound found in Mulberry Morus alba L. twig and has known as skin lightening agent. There are many methods can be applied to extract oxyresveratrol from Mulberry twig. This research aimed to optimize extraction method using an Surfactant Tween 80 based microwave assisted extraction MAE. Extraction parameters including solvent concentration, liquid solid ratio, and extraction time for oxyresveratrol was optimized using response surface methodology RSM, based on Box Behnken design. In addition, this research also extracted oxyresveratrol by maceration with 96 ethanol as solvent, then the oxyresveratrol content from each extraction methods were compared. Oxyresveratrol content was determined using High Performance Liquid Chromatography HPLC with 0.5 acetic acid and acetonitrile 75 25 v v as mobile phase and detection wavelength was 320 nm. The optimum condition obtained was the condition of solvent concentration of Tween 80 10.5 mmol L, liquid solid ratio 30 1 mL g, extraction time 10 minutes. Under these conditions, oxyresveratrol was 0.0146 mg g dry weight. Meanwhile, the result from maceration method was 1.5704 mg g dry weight.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deviani Nabila Ridovi
"Penghantaran obat untuk penyakit retinopati diabetic membutuhkan teknik enkapsulasi mikropartikel Poly lactic-co-Glycolic Acid yang dimodifikasi dengan surfaktan kationik Didecyldimethylammonium bromide (DDAB) dan Surfaktan Amfoterik Betaine Hydrochloride agar bermuatan positif sehingga terjadi gaya lektrostatis dengan mucus ocular mata yang bermuatan negatif. Pembuatan mikropartikel PLGA menggunakan metode emulsifikasi dan penguapan pelarut. Berdasarkan hasil uji zeta potensial, dapat disimpulkan, mikropartikel PLGA termodifikasi campuran surfaktan kationik dan surfaktan amfoterik bernilai paling tinggi yaitu sebesar 94.6 mV lalu diikuti oleh mikropartikel PLGA termodifikasi surfaktan kationik Didecyldimethylammonium bromide (DDAB) yaitu sebesar 89.2 mV, dan terakhir mikropartikel PLGA termodifikasi surfaktan amfoterik Betaine Hydrochloride yaitu sebesar 70.6 mV. Sedangkan mikropartikel Poly lactic-co-Glycolic Acid tanpa surfaktan tidak dapat dihantarkan ke mata karena bermuatan negative yaitu sebesar -4.8 mV dan bersifat tidak stabil sehingga dapat memicu terjadinya agregasi pada partikel.
Berdsarkan hasil uji Morfologi dengan Scanning Electron Microscope , mikropartikel Poly lactic-co-Glycolic Acid tanpa surfaktan berbentuk bulat dan memiliki ukuran partikel lebih besar dibandingkan dengan yang termodifikasi surfaktan. Sedangkan Morfologi mikropartikel Poly lactic-co-Glycolic Acid dengan surfaktan kationik dan amfoterik berbentuk bulat dengan kristal yang memanjang di sekeliling partikel.

Drug delivery for diabetic retinopathy disease requires encapsulation technique of microparticles Poly lactic - co - Glycolic Acid that surface modified by cationic surfactants Didecyldimethylammonium bromide ( DDAB ) and Betaine Hydrochloride amphoteric surfactants that are positively charged so that will be electrostatic force with ocular eye that is negativeky charged. microparticles PLGA synthesis use emulsification and solvent evaporation method. Based on zeta potential test result, PLGA microparticles modified cationic and amphoteric surfactants highest value that is equal to 94.6 mV followed by a cationic surfactant-modified PLGA microparticles Didecyldimethylammonium bromide (DDAB) that is equal to 89.2, and last-modified PLGA microparticles Betaine Hydrochloride amphoteric surfactant that is equal to 70.6 mV. While microparticles Poly lactic-co-glycolic acid without the surfactant can not be delivered to the eye because of the negatively charged in the amount of -4.8 mV and are not stable so the possibility for aggregation of the particles is high.
Based on morphology test by Scanning Electron Microscope, microparticles Poly lacticco- glycolic acid without surfactant has round shape and has a particle size larger than the modified surfactant. While the morphology of microparticles Poly lacticco- glycolic acid with cationic and amphoteric surfactants are round with a crystal that extends around the particles.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Luthfi Mahar
"Polyanilin (PANi) adalah salah satu jenis polimer konduktif yang masih mendapat perhatian besar dan menjadi subjek investigasi intensif sampai saat ini. Dalam studi ini, PANi disintesis melalui metode reaksi polimerisasi oksidatif kimia. Sampel untuk penyelidikan dipersiapkan melalui penggunaan surfaktan dengan tiga variasi yaitu, larutan reaksi tanpa menggunakan surfaktan, dengan menggunakan surfaktan sodium octylsulfate atau SOS (NaC8H17SO4) dan sodium dodecylsulfate atau SDS (NaC12H25SO4) masing-masing dengan konsentrasi 1%. Selama proses polimerisasi, data pH, viskositas, densitas, dan suhu larutan diukur secara berkala. Hasil dari reaksi adalah serbuk PANi basa emeraldin atau PANi-EB yang kemudian didoping dengan HClO4 untuk memperoleh sifat konduktivitas listrik. Semua PANi yang disintesis dievaluasi oleh FTIR, TGA, DSC, PSA dan FPP. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perpanjangan rantai karbon surfaktan tidak berkontribusi banyak terhadap peningkatan nilai konduktivitas listrik. Perpanjangan rantai karbon surfaktan hanya memengaruhi distribusi ukuran partikel. PANi konduktif dengan penambahan 1% SDS memiliki distribusi ukuran partikel dengan ukuran partikel rata-rata ~ 191 nm dan PANi konduktifif dengan penambahan 1% SOS memiliki ukuran partikel rata-rata 291 nm. Kedua nilai ini jauh lebih halus dibandingkan dengan nilai ukuran rata-rata partikel PANi bebas surfaktan (~ 723 nm). Konduktivitas listrik PANi / SOS 1% dan PANi / SDS 1% setelah didoping dengan HClO4 masing-masing adalah 1,16 S/cm dan 1,12 S/cm.

Polyaniline (PANi) is one type of conductive polymers which still receive large attentions and being a subject of intensive investigation up to date. In this study, PANi was synthesized by a chemical oxidative polymerization reaction method. Samples for under investigation were prepared through three fixed variations during polymerization reactions respectively, using no surfactants, with surfactants of sodium octylsulfate SOS (NaC8H17SO4) and sodium dodecylsulfate SDS (NaC12H25SO4) of 1% concentration. During the polymerization process data of pH, viscosity, density and temperature of solutions were collected periodically. The result of the reaction is an emeraldine base PANi or PANi-EB, which was then doped with HClO4 for obtaining the electrical conductivity property. All synthesized PANi were evaluated by FTIR, TGA, DSC, PSA and FPP. The research work of current study concluded that the extension of carbon chain of the surfactant did not contribute much the increase in conductivity values. The extension of the surfactant carbon chain only affected the particle size distribution. Conductictive PANi with the addition of 1% SDS has a particle size distribution with a mean particle size ~ 191 nm and that of 1 % SOS has a mean particle size ~ 291 nm, which are much finer than that of 291 nm of PANi free of surfactant (~ 723 nm). The electrical conductivity of PANi / SOS 1% and PANi / SDS 1% after doped with HClO4 were respectively 1.16 S/cm and 1.12 S/cm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fuad Riyadi
"Telah disintesis polianilin PANi dengan bantuan surfaktan sodium dodecyl sulfate SDS untuk meningkatan nilai konduktivitasnya. Surfaktan yang digunakan merupakan surfaktan jenis anionik yang dapat memberikan ionnya sebagai dopan kepada polianilin sehingga memudahkan terjadinya delokalisasi elektron. Polianilin disintesis dengan metode polimerisasi oksidatif kimia menggunakan 75 gram ammonium persulfat APS yang dilarutkan pada 650 ml HCl 1,5M sebagai larutan inisiator dan 75 ml anilin yang dilarutkan pada 650 ml HCl 1,5M sebagai larutan monomer. Surfaktan SDS dilarutkan pada 200 ml HCl 1,5M dengan konsentrasi 0,25 , 0,67 , 1 dan 2. Polianilin yang telah disintesis menghasilkan bentuk basa emeraldin dan dibuat konduktif melalui proses protonasi menggunakan asam perklorat HClO4. Polianilin yang telah jadi dikarakterisasi dengan FTIR, PSA dan Four Point Probe. Struktur polianilin terkonfirmasi dari hasil karakterisasi FTIR pada bilangan gelombang 1488 dan 1566 cm-1 menandakan vibrasi dari ikataran rangkap C pada cincin benzenoid dan quinoid yang merupakan puncak karakteristik dari polianilin. Nilai ukuran partikel rata-rata dari polianilin yang disintesis dengan surfaktan berkisar pada 212 ndash; 401 nm. Nilai konduktivitas polianilin yang disintesis adalah 2,12 ; 2,94 ; 3,97 dan 0,1 untuk masing-masing konsentrasi SDS. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa penambahan surfaktan anionik yaitu sodium dodecyl sulfat memberikan peningkatan pada nilai konduktivitas polianilin sekitar dua kali dari polianilin tanpa surfaktan.

Polyaniline PANi had been synthesized assisted by sodium dodecyl sulfate SDS surfactant to increase the value of conductivity. The surfactant used in this research was an anionic type, which can give its ion as dopan for polyaniline to facilitate the delocalization of electrons. Polyaniline was synthesized by chemical oxidative polymerization using 75 gram ammonium persulfate APS was dissolved in 650 ml HCl 1.5M as iniator solution and 75 ml aniline was dissolved in 650 ml HCl 1.5M as monomer solution. The SDS surfactant was dissolved in 200 ml HCl 1.5M with a variation of concentration 0.25 , 0.67 , 1 and 2. The synthesized polyaniline produces emeraldin base and became conductive after protonation process with percholic acid HClO4 . Polyaniline was characterized by FTIR, PSA and four point probe. The polyaniline structure was confirmed by FTIR characterization at wavenumbers 1488 and 1566 which denoting the vibrations of C, double bond at benzenoid and quinoid ring which are the characteristic peaks of polyaniline. The mean particle size of polyaniline assisted by surfactant ranging from 212 to 401 nm. The values of conductivity of polyaniline are 2.12, 2.94, 3.97 and 0.1 for each SDS concentration. From this research, it is concluded that the addition of anionic surfactant, like sodium dodecyl sulfate, increasing the conductivity value of polyaniline about two times than polyaniline without surfactants. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In this study, the limiting maximum drag reduction asymptote for the moment coefficient of an enclosed rotating disk
with fine spiral grooves in turbulent flow region were obtained analytically. Analysis which were based on an
assumption for a simple parabolic velocity distribution of turbulent pipe flow to represent relative tangential velocity,
was carried out using momentum integral equations of the boundary layer. For a certain K- parameter the moment
coefficient results agree well with experimental results for maximum drag reduction in an enclosed rotating disk with
fine spiral grooves and drag reduction ratio approximately was 15 %. Additionally, the experimental results for drag
reduction on a rotating disk can be explained well with the analytical results."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Teguh Waskito
"Salah satu permasalahan utama yang terjadi dalam aliran fluida pada sistem perpipaan di industri adalah tingginya konsumsi daya pompa yang disebabkan oleh tingginya kerugian jatuh tekanan karena faktor gesekan dalam rezim aliran turbulen. Senyawa pengurang hambatan (DRA) digunakan sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kehilangan daya dalam sistem perpipaan. Salah satu jenis DRA yang paling dikenal adalah biopolimer dengan keramahannya terhadap lingkungan dan ketersediaannya yang melimpah dan relatif murah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengurangan kerugian jatuh tekanan dengan penambahan variasi konsentrasi larutan CMC dan suspensi fiber bacterial cellulose 250 ppm, 500 ppm, dan 750 ppm kedalam aliran minyak mentah pada pipa spiral dengan variasi rasio P/Di=3,5;5,4; dan 7,6, serta pipa bulat dengan Di = 17 mm. keefektifan DRA dapat dianalisis dengan pengukuran profil distribusi kecepatan.
Hasil dari pengujian ini diperoleh nilai DR maksimum penambahan konsentrasi CMC pada konsentrasi 750 ppm untuk pipa bulat 35,8%, pipa spiral rasio P/Di 3,5=20,3%, P/Di 5,4=25,6%, P/Di 7,6=32,5%. Sedangkan penambahan bacterial cellulose pada pipa spiral rasio 7,6 diperoleh drag reduction maksimum sebesar 13 % dan pada pipa bulat sebesar 15 %. Peningkatan DR dapat ditunjukkan dengan data distribusi kecepatan aliran yang semakin tinggi dengan penambahan konsentrasi CMC yang semakin meningkat.

One of the main problems that occur on the fluid flow in the pipeline industry is a high pump power consumption due to high frictional pressure drop in turbulent flow. Drag Reducing Agent (DRA) is used as one of the solutions to reduce the power losses in the piping system. One of the most popular DRA is biopolymer due to its environmentally friendly and inexpensive.
This study aims to investigate the reduction of pressure drop using consentration of additive CMC and bacterial cellulose fiber suspension 250 ppm, 500 ppm and 750 ppm into crude oil flow in the spiral pipe with diameter ratio P/Di=3,5;5,4; and 7,6, and circular pipe with diameter Di=17 mm. The effectiveness of DRA could be analysed by measuring velocity distribution profile.
The results of this test could be obtained maximum DR percentage of additives CMC of 750 ppm for circular pipe 35,8%, for spiral pipes with ratio P/Di 3,5=20,3%, P/Di 5,4=25,6%, P/Di 7,6=32,5% while, bacterial cellulose fiber suspension in spiral pipe with P/Di 7,6 obtained 13% maximum drag reduction and 15% in circular pipe . Increasing of DR could be presented by the data of velocity distribution profiles measurement that increased by increasing CMC concentration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42236
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>